Lampiran 1 : Proses Amoniasi Daun Sawit, Pucuk Tebu dan Jerami Jagung. Bahan Penelitian (Daun Sawit, Pucuk Tebu dan Jerami Jagung) Dicoper.

dokumen-dokumen yang mirip
MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi. Metode

MATERI DAN METODE. Waktu dan Tempat

MATERI DAN METODE Waktu dan Lokasi Materi Bahan Alat Peubah yang Diamati

BAB III MATERI DAN METODE. Penanaman tumpangsari orok-orok dan jagung dilakukan di kebun percobaan

BAB III MATERI DAN METODE. Sumber Protein secara In Vitro dilaksanakan pada bulan September November

3 METODOLOGI. 3.3 Metode Penelitian. 3.1 Waktu dan Tempat

MATERI DAN METODE. Materi

METODE. Materi. Alat. Rancangan

MATERI DAN METODE. Prosedur

Tabel 1. Komposisi Bahan Pakan Ransum Komplit Bahan Pakan Jenis Ransum Komplit 1 (%) Ransum A (Energi Tinggi) 2 Ransum B (Energi Rendah) 3 Rumput Gaja

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Prosedur Kondisi Lahan, Lingkungan, dan Penanaman Pohon Singkong Utuh Teknik Pemanenan Singkong

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul produksi VFA, NH 3 dan protein total pada fodder

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan pakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah biji sorgum

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di laboratorium Makanan Ternak, Jurusan

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Produksi Volatil Fatty Acids (VFA), NH 3 dan

MATERI DAN METODE. Metode

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang efek pemanasan pada molases yang ditambahkan urea

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian Pengaruh Penambahan Urease pada Inkubasi Zeolit dan Urea

III MATERI DAN METODE PENELITIAN. Jerami Jagung yang dipergunakan, sebanyak 80 kg yang berasal dari limbah

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Oktober 2013, bertempat

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dan Analisis kandungan nutrient bahan pakan dilaksanakan di

III. METODE PENELITIAN. Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Lampung mulai Agustus September

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Alat Bahan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Agustus 2016 di

TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL. Tujuan Praktikum Untuk pengambilan sampel yang akan digunakan untuk analisis.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang kadar protein kasar dan fermentabilitas secara in vitro

BAB III MATERI DAN METODE. Pelaksanaan penelitian ini meliputi penanaman kedelai di Green house

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Memfiksasi Nitrogen Urea dan Potensinya sebagai Sumber Nitrogen Slow Release

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan pakan yang digunakan dalam penelitian adalah biji sorgum

BAB III MATERI DAN METODE. house) dan penelitian laboratorium yang dilaksanakan mulai bulan Juli-Desember

KECERNAAN DAN FERMENTABILITAS TANAMAN OROK-OROK SECARA IN VITRO SEBAGAI BAHAN PAKAN YANG DITANAM SECARA TUMPANGSARI DENGAN JAGUNG MANIS SKRIPSI

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Rumput gajah diperoleh berasal dari kebun rumput di sekitar kandang sapi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang kehilangan BK, ADF dan N-ADF secara in vitro

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

LAMPIRAN. % dari pakan

UJI KECERNAAN BAHAN KERING, BAHAN ORGANIK, KADAR NH3 DAN VFA PADA PELEPAH DAUN SAWIT TEROLAH PADA SAPI SECARA IN VITRO

Lampiran 1. Prosedur Fermentasi Onggok Singkong (Termodifikasi)

MATERI DAN METODE. Materi

LAMPIRAN 1. PROSEDUR ANALISIS CONTOH TANAH. Pertanian Bogor (1997) yang meliputi analisis ph, C-organik dan P-tersedia.

MATERI DAN METODE. Materi

III. BAHAN DAN METODE. Analisis kimia dilakukan di Laboratorium Tanah, dan Laboratorium Teknologi Hasil

Lampiran 1 Prosedur Analisis ph H2O dengan ph Meter Lampiran 2. Prosedur Penetapan NH + 4 dengan Metode Destilasi-Titrasi (ppm)=

Lampiran 1. Prosedur Analisa Karakteristik Bumbu Pasta Ayam Goreng 1. Kadar Air (AOAC, 1995) Air yang dikeluarkan dari sampel dengan cara distilasi

Kadar air % a b x 100% Keterangan : a = bobot awal contoh (gram) b = bobot akhir contoh (gram) w1 w2 w. Kadar abu

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Pakan

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. pisang nangka diperoleh dari Pasar Induk Caringin, Pasar Induk Gedebage, dan

Lampiran 1. Analisis Kadar Pati Dengan Metode Luff Schroll (AOAC, 1995)

LAMPIRAN. Siapkan semua limbah kotoran babi dalam keadaan segar

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Bahan Alat

Lampiran 1. Gambar tanaman dan wortel. Tanaman wortel. Wortel

Lampiran 1. Prosedur penetapan kemasaman tanah (ph) H 2 O

Lampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. 4. Cacing tanah jenis Eisenia fetida berumur 1 bulan sebanyak 2 kg. a. 1 ml larutan sampel vermicompost

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B

BAB III MATERI DAN METODE. perlakuan berbeda sebagai bahan pakan alternatifdilaksanakan pada bulan Maret

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September-November 2014 di

MATERI DAN METODE. Prosedur

III. BAHAN DAN METODE. Kegiatan penelitian dilaksanakan pada Maret--Agustus 2011 bertempat di

Lampiran 1. Prosedur Analisis

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai dari Juni 2013 sampai dengan Agustus 2013.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan

Lampiran 1. Prosedur Analisis Rendemen Cookies Ubi Jalar Ungu. 1. Penentuan Nilai Rendemen (Muchtadi dan Sugiyono, 1992) :

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2014 Januari

Desikator Neraca analitik 4 desimal

Lampiran 1. Prosedur Analisa Sampel

BAB III MATERI DAN METODE. dilaksanakan pada bulan Oktober 2014 sampai April Pelaksanaan penelitian

METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Materi Prosedur Persiapan Bahan Baku

III. METODE PENELITIAN. 3.1 Tempat dan Waktu. 3.2 Bahan dan Alat. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Hasil Perikanan dan

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan selama 6 bulan dimulai bulan April

DATA PENGAMATAN. Volume titran ( ml ) ,5 0,4 0,5 6

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 1. Hasil analisis proksimat bahan pakan No Bahan Protein (%)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Februari sampai Maret 2015 bertempat di Desa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hijau atau tauge. Nata yang dihasilkan kemudian diuji ketebalan, diukur persen

Lampiran 1. Prosedur Pelaksanaan dan Hasil Penelitian Pendahuluan

Lampiran 1. Perhitungan Nisbah C/N dan Kadar Air

Lampiran 1.Diagram alir penelitian proses produksi bioetanol dari hidrolisat fraksi selulosa pod kakao

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanah dan di Laboratorium Limbah

Lampiran 1. Denah Penelitian dan Bagan Plot Penelitian dan Letak Tanaman Sampel

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilakukan pada bulan November Februari 2014.

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak, Jurusan

MATERI DAN METODE PENELITIAN

Kadar protein (%) = (ml H 2 SO 4 ml blanko) x N x x 6.25 x 100 % bobot awal sampel (g) Keterangan : N = Normalitas H 2 SO 4

III. MATERI DAN METODE. Pelaksanaan pembuatan silase dilakukan di Desa Tuah Karya Ujung Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN. selulosa Nata de Cassava terhadap pereaksi asetat anhidrida yaitu 1:4 dan 1:8

MATERI DAN METODE. Materi

Bab III Bahan dan Metode

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. bungkil kedelai, tepung gamal (Gliricidia sepium), dan pucuk tebu (Saccharum

BAB III MATERI DAN METODE. complete feed eceng gondok (Eichhornia crassipes) dengan kemasan silo berbeda

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu 1. Analisis Kadar Air (AOAC, 1995)

Transkripsi:

Lampiran 1 : Proses Amoniasi Daun Sawit, Pucuk Tebu dan Jerami Jagung Bahan Penelitian (Daun Sawit, Pucuk Tebu dan Jerami Jagung) Dicoper Ditimbang Dikeringkan dengan sinar matahari/dengan menggunakan oven 60 0 C (suhu penyimpanan) Diperciki dengan larutan 3% urea Dimasukkan dalam plastik secara perlahan-lahan Di ikat dengan kuat agar kedap udara Disimpan selama 14 hari Diangin-anginkan selama 2 jam Amoniasi Daun Sawit, Pucuk Tebu dan Jerami Jagung (Harahap, 2009)

Lampiran 2 : Proses Fermentasi Daun Sawit, Pucuk Tebu dan Jerami Jagung Bahan Penelitian (Daun Sawit, Pucuk Tebu dan Jerami Jagung) Dipotong kecil kecil Dikeringkan dengan sinar matahari/dengan menggunakan oven 60 0 C (suhu penyimpanan) Digiling halus Tepung Bahan Penelitian (Daun Sawit, Pucuk Tebu dan Jerami Jagung) Dicampur air dengan perbandingan 1 : 2 ml Dikukus selama 30 menit (sampai wangi) Didinginkan, dicampur dengan 2% urea / gr bahan Dicampur lagi dengan gula merah 2% / gr bahan Setelah merata dicampur dengan 2% Aspergillus niger / gr bahan Diperam selama 4 hari (fermentasi secara aerob selama 48 jam (2 hari) Dioven selam 4 jam dengan suhu 60 0 C Tepung (Daun Sawit, Pucuk Tebu dan Jerami Jagung) fermentasi (Harahap, 2009)

Lampiran 2 : Proses Silase Daun Sawit, Pucuk Tebu dan Jerami Jagung Bahan Penelitian (Daun Sawit, Pucuk Tebu dan Jerami Jagung) Dicoper Ditimbang Dikeringkan dengan sinar matahari/dengan menggunakan oven 60 0 C (suhu penyimpanan) Digiling halus Diperciki dengan larutan 1% urea Diaduk secara merata Dicampur dengan bahan aditif yaitu tepung gaplek Dimasukkan dalam silo (kantong plastik) Dipadatkan dan ditutup rapat (kedap udara) Disimpan selama 14 hari Diangin-anginkan selama 2 jam Silase Daun Sawit, Pucuk Tebu dan Jerami Jagung (Harahap, 2009

Lampiran 7: Gambar Penelitian Sapi Fistula + Peneliti Trichoderma viride Penimbangan sampel Larutan McDougall + CO 2

Penambahan Cairan rumen dan Lar. McDougall Dialiri CO 2 dan ditutup dengan karet berventilasi selama 24 jam Tabung fermentor di centrifuge Tabung setelah disentrifuge

Tabung destilasi untuk pembuatan VFA Titrasi dengan HCl 0.5N Bibir dan tutup cawan Conway diolesi dengan Vaselin Pada bagian tengah Larutan asam borat

NH 3 dibiarkan selama 24 jam Dititrasi dengna H 2 SO 4 Pompa Vacum Disaring dengan kertas Whatman no. 41

Lampiran 8 : Analisis uji BNT KCBO SK DB JK KT F.Hitung F. Tabel 0,05 0,01 Kelompok 2 242.33 121.16 3.48 ** 3.4 5.61 Perlakuan 11 10310.93 937.35 26.93 ** 2.22 3.09 A 2 6704.65 3352.32 96.31 ** 3.4 5.61 B 3 2384.77 794.92 22.83 ** 3.01 4.72 A X B 6 1221.50 203.58 5.84 ** 2.51 3.67 Galat 24 593.01 24.71 - - - Total 35 11146.28 - - - - Ket : ** = sangat nyata KK= 13.15% Lampiran 9 : Analisis sidik KCBK SK DB JK KT F.Hitung F. Tabel 0,05 0,01 Kelompok 2 350738.69 112.68 5. 62 * 3.4 5.61 Perlakuan 11 8367.20 760.65 37.93 ** 2.22 3.09 A 2 5980.21 2990.10 149.11 ** 3.4 5.61 B 3 1608.77 536.26 26.74 ** 3.01 4.72 A X B 6 778.22 129.70 6.47 ** 2.51 3.67 Galat 24 706.63 20.05 - - - Total 35 9073.83 - - - - Ket : ** = sangat nyata KK= 11.74% Lampiran 10 : Analisa Sidik Ragam N-Amonia (N-NH 3 ) SK DB JK KT F.Hitung F. Tabel 0,05 0,01 Kelompok 2 884.14 442.07 9.27 ** 3.4 5.61 Perlakuan 11 292.33 26.58 0.56 tn 2.22 3.09 A 2 16.72 8.36 0.18 tn 3.4 5.61 B 3 181.37 160.46 1.27 tn 3.01 4.72 A X B 6 94.24 15.71 0.33 tn 2.51 3.67 Galat 24 1144.28 47.68 - - - Total 35 1436.61 - - - - Ket : tn = tidak nyata KK= 60.90% Lampiran 11 : Analisa Sidik Ragam Volatile fatty Acid (VFA) SK DB JK KT F.Hitung F. Tabel 0,05 0,01 Kelompok 2 1452.73 726.36 0.94 tn 3.4 5.61 Perlakuan 11 11157.41 1014.31 1.31 tn 2.22 3.09 A 2 5087.42 2543.71 3.29 tn 3.4 5.61 B 3 516.42 172.07 0.22 tn 3.01 4.72 A X B 6 5553.74 925.62 1.19 tn 2.51 3.67 Galat 24 18535.88 772.32 - - - Total 35 29693.29 - - - - Ket : tn = tidak nyata KK= 21.63%

Prosedur IN-VITRO Persiapan sampel Pengambilan cairan rumen Pembuatan larutan McDougall Dimasukkan ke shaker bath suhu 39 o C Tabung dikocok dengan dialiri CO 2 selama 30 detik Ditutp dengan karet berventilasi Difermentasi selama 48 jam Setelah 48 jam, dibuka tutupnya kemudian ditambahkan 2 tetes HgCl 2 Dimasukkan dalam sentrifuge (15 menit) Akan terpisah antara substrat dengan supernatan Substrat Supernatant

Lampiran : Prosedur Pembuatan NH 3 Diolesi Vaselin tutup cawan Conway Diambil 1 ml supernatan, dit4kn pada salah satu ujung alur Cawan Conway Lar. Na 2 CO 3 jenuh 1 ml ditempatkan pada salah satu ujung cawan Conway bersebelahan (tidak bercampur) Larutan as. Borat berindikator 1 ml dit4kn dalam cawan kecil ditengah cawan Conway Ditutup rapat hingga kedap udara Dimiringkan cawan sehingga Na 2 CO 3 dan supernatan bercampur merata Dibiarkan selama 24 jam pada suhu kamar Dibuka tutup cawan conway Dititrasi dengan H 2 SO 4 0.005N terjadi perubahan warna dari merah biru

Lampiran : Prosedur Pembuatan VFA Diambil 5 ml supernatan Dimasukkan dalam tabung destilasi Ditambahkan 15% H 2 SO 4 Ditutup dengan tutup karet Dihubungkan dengan labu pendingin Ditambahkan H 2 SO 4 dalam supernatan Tabung destilasi dimasukkan dalam tabung penyuling yang berisi air mendidih Ditampung air dalam erlenmeyer berisi 5 ml NaOH 0.5N samapai 250 ml Ditambahkan indikator PP 2 tetes Dititrasi HCl 0.5N sampai warna berubah merah jambu tidak berwarna

Lampiran : Prosedur Pembuatan KCBK dan KCBO Substrat (untuk analisa KCBK & KCBO) Diinkubasi selama 24 jam tanpa tutup karet Disaring dengan kertas saring Whatman no. 41 dengan pompa vakum Hasilnya dimasukkan dalam cawan porselin Dikerinkan dalam oven selama 24 jam (KCBK) Dipijarkan /diabukan dalam tanur listrik selama 6 jam suhu 450 600 0 C (KCBO)