BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dicapai seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. oleh meningkatnya taraf kehidupan ekonomi juga pergerakan dari suatu tempat. ketempat lain dengan berbagai macam aktifitas.

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional yang sedang dilaksanakan oleh pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. kewajibannya bahkan cenderung kritis akan tuntutan hak-haknya. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap perusahaan yang didirikan mempunyai harapan. tercapainya kinerja yang tinggi dalam bidang kerjanya.

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 ayat 9 UU No. 13 Tahun 2003 Ketenagakerjaan,

BAB II URAIAN TEORITIS. Non Formal Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Negeri Sipil Di

BAB 1 PENDAHULUAN. menjalani hidup dan kehidupan, sebab pendidikan bertujuan untuk memberikan

BAB I PENDAHULUAN. perkotaan yang menjalar ke wilayah sekitarnya. Perkembangan aktivitas ini telah

PENGEMBANGAN KARIR DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI BPJS KETENAGAKERJAAN CABANG TANJUNG MORAWA

BAB I PENDAHULUAN. dalam melakukan proses produksinya ialah aspek sumber daya manusia. Agar

BAB I PENDAHULUAN. cara. Agar dapat mencapai tujuannya diperlukan pengelolaan faktor-faktor produksi

BAB I PENDAHULUAN. dapat berupa perbaikan pelayanan pelanggan atau masyarakat, pemenuhan

BAB I PENDAHULUAN. harus mampu mempertahankan prestasi kerja sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia atau tenaga kerja merupakan elemen yang penting

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu ciri kehidupan modern dapat dilihat dari semakin kompleknya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia bisnis yang sangat pesat dan persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN. dan ketatnya persaingan antar organisasi, sumber daya manusia merupakan

BAB I. Pendahuluan. Sumber daya manusia yang ada di era globalisasi ini, secara kuantitas tidak sesuai

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia yang tidak menentu pada saat ini menuntut perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum setiap perusahaan akan berusaha untuk memperoleh laba

BAB I PENDAHULUAN. terpenting disamping unsur lain, seperti modal, bahan baku, dan mesin. Tidak ada

BAB I PENDAHULUAN. Di era perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia yang berkualitas merupakan modal dasar sekaligus menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perubahan sosial, politik, regulasi, dan peta persaingan telah

BAB I PENDAHULUAN. dari perusahaannya Oleh karena itu keberadaan suatu perusahaan yang berbentuk

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan suatu wadah atau tempat di mana dua orang atau

BAB I PENDAHULUAN. macam aspek dan merumuskan strategi dalam menghadapi perubahan yang terjadi di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Meningkatnya kebutuhan hidup manusia menjadi salah satu alasan

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu organisasi, meliputi semua orang yang melakukan aktivitas. Sumber

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia adalah suatu aspek yang sangat penting bagi

PENGARUH PERENCANAAN STRATEGIS SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENINGKATKAN PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. BNI (Persero) Tbk. KANTOR CABANG MEDAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. strategis dan sangat vital, meskipun berbagai faktor lain yang dibutuhkan itu telah

BAB I PENDAHULUAN. manajemen sumber daya manusia pada tahun 1980-an karena perusahaan WIKA

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini masyarakat ekonomi dunia sedang menghadapi proses peralihan besar -besaran

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. penulis mengemukakan beberapa definisi dari beberapa ahli yaitu :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ditugaskan secara penuh untuk melaksanakan pendidikan di sekolah. Guru

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sedarmayanti (2007:53 Yuniarsih dan Suwatno (2011 :1)

BAB I PENDAHULUAN. untuk dibahas adalah mengenai menurunnya kinerja karyawan pada divisi MSDM

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan akan memenuhi suatu bentuk persaingan yang semakin kompleks dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam suatu sistem operasi perusahaan, potensi sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. bergerak dalam sektor jasa yang mengacu pada prinsip-prinsip syariah. Saat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 ayat 9 UU No. 13 Tahun 2003 Ketenagakerjaan,

BAB I PENDAHULUAN. yang ada dalam perusahaan, dimana perusahaan harus mampu menjaga dan

BAB I PENDAHULUAN. berkembang demikian pesat pada akhir-akhir ini menyebabkan terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. sedikitnya hambatan-hambatan yang akan muncul. yang berkaitan dengan down-sizing, restrukturisasi dan persaingan global

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antara berbagai macam perusahaan retail membuat manajemen

BAB I PENDAHULUAN. dengan keunggulan produk dan sumber daya manusia yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bisnis yang bergerak di bidang jasa adalah perbankan. Di era

BAB I PENDAHULUAN. menarik tenaga kerja yang efektif dalam sebuah organisasi (Daft, 2000).

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber daya manusia dalam organisasi sangat kuat Sulistiyani (2003).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya suatu perusahaan dipengaruhi oleh unsur-unsur. manusia ini turut memengaruhi kemajuan perusahaan. Hal ini membuktikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sarana penting untuk mendapatkan Sumber Daya

BAB I PENDAHULUAN. Suatu organisasi apapun bentuk dan tujuannya, merupakan gabungan dari

BAB I PENDAHULUAN. memberikan manfaat bagi perusahaan, pegawai, dan masyarakat konsumen.

PENGARUH MOTIVASI, POLA KEPEMIMPINAN, DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KINERJA KARYAWAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Profil perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. sekarang, banyak ditemukan permasalahan yang menyebabkan perusahaan. sebagai sumber dayanya, tujuan perusahaan akan sulit tercapai.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan yang serba modern ini setiap perusahaan dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. produktivitas karyawan.setiap organisasi atau instansi dalam melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. adalah Badan Usaha Milik

BAB I PENDAHULUAN. kerja pada umumnya relatif rendah dikarenakan rendahnya pendidikan dan latihan. setiap tahunnya tidak dapat terserap sepenuhnya.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan insentif material dan Non-material sebagai alat untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Muhammad Iqbal Radhibillah, 2013

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan. Tanpa adanya pekerjaan yang akan dikerjakan maka tidak akan terjadi hubungan

BAB I PENDAHULUAN. perannya sebagai subyek pelaksana kebijakan dan kegiatan operasional

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu aktivitas dalam menentukan apa pekerjaan yang dilakukan dan siapa yang

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu lembaga yang di organisir dan di jalankan untuk

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. maupun tumpuan bagi perusahaan untuk tetap dapat bertahan. Sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang tinggi ini memacu tiap-tiap perusahaan untuk mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. laba maksimal dengan pengorbanan tertentu untuk mempertahankan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Pangabean 2003:13)

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan tercapainya tujuan dari perusahaan, jika sumber daya manusia tidak

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja karyawan merupakan hasil dari kegiatan yang dilaksanakan. Kinerja timbul

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. meningkatkan kinerja. Pemberian imbalan berguna baik bagi perusahaan maupun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. jawab kepada banyak stakeholder. (Anthony dan Govindaradjan, 2005:60).

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan baik swasta maupun pemerintah, akan selalu berupaya

BAB I PENDAHULUAN. atau anak didik sesuai dengan kebutuhan dan perkembangannya.

BAB I PENDAHULUAN. Masalah sumber daya manusia sangat sering dihadapi oleh perusahaan dan juga

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas suatu perusahaan tidak dapat dipisahkan dari potensi sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia, kebanyakan siswa tidak diajarkan bagaimana untuk belajar

BAB I PENDAHULUAN. lain, serta saling mempengaruhi sehingga menjadikan satu kesatuan yang terarah

DAFTAR ISI. LEMBAR PERNYATAAN... i. ABSTRACT... iii. KATA PENGANTAR... iv. DAFTAR ISI... viii. DAFTAR TABEL... xii. DAFTAR GAMBAR...

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Perusahaan merupakan suatu badan usaha yang memiliki tujuan untuk memaksimalkan laba, dalam memaksimalkan laba perusahaan nya, maka perusahaan melakukan berbagai kendali yang dapat mendorong tercapainya tujuan perusahaan. Hal yang paling utama dalam pencapaian tujuan perusahaan tersebut yaitu dalam peningkatan kinerja perusahaan, menurut Hasibuan (2003:78), kinerja adalah hasil kerja nyata dan standar kualitas maupun kuantitas yang dihasilkan setiap karyawan. Kinerja membantu mengintegrasikan sasaran organisasi, kelompok dan individu, terutama dalam mengkomunikasikan sasaran dan mengedepankan nilainilai organisasi, kinerja juga memiliki kompetensi untuk menjadi alat bagi pencapaian perubahan perilaku serta merupakan suatu cara untuk memberdayakan karyawan dengan memberikan aktivitas yang lebih besar atas pekerjaan mereka dan pengembangan pribadi mereka sendiri, aktivitas tersebut meliputi pengelolaan sumber daya perusahaan maupun proses pelaksanaan kerja yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi, untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut perlu ada kegiatan, dan untuk melaksanakan kegitan diperlukan sumberdaya manusia (SDM). Keberadaan SDM dalam sebuah organisasi sangat penting karena mereka yang memprakarsai terbentuknya organisasi. MSDM adalah kebijakan dan praktik yang menentukan aspek manusia atau sumberdaya manusia dalam posisi manajemen, termasuk merekrut, menyaring, melatih, memberi penghargaan, dan penilaian (Dessler,2006:5). Dalam perekrutan karyawan, perusahaan akan menyeleksi calon karyawan berdasarkan kualitas dan kemampuan untuk mengisi posisi dan jabatan tertentu diperusahaan.

Kualitas dan kemampuan SDM dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, latihan, motivasi mental dan pelayanan karyawan yang bersangkutan. Pendidikan memberikan pengetahuan bukan saja yang langsung dengan pelaksanaan tugas, tetapi juga landasan untuk mengembangkan diri serta kemampuan untuk memamfaatkan semua sarana yang ada untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan. Semakin tinggi pendidikan semakin tinggi hasil kinerjanya dalam perusahaan. Menurut sikula dalam mangkunegara (2003:50) tingkat pendidikan adalah suatu proses jangka panjang yang menggunakan prosedur sistematis dan terorganisir, dimana tenaga kerja manajerialnya mempelajari pengetahuan konseptual dan teoritis untuk tujuan umum. Secara umum dapat dikatakan tingkat pendidikan seorang karyawan dapat mencerminkan kemampuan intelektual dan jenis keterampilan yang dimiliki oleh karyawan tersebut. Memang sudah menjadi kebiasaan dan hal umum bahwa jenis-jenis dan tingkat pendidikan seorang karyawan yang biasa digunakan untuk mengukur dan menilai kemampuan seorang karyawan. Mungkin juga masih ada dan banyak hal lain yang mempengaruhi kemampuan seorang karyawan selain tingkat pendidikan artinya tidak mustahil seseorang yang sesungguhnya memiliki tingkat kemampuan intelektual yang cukup tinggi tidak mngecap pendidikan yang tinggi (Siagian, 2001:127). Pendidikan merupakan salah satu kegiatan sosial yang ikut dibentuk dan membentuk masa depan manusia, Sejak dini pendidikan harus sudah diberlakukan pada setiap individu agar menjadi manusia yang berkualitas dan tidak menimbulkan dampak negatif pada dirinya sendiri atau orang lain. Pendidikan merupakan syarat utama yang harus ditempuh seorang untuk dapat memasuki pasar kerja. Pendidikan yang diperoleh baik dari sekolah maupun dari luar sekolah akan memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan, sehingga akan memudahkan penempatan seorang karyawan sesuai dengan kecakapannya, sebagaimana dikemukakan oleh soedarmyanti (2001:32), dengan pendidikan, seorang dipersiapkan untuk memiliki bekal agar siap tahu, mengenal dan mengembangkan metode berpikir secara sistematik agar dapat memecahkan

masalah yang akan dihadapi dalam kehidupan dikemudian hari. Tingkat pendidikan yang dimilki seorang karyawan akan mempengaruhi pola pikir, sikap dan tindakan dalam menghadapi suatu permasalahan yang timbul khususnya dalam pekerjaan, sehingga para karyawan ini nantinya diharapkan mempunyai peran yang penting untuk melangsungkan kegiatan operasional didalam perusahaan. Harapan yang tinggi dari suatu perusahaan menuntut karyawan untuk lebih cekatan dalam melaksanakan tanggung jawabnya, hal ini tentu saja harus dibarengin dengan adanya motivasi atau rangsangan untuk dapat mendorong peningkatan kinerja karyawan, motivasi nya yaitu dengan memberikan insentif yang adil dan layak kepada setiap karyawan. Panggabean (2002:77), mengatakan bahwa insentif merupakan imbalan langsung dalam bentuk uang yang diberikan kepada karyawan karena kinerjanya melebihi standar yang telah ditentukan. Pemberian insentif merupakan salah satu bentuk rangsangan atau motivasi yang sengaja diberikan kepada karyawan untuk mendorong semangat kerja karyawan agar mereka bekerja lebih produktif lagi, meningkatkan prestasinya dalam mencapai tujuan perusahaan. Dalam era persaingan global, setiap karyawan dituntut untuk memiliki skill dan pengetahuan yang lebih baik. Seperti diketahui bahwa, karyawan yang memiliki lulusan SLTA masih lebih rendah jika dibandingkan dengan karyawan lulusan perguruan tinggi. Hal ini dapat mengakibatkan terjadinya persaingan yang tidak seimbang diantara para karyawan tersebut. Karena karyawan yang hanya lulusan SLTA akan sulit untuk memperoleh kesempatan dalam hal mengisi posisi jabatan tinggi serta sulit dalam peningkatan jenjang kariernya jika dibandingkan dengan karyawan lulusan perguruan tinggi. Salah satu solusi untuk mengatasi ketidakseimbangan ini adalah perusahaan perlu mengadakan pelatihan dan pengembangan bagi karyawannya dengan tujuan memperbaiki dan meningkatkan kualitas kemampuan dan kinerja karyawan tersebut.

Perusahaan adalah tempat terjadinya kegiatan produksi dan berkumpulnya semua faktor produksi. Jenis perusahaan berdasarkan lapangan usaha yaitu perusahaan ekstaktif, perusahaan agraris, perusahaan industry, perusahaan perdagangan, perusahaan jasa (http://.wikipedia.org/wiki/perusahaan). PT. Jasa Marga Medan beroprasi sejak 13 Desember tahun 1986. Dasar penetapan operasional jalan tersebut sebagai Jalan Tol Belmerah yaitu surat keputusan presiden nomor 61 tahun 1986 dan ditetapkan berkedudukan di Tanjung Mulia, Kelurahan Tanjung Mulia,provinsi Sumatera Utara. Perusahaan ini bergerak dalam bidang jasa pelayanan Jalan Tol Belawan-Medan Tanjung Morawa (Belmera) dan penyewaan lahan sepanjang koridor jalan tol, Pelayanan merupakan hal yang utama, karena dapat mempengaruhi perkembangan perusahaan, dengan pelayanan yang berkualitas, otomatis kinerja perusahaan akan berpengaruh secara langsung, dikarenakan perusahaan PT. Jasa Marga Medan bergerak dalam bidang jasa, Bagian pelayanan sangatlah penting. Tabel 1.1 daftar tingkat pendidikan dan insentif karyawan PT. Jasa Marga Medan. Tabel 1.1 Tingkat Pendidikan dan Insentif karyawan PT. Jasa Marga Medan Segmen tenaga kerja Tingkat Pendidikan Jumlah Jumlah / Divisi SD SLTP SLTA S1 S2 karyawan Insentif Manejerial - - 44 9-53 198.850.000 Pelaksana kantor - 3 43 2-49 85.646.704 Pelaksana - - 124 - - 123 229.700.000 Lapangan/pelayanan Jumlah - 3 211 11-225 514.196.704 Tetap 1 2 210 11-225 514.196.704 Tidak - - 105 2-107 -

Tetap Sumber : PT. Jasa Marga Medan (2011) Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa PT. Jasa Marga Medan, memiliki paling banyak yang berpendidikan lulusan SLTA yaitu 211 karyawan. Hal ini terutama terdapat pada pelaksana lapangan/divisi pelayanan. Pada tahun 2011, PT. Jasa Marga Medan, memiliki jumlah karyawan 225 orang yang rata-rata memiliki pendidikan SLTA, dan yang berpendidikan S1 sebanyak 11 karyawan, dan ini terbilang jumlahnya sedikit apabila dibandingkan dengan karyawan yang lulusan SLTA, dikarenakan pelayanan sangat penting untuk perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa, tetapi yang terjadi disini justru divisi pelayanan malah pendidikan SLTA lebih banyak dibanding S1, apabila ini tetap berlangsung maka akan berdampak pada kinerja karyawannya. Menurut anogara (2004) pada umumnya seorang mempunyai pendidikan lebih tinggi akan mempunyai kinerja yang lebih baik, hal demikian merupakan syarat penting dalam meningkatkan kinerja karyawan, tanpa bekal pendidikan, mustahil orang mudah dalam mempelajari hal-hal bersifat baru dalam suatu sitem. Selain itu motivasi juga harus diberikan yaitu dalam bentuk insentif, pemberian insentif ini dimaksudkan agar karyawan menjadi lebih termotivasi untuk peningkatan mutu kerjanya dan pelayanan khususnya kepada pengunjung jalan Tol.. Fenomena yang terjadi yaitu perusahaan masih tetap beroperasi. Dengan adanya tingkat pendidikan yang rendah dan pemberian insentif hal ini akan berdampak kepada karyawannya yaitu pada kinerjanya. Hal ini tampak dari tabel Realisasi Target Lalu Lintas Transaksi Pada Gerbang Tol Tanjung Mulia pada tabel 1.2.

Tabel 1.2 Realisasi Target Lalu Lintas Transaksi Pada Gerbang Tol Tanjung Mulia Gol Gerbang Lalu Lintas Transaksi Realisasi.10 Rencana. 10 Realisasi.11 Rencana. 11 1 Roda 4 sedan 2.935.475 2876765 537.293 49.4310 mini 2 Roda 447.667 438.714 88.380 81.310 6,Bus,truk 3 Roda 10 truk 448.937 439.958 85.005 78.205 4 Roda 12 trailer 48.262 47.297 8.209 7.552 ganda 1 5 Roda 22 trailer ganda 2 48.724 47.750 11.022 11.022 Persentase Target 98% 92% Sumber: PT. Jasa Marga Medan (2011) Dari Tabel 1.2 dapat dilihat bahwa kinerja perusahaan menurun secara drastis, hal ini dapat dilihat dari persentase realisasi, yaitu realisasi tahun 2011 apabila dibandingkan dengan realisasi lalu lintas transaksi pada tahun 2010, dengan persentase target sebesar 92% untuk tahun 2011, dan 98% untuk tahun 2010. Disini penulis ingin mengetahui sejauh mana pengaruh dari tingkat pendidikan dan pemberian insentif terhadap kinerja karyawan dan ingin melihat beberapa hal yang digunakan untuk peningkatan pelayanan Jalan Tol sehingga dapat meningkatkan kinerja dari karyawan PT. Jasa Marga Medan. Berdasarkan uraian dari permasalahan diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Tingkat Pendidikan dan Insentif Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Jasa Marga (PERSERO) tbk Cabang Belmera Tanjung Mulia Medan.

1.2. Perumusan Masalah Perumusan masalah penelitian ini adalah Apakah Tingkat Pendidikan dan Pemberian Insentif Berpengaruh dan signifikan Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Jasa Marga (PERSERO) tbk Cabang Belmera Tanjung Mulia Medan? 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh tingkat pendidikan dan pemberian insentif terhadap kinerja karyawan PT. Jasa Marga (PERSERO) tbk Cabang Belmera Tanjung Mulia Medan. 1.4. Manfaat Penelitian Manfaat Penelitian ini adalah: 1. Dapat digunakan sebagai referensi untuk pengambilan keputusan bagi para penggerak yang berada dalam perusahaan PT. Jasa Marga (PERSERO) Tbk Cabang Balmera Tanjung Mulia Medan. 2. Memperluas wawasan dan pengetahuan peneliti mengenai pengaruh tingkat pendidikan dan insentif terhadap kinerja karyawan. 3. Diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmu pengetahuan dan bahan referensi manajemen kosentrasi SDM.