Bab II. A. Landasan Teori 1. ISO ISO 9001 adalah suatau standar internasional untuk sistem menejemen

dokumen-dokumen yang mirip
MODUL KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9000

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti saat ini, persaingan bisnis semakin ketat baik

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II KERANGKA TEORI Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: Pengertian Mutu

Bab I PENDAHULUAN. Total Quality Management (TQM) adalah sebuah pendekatan yang banyak

BAB I PENDAHULUAN. namun juga karena kualitas yang lebih baik (Gisella H.G Bella, 2010)

DEFINISI & FUNGSI KUALITAS. Nur Hadi Wijaya, STP, MM

BABl PENDAHULUAN. terlepaskan dari perkembangan serupa di dunia industri yang didorong oleh

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan Pedoman Penjaminan Mutu Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional pada Obyek

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) di suatu negara, maka tentu saja

BAB 5 PENUTUP. Mutu ISO 9001:2008 pada PT Metabisulphite Nusantara. maka dapat diambil

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. sesuai standar ISO 9001 di PT X. dan rekomendasi dari penulis kepada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kualitas produk merupakan faktor penting yang mempengaruhi tingkat

I. PENDAHULUAN. manusia menjadi semakin beragam dan kompleks sifatnya. Berbagai hal sebisa

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep dan Prinsip Mutu

BAB I PENDAHULUAN. unggul dalam daya saing maupun unggul dalam kualitas.

BAB I PENDAHULUAN. perubahan di segala bidang. Hal ini juga berdampak pada kondisi lingkungan bisnis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Irma Riswanti, 2013

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Implementasi kebijakan mutu di SMKTI Bandar Lampung dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan bisnis yang semakin meningkat secara ketat berdampak

PENGENALAN ISO DAN PENGHARGAAN MUTU. Bahan Ajar Materi ke-3

PENDEKATAN SISTIM MANAJEMEN MUTU BAGI ORGANISASI

PRINSIP SISTEM MANAJEMEN KUALITAS

PT BRANTAS ABIPRAYA (PERSERO)

BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

-1- DOKUMEN STANDAR MANAJEMEN MUTU

BAB I P E N D A H U L U A N. pengetahuan dan keahlian ( skill and knowledge ) yang dibutuhkan untuk

BAB 5 ASPEK MUTU PRODUK

BAB II KERANGKA TEORETIS

BAB III SOLUSI BISNIS

BAB I PENDAHULUAN. natural gas/lng) terbesar di dunia. Berdasarkan artikel pada Harian Kompas,

BAB I PENDAHULUAN. mengharuskan setiap perusahaan menghadapi persaingan yang ketat. Perubahan

Standar Kualitas Internasional

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

7 Prinsip Manajemen Mutu - ISO (versi lengkap)

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS. Sistem Manajemen Mutu (Quality Management System-QMS) menurut

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kode etik dan standar, yang dapat menyebabkan pasien puas (Muninjaya, 2011).

B A B I PENDAHULUAN. komponen bangsa sepakat mencantumkan angka 20% sebagai angka keramat bagi

PENGARUH KUALITAS PRODUK YAMAHA N-MAX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DIMEDIASI INTERNATIONAL BRAND IMAGE

ZAKIYAH Badan Standardisasi Nasional. Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum Bandung, 13 Juni 2007

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. global dengan menghasilkan kualitas atau mutu terbaik. banyak definisi yang berbeda dan bervariasi antara lain:

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kualitas pelayanan publik yang didasarkan pada. perkembangan teknologi merupakan sasaran utama dari pelaksanaan e-

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN RANCANGAN HIPOTESIS

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN MENURUT ISO 14001

Farah Esa B

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan. Setiap orang melakukan berbagai cara untuk memperoleh kesehatan

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengawasan Kualitas(Quality Control) Pada Produk Manufaktur

II.TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Mutu

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB 1 PENDAHULUAN. dan harapan pelanggan yang semakin meningkat. Melihat kondisi ini, tidak ada pilihan lain lagi bagi instansi untuk bertahan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Total Quality Management

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

DWI PURNOMO FTIP - UNPAD

BAB V SIMPULAN DAN IMPLIKASI. menyajikan simpulan dan implikasi atas permasalahan mengenai kesadaran UKM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. maju dapat dilihat dari mutu pendidikannya. Menurut data Organisasi Pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam era perdagangan bebas saat ini, perkembangan teknologi dan kondisi

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

Daftar Periksa Audit SMM ISO 9001:2008. Memeriksa Ada struktur organisasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kata mutu atau kualitas memiliki banyak defenisi yang berbeda. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai kemampuan bersaing (competitive advantages). Strategi bisnis

TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) DALAM PENDIDIKAN. Suto Prabowo

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi sekarang ini perkembangan teknologi dan liberalisasi pasar modal dunia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam beberapa tahun terakhir telah terjadi perubahan cara pandang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 Landasan Teori 2.1 Total Quality Management

DAFTAR ISI. ABSTRAK...i. PRAKATA...iii-vi. DAFTAR ISI...vii-xiv. DAFTAR LAMPIRAN...xv BAB I PENDAHULUAN Maksud dan Tujuan Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK. Kata Kunci : Audit Internal, Sistem Manajemen Mutu. vii. Universitas Kristen Maranatha

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

EMA302 Manajemen Operasional

BAB I PENDAHULUAN. hambatan. Keterbukaan ditandai dengan kemajuan teknologi informasi yang

DESAIN PRODUK DAN JASA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA International Organization for Standardization (ISO)

BAB I PENDAHULUAN. kecocokan untuk pemakaian (fitness for use). Definisi lain yang lebih menekankan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan-perusahaan makanan ringan baik skala kecil, menengah, maupun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Sistem Manajemen Lingkungan Menurut ISO 14001

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pengaruh variabel-variabel dalam model TQM dengan kualitas kinerja.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

Rekapitulasi Persyaratan (Standar) SMM ISO 9001:2008

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Penerapan Biaya Kualitas Dalam Meningkatkan Efisiensi Biaya Produksi Pada Catering ABC

I. PENDAHULUAN. Kompetisi di dunia usaha yang berlangsung ketat, menuntut. perusahaan untuk memberikan tanggapan secara cepat dan tepat agar

AUDIT MANAJEMEN-CB SOAL-SOAL UAS

3. kinerja dan efektivitas sistem manajemen mutu; 4. perencanaan telah berhasil dilaksanakan;

Lampiran 1. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangannya di perusahaan manufaktur, selain

Materi 14 EVALUASI STRATEGI DAN KINERJA. deden08m.com 1

Transkripsi:

Bab II A. Landasan Teori 1. ISO 9001 ISO 9001 adalah suatau standar internasional untuk sistem menejemen kualitas. ISO 9001 menetapkan persyaratan dan rekomendasi untuk desain dan penilaian dari suatu sistem menejemen kualitas, yang bertujuan untuk menjamin bahwa organisasi akan menberikan produk dan / jasa memenuhi persyaratan yang di tetapkan. ISO 9001 bukan merupakan acuan standar produk, melaikan hanya merupakan sgtandar sistem menejemen kualitas (gaspersz, 2005: ) a. Manfaat penerapan sistem manajemen kualitas ISO 9001 Menurut gaspersz (2005:17) manfaat dari penerapan ISO 9001 adalah sebagai berikut : 1) Meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pelanggan melalui jaminan kualitas yang terorganisir dan sistematik. 2) Perusahaan yang telah tersertifikasi ISO 9001 diijinkan untuk mengiklankan pada media massa bahwa sistem menejemen kualitas dari perusahaan tersebut telah di akui secara internasional. 8

2. MUTU a. Pengertian Mutu Mutu adalah totalitas bentuk dan karakteristik barang atau jasa yang menunjukan kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan kebutuhan yang tampak jelas maupun yang tersembunyi (heizer dan Render, 2001; 92). Menurut Fahmi (2012: 46) mutu merupakan suatu usaha yang di lakukan secara serius dengan tujuan agar tercapainya suatu nilai yang mampu memberikan kepuasan secara maksimal kepada pemakainya. Sebuah produk di anggap memiliki mutu jika produk tersebut sesuai dengan harapan berbagai pihak, terutama jika pihak produsen dan konsumen. b. Sistem menejemen mutu Sistem menejemen mutu (SMM) merupakan sekumpulan produser terdokumentasi dan praktek-praktek standar untuk menejemen sistem yang bertujuan menjamin kesesuaian dari suatu proses dan produk terhadap kebutuhan atau persyaratan tertentu. Kebutuhan atau persyaratan itu di tentukan atau dispesifikasi bagaimana organisasi menerapkan praktek-praktek manajemen mutu secara konsisten untuk memenuhi kebutuhan pelanggan di pasar. Lembaga ISO yang berdiri sejak tahun 1974 adalah organisasi yang merangkum sejumlah kepentingan dalam perumusan standar secara independen. Walaupun pada awalnya lembaga ISO tidak khusus merancang 9

standar yang di pakai pada perdagangan, namun dalam perjalanannya kebutuhan standar tidak terlepas dari persyaratan dunia perdagangan. Keberhasilan ISO 9000 pada tahun 1987 menjadikan ISO sebagai standar yang di nilai paling adil dalam perdagangan dunia (thaheer, 2005) c. Ruang lingkup menejemen mutu Sistem menejemen mutu ISO 9001:2008 merupakan sistem manajemen mutu yang berfokus pada pelanggan dan fokus pada proses maka pemahaman ini akan membantu perusahaan dalam menetapkan dan mengembangkan sistem manajemen mutu secara sistematik untuk memenuhi kepuasan pelanggan dan peningkatan proses terus menerus (gaspers, 2002 ; 26) Menurut sarwoto (2011:1) ruang lingkup ini menentukan persyaratan sistem manajeman mutu, apabila sebuah perusahaan : a. Perlu mempergerakan kemampuan secara konsisten, menyediakan produk yang memenuhi persyaratan pelanggan dan peraturan yang berlaku. b. Bertujuan meningkatkan kepuasan pelanggan melalui aplikasi sistem secara aktif, termasuk proses perbaikan berkesinambungan dari sistem dan kepastian kesesuaiannya dengan persyaratan pelanggan serta peraturan yang berlaku. 10

Jadi ruang lingkup sistem menejem mutu yaitu sistem yang mengutamakan fokus pelanggan dan peningkatan dalam proses yang secara terus menerus. Sehingga perusahaan dapat mengembangkan sistem menejemen mutu untuk kemajuan perusahaan dan mencapai keuntungan dengan berdasarkan visi-misi dan tujuan perusahaan. d. Prinsip-prinsip menejemen mutu Menurut gaspersz (2005:75) sistem menejemen mutu di susun berdasarkan pada delapan prinsip menejemen kualitas. Prinsip-prinsip ini dapat di gunakan oleh menejemen senior sebagai suatu kerangka kerja yang membimbing organisasi menuju peningkatan kinerja. a. Costumer fokus : semua aktifitas perencanaan dan implementasi sistem semata-mata untuk memuaskan konsumen. b. Leadership : top management berfungsi sebagai leader dalam mengawali implementasi sistem bahwa semua gerak organisasi selalu terkontrol dalam satu komando dengan komitmen yang sama dan gerak yang sinergi pada setiap elemen organisasi. c. Keterlibatan semua orang : semua elemen dalam organisasi terlibat dan concern dalam implementasi sistem menejemen mutu sesuai fungsi kerjanya. 11

d. Pendekatan proses : aktivitas implementasi sistem selalu mengikuti alur proses yang terjadi dalam organisasi. e. Pendekatan sistem : implementasi sistem mengedepankan pendekatan pada cara pengelolaan proses bukan sekedar menghilangkan masalah yang terjadi. f. Perbaikan berkelanjutan : improvement adalah tes implementasi ISO 9001 : 2008 g. Pendekatan fakta sebagai dasar pengambilan keputusan : setiap keputusan dalam implementasi sistem selalu di dasarkan pada fakta dan data. Tidak ada data ( bukti implementasi ) sama dengan tidak di laksanakan sistem ISO 9001 : 2008 h. Kerjasama yang saling menguntungkan dengan pemasok :supplier bukan pembantu tetapi mitra usaha, bisnis partner karena itu harus terjadi hubungan yang selalu menguntungkan. e. Definisi kualitas Menurut heizer ( 2009:301) kualitas merupakan keseluruhan fitur dan karakteristik produk atau jasa yang mampu memuaskan kebutuhan pelanggan. Kualitas dapat membantu perusahaan dalam meningkatkan penjualan dan mengurangi biaya yang kemudian akan meningkatkan keuntungan perusahaan. Kualitas yang rendah juga akan berpengaruh 12

terhadap organisasi secara keseluruhan, mulai dari pemasok hingga ke pelanggan dan dari desain produk hingga ke pemeliharaannya. Selain itu hal yang terpenting dalam membangun sebuah organisasi adalah dapat mencapai kualitas. Menurut heizer (2001:93) ada 4 cara kualitas dapat mempengaruhi perusahaan : a. Biaya dan pangsa pasar b. Reputasi perusahaan c. Pertanggungjawaban produk d. Implikasi internasional 13