Antioksidan dalam Bakso Rumput Laut Merah Eucheuma cottonii

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah kentang merah dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan

BAB III. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

Bab III Bahan dan Metode

BAB III METODE PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Laboratorium Kimia Analitik

PRODUKSI ABON IKAN PARI ( (RAYFISH): PENENTUAN KUALITAS GIZI ABON

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Laboratorium Nutrisi dan Pakan Ternak Fakultas Peternakan dan Pertanian,

I. PENDAHULUAN. dan bumbu-bumbu yang dibentuk bulat seperti kelereng dengan bera gram

III. METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan yaitu pengering kabinet, corong saring, beaker glass,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia dan Laboratorium Kimia Instrumen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2016 Mei 2017 di

3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tempat penelitian sebagai berikut :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tempat penelitian dilakukan di Laboratorium kimia Analis Kesehatan,

LAMPIRAN 1 DATA PERCOBAAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimental, karena

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bakso adalah jenis makanan yang dibuat dari bahan pokok daging dengan

39 Universitas Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret sampai dengan Juni 2010 di

Ferry Riyanto Harisman Powerpoint Templates Page 1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian akan dilaksanakan pada bulan November 2016 di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah daging kelinci, daging

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian meliputi aspek- aspek yang berkaitan dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

BAB III METODE PENELITIAN. pendahuluan berupa uji warna untuk mengetahui golongan senyawa metabolit

LAMPIRAN 1 Pola Difraksi Sinar-X Pasir Vulkanik Merapi Sebelum Aktivasi

III. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 5-6 bulan di Laboratorium Ilmu dan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian (Ruang

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Dalam kegiatan penelitian ini yang diperlukan adalah peralatan laboratorium,

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mengetahui kinerja bentonit alami terhadap kualitas dan kuantitas

Dalam proses ekstraksi tepung karaginan, proses yang dilakukan yaitu : tali rafia. Hal ini sangat penting dilakukan untuk memperoleh mutu yang lebih

Lampiran 1. Hasil identifikasi rumput laut Gracilaria verrucosa (Hudson) Papenfus

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Analitik, laboratorium

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. tambahan. Bahan utama berupa daging sapi bagian sampil (chuck) dari sapi

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana. Untuk sampel

BAHAN DAN METODE. Bahan dan Alat

Lampiran 1 Metode pengujian aktivitas protease (Walter 1984)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENDAHULUAN. ekonomi yang masih lemah tersebut tidak terlalu memikirkan akan kebutuhan

KAJIAN AWAL AKTIFITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI POLAR KELADI TIKUS (typhonium flagelliforme. lodd) DENGAN METODE DPPH

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

METODE. Materi. Rancangan

BAB III METODE PENELITIAN. Pengambilan sampel ini dilaksanakan di Pasar modern Kota Gorontalo dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERBANDINGAN KEMAMPUAN PEREDUKSI Na 2 S 2 O 3 DAN K 2 C 2 O 4 PADA ANALISA KADAR TOTAL BESI SECARA SPEKTROFOTOMETRI VISIBLE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Alat-alat gelas, Neraca Analitik (Adam AFA-210 LC), Viskometer

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan

BAB III METODE PENELITIAN. salam dan uji antioksidan sediaan SNEDDS daun salam. Dalam penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

LAMPIRAN 1 DATA PERCOBAAN

ANALISIS PROKSIMAT BERAS MERAH (Oryza sativa) VARIETAS SLEGRENG DAN AEK SIBUNDONG

ANALISIS PROKSIMAT BERAS MERAH (ORYZA SATIVA) VARIETAS SLEGRENG DAN AEK SIBUNDONG

BAB III METODE PENELITIAN

Abstrak. Tumbuhan perdu setengah merambat dengan percabangan memanjang. Daun

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Penelitian dilakukan di laboratorium Kimia Universitas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Judul B. Tujuan C. Dasar Teori

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis pelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen di bidang Ilmu Teknologi Pangan.

BAB III METODE PENELITIAN. kandungan fenolik total, kandungan flavonoid total, nilai IC 50 serta nilai SPF

METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Tahapan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Januari Februari 2014.

EKSTRAKSI DAUN GAMBIR MENGGUNAKAN PELARUT ETANOL-AIR Oleh: Komalasari, ST.,MT., Ir.Rozanna Sri Irianty, M.Si, Dr. Ahmad Fadli.

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan berbagai jenis alat antara lain berbagai

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tumbuhan

Lampiran 1 Prosedur analisis fisik

METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini merupakan deskriptif laboratorium yaitu dengan

Pengaruh Cara Pengeringan terhadap Perolehan Kadar Senyawa Fenolat dan Aktivitas Antioksidan dari Daun Jambu Biji (Psidium guajava Linn.

LAMPIRAN. Gambar 13.Memotong daun kedondong Gambar 14.Menggerus daun kedondong

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan

STUDI PEMBUATAN PAKAN IKAN DARI CAMPURAN AMPAS TAHU, AMPAS IKAN, DARAH SAPI POTONG, DAN DAUN KELADI YANG DISESUAIKAN DENGAN STANDAR MUTU PAKAN IKAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. BB buah takokak

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Alat dan Bahan

BAB III METODE PENELITIAN

EKSTRAKSI SENYAWA BIOAKTIV DARI DAUN MORINGA OLEIFERA

METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian Penelitian Pendahuluan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kadar air = Ekstraksi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian,

Transkripsi:

Antioksidan dalam Bakso Rumput Laut Merah Eucheuma cottonii Dikron Wirada Sirat (1407 100 043) Dosen Pembimbing : Dra. Sukesi, M.Si.

CONTENT PENDAHULUAN METODOLOGI HASIL DAN PEMBAHASAN KESIMPULAN

Tepung karaginan Pengenyal Antioksidan

CONTENT PENDAHULUAN METODOLOGI HASIL DAN PEMBAHASAN KESIMPULAN

Alat Peralatan gelas Ekstraktor Soxhlet Rotary evaporator Spektrofotometer UV-Vis Bahan Daging sapi Rumput laut Eucheuma cottonii Tepung tapioka Bumbu bakso 2,6-diklorofenolindofenol Asam oksalat Asam askorbat Floroglucinol Etanol Folin-ciocalteu Natrium karbonat Aqua DM

1 2 3 4 Pembuatan Sampel Bakso Ekstraksi Sampel Bakso Analisa Kadar Asam Askorbat Analisa Total Senyawa Fenolat

- Ditimbang sebanyak 80 gram - Masing-masing ditambahkan dengan 20 gram tepung tapioka, 20, 40, 60 gram rumput laut Eucheuma cottonii - Ditambahkan dengan bumbu-bumbu - Digiling - Dibentuk bulat-bulat - Direbus dengan air mendidih hingga matang

Tabel 1. Komposisi sampel bakso No Sampel Massa Daging (g) Massa Tepung Tapioka (g) Massa Rumput Laut (g) 1 A 80,011 20,014-2 B 80,009-20,042 3 C 80,054-40,069 4 D 80,042-60,036

1 2 3 4 Pembuatan Sampel Bakso Ekstraksi Sampel Bakso Analisa Kadar Asam Askorbat Analisa Total Senyawa Fenolat

- Dihaluskan - Ditimbang sebanyak 20 gram - Dibungkus dengan kertas saring - Diekstraksi dengan ekstraksi soxhlet selama 8 jam menggunakan pelarut etanol sebanyak 200 ml

- Diuapkan pelarutnya dengan rotary evaporator pada suhu 40 0 C sampai volume tertentu dan dicatat - Diencerkan hingga volumenya 25 ml - Diambil 1 ml - Diencerkan hingga volumenya 10 ml

1 2 3 4 Pembuatan Sampel Bakso Ekstraksi Sampel Bakso Analisa Kadar Asam Askorbat Analisa Total Senyawa Fenolat

- Diambil sebanyak 5 ml - Diencerkan dengan asam oksalat 0,4% hingga volumenya 50 ml - Diletakkan di tempat gelap selama 15 menit - Diambil sebanyak 5 ml - Ditambahkan asam oksalat 0,4% sebanyak 7,5 ml - Dititrasi dengan 2,6-diklorofenol indofenol 0,004 % hingga berwarna merah muda

1 2 3 4 Pembuatan Sampel Bakso Ekstraksi Sampel Bakso Analisa Kadar Asam Askorbat Analisa Total Senyawa Fenolat

Pembuatan larutan standar floroglucinol Penentuan λ maks Penentuan kadar senyawa fenolat Pembuatan kurva kalibrasi

CONTENT PENDAHULUAN METODOLOGI HASIL DAN PEMBAHASAN KESIMPULAN

Sampel A Sampel B Sampel C Sampel D

Sampel A Kenyal Tekstur Sampel B Sampel C Kasar Kenyal Sampel D Kenyal

Bau Sampel A Sampel B Sampel C Khas daging Amis Amis Sampel D Amis

Sampel A Abu-abu Warna Sampel B Sampel C Abu-abu Abu-abu Sampel D Abu-abu

Sampel A Gurih Rasa Sampel B Sampel C Gurih Gurih Sampel D Gurih

18,000 Volume Ekstrak (ml) 16,000 14,000 12,000 10,000 8,000 6,000 4,000 12,533 14,133 14,767 15,600 2,000 0,000 A B C D Sampel Bakso Gambar 1. Volume hasil ekstrak sampel bakso

0,014 0,012 0,012 Kadar Asam Askorbat (mg/g) 0,01 0,008 0,006 0,004 0,006 0,01 0,01 0,002 0 A B C D Sampel Bakso Gambar 2. Kadar asam askorbat sampel bakso Kadar asam askorbat rumput laut Eucheuma cottonii = 0,353 mg/g (Matanjun, 2008)

λ maks = 725 nm 725 Gambar 4. Absorbansi larutan floroglucinol 100 ppm

0,600 0,520 Total Senyawa Fenolat (mg/g) 0,500 0,400 0,300 0,200 0,100 0,257 0,334 0,408 0,000 A B C D Sampel Bakso Gambar 6.Total senyawa fenolat sampel bakso Total Senyawa Fenolat Rumput Laut Eucheuma cottonii = 19,4 mg/g

Penambahan rumput laut Eucheuma cottonii sebanyak 20 gram pada adonan 80 gram dapat meningkatkan kadar asam askorbat sebesar 0,004 mg/g dan total senyawa fenolat sebesar 0,077 mg/g. Penambahan rumput laut sebanyak 40 grampendahuluan dapat meningkatkan kadar asam askorbat sebesar 0,004 mg/g dan total senyawa fenolat sebesar 0,151 mg/g. Penambahan rumput laut sebanyak 60 gram dapat meningkatkan kadar asam askorbat sebesar 0,006 mg/g dan total senyawa fenolat sebesar METODOLOGI 0,263 mg/g. HASIL DAN PEMBAHASAN KESIMPULAN

Penelitian tentang antioksidan dalam sampel makanan perlu dikembangkan. Penelitian tersebut tidak hanya menganalisa kadar antioksidan yang terkandung di dalamnya melainkan aktivitas antioksidan sehingga dapat diketahui seberapa besar kemampuan senyawa antioksidan mereduksi atau meredam radikal bebas. Selain itu penelitian tentang dampak kesehatan sampel makanan yang telah difortifikasi terhadap tubuh manusia juga perlu dikembangkan.

TERIMA KASIH