SISTEM PENJUALAN TUNAI PADA TOKO PAKAN TERNAK VITACHICKS DI WONOSOBO Oleh: PRIYO PUJI LAKSONO (B )

dokumen-dokumen yang mirip
Pengembangan Sistem dalam Pengelolaan Data Penjualan secara Tunai Pada Toko Inti Jaya Accessories

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk keputusan manajerialnya. Untuk itu, manajer membutuhkan sebuah

PERANCANGAN SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN TUNAI TERK- OMPUTERISASI PADA APOTEK GEDONG KUNING. Nuurul Fitri Siswanto, M.

BAB I PENDAHULUAN. demi tercapainya tujuan utama perusahaan. data-data akuntansi yang semula menggunakan cara-cara manual menjadi

ANALISIS IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA PERUM BULOG SURABAYA UTARA

BAB II LANDASAN TEORI

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA CV. MOKO KONVEKSI SEMARANG

MEMBANGUN SISTEM INFORMASI PEMBELIAN TUNAI PADA APOTIK CIPTA DENGAN OBJECT ORIENTED METHODOLOGY

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN TUNAI TERKOMPUTERISASI PADA APOTEK MUGI WARAS SEMARANG. Saskia Meiwarni B

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. untuk pengendalian intern perusahaan. penjualan, fungsi gudang, fungsi administrasi.

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BERBASIS KOMPUTER PENDATAAN PENJUALAN TUNAI PADA TOKO MEGA TECH SURABAYA

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN. KPRI-KGYB mengenai perancangan sistem akuntansi penerimaan kas

Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan pada PT Indomobil Surabaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

. PENDAHULUAN Dalam era globalisasi seperti saat ini, kemajuan teknologi informasi mempunyai peranan yang sangat penting bagi setiap aspek kehidupan.

SISTEM INFORMASI PENGADAAN SUKU CADANG KERETA PADA PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAERAH OPERASI II BANDUNG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI APOTEK (STUDI KASUS : APOTEK LEUWI SEHAT MAJALENGKA )

Monica Arista Carolina 1), Yulita Setiawanta, SE., M.Si. 2) Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro ABSTRAKSI

BAB II BAHAN RUJUKAN

PENGEMBANGAN SISTEM PENDATAAN PENJUALAN TUNAI DAN PENERIMAAN KAS PADA TOKO 7KOMPUTER. Neosa Tyas Hapsari

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN TUNAI PADA SUMBER JAYA FURNITURE

BAB II LANDASAN TEORI. informasi disajikan dalam laporan keuangan.

Analisis Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Pada Apotek Kimia Farma. Ulfah Maghfirotun K

PENGELOLAAN PENERIMAAN KAS DARI PENJUALAN TUNAI PADA TOKO TIGA PUTRI. Oleh. Wulandari FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO ABSTRAK

PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS DARI PENJUALAN TUNAI (STUDI KASUS PADA CV RESTU IBU BANJARMASIN)

SISTEM INFORMASI PENJUALAN TUNAI PADA TOKO RAJA VARIANSI MOTOR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perubahan perubahan terus terjadi, perusahaan pun ingin selalu tampil beda

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTASI PENJUALAN TUNAI PADA CV SUMBER MAKMUR ELPIJI. : Yosita Sheptiana NPM :

ABSTRAKSI. 2. Metodelogi Penelitian. 1. Latar Belakang

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

ANALISA SISTEM INFORMASI PENJUALAN

JURNAL EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN DALAM RANGKA MENINGKATKAN PENGENDALIAN INTERN PERUSAHAAN PADA PT ANUGRAH AGUNG PRATAMA

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi yang semakin pesat saat ini menuntut berbagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II DASAR TEORI. diperlukan oleh berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak pihak

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

IMPLEMENTASI VISUAL BASIC NET PADA PROGRAM RETAIL PRODUK HASIL LAUT PADA TOKO KBS SECARA TUNAI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Sistem akuntansi penjualan yang diterapkan pada UD Karinda Timur Raya

PERANCANGAN DATABASE SISTEM PENJUALAN MENGGUNAKAN DELPHI DAN MICROSOFT SQL SERVER

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perusahaan sebagai suatu entitas yang dalam kegiatannya selalu

Oleh : Sintya Eka Putri Pembimbing : Mella Sri Kencanawati, SE., MMSI

SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS PEMBELIAN BAHAN BAKU PADA PT BABA RAFI INDONESIA DI SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

MANUAL SISTEM PROSEDUR PENJUALAN TUNAI STUDI KASUS BENGKEL GANEVO MOTOR UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO ABSTRACT

BAB II KAJIAN TEORI. mengolah atau mengorganisir dokumen dokumen yang ada tujuannnya untuk

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II LANDASAN TEORI. kegiatan, baik kegiatan dalam usaha maupun dalam pendidikan. Setiap

EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN TUNAI DAN PENERIMAAN KAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR PT. GRACIA KREASI ROTAN

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi dan Akuntansi Kas. Akuntansi sebagai sistem informasi ekonomi dan keuangan mampu

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI E-EDUCATION BERBASIS WEB DI SMA PEMBANGUNAN MRANGGEN

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI ATAS PROSEDUR PENJUALAN KREDIT DALAM UPAYA MENINGKATKAN EFEKTIFITAS PENGENDALIAN INTERN PADA CV SAYAP MEDIA

SISTEM INFORMASI PENJUALAN MEUBEL HERY KARYA FURNITURE

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok

Evaluasi sistem dan prosedur pembelian bahan baku. pada perusahaan j rot galery. di Klaten. Oleh : Riasti F BAB I PENDAHULUAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN KAS DAN PENGELUARAN KAS PADA KLINIK DELIMA. : Dian Yulisa NPM :

BAB II LANDASAN TEORI. berhubungan dan berfungsi dengan tujuan yang sama. saling berintegritas satu sama lain.

SISTEM INFORMASI PENJUALAN TUNAI DAN PENERIMAAN KAS PADA PT. JATI BERKAH

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Berkembang pesatnya usaha bisnis di Indonesia pada khususnya

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. keputusan. Kualitas keputusan yang diambil sangat berpengaruh pada

JURNAL PENELITIAN ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA CV. SAKINAH FARMINDO MAKMUR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. dalam bidang pendistribusian consumer goods kepada para konsumen. Transaksi

BAB II BAHAN RUJUKAN

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI PERSEDIAN BARANG PADA CV. DEWA MOTOR JEPARA

BAB II LANDASAN TEORI. mencapai tujuan tertentu (Wing Wahyu Winarno; 1994: 8).

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Suatu Informasi dari suatu perusahaan terutama informasi keuangan dan

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN TUNAI PADA TOKO BANGUNAN GOWOK SEJAHTERA

Sistem Informasi Penggajian pada PT. Nubika Jaya

BAB II BAHAN RUJUKAN

ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN KAS PADA LAUNDRY (DE LONDRE)

BAB II BAHAN RUJUKAN

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA TOKO PELANGI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Analisis Sistem Akuntansi Penjualan Tunai Pada Apotik Anniri Farma. Nama : Rahimah NPM : Kelas : 3EB22

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENINGKATAN KUALITAS PELAPORAN KEUANGAN USAHA KECIL DENGAN SISTEM INFORMASI KEUANGAN SEDERHANA

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ARSIP STNK KENDARAAN BERMOTOR DI KANTOR SAMSAT SEMARANG TIMUR

BAB II BAHAN RUJUKAN

pengertian sistem pengendalian intern ada

ANALISIS PROSEDUR PENJUALAN PADA CV. DELI MITRA LESTARI CABANG TEBING TINGGI. Eka Mayastika Sinaga, SE, M.Si STIE Bina Karya Tebing Tinggi ABSTRAK

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG DAGANG PADA PT. SHUNDA PLAFON CABANG SERPONG

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PEMBELIAN OBAT PADA APOTEK ZAIRA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. manual dan belum mengandung proses akuntansi. Terdapat dua jenis data yang akan digunakan, yaitu :

BAB II LANDASAN TEORI. untuk mengarahkan pada pokok bahasan yang telah dikemukakan pada bab I.

SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI PENDIDIKAN PADA BIMBINGAN BELAJAR SUPER STUDENT CLUB ( SSC ) NGALIYAN SEMARANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL (Studi Kasus Pada Toko Buku Uranus Surabaya)

SISTEM PEMBAYARAN SPP BERBASIS KOMPUTER PADA SMA KESATRIAN I SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur

BAB I PENDAHULUAN. Informasi dihasilkan dari suatu perusahaan, terutama informasi keuangan

BAB II LANDASAN TEORI. dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN TUNAI UNTUK MENGEVALUASI PENGENDALIAN INTERN PADA PT.

Transkripsi:

SISTEM PENJUALAN TUNAI PADA TOKO PAKAN TERNAK VITACHICKS DI WONOSOBO Oleh: PRIYO PUJI LAKSONO (B12.2010.01521) FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG ABSTRAKSI Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem akuntansi penjualan tunai yang sedang berjalan pada toko pakan ternak Vitachicks di Wonosobo, dan mengembangkan sistem akuntansi penjualan pada toko tersebut menjadi terkomputerisasi. Subjek penelitian adalah toko pakan ternak Vitachicks di Wonosobo, dan objek penelitiannya adalah sistem penjualan tunai. Metode konversi yang digunakan adalah konversi paralel. Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi wawancara, observasi, dan studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan sistem akuntansi penjualan tunai dapat memproses data pada transaksi penjualan tunai, dan dapat menghasilkan laporan keuangan yang dibutuhkan oleh pemilik. KATA KUNCI: Sistem akuntansi, Penjualan Tunai, Laporan Keuangan. Pendahuluan Keberadaan sistem informasi saat ini sangat dibutuhkan oleh perusahaan, organisasi maupun lembaga tertentu untuk menyampaikan informasi kepada sesama anggota organisasi maupun konsumen perusahaan. Sistem informasi yang berkembang saat ini demikian beragam dari sistem informasi berbasis visual dengan dukungan database terkini. Penjualan artinya penjualan barang dagangan sebagai usaha pokok perusahaan yang biasanya dilakukan secara teratur (Marom, 2002) sebuah kegiatan yang penting dalam setiap perusahaan terutama perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan. Penjualan juga merupakan faktor yang paling menentukan keberlangsungan hidup suatu perusahaan. Dalam melakukan kegiatan penjualan, maka dibutuhkan suatu sistem yang terkomputerisasi terhubung antara satu dengan yang lain untuk mempermudah kegiatan penjualan agar dapat berjalan lebih cepat dan efisien. Menurut Mulyadi (2008) sistem merupakan suatu jaringan dari prosedur, sehingga keberadaan sistem tidak lepas dari prosedur yang ada, sedangkan prosedur memiliki arti suatu kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulangulang. Sedangkan menurut (Yunus, 2007) prosedur adalah kelompok pekerjaan pencatatan yang menyangkut beberapa orang yang diadakan untuk menyelesaikan tugas dari transaksitransaksi perusahaan ya n g timbul, sebagai bagian dari sistem yang berisi urut-urutan kegiatan yang harus dilakukan mulai dari awal sampai selesai. Baridwan (2003) menyatakan sistem

informasi pada suatu perusahaan merupakan suatu alat yang sangat membantu kelancaran tugas dan cara yang mudah dalam berkoordinasi antar bagian yang ada, karena sistem informasi akan membantu untuk mengawasi dan mengambil keputusan untuk menjalankan perusahaan. Definisi sistem menurut Mulyadi (2008) merupakan sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Dengan sistem yang ada tersebut diharapkan aktivitas perusahaan berjalan sesuai dengan yang telah direncanakan. Tujuan dari sistem akuntansi adalah untuk memperbaiki pengendalian intern dan untuk memperbaiki informasi yang lebih baik, disamping untuk mengurangi biaya tata usaha atau biaya administrasi, dan untuk menentukan pelaksanaan proses produksi agar lebih mudah menjalankan perencanaan dan mencegah pelaksanaan operasional perusahaan yang kurang sehat (Yunus, 2007). Prosedur-prosedur yang dijalankan sistem tersebut harus mengacu pada urutan tugas yang semestinya dijalankan dalam suatu proses kerja. Oleh karena itu, prosedur yang ada pada dasarnya menjelaskan secara rinci atas pekerjaan yang seharusnya dilakukan. Kualitas informasi dari sistem dapat didasarkan pada tiga hal, yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat pada waktu dibutuhkan (timeliness), serta relevan (relevant) (Heckert, 2004). Akurat berarti infomasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak biasa atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya, karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut. Tepat pada waktu dibutuhkan berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat, karena informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Hal ini karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan, sehingga bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal untuk organisasi. Dewasa ini, mahalnya nilai informasi disebabkan harus cepatnya informasi tersebut didapat, sehingga diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya. Relevan berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakaiannya, karena relevansi informasi untuk tiaptiap orang berbeda, misalnya informasi mengenai harga pokok produksi merupakan informasi yang relevan untuk akuntan tetapi kurang relevan bagi ahli teknik. Sistem akuntansi penjualan tunai jika dilaksanakan secara manual sangat rumit yang dapat menyebabkan pendapatan dan kinerja perusahaan yang relatif menurun. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, manusia kemudian menciptakan komputer sebagai alat bantu (Teguh, 2005). Sistem akuntansi penjualan tunai terkomputerisasi dirancang untuk melakukan pengelolaan data dengan menggunakan komputer sebagai alat bantu untuk mencatat data keuangan yang akurat, tepat waktu, dan kronologis, memudahkan pengambilan kembali data keuangan dalam bentuk yang berguna bagi manajemen dan menyederhanakan penyusunan laporan keuangan periodik untuk pemakai internal maupun eksternal. Untuk itu perusahaan membutuhkan sejumlah informasi yang akan digunakan sebagai pedoman dan dasar operasional perusahaan. Informasi merupakan data yang telah tersaring, terorganisir, terealisasi, dan saling berhubungan sehingga berguna untuk mencapai tujuan organisasi (Riasetiawan, 2004).Pencatatan transaksi penjualan tunai yang dilakukan menggunakan bantuan perangkat lunak lebih mudah dibanding dengan dilakukan secara manual. Oleh karena itu, sistem akuntansi penjualan tunai yang digunakan harus memenuhi syarat sebagai sistem yang baik agar dapat mempercepat dalam mencatat, menyimpan, mengolah, serta menghasilkan data berupa laporan yang dibutuhkan perusahaan. Pada penelitian terdahulu milik Wicaksono (2012) dengan judul Perancangan Sistem Akuntansi Penjualan Tunai Terkomputerisasi Pada Al Ishba Karpet menjelaskan bahwa hasil dari penelitiannya menunjukkan bahwa sistem akuntansi penjualan tunai yang diterapkan Al Ishba Karpet meliputi: (1) Fungsi yang terkait dengan sistem akuntansi penjualan tunai di Al Ishba Karpet adalah fungsi penjualan dan fungsi gudang. ( 2) Dokumen yang terkait

berupa nota. (3) Catatan yang terkait menggunakan catatan penjualan. Hasil penelitian tersebut berbeda pula dengan hasil penelitian milik Ma roep (2009) yang berjudul Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan pada PT Indomobil Surabaya, hasil dari penelitian tersebut adalah PT Indomobil Surabaya dalam aktivitas penjualannya menerapkan dua sistem, yaitu sistem penjualan kredit dan sistem penjualan tunai. Dalam aktivitasnya, perusahaan telah melakukan hal-hal yang dapat mendukung aktivitas penjualan yang dilakukan, yaitu dengan fungsi penjualan terpisah dari bagian akuntansi dan tidak terdapat transaksi yang dilaksanakan secara lengkap oleh hanya satu fungsi saja. Hasil tersebut juga hampir sama penelitian yang telah dilakukan oleh Hasanah (2012) yang berjudul Perancangan Sistem Akuntansi Penjualan Tunai Terkomputerisasi pada Apotek Gedung Kuning yaitu Implementasi dari perancangan sistem akuntansi penjualan tunai terkomputerisasi pada Apotek Gedong Kuning dilaksanakan dengan beberapa tahap implementasi yaitu pemilihan dan pelatihan personil dimana personil yang dipilih yaitu karyawan yang telah ada dan untuk pelatihan dilakukan secara prosedural secara tertulis dengan menggunakan flowchart beserta penjelasannya secara lisan. Kemudian memilih dan mempersiapkan tempat dan instalasi sistem, penempatan perangkat keras ini dilakukan di meja yang berada di tempat penjualan, instalasi dilakukan dengan menginstal beberapa software yang akan digunakan. Pada toko pakan ternak Vitachicks masih manual prosedur pencatatan penjualan tunai hanya dicatat pada sebuah nota dan buku kas penjualan, sehingga masih memerlukan banyak perbaikan dalam sistem yang sedang berjalan tersebut agar dapat mengolah suatu informasi menjadi lebih cepat, mudah, dan tepat yaitu dengan cara mengubah sistem yang lama yang masih berlaku dengan sistem yang baru yang berbasiskan komputer. Karena pada saat ini komputer digunakan hampir pada seluruh dunia bisnis baik dalam bidang penjualan jasa maupun barang, oleh karena itu komputer dibutuhkan untuk membantu pengolahan data transaksi penjualan tunai pada toko pakan Ternak Vitachicks. Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dalam perancangan sebuah sistem penjualan tunai menggunakan sebuah aplikasi komputer, dan memilih judul Sistem Penjualan Tunai Toko Pakan Ternak Vitachicks di Wonosobo Perumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas permasalahan yang diteliti adalah bagaimana merancang bangun sistem informasi penjualan tunai pada toko pakan ternak Vitachicks. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai adalah membuat rancang bangun sistem penjualan tunai pada toko pakan ternak Vitachicks. Manfaat Penelitian 1. Bagi Toko pakan ternak Vitachicks a. Memanfaatkan teknologi komputerisasi sebagai sarana paling efisien untuk penunjang aktivitas bisnis. b. Memberikan opsi serta masukan untuk toko pakan ternak Vitachicks dalam pengambilan keputusan didasarkan dari hasil output yang ada dari program komputer yang telah dirancang. 2. Bagi Pembaca a. Dapat digunakan contoh atau referensi dalam penyusunan Skripsi. b. Sebagai bahan studi kasus bagi perkuliahan mahasiswa yang selanjutnya agar dapat lebih mudah dalam memahami materi yang diajarkan PEMBAHASAN

Sistem yang Berjalan a. Prosedur Penjualan Tunai 1. Prosedur Order Penjualan Dalam prosedur ini konsumen secara langsung memilih barang yang diinginkan didampingi oleh bagian penjualan. Tugas bagian penjualan kurang jelas di bagian ini karena seharusnya tugas bagian penjualan hanya sebagai kasir,dan harus ada satu pegawai yang bertugas sebagai pramuniaga yang membuatkan nota pembayaran. 2. Penerimaan Kas pada Penjualan Tunai Pada prosedur ini, tugas bagian penjualan merangkap yaitu menerima pembayaran dari konsumen, dan membuatkan nota pembayaran setelah menerima barang dari konsumen, serta mendistribusikan nota yang telah di acc ke bagian administrasi. 3. Prosedur Pembuatan Laporan Setiap toko tutup, bagian administrasi harus membuat laporan penjualan tunai. Laporan yang dihasilkan yaitu jurnal, buku besar, laporan laba rugi, dan neraca.masih bersifat sederhana, karena menggunakan sistem yang lama. Pada prosedur yang berjalan tugas bagian penjualan lebih tidak jelas karena merangkap sebagai kasir dan pramuniaga. Hal tersebut menunjukkan bahwa pembagian tugas di organisasi tersebut kurang merata sehingga pengendalian internalnya tidak berjalan dengan baik. b. Dokumen yang Terkait 1. Nota pembayaran Nota pembayaran ini berisi tentang informasi jumlah biaya, tanggal transaksi, nama dan jumlah barang yang dibeli. Nota pembayaran dibuat oleh bagian kasir sebanyak 3 lembar. Lembar pertama diberikan kepada konsumen bersamaan dengan barang yang dibeli, lembar kedua didistribusikan ke bagian admin, lembar ketiga disimpan bagian penjualan sebagai arsip. 2. Laporan Penjualan Tunai Laporan penjualan tunai dibuat oleh admin untuk mencatat setiap penjualan tunai yang terjadi berdasarkan jumlah nota yang telah di acc dan didistribusikan dari bagian penjualan. Informasi yang didapat dari catatan ini yaitu total jumlah harga barang yang sudah terjual. 3. Catatan Data Barang 4. Catatan data penjualan ini berisi jenis barang, nama barang, jumlah barang, harga beli dan harga jual barang yang masih tersedia. c. Pengendalian Internal Pengendalian internal yang berjalan pada toko Vitachicks tidak berjalan dengan baik. Karena tugas bagian penjualan yang merangkap sebagai kasir sekaligus pramuniaga membuat kurang tegas dan jelasnya pemisahan tugas pada setiap unit organisasi. Perbandingan Sistem yang berjalan dan Sistem yang di usulkan No Komponen FOD Berjalan FOD Usulan 1 Jumlah kolom Terdiri dari 4 kolom Terdiri dari 5 kolom 2 Prosedur bagian penjualan Terdapat 1 prosedur membuat nota penjualan 3 Prosedur Admin Tugas membuat laporan keuangan Bagian penjualan dipisah menjadi pramuniaga memproses pembuatan nota,dan kasir input data barang dijual Tugas cek dan cetak laporan keuangan

4 Dokumen nota penjualan 3 rangkap untuk bagian admin,kasir,konsumen 3 rangkap untuk bagian admin,kasir,konsumen 5 Cash register Tidak ada 3 rangkap sebagai bukti terjadinya transaksi 6 Penerimaan kas Tidak ada 2 rangkap untuk pelaporan kas ke pemilik Prosedur Sistem yang Diusulkan 1. Prosedur Order barang Konsumen datang ke toko memilih barang yang akan dibeli,jika sudah menentukan pilihan barang tersebut dibawa ke pramuniaga untuk selanjutnya pramuniaga membuatkan nota penjualan rangkap 3 yang berisi informasi data barang yang akan dibeli oleh konsumen, lembar pertama diberikan kepada konsumen untuk membayar barang di kasir, lembar 2 diberikan ke kasir bersama dengan barang kepada kasir, dan lembar 3 diserahkan ke bagian administrasi. 2. Prosedur Pembayaran Dari Nota penjualan lembar 1 yang diberikan dari pramuniaga, konsumen mengecek nota penjualan dan menyiapkan uang bayar dan diserahkan kepada kasir. Setelah kasir menerima nota penjualan lembar 1 beserta uang bayar dari konsumen kasir membuat cash register rangkap 3, cash register lembar 1 dan nota penjualan ACC lembar 2 beserta barang di serahkan ke pada konsumen, lembar 2 di serahkan kepada administrasi, dan lembar ke 3 beserta nota penjualan ACC lembar 1 diolah datanya untuk membuat Lap. penerimaan kas rangkap 2. 3. Prosedur Pencatatan dan Pelaporan Setelah kasir menerima nota penjualan lembar 1 beserta uang bayar dari konsumen kasir membuat cash register rangkap 3, cash register lembar 1 dan nota penjualan ACC lembar 2 beserta barang di serahkan ke pada konsumen, lembar 2 di serahkan kepada administrasi, dan lembar ke 3 beserta nota penjualan ACC lembar 1 diolah datanya untuk membuat Lap. penerimaan kas rangkap 2. Setelah lap. penerimaan kas rangkap 2 jadi cash register lembar ke 3 beserta nota penjualan ACC lembar 1 di arsip di kasir dan lap. penerimaan kas rangkap 2 beserta uang di serahkan kepada pemilik untuk di verifikasi. Dari cash register lembar ke 2 dan nota penjualan lembar ke 3 yang di terima oleh admin, admin mengolah data tersebut untuk membuat beberapa laporan, yaitu laporan penjualan, dan laporan keuangan. Dokumen-Dokumen yang digunakan Dokumen yang digunakan dalam prosedur penjualan tunai ini adalah : 1. Pita Register Kas 2. Nota Penjualan. 3. Lap. penerimaan kas Informasi yang Dihasilkan Sedangkan informasi yang dihasilkan dalam pembuatan sistem adalah : 1. Laporan Penjualan. 2. Laporan laba rugi. 3. Neraca 4. Buku besar.

5. Catatan Akuntansi yang Digunakan Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem informasi penjualan tunai adalah : 1. Jurnal Penjualan Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat transaksi harian. 2. Jurnal Umum Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat harga pokok produk yang dijual selama periode tertentu. Unsur Pengendalian Internal Sistem informasi akuntansi merupakan bagian dari sistem pengendalian intern, oleh karenanya sistem informasi akuntansi disusun menggunakan unsur-unsur sistem pengendalian intern. Unsur pokok sistem pengendalian intern adalah : a. Organisasi 1. Pemisahan tugas antara kasir dan pramuniaga. 2. Transaksi penjualan tunai harus dilaksanakan oleh fungsi penjualan, fungsi kas, dan fungsi administrasi. b. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan 1. Penerimaan order dari pembeli di otorisasi oleh fungsi penjualan dengan menggunakan nota penjualan. 2. Penerimaan kas di otorisasi oleh fungsi kas dengan memberikan nota bayar dan cap tunai di nota tersebut. 3. Pencatatan ke dalam buku jurnal diotorisasi oleh fungsi administrasi berdasarkan nota pembayaran. c. Praktik yang Sehat 1. Pemilik melakukan sidak ke meja kasir untuk menghitung uang yang ada 2. Fungsi penjualan harus menggunakan nota penjualan yang memiliki nomor urut cetak. 3. Jumlah kas yang diterima oleh fungsi kas disetor seluruhnya ke fungsi administrasi untuk dihitung, dan diserahkan kepada pemilik. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada Toko Pakan Ternak Vitachicks di Wonosobo, dapat diambil kesimpulan bahwa : 1. Sistem akuntansi penjualan tunai dan penerimaan kas yang diterapkan pada Toko Pakan Ternak Vitachicks masih bersifat manual, meliputi : a) Fungsi yang terkait terdiri dari fungsi penjualan yang merangkap sebagai pramuniaga dan kasir. b) Dokumen-dokumen hanya meliputi nota penjualan tunai, sedangkan catatan yang digunakan berasal dari arsip nota penjualan tunai. Prosedur yang berjalan meliputi prosedur penjualan tunai dan prosedur penerimaan kas. c) Sistem pengendalian internal yang ada hanya memisahkan fungsi penjualan dan fungsi pencatatan oleh bagian akuntansi. 2. Implementasi sistem penjualan tunai dan penerimaan kas pada Toko Pakan Ternak Vitachicks dilaksanakan dengan pelatihan karyawan yang telah ada dan

melakukan konversi sistem, yaitu konversi paralel. Dari hasil implementasi, sistem baru yang dirancang ini dapat dijalankan dengan baik, data-data yang dimasukkan dapat tersimpan dan menghasilkan output dengan baik. 3. Dengan adanya sistem ini, pihak Toko Pakan Ternak Vitachicks dapat menyajikan informasi mengenai penjualan tunai dan penerimaan kas, baik dalam pencarian data, proses penjualan tunai dan pembuatan laporan serta meminimalisasi terjadinya kesalahan pengolahan data. Saran Bagi pengembangan lebih lanjut, saran yang diajukan bagi pengembangan sistem akuntansi penjualan tunai dan penerimaan kas pada Toko Pakan Ternak Vitachicks untuk masa mendatang adalah : 1) Perancangan sistem akuntansi lainnya pada Toko Pakan Ternak Vitachicks sebaiknya dikembangkan juga, misalnya sistem akuntansi pembelian atau sistem akuntansi persediaan. 2) Pengembangan sistem akuntansi penjualan tunai dan penerimaan kas dimasa mendatang diperlukan penyesuaian sering berkembangnya teknologi dan toko. Daftar Pustaka Al-Bahra, bin Ladjamudin. (2005). Yogyakarta : Graha Ilmu. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Baridwan,Z. ( 2003). Sistem Akuntansi: Penyusunan Prosedur dan Metode. Cetakan Ketiga. Yogyakarta: Penerbit BPFE. Chairul Marom. (2002). Sistem Akuntansi Perusahaan Dagang, Edisi ke-dua. Jakarta: Penerbit Grasindo. Hasanah, Nurul Fitri. (2012). Perancangan Sistem Akuntansi Penjualan Tunai Terkomputerisasi Pada Apotek Gedong Kuning. Jurnal Nominal. Volume I Nomor I. Heckert, J.B. (2004). Controllership: Tugas Akuntansi Manajemen. Edisi Ketiga. Jakarta: Penerbit Erlangga. Jogiyanto HM. (2005). Analisis & Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta : Penerbit Andi. Kadir Abdul. (2003). Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi. Krismiaji. (2005). Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan Akademi Manajemen Perusahaan YKPN. Mardhani Riasetiawan. (2005). Tinjauan Teoritis Sistem Informasi. www.mardhani.staff.ugm.ac.id Yogyakarta Ma roep, Maxi. (2009). Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan pada PT Indomobil Surabaya. Jurnal Ekonomi Bisnis. Tahun 14 Nomor 3

McLeod, Raymond Jr. (20 01). Prentice Hall InternationaL. Inc. Management Information Sistem. 7th Edition. Mulyadi. (2008). Sistem Akuntansi. Jakarta: Penerbit Salemba Empat Narko, (2008). Sistem Akuntansi. Yogyakarta: Yayasan Pustaka Nusatama. Suhata. (2005). Pusat Kendali Peralatan Elektronik. Jakarta: PT.Elex Media Komputindo Susanto Azhar. (2004). Sistem Informasi Akuntansi. Bandung: Penerbit Lingga Jaya Wicaksono, Angki. (2012). Perancangan Sistem Akuntansi Penjualan Tunai Terkomputerisasi Pada Al Ishba Karpet. Jurnal Nominal. Volume I Nomor I. p.1-4 Wahyono Teguh. (2005). Sistem Informasi: Konsep Dasar, Analisis Desain dan Implementasi. Jakarta : Penerbit Graha Ilmu. Yunus, H. (2007). Sistem Akuntansi. Edisi Revisi. Jakarta: Penerbit Erlangga.