III MATERI DAN METODE PENELITIAN. Jerami Jagung yang dipergunakan, sebanyak 80 kg yang berasal dari limbah
|
|
- Adi Johan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 21 III MATERI DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Peralatan Penelitian Bahan Penelitian untuk Ensilase a. Jerami jagung Jerami Jagung yang dipergunakan, sebanyak 80 kg yang berasal dari limbah pemanenan jagung (Zea mays L.) Pioneer 12 yang dipanen berumur kurang lebih 100 HST, diperoleh dari Jatinangor, Kabupaten Sumedang. b. Sumber nitrogen Bahan yang dipergunakan sebagai sumber nitrogen adalah urea dengan kandungan nitrogen sebesar 46,67% sebanyak 674,94 g. Urea diperoleh dari penyalur pupuk KSU Tandangsari. Urea ini merupakan produk dari PT. Pupuk Kujang, Cikampek. c. Sumber sulfur Bahan yang dipergunakan sebagai sumber sulfur, yaitu Natrium Sulfat (Na2SO4) sebanyak 105 g untuk keperluan penelitian yang diperoleh dari PT. Brata Chem, Bandung. d. Molases Molases digunakan untuk sumber energi bagi pertumbuhan mikroba pada proses fermentasi anaerob. Ditambahkan sebanyak 5% dari keadaan segar jerami jagung pada setiap satuan percobaan yang dibuat. Molases yang diperlukan sebanyak 4 kg diperoleh dari KSU Tandangsari, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Sumedang.
2 Bahan Penelitian untuk in Vitro a. Cairan rumen Cairan rumen yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 200 cc, yang diambil dari RPH Ciroyom, Bandung. Cairan rumen ini diambil dari rumen sapi potong lokal (sapi jawa) umur ± 2 tahun. b. Larutan saliva buatan Larutan saliva buatan yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan formula McDougall (1948). Larutan ini digunakan sebagai media untuk proses pertumbuhan dan perkembangan mikroba rumen secara in vitro. Penggunaan saliva buatan berfungsi sebagai larutan buffer, yaitu untuk menjaga agar ph cairan rumen berada dalam kisaran 6,8 7,0. c. Gas karbondioksida Gas karbondioksida digunakan untuk mengeluarkan oksigen yang terdapat dalam tabung fermentor pada waktu memasukkan bahan atau ketika mengambil sampel cairan in vitro dan menjaga serta mempertahankan kondisi anaerob pada tabung fermentor pada saat fermentasi berlangsung. d. HgCl2 HgCl2 digunakan untuk membunuh bakteri pada proses akhir in vitro Peralatan Penelitian untuk Ensilase a. Silo Silo yang digunakan dalam penelitian ini berupa plastik polyethilen dan ember sebagai pelindung. b. Chopper Chopper digunakan untuk merajang jerami jagung menjadi potongan dengan ukuran ± 4 cm.
3 23 c. Timbangan Timbangan yang digunakan adalah timbangan dengan kapasitas 50 kg dengan ketelitian 1 kg untuk menimbang jerami jagung, kapasitas 10 kg dengan ketelitian 0,5 kg untuk menimbang molases, dan kapastias 200 g dengan ketelitian 0,001 g untuk menimbang nitrogen dan sulfur. d. Kantong plastik ukuran 12 x 25 cm Kantong plastik digunakan untuk mencampurkan molases, urea dan natrium sulfat sesuai dengan perlakuan. e. Terpal Terpal digunakan sebagai alas yang digunakan untuk pencampuran jerami jagung dengan zat aditif. g. Pompa vacum Pompa vacum digunakan untuk menyedot udara yang terdapat dalam silo plastik saat pembuatan silase jerami jagung Peralatan Penelitian untuk in Vitro a. Seperangkat Peralatan Pengambilan Cairan Rumen Peralatan yang digunakan dalam pengambilan cairan rumen adalah sebagai berikut : 1. Thermos Thermos berisi air hangat dengan kisaran suhu 39-40ºC, untuk membawa cairan rumen dari tempat pemotongan hewan ke laboratorium agar suhu tetap konstan sesuai tubuh ternak dengan kapasitas 500 ml. Menggunakan 2 buah thermos. 2. Termometer Termometer digunakan untuk mengukur suhu air yang ada di dalam thermos.
4 24 3. Corong dan kain muslin Corong dan kain muslin digunakan untuk menyaring cairan rumen. b. Seperangkat Peralatan Analisis in Vitro Peralatan yang akan digunakan dalam analisis ini adalah sebagai berikut : 1. Timbangan Timbangan kapasitas 2 kg yang digunakan untuk menimbang sampel silase jerami jagung dan timbangan digital dengan merk santorius, kapasitas 200 g, ketelitian 0,001 g untuk menimbang sampel. 2. Beaker glass Beaker glass dengan kapasitas ml digunakan untuk menampung larutan saliva buatan. 3. Tabung fermentor Tabung fermentor dengan tutup karet berpentil kapasitas 150 ml digunakan sebagai rumen buatan. 4. Waterbath dengan pengaturan temperatur Waterbath yang digunakan untuk dengan pengaturan suhu o C untuk menginduksikan suhu pada fermentor sesuai dengan suhu tersebut, waterbath berfungsi sebagai wadah fermentor selama inkubasi berlangsung. 5. Rak fermentor Rak Fermentor digunakan untuk penahan tabung fermentor dalam waterbath selama inkubasi berlangsung. 6. ph meter digital ph meter digital untuk mengukur ph larutan saliva buatan. 7. Thermometer Thermometer digunakan untuk mengukur suhu.
5 25 8. Tabung gas CO2 Tabung gas CO2 digunakan untuk membuat kondisi anaerob dalam tabung. 9. Centrifuge Centrifuge digunakan untuk nemisahkan supernatan dengan residu dari cairan fermentor. 10. Stirrer Stirrer digunakan sebagai alat bantu pengaduk dalam pembuatan larutan saliva. 3.2 Metode Penelitian Prosedur Pembuatan Silase a. Mencacah Jerami jagung dengan ukuran ± 4 cm menggunakan mesin chopper. b. Mengambil sampel untuk keperluan analisis bahan kering jerami jagung. c. Menimbang cacahan jerami jagung sebanyak 4 kg untuk masing-masing silo, kemudian menebarkannya di atas terpal secara merata untuk dilakukuan pelayuan. d. Menimbang molases sebanyak 23,8% dari bahan kering jerami jagung (atau 5% dari segar). e. Menimbang urea sesuai perlakuan yang diberikan, yaitu 2%, 2,5%, dan 3% nitrogen dari bobot kering jerami jagung. f. Menimbang Natrium Sulfat sesuai perlakuan yang diberikan, yaitu 0,150%, 0,186% dan 0,225% sulfur dari bobot kering jerami jagung. g. Menyiramkan campuran molases dengan urea dan natrium sulfat pada cacahan jerami jagung secara merata. h. Menghamparkan terpal plastik sebagai alas untuk mencampurkan bahan fermetasi anaerob
6 26 i. Menebarkan cacahan jerami jagung di atas terpal plastik secara merata, kemudian menyiramkan campuran bahan aditif yang telah homogen pada permukaan tebaran jerami jagung secara merata. j. Mengaduk campuran bahan di atas terpal plastik sampai homogen. k. Memasukkan campuran bahan tersebut secara bertahap ke dalam silo kapasitas 5 kg. l. Setelah memasukkan semua campuran ke dalam silo plastik dan memadatkannya, kemudian memvacum silo untuk mendapatkan kondisi anaerob. m. Memasukkan silo plastik yang sudah diisi campuran ke dalam ember dan menutupnya dengan rapat. n. Menginkubasi (ensilase) selama 21 hari. o. Membuka silo setelah 21 hari kemudian melakukan pengambilan sampel untuk keperluan analisis selanjutnya Prosedur Pengambilan Sampel a. Menghamparkan silase yang telah difermentasi selama 21 hari di atas terpal. b. Mengaduk silase secara merata antara bagian atas dengan bagian bawahnya. Karena bagian atas cenderung lebih kering dibandingkan dengan bagian bawah. c. Menghamparkan silase yang telah diaduk, kemudian membagi menjadi 4 bagian dan mengambil setiap bagian secara proporsional untuk memperoleh total sampel sebanyak 1 kg. d. Mengeringkan silase tersebut dengan menggunakan oven bersuhu 60 o C, agar didapatkan kadar air di bawah 15%. Sampel tersebut siap digunakan untuk uji in vitro.
7 Tahapan Penelitian in Vitro a. Penyediaan Cairan Rumen 1. Menyiapkan thermos yang telah diisi air bersih dengan suhu C. Pengambilan cairan rumen harus sesegera mungkin setelah ternak dipotong dan bagian rumen dikeluarkan dari tubuh ternak. 2. Membuang air dalam thermos 3. Menyaring cairan rumen dengan menggunakan kain muslin dan dibantu dengan corong. 4. Memasukkan cairan rumen ke dalam thermos air dan segera ditutup rapat. Thermos harus terisi penuh dengan cairan rumen. Hal ini dimaksudkan agar tetap menjaga cairan rumen dalam keadaan anaerob. 5. Membawa cairan rumen ke laboratorium untuk dijadikan bahan penelitian sebagai media in-vitro. b. Penyediaan Larutan Saliva Prosedur pembuatan saliva buatan mengacu pada petunjuk McDougall (1948). Proses pembuatannya adalah sebagai berikut : 1. Menimbang bahan kimia yang digunakan untuk pembuatan saliva buatan sesuai dengan takaran yang telah ditetapkan. Tabel 1. Komposisi Bahan Pembuatan Saliva Buatan untuk 1 Liter Bahan Komposisi (g) NaHCO3 9,80 Na2HPO4.12H2O 9,30 NaCl 0,47 KCl 0,57 CaCl2.2H2O 0,04 MgSO4.7H2O 0,06 2. Memasukkan bahan-bahan di atas ke dalam beaker glass kapasitas ml.
8 28 3. Menambahkan aquadest ke dalam beaker glass sampai volume larutan mencapai ml. 4. Mengaduk campuran bahan-bahan tersebut sampai homogen dengan menggunakan alat bantu berupa stirrer sambil menginjeksikan gas CO2 sampai ph larutan saliva buatan netral (6,8-7,0). 5. Menaikkan suhu cairan saliva buatan sebelum digunakan penelitian menjadi 39-40ºC menggunakan waterbath. c. Proses in Vitro 1. Menyediakan tabung in vitro kapasitas 150 ml (20 buah), kemudian memberi label sesuai perlakuan. 2. Membersihkan tabung yang akan digunakan untuk in vitro. 3. Menimbang sampel sebanyak ± 1 g dengan menggunakan timbangan digital untuk masing masing perlakuan. 4. Memasukkan sampel ke dalam tabung in vitro sesuai dengan label yang ditentukan. 5. Memasukkan larutan Mc. Dougall sebanyak 40 ml dan cairan rumen sebanyak 10 ml ke dalam tabung yang berisi sampel. 6. Mengaliri tabung fermentor dengan gas CO2 ± 5 menit, kemudian ditutup dengan tutup berpentil. 7. Memasukkan tabung fermentor ke dalam rak yang telah tersedia di dalam waterbath yang telah berisi air dengan suhu o C. 8. Menginkubasi tabung fermentor selama 3 jam dan melakukan pengocokan secara kontinyu setiap 30 menit sekali. 9. Membuka tabung fermentor setelah 3 jam dan menetesi HgCl2 jenuh guna membunuh mikroba. Kemudian mensentrifuge tabung dengan kecepatan
9 rpm selama 20 menit. Mengambil bagian yang cair (supernatan) untuk dianalisis konsentrasi VFA dan NH Peubah yang Diamati a. Konsentrasi NH3 Konsentrasi amonia diukur dengan menggunakan teknik Mikrodifusi Conway. Cawan conway terdiri dari tiga ruangan bersekat. Pada bagian tengahnya terdapat sebuah cawan kecil dan dua ruang lain terletak di luar lingkaran. Tahapan pengukurannya yaitu dengan menempatkan supernatan sebanyak 1 ml pada salah satu sisi sekat. Sebelumnya memberi vaselin pada permukaan bibir cawan Conway. Kemudian menempatkan 1 ml NaOH jenuh pada sisi yang lain, menempatkan 1 ml asam borax berindikator pada bagian tengah cawan, kemudian menutup rapat cawan sehingga kedap udara. Menggoyanggoyangkan cawan agar supernatan dan NaOH jenuh tercampur. Kemudian membiarkan cawan selama 24 jam pada suhu kamar. Setelah itu, membuka tutup cawan, asam mentitrasi borax indikator dengan H2SO4 0,005 N sampai warnanya kembali merah muda. Konsentrasi NH3 dalam rumen dapat dihitung dengan rumus, sebagai berikut: NH3 (mm) = Volume H2SO4 x Normalitas H2SO4 x 1000 b. Konsentrasi VFA Total Pengukuran konsentrasi asam lemak terbang dengan metode penyulingan uap. Prinsipnya adalah uap air panas akan membawa asam lemak terbang yang dicampur dengan H2SO4 15% melalui tabung pendingin, terkondensasi dan ditampung dengan Erlenmeyer berisi 5 ml NaOH 0,5 N terlebih dahulu larutan sampel ditambahkan phenopthalein sebanyak 2 tetes dan dititrasi dengan HCl
10 0,5 N sehingga pada proses titrasi terjadi perubahan warna dari merah muda menjadi bening. Pengukuran kadar VFA total ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Keterangan: a = Volume titran blanko b = Volume titran sampel VFA total (mm) = (b-a) x N HCl x 1000/ Rancangan Percobaan dan Analisis Statistik Metode yang digunakan adalah RAL (Rancangan Acak Lengkap) dengan dosis Nitrogen (2%, 2,5%, 3% dari bahan kering jerami jagung) dan dosis Sulfur (0,150%, 0,186%, 0,225% dari bahan kering jerami jagung), sehingga seluruhnya terdiri atas empat perlakuan. Setiap perlakuan diulang lima kali. Perlakuan yang dilakukan meliputi: P0 = Ensilase jerami jagung dengan aditif 0% nitrogen dan 0% sulfur P1 = Ensilase jerami jagung dengan aditif 2% nitrogen dan 0,150% sulfur P2 = Ensilase jerami jagung dengan aditif 2,5% nitrogen dan 0,186% sulfur P3 = Ensilase jerami jagung dengan aditif 3% nitrogen dan 0,225% sulfur Data kemudian dianalisis statistik dengan analisis ragam dan dilanjutkan dengan analisis jarak berganda Duncan. Adapun model matematika dan rancangan yang digunakan, yaitu : Yij = µ + αi + εij Keterangan : Yij : Respon yang memperoleh perlakuan ke-i, ulangan ke-j. µ : Nilai tengah populasi αi : Pengaruh perlakuan ke-i εij : Pengaruh komponen galat i : Pengaruh ke-i (1,2,3,4) j : Ulangan ke-j (1,2,3,4,5) 30
11 31 asumsi yang digunakan pada analisis ini adalah : Nilai εij menyebar normal dan bebas satu sama lain. Nilai harapan E (εij) sama dengan nol. E (ε2ij) = σ2 merupakan ragam dari pengaruh pengacakan adalah σ2, jadi εij = NID (0, σ2) adalah nilai tengah sama dengan nol dan ragam harapan σ2. Pengaruh perlakuan bersifat tetap. Tabel 2. Daftar Analisis Ragam Sumber keragaman DB JK KT Fhit F tabel 0,05 Perlakuan (P) (t-1) JKP KTP KTP/KTG Galat t(r-1) JKG KTG Total (tr-1) JKT Hipotesis : H0 : Pengaruh perlakuan P0 = P1 = P2 = P3 berarti tidak ada pengaruh perlakuan terhadap konsentrasi NH3 dan VFA. H1 : Pengaruh perlakuan P0 P1 P2 P3 atau paling sedikit ada satu perlakuan yang tidak sama. Kaidah keputusan : 1. Jika Fhitung F tabel 0,05 artinya tidak berbeda nyata (non significant), terima H0 dan tolak H1. 2. Jika Fhitung > F tabel 0,05 artinya berbeda nyata (significant). Tolak H0 dan terima H1. Apabila hasil yang diperoleh berbeda, maka dilakukan analisis lanjut dengan menggunakan analisis jarak berganda Duncan dengan rumus : LSR SSR S X KT galat r S r 2 S y
12 Keterangan : Sx = Standard error r = Ulangan KTG = Kuadrat Tengah Galat LSR = Least significant range test SSR = Studentized significant range Selisih antar perlakuan (d) dibandingkan dengan LSR 32 d LSR, maka tidak berbeda nyata d > LSR, maka berbeda nyata Tataletak Percobaan P 0 U 1 P 3 U 5 P 3 U 2 P 0 U 2 P 3 U 4 P 5 U 3 P 1 U 1 P 2 U 1 P 0 U 3 P 1 U 5 P 2 U 2 P 2 U 3 P 0 U 5 P 1 U 4 P 2 U 5 P 1 U 3 P 3 U 1 P 1 U 2 P 0 U 4 P 2 U 4 Keterangan: P = Perlakuan U = Ulangan
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Bahan Penelitian (1) Kulit Pisang Nangka Matang Kulit pisang Nangka matang diperoleh dari tiga tempat yang berbeda, yaitu Pasar Tanjungsari Sumedang, Pasar Gede Bage
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE PENELITIAN
23 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian 3.1.1 Bahan Pembuatan Media Agar 1. Lactobacillus plantarum a. 7 g nutrien agar sebagai media tumbuhnya mikroba b. 2,5 g KH2PO4 c. Aquades sampai
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE PENELITIAN. Rumput gajah diperoleh berasal dari kebun rumput di sekitar kandang sapi
24 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian 3.3.1 Bahan Pakan Bahan pakan yang digunakan dalam penyusunan ransum penelitian sebagai berikut : 1. Rumput Gajah (Pennisetum purpureum) Rumput gajah
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan pakan yang digunakan dalam penelitian adalah biji sorgum
9 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Materi Penelitian.. Bahan Penelitian a. Biji Sorgum (Sorghum bicolor) Bahan pakan yang digunakan dalam penelitian adalah biji sorgum sebanyak 5 kg dengan umur panen yang
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. pisang nangka diperoleh dari Pasar Induk Caringin, Pasar Induk Gedebage, dan
20 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian 1) Kulit Pisang Nangka Kulit pisang nangka berfungsi sebagai bahan pakan tambahan dalam ransum domba. Kulit pisang yang digunakan berasal dari pisang
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan pakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah biji sorgum
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan Penelitian.. Bahan Pakan Biji Sorgum Bahan pakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah biji sorgum (Sorghum bicolor) dengan tipe grain sorghum sebanyak 5 kg
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang efek pemanasan pada molases yang ditambahkan urea
13 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian tentang efek pemanasan pada molases yang ditambahkan urea terhadap ketersediaan NH3, volatile fatty acids dan protein total secara in vitro dilaksanakan pada tanggal
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Sumber Protein secara In Vitro dilaksanakan pada bulan September November
13 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian mengenai Fermentabilitas Pakan Komplit dengan Berbagai Sumber Protein secara In Vitro dilaksanakan pada bulan September November 2015 di Laboratorium Ilmu Nutrisi
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi. Metode
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Ilmu Nutrisi Ternak Kambing Perah, Laboratorium Industri Pakan dan Laboratorium Nutrisi Ternak Perah Fakultas Peternakan
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. tanaman singkong. Daun singkong sebanyak 4 kg segar diperoleh dari
22 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian (1) Daun Singkong Daun singkong yang digunakan yaitu seluruh daun dari setiap bagian tanaman singkong. Daun singkong sebanyak 4 kg segar diperoleh
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di laboratorium Makanan Ternak, Jurusan
III. BAHAN DAN METODE A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di laboratorium Makanan Ternak, Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung dari Januari sampai dengan
Lebih terperinciLampiran 1 : Proses Amoniasi Daun Sawit, Pucuk Tebu dan Jerami Jagung. Bahan Penelitian (Daun Sawit, Pucuk Tebu dan Jerami Jagung) Dicoper.
Lampiran 1 : Proses Amoniasi Daun Sawit, Pucuk Tebu dan Jerami Jagung Bahan Penelitian (Daun Sawit, Pucuk Tebu dan Jerami Jagung) Dicoper Ditimbang Dikeringkan dengan sinar matahari/dengan menggunakan
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Pelaksanaan penelitian ini meliputi penanaman kedelai di Green house
13 BAB III MATERI DAN METODE 3.1. Materi Pelaksanaan penelitian ini meliputi penanaman kedelai di Green house Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro pada 8 Mei - 24 Juli 2015 dan penelitian
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang kadar protein kasar dan fermentabilitas secara in vitro
13 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian tentang kadar protein kasar dan fermentabilitas secara in vitro jerami tanaman kedelai yang ditanam dengan penyiraman air laut dan mulsa eceng gondok dilaksanakan
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul produksi VFA, NH 3 dan protein total pada fodder
13 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian dengan judul produksi VFA, NH 3 dan protein total pada fodder jagung hidroponik dengan media perendaman dan penggunaan dosis pupuk yang berbeda dilakukan pada tanggal
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Produksi Volatil Fatty Acids (VFA), NH 3 dan
10 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian dengan judul Produksi Volatil Fatty Acids (VFA), NH 3 dan Protein Total Fodder Jagung Hidroponik pada Umur Panen Berbeda Secara In Vitro telah dilaksanakan pada
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penanaman tumpangsari orok-orok dan jagung dilakukan di kebun percobaan
19 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian mengenai kecernanan dan fermentabilitas tanaman orok-orok secara in vitro sebagai bahan pakan yang ditanam secara tumpangsari dengan jagung manis dilaksanakan pada
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian Pengaruh Penambahan Urease pada Inkubasi Zeolit dan Urea
9 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian Pengaruh Penambahan Urease pada Inkubasi Zeolit dan Urea serta Potensinya sebagai Sumber Nitrogen Lepas Lambat secara In Vitro dilaksanakan pada 14 Desember 2015-9
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Lampung mulai Agustus September
14 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Lampung mulai Agustus
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Waktu dan Tempat
MATERI DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan dari bulan November 2008 sampai dengan Maret 2010 di Laboratorium Biokimia, Fisiologi dan Mikrobiologi Nutrisi, Laboratorium Terpadu dan Laboratorium
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan yaitu meliputi : sekitar kebun di Sukabumi Jawa Barat.
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Peralatan Penelitian 3.1.1 Bahan Penelitian Bahan yang digunakan yaitu meliputi : 1) Mikania micrantha yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari sekitar
Lebih terperinciMATERI DAN METODE Waktu dan Lokasi Materi Bahan Alat Peubah yang Diamati
MATERI DAN METODE Waktu dan Lokasi Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Agustus 2010 sampai Februari 2011 di Laboratorium Biokimia, Fisiologi dan Mikrobiologi Nutrisi untuk tahap pembuatan biomineral,
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dari kawasan Universitas Padjadjaran sebanyak 100 kg bahan kering dan untuk
16 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 2.1 Bahan Penelitian 2.1.1 Rumput Brachiaria humidicola Rumput Brachiaria humidicola yang digunakan pada penelitian ini didapat dari kawasan Universitas Padjadjaran sebanyak
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak penelitian yang digunakan adalah sapi perah FH pada periode
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Bahan Penelitian 3.1.1. Ternak Penelitian Ternak penelitian yang digunakan adalah sapi perah FH pada periode laktasi 2 dengan bulan ke-2 sampai bulan ke-5 sebanyak
Lebih terperinciTabel 1. Komposisi Bahan Pakan Ransum Komplit Bahan Pakan Jenis Ransum Komplit 1 (%) Ransum A (Energi Tinggi) 2 Ransum B (Energi Rendah) 3 Rumput Gaja
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi Ternak Perah serta Laboratorium Biokimia, Fisiologi dan Mikrobiologi Nutrisi, Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi
Lebih terperinciRaden Febrianto Christi, Abu Bakar Hakim, Lesha Inggriani, Atun Budiman Fakultas Peternakan Universitas Padjajaran ABSTRAK
Uji Karakteristik Kandungan VFA Dan ph Hasil Fermentasi Aaerob (Ensilase) Batang Pisang (Musa paradisiaca Val.) Dengan Penambahan Molases Sebagai Bahan Aditif Raden Febrianto Christi, Abu Bakar Hakim,
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Prosedur
MATERI DAN METODE Waktu dan Lokasi Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juni 2011 sampai Maret 2012. Pemeliharaan, pengamatan bobot badan, penyembelihan dan pengamatan sifat non karkas landak dilakukan
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Agustus 2016 di
9 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Agustus 2016 di Laboratorium Teknologi Pakan serta Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Pakan Fakultas Peternakan dan Pertanian
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Materi
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Ilmu Nutrisi Ternak Kambing Perah, Laboratorium Industri Pakan, dan Laboratorium Nutrisi Ternak Perah (Fakultas Peternakan,
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Alat Penelitian 3.1.1 Bahan Penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian pengomposan adalah sebagai berikut: 1. Feses sapi perah 12,24 kg 2. Jerami padi
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Materi
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan selama 5 bulan (November 2011-Maret 2012). Lokasi pengamatan dilakukan di Laboratorium Ilmu Nutrisi Ternak Perah, Departemen INTP, Fakultas Peternakan
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. bungkil kedelai, tepung gamal (Gliricidia sepium), dan pucuk tebu (Saccharum
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Peralatan Penelitian 3.1.1 Bahan Penelitian 1) Ransum Ransum yang dibuat terdiri atas dedak halus, onggok, bungkil inti sawit, bungkil kedelai, tepung gamal
Lebih terperinciIII BAHAN/OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian, yaitu 20 ekor Domba Priangan
20 III BAHAN/OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan/Objek Penelitian 3.1.1 Ternak Percobaan Ternak yang digunakan dalam penelitian, yaitu 20 ekor Domba Priangan jantan dengan kisaran umur 12-14 bulan dan
Lebih terperinci3 METODOLOGI. 3.3 Metode Penelitian. 3.1 Waktu dan Tempat
10 3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan. Bahan penelitian berupa hasil samping produksi karagenan diperoleh dari PT. Araminta Sidhakarya, Tangerang. Fermentasi
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. jantan dengan bobot badan rata-rata 29,66 ± 2,74 kg sebanyak 20 ekor dan umur
1 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian 3.1.1 Ternak Percobaan Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah domba Padjadjaran jantan dengan bobot badan rata-rata 29,66 ± 2,74 kg sebanyak
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Memfiksasi Nitrogen Urea dan Potensinya sebagai Sumber Nitrogen Slow Release
9 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian tentang Pengaruh Lama Inkubasi terhadap Kemampuan Zeolit Memfiksasi Nitrogen Urea dan Potensinya sebagai Sumber Nitrogen Slow Release secara In Vitro dilaksanakan
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Oktober 2013, bertempat
III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Oktober 2013, bertempat di kandang Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas
Lebih terperinciTEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL. Tujuan Praktikum Untuk pengambilan sampel yang akan digunakan untuk analisis.
TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL Untuk pengambilan sampel yang akan digunakan untuk analisis. - Sampel harus representatif atau mewakili data - Sampel harus segera diproses agar tidak terjadi kerusakan - Timbangan
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah marmot Cavia porcellus
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian 3.1.1. Ternak Penelitian Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah marmot Cavia porcellus jantan lepas sapih, umur 4 minggu, sebanyak 60 ekor
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. ayam broiler berumur hari dengan bobot badan 1,0-1,3 kg. berasal dari pedagang sayur pasar Cileunyi.
1 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Bahan dan Peralatan Penelitian 3.1.1. Bahan Penelitian 1. Karkas ayam broiler yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari ayam broiler berumur 23-28 hari dengan
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. house) dan penelitian laboratorium yang dilaksanakan mulai bulan Juli-Desember
13 BAB III MATERI DAN METODE Pelaksanaan penelitian ini meliputi penanaman di rumah kaca (green house) dan penelitian laboratorium yang dilaksanakan mulai bulan Juli-Desember 2014. Penanaman kedelai dilaksanakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dan Analisis kandungan nutrient bahan pakan dilaksanakan di
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian dan Analisis kandungan nutrient bahan pakan dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi Hewan Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Pakan
12 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Pakan Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro Semarang. Kegiatan penelitian ini berlangsung pada
Lebih terperinciMATERI DAN METODE PENELITIAN
III. MATERI DAN METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni 2014 di Laboratorium Teknologi Pasca Panen, Laboratorium Nutrisi dan Kimia serta Laboratorium Patologi,
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut :
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Alat Penelitian 3.1.1 Bahan Penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut : (1) Limbah peternakansapiperah (feses, sisapakanternak
Lebih terperinciMATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Prosedur Kondisi Lahan, Lingkungan, dan Penanaman Pohon Singkong Utuh Teknik Pemanenan Singkong
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Singkong Villa Indah Mustika Ratu Ciawi-Bogor untuk penanaman tanaman singkong, sedangkan pembuatan silase dan pengujian kualitas
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. 1. Timbangan analitik dan timbangan digital, berfungsi untuk menimbang. 2. Oven, berfungsi untuk mengeringkan sampel
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian 3.1.1 Peralatan yang digunakan 1. Timbangan analitik dan timbangan digital, berfungsi untuk menimbang sampel 2. Oven, berfungsi untuk mengeringkan
Lebih terperinciOBJEK DAN METODE PENELITIAN. diberi lima perlakuan. Domba yang digunakan ini adalah domba lokal yang
20 III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 TernakPercobaan Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah ternak domba lokal jantan umur 2 tahun sebagai sumber penghasil sperma yang
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ayam yang digunakan adalah broiler strain cobb sebanyak 200 ekor yang
21 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian 3.1.1 Ayam Broiler Ayam yang digunakan adalah broiler strain cobb sebanyak 200 ekor yang memiliki bobot badan 750 ± 50 gram pada umur 18 hari yang
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Materi
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian dilaksanakan pada bulan September 2011 sampai Maret 2012 di Laboratorium Ilmu Nutrisi Ternak Perah, Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan,
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang Sintesis Protein Mikroba dan Aktivitas Selulolitik Akibat
12 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian tentang Sintesis Protein Mikroba dan Aktivitas Selulolitik Akibat Penambahan Berbagai Level Zeolit Sumber Nitrogen Slow Release pada Glukosa Murni secara In Vitro
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan yaitu Domba Garut betina umur 9-10 bulan sebanyak
24 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Peralatan Penelitian 3.1.1 Bahan Penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Ternak Penelitian, Ternak yang digunakan
Lebih terperinciIII MATERI DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian adalah puyuh (Coturnix coturnix
17 III MATERI DAN METODE PENELITIAN 3.1. Ternak Percobaan Ternak yang digunakan dalam penelitian adalah puyuh (Coturnix coturnix japonica) sebanyak 100 ekor puyuh berumur 4 minggu yang diperoleh dari Quail
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Sumedang sebanyak 60 ekor. Itik lokal berumur 35 hari dengan bobot badan 0,8-1,2
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 2.1 Objek Penelitian 2.1.1 Ternak Penelitian Penelitian menggunakan itik lokal jantan asal Gunungmanik, Tanjung Sari, Sumedang sebanyak 60 ekor. Itik lokal berumur 35 hari
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. 4. Cacing tanah jenis Eisenia fetida berumur 1 bulan sebanyak 2 kg. a. 1 ml larutan sampel vermicompost
17 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 2.1 Bahan dan Alat Penelitian 2.1.1 Bahan Penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian pengomposan adalah sebagai berikut: 1. Feses sapi perah sebanyak 25 kg 2. Jerami
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan yaitu meliputi : biji yang diperoleh dari Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran.
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Peralatan Penelitian 3.1.1 Bahan Penelitian Bahan yang digunakan yaitu meliputi : 1) Benih tanaman sorgum yang digunakan adalah bibit sorgum dalam bentuk biji
Lebih terperinciIII METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan 60 itik lokal jantan asal Gunungmanik, Tanjung
18 III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Ternak penelitian Penelitian menggunakan 60 itik lokal jantan asal Gunungmanik, Tanjung Sari, Sumedang yang berumur 35 hari. Kisaran bobot badan itik
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Desember 2014 Februari 2015 di Jurusan
22 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Desember 2014 Februari 2015 di Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Kemudian, analisis kandungan
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan penelitian yang digunakan adalah itik pedaging jantan dengan bobot
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 2.1. Bahan dan Alat Penelitian 2.1.1. Bahan Penelitian Bahan penelitian yang digunakan adalah itik pedaging jantan dengan bobot badan rata-rata 1,3-1,5 kilogram sebanyak
Lebih terperinciMETODE. Materi. Alat. Rancangan
METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Biokimia, Fisiologi dan Mikrobiologi Nutrisi, dan Laboratorium Nutrisi Ternak Perah, Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan,
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. Prosedur Analisis Serat Kasar dengan Metode Analisis. 1. Menyiapkan kertas saring kering oven dengan diameter 4,5 cm, dicatat
LAMPIRAN Lampiran 1. Prosedur Analisis Serat Kasar dengan Metode Analisis Proksimat 1. Menyiapkan kertas saring kering oven dengan diameter 4,5 cm, dicatat sebagai A gram. 2. Menyiapkan cawan porselen
Lebih terperinciMATERI METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan November 2014-Januari Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
III. MATERI METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian telah dilaksanakan pada bulan November 2014-Januari 2015. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Pasca Panen dan Laboratorium Ilmu Nutrisi
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN
15 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Bahan Penelitian 3.1.1. Ternak Penelitian Ternak percobaan yang digunakan adalah ayam broiler yang telah dipelihara selama 2 minggu sebanyak 100 ekor dengan rataan
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2014 Januari
III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2014 Januari 2015. Pembuatan silase dan analisis laboratorium yaitu analisis proksimat dilakukan
Lebih terperinciIII. MATERI DAN METODE. dilakukan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Universitas Riau.
III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai bulan Agustus 2014 bertempat di Labolaturium Teknologi Pascapanen (TPP) dan analisis Kimia dilakukan di Laboratorium
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Penelitian ini dimulai pada bulan Oktober-November 2013, di Laboratorium Ilmu Nutrisi
III. MATERI DAN METODE 1.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dimulai pada bulan OktoberNovember 2013, di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Kimia Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan 24 ekor Domba Garut jantan muda umur 8 bulan
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Penelitian menggunakan 24 ekor Domba Garut jantan muda umur 8 bulan dengan rata-rata bobot badan sebesar 21,09 kg dan koevisien
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Metode
MATERI DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Nutrisi Ternak Perah dan Laboratorium Biokimia, Fisiologi dan Mikrobiologi Nutrisi, Departemen Ilmu Nutrisi
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. perlakuan berbeda sebagai bahan pakan alternatifdilaksanakan pada bulan Maret
12 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian tentang evaluasi komposisi nutrisi kulit ubi kayu dengan perlakuan berbeda sebagai bahan pakan alternatifdilaksanakan pada bulan Maret 2016 sampai dengan bulan Mei
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Mei 2014 di Laboratorium
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Mei 2014 di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian menggunakan semen kambing Peranakan Etawah
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Bahan Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Objek penelitian menggunakan semen kambing Peranakan Etawah berumur 2-3 tahun sebanyak lima ekor. 3.1.2. Bahan Penelitian Bahan
Lebih terperinciIII. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan dimulai bulan April -
III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan dimulai bulan April - September 2014. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Kimia
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan utama yang digunakan dalam penelitian adalah daging paha Ayam
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Peralatan Penelitian 3.1.1 Bahan Penelitian Bahan utama yang digunakan dalam penelitian adalah daging paha Ayam Sentul jantan berjumlah 18 ekor dan berumur
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. mengujikan L. plantarum dan L. fermentum terhadap silase rumput Kalanjana.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Percobaan Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yaitu dengan cara mengujikan L. plantarum dan L. fermentum terhadap silase rumput Kalanjana. Rancangan
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. minggu dengan bobot badan rata-rata gram dan koefisien variasi 9.05%
18 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Bahan Penelitian 3.1.1 Ternak Percobaan Ternak yang dijadikan objek percobaan adalah puyuh yang berumur 5 minggu dengan bobot badan rata-rata 89.85 gram dan koefisien
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dimulai pada bulan Januari 2015 hingga Mei 2015. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Benih, Laboratorium Tanah Fakultas Pertanian
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang kehilangan BK, ADF dan N-ADF secara in vitro
10 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian tentang kehilangan BK, ADF dan N-ADF secara in vitro dilaksanakan pada bulan Agustus sampai November 2016. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan
Lebih terperinciIII. MATERI DAN METODE. Pelaksanaan pembuatan silase dilakukan di Desa Tuah Karya Ujung Kecamatan
III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Januari sampai Februari 2015. Pelaksanaan pembuatan silase dilakukan di Desa Tuah Karya Ujung Kecamatan
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Pakan dan Ilmu Tanah sebagai tempat pembuatan silase dan analisis fraksi serat di
III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Agrostologi, Industri Pakan dan Ilmu Tanah sebagai tempat pembuatan silase dan analisis fraksi
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian adalah ayam kampung jenis sentul
27 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Bahan dan Alat Percobaan 3.1.1. Ternak Percobaan Ternak yang digunakan dalam penelitian adalah ayam kampung jenis sentul umur satu hari (day old chick) yang diperoleh
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Materi
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2011 sampai dengan bulan Januari 2012 di Desa Situ Udik, Kecamatan Cibungbulang untuk proses pembuatan silase daun singkong,
Lebih terperinciOBJEK DAN METODE PENELITIAN. tradisional Babah Kuya yang terletak di pasar baru. Pasak bumi yang digunakan
23 III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Bahan Penelitian Pasak bumi yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari toko obat tradisional Babah Kuya yang terletak di pasar baru.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Desember 2014 Februari 2015 di Jurusan
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Desember 2014 Februari 2015 di Jurusan Peternakan, analisis silase dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian dan analisis proksimat kadar air, kadar protein, dan kadar lemak
21 III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dan analisis proksimat kadar air, kadar protein, dan kadar lemak dilaksanakan pada Mei 2013 di Laboratorium Nutrisi dan Makanan
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Jimmy Farm Cianjur. Pemeliharaan dimulai dari 0 sampai 12 minggu sebanyak 100
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian 3.1.1 Ternak Percobaan Ternak penelitian yang digunakan adalah ayam lokal yang diperoleh dari Jimmy Farm Cianjur. Pemeliharaan dimulai dari 0 sampai
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ayam petelur yang digunakan adalah ayam petelur yang berumur 27
17 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Bahan Penelitian dan Peralatan Penelitian 3.1.1. Ternak Percobaan Ayam petelur yang digunakan adalah ayam petelur yang berumur 27 minggu sebanyak 90 ekor dengan
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret - April 2015 bertempat di
III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret - April 2015 bertempat di Laboratorium Teknologi Pascapanen dan Laboratorium Ilmu Nutrisi dan
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai dari Juni 2013 sampai dengan Agustus 2013.
26 III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai dari Juni 2013 sampai dengan Agustus 2013. Sampel daun nenas diperoleh dari PT. Great Giant Pineapple,
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian 3.1.1 Ternak Percobaan Ternak yang dijadikan objek percobaan adalah ayam petelur strain Lohman yang berumur 20 bulan. Ternak sebanyak 100 ekor dipelihara
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Analisis Rendemen Cookies Ubi Jalar Ungu. 1. Penentuan Nilai Rendemen (Muchtadi dan Sugiyono, 1992) :
Lampiran 1. Prosedur Analisis Rendemen Cookies Ubi Jalar Ungu 1. Penentuan Nilai Rendemen (Muchtadi dan Sugiyono, 1992) : Rendemen merupakan persentase perbandingan antara berat produk yang diperoleh dengan
Lebih terperinciIII. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan selama 6 bulan dimulai bulan April
III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan selama 6 bulan dimulai bulan April September 2014 di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Kimia Fakultas Pertanian dan
Lebih terperinciIII OBJEK DAN METODE PENELITIAN. diambil dari hasil penelitian oleh Balia, dkk. (2017) dengan judul Pemanfaatan
III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Organ Percobaan Organ percobaan yang digunakan dalam penelitian adalah hati broiler yang diambil dari hasil penelitian oleh Balia, dkk. (2017)
Lebih terperinciLampiran 1. Diagram Alur Penelitian. Persiapan Penyediaan dan Pembuatan Inokulum Bacillus licheniiformis dan Saccharomyces.
43 Lampiran 1. Diagram Alur Penelitian Limbah Udang Pengecilan Ukuran Sterilisasi suhu 121 c, tekanan 1 atm Dianalisis kadar air dan bahan keringnya Persiapan Penyediaan dan Pembuatan Inokulum Bacillus
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Pengolahan silasetelahdilaksanakan di Laboratorium Nutrisidan Kimia. dilaksanakan pada bulan Desember 2014 sampai Februari2015.
III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Pengolahan silasetelahdilaksanakan di Laboratorium Nutrisidan Kimia Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska Riau. Penelitian initelah dilaksanakan
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. kelompok perlakuan dan setiap kelompok diulang sebanyak 5 kali sehingga setiap
16 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian 3.1.1 Ternak Percobaan Ternak yang digunakan dalam percobaan adalah DOC ayam sentul sebanyak 100 ekor, yang dipelihara sampai umur 10 minggu. Ayam
Lebih terperinciMATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian Materi Prosedur Pembuatan MOL Tapai dan Tempe Pencampuran, Homogenisasi, dan Pemberian Aktivator
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai pembuatan pupuk cair dan karakteristik pupuk cair ini dilaksanakan dari bulan November sampai Desember 200 yang dilakukan di Laboratorium
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan, Departemen Pertanian, Fakultas Peternakan dan
13 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2016 di Laboratorium Kimia dan Gizi Pangan, Departemen Pertanian, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro,
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September-November 2014 di
10 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September-November 2014 di rumah kaca Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah. Pengujian secara
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Penelitian ini telahdilakukan dilaboratorium Teknologi Pasca Panen
III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini telahdilakukan dilaboratorium Teknologi Pasca Panen Fapertapet UIN Suska Riau dan Laboratorium Uji Mutu Barang Dinas Perindustrian dan Perdagangan.Penelitian
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE PENELITIAN
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Peralatan Penelitian 3.1.1 Bahan yang Digunakan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Aquades 2. Sarang Lebah 3. Media Nutrien
Lebih terperinci