Bayu Puspayuda*,Made Darmada**, Putu Citra Permana Dewi***

dokumen-dokumen yang mirip
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 1 : Hal , Januari 2017

Tisna Prasetya*, Made Darmada**, Citra Permana Dewi***

I Pt. Adi Gunawan*, I.A.Kd. Arisanthi Dewi **, Ngurah Adi Santika***

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pandega wreksa 10 Jalan Kaliurang 5,6 Yogyakarta, latihan bertempat di

PENGARUH METODE LATIHAN TERHADAP MINAT MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 DONOROJO KECAMATAN DONOROJO

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 SDN Mangunsari 07 Salatiga Eksperimen % 2 SDN 03 Karangrejo Kontrol

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

e journal jurnal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Ilmu Keolahragaan ( Volume II Tahun 2014)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PELATIHAN JUMP SERVICE DENGAN DAN TANPA AWALAN TERHADAP DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

SURAT PERSETUJUAN MENJADI SAMPEL

III. METODELOGI PENELITIAN. sebagaimana yang diharapkan. Adapun yang dimaksud dari desain penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti yang menggunakan metode

Kelompok Tes Ketegori Rata-rata Simpangan Baku Pretes 5,38 1,44 Kelompok Postes 7,69 1,25 Eksperimen Hasil Latihan 2,31 0,19 Kelompok Kontrol

SURAT PERSETUJUAN MENJADI SAMPLE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Hasil Belajar Pretest Kelas Van Hiele dan Bruner

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 2012/2013. SMP Negeri 3 Kaloran terletak 6 KM dari pusat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Penjaskesrek

UJI SPSS. Tests of Normality. Statistic df Sig. Statistic df Sig. Pre Post Sel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. artinya penelitian yang bertujuan untuk mencari hubungan kausalita atau

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Obyek dan Subyek Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PELATIHAN ALTERNATE LEG BOUND TERHADAP KECEPATAN DAN POWER OTOT TUNGKAI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SDN Kumpulrejo 01 Salatiga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

SKRIPSI. Oleh: TRI SANDI ADI PANGESTU NPM: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah. Jumlah Seluruhnya 60. Tabel 10.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

!"#$%#& Interval Kelas =!"#$"%#$"!"#$%&'(

PENGARUH LATIHAN NAIK TURUN BANGKU TERHADAP JAUH LOMPATAN PADA OLAHRAGA ATLETIK NOMOR LOMPAT JAUH SISWA KELAS X SMK PGRI WLINGI KAB.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 7 Subjek Penelitian No Kelas / Sekolah Kelompok model

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Lokasi, Populasi, dan Waktu Penelitian

Pengaruh Pelatihan Air Alert Menggunakan Metode Latihan Interval terhadap Peningkatan Power Otot Tungkai

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Uji Perbandingan Rata-Rata

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

SURAT PERSETUJUAN MENJADI SAMPEL PENELITIAN

Uji Perbandingan Rata-Rata

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kelas X dan sampel siswa kelas X 4 sebagai kelompok eksperimen,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe tutor sebaya. sedangkan di kelas kontrol tidak diberi perlakuan.

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

PENGARUH PELATIHAN LOMPAT KATAK TERHADAP KEKUATAN DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMPN 4 SINGARAJA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. smash, dimana hal yang mempengaruhi kemampuan smash adalah power otot

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Oleh: I Gede Agus Wirajaya Jurusan Ilmu Keolahragaan, Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, Indonesia

PENGARUH PELATIHAN DOWN THE LINE DRILL TERHADAP KELINCAHAN DAN POWER OTOT TUNGKAI

UJI SPSS. Shapiro-Wilk. Statistic df Sig. Statistic df Sig. Independent Samples Test. Levene's Test for Equality of t-test for Equality of Means

Gde Ryan Saputra, Gede Doddy Tisna MS, Made Budiawan. Jurusan Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan

BAB IV HASIL PENELITIAN. terhadap hasil belajar siswa kelas VII pada materi Himpunan MTs Aswaja

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

an SDN Giyanti Kelompok Kontrol SDN 01 Mungseng Kelompok Eksperimen Jumlah sampel penelitaian 50

BAB IV HASIL PENELITIAN. hanya pada ranah kognitif. Tes hasil belajar sebelum diperlakukan diberi

Statistics. BWTsebelum1 BWTsesudah1 BWTselisih1 BWTsebelum2 BWTsesudah2 BWTselisih2. N Valid

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I I METODOLOGI 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBEHASAN

SKRIPSI. Oleh: SUGIYARNO NPM : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Ejournal JJPKO Volume 08 Nomor 02 Tahun 2017

Luh Putu Tuti Ariani. Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Ganesha

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Minimu Maximum Mean

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Al Huda Bandung Kabupaten Tulungagung.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kec. Kedungwaru Tulungagung tahun ajaran 2014/2015. Penelitian ini berlokasi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. pengaruh metode pembelajaran kooperatif Team Assisted

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

PELATIHAN LONCAT GAWANG SETINGGI 25 CM DENGAN JARAK 0,5 M DAN 1 M TERHADAP PENINGKATAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI PUTRA SMP NEGERI 2 SUKAWATI TAHUN 2015/2016 Bayu Puspayuda*,Made Darmada**, Putu Citra Permana Dewi*** Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan IKIP PGRI Bali Program Studi Pendidikan, Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi PENDAHULUAN Cabang olahraga bola voli di Indonesia cukup dikenal oleh masyarakat, dari kalangan bawah, menengah sampai atas. Permainan bola voli saat ini bukan saja sebagai olahraga rekreasi melainkan telah menjadi olahraga prestasi. Bola voli untuk prestasi merupakan olahraga yang mengembangkan bakat atlet untuk dapat berprestasi ditingkat daerah, nasional, bahkan internasional. Olahraga bola voli saat ini sudah dikelola secara professional, hal ini terlihat dengan munculnya kompetisi bola voli di Indonesia, seperti Livoli dan Proliga. Kejuaraan antar klub bola voli Indonesia ini rutin setiap tahun. Masalah peningkatan prestasi dibidang olahraga bola voli sebagai sasaran yang ingin dicapai dalam pembinaan dan pengembangan akan membutuhkan waktu yang lama. Latihan dimulai di usia dini dan harus dilakukan secara berkesinambungan sampai mencapai puncak prestasi pada cabang olahraga yang dipilih, selanjutnya pembinaan prestasi ditingkatkan dengan melakukan pembinaan dan pelatihan bola voli sejak dini (Harsono, 2008: 112). Supaya kelak atlet mampu mencapai kesuksesan. Untuk mengikuti perkembangan itu, maka segala usaha ke arah pembinaan terus dipacu dan ditumbuh kembangkan oleh semua pihak yang terkait antara lain, pemerintah, KONI, pelatih, masyarakat, atlet, pihak swasta dan orang tua (Nekamulyanti, 2012: 1). Pola pembinaan ke arah yang lebih professional, sistematis, berkualitas dan terprogram harus dilakukan guna melahirkan atlet yang tangguh dimasa yang akan datang. Menurut (Sajoto, 2008: 15) faktor kelengkapan yang harus dimiliki atlet bila ingin mencapai prestasi yang optimal yaitu, (1) pengembangan fisik, (2) pengembangan teknik, (3) pengembangan mental, dan (4) kematangan juara. Dengan demikian untuk mencapai suatu prestasi yang optimal di dunia olah raga khususnya bola voli, keempat aspek pendukung tersebut harus dilakukan dengan baik. Khusus untuk pengembangan fisik,yang baik ditandai dengan kebugaran jasmani atlet yang baik. Melalui latihan kondisi fisik kebugaran jasmani atlet dapat dipertahankan atau ditingkatkan, baik yang berhubungan dengan keterampilan maupun dengan kesehatan secara umum. Kebugaran jasmani ini sebagai penentu ukuran kemampuan fisik seorang atlet bola voli dalam melakukan setiap pertandingan. Makin tinggi derajat 42

kesegaran jasmani atlet makin tinggi pula kemampuan kerja fisiknya. Latihan kondisi fisik merupakan program pokok dalam pembinaan atlet bola voli untuk berprestasi. Dalam bola voli beberapa unsur kondisi fisik yang mempengaruhi yaitu kekuatan otot dan kecepatan. Kedua komponen fisik ini tidak dapat dipisahkan karena pada kerjanya kedua komponen fisik ini bekerja bersamaan untuk menghasilkan kemampun daya ledak otot (Nekamulyanti, 2012: 2). Lebih lanjut dijelaskan dasar dari pembentukan daya ledak ini adalah kekuatan, maka sebelum melatih kondisi fisik dan daya ledak haruslah terlebih dahulu dilatih kekuatan (Nekamulyanti, 2012: 2). Berdasarkan pengamatan di lapangan penguasaan kekuatan otot tungkai dan daya ledak otot tungkai dalam bola voli sangat menentukan kemenangan dalam pertandingan. Daya ledak adalah kemampuan untuk melakukan aktifitas secara tiba-tiba dan cepat dengan mengharahkan seluruh kekuatan dalam waktu yang singkat (Nala, 2015; 16). Dalam olahraga bola voli daya ledak diperlukan pada saat, atlet dalam fase meloncat saat melakukan smash maupun block. Pada fase meloncat ini diperlukan daya ledak yang baik untuk dapat meloncat setinggi-tingginya dengan waktu yang singkat, sehingga dapat melakukan smash maupun block yang kuat sehingga bisa mematikan pertahanan lawan. Menurut Nala (2015: 119) ada bermacam-macam jenis daya ledak, sesuai dengan spesifikasinya yaitu: 1) daya ledak eksplosif (explosive strength), 2) daya ledak cepat (speed power), 3) daya ledak kuat (strength power), dan 4) daya ledak tahan lama (endurance power). Daya ledak (power) ini adalah kerja yang dapat dilakukan dalam suatu kesatuan waktu. Dalam kepentingan olahraga, daya ledak yang dimaksud adalah daya ledak eksplosif,yang terdiri atas dua kelompok biomotorik, yakni unsur kekuatan (strength), kecepatan (speed). Bila pelatihan ditekankan pada komponen kekuatannya, maka menjadilah daya ledak kekuatan (strength power). kalaun penekanan pelatihan pada kecepatannya, maka hasilnya berupa daya ledak kecepatan (speed power). Jika penekanan pelatihan pada daya tahannya,maka akan dihasilkan daya ledak daya tahan (endurance power). Dengan demikian dalam penelitian loncat gawang ini yang ditekankan adalah pada komponen kekuatannya dan kecepatan, dengan melakukan pelatihan loncat gawang setinggi 25 cm dengan jarak 0,5 m dan 1 m terhadap peningkatan daya ledak otot tungkai. Hal ini didorong oleh keinginan untuk meningkatkan prestasi olahraga yang dicapai SMP Negeri 2 Sukawati karena belum menunjukan hasil yang maksimal dari tahun ke tahun. Dari pengamatan yang peneliti lakukan di SMP Negeri 2 Sukawati dari awal dibangunnya sekolah Negeri ini belum pernah mendapatkan prestasi yang baik khususnya dalam bidang bola voli. Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul pengaruh pelatihan loncat gawang setinggi 25 cm dengan jarak 0,5 m dan 1 m terhadap peningkatan daya ledak otot tungkai peserta 43

ekstrakurikuler bola voli putra SMP Negeri 2 Sukawati. METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian, Populasi, dan Sampel Penelitian ini menggunakan rancangan eksperimen. Penelitian ini dilakukan di lapangan bola voli SMP Negeri 2 Sukawati dan apabila pada saat melakukan penelitian cuaca tidak mendukung maka akan meminjam di GOR bulutangkis yang ada di sebelah barat dari lapangan bola voli SMP Negeri 2 Sukawati, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar. Penelitian dilaksanakan pada sore hari, karena bertepatan dengan jadwal ekstrakurikuler bola voli sehingga tidak mengganggu proses belajar mengajar. Waktu penelitian dilaksanakan pada pukul 16.00 wita sampai selesai, dan penelitian akan dilaksanakan sebanyak 4 kali dimana dilakukan pada hari selasa, kamis, sabtu dan minggu. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa peserta ekstrakurikuler bola voli SMP Negeri 2 Sukawati yang berjumlah 40 orang (data populasi pada lampiran 4). Dari populasi tersebut akan diambil sampel sebanyak 36 orang dengan cara simple random sampling. Penentuan jumlah sampel tersebut menggunakan Nomogram Herry King dengan tarf kesalahan 5% (Sugiyono, 2014: 71). Dari 36 orang tersebut selanjutnya dilakukan pretest untuk mengetahui daya ledak otot tungkai awal sebelum dilakukan pelatihan. Setelah hasil didapatkan dalam pretest kegiatan selanjutnya adalah menentukan peringkat dari masing-masing individu tersebut. Hasil peringkat yang telah didapatkan digunakan dalam membagi subyek kedalam dua kelompok sehingga masing-masing kelompok memiliki kemampuan yang hampir sama dengan cara ordinal pairing. Hasil pembagian kelompok secara ordinal pairing menggunakan hasil pretest dan dapat disajikan sebagai berikut. Variabel Penelitian dan Takaran Pelatihan Variabel bebas Pelatihan loncat gawang setinggi 25 cm dengan jarak antara gawang 0,5 m dan 1 m sedangkan variabel terikat Daya ledak otot tungkai variabel moderator Umur, berat badan, tinggi badan, dan kebugaran jasmani. Pelatihan loncat gawang setinggi 25 cm dengan jarak 0,5 meter dan 1 meter. Pelatihan dengan jarak 0,5 meter dan 1 meter adalah salah satu jenis metode pelatihan meloncati rintangan yang berbentuk gawang. Yang dimulai dengan sikap berdiri tegak, kemudian melangkahkan ke dua kaki bersamaan ke depan dengan lutut berbentuk siku-siku, sedangkan posisi tangan dibiarkan tergantung di sisi badan, kemudian meloncat melewati rintangan gawang setinggi 25 cm dengan tolakan ke dua kaki ke depan dimana posisi tangan diayunkan ke atas sehingga lurus dengan tubuh lalu mendarat kembali ke posisi semula, setelah itu disertai dengan 4 kali melangkah ke depan. Dari posisi tegak kembali lakukan gerakan yang sama dengan gerakan pertama begitu pun seterusnya. Dari definisi di atas dapat dinyatakan daya ledak otot tungkai adalah kemampuan otot melakukan kerja secara ledakan (tiba-tiba dan kuat) daya ledakan ini sangat dipengaruhi oleh kekuatan dan kecepatan reaksi otot. 44

Waktu Penelitian Pelaksanaan pretest dilakukan di lapangan bola basket SMP N 2 Sukawati, pada hari selasa tanggal 3 Mei 2016 pukul 15.00 17.00 WITA. Pemberian pelatihan loncat gawang setinggi 25 cm dengan jarak 0,5 m dan 1 m dilakukan selama 6 minggu dengan frekuensi 4 kali perminggu, yaitu pada hari Selasa, Kamis, Sabtu, Minggu. Pemberian pelatihan loncat gawang setinggi 25 cm dengan jarak 0,5 m dan 1 m dimulai pada tanggal 5 Mei 2016 sampai dengan tanggal 14Juni 2016, pada pukul 15.00 17.00 WITA.Pelaksanaan posttest dilakukan pada tanggal 16 Juni 2016 pukul 15.00 17.00 WITA dilapangan bola basket SMP N 2 Sukawati. HASIL PENELITIAN Deskripsi data daya ledak kelompok pelatihan loncat gawang setinggi 25 cm dengan jarak 0,5 m (kontrol) dan 1 m (perlakuan). Ringkasan data hasil perkembangan lompat gawang setinggi 25 cm dengan jarak 0,5 m dan 1 m pada kelompok perlakuan dan kontrol dapat dilihat pada tabel di bawah ini (data lengkap dapat dilihat pada lampiran). Tabel 4.1 Data Hasil Penelitian loncat 0,5 m dan 1 m Variabel Data Pretest Posttest Beda pretest dan posttest Perlakuan Kontrol Perlakuan Kontrol Perlakuan Kontrol Jumlah subjek 18 18 18 18 Rata-rata 64.72 64.83 69.94 69.94 5.22 5.11 Standar deviasi 11.91 11.62 11.86 11.24 1.40 1.49 Varian 141.74 135.09 140.64 126.29 1.95 2.22 Modus 63 66 69 70 4 5 Median 64 64 69 70 5 5 Nilai tertinggi 91 89 95 95 9 8 Nilai terendah 44 45 50 49 3 2 Gambaran menyeluruh dari nilai rata-rata daya ledak hasil pretest dan posttest kelompok pelatihan loncat gawang setinggi 25 cm dengan jarak 0,5 m dan 1 m dapat digambarkan dalam diagram histogram perbandingan nilai-nilai berikut. 45

69.94 71 70 69 68 67 64.72 64.83 66 65 64 63 62 pretest postest Kelompok Perlakuan Kelompok Kontrol Sebelum dilakukan pengujian hipótesis, perlu diuji distribusi kenormalannya untuk mengetahui apakah penyimpangan yang terjadi dalam pengukuran terhadap subjek masih berada dalam batas kewajaran. Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan uji kolmogorov-smirnov. Rangkuman hasil uji normalitas data yang dilakukan pada pretest dan posttest daya ledak otot tungkai dapat dilihat pada tabel berikut (perhitungan lengkap pada lampiran). 46

Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas Data dengan Uji Kolmogorov-Smirnov Kolmogorov- Smirnov a Statistic df Sig. tes awal kelompok kontrol 0,131 18 0,200 * tes akhir kelompok kontrol 0,128 18 0,200 * tes awal kelompok perlakuan 0,132 18 0,200 * tes akhir kelompok perlakuan 0,142 18 0,200 * beda kelompok kontrol 0,141 18 0,200 * beda kelompok perlakuan 0,178 18 0,138 Dari hasil uji normalitas yang dilakukan pada data loncat 0,5 m dan 1 m kelompok perlakuan diperoleh nilai Sig hitung = 0,200 dan pada kelompok kontrol diperoleh nilai Sig.= 0,200. Dan beda pada kelompok kontrol diperoleh nilai Sig = 0,200 dan pada kelompok perlakuan Sig = 0,138 Keseluruhan nilai Sig. kelompok perlakuan dan control tersebut lebih besar dari angka batas penolakan taraf signifikansi 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data pretest, posttest beda pretest dan posttest pada masing-masing kelompok perlakuan dan kontrol berdistribusi normal. Uji homogenitas dimaksudkan untuk menguji kesamaan varians antara data daya ledak otot tungkai kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol. Uji homogenitas pada penelitian ini dilakukan dengan Uji Levene taraf signifikansi 0,05. Rangkuman hasil uji homogenitas data antara kelompok tersebut adalah sebagai berikut (perhitungan lengkap pada lampiran). Tabel 4.3 Hasil Uji Homogenitas Data dengan Uji Levene Levene Statistic df1 df2 Sig. kelompok kontrol 0,016 1 34 0,899 kelompok perlakuan 0,100 1 34 0,753 Beda 0,082 1 34 0,776 47

Dari table uji Homogenitas data dengan uji levene pada kelompok kontrol menunjukan nilai F= 0,016 dengan dk pembilang 1 dan dk penyebut 34 dan nilai signifikansi (sig.)= 0,899. Pada kelompok perlakuan menunjukan nilai F= 0,100 dengan dk pembilang 1 dan dk penyebut 34 dan nilai signifikansi hitung= 0,753. Pada beda kelompok menunjukan nilai F= 0,082 dengan dk pembilang 1 dan dk penyebut 34 dan nilai signifikansi (sig.) = 0,776. Apabila ditetapkan taraf signifikansi α=0,05, maka nilai Sig hitung jauh besar dari pada nilai α. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok datanya memiliki varians yang homogen. Dari hasil analisis uji prasyarat, data pretest, posttest beda pretest dan posttest pada kelompok perlakuan dan kontrol yang diperoleh berdistribusi normal dan homogen, selanjutnya untuk menguji ada tidaknya pengaruh pelatihan loncat 0,5 m dan 1 m terhadap daya ledak, digunakan dependen t-test/paired test dan independent t-test pada taraf signifikansi 0,05 (perhitungan lengkap pada lampiran) Tabel 4.4 Hasil Uji Hipotesis dengan Uji Paired T-Test Dengan Pelatihan Loncat Gawang Setinggi 25 cm Dengan Jarak 0,5 m Terhadap Daya Ledak Paired Differences Std. 95% Confidence Interval of the Difference Std. Error Sig. (2- Mean Deviation Mean Lower Upper T df tailed) Pair tes 1 kelompok awal kontrol - tes -5,111 1,491 0,351-5,852-4,370-14,546 17 0,000 akhir kelompok kontrol Hasil analisis data menunjukkan bahwa pelatihan loncat 0,5 m berpengaruh terhadap daya ledak otot tungkai, hal ini dibuktikan dari nilai t hitung = 14, 546 dan nilai sig hitung = 0,000 lebih kecil dari α (0,05) dengan demikian hipotesis Ada pengaruh pelatihan loncat 0,5 m terhadap daya ledak otot tungkai peserta ekstrakurikuler bola voli putra SMPN 2 Sukawati, diterima. 48

Tabel 4.5 Hasil Uji Hipotesis dengan Uji Paired T-Test Dengan Pelatihan Loncat Gawang Setinggi 25 cm Dengan Jarak 1 m Terhadap Daya Ledak Paired Differences Std. 95% Confidence Interval of the Difference Pair tes 2 kelompok awal Std. Error Sig. (2- Mean Deviation Mean Lower Upper T df tailed) perlakuan - -7,111 2,632 0,620-8,420-5,802-11,462 17 0,000 tes akhir kelompok perlakuan Hasil analisis data menunjukkan bahwa pelatihan loncat 1 m berpengaruh terhadap daya ledak otot tungkai, hal ini dibuktikan dari nilai t hitung = 11,462 dan nilai sig hitung = 0,000 lebih kecil dari α (0,05) dengan demikian hipotesis Ada pengaruh pelatihan loncat 1 m terhadap daya ledak otot tungkai peserta ekstrakurikuler bola voli putra SMPN 2 Sukawati, diterima. Tabel 4.6 Hasil Uji Hipotesis dengan Uji Independent Samples T-Test Independent Samples Test t-test for Equality of Means T Df Sig. (2-tailed) Beda data Equal variances assumed 5,17 34.609 perlakuan Equal variances not assumed 5,17 33.913.609 dan kontrol Hasil analisis data menunjukkan bahwa pelatihan lompat 0,5 m dan 1 m berpengaruh terhadap daya ledak, hal ini dibuktikan dari nilai t-hitung= 5,17, dan nilai Sig. 0,609. Dengan demikian hipotesis penelitian pelatihan 49

lompat gawang setinggi 25 cm dengan jarak 0,5 m dan 1 m terhadap peningkatan daya ledak otot tungkai peserta ekstrakurikuler bola voli putra SMP Negeri 2 Sukawati. SIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Ada pengaruh pelatihan loncat gawang setinggi 25 cm dengan jarak 0,5 m terhadap peningkatan daya ledak otot tungkai peserta ekstrakurikuler bola voli putra SMP Negeri 2 Sukawati. Ada pengaruh pelatihan loncat gawang setinggi 25 cm dengan jarak 1 m terhadap peningkatan daya ledak otot tungkai peserta ekstrakurikuler bola voli putra SMP Negeri 2 Sukawati. Tidak ada perbedaan pengaruh pelatihan loncat 0,5 m dan 1 m terhadap peningkatan daya ledak otot tungkai peserta ekstrakurikuler bola voli putra SMP Negeri 2 Sukawati. Saran Lembaga dapat diharapkan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi pesat, maka disarankan agar guru, pembina dan pelatih olahraga selalu mengikuti perkembangan infomasi, baik dalam wujud meningkatkan pendidikan formal maupun penataran sebagai bentuk peningkatan kemampuan dibidang olahraga. Bagi siswa dianjurkan kepada guru, pembina dan pelatih olahraga dalam meningkatkan daya ledak otot tungkai peserta ekstrakurikuler SMP Negeri 2 Sukawati agar memberikan pelatihan loncat gawang setinggi dengan jarak 0,5 m dan 1 m. Bagi siswa diharapkan dari hasil penelitian ini dapat dijadikan model pelatihan loncat gawang setinggi 25 cm dengan jarak 0,5 dan 1 m terhadap peningkatan daya ledak otot tungkai peserta ekstrakurikuler bola voli putra SMP Negeri 2 Sukawati. DAFTAR PUSTAKA Mangkunegara. 2005. Prinsip-Prinsip Pelatihan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Mansyur. 2010. Modul Metode Penelitian Teknik Penulisan Laporan Karya Ilmiah. Bandung: PAA FE. UNPAD. Masneno, Markus.2013. Pelatihan Loncat Gawang Setinggi 35cm 10 Repetisi 3 Set Lebih Baik Daripada Pelatihan Loncat Gawang Setinggi 35cm 10 Repetisi 3 Set Dalam Meningkatkan Kecepatan Lari 60 Meter Siswa Putra Sma Negeri 1 Amarasi Kabupaten Kupang. Saifuddin.2010. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sukardiyanto. 2011. Pengantar Teori Dan Metodelogi Melatih Fisik, Bandung: Lubuk Agung. Syaifuddin. 2007. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 42 50