BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PERENCANAAN INSTALASI LISTRIK GEDUNG SERBA GUNA DAN KANTOR PEMERINTAHAN DESA CITEPOK

BAB III PERANCANGAN INSTALASI

BAB IV HASIL PERANCANGAN INSTALASI PENERANGAN

SISTEM KELISTRIKAN PADA GEDUNG KANTOR BANK SUMSEL CABANG PANGKALPINANG DI PT. PEMBANGUNAN PERUMAHAN (Persero). Tbk

PERENCANAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL DAN PENANGKAL PETIR PADA GEDUNG POLI GIGI UMS 5 LANTAI NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Manusa putra D

PERANCANGAN INSTALASI LISTRIK PADA BLOK PASAR MODERN DAN APARTEMEN DI GEDUNG KAWASAN PASAR TERPADU BLIMBING MALANG JURNAL JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

BAB III PERENCANAAN INSTALASI LISTRIK GEDUNG CLUBHOUSE. penulisan ini adalah perencanaan instalasi sebuah Gedung Clubhouse.

BAB IV ANALISA DAN PERENCANAAN SISTEM INSTALASI LISTRIK

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA

BAB III SISTEM KELISTRIKAN DI GEDUNG PT.STRA GRAPHIA TBK

PERANCANGAN KELISTRIKAN PADA KONDOTEL BOROBUDUR BLIMBING KOTA MALANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dibawah Kementrian Keuangan yang bertugas memberikan pelayanan masyarakat

BAB IV ANALISA. Dalam merancang jaringan listrik suatu bangunan atau area terlebih dahulu

BAB IV ANALISIS DAN PERHITUNGAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PEMBAHASAN

Oleh Asep Sodikin 1), Dede Suhendi 2), Evyta Wismiana 3) ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III KEBUTUHAN GENSET

FUNGSI DAN JENIS GAMBAR DALAM PERANCANGAN INSTALASI LISTRIK

BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISA

BAB IV ANALISA PERHITUNGAN KEBUTUHAN GENSET

PERENCANAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL DAN PENANGKAL PETIR PADA GEDUNG POLI GIGI UMS 5 LANTAI TUGAS AKHIR. Disusun Oleh: Manusa putra D

NASKAH PUBLIKASI PERANCANGAN SISTEM MEKANIKAL ELEKTRIKAL PLUMBING (MEP) PADA GEDUNG PERAWAT STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN

TUGAS MAKALAH INSTALASI LISTRIK

BAB IV IMPLEMENTASI. Pada bab ini akan dibahas tentang aplikasi dari teknik perancangan yang

APLIKASI PERENCANAAN PERHITUNGAN INSTALASI LISTRIK PENERANGAN MENGGUNAKAN SISTEM PAKAR ABSTRAK

Genset Diesel kva. Sub Distribution Panel = Panel utama distribusi listrik suatu zona tertentu, kapasitasdalam ampere.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PERENCANAAN INSTALASI SISTEM TENAGA LISTRIK

BAB IV ANALISA POTENSI UPAYA PENGHEMATAN ENERGI LISTRIK PADA GEDUNG AUTO 2000 CABANG JUANDA (JAKARTA)

SISTEM DISTRIBUSI ENERGI LISTRIK PADA KERETA API KELAS EKONOMI, BISNIS DAN EKSEKUTIF

III. METODE PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN DIAGRAM SATU GARIS RENCANA SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK

MEMASANG INSTALASI PENERANGAN SATU PASA

BAB II LANDASAN TEORI

PRAKTIKUM INSTALASI PENERANGAN LISTRIK SATU FASA SATU GRUP

PEMBAHASAN UAS ONLINE TIL 1. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur tegangan listrik adalah... Jwb : Volt Meter

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Analisa Instalasi Listrik Pada Rusunawa Dengan Metode Studi Deskriptif Kasus Rusunawa Universitas Islam Lamongan

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

PENGUJIAN TINGKAT PENCAHAYAAN DI RUANG KULIAH SEKOLAH C LANTAI III- O5

BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN PERALATAN DALAM PENCAHAYAAN.

BAB I PENDAHULUAN. Tugas Besar. [Instalasi Penerangan dan Tenaga Listrik] 1.1 Latar Belakang

STUDI EVALUASI PERENCANAAN INSTALASI PENERANGAN HOTEL NEO BY ASTON PONTIANAK

Rancang Bangun Perangkat Lunak Perencanaan Pencahayaan Buatan Pada Ruangan

BAB IV ANALISA RENCANA SISTEM DISTRIBUSI DAN SISTEM PEMBUMIAN

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB IV DESIGN SISTEM PROTEKSI MOTOR CONTROL CENTER (MCC) PADA WATER TREATMENT PLANT (WTP) Sistem Kelistrikan di PT. Krakatau Steel Cilegon

BAB IV PEMILIHAN KOMPONEN DAN PENGUJIAN ALAT

ANALISIS UPAYA PENURUNAN BIAYA PEMAKAIAN ENERGI LISTRIK PADA LAMPU PENERANGAN

PENGARUH PEMASANGAN ARMATURE PADA LAMPU LHE TERHADAP PENINGKATAN EFISIENSI PENCAHAYAAN.

MENGENAL ALAT UKUR. Amper meter adalah alat untuk mengukur besarnya arus listrik yang mengalir dalam penghantar ( kawat )

Menghitung kebutuhan jumlah titik lampu dalam ruangan

BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISA UPS

BAB II DASAR TEORI. a. Pusat pusat pembangkit tenaga listrik, merupakan tempat dimana. ke gardu induk yang lain dengan jarak yang jauh.

BAB IV ANALISIS HASIL PEKERJAAN. Sebelum suatu instalasi listrik dinyatakan layak untuk dapat digunakan,

SIDANG TUGAS AKHIR. Validita R. Nisa

SIMULASI PERHITUNGAN KEBUTUHAN PENERANGAN RUANGAN DAN PENENTUAN LUAS PENAMPANG KABEL BERBASIS SISTEM PAKAR

INSTALASI PENERANGAN AC DAN PENANGKAL PETIR WISMA ATLET KAWASAN SPORT CENTRE RUMBAI PEKAN BARU

PEMASANGAN KAPASITOR BANK UNTUK PERBAIKAN FAKTOR DAYA PADA PANEL UTAMA LISTRIK GEDUNG FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR

RANCANGAN BUS BAR PERANGKAT HUBUNG BAGI (PHB) LISTRIK BANGUNAN IRADIATOR GAMMA KAPASITAS 200 kci-prfn.

PERENCANAAN SISTEM MEKANIKAL ELEKTRIKAL PLUMBING (MEP) PADA GEDUNG FARMASI STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN

Abstrak. 2. Studi Pustaka. 54 DTE FT USU

KOMPONEN INSTALASI LISTRIK

SISTEM KELISTRIKAN GEDUNG RUANG BELAJAR POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI

BAB III METODE PERANCANGAN SISTEM PENERANGAN

BAB II LANDASAN TEORI

STUDI KOMPARASI LAMPU PIJAR, LED, LHE DAN TL YANG ADA DIPASARAN TERHADAP ENERGI YANG TERPAKAI. Moethia Faridha 1, Ifan 2

Pelatihan Sistem PLTS Maret 2015 PELATIHAN SISTEM PLTS INVERTER DAN JARINGAN DISTRIBUSI. Rabu, 25 Maret Oleh: Nelly Malik Lande

BAB III METODE PENELITIAN. pembebanan pada sistem tenaga listrik tiga fasa. Percobaan pembebanan ini

UTILITAS BANGUNAN. Tjahyani Busono

BAB III PENGGUNAAN ENERGI LISTRIK PADA INDUSTRI MAKANAN PT. FORISA NUSAPERSADA

NASKAH PUBLIKASI PERENCANAAN SISTEM MEKANIKAL ELEKTRIKAL PLUMBING (MEP) PADA GEDUNG FARMASI STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN

STUDI KELAYAKAN PERALATAN PADA INSTALASI PANEL KONTROL DI BENGKEL TEKNIK LISTRIK, POLITEKNIK NEGERI PADANG

PERLENGKAPAN HUBUNG BAGI DAN KONTROL

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA

SKRIPSI PERENCANAAN SISTEM INSTALASI LISTRIK PADA GEDUNG TALAVERA SUITE JAKARTA

STUDI INSTALASI PENERANGAN SWISS-BELHOTEL BORNEO SAMARINDA LANTAI 1 SAMPAI LANTAI 5 TUGAS AKHIR

ANALISA SISTEM INSTALASI LISTRIK DAN PEMBAGIAN DAYA 900 WATT PADA RUMAH 2 TINGKAT

PEDOMAN INSTALASI CAHAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konservasi energi listrik untuk perencanaan dan pengendalian pada gedung

DAFTAR ISI BAB I (Pendahuluan) BAB II (Landasan Teori) Rizky Maulana S, 2014 Perencanaan Instalasi Listrik Hotel Prima Cirebon

BAB III KRITERIA PERENCANAAN SISTEM INSTALASI LISTRIK

PERANCANGAN ATS (AUTOMATIC TRANSFER SWITCH) SATU PHASA DENGAN BATAS DAYA PELANGGAN MAKSIMUM 4400VA

PEMANFAATAN TENAGA MEKANIK MOTOR INDUKSI PADA MESIN PRESS SEBAGAI PENGGERAK GENERATOR

BAB IV ANALISIS DATA. menentukan berapa besar energi yang dikonsumsi per tahun. Data yang diperoleh,

BAB IV HASIL PERANCANGAN DIAGRAM SATU GARIS SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK

BAB 2 LANDASAN TEORI

UNIT I INSTALASI PENERANGAN PERUMAHAN SATU FASE

Pemasangan Komponen PHB Terdapat beberapa macam pemasangan dalam pemasangan komponen PHB yaitu :

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN KOMPONEN INSTALASI LISTRIK

BAB III PROSES PERANCANGAN INSTALASI PENERANGAN

DAFTAR ISI... DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR.. DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN...

PSD III D.Ars Undip TA 31

Transkripsi:

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA 4.1. Sistem Kelistrikan Dalam mengevaluasi kelistrikan yang ada di gedung PT Sambuja Lestari di jalan Pluit Raya, Jakarta Utara hal yang harus diperhitungkan adalah jumlah titik cahaya pada setiap ruangan. Karena besar penerangan harus sesuai dengan ukuran dan fungsi ruangan. Setelah diadakan pengamatan penerangan digedung PT Sambuja Lestari di jalan Pluit Raya, Jakarta Utara saat ini kurang memenuhi standar penerangan yang baik, hal ini dikarenakan ruangan yang ada mengalami fungsi dari perencanaan sebelumnya maka sebaiknya dilakukan evaluasi ulang untuk mengetahui apakah gedung tersebut masih memenuhi syarat system kelistrikan yang ada saat ini, maka untuk mengetahuinya perhitungan ulang ruangan yang ada pada masing-masing ruangan tiap lantai. 4.2. Deskriftif Bangunan Dalam perhitungan instalasi dalam suatu gedung perlu juga mengetahui situasi bangunan itu sendiri seperti ukuran dari bangunan tersebut, warna dinding dari bangunan, serta lingkungan dari bangunan. 50

Bangunan pada gedung PT Sambuja Lestari di jalan Pluit Raya, Jakarta Utara memiliki tiga lantai dimana pada tiap-tiap lantai terdapat beberapa ruangan yang mempunyai fungsi dan kegunaannya masing-masing. Untuk tugas akhir ini tidak akan mengevaluasi semua bangunan hanya bangunan utamanya saja, untuk ukuran masingmasing dapat dilihat pada table jumlah armature tiap gedung pada bab III. Bangunan ini menggunakan batu bata merah dan diplester dengan semen serta dicat warna putih pada setiap ruangan. Dengan mengetahui warna dinding dari bangunan tersebut maka dapat dihitung beban lampu yang diperlukan dalam suatu ruangan. 4.3 Perhitungan Penerangan, Pengaman dan Penghantar Beban yang digunakan adalah beban penerangan yaitu termasuk beban lampu, serta AC serta beban stop kontak. Didalam menentukan jumlah lampu pada tiap-tiap ruangan terlebih dahulu dihitung ukuran ruangan dan jenis lampu yang digunakan pada ruangan terssbut. Untuk beban AC dapat ditentukan dengan menyesuaikan dengan besarnya ruangan serta kegunaan ruangan tersebut. Sedangkan untuk menentukan jumlah kotak kontak yang digunakan disesuaikan dengan kebutuhan yang diperlukan pada lokasi yang bersangkutan. Penghantar dan pemutus tenaga yang digunakan harus sesuai dengan arus nominal (ln) yang mengalir, dimana besarnya arus nominal ini sesuai dengan kapasitas beban yang terpasang pada masing-masing kelompok atau group. 51

4.3.1. Perhitungan Jumlah lampu. Untuk mengetahui perhitungan jumlah lampu harus terlebih dahulu mengetahui data-data sebagai berikut : 1. Panjang ruangan 2. Lebar ruangan 3. Ketinggian cahaya kerja 4. Tinggi bidang kerja 5. Indeks ruang 6. Intensitas penerangan 7. Fluks cahaya dari lampu yang dipasang. Dalam melakukan perhitungan jumlah lampu pada masing-masing ruangan tidak akan dijelaskan semuanya secara terperinci, hal ini banyaknya ruangan yang ada pada gedung ini. Tetapi hanya akan dibuat satu contoh dari salah satu ruangan gedung tersebut dan ruangan-ruangan lainnya dengan cara perhitungan yang sama, hasilnya dibuat dalam bentuk table. 4.3.2. Perhitungan Jumlah Titik Cahaya Lantai I Ruang Resepsionis dan Tamu Data data yang ada pada ruangan ini adalah : - Panjang ruangan (P) = 3 - Lebar ruangan (L) = 5 - Tinggi ruangan (Hr) = 3 52

- Tinggi bidang kerja (Hk) = 0,8 - Tinggi lampu kebidang kerja (H) = Hr Hk = 2,2 m...(2.9) - Jenis lampu = TL 2x36 W - Faktor depresiasi (d) = 0,8 - Faktor refleksi o Langit-langit (rp) = 0,7 o Dinding (rw) = 0,5 o Lantai (rm) = 0,1 - Intensitas penerangan ( A) = 2500 lumen Perhitungan Penerangan Luas ruangan A = P x l A = 3m x 5m A = 15 m 2 Jenis lampu dan armature yang digunakan : TL 2 x 36 W Lampu TL 36 watt = 2500 lumen Besarnya fluks armature : = Jumlah lampu x = 2 x 2500 = 5000 lumen Intensitas penerangan rata-rata ruangan : 250 lux Indeks ruangan dapat ditentukan yaitu : 53

Tinggi langit-langit ke bidang kerja H = H R H BK ; 3m = 0,8 m = 2,2 m Efisiensi penerangan untuk indeks ruangan k = 0,85 ditentukan dengan cara interpolasi yaitu : Untuk sistem penerangan langsung nilai k dapat dilihat dari tabel : k1 = 0,8 η1 = 0,18 k2 = 1 η2 = 0,2 η = 0,18 + ( 0,25 x 0,02 ) η = 0,18 + ( 0,005 ) η = 0,185 Dengan jumlah lampu yang ada pada ruangan yaitu 3 buah maka E sebenarnya pada ruangan tersebut yaitu : 54

Faktor depresiasinya d = 0,8 karena lampu-lampu hanya akan mengalami pengotoran ringan. Lampu yang digunakan dalam keadaan baru dengan E standar maka jumlah titik cahaya yaitu : A = 15 m 2 arm = 5000 lumen η = 0,185 d = 0,8 E = 250 lux Dengan data diatas maka dapat ditentukan Jumlah titik cahaya / armatur yaitu : Untuk keindahan dan keseimbangan pada ruangan, maka perlu ditambah 2 armatur lagi untuk mendapatkan penerangan yang baik. Maka jarak antara lampu ke lampu : e > 70% h... (2.13) e > 70% 2,2 e > 1,54 m Dimana jarak antara lampu ke dinding : r = ½ x e... (2.14) r = ½ x 1,54 m 55

e = 1,54 r = 0,77 armatur d = 0,77 Gambar 4.1 Tata letak titik cahaya 4.3.2.1. Data jumlah lampu hasil perhitungan pada lantai I Pada lantai I terdapat 12 ruangan adapun data-datanya dapat dilihat pada table 4.1 Hasil Perhitungan jumlah armature pada lantai I sesudah di evaluasi No Nama Ruang A (m 2 ) Lampu Lu men Faktor Refleksi η E Lux Jumlah Lampu Sesudah Evaluasi r p r w r m (buah) 1 R. Bagian I R. Reseptionis & tamu 15 Flouresence 2x36 w 2500 0.7 0.5 0.1 0.19 250 5 2 R. Rapat Tamu 12 Flouresence 2x36 w 2100 0.7 0.5 0.1 0.18 150 3 3 R. Arsip Pajak 12 Flouresence 2x36 w 5000 0.7 0.5 0.1 0.18 150 3 4 R. Satpam 6 Flouresence 2x36 w 2500 0.7 0.5 0.1 0.13 250 3 5 Koridor 32.5 Flouresence 2x36 w 5000 0.7 0.5 0.1 0.16 150 8 6 Tangga 1 7.5 Flouresence 2x36 w 5000 0.7 0.5 0.1 0.14 150 2 56

7 Depan Tangga 1 4 Flouresence 2x36 w 2500 0.7 0.5 0.1 0.13 150 2 R. Bagian II 1 Ruang Koperasi 12 Flouresence 2x36 w 5000 0.7 0.5 0.1 0.18 250 4 2 Ruang Pengemudi 9 Flouresence 2x36 w 5000 0.7 0.5 0.1 0.16 150 2 3 R Bagian Umum 9 Flouresence 2x36 w 5000 0.7 0.5 0.1 0.16 250 4 4 Ruang Teknisi 9 Flouresence 2x36 w 5000 0.7 0.5 0.1 0.16 250 4 5 Koridor 2 32.5 Flouresence 2x36 w 5000 0.7 0.5 0.1 0.16 150 8 R. Bagian III 1 Pantry 5 Flouresence 2x36 w 5000 0.7 0.5 0.1 0.13 250 2 2 3 4 Kamar Mandi Pria 6 Flouresence 2x36 w 5000 0.7 0.5 0.1 0.13 150 2 Kamar Mandi Wanita 6 Flouresence 2x36 w 5000 0.7 0.5 0.1 0.13 150 2 Ruang Generator 16 Flouresence 2x36 w 5000 0.7 0.5 0.1 0.18 150 3 4.3.2.2 Data jumlah lampu serta hasil perhitungan pada lantai II Dilantai kedua ini terdiri dari 10 ruangan, ditambah jalan penghubung (koridor) dan tangga. Adapun data-datanya dapat dilihat pada table 4.2 dibawah ini. 57

Tabel 4.2 Hasil Perhitungan jumlah armature pada lantai II sesudah evaluasi No Nama Ruang A (m 2 ) Lampu Lum en Faktor Refleksi η E Lux Jumlah Lampu Sesudah Evaluasi r p r w r m (buah) R. Bagian I 1 R.Staf Penjualan 45 Flouresence 4x40w 10000 0.7 0.5 0.1 0.55 500 5 2 R.Manager 9 Flouresence 2x36w 5000 0.7 0.5 0.1 0.16 250 4 3 R.Supervisor 12 Flouresence 2x36w 5000 0.7 0.5 0.1 0.18 250 4 4 R.Rapat Karyawan 66 Flouresence 4x40w 10000 0.7 0.5 0.1 0.59 500 7 5 Koridor 32.5 Flouresence 2x36w 5000 0.7 0.5 0.1 0.16 150 8 6 Tangga II 7.5 Flouresence 2x36w 5000 0.7 0.5 0.1 0.14 150 2 7 Depan Tangga II 4 Flouresence 1x36w 2500 0.7 0.5 0.1 0.13 150 2 R. Bagian II 1 R.Staf PurnaJual 45 Flouresence 4x40w 10000 0.7 0.5 0.1 0.55 500 5 2 R.Arsip Penjualan 6 Flouresence 1x36w 2500 0.7 0.5 0.1 0.13 150 2 3 Pantry 5 Flouresence 2x36w 5000 0.7 0.5 0.1 0.13 250 2 R. Bagian III 1 Server 12 Flouresence 2x36w 5000 0.7 0.5 0.1 0.18 250 4 2 Kmr Mandi Pria 6 Flouresence 2x36w 5000 0.7 0.5 0.1 0.13 150 2 3 Kmr Mandi Wanita 6 Flouresence 2x36w 5000 0.7 0.5 0.1 0.13 150 2 4 Koridor 32.5 Flouresence 2x36w 5000 0.7 0.5 0.1 0.16 150 8 58

4.3.2.3 Data jumlah lampu serta hasil perhitungan pada lantai III Dilantai ketiga ini terdiri dari 10 ruangan ditambah teras, jalan penghubung (koridor) dan tangga. Adapun data-datanya dapat dilihat pada table 4.3 dibawah ini. No Tabel 4.3 Hasil Perhitungan jumlah armature pada lantai III sesudah evaluasi Nama Ruang A (m 2 ) Lampu Lum en Faktor Refleksi η E Lux Jumlah Lampu Sesudah Evaluasi r p r w r m (buah) R. Bagian I 1 R. Direktur utama 12 Flouresence 2x36w 5000 0.7 0.5 0.1 0.18 250 4 2 R. Dir. Penjualan 12 Flouresence 2x36w 5000 0.7 0.5 0.1 0.18 250 4 3 R. Dir. Keuangan 12 Flouresence 2x36w 5000 0.7 0.5 0.1 0.18 250 4 R. Bagian II 1 R. Sekertaris 9 Flouresence 2x36w 5000 0.7 0.5 0.1 0.16 250 4 2 R. Rapat 24 Flouresence 3x36w 5000 0.7 0.5 0.1 0.21 150 4 3 R. Staf Admin. 25 Flouresence 3x36w 7500 0.7 0.5 0.1 0.21 250 7 4 R. Staf Keu. 25 Flouresence 3x36w 7500 0.7 0.5 0.1 0.21 250 7 5 Koridor 32.5 Flouresence 2x36w 5000 0.7 0.5 0.1 0.2 150 6 6 Tangga III 7.5 Flouresence 2x36w 2500 0.7 0.5 0.1 0.14 150 2 7 Depan Tangga III 4 Flouresence 1x36w 2500 0.7 0.5 0.1 0.13 15 0 2 R. Bagian III 59

1 Pantry 5 Flouresence 2x36w 5000 0.7 0.5 0.1 0.13 250 2 2 R. Perpustakaan 24 Flouresence 2x36w 5000 0.7 0.5 0.1 0.21 150 4 3 Kamar Mandi Pria 6 Flouresence 2x36w 5000 0.7 0.5 0.1 0.13 150 2 4 Kamar Mandi Wanita 6 Flouresence 2x36w 5000 0.7 0.5 0.1 0.13 150 2 4.3.3 Perhitungan Ukuran Pengaman dan Pengantar Dalam menentukan perhitungan ukuran pengaman dan penghantar perlu diketahui terlebih dahulu total beban apa saja yang ada pada gedung, mulai dari perhitungan titik lampu, beban kotak-kontak, beban ac dll kesemua beban tersebut nantinya akan dikelompokkan berdasarkan group masing-masing pada lantai untuk mempermudah perhitungan dan pengontrolan. Sistem listrik yang ada pada gedung ini terdiri dari panel utama, sub pabel dan sub-sub panel yang ditempatkan pada masing-masing lantai yang terdiri dari sub-sub panel, sehingga untuk menentukan perhitungan penghantar dan pengaman dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu : Perhitungan pada masing-masing group/cabang pada tiap-tiap ruangan pada masing-masing lantai. Perhitungan pengaman pada masing-masing lantai I,II, dan II yang tergabung pada satu panel utama. Perhitungan total pengaman dan penghantar panel utama/seluruh gedung Adapun tujuan pembagian pengelompokkan beban diatas adalah sebagai berikut : 60

Menjaga keseimbangan beban tiap-tiap phasa. Melokalisir gangguan yang terjadi dengan tidak mempengaruhi kerja system keseluruhan. Mempermudah dalam pemasangan, pemeriksaan, pengoperasian, dan perbaikan. 4.3.3.1 Perhitungan pengaman dan penghantar pada masing-masing group Untuk menentukan rating pengaman dan penghantar dari rangkaian cabang/group dari kelompok beban harus dihitung besarnya arus yang mengalir pada group tersebut kemudian baru kita dapat memilih penghantar dan pengamannya. Dalam melakukan perhitungan dan penghantar ini sama halnya seperti pada perhitungan jumlah lampu. Dimana perhitungannya tidak semua masing-masing cabang diuraikan secara terperinci namum akan dibuat tiga buah contoh perhitungannya untuk tiap-tiap group sedangkan untuk yang lainnya dengan perhitungan yang sama dapat kita lihat pada table. Berikut contoh group 1, 2 dan 3 lantai I. a. Lantai I Group 1 Fasa R Pengaman group ini meliputi ruangan : Ruangan Resepsionis : TL 2 x 36 = 3 buah Stop Kontak 200 w = 2 buah Ruang Rapat Tamu : TL 2 x 18 = 3 buah 61

Tegangan (V) 220 Volt = 220 Volt Faktor Daya = 0,8 Maka perhitungan pengaman : P penerangan = (2x36x3) + (2x18x3) = 216 w + 108 w = 324 w P kotak kontak= 2 x 200 w = 400 w P total = P penerangan + P kotak kontak = 324 w + 400 w = 724 w Maka pengaman yang digunakan 6A dan kabel yang digunakan NYA 4 mm 2. Fasa S Pengaman group ini meliputi ruangan : Ruangan Resepsionis : TL 2 x 36 = 3 buah Stop Kontak 200 w = 2 buah Ruang Rapat Tamu : TL 2 x 18 = 3 buah Tegangan (V) 220 Volt = 220 Volt 62

Faktor Daya = 0,8 Maka perhitungan pengaman : P penerangan = (2x36x3) + (2x18x3) = 216 w + 108 w = 324 w P kotak kontak= 2 x 200 w = 400 w P total = P penerangan + P kotak kontak = 324 w + 400 w = 724 w Maka pengaman yang digunakan 6A dan kabel yang digunakan NYA 4 mm 2. Fasa T Pengaman Group ini meliputi ruangan : Ruang Rapat Tamu : Stop kontak 200 w = 2 buah Ruang Rapat Tamu : TL 2 x 18 = 3 buah Ruang Arsip Pajak : TL 2 x 36 = 3 buah Tegangan (V) 220 Volt = 220 Volt Faktor Daya = 0,8 63

Maka perhitungan pengaman : P penerangan = (2x18x3) + (2x36x2) = 108 w + 144 w = 252 w P kotak kontak= 2 x 200 w = 400 w P total = P penerangan + P kotak kontak = 252 w + 400 w = 652 w Maka pengaman yang digunakan 6A dan kabel yang digunakan NYA 4 mm 2. Berikut adalah table hasil perhitungan pengaman dan penghantar pada masing-masing group ruangan : 64

Tabel 4.4 Hasil perhitungan dan penghantar lantai 1 Group Lokasi Total Watt R Beban S T ln (A) MCB (A) Hantaran (mm 2 ) 1 R1 R. Reseptionis & tamu 832 1040 4.73 6 NYY 4 S1 R. Reseptionis & tamu 832 1040 4.73 6 NYY 4 T1 R. Rapat Tamu, Koridor 704 880 4.00 6 NYY 4 2 R2 R. Rapat Tamu & R Arsip Pajak 560 700 3.18 6 NYY 4 S2 Koridor, Tangga 1 632 790 3.59 6 NYY 4 T2 R Satpam Depan, R Arsip Pajak 616 770 3.50 6 NYY 4 3 R3 Koridor, depan Tangga 1 724 905 4.11 6 NYY 4 S3 R Koperasi, R Pengemudi 560 700 3.18 6 NYY 4 T3 R Pengemudi, Ruang Bagian Umum 688 860 3.91 6 NYY 4 4 R4 Koperasi, R Bagian Umum 560 700 3.18 6 NYY 4 S4 R bagian Umum, R Teknisi 616 770 3.50 6 NYY 4 T4 R Generator, Koridor 632 790 3.59 6 NYY 4 5 R5 Generator, Pantry 688 860 3.91 6 NYY 4 S5 Pantry, kmr mandi pria & wanita 688 826 3.91 6 NYY 4 Kmr mandi pria & wanita, R T5 Generator 616 770 3.50 6 NYY 4 TOTAL DAYA 9948 4205 4126 4070 65

Tabel 4.5 Hasil perhitungan dan penghantar lantai 2 Group Lokasi Total Watt R Beban S T ln (A) MCB (A) Hantaran (mm 2 ) 1 R1 R. Staff Penjualan, manager 1704 2130 9.68 10 NYA 4 S1 R. Staff Penjualan, manager 1704 2130 9.68 10 NYA 4 T1 R Rapat Karyawan, Supervisor 1304 1630 7.41 10 NYA 4 2 R2 R Rapat Karyawan, Koridor 1448 1810 8.23 10 NYA 4 S2 R Rapat Karyawan, Koridor 1448 1810 8.23 10 NYA 4 T2 R. Staff Lay Purnajual, Supervisor 1624 2030 9.23 10 NYA 4 3 R3 R Rapat Karyawan, Depan Tangga2 1196 1495 6.80 10 NYA 4 S3 R Staff Lay.Purnajual, Tangga 2 1704 2130 9.68 10 NYA 4 R Staff Lay.Purnajual, Arsip T3 Penjualan 1552 1940 8.82 10 NYA 4 4 R4 Pantry, R Arsip Penjualan 616 770 3.50 6 NYA 4 S4 R Arsip Penjualan, Koridor 560 700 3.18 6 NYA 4 T4 Koridor, Pantry 632 790 3.59 6 NYA 4 5 R5 R Arsip Penjualan, Pantry 632 790 3.59 6 NYA 4 S5 Server, kmr mandi pria & wanita 688 826 3.91 6 NYA 4 T5 Koridor, Kmr mandi pria & wanita 632 790 4.12 6 NYA 4 TOTAL DAYA 17444 6995 7596 7180 66

Tabel 4.6 Hasil perhitungan dan penghantar lantai 3 Group Lokasi Total Watt R Beban S T ln (A) MCB (A) Hantaran (mm 2 ) 1 R1 R. Direktur Utama & Dir. Penjualan 1176 1470 6.68 10 NYA 4 S1 R. Direktur Utama & Dir. Penjualan 1176 1470 6.68 10 NYA 4 T1 R. Dir. Penjualan & Dir. Keuangan 976 1220 5.55 6 NYA 4 2 R2 R. Dir. Keuangan & Sekertaris 1032 1290 5.86 6 NYA 4 S2 R. Sekertaris & R Rapat 1192 1490 6.77 10 NYA 4 T2 R. Staff Admin dan Keuangan 1464 1830 8.32 10 NYA 4 3 R3 R. Staff Admin dan Keuangan 1464 1830 8.32 10 NYA 4 S3 R. Staff Keuangan & Koridor 1392 1740 7.91 10 NYA 4 T3 Koridor & R Rapat 1408 1760 8.00 10 NYA 4 4 R4 Koridor, tangga 3 704 880 4.00 6 NYA 4 S4 Koridor, Depan tangga 596 745 3.39 6 NYA 4 T4 Koridor, Pantry 904 1130 5.14 6 NYA 4 5 R5 Pantry & R Perpustakaan 904 1130 5.14 6 NYA 4 S5 R Perpustakaan & kmr mandi pria 1032 1290 5.86 6 NYA 4 T5 R Perpustakaan & kmr mandi wanita 1032 1290 5.86 6 NYA 4 TOTAL DAYA 16452 6600 6735 7230 67

Tabel 4.7 Perhitungan Pengaman Listrik AC lantai 1 Group Lokasi AC 1 PK Total Watt R Beban S T ln (A) MCB (A) Hantaran (mm 2 ) 1 R1 R. Reseptionis tamu 1 746 933 4.24 6 NYA 4 S1 R. Rapat Tamu 1 746 933 4.24 6 NYA 4 T1 R Arsip Pajak 1 746 933 4.24 6 NYA 4 2 R2 R Satpam Depan 1 746 933 4.24 6 NYA 4 S2 Koridor 1 746 933 4.24 6 NYA 4 T2 R Koperasi 1 746 933 4.24 6 NYA 4 3 S3 R Pengemudi 1 746 933 4.24 6 NYA 4 S3 ME 1 746 933 4.24 6 NYA 4 T3 R Teknisi 1 746 933 4.24 6 NYA 4 TOTAL DAYA 6714 2798 2798 2798 Tabel 4.8 Perhitungan Pengaman Listrik AC lantai 2 Group Lokasi AC 1 PK Total Watt R Beban S T ln (A) MCB (A) Hantaran (mm 2 ) 1 R1 R. Staff Penjualan 1 746 933 4.24 6 NYA 4 S1 R. Staff Penjualan 1 746 933 4.24 6 NYA 4 T1 R. Manager 1 746 933 4.24 6 NYA 4 2 R2 R Supervisor 1 746 933 4.24 6 NYA 4 S2 R Supervisor 1 746 933 4.24 6 NYA 4 T2 R Supervisor 1 746 933 4.24 6 NYA 4 3 R3 R Rapat Karyawan 1 746 933 4.24 6 NYA 4 S3 R Rapat Karyawan 1 746 933 4.24 6 NYA 4 T3 R Rapat Karyawan 1 746 933 4.24 6 NYA 4 4 R4 Koridor 1 746 933 4.24 6 NYA 4 R Staf Layanan S4 Purnajual 1 746 933 4.24 6 NYA 4 68

T4 R Staf Layanan Purnajual 1 746 933 4.24 6 NYA 4 5 R5 R Arsip Penjualan 1 746 933 4.24 6 NYA 4 S5 Server 1 746 933 4.24 6 NYA 4 T5 Server 1 746 933 4.24 6 NYA 4 TOTAL DAYA 11190 4663 4663 4663 Tabel 4.9 Perhitungan Pengaman Listrik AC lantai 3 Group Lokasi AC 1 PK Total Watt R Beban S T ln (A) MCB (A) Hantaran (mm 2 ) 1 R1 R. Direktur Utama 1 746 932.5 4.24 6 NYA 4 S1 R. Direktur Penjualan 1 746 932.5 4.24 6 NYA 4 T1 R. Dir. Keuangan 1 746 932.5 4.24 6 NYA 4 2 R2 R. Sekertaris 1 746 932.5 4.24 6 NYA 4 S2 R. Rapat 1 746 932.5 4.24 6 NYA 4 T2 R. Rapat 1 746 932.5 4.24 6 NYA 4 3 R3 R. Staff Administrasi 1 746 932.5 4.24 6 NYA 4 S3 R. Staff Administrasi 1 746 932.5 4.24 6 NYA 4 T3 R. Staff Keuangan 1 746 932.5 4.24 6 NYA 4 4 R4 R. Staff Keuangan 1 746 932.5 4.24 6 NYA 4 S4 R. Perpustakaan 1 746 932.5 4.24 6 NYA 4 T4 R. Perpustakaan 1 746 932.5 4.24 6 NYA 4 8952 3730 3730 3730 69

4.3.3.2 Perhitungan pengaman pada lantai I, II dan III yang tergabung pada panel utama Untuk menentukan pengaman dan penghantar untuk masing-masing sub panel, berikut perhitungan sub panel pada lantai I, II dan III total daya tiap-tiap fasa setiap gedungnya dapat dilihat pada table ranting pengaman dan penghantar setiap lantai. Berikut perhitungannya : PANEL I a. Lantai I - Fasa R = 4205 VA - Fasa S = 4126 VA - Fasa T = 4070 VA + Total Daya = 12401 VA Maka arus beban 3 fasa, yaitu : I = 18,86 A 25 A Dengan arus beban I = 18.86 A maka pengaman gedung adalah 3 x 25A kabel yang dipakai yaitu NYY 4 x10 mm 2 PANEL II 70

b. Lantai II - Fasa R = 6995 VA - Fasa S = 7596 VA - Fasa T = 7180 VA + Total Daya = 21771 VA Maka arus beban 3 fasa, yaitu : I = 33,1 A 40 A Dengan arus beban I = 33,1 A maka pengaman gedung adalah 3 x 40A kabel yang dipakai yaitu NYY 4 x16 mm 2 PANEL III c. Lantai III - Fasa R = 6600 VA - Fasa S = 6735 VA - Fasa T = 7230 VA + Total Daya = 20565 VA Maka arus beban 3 fasa, yaitu : 71

I = 31,3 A 32 A Dengan arus beban I = 31,3 A maka pengaman gedung adalah 3 x 35A kabel yang dipakai yaitu NYY 4 x16 mm 2 PANEL I a. Lantai I Pada AC - Fasa R = 2798 VA - Fasa S = 2798 VA - Fasa T = 2798 VA + Total Daya = 8393 VA Maka arus beban 3 fasa, yaitu : I = 12,8 A 16 A Dengan arus beban I = 12.8 A maka pengaman gedung adalah 3 x 16A kabel yang dipakai yaitu NYY 4 x 6 mm 2 72

PANEL II b. Lantai II Pada AC - Fasa R = 4663 VA - Fasa S = 4663 VA - Fasa T = 4663 VA + Total Daya = 13988 VA Maka arus beban 3 fasa, yaitu : I = 21.3 A 25 A Dengan arus beban I = 21.3 A maka pengaman gedung adalah 3 x 25A kabel yang dipakai yaitu NYY 4 x 10 mm 2 c. Lantai III pada AC - Fasa R = 3730 VA - Fasa S = 3730 VA - Fasa T = 3730 VA + Total Daya = 11190 VA Maka arus beban 3 fasa, yaitu : 73

I = 17 A 20 A Dengan arus beban I = 17 A maka pengaman gedung adalah 3 x 20A kabel yang dipakai yaitu NYY 4 x 10 mm 2 Perhitungan total pengaman dan penghantar panel utama/seluruh gedung a. Lantai I Lampu & S.Kontak + AC = 12401 VA + 8393 VA = 20794 VA b. Lantai II Lampu & S.Kontak + AC = 21771 VA + 13988 VA = 35759 VA c. Lantai III Lampu & S.Kontak + AC = 20565 VA + 11190 VA = 31755 VA + Total Daya = 88308 VA Maka arus beban seluruh gedung yaitu : I = 134.3 A 160 A Dengan arus beban I = 160 A maka pengaman gedung adalah 3 x 160A kabel yang dipakai yaitu NYFGby 4 x 70 mm 2 Jadi P total yang digunakan pada gedung PT Sambuja Lestari sebesar 88308 VA 88.3 KVA dengan besar Arus 160 A. Perhitungan ini termasuk beban penerangan 74

dan beban AC. Beban yang disuplai pada gedung PT Sambuja Lestari antara lain untuk penerangan, beban AC, air bersih, hydrant dll. Dengan suplai daya lsitrik PLN adalah sebesar 115 KVA 4.4 Penentuan Kapasitas Generator Untuk menentukan kapasitas daya generator terlebih dahulu diketahui jumlah daya total seluruh gedung yaitu sebagai berikut : Daya output generator (P out gen) = P out x 1,2 = 88308 x 1,2 = 105969.6 VA Efisiensi generator mempunyai rating (0,7 0,94) dimana efisiensi generator ditentukan ( =0,82) dengan demikian dapat ditentukan daya input generator yaitu : P in = 129231,220 VA S (gen) = P (gen) S (gen) = 129 KVA Maka kapasitas generator cadangan yang diperlukan adalah 129 KVA, 380/220 V, 50 Hz dan cos φ = 0,85. Besarnya pengaman yang digunakan dapat ditentukan berdasarkan arus keluaran generator adalah sebagai berikut : 75

Dengan besar arus I = 196,6 A diatas, maka digunakan pengaman gedung adalah 3 x 200 A kabel yang digunakan adalah NYY 4 x 95 mm 2. 4.5 Analisa 4.5.1 Analisa pada lantai I Setelah melalui perhitungan yang dilakukan pada bab IV ini maka dapat dilihat pada table 4.10 bahwa jumlah armature yang digunakan pada lantai 1 hampir keseluruhan terjadi perubahan jumlah titik lampu ada dengan hasil evaluasi, walaupun pengurangan dan penambahan terlihat tidak terlalu berbeda jauh. Setelah di analisa ternyata pada lantai I mendapatkan penambahan sebesar 3657 VA jadi perubahan total daya menjadi sebesar 16058 VA. No Tabel 4.10 Hasil perhitungan jumlah armature pada lantai I sesudah dan sebelum dievaluasi Nama Ruang R. Bagian I A (m 2 ) Lampu E Jumlah Lampu Sebelum Evaluasi Jumlah Lampu Sesudah Evaluasi Lux (buah) (buah) 1 R. Reseptionis & tamu 15 Flouresence 2x36 w 250 3 5 2 R. Rapat Tamu 12 Flouresence 2x36 w 150 3 3 3 R. Arsip Pajak 12 Flouresence 2x36 w 150 2 3 4 R. Satpam 6 Flouresence 2x36 w 250 1 3 5 Koridor 32.5 Flouresence 2x36 w 150 4 8 6 Tangga 1 7.5 Flouresence 2x36 w 150 2 2 7 Depan Tangga 1 4 Flouresence 1x36 w 150 1 2 76

R. Bagian II 1 Ruang Koperasi 12 Flouresence 2x36 w 250 3 4 2 Ruang Pengemudi 9 Flouresence 2x36 w 150 2 2 3 Ruang ME 9 Flouresence 2x36 w 250 2 4 4 Ruang Teknisi 9 Flouresence 2x36 w 250 1 4 5 Koridor 2 32.5 Flouresence 2x36 w 150 4 8 R. Bagian III 1 Pantry 5 Flouresence 2x36 w 250 2 2 2 Kamar Mandi Pria 6 Flouresence 2x36 w 150 1 2 3 Kamar Mandi Wanita 6 Flouresence 2x36 w 150 1 2 4 Ruang Generator 16 Flouresence 2x36 w 150 2 3 Untuk panel I lantai I total daya sebesar 16058 VA dari hasil perhitungan terjadi perubahan besar pengaman yang digunakan adapun besar pengaman yang digunakan yaitu 25 A dan penghantar menggunakan kabel NYY 4 x 10 mm 2. 4.5.2 Analisa pada lantai II Pada lantai II juga terjadi perubahan dapat dilihat pada table 4.11 dibawah ini perbandingan sesudah dan sebelum dievaluasi. Jumlah armature yang digunakan hamper keseluruhan terjadi perubahan jumlah titik lampu dengan hasil evaluasi, walaupun penguranagan dan penambahan terlihat tidak terlalu berbeda jauh. Setelah 77

di analisa ternyata pada lantai II mendapatkan penambahan beban sebesar 1885 VA jadi perubahan total daya menjadi sebesar 23656 VA terjadi penambahan dari perhitungan sebelumnya. Tabel 4.11 Hasil perhitungan jumlah armature pada lantai II sesudah dan sebelum dievaluasi No Nama Ruang R. Bagian I A (m 2 ) Lampu E Jumlah Lampu Sebelum Evaluasi Jumlah Lampu Sesudah Evaluasi Lux (buah) (buah) 1 R.Staf Penjualan 45 Flouresence 4x40w 500 6 5 2 R.Manager 9 Flouresence 2x36w 250 2 4 3 R.Supervisor 12 Flouresence 2x36w 250 2 4 4 R.Rapat Karyawan 66 Flouresence 4x40w 500 6 7 5 Koridor 32.5 Flouresence 2x36w 150 4 8 6 Tangga II 7.5 Flouresence 2x36w 150 2 2 7 Depan Tangga II 4 Flouresence 1x36w 150 1 2 R. Bagian II 1 R.Staf PurnaJual 45 Flouresence 4x40w 500 6 5 2 R.Arsip Penjualan 6 Flouresence 1x36w 150 2 3 3 Pantry 5 Flouresence 2x36w 250 2 2 R. Bagian III 1 Server 12 Flouresence 2x36w 250 2 4 2 Kmr Mandi Pria 6 Flouresence 2x36w 150 1 2 3 Kmr Mandi Wanita 6 Flouresence 2x36w 150 1 2 4 Koridor 32.5 Flouresence 2x36w 150 4 8 78

Untuk panel II lantai II total daya sebesar 23656 VA dari hasil perhitungan pengaman yang digunakan sebelum dan sesudah evaluasi besar pengaman yang digunakan tetap yaitu 35 A dan penghantar menggunakan kabel NYY 4 x 16 mm 2. 4.5.3 Analisa pada lantai III Pada lantai III juga terjadi perubahan dapat dilihat pada table 4.12 dibawah ini perbandingan sesudah dan sebelum dievaluasi. Jumlah armature yang digunakan hamper keseluruhan terjadi perubahan jumlah titik lampu dengan hasil evaluasi, walaupun penguranagan dan penambahan terlihat tidak terlalu berbeda jauh. Setelah di analisa ternyata pada lantai III mendapatkan penambahan beban sebesar 420 VA jadi perubahan total daya menjadi sebesar 20985 VA terjadi penambahan dari perhitungan sebelumnya. Tabel 4.12 Hasil perhitungan jumlah armature pada lantai III sesudah dan sebelum dievaluasi E Jumlah Lampu Jumlah Lampu No Nama Ruang A (m 2 Lampu Sebelum Sesudah ) Evaluasi Evaluasi Lux (buah) (buah) R. Bagian I 1 R. Direktur utama 12 Flouresence 2x36w 250 4 4 2 R. Dir. Penjualan 12 Flouresence 2x36w 250 4 4 3 R. Dir. Keuangan 12 Flouresence 2x36w 250 4 4 R. Bagian II 79

1 R. Sekertaris 9 Flouresence 2x36w 250 2 4 2 R. Rapat 24 Flouresence 3x36w 150 6 4 3 R. Staf Admin. 25 Flouresence 3x36w 250 4 7 4 R. Staf Keu. 25 Flouresence 3x36w 250 4 7 5 Koridor 32.5 Flouresence 2x36w 150 5 6 6 Tangga III 7.5 Flouresence 2x36w 150 2 2 7 Depan Tangga III 4 Flouresence 1x36w 150 1 2 R. Bagian III 1 Pantry 5 Flouresence 2x36w 250 2 2 2 R. Perpustakaan 24 Flouresence 2x36w 150 5 4 3 Kamar Mandi Pria 6 Flouresence 2x36w 150 1 2 4 Kamar Mandi Wanita 6 Flouresence 2x36w 150 1 2 Untuk panel III lantai III total daya sebesar 20985 VA dari hasil perhitungan terjadi perubahan besar pengaman yang digunakan adapun besar pengaman yang digunakan yaitu 35 A dan penghantar menggunakan kabel NYY 4 x 16 mm 2. 4.5.4 Analisa pengaman dan penghantar panel utama Dari hasil analisa perhitungan terjadi perubahan total beban pada masingmasing lantai gedung hasil perbandinagnnnya dapat dilihat pada tabel diatas. Dengan perubahan beban tersebut maka pada ranting arus pengaman ikut berubah yang mengakibatkan MCB pada masing-masing lantai ikut berubah. Berikut data hasil analisa daro total beban yang telah dievaluasi : 80

Pada lantai I terjadi penambahan beban sebesar 3657 VA sehingga total keseluruhan beban setelah dievaluasi sebesar 16058 VA. Pada lantai II terjadi penambahan beban sebesar 1885 VA sehingga total keseluruhan beban setelah dievaluasi sebesar 23656 VA. Pada lantai III terjadi penambahan beban sebesar 420 VA sehingga total keseluruhan beban setelah dievaluasi sebesar 20985 VA. Dari data diatas maka besar pengaman pada sub-sub panel terjadi perubahan data dari hasil perhitungan yang didapat dari hasil evaluasi rating arus pada masingmasing lantai yaitu pada lantai I semula 20 A menjadi 25 A, pada lantai II semula 35 A tetap 35 A, lantai III semula 35 A tetap 35 A tetapi MCB tidak perlu diganti karena masih menampung beban yang ada jenis kabel yang digunakan adalah 4x16 mm 2. Untuk panel utama didapatkan beban sebesar 60859 VA ditambah beban AC sebesar 33571 VA sehingga total daya pada panel utama sebesar 94430 VA dan rating arus 143,6 A maka arus pengaman yang dapat digunakan pada panel utama tetap sebesar 160 A dan kabel yang dipakai NYFGby 4x70 mm 2. Ternyata dari hasil perhitungan pada panel utama walaupun rating arusnya berkurang akan tetapi belum melewati batas rating arus maksimum sehingga pengaman dan penghantarnya tidak perlu dirubah lagi adapun hasil keseluruhan kapasitas daya dapat digunakan sebagai spare, suplai daya yang tersedia dari PLN pada gedung PT Sambuja Lestari adalah sebesar 160 KVA beban yang ada meliputi beban penerangan, kotak kontak, power supply, pompa air, AC dll. Sedangkan beban maksimum yang digunakan pada gedung PT Sambuja Lestari sebesar 115 KVA. 81

4.5.5 Analisa Sumber Daya Listrik Cadangan Perubahan daya dari hasil perhitungan analisa diatas maka kapasitas generator yang dipakai menjadi sebesar 110,930 KVA, 380/220 V, 50 Hz dan Cos 0,8. Besar pengaman yang dipakai pada sumber daya listrik cadangan didapat keluaran generator sebesar 160 A sehingga arus pengamannya yang digunakan sebesar 200A. pada keadaan tertentu dimana sumber daya listrik terputus maka suplai daya listrik kebeban diberikan genset sebesar 100 KVA dengan tegangan sebesar 380/220 V dan frekeunsi 50 Hz. Genset pada gedung PT Sambuja Lestari ini mensuplai daya listrik di PT Sambuja Lestari tanpa terkecuali akan tetapi pada saat mensuplai daya utama terputus maka pensuplaian beban hanya untuk beban ke instalasi penerangan, beban AC dll. Dari hasil evaluasi tersebut maka kapasitas genset yanga ada tidak perlu diganti karena mengingat pemakaian pada gedung PT Sambuja Lestari hanya digunakan pada siang hari saja sehingga genset masih dapat digunakan dan tidak perlu diganti. 82