Lampiran 1. Aspek Penilaian GMP dalam Restoran

dokumen-dokumen yang mirip
Sanitasi Penyedia Makanan

- 5 - BAB II PERSYARATAN TEKNIS HIGIENE DAN SANITASI

Gambar lampiran 1: Tempat Pencucian Alat masak dan makan hanya satu bak

Jasaboga. Usaha pengelolaan makanan yang disajikan di luar tempat usaha atas dasar pesanan yang dilakukan oleh perseorangan atau Badan Usaha.

LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN (INFORMED CONSENT)

I. Data Responden Penjamah Makanan 1. Nama : 2. Umur : 3. Jenis Kelamin : 4. Pendidikan :

PENILAIAN PEMERIKSAAN KESEHATAN LINGKUNGAN HYGIENE SANITASI DI RUMAH MAKAN/RESTORAN

Lampiran 1. Kategori Objek Pengamatan. Keterangan. Prinsip I : Pemilihan Bahan Baku Tahu. 1. Kacang kedelai dalam kondisi segar dan tidak busuk

II OBSERVASI. NO OBJEK PENGAMATAN. TOTAL SKOR MASING MASING SETIAP KANTIN BOBOT NILAI LOKASI & BANGUNAN SMA LOKASI : A

PEMERIKSAAN KELAIKAN HYGIENE SANITASI RUMAH MAKAN DAN RESTORAN 1. Nama rumah makan/restoran :. 2. Alamat :.

1 KUISIONER GAMBARAN HYGIENE SANITASI PENGELOLAAN MAKANAN DAN PEMERIKSAAN

LAMPIRAN ORGANISASI PENELITIAN

MATERI KESEHATAN LINGKUNGAN

LEMBAR KUESIONER UNTUK PENJAMAH MAKANAN LAPAS KELAS IIA BINJAI. Jenis Kelamin : 1.Laki-laki 2. Perempuan

BAB 1 PENDAHULUAN. termasuk makanan dari jasaboga. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik

II Observasi. No Objek pengamatan. Total skor masing masing setiap kantin Bobot Nilai Lokasi & Bangunan SMA Lokasi : a.

LAMPIRAN Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Keluhan Konsumen

BAB 5 HASIL PENELITIAN

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PENGAWASAN HIGIENE SANITASI MAKANAN DAN MINUMAN DAN PENGERTIAN RESTORAN HOTEL

UNTUK KEPALA SEKOLAH SDN KOTA BINJAI

LEMBAR OBSERVASI HIGIENE SANITASI PENGOLAHAN BUBUR AYAM DI KECAMATAN MEDAN SUNGGAL TAHUN

Kuesioner ditujukan kepada karyawan pengolah makanan

PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR : 11 TAHUN 2008

B. Bangunan 1. Umum Bangunan harus dibuat sesuai dengan peraturan perundangundangan

Nomor 64 Berita Daerah Kota Yogyakarta Tahun 2010 WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR : 64 TAHUN 2010 PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 64 TAHUN 2010 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Definisi sanitasi menurut WHO adalah usaha pencegahan/

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU GIZI

Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Wawancara kepada Konsumen Restoran X

Lembar Kuesioner Hygiene Sanitasi Pada Pedagang Siomay di Jl. Dr. Mansyur. Padang Bulan Di Kota Medan Tahun Nama : No.

LAMPIRAN 1. DAFTAR PERTANYAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian dan Ruang Lingkup Hygiene Sanitasi Makanan

Lampiran 1 : Uji kelaikan fisik untuk higiene sanitasi makanan jasaboga *

KUESIONER PENELITIAN PERBEDAAN SANITASI PENGELOLAAN RUMAH MAKAN DAN RESTORAN BERDASARKAN TINGKAT MUTU (GRADE A,B DAN C) DI KOTA MEDAN TAHUN 2013

LEMBAR OBSERVASI PENELTIAN PENYELENGHGARAAN KESEHATAN LINGKUNGANSEKOLAH DASAR (SD) NEGERI DAN SD SWASTA AL-AZHAR DI KECAMATAN MEDAN JOHOR TAHUN

Pujianto, SE DINAS PERINKOP DAN UMKM KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015

Lembar Observasi. Hygiene Petugas Kesehatan BP 4 Medan Tahun sesuai dengan Kepmenkes No. 1204/Menkes/Per/X/2004.

2011, No Nomor 99, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3656); 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Le

Peraturan Menteri Kesehatan No. 304 Tahun 1989 Tentang : Persyaratan Kesehatan Rumah Makan Dan Restoran

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 715/MENKES/SK/V/2003 TENTANG PERSYARATAN HYGIENE SANITASI JASABOGA

Untuk menjamin makanan aman

Lampiran 1. Penentuan Pohon Keputusan untuk Bahan Baku Pertanyaan 1 (P1) Apakah ada potensi bahaya yang berkaitan dengan bahan baku ini?

LEMBAR PENILAIAN PASAR SETONOBETEK SESUAI KEPMENKES RI NO. 519/MENKES/SK/VI/2008 YANG TELAH DIMODIFIKASI

Lampiran 1. Pengukuran tingkat penerapan Good Manufacturing Practice

KUISIONER PENELITIAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN MASYARAKAT TENTANG SANITASI DASAR DAN RUMAH SEHAT

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENJAMAH MAKANAN DI RUMAH MAKAN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1096/MENKES/PER/VI/2011 TENTANG HIGIENE SANITASI JASABOGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Provinsi Gorontalo, yang secara geografis terletak pada 00⁰ ⁰ 35 56

INSPEKSI HIGIENE DAN SANITASI DI WILAYAH KANTOR KESEHATAN PELABUHAN

Lampiran 1. Formulir Persetujuan Partisipasi Dalam Penelitian FORMULIR PERSETUJUAN PARTISIPASI DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT) NASKAH PENJELASAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Hygiene adalah upaya kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi

LEMBAR OBSERVASI HYGIENE SANITASI KAPAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. antara satu dengan yang lain. Higiene dan sanitasi merupakan usaha kesehatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. meningkatkan derajat kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi

Lembar Observasi. : Rumah Sakit Umum Daerah Padangsidimpuan

GAMBARAN HIIGIENE DAN SANITASI SARANA FISIK SERTA PERALATAN PENGOLAHAN BAHAN MAKANAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PEMBALAH BATUNG AMUNTAI TAHUN 2013

Lampiran 1. Lembar ObservasiHigiene Sanitasi Pembuatan Ikan Asin di Kota Sibolga Tahun 2012

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN. Produksi. Pangan Olahan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan

ANALISA SANITASI DAN HIGIENE PENYAJIAN MAKANAN DI KANTIN UNIVERSITAS KRISTEN PETRA SURABAYA

BAB III CARA PENGOLAHAN MAKANAN YANG BAIK

Tidak (b) Universitas Sumatera Utara

II. PENGAWETAN IKAN DENGAN PENGGARAMAN & PENGERINGAN DINI SURILAYANI

Lampiran 1. Daftar Angka Paling Mungkin Coliform dengan Tiga Tabung

Keputusan Menteri Kesehatan No. 261/MENKES/SK/II/1998 Tentang : Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TL-2271 Sanitasi Berbasis Masyarakat Minggu 3

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 715/MENKES/SK/V/2003 TENTANG PERSYARATAN HYGIENE SANITASI JASABOGA

BAB V PEMBAHASAN. higiene sanitasi di perusahaan dan konsep HACCP yang telah diteliti pada tahap

SANITASI DAN KEAMANAN


PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 236/MENKES/PER/IV/1997 TENTANG PERSYARATAN KESEHATAN MAKANAN JAJANAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. atau dikenal dengan kampus induk/pusat, kampus 2 terletak di Jalan Raden Saleh,

Berapa penghasilan rata-rata keluarga perbulan? a. < Rp b. Rp Rp c. > Rp

LEMBAR OBSERVASI HYGIENE SANITASI PENGOLAHAN DODOL SALAK Berdasarkan Kepmenkes RI No.942/SK/VII/2003

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RUMAH SEHAT. Oleh : SUYAMDI, S.H, M.M Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Karanganyar

Badan Standardisasi Nasional

7. LAMPIRAN Lampiran 1. Analisa Potensi Bahaya Secara Kualitatif dengan Kombinasi Antara Kemungkinan Terjadi dengan Tingkat Keparahan

SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL BINA HUBUNGAN KETENAGAKERJAAN DAN PENGAWASAN NORMA KERJA NO. : SE.86/BW/1989

CHECKLIST PEMBINAAN KANTIN SEKOLAH SEHAT SDN 04 LEBAK BULUS

Rumah Sehat. edited by Ratna Farida

Penyehatan Makanan dan Minuman Makanan adalah kebutuhan pokok manusia yang dibutuhkan setiap saat dan memerlukan pengelolaan yang baik dan benar agar

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a. Sebelah Barat : berbatasan dengan Sungai Bulango. b. Sebelah Timur : berbatasan dengan Kelurahan Ipilo

STUDI HIGIENE SANITASI RESTORAN SUNDA DI KOTA BOGOR ALI MAHDI BUKHORI

PANDUAN WAWANCARA PENDERITA TB PARU DI KLINIK SANITASI

KUESIONER PENELITIAN

7 LAMPIRAN Lampiran 1. Analisa Potensi Bahaya Secara Kualitatif dengan Kombinasi Antara Kemungkinan Terjadi dengan Tingkat Keparahan

HIGIENE SANITASI DI TEMPAT KERJA PERTEMUAN KE-6

HANDOUT. PERTEMUAN KE : 7, 8 dan 9 MATA KULIAH : MANAJEMEN USAHA BOGA POKOK MATERI : Proses produksi dalam Suatu Usaha Boga

BAB IV HASIL PENELITIAN. Karanganyar terdapat 13 perusahaan tekstil. Salah satu perusahaan di daerah

CHECK LIST SANITASI PEMUKIMAN

Ergonomic Assessment Pada Home Industri (Studi Kasus Industri Tempe)

CARA PRODUKSI PANGAN Jejaring Promosi Keamanan Pangan dalam Sistem Keamanan Pangan Terpadu Nasional SIAP SAJI YANG BAIK

KESEHATAN DAN SANITASI LINGKUNGAN TIM PEMBEKALAN KKN UNDIKSHA 2018

DAFTAR PUSTAKA. Anonimous, Mengenal Jenis-jenis Restoran. Diakses tanggal 13 Januari jttcugm.wordpress.com/2008/12/16/restoran/

Karakteristik Responden

WALIKOTA PARIAMAN PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA PARIAMAN NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG IZIN USAHA DEPOT AIR MINUM

GAMBARAN PENGELOLAAN MAKANAN DAN MINUMAN DI INSTALASI GIZI RSUD Dr. SOEDARSO PONTIANAK

From Farm to Fork...

Transkripsi:

LAMPIRAN

Lampiran 1. Aspek Penilaian GMP dalam Restoran No Parameter Bobot Nilai A Kondisi umum sekitar restoran 1 Lokasi 1 0 Jarak jasaboga minimal 500 m dari sumber pencemaran seperti tempat sampah umum, wc umum, bengkel cat dan sumber pencemaran lainnya 2 Bangunan dan Fasilitas A. Halaman 1 1 mempunyai papan nama perusahaan dan nomor izin usaha serta Sertifikat Laik Higiene Sanitasi halaman bersih, tidak banyak lalat dan tersedia tempat sampah, tidak terdapat tumpukan barang yang dapat menjadi sarang tikus pembuangan air kotor (limbah dapur dan kamar mandi) tidak menimbulkan sarang serangga dan jalan masuknya tikus pembuangan air hujan lancar, tidak menimbulkan genangan-genangan air B. Konstruksi 1 1 konstruksi bangunan kuat, sesuai dengan persyaratan teknis bangunan C. Lantai 1 1 Permukaan lantai rapat air, halus, kelandaian cukup, tidak licin dan mudah dibersihkan D. Dinding 1 1 permukaan dinding sebelah dalam halus, kering/tidak menyerap air dan mudah dibersihkan dinding kedap air setinggi 2 m dari lantai, tidak menahan debu dan berwarna terang E. Langit langit 1 1 bidang langit-langit harus menutup bangunan permukaan langit-langit tempat makanan dibuat, disimpan, diwadahi dan tempat pencucian alat makanan maupun tempat cuci tangan dibuat dari bahan yang permukaannya rata mudah dibersihkan tinggi langit-langit minimal 2,4 meter di atas lantai F. Pintu dan jendela 1 1 pintu-pintu pada bangunan yang dipergunakan untuk memasak harus membuka ke arah luar jendela, pintu dan lubang ventilasi dilengkapi dengan kassa yang dapat dibuka dan dipasang pintu di ruang pengolahan dibuat menutup sendiri atau dilengkapi peralatan anti lalat, seperti kassa, tirai dan pintu 69

Lampiran 1. Aspek Penilaian GMP dalam Restoran No Parameter Bobot Nilai rangkap G. Pencahayaan 3 3 intensitas cahaya harus cukup untuk dapat melakukan pemeriksaan dan pembersihan serta melakukan pekerjaan intensitas cahaya di setiap ruangan tempat pengolahan makanan dan tempat mencuci tangan minimal 10 fc (100 lux) pada titik 90 cm dari lantai semua pencahayaan tidak menimbulkan silau pengukuran cahaya terang dengan alat ukur lux meter H. Ventilasi/penghawaan 4 3 bangunan atau ruangan dilengkapi dengan ventilasi jumlah ventilasi cukup untuk mencegah udara terlalu panas, kondensasi uap air atau lemak pada lantai, dinding atau langit-langit, membuang bau, asap dan pencemaran lain I. Ruangan pengolahan makanan 2 2 luas untuk tempat pengolahan makanan harus cukup untuk bekerja luas lantai dapur yang bebas dari peralatan sedikitnya 2 (dua) m 2 untuk setiap pekerja ruang pengolah makan n tidak obleh berhubungan langsung dengan jamban, peturasan dan kamar mandi. untuk kegiatan pengolahan dilengkapi dengan meja kerja, lemari/tempat penyimpanan bahan dan makanan jadi yang terlindung dari gangguan tikus dan hewan lainnya J. Fasilitas pencucian peralatan dan bahan makanan 2 2 pencucian peralatan menggunakan bahan deterjen pencucian bahan makanan yang tidak dimasak harus menggunakan larutan Kalium Permanganat 0,02% atau dalam rendaman air mendidih dalam beberapa detik peralatan dan bhan makanan yangtelah dibersihkan disimpan dalam tempat yangterlindung dari kemungkinan pencemaran tikus dan hewan lainnya K. Tempat cuci tangan tersedia tempat cuci tangan yang terpisah dengan tempat cuci peralatan maupun bahan makanan yang dilengkapi dengan air kran, saluran pembuangan tertutp, bak penampungan, sabun dan pengering jumlah tempat cuci tangan disesuaikan dengan jumlah karyawan (1-10 orang) = 1 buah dan tambahan 1 (satu) buah setiap penambahan 10 orang atau kurang 70

Lampiran 1. Aspek Penilaian GMP dalam Restoran No Parameter Bobot Nilai tempat cuci tangan diletakkan sedekat mungkin dengan tempat bekerja L. Air bersih 5 5 air bersih harus tersedia cukup untuk seluruh kegiatan penyelenggaraan jasaboga kualitas air bersih harus memenuhi syarat sesuai dengan keputusan menteri kesehatan M. Jamban dan Peturasan 1 1 Jasaboga : harus mempunyai jamban dan peturasan yang memenuhi syarat higiene sanitasi jumlah jamban harus mencukupi sebagai berikut : Jumlah karyawan : 1-10 orang : 1 buah 11-25 orang : 2 buah, dengan penambahan 1 (satu) buah setiap penambahan 25 orang jumlah peturasan harus mencukupi sebagai berikut: 1-30 orang : 1 buah 31-60 orang : 2 buah K. Kamar mandi Jasaboga harus dilengkapi dengan kamar mandi dengan air kran mengalir dan saluran pembuangan air limbah 2. jumlah harus mencukupi kebutuhan paling sedikit 1 (satu) buah untuk 1-10 0rang dengan penambahan 1 (satu) buah setiap 20 orang O. Tempat Sampah B Tersedia dalam jumlah cukup dan diletakkan sedekat mungkin dengan sumber produksi sampah Persyaratan Khusus Golongan 1 Jasaboga golongan A1 a. Kriteria : jasaboga yang melayani kubutuhan masyarakat umum, dengan pengolahan yang menggunakan dapur rumah tangga dan dikelola oleh keluarga b. Persyaratan 1. memenuhi persyaratan umum 2. memenuhi persyaratan khusus seperti berikut: ruang pengolahan makanan tidak boleh dipakai sebagai ruang tidur ventilasi yang cukup untuk memasukkan udara segar tersedia tempat cuci tangan tersedia lemari kulkas untuk penyimpanan makanan yang cepat busuk 1 1 4 4 71

Lampiran 1. Aspek Penilaian GMP dalam Restoran No Parameter Bobot Nilai 2 Jasaboga golongan A2 a. kriteria : jasaboga yang melayani kebutuhan masyarakat umum dengan pengolahan yang menggunakan dapur rumah tangga dan memperkerjakan tenaga kerja b. persyaratan : 1. memenuhi persyaratan jasaboga golongan A1 2. memenuhi persyaratan khusus sebagai berikut ruang pengolahan harus dipisahkan dengan dinding pemisah yang memisahkan tempat pengolahan makanan dengan ruang lain pembuangan asap dari dapur harus dilengkapi dengan alat pembuang asap 1 1 penyimpanan makanan yang cepat busuk harus tersedia sedikitnya 1 (satu) buah fasilitas ganti pakaian 1 1 3 Jasaboga golongan A3 a. Kriteria : Jasaboga yang melayani kebutuhan masyarakat umum, dengan pengolahan yang menggunakan dapur khusus dan memperkerjakan tenaga kerja b. Persyaratan : 1. memenuhi persyaratan jasaboga golongan A2 2. memenuhi persyaratan khusus sebagai berikut: ruang pengolahan makanan terpisah dari bangunan untuk tempat tinggal pembuangan asap dari dapur harus dilengkapi dengan alat pembuang asap dan cerobong asap tempat memasak makanan harus terpisah secara jelas dengan tempat penyiapan makanan matang 1 1 harus tersedia lemari penyimpanan dingin yang dapat mencapai suhu -5 o C dengan kapasitas yang cukup untuk melayani kegiatan sesuai dengan jenis makanan yang digunakan tersedia kendaraan pengangkut makanan yang khusus dengan konstruksi tertutup alat/tempat angkut makanan harus tertutup sempurna dibuat dari bahan kedap air, permukaan halus dan mudah dibersihkan pada setiap kotak yang dipergunakan sekali pakai untuk mewadahi makanan harus mencantumkan nama perusahaan jasaboga yang menyajikan makanan tidak dengan kotak harus mencantumkan nama perusahaan dan nomor izin usaha serta laik higiene sanitasi di tempat penyajian yang 4 4 3 3 72

Lampiran 1. Aspek Penilaian GMP dalam Restoran No Parameter Bobot Nilai mudah diketahui umum C Persyaratan Higiene Sanitasi Makanan 1 Bahan makanan Bahan makanan yang akan diolah harus segar, tidak rusak atau berubah bentuk dan berasal dari tempat yang diawasi bahan terolah yang dikemas, bahan tambahan dan bahan penolong memenuhi persyaratan KepMenkes yang berlaku 2 Makanan Terolah a. makanan yang dikemas b. makanan yang tidak dikemas 3 Makanan Jadi a. makanan tidak rusak, busuk, atau basi b. memenuhi persyaratan bakteriologis berdasarkan ketentuan yang berlaku c. angka kuman E.Coli pada makanan harus 0/g contoh makanan d. Jumlah kandungan logam berat residu pestisida tidak boleh melebihi ambang batas D. Persyaratan Higiene Sanitasi Pengolahan Makanan 1. Tenaga/karyawan pengolah makanan memiliki sertifikat higiene sanitasi makanan, berbadan sehat, tidak mengidap penyakit menular 2. Peralatan yang kontak dengan bahan makanan utuh (tidak cacat) dan mudah dibersihkan, tidak mengeluarkan logam berat bila kontak dengan makanan, wadah harus tertutup sempurna. 3. Cara Pengolahan a. semua kegiatan pengolahan makanan harus dilakukan dengan cara terlindung dari kontak langsung dengan tubuh b. perlindungan kontak langsung dengan makanan dilakukan dengan sarung tangan plastik sekali pakai, penjepit makanan dan sendok garpu c. perlindungan terhadap cemaran dengan menggunakan celemek/apron, tutup rambut dan sepatu dapur d. perilaku tenaga/karyawan selama bekerja: tidak merokok, tidak makan atau mengunyah, tidak memakai perhiasan, tidak menggunakan peralatan dan fasilitas yang bukan untuk keperluannya, selalu mencuci tangan sebelum bekerja dan setelah 5 5 1 1 5 4 73

Lampiran 1. Aspek Penilaian GMP dalam Restoran No Parameter Bobot Nilai keluar dari kamar kecil, selalu memakai pakaian kerja dan pakaian pelindung dengan benar, dan selalu memakai pakaian kerja yang bersih yang tidak dipakai diluar tempat jasaboga JUMLAH 74

76

77

78

79