Modifikasi Perencanaan Struktur Jembatan Kasiman Bojonegoro Dengan Busur Rangka Baja

dokumen-dokumen yang mirip
OLEH : ANDREANUS DEVA C.B DOSEN PEMBIMBING : DJOKO UNTUNG, Ir, Dr DJOKO IRAWAN, Ir, MS

MODIFIKASI PERENCANAAN JEMBATAN JUANDA DENGAN METODE BUSUR RANGKA BAJA DI KOTA DEPOK

MODIFIKASI PERENCANAAN JEMBATAN BANTAR III BANTUL-KULON PROGO (PROV. D. I. YOGYAKARTA) DENGAN BUSUR RANGKA BAJA MENGGUNAKAN BATANG TARIK

PERENCANAAN STRUKTUR JEMBATAN BANGILTAK DESA KEDUNG RINGIN KECAMATAN BEJI KABUPATEN PASURUAN DENGAN BUSUR RANGKA BAJA

MODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTUR JEMBATAN MALO-KALITIDU DENGAN SYSTEM BUSUR BOX BAJA DI KABUPATEN BOJONEGORO M. ZAINUDDIN

disusun oleh : MOCHAMAD RIDWAN ( ) Dosen pembimbing : 1. Ir. IBNU PUDJI RAHARDJO,MS 2. Dr. RIDHO BAYUAJI,ST.MT

PERENCANAAN JEMBATAN MALANGSARI MENGGUNAKAN STRUKTUR JEMBATAN BUSUR RANGKA TIPE THROUGH - ARCH. : Faizal Oky Setyawan

Nama : Mohammad Zahid Alim Al Hasyimi NRP : Dosen Konsultasi : Ir. Djoko Irawan, MS. Dr. Ir. Djoko Untung. Tugas Akhir

PERENCANAAN JEMBATAN RANGKA BAJA SUNGAI AMPEL KABUPATEN PEKALONGAN

TUGAS AKHIR RC

PERENCANAAN JEMBATAN KALI TUNTANG DESA PILANGWETAN KABUPATEN GROBOGAN

PERENCANAAN BANGUNAN ATAS JEMBATAN LENGKUNG RANGKA BAJA KRUENG SAKUI KECAMATAN SUNGAI MAS KABUPATEN ACEH BARAT

DESAIN JEMBATAN BARU PENGGANTI JEMBATAN KUTAI KARTANEGARA DENGAN SISTEM BUSUR

MODIFIKASI PERENCANAAN MENGGUNAKAN STRUKTUR BAJA DENGAN BALOK KOMPOSIT PADA GEDUNG PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO

ABSTRAK. Oleh : Wahyu Rifai Dosen Pembimbing : Sapto Budi Wasono, ST, MT

MODIFIKASI PERENCANAAN JEMBATAN KALI BAMBANG DI KAB. BLITAR KAB. MALANG MENGGUNAKAN BUSUR RANGKA BAJA

PERENCANAAN STRUKTUR JEMBATAN SUMBER SARI, KUTAI BARAT, KALIMANTAN TIMUR DENGAN SISTEM BUSUR BAJA

PERANCANGAN JEMBATAN KATUNGAU KALIMANTAN BARAT

BAB VI REVISI BAB VI

PERENCANAAN JEMBATAN BUSUR MENGGUNAKAN DINDING PENUH PADA SUNGAI BRANTAS KOTA KEDIRI. Oleh : GALIH AGENG DWIATMAJA

KAJIAN PEMANFAATAN KABEL PADA PERANCANGAN JEMBATAN RANGKA BATANG KAYU

TUBAGUS KAMALUDIN DOSEN PEMBIMBING : Prof. Tavio, ST., MT., Ph.D. Dr. Ir. Hidayat Soegihardjo, M.S.

PERHITUNGAN STRUKTUR JEMBATAN LENGKUNG RANGKA BAJA DUA TUMPUAN BENTANG 120 METER Razi Faisal 1 ) Bambang Soewarto 2 ) M.

MODIFIKASI PERANCANGAN JEMBATAN TRISULA MENGGUNAKAN BUSUR RANGKA BAJA DENGAN DILENGKAPI DAMPER PADA ZONA GEMPA 4

PERENCANAAN STRUKTUR ATAS JEMBATAN RANGKA BAJA MUSI VI KOTA PALEMBANG SUMATERA SELATAN. Laporan Tugas Akhir. Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

LANDASAN TEORI. Katungau Kalimantan Barat, seorang perencana merasa yakin bahwa dengan

III. METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah dengan analisis studi kasus

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN

BAB I PENDAHULUAN. Dosen Pembimbing : Ir. Djoko Irawan, MS.

PERENCANAAN JEMBATAN BALOK PELENGKUNG BETON BERTULANG TUKAD YEH PENET, DI SANGEH

PERENCANAAN JEMBATAN GEDANGAN RUAS JL. PUNGGUL JL. MUNJUNGAN KABUPATEN TRENGGALEK DENGAN BANGUNAN ATAS RANGKA BATANG BERBENTUK BUSUR

PERENCANAAN JEMBATAN BALOK PELENGKUNG BETON BERTULANG TUKAD YEH NGONGKONG DI KABUPATEN BADUNG, BALI

PERENCANAAN JEMBATAN COMPOSITE GIRDER YABANDA JAYAPURA, PAPUA TUGAS AKHIR SARJANA STRATA SATU. Oleh : RIVANDI OKBERTUS ANGRIANTO NPM :

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN

STUDI PERILAKU TEKUK TORSI LATERAL PADA BALOK BAJA BANGUNAN GEDUNG DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM ABAQUS 6.7. Oleh : RACHMAWATY ASRI ( )

MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG RUMAH SAKIT ROYAL SURABAYA MENGGUNAKAN STRUKTUR KOMPOSIT BAJA-BETON

MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG GRAHA AMERTA RSU Dr. SOETOMO SURABAYA MENGGUNAKAN STRUKTUR KOMPOSIT BAJA BETON

Modifikasi Perencanaan Struktur Gedung Tower C Apartemen Aspen Admiralty Jakarta Selatan Dengan Menggunakan Baja Beton Komposit

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-6 1

MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG B RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA GUNUNGSARI SURABAYA MENGGUNAKAN STRUKTUR KOMPOSIT BAJA BETON

DESAIN JEMBATAN BARU PENGGANTI JEMBATAN KUTAI KARTANEGARA DENGAN SISTEM BUSUR

PERANCANGAN JEMBATAN WOTGALEH BANTUL YOGYAKARTA. Laporan Tugas Akhir. Atma Jaya Yogyakarta. Oleh : HENDRIK TH N N F RODRIQUEZ NPM :

PERENCANAAN LANTAI KENDARAAN, SANDARAN DAN TROTOAR

PERENCANAAN PETRA SQUARE APARTEMENT AND SHOPPING ARCADE SURABAYA MENGGUNAKAN HEXAGONAL CASTELLATED BEAM NON-KOMPOSIT

ANALISA PERHITUNGAN DAN RESIKO MANAGEMENT STRUKTUR ATAS JEMBATAN RANGKA BENTANG 40 METER PADA JEMBATAN BUNGKUK PALARAN

TUGAS AKHIR PERENCANAAN ULANG STRUKTUR JEMBATAN MERR II-C DENGAN MENGGUNAKAN BALOK PRATEKAN MENERUS (STATIS TAK TENTU)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Jembatan Komposit dan Penghubung Geser (Composite Bridge and Shear Connector)

BAB I PENDAHULUAN. system jaringan jalan. Jembatan digunakan sebagai akses untuk melintasi sungai,

PERENCANAAN ULANG GEDUNG PERKULIAHAN POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA (PENS) DENGAN MENGGUNAKAN METODE PRACETAK

!"#"$%&$%&#'( ) *!"##$

BAB III METODOLOGI DESAIN

Disusun Oleh : ZAINUL ARIFIN

Perencanaan Modifikasi Rangka Busur Baja pada Jembatan Pemali disertai Damper sebagai Longitudinal Stopper

KONTROL ULANG PENULANGAN JEMBATAN PRESTRESSED KOMPLANG II NUSUKAN KOTA SURAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Supriyadi (1997) struktur pokok jembatan antara lain seperti

URAIAN SINGKAT PROPOSAL PROYEK AKHIR PERENCANAAN JEMBATAN KALI BAREK KABUPATEN MALANG DENGAN SISTEM BUSUR RANGKA BAJA

HALAMAN PENGESAHAN. Judul Tugas Akhir : EVALUASI DAN PERENCANAAN JEMBATAN KALI PELUS PURWOKERTO. Disusun oleh : Semarang, Agustus 2006

PERENCANAAN JEMBATAN TUKAD YEH POH DENGAN BALOK PELENGKUNG BETON BERTULANG.

MODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTUR JEMBATAN JALAN Ir. H JUANDA KECAMATAN SUKMAJAYA KOTA DEPOK DENGAN BUSUR RANGKA BAJA LANTAI KENDARAAN DI ATAS

Modifikasi Perencanaan Gedung Office Block Pemerintahan Kota Batu Menggunakan Struktur Komposit Baja Beton

BAB II PERATURAN PERENCANAAN

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KANTOR PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PAMEKASAN DENGAN METODE LOAD RESISTANCE AND FACTOR DESIGN

Kajian Pengaruh Panjang Back Span pada Jembatan Busur Tiga Bentang

PERANCANGAN MODIFIKASI DENGAN MENGGUNAKAN. Oleh : Sulistiyo NRP Dosen Pembimbing : Ir. Iman Wimbadi, MS

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN

Oleh : MUHAMMAD AMITABH PATTISIA ( )

DESAIN JEMBATAN BETON BERTULANG ANTARA PULAU BIDADARI DAN PULAU KELOR

BAB III METODE PERENCANAAN. Gambar 3.1 Dimensi jembatan utama. 1. Tipe jembatan : Rangka baja

DESAIN STRUKTUR JEMBATAN RANGKA BAJA BENTANG 80 METER BERDASARKAN RSNI T ABSTRAK

MODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTUR BAJA KOMPOSIT PADA GEDUNG PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI JEMBER

BAB II PERILAKU DAN KARAKTERISTIK JEMBATAN

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL...i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. LEMBAR PERSEMBAHAN... iii. KATA PENGANTAR...iv. DAFTAR ISI...vi. DAFTAR GAMBAR...

PERENCANAAN JEMBATAN TUKAD WOS DENGAN BALOK PELENGKUNG BETON BERTULANG.

Modifikasi Jembatan Sembayat Baru II Menggunakan Sistem Jembatan Busur Rangka Baja

BAB V ANALISIS KAPASITAS DUKUNG FONDASI TIANG BOR

Analisis Konstruksi Jembatan Busur Rangka Baja Tipe A-half Through Arch. Bayzoni 1) Eddy Purwanto 1) Yumna Cici Olyvia 2)

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PUSAT KEGIATAN MAHASISWA POLITEKNIK NEGERI MALANG DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH (SRPMM)

Gambar 6.1 Gaya-gaya yang Bekerja pada Tembok Penahan Tanah Pintu Pengambilan

PERANCANGAN STRUKTUR JEMBATAN RANDUSONGO DI KABUPATEN SLEMAN, PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Mencari garis netral, yn. yn=1830x200x x900x x x900=372,73 mm

PERENCANAAN STRUKTUR RANGKA BAJA JEMBATAN LINGKAR UNAND,PADANG

OPTIMASI BERAT STRUKTUR RANGKA BATANG PADA JEMBATAN BAJA TERHADAP VARIASI BENTANG. Heavy Optimation Of Truss At Steel Bridge To Length Variation

EKO PRASETYO DARIYO NRP : Dosen Pembimbing : Ir. Djoko Irawan, MS

A. BERAT SENDIRI ABUTMENT LUAS (m^2)

PEMILIHAN LOKASI JEMBATAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

yang optimal sehingga dapat menekan biaya konstruksi namun tetap memenuhi persyaratan. Jenis jembatan rangka yang digunakan penulis dalam penelitian i

Gedung Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Barwijaya merupakan gedung yang terdiri dari 9 lantai yang dibangun dalam rangka untuk memenuhi

PERANCANGAN MODIFIKASI STRUKTUR FLAT SLAB DENGAN SISTEM STRUKTUR SRPMM DAN SHEAR WALL PADA GEDUNG RSUD KEPANJEN MALANG

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR LAMBANG, NOTASI, DAN SINGKATAN

MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG APARTEMEN PUNCAK PERMAI DENGAN MENGGUNAKAN BALOK BETON PRATEKAN PADA LANTAI 15 SEBAGAI RUANG PERTEMUAN

Alternatif Perencanaan Gedung 3 Lantai pada Tanah Lunak dengan dan Tanpa Pondasi Dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERENCANAAN ULANG JEMBATAN RANGKA BAJA Jl. Ir. SUTAMI JURUG DENGAN PEMBEBANAN MENURUT RSNI T

BAB 2 DASAR TEORI Dasar Perencanaan Jenis Pembebanan

MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG SEKOLAH TERANG BANGSA SEMARANG MENGGUNAKAN STRUKTUR KOMPOSIT BAJA BETON

MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG PERKANTORAN THE BELLEZZEA OFFICE JAKARTA SELATAN MENGGUNAKAN FLAT SLAB

BAB V PERHITUNGAN STRUKTUR

TONNY RIZKYA NUR S ( ) DOSEN PEMBIMBING :

Transkripsi:

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 Modifikasi Perencanaan Struktur Jembatan Kasiman Bojonegoro Dengan Busur Rangka Baja Andreanus Deva C.B, Djoko Untung, Ir.Dr. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 E-mail: djoko@ce.its.ac.id Abstrak Pada perencanaan jembatan busur baja dalam tugas ahkir ini dijelaskan mengenai uraian proses perencaaan jembatan busur khususnya yang menggunakan rangka baja sebagai pemikul utamanya. Pada proses pendahuluan, diawali dengan penjelasan mengenai latar belakang pemilihan tipe jembatan, perumusan masalahnya, tujuan perencanaan, batasan masalah hingga manfaat dari dibangunnya jembatan tersebut. Kemudian dijelaskan perihal dasar-dasar perencanaan dengan pedoman yang digunakan yaitu BMS 1992 (BDM dan PPTJ) dan AISC-LRFD. Dari data yang ada, direncanakan bentang total jembatan sebesar 180m dengan 2 lajur kendaraan, masing-masing selebar 4.5m. kemudian dilakukan preliminary design dengan menentukan dimensi-dimensi jembatannya. Tahap awal perencanaan adalah perencanaan bangunan atas yang terdiri dari lantai kendaraan dan trotoar, gelagar memanjang dan gelagar melintang, kemudian kontruksi pemikul utama. Analisa dengan program dilakukan setelah diketahui bebanbeban yang bekerja pada kontruksi tersebut untuk mendapatkan gaya-gaya yang bekerja. Khususnya untuk kontruksi pemikul utama dan kontruksi sekundernya. Setelah gaya-gaya tersebut diketahui besarnya maka dilakukan perhitungan kontrol penampang dan perhitungan sambungan. Selanjutnya, dilakukan perencanaan perletakan, bangunan bawah dan pondasi Kata Kunci Jembatan busur rangka baja. I. PENDAHULUAN Kabupaten Bojonegoro merupakan salah satu daerah di Jawa Timur yang memiliki pertumbuhan perekonomian dan mobilitas yang sangat pesat.sehingga pemerintahan kabupaten Bojonegoro mengupayakan pembangunan sarana dan prasarana transportasi yang mendukung. Hal ini perlu dilakukan untuk memperlancar hubungan antar satu daerah atau lebih ke daerah yang lain di Kabupaten Bojonegoro.Kecamatan Kasiman dan kecamatan Padangan merupakan titik penghubung antara kecamatan yang lain, akan tetapi ke dua kecamatan ini dipisahkan oleh sungai Bengawan Solo. Karena itu perlu adanya pembangunan jembatan sebagai penghubung antara kecamatan Kasiman dan Padangan untuk mendukung perekonomian dan mobilitas antar daerah di Bojonegoro. Untuk mendapatkan suatu desain jembatan yang baik dan memenuhi persyaratan keamanan dan kenyamanan seperti yang sesuai dengan peraturan yang berlaku, maka perlu didesain dimensi serta kebutuhan tulangan plat, balok, tiang sandaran, pilar, abutment dan bagian jembatan lainnya yang sesuai dengan prosedur yang ada pada peraturan yang berlaku. Jembatan Kasiman-Padangan pada tugas akhir ini didesain ulang menggunakan metode busur rangka batang. Jembatan ini memiliki panjang total 180 m dan lebar 9m yang terbagi menjadi 3 bentang. Bentang terpanjang adalah bentang tengah yaiu 130m dan dua bentang yang lain masing-masing 25m II. METODOLOGI A. Diagram Alir Metodologi Dalam perencanaan struktur Jembatan Kasiman dimulai dengan pengumpulan data-data dan literature yang digunakan. Selanjutnya dilakukan perencanakan desain awal jembatan,pembebanan jembatan dan analisa struktur jembatan. Untuk mengetahui kekuatan dan kestabilan stuktur perlu di lakuakan kontrol,. Agar dimengerti, maka desain jembatan dituangkan kedalam penggambaran hasil desain. start Pengumpulan data dan literature : 1.Data umum jembatan, data eksisting, data tanah. 2.Buku-buku yang berkaitan. 3.Peraturan-peraturan yang berkaitan. Mendesain lay out awal jembatan Merencanakan dimensi awal jembatan 1. Menentukan tinggi penampang 2. Menentukan lebar jembatan Menentukan pembebanan jembatan : 1. Beban mati 2. Beban hidup 3. Beban angin 4. Beban gempa Analisa struktur 1. Analisa tegangan terhadap beban-beban 2. Perhitungan gaya-gaya yang bekerja 3. Pemodelan struktur dengan program SAP 2000 Kontrol kestabilan struktur : 1. Kontrol tekuk 2. Kontrol geser 3. Kontrol lendutan

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 2 Apakah profil memenuhi kontrol tekuk, geser dan lendutan? Perencanaan struktur bawah jembatan 1. Perencanaan kepala jembatan dan penulangannya 2. Perencanaan pondasi Finish III. ANALISA DAN HASIL A. Rencana jembatan modifikasi Perencanaan awal jembatan yang menggunakan metode pratekan yang mempunyai 5 span dan 4 pilar.maka jembatan direncanakan ulang dengan metode jembatan busur rangka baja dengan pilar yang tidak menggangu aliran sungai.data jembatan modifikasi adalah: Panjang jembatan : 180 meter Lebar jembatan : 11 meter Lebar lantai kendaraan : 9 meter Not OK Struktur utama : Baja BJ-50 B. Pemilihan jenis struktur Pemilihan jenis struktur busur rangka baja dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain : 1. Panjang jembatan Jembatan busur mampu digunakan untuk bentang hingga 600 meter. Maka jembatan busur dapat digunakan pada jembatan Kasiman denagan bentang 180 meter. 2. Tipe jembatan busur Dalam perencanaan jembatan Kasiman akan menggunakan tipe jembatan a half-through arch bridge atau tipe jembatan dengan lantai kendaraan berada di antara busur. 3. Estetika atau keindahan Jembatan busur memiliki bentuk yang indah. Sehingga akan enak dipandang dibandingkan dengan jembatan tipe lain. C. Perencanaan Rangka Batang Selain harus memiliki kekuatan yang cukup, rangka batang juga harus memiliki tinggi lengkung busur yang OK Penggambaran hasil desain 1 f 1 f = 24 m syarat : (A. Hool & W.S. K) 6 L 5 1 22 1 : 6 110 5 : 0.167 0.2 0.2...OK 1 h 1 h= 5.2 m syarat : (A. Hool & W.S K) 40 L 25 1 3 1 : 40 110 25 : 0.025 0.027 0.04...OK D.. Batang Penggantung Panjang dari batang penggantung dicari dengan menggunakan pendekatan persamaan sumbu geometrik busur dapat dilihat pada gambar 1 Dengan program Autocad didapat Panjang Penggantung sebagai berikut : 5 4 6 7 8 12 11 10 9 13 1 3 2 1 0 Gambar 1 Konstruksi Pemikul Utama Tabel 1 Panjang Penggantung Frame X Y panjang t 13 0 0 0.000 12 5 0 11 10 3.83 10 15 7.33 9 20 10.5 10.500 8 25 13.33 13.330 7 30 15.83 15.830 6 35 18 18.000 5 40 19.83 19.830 4 45 21.33 21.330 3 50 22.5 22.500 2 55 23.33 23.330 1 60 23.83 23.830 0 65 24 24.000 10 11 12 E. Konstruksi Busur Dengan menggunakan Program Autocad didapat bentuk geometri busur dengan nilai x dan y, dan Δ Sn didapat dari persamaan sebagai berikut : 2 2 Δ Sn = (Y n ' Y 1 ') + ΔX n 2 3 4 5 6 7 8 9 0.000 3.830 7.330 13

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 3 Tabel 2 Persamaan Parabola Busur BUSUR ATAS Titik Segmen X (m) Y (m) An (cm²) Δ Sn (m) 12-13 406.76 5.000 12 5 0.000 11-12 406.76 6.298 11 10 3.830 10-11 406.76 6.103 10 15 7.330 9-10 406.76 5.920 9 20 10.500 8-9 406.76 5.745 8 25 13.330 7-8 406.76 5.590 7 30 15.830 6-7 406.76 5.451 6 35 18.000 5-6 406.76 5.324 5 40 19.830 4-5 406.76 5.220 4 45 21.330 3-4 406.76 5.135 3 50 22.500 2-3 406.76 5.068 2 55 23.330 1-2 406.76 5.025 1 60 23.830 0-1 406.76 5.003 0 65 24.000 BUSUR ATAS Tabel 3 Berat Busur Pada Titik Buhul Titik Segmen X (m) Y (m) An (cm²) Δ Sn (m) gn(kg) 12-13 406.76 5.000 1,596.533 12 5 0.000 11-12 406.76 6.298 2,011.097 11 10 3.830 10-11 406.76 6.103 1,948.817 10 15 7.330 9-10 406.76 5.920 1,890.362 9 20 10.500 8-9 406.76 5.745 1,834.524 8 25 13.330 7-8 406.76 5.590 1,784.978 7 30 15.830 6-7 406.76 5.451 1,740.408 6 35 18.000 5-6 406.76 5.324 1,700.106 5 40 19.830 4-5 406.76 5.220 1,666.829 4 45 21.330 3-4 406.76 5.135 1,639.660 3 50 22.500 2-3 406.76 5.068 1,618.381 2 55 23.330 1-2 406.76 5.025 1,604.516 1 60 23.830 0-1 406.76 5.003 1,597.491 0 65 24.000 BUSUR BAWAH Titik Segmen X (m) Y (m) An (cm²) Δ Sn (m) 12-13 406.76 6.403 12 5 4.000 11-12 406.76 6.298 11 10 7.830 10-11 406.76 6.103 10 15 11.330 9-10 406.76 5.920 9 20 14.500 8-9 406.76 5.745 8 25 17.330 7-8 406.76 5.590 7 30 19.830 6-7 406.76 5.451 6 35 22.000 5-6 406.76 5.324 5 40 23.830 4-5 406.76 5.220 4 45 25.330 3-4 406.76 5.135 3 50 26.500 2-3 406.76 5.064 2 55 27.300 1-2 406.76 5.025 1 60 27.830 0-1 406.76 5.003 0 65 28.000 BUSUR BAWAH Titik Segmen X (m) Y (m) An (cm²) Δ Sn (m) gn(kg) 12-13 406.76 6.403 2,044.560 12 5 4.000 11-12 406.76 6.298 2,011.097 11 10 7.830 10-11 406.76 6.103 1,948.817 10 15 11.330 9-10 406.76 5.920 1,890.362 9 20 14.500 8-9 406.76 5.745 1,834.524 8 25 17.330 7-8 406.76 5.590 1,784.978 7 30 19.830 6-7 406.76 5.451 1,740.408 6 35 22.000 5-6 406.76 5.324 1,700.106 5 40 23.830 4-5 406.76 5.220 1,666.829 4 45 25.330 3-4 406.76 5.135 1,639.660 3 50 26.500 2-3 406.76 5.064 1,616.839 2 55 27.300 1-2 406.76 5.025 1,604.516 1 60 27.830 0-1 406.76 5.003 1,597.491 0 65 28.000

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 4 F.. Perhitungan sambungan Alat sambung yang digunakan adalah baut mutu tinggi (HTB) yang perencanaannya berdasarkan AISC LRFD. Kekuatan geser baut (LRFD 13.2.2.1 ) Vd = φ f x Vn b Dimana Vn = r 1 x f u x Ab Keterangan : r 1 = Untuk baut tanpa ulir pada bidang geser ( =0.5 ) r1 = Untuk baut dengan ulir pada bidang geser ( =0.4 ) φf = Faktor reduksi kekuatan untuk fraktur ( =0.75 ) b f u = Tegangan tarik putus baut. Ab = Luas bruto penampang baut pada daerah tak berulir. Kekuatan tumpu (LRFD 13.2.2.4 ) Rd = φ f x Rn Dimana Rn = 2,4 x d b x t p x f u Keterangan : φ f = Faktor reduksi kekuatan untuk fraktur ( = 0.75 ) d b = Diameter baut nominal pada daerah tak berulir. t p f u = Tebal pelat. = Tegangan tarik putus yang terendah dari baut atau pelat. G.. Perhitungan Abutment Ea2 beban q setara urugan t:60cm Ea1 Gambar 2 Struktur Bangunan Bawah Data Tanah Urug : µ = 30 C = 0 ' γ sat = 1,82 t/m a. Tegangan tanah Dari data tanah didapatkan : γ tanah = 1.72 t/m 3 ; θ = 30 0 c = 0 z = ' γ = γ sat γ w = 1.82 1.00 = 0.82 t/m 3 Koefisien tekanan tanah aktif menggunakan persamaan : Ka = tan 2 ( 45 0 φ/2) Ka = tan 2 (45 0 30/2) = 0.33 Beban lalu lintas eqivalent dengan beban tanah urugan setebal 0,6 meter σ V = γ tanah x z Tegangan horisontal tanah : σ = σ x Ka - 2 c Ka ha v Gaya tekanan tanah aktif per satuan lebar dinding Ea = Luas diagram tekanan tanah aktif = σ x h i hai Akibat beban lalu lintas untuk tanah dibawahnya : Ea 1 = H tot x (H 1 x γ tanah x Ka) = 12.50 x (0.6 x 1.72 x 0.33) = 3.66 t/m Akibat urugan tanah Ea 2 = 0.5 H 2 x (H 2 x γ tanah x Ka) 1 = x 12.50 x (12.50 x 1.72 x 0.33) 2 = 32.78 t/m ΣEa = Ea 1 + Ea 2 = 36.44 t/m Abutment selebar 12 m, maka : ΣEa = 36.44 x 12 = 546.6 ton Letak resultan gaya tekanan tanah dari O : 1 1 3.66 x 12.50 + 32.78 x 12.50 2 3 36.44 = 3.76 m dari dasar abutment Momen pada titik dasar abutment : M o = (Ea 1.0,5h)+(Ea 2. (h 1 1/3 h 2 )) = (3.66 x 5.375)+(32.78 x 3.583) = 137.123 tm/m = 2056.85 tm (momen selebar 12 meter) ' γ tanah = 1,72 t/m

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 5 H. Kontrol stabilitas Kontrol terhadap guling (overtuning) Σ Mguling = 2056.85 tm Σ Mpenahan = 3214.03 tm SF Σ M penahan = Σ M guling 3214.03 2056.85 = 1.56 OK! Kontrol terhadap geser Faktor keamanan terhadap geser gayapenahan gaya geser W. tgδ P Dimana : W = Komposisi vertikal dari R = W t (dead load) + W abutment + tanah = 1866949.86 kg + (145683.20 x 12) = 4398131.74 kg = 4398.13 ton P = Komposisi horizontal dari R ( ΣEa tanah ) = 452.75 ton δ = Faktor lekatan/hambatan antara tanah dan pondasi = 30 0 (Terzaghi & Peck untuk mtanah lempung) 0 439.81. tg 30 452.75 = 4.59 OK! Kontrol terhadap daya dukung Σ Momen = Σ Momen penahan Σ Momen guling = 3252.384 2056.85 = 1195.53 tm Σ Wtotal = W Dead Load + W (abutment + tanah) = 1866949.86 kg + (145683.20 x 12) = 4398131.74 kg = 4398.13 ton Tegangan tanah : q adm = V 4398.13 = = 36.05 t/m 2 A (10 x 12) Cek daya dukung tanah : Lapisan tanah di dasar pondasi pada kedalaman 9.0 m Pasir Berlanau γsat = 1.87 t/m 3 = 0 0 C = 1.0 Untuk = 0 0 didapat : Nc = 5.14 ; Nγ = 0 ; Nq = 1.00 ; Nq/Nc = 0.20 (dari tabel Terzaghi) Pondasi menggunakan pondasi bentuk bujur sangkar : q L = 1.3 c Nc) + ( q Nq) + (0.4 γ B N ) ( γ = ( 1.3 1.0 5.14) + (23.93 1.028) + (0.4 1.87 10 0) = 6.68 + 24.6 + 0 = 31.28 t/m 2 q L 31.28 = q adm 36.05 = 0.87 < 3 Not OK... (Pakai tiang pancang) I. Kesimpulan Dari hasil perencanaan yang diperoleh dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Dimensi melintang lantai kendaraan lengkap dengan trotoar adalah 11 m untuk jalan 2 jalur 2 arah. Tinggi fokus busur adalah 24 m. 2. Pelat lantai kendaraan komposit, dengan tebal pelat beton bertulang 250 mm. Tulangan terpasang arah melintang D16-200 dan arah memanjang D13-250. 3. Gelagar memanjang WF 400.200.12.19 melintang WF 900.400.16.38 dengan BJ 55, lendutan 0.00132 m (UDL+KEL) dan 0.00495 m (T) 0.01375 m (Y ijin ). 4. Struktur utama busur berupa profil WF 500x500x19x32, Rangka busur menggunakan profil WF 500x200x6x9 (diagonal), profil WF 500x350x12x16 (Vertikal) dan Batang tarik menggunakan WF 500 x 200 x 9 x 16. 5. Struktur sekunder berupa ikatan angin atas dengan dimensi profil yaitu WF 250 x 250 x 6 x 9 (diagonal), &Horizontal),ikatan angin pada lantai kendaraan menggunakan profil WF 350x350x12x16, sedangkan untuk dimensi portal tengah dan portal akhir berupa profil WF 500x500x19x32 dengan menggunakan mutu baja BJ 55. 6. Perletakan berupa perletakan sendi dan rol. 7. Konstruksi abutment berupa dinding penuh setebal 2.8 m selebar 12 m untuk mendukung bentang 180 m yang ditumpu pondasi tiang pancang beton dengan diameter 0,6 m dengan kuat tekan K600, sebanyak 24 DAFTAR PUSTAKA [1] Standar Nasional Indonesia (SNI) T-02-2005. Standar Pembebanan Untuk Jembatan. Departemen Pekerjaan Umum. [2] Standar Nasional Indonesia (SNI) T-03-2005. Perencanaan Struktur Baja Untuk Jembatan. Departemen Pekerjaan Umum. [3] Standar Nasional Indonesia (SNI) T-12-2004. Perencanaan Struktur Beton Untuk Jembatan. Departemen Pekerjaan Umum. [4] Bridge Design Manual Bridge Management System (BMS). 1992. Departemen Pekerjaan Umum Dirjen Bina Marga.

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 6 [5] Chen, Wai-Fah, Duan, Lian. 2000. Bridge Engineering Handbook. Boca Raton. London [6] Troitsky, M. S. 1994. Planning and Design of Bridge. John Wiley & Sons, Inc. New York [7] Andreanus deva. 2013. Modifikasi Perencanaan Struktur Jembatan Kasiman Bojonegoro Dengan Busur Rangka Baja. Surabaya