Arifah Zurotunisa, Habiddin, Ida Bagus Suryadharma Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Negeri Malang

dokumen-dokumen yang mirip
Auliya Puspitaningtyas, Parlan, Dedek Sukarianingsih Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang

Ragil Kurnianingsih 1, Srini M. Iskandar 1, dan Dermawan Afandy 1 Jurusan Kimia, FMIPA, Universitas Negeri Malang

Widhar Dwi Utami, I Wayan Dasna, Oktavia Sulistina Universitas Negeri Malang

Mono Eviyanto, Ridwan Joharmawan, Dermawan Afandy Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang

Binti Wulansari, Srini M Iskandar, dan Ida Bagus Suryadharma Jurusan Kimia FMIPA

JCAE, Journal of Chemistry And Education, Vol. 1, No.1, 2017,

Iklilul Millah, Parlan, Dedek Sukarianingsih Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang

TESIS. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program Studi Pendidikan Sains. Oleh NANIK SURYANTI S

Dita Ningtias, Ridwan Joharmawan, Yahmin Universitas Negeri Malang

Fesy Mintania, Muhammad Su aidy, dan I Wayan Dasna Jurusan Kimia FMIPA

KETERAMPILAN MEMPREDIKSI DAN MENGKOMUNIKASIKAN PADA MATERI KELARUTAN DAN Ksp MENGGUNAKAN INKUIRI TERBIMBING.

OLEH: MIA BUDI AROFA NIM. E1M

Evi Aspirani SMAN 1 Mare, jalan Makmur no.1 Kec. Mare, Kabupaten Bone

PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

Diterima: 8 Maret Disetujui: 26 Juli Diterbitkan: Desember 2016

J. Pijar MIPA, Vol. XI No.1, Maret 2016: ISSN (Cetak) ISSN (Online)

PENERAPAN STAD DALAM PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DAN PENGARUHNYA TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK

KETERAMPILAN INFERENSI PADA MATERI KELARUTAN DAN Ksp DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

Ary Nuraini Nachdhiyah, Endang Budiasih, Dedek Sukarianingsih Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang

KETERAMPILAN KERJA ILMIAH PADA MATERI INDIKATOR ASAM BASA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

MOHAN TAUFIQ MASHURI NIM

Penerapan Perangkat Pembelajaran Materi Kalor melalui Pendekatan Saintifik dengan Model Pembelajaran Guided Discovery Kelas X SMA

JURNAL OLEH: ADRIYAN MUTMAYANI E1M

Nuriah Habibah*, Erviyenni**, Susilawati*** No.

PEMBELAJARAN BUFFER MENGGUNAKAN METODE INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN

JCAE, Journal of Chemistry And Education, Vol. 1, No.1, 2017,

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar merupakan pondasi awal dalam

PENGARUH MODEL GUIDED DISCOVERY LEARNING DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR DAN SIKAP ILMIAH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (Quasi Experimental

METODE. Kata kunci: inkuiri terbimbing, hasil belajar, larutan elektrolit dan larutan non elektrolit

Nanda Maikristina, I Wayan Dasna, Oktavia Sulistina Universitas Negeri Malang

BAB III METODE PENELITIAN

Pengaruh Model Pembelajaran Kontekstual Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas XI IA SMA Negeri 3 Watansoppeng

PENGARUH METODE AKTIF TIPE TEAM QUIZ BERBANTUAN QUESTION CARD TERHADAP HASIL BELAJAR. Info Artikel. Abstrak. , T Subroto, W Sunarto

PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP PEMAHAMAN LARUTAN PENYANGGA DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PESERTA DIDIK

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS FENOMENA TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMAN 1 KOPANG

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS FENOMENA TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMAN 1 KOPANG

OLEH: SITI FATIMAH NIM. E1M

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN QUIZ TEAM PADA MATA KULIAH LOGIKA KOMPUTER DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEVELS OF INQUIRY TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS TERPADU DAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI SMAN 2 PROBOLINGGO

UNESA Journal of Chemistry Education ISSN: Vol. 6, No. 1, pp January 2017

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DILENGKAPI MEDIA VIRTUAL TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA SMA/MA

IMPLEMENTASI MODEL DISCOVERY LEARNING DISERTAI LEMBAR KERJA SISWA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA SISWA DI SMA

Unesa Journal of Chemistry Education Vol. 2, No. 2, pp May 2013 ISSN:

PENERAPAN KETRAMPILAN PROSES SAINS MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

Penerapan Strategi Genius Learning Dalam Pembelajaran Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Padang ABSTRACT

PENGARUH MODEL GUIDED INQUIRY DISERTAI FISHBONE DIAGRAM TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI

PENGARUH LEARNING CYCLE 5E TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SDN SENDANGADI 1

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DITINJAU DARI KEMAMPUAN AKADEMIK SISWA SMA NEGERI 5 SURAKARTA

Improving Student Activity Learning Class XI IPA SMA Katolik Rajawali Through Inquiry Approach Based on PBI of Buffer Solution Topic

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TWO STAY TWO STRAY

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION

PENGARUH METODE PRAKTIKUM DAN MEDIA KOMIK TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT PADA SISWA KELAS X SMAN 6 MATARAM

Wardah Fajar Hani, 2) Indrawati, 2) Subiki 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika. Dosen Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

PENERAPAN METODE PRAKTIKUM BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA KELAS XI IPA SMA

MELATIHKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MELALUI IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI LAJU REAKSI KELAS XI SMA NEGERI 1 GRESIK

Darussalam Banda Aceh, ABSTRAK. Kata Kunci: Project Based Learning, Hasil Belajar Kognitif, Sistem Pernapasan Manusia

Kata-kata kunci: minat belajar, hasil belajar aspek kognitif, metode konvensional, media video. Abstract

PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP MINAT BELAJAR DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF IPA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 19 MALANG

PENGARUH PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol.4, No.3. pp , September 2015

Nurasia Jurusan Kimia Fakultas Sains Universitas Cokroaminoto Palopo

KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA KEMALA BHAYANGKARI 1 SURABAYA PADA MATERI LAJU REAKSI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI

OLEH: NI NENGAH DIAN ISWARI NIM. E1M

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SISWA PADA MATERI LAJU REAKSI

Abstract. Key words: video demonstration, cognitive aspects of learning achivements and attitudes.

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X MAN 3 MALANG PADA MATERI REAKSI REDOKS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebenarnya (Suryabrata, 2005 : 38). Dalam penelitian ini peneliti ingin


PENGARUH PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RESPON SISWA PADA MATERI HIDROLISIS GARAM DI SMA

ANALISIS KEMAMPUAN MENYIMPULKAN PADA MATERI HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA DENGAN INKUIRI TERBIMBING

PERBANDINGAN METODE INKUIRI TERBIMBING DAN BEBAS TERMODIFIKASI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR (LEARNING CYCLE) 5E

PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PADANG-GANTING KABUPATEN TANAH DATAR.

ANALISIS KETERAMPILAN MEMBERIKAN PENJELASAN SEDERHANA MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM SOLVING

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN PKN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA semester genap SMA

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MODIFIED FREE INQUIRY

Yusria Izzatul Ulva, Santosa, Parlan Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Negeri Malang Abstrak

Riska Puspandini Universitas Negeri Malang

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

Anisa Fitri Wahyuningtyas, Mohammad Sodiq Ibnu, Rachmad Nugroho Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang

PENGARUH LEMBAR KEGIATAN SISWA BERBASIS LEARNING CYCLE 5E PADA MATERI LAJU REAKSI

PENGARUH PEMBELAJARAN CREATESEM BERVISI SETS TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI BUFFER DAN HIDROLISIS GARAM

Melina Oktaviani 1, Dwiyono Hari Utomo 2, J. P. Buranda 3, Universitas Negeri Malang Jalan Semarang 5 Malang

Kata kunci: Inkuiri Terbimbing kolaboratif, hidrolisis garam

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI JAMUR DI KELAS X SMK NEGERI 1 RAMBAH TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

Mahasiswa Prodi Kimia, Jurusan PMIPA, FKIP, Universitas Sebelas Maret, Surakarta 2

KEEFEKTIFAN HUKUMAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SD N 1 MAGELUNG KENDAL

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol.3, No.03. pp. 8-12, September 2014

Jurnal Bidang Pendidikan Dasar (JBPD) Vol. 1 No. 1 Januari 2017

Chemistry in Education

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF CONCEPTUAL UNDERSTANDING PROCEDURES (CUPs) TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA

Monif Maulana 1), Nur Arina Hidayati 2) 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UAD

ISSN : X Jurnal Riset dan Praktik Pendidikan Kimia Vol. 1 No. 1 Mei 2013

STRATEGI REACT DAN PENGARUHNYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN PROSES SISWA PADA MATERI LAJU REAKSI KELAS XI IPA MAN SUMENEP

Transkripsi:

PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR DAN SIKAP ILMIAH SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 LAWANG PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA DAN HIDROLISIS GARAM Arifah Zurotunisa, Habiddin, Ida Bagus Suryadharma Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Negeri Malang arifah_zurotunisa@yahoo.com Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar antara siswa yang dibelajarkan dengan pendekatan inkuiri terbimbing dan siswa yang dibelajarkan dengan Pendekatan konvensional (verifikasi) pada materi larutan penyangga dan hidrolisis garam. Selain itu juga ingin diketahui sikap ilmiah siswa kelas XI IPA SMAN 1 Lawang yang dibelajarkan dengan pendekatan inkuiri terbimbing dan siswa yang dibelajarkan secara konvensional pada materi pokok larutan penyangga dan hidrolisis garam. Rancangan penelitian yang digunakan adalah eksperimental semu. Kegiatan analisis data meliputi uji-t dengan signifikansi 0,05 untuk hasi belajar kognitif. Data sikap ilmiah diperoleh melalui angket yang dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan hasil belajar kognitif siswa yang dibelajarkan menggunakan pendekatan pembelajaran inkuiri terbimbing dengan siswa yang dibelajarkan menggunakan pendekatan konvensional (verifikasi) pada materi larutan penyangga dan hidrolisis garam. Sikap ilmiah siswa yang dibelajarkan menggunakan metode pembelajaran inkuiri terbimbing lebih tinggi daripada siswa yang dibelajarkan menggunakan konvensional (verifikasi). Kata Kunci : Inkuiri terbimbing, Hasil belajar, Sikap Ilmiah, Larutan Penyangga, Hidrolisis garam Abstrac This research was conducted to determine the difference of learning achievements between students who learned with guided inquiry method and students who learned with the conventional method (verification) in the buffer and salt hydrolysis topic. Another objective is to determine the difference scientific attitude of student at both clases. Data were collected at XI class of science program SMA Negeri 1 Lawang. A quasi-experimental design posttest-only and descriptive design were used for this research. Data analysis was started by by for scientific attitude t-test with a significance of 0.05. Questionnaire data was analysis by quantitative descriptive analysis. The reseaarch showed that (1) there are differences in cognitive learning achievements of students that learned using guided inquiry methods and students that learned using conventional (verification) method in the buffer and salt hydrolysis topic. (2) the scientific attitude of students that learned using guided inquiry learning method is higher than the students that learned using conventional (verification). Keywords: Guided Inquiry, learning achievement, Scientific Attitude, Buffer Solution, salt hydrolysis PENDAHULUAN Kimia merupakan salah satu ilmu sains yang secara garis besar mecakup dua bagian, yaitu kimia sebagai proses dan kimia sebagai produk. Kimia sebagai produk meliputi sekumpulan pengetahuan yang Arifah Zurotunisa dkk, Pengaruh Pendekatan Inkuiri Terbimbing 9

JURNAL PEMBELAJARAN KIMIA (J-PEK) ISSN: 2528-6536 Vol. 01, No. 2, Desember 2016 terdiri atas fakta-fakta, konsep-konsep, dan prinsip-prinsip ilmu kimia. Kimia sebagai proses meliputi ketrampilan-ketrampilan dan sikap yang dimiliki oleh para ilmuwan untuk memperoleh dan mengembangkan produk kimia. Ketrampilan-ketrampilan tersebut merupakan ketrampilan proses, sedangkan sikap yang dimiliki oleh para ilmuwan dikenal sebagai sikap ilmiah (BSNP, 2006). Menurut Dwi (2012:113) belajar bermakna merupakan suatu proses mengaitkan informasi baru pada konsepkonsep relevan yang terdapat dalam struktur kognitif seseorang. Pembelajaran yang memungkinkan siswa memperoleh kebermaknaan dalam memperoleh ilmu kimia salah satunya dengan pembelajaran dengan pendekatan inkuiri terbimbing. Hal ini dikarenakan siswa dapat ikut aktif dalam proses pembelajaran sehingga siswa ikut terlibat dalam proses mengkonstruksi konsep. Menurut Widodo (dalam Sardinah, 2012:70) pembelajaran sains yang hanya membelajarkan fakta, konsep, prinsip, hukum, dan teori sesungguhnya belum mengajarkan sains secara utuh. Dalam membelajarkan sains guru hendaknya juga melatih ketrampilan siswa untuk berproses (ketrampilan proses) dan juga menanamkan sikap ilmiah. Ketrampilan proses sains dapat melatih siswa dalam berpikir dan membentuk manusia yang mempunyai sikap ilmiah. Permasalahan yang timbul adalah sikap ilmiah siswa sangat rendah. Hal ini dikarenakan guru jarang memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan pengamatan atau eksperimen. Siswa hanya dijejali konsep tanpa ada proses ilmiah untuk menemukan konsep tersebut. Tahapan-tahapan inkuiri terbimbing memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan sikap ilmiah pada diri siswa. Dengan demikian diharapkan penggunaan pendekatan inkuiri terbimbing hasil belajar dan sikap ilmiah siswa lebih baik daripada pembelajaran dengan menggunakan pendekatan konvensional (verifikasi). Berdasarkan hasil observasi dan wawancara kepada guru kimia salah satu SMA Negeri di kabupaten malang, selama ini proses pembelajaran kimia pada materi larutan penyangga dan hidrolisis garam cenderung bersifat teacher centered dengan metode pembelajaran yang monoton dan kurang melibatkan siswa dalam menemukan suatu konsep. Pembelajaran tersebut mengakibatkan rendahnya pemahaman konsep pada diri siswa sehingga konstruksi konsep sulit dilakukan. Pembelajaran yang mengarah ke teacher centered menyebabkan pembelajaran menjadi kurang bermakna. Beberapa penelitian sebelumya, menunjukkan bahwa pembelajaran dengan pendekatan inkuiri terbimbing memberikan hasil yang lebih baik. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian oleh Mintania (2013), menunjukkan telah terjadi peningkatan hasil belajar dan sikap ilmiah dengan pembelajaran melalui metode inkuiri terbimbing pada materi koloid. Selain itu, penelitian yang dilakukan Mawarsih (2013) juga menunjukkan terjadi peningkatan pemahaman konsep dan sikap ilmiah dengan pembelajaran berpendekatan inkuiri terbimbing pada materi larutan penyangga. Penelitian yang dilakukan Dewi (2013) menyatakan terjadi peningkatan ketrampilan berpikir kritis siswa yang diajarkan dengan pembelajaran praktikum berbasis inkuiri terbimbing.berdasarkan uraian tentang metode pembelajaran inkuiri terbimbing dan hasil penelitian-penelitian sebelumnya, diduga pembelajaran dengan metode inkuiri terbimbing dapat meningkatkan hasil belajar siswa SMA Negeri 1 Lawang pada materi larutan penyangga dan hidrolisis garam. Oleh karena itu perlu diteliti penerapan pendekatan inkuiri terbimbing (guided inquiry) pada materi larutan penyangga dan hidrolisis garam. METODE Penelitian ini menggunakan rancangan eksperimental semu (Quasy-Eksperimental) dengan post-test (post-test only control group design). Pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan Februari-Maret 2014, dengan jumlah pembelajaran 7 pertemuan. Pada rancangan penelitian ini terdapat kelas kontrol dan kelas eksperimen yang berbeda. Kelas ekspeimen dibelajarkan dengan 10

Arifah Zurotunisa dkk, Pengaruh Pendekatan Inkuiri Terbimbing pembelajaran inkuiri terbimbing, sedangkan kelas kontrol dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional (verifikasi). Variabel penelitian ini terdiri dari variabel bebas yaitu metode pembelajaran (metode pembelajaran inkuiri terbimbing dan metode pembelajaran secara konvensional), variabel terikatnya adalah sikap ilmiah dan hasil belajar siswa, dan variabel kontrolnya adalah waktu pembelajaran, materi pelajaran (larutan penyangga dan hidrolisis garam), alat evaluasi (soal tes evaluasi belajar dan angket). Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Lawang dengan subjek penelitian adalah 46 siswa kelas XI jurusan IPA. Instrumen yang digunakan meliputi instrumen perlakuan (silabus, RPP, dan LKS) dan instrumen pengukuran (tes dan angket sikap ilmiah). Instrumen tes berupa 29 soal pilihan ganda, sebelum digunakan telah dilakukan uji coba untuk menentukan validitas, daya beda, taraf kesukaran dan reliabilitas. Analisis data hasil belajar kognitif dilakukan dengan analisis statistik kuantitatif yang terdiri atas analisis data awal (uji prasyarat analisis) berupa uji normalitas, uji homogenitas, dan uji kesamaan rata-rata. Analisis data akhir berupa pengujian hipotesis (uji-t dua pihak) dengan taraf signifikansi 0,05. Angket sikap ilmiah dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif. HASIL DAN PEMBAHASAN Keterlaksanaan Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Keterlaksanaan pembelajaran dengan inkuiri terbimbing terdiri dari kesesuaian alokasi waktu dan keterlaksanaan kegiatan pembelajaran. Keterlaksanaan pembelajaran inkuiri terbimbing dari pertemuan pertama hingga ketujuh berlangsung dengan kriteria sangat baik yang ditunjukkan persentase rata-rata kesesuaian alokasi waktu sebesar 87,1% dan persentase keterlaksanaan kegiatan pembelajaran sebesar 92,1%. Rangkuman data keterlaksanaan pembelajaran terdapat pada Tabel 1. Keterlaksanaan Konvensional (Verifikasi) Pembelajaran Keterlaksanaan pembelajaran konvensional (verifikasi) terdiri dari kesesuaian alokasi waktu dan keterlaksanaan kegiatan pembelajaran. Keterlaksanaan pembelajaran konvensional (verifikasi) dari pertemuan pertama hingga ketujuh berlangsung dengan kriteria sangat baik yang ditunjukkan persentase rata-rata kesesuaian alokasi waktu sebesar 91,3% dan persentase keterlaksanaan kegiatan pembelajaran sebesar 92,1%. Rangkuman data keterlaksanaan pembelajaran terdapat pada Tabel 2. Tabel 1. Rangkuman Keterlaksanaan Pembelajaran Inkuiri Terbimbing % keterlaksanaan Alokasi waktu Kegiatan pembelajaran Pertemuan I muan II muan III muan IV muan V muan VI muan VII rata Rata- 70% 78% 86,7% 89,3% 92,8% 96,4% 96,4% 87,1% 86,7% 89,3% 90% 92,8% 92,8% 96,4% 96,4% 92,1% Tabel 2. Rangkuman Keterlaksanaan Pembelajaran Konvensional (Verifikasi) % keterlaksanaan Alokasi waktu Kegiatan pembelajaran Pertemuan I muan II muan III muan IV muan V muan VI muan VII rata Rata- 87,5% 87,5% 95% 92,3% 92,8% 92,8% 90,9% 91,3% 93,7% 87,5% 90% 92,3% 92,8% 92,8% 95,4% 92,1% 11

JURNAL PEMBELAJARAN KIMIA (J-PEK) ISSN: 2528-6536 Vol. 01, No. 2, Desember 2016 Hasil Belajar Siswa Uji hipotesis hasil belajar siswa yang dilakukan dengan uji-t dua pihak diperoleh nilai t-hitung > t-tabel (2,447 > 2,042). Berdasarkan hal tersebut menunjukkan bahwa H 0 ditolak dan H 1 diterima, atau ada perbedaan hasil belajar antara kelas eksperimen dengan pembelajaran inkuiri terbimbing dan kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional (verifikasi).. Rata-rata nilai hasil belajar kelas eksperimen adalah 81,9, dan rata-rata nilai hasil belajar kelas kontrol adalah 74,1. Nilai rata-rata tersebut lebih tinggi daripada rata-rata nilai kemampuan awal siswa pada materi teori asam basa sebesar 70,7 untuk kelas eksperimen dan 71,7 untuk kelas kontrol sehingga peningkatan nilai rata-rata kelas eksperimen lebih besar daripada kelas kontrol. Ini dapat dilihat dengan selisih nilai rata-rata hasil belajar dan kemampuan awal siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Selisih rata-rata kelas eksperimen sebesar 11,2 sedangkan selisih rata-rata kelas kontrol sebesar 2,4. Hal ini menunjukkan pembelajaran dengan inkuiri terbimbing memberikan hasil yang lebih baik daripada kelas kontrol yang diajarkan dengan metode konvensional (verifikasi). Hal ini didukung dengan penelitian yang dilakukan Mawarsih (2013) yang menunjukkan penerapan metode eksperimen dengan inkuiri berpengaruh positif terhadap pemahaman konsep siswa. Sikap Ilmiah Siswa Data sikap ilmiah siswa pada pembelajaran metode inkuiri terbimbing diperoleh dari angket yang diberikan kepada siswa dikelas eksperimen dan kelas kontrol. Angket sikap ilmiah siswa berisi 20 butir pernyataan. Indikator sikap ilmiah yang diukur meliputi sikap terbuka, sikap kritis, sikap objektif sikap menghargai karya orang lain, sikap menemukan, sikap ingin tahu, dan sikap tekun. Data tentang persebaran siswa berdasarkan kriterianya, dapat dilihat pada Gambar 1. Berdasarkan data pada Gambar 1, dapat diamati bahwa sikap ilmiah siswa dalam mengikuti pembelajaran antara kelas eksperimen dan kelas kontrol terdapat perbedaan. Kriteria sikap ilmiah pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol adalah baik dan sangat baik. Gambar 1 menunjukkan bahwa mayoritas siswa kelas kontrol memiliki sikap ilmiah yang baik dengan persentase sebesar 90,6%. Sedangkan pada kelas eksperimen, siswa cenderung memiliki sikap ilmiah yang sangat baik. Hal ini menunjukkan terdapat perbedaan yang terlihat pada kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk sikap ilmiah. Gambar 1. Grafik Sikap Ilmiah Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 12

Arifah Zurotunisa dkk, Pengaruh Pendekatan Inkuiri Terbimbing Analisis Data Sikap Ilmiah Siswa Dalam angket sikap ilmiah, terdapat tujuh indikator yang diukur pada siswa. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada Gambar 2. Dari data pada Gambar 2 dapat diamati bahwa kelas eksperimen memiliki sikap ilmiah yang lebih baik daripada kelas kontrol. Sikap ingin tahu untuk kelas eksperimen memiliki persentase yang lebih tinggi daripada kelas kontrol, begitu pula dengan sikap kritis, sikap ingin menemukan, sikap menghargai karya orang lain, sikap tekun dan sikap terbuka. Akan tetapi untuk sikap objektif kelas kontrol lebih baik Peresentase (% ) 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 daripada kelas eksperimen meskipun perbedaannnya tidak terlalu signifikan. Hasil ini didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan Mintania (2013) menunjukkan terjadi peningkatan hasil belajar dan sikap ilmiah dengan pembelajaran melalui metode inkuiri terbimbing pada materi koloid. Selain itu, penelitian yang dilakukan Mawarsih (2013) juga menunjukkan terjadi peningkatan pemahaman konsep dan sikap ilmiah dengan pembelajaran berpendakatan inkuiri terbimbing pada materi larutan penyangga. kelas eksperimen kelas kontrol Sikap Ilmiah Gambar 2. Grafik Perbandingan Setiap Indiktor Sikap Ilmiah Siswa SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: (1) terdapat perbedaan hasil belajar kognitif siswa yang dibelajarkan menggunakan metode pembelajaran inkuiri terbimbing dengan siswa yang dibelajarkan menggunakan konvensional (verifikasi) pada materi larutan penyangga dan hidrolisis garam. Hasil belajar kognitif siswa yang dibelajarkan menggunakan metode pembelajaran inkuiri terbimbing lebih baik daripada kelompok siswa yang belajar dengan pembelajaran konvensional (verifikasi) sehingga ada pengaruh metode inkuiri terbimbing terhadap hasil belajar kognitif siswa pada materi larutan penyangga dan hidrolisis garam. hal ini dikuatkan dengan ). Rata-rata nilai hasil belajar kelas eksperimen (81,9) lebih tinggi daripada rata-rata nilai hasil belajar kelas kontrol (74,1), (2) Sikap ilmiah siswa yang dibelajarkan menggunakan metode pembelajaran inkuiri terbimbing lebih tinggi daripada siswa yang dibelajarkan menggunakan konvensional (verifikasi). 13

JURNAL PEMBELAJARAN KIMIA (J-PEK) ISSN: 2528-6536 Vol. 01, No. 2, Desember 2016 DAFTAR RUJUKAN BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan). 2006. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Kimia SMA/MA 2006. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Dewi, A., Kurnia, Sunarya Y. 2013. Pembelajaran Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan Ketrampilan Berpikir Kritis Siswa SMA pada Materi Laju Reaksi. Jurnal Riset dan Praktik Pendidikan Kimia, (online), 1 (1): 18-26, (http://journal.fpmipa.upi.edu/index.php/jrpp k/article) diakses 28 April 2014. Dwi, E., Sumarno W. & Haryono. 2012. Pembelajaran Kimia Menggunakan Inkuiri Terbimbing dengan Media Modul dan E- learning Ditinjau dari Kemampuan Pemahaman Membaca dan Kemampuan Berpikir Abstrak. Jurnal Inkuiri, (online), 1 (2): 112-120, (http://jurnal.pasca.uns.ac.id), diakses 21 Maret 2014. Mawarsih, Sudarmin & Sumarni. 2013. Penerapan Metode Eksperimen Berpendakatan Inkuiri untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Sikap Ilmiah, (online), (http://journal.unnes.c.id/shu/index.php/che mined) diakses 26 Maret 2014. Mintania, F. 2013. Penerapan Metode Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Sikap Ilmiah Siswa Kelas XI IPA Semester II SMA Negeri 5 Malang pada Materi Koloid. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Jurusan Kimia FMIPA UM. Sardinah, Trsinawati & Anita N. 2012. Relevansi Sikap Ilmiah dengan Konsep Hakikat Sains dalam Pelaksanaan Percobaan pada Pembelajaran IPA di SDN Kota Banda Aceh. Jurnal Pendidikan, (online), 13 (2): 70-80, (http://fkip.serambimekkah.ac.id) diakses 10 September 2013. 14