ANALISIS POSISI KERJA OPERATOR GUDANG BARANG JADI DI PT. KLM

dokumen-dokumen yang mirip
Struktur Perusahaan PT. Astra Honda Motor

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

PENULISAN ILMIAH MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK STEP FLOOR BEAT K25 DI PT. ASTRA HONDA MOTOR

BAB 1 PENDAHULUAN. Perubahan dalam dunia bisnis terjadi dengan cepatnya. Persaingan antar

BAB III METODE PENULISAN

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. khususnya sepeda motor mengalami peningkatan penjualan yang sangat

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kualitatif. Analisis

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap industri manufaktur membutuhkan gerak yang optimal pada keseluruhan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 1. Sejarah singkat PT. AHASS Indonesia. komponennya diimpor dari Jepang dalam bentuk CKD (completely knock

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

BAB 1 PENDAHULUAN. Belum pulihnya kondisi perekonomian yang melanda bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK OBSERVASI Profil Perusahaan

ANALISIS POSTUR KERJA DAN KELUHAN PEKERJA PADA AKTIVITAS PEMOTONGAN BAHAN BAKU PEMBUATAN KERIPIK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dari waktu ke waktu yang menuntut semua instansi industri untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Gambar Umum Objek Observasi PT. Astra Honda Motor (AHM) merupakan pelopor industri sepeda motor di

Mempelajari Proses Produksi Dan Postur Kerja Operator Pada Pemindahan Karung Pupuk Urea Bersubsidi Di PT Pupuk Kujang

BAB IV PROFIL PERUSAHAAN. pekanbaru maka PT. Global Jaya membuka cabang di kota Pekanbaru

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

BAB I PENDAHULUAN. meningkat tajam. Sebagai salah satu perusahaan otomotif terbesar yang bergerak di bidang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu pengembang otomotif terbesar di ASEAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan di dunia industri pada saat ini tidak dapat dihindari, dan setiap pesaing

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil PT. Astra Honda Motor

BAB 1 PENDAHULUAN 5,000,000 4,000,000 3,000,000 2,000,000 1,000,000

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi industri manufaktur dalam beberapa dekade terakhir ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam menghadapi persaingan pasar bebas yang semakin ketat, setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi Indonesia, menyebabkan biaya pokok produksi menjadi naik. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. Menurut International Labor Organization (ILO) dalam Nurhikmah

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Populasi Mobil di Indonesia Tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam pertumbuhan industri otomotif di Indonesia, salah satunya adalah

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan bahwa fungsi sepeda motor sangat bermanfaat bagi setiap orang,

BAB I PENDAHULUAN. Industri manufaktur di Indonesia, sekarang ini mengalami. pangsa pasar tidak hanya lokal tetapi internasional. Industri seperti ini

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antar perusahaan berkembang semakin ketat. Masing masing

BAB I PENDAHULUAN. emosional setelah menjalani rutinitas yang melelahkan sepanjang hari. Hal

BAB I PENDAHULUAN. Munculnya perusahaan-perusahaan baru dalam skala besar, sedang,

BAB I PENDAHULUAN. jasa produksi (Eko Nurmianto, 2008). Fasilitas kerja yang dirancang tidak

BAB I PENDAHULUAN. Pekerja yang melakukan kegiatan berulang-ulang dalam satu siklus sangat

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin menambah ketatnya persaingan antar perusahaan atau industri untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. di Indonesia, dengan slogannya yang berbunyi One Heart. Perusahaan Honda yang

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V ANALISIS HASIL

BAB I PENDAHULUAN. nilai tambah bagi produk sehingga dapat dijual dengan harga kompetitif di

BAB 1 PENDAHULUAN. saat ini mendominasi pasar otomotif di Indonesia. Kiprahnya di dunia otomotif Indonesia

BAB 3 METODE PENELITIAN. Berikut ini adalah diagram alir yang digunakan dalam penyelesaian studi kasus ini: Mulai

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Volume Penjualan Motor dan Mobil di Indonesia Tahun

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Khususnya bagi industri pembuatan canopy, tralis, pintu besi lipat,

V. PENERAPAN SISTEM ERGONOMI DALAM PROSES PRODUKSI

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang menghasilkan barang maupun jasa.

ANALISIS POSTUR KERJA DAN BIOMEKANIKA PADA PROSES PENGIKIRAN WAJAN DI SP ALUMINIUM YOGYAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. Industri Otomotif merupakan salah satu jenis bisnis yang berkembang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masalah kesehatan yang dapat mengganggu proses kerja sehingga menjadi kurang

PERBEDAAN PERLAKUAN PEMBELI SEPEDA MOTOR SECARA KREDIT DAN TUNAI DI DEALER PT. LUMENINDO GILANG CAHAYA RUNGKUT SURABAYA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. Meningkatnya pasar otomotif nasional dalam hal mobil compact, membuat

TUGAS AKHIR ANALISIS POSTUR KERJA PENYEBAB CUMULATIVE TRAUMA DISORDERS

BAB I PENDAHULUAN. Low back pain atau nyeri punggung bawah merupakan salah satu kelainan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diperoleh dari hasil kerja praktek di industri otomotif sunter yaitu data cycle time

SD kelas 4 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 1. RANGKA DAN PANCA INDERALatihan Soal 1.1

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada masa sekarang ini, sarana transportasi merupakan suatu kebutuhan yang

BAB I PENDAHULUAN. proses produksi. Jika manusia bekerja dalam kondisi yang nyaman baik

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang saat ini mendominasi pasar otomotif di Indonesia. Kiprahnya di dunia otomotif

BAB I PENDAHULUAN. untuk memberikan citra yang baik dan unggul bagi produknya. Setiap konsumen

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kopi merupakan salah satu komoditi perkebunan yang memiliki

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peranan tenaga kerja dalam pembangunan nasional sangat penting karena

BAB 1 PENDAHULUAN. pada cara pembuatan produknya, khususnya produk yang dimaksudkan adalah

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. tergantung dari jenis produksi, teknologi yang dipakai, bahan yang digunakan,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH. Adapun urutan langkah-langkah dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam era globalisasi sekarang ini aktivitas penduduk semakin meningkat, dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. besar dalam pembangunan nasional. Tenaga kerja merupakan pelaksana

BAB II SEJARAH dan STRUKTUR PT. ASTRA HONDA MOTOR DIVISI TECHINCAL SUPPORT

TEKNIK ROWING. Kegiatan Belajar 2:

BAB I PENDAHULUAN I-1

PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. v Universitas Kristen Maranatha

Transkripsi:

ANALISIS POSISI KERJA OPERATOR GUDANG BARANG JADI DI PT. KLM DISUSUN OLEH: ADI TRIANSYAH (30411184)

LATAR BELAKANG Manusia dalam kehidupan sehari-hari melakukan aktifitas (Bekerja) Terkadang terdapat permasalahan: Bekerja dengan posisi yang tidak baik, seperti posisi tulang membungkuk Menahan beban terlalu besar Bekerja tidak memenuhi standard K3 kerja Sistem Rangka dan Otot Mempengaruhi Poduktifitas Berpotensi mengalami Keluhan Jangka Panjang dan Jangka Pendek Pengaplikasian pada PT.KLM bagian Gudang Barang Jadi dengan operator yang Bekerja melanggar Standard kerja

PENDAHULUAN PERUMUSAN MASALAH Bagaimana posisi kerja operator dan bagaimana potensi pengaruh posisi kerja operator Gudang Barang Jadi di PT.KLM TUJUAN PENULISAN Mengidentifikasi posisi kerja operator gudang barang jadi di PT.KLM pada saat melakukan gerakan dalam bekerja Mengidentifikasi potensi pengaruh posisi kerja operator gudang barang jadi di PT. KLM PEMBATASAN MASALAH Kerja praktek dan pengambilan data hanya dilakukan di PT. KLM yang berlokasi di daerah plant 1 sunter. Lokasi yang diamati hanya gudang shipping lantai 1 pada plant 1 sunter. Jenis pekerjaan yang di amati hanya pemindahan 2 motor menggunakan kedua tangan. Operator yang di amati hanya 3 orang operator gudang barang jadi plant sunter pada line A yaitu egi, rizky, dan ahmad

SEJARAH PERUSAHAAN Perusahaan mempunyai 5 pabrik yang berlokasi di daerah sunter (Plant 1), pegangsaan (Plant 2), cikarang (Plant 3&3A), dan daerah karawang (Plant 4). Didirikan pada 11 Juni 1971 dengan nama awal PT. Federal Motor. Saat itu, PT. Federal Motor hanya merakit, sedangkan komponennya diimpor dari Jepang dalam bentuk CKD (completely knock down). Tipe sepeda motor yang pertama kali di produksi adalah tipe bisnis, S 90 Z bermesin 4 tak dengan kapasitas 90cc. Jumlah produksi pada tahun pertama selama satu tahun hanya 1500 unit, namun seiring dengan perkembangan ekonomi saat ini dalam 1 hari perusahaan mampu memproduksi kurang lebih sebanyak 17.500 unit dari 10 line. Seiring dengan perkembangan kondisi ekonomi serta tumbuhnya pasar sepeda motor terjadi perubahan komposisi kepemilikan saham di pabrikan sepeda motor PT. KLM. Sejak tahun 2001 PT.KLM mempunyai komposisi kepemilikan saham 50% milik LM motor dari jepang dan KLM Internasional dari indonesia, sehingga terdapat dua kepemimpinan dalam satu perusahaan untuk mengelola perusahaan yang di wakili dari kepemimpinan jepang dan indonesia.

VISI DAN MISI PT. KLM Visi Memimpin pangsa pasar sepeda motor di Indonesia dengan merealisasikan impian pelanggan, menciptakan kegembiraan dan berkontribusi terhadap masyarakat Indonesia Misi Menciptakan solusi mobilitas bagi masyarakat Indonesia dengan produk dan layanan terbaik

STRUKTUR ORGANISASI

PROFIL KERJA OPERATOR

KAPASITAS PRODUKSI LINE A SUNTER SHIFT 1 Rata-rata jumlah produksi 20 hari kerja yaitu 24.000/20 hari adalah sebanyak 1200 unit motor per hari dalam 1 shift. Dari 1200 unit motor dibagi dengan 3 orang operator gudang barang jadi menjadi 400 unit. Jadi dalam 1 hari setiap operator memindahkan 400 unit motor.

JARAK TEMPUH OPERATOR Tabel diatas menunjukan bahwa jarak (S- T) yang di tempuh setiap operator dalam 1 hari adalah sebesar 25x210,8 yaitu sebesar 5270 dan jarak (S-T-S) adalah 25x421,6 meter yaitu sebesar 10540 meter dalam 1 harinya dengan waktu tempuh total 25x392detik yaitu sebesar 9800 detik

DIAGRAM ALIR DARI SUMBER MENUJU LOKASI A DAN BERAT PRODUK DIAGRAM ALIRAN PEKERJAAN : MENDORONG UNIT MOTOR KE GUDANG BAGIAN DEPAN A NOMOR PETA : 01 SEKARANG USULAN DIPETAKAN OLEH : ADI TRIANSYAH TANGGAL : 5 NOVEMBER 2014 GUDANG BARANG JADI GUDANG BELAKANG GUDANG TENGAH 3 Meter 1 14,5 Meter 2 13 Meter 3 6,2 Meter GUDANG DEPAN Terdapat tiga tipe yang di hasilkan dari line A plant sunter, yaitu X1, Y2, dan Z3 dengan berat berurutan sebesar 106kg, 97,5kg, dan 107kg. Dengan rata-rata sebesar 104,5kg. Berat produk yang di dorong oleh setiap operator yaitu 104,5x2unit yaitu 209kg

GERAKAN KERJA OPERATOR

RANGKUMAN DATA KERJA OPERATOR Dalam satu kali jumlah kerja, operator mendorong 2 motor, sehingga total motor yang di dorong setiap operator sebanyak 400 unit. Jarak tempuh S-T operator dalam 1 hari sebesar 5270 meter, dalam 1 bulan (20hari) sebesar 105.400 meter, dan prediksi dalam 1 tahun (245hari) sebesar 1.291.150 meter. Jarak S-T-S dalam 1 hari sebesar 10.540 meter, dalam 1 bulan sebesar 210.800 meter, dan prediksi dalam 1 tahun(245hari) yaitu 2.582.300 meter

POTENSI PENGARUH TERHADAP TUBUH DAN PRODUKTIFITAS Berdasarkan keempat pembagian gerakan kerja yang dilakukan oleh operator didapatkan hasil pengamatan dan wawancara tentang bagian-bagian tertentu yang berpotensi mengalami keluhan, seperti: Bagian Sendi Putar pada bahu kanan yang di sebebkan oleh beban yang terlalu besar pada gerakan pertama, kedua, dan ketiga, apabila mendorong motor dengan beban yang terlalu besar dapat berpotensi menyebabkan cedera pada sendi serta penyakit sendi (Spondylosis Lumbalis) yaitu penyakit nyeri dan kekakuan pada sendi, sehingga dapat mengganggu produktifitas operator. Bagian Tulang belakang berpotensi mengalami keluhan jangka panjang berupa pembungkukan tulang belakang ke arah depan (Lordosis), pembengkokan tulang belakang ke arah samping (Skoliosis), dan Syaraf Kejepit (Peripheral Nerve Entrapment Syndrome) yang terjadi apabila posisi tubuh operator saat mendorong motor tidak sesuai dengan beban kerja..

KESIMPULAN DAN SARAN Setiap operator bekerja selama 8 jam dalam 1 hari, dan 20 hari dalam 1 bulan dengan 4 pembagian gerakan kerja, yaitu menyeimbangkan motor, mendorong motorm membelokan motor, dan mengentikan motor. Setiap operator dalam 1 hari memindahkan motor sebanyak 200 kali dengan jumlah motor 400 unit. Jarak yang ditempuh untuk mendorong motor dalam 1 hari sejauh 5270 meter dan jarak yang di tempuh operator keseluruhan sejauh 10.540 meter. Jumlah gerakan tikungan dalam 1 siklus sebanyak 2 kali, dalam 1 hari operator membelokan sebanyak 400 kali, beban kerja seberat 209 Kg Otot dan rangka yang paling berpotensi mengalami keluhan pada ketiga operator adalah keluhan pada bagian tulang punggung dan sendi bahu. Potensi pertama cedera pada sendi serta penyakit sendi (Spondylosis Lumbalis) yaitu penyakit nyeri dan kekakuan pada sendi, Potensi penyakit kedua jangka panjangnya dapat menyebabkan pembungkukan tulang belakang ke arah depan (Lordosis), pembengkokan tulang belakang ke arah samping (Skoliosis), dan Syaraf Kejepit (Peripheral Nerve Entrapment Syndrome) sebaiknya dalam mendorong motor dikurangi bebannya, sehingga setiap siklusnya hanya mendorong satu motor yang sesuai dengan standardnya. Saran untuk perusahaan yaitu mencegah agar operator tidak melanggar standard kerja yang diberikan perusahaan, dan mengubah layout gudang barang jadi untuk mempunyai jalur lurus yang tidak banyak tikungan, sehingga operator lebih mudah dalam bekerja.