ANALISIS POSISI KERJA OPERATOR GUDANG BARANG JADI DI PT. KLM DISUSUN OLEH: ADI TRIANSYAH (30411184)
LATAR BELAKANG Manusia dalam kehidupan sehari-hari melakukan aktifitas (Bekerja) Terkadang terdapat permasalahan: Bekerja dengan posisi yang tidak baik, seperti posisi tulang membungkuk Menahan beban terlalu besar Bekerja tidak memenuhi standard K3 kerja Sistem Rangka dan Otot Mempengaruhi Poduktifitas Berpotensi mengalami Keluhan Jangka Panjang dan Jangka Pendek Pengaplikasian pada PT.KLM bagian Gudang Barang Jadi dengan operator yang Bekerja melanggar Standard kerja
PENDAHULUAN PERUMUSAN MASALAH Bagaimana posisi kerja operator dan bagaimana potensi pengaruh posisi kerja operator Gudang Barang Jadi di PT.KLM TUJUAN PENULISAN Mengidentifikasi posisi kerja operator gudang barang jadi di PT.KLM pada saat melakukan gerakan dalam bekerja Mengidentifikasi potensi pengaruh posisi kerja operator gudang barang jadi di PT. KLM PEMBATASAN MASALAH Kerja praktek dan pengambilan data hanya dilakukan di PT. KLM yang berlokasi di daerah plant 1 sunter. Lokasi yang diamati hanya gudang shipping lantai 1 pada plant 1 sunter. Jenis pekerjaan yang di amati hanya pemindahan 2 motor menggunakan kedua tangan. Operator yang di amati hanya 3 orang operator gudang barang jadi plant sunter pada line A yaitu egi, rizky, dan ahmad
SEJARAH PERUSAHAAN Perusahaan mempunyai 5 pabrik yang berlokasi di daerah sunter (Plant 1), pegangsaan (Plant 2), cikarang (Plant 3&3A), dan daerah karawang (Plant 4). Didirikan pada 11 Juni 1971 dengan nama awal PT. Federal Motor. Saat itu, PT. Federal Motor hanya merakit, sedangkan komponennya diimpor dari Jepang dalam bentuk CKD (completely knock down). Tipe sepeda motor yang pertama kali di produksi adalah tipe bisnis, S 90 Z bermesin 4 tak dengan kapasitas 90cc. Jumlah produksi pada tahun pertama selama satu tahun hanya 1500 unit, namun seiring dengan perkembangan ekonomi saat ini dalam 1 hari perusahaan mampu memproduksi kurang lebih sebanyak 17.500 unit dari 10 line. Seiring dengan perkembangan kondisi ekonomi serta tumbuhnya pasar sepeda motor terjadi perubahan komposisi kepemilikan saham di pabrikan sepeda motor PT. KLM. Sejak tahun 2001 PT.KLM mempunyai komposisi kepemilikan saham 50% milik LM motor dari jepang dan KLM Internasional dari indonesia, sehingga terdapat dua kepemimpinan dalam satu perusahaan untuk mengelola perusahaan yang di wakili dari kepemimpinan jepang dan indonesia.
VISI DAN MISI PT. KLM Visi Memimpin pangsa pasar sepeda motor di Indonesia dengan merealisasikan impian pelanggan, menciptakan kegembiraan dan berkontribusi terhadap masyarakat Indonesia Misi Menciptakan solusi mobilitas bagi masyarakat Indonesia dengan produk dan layanan terbaik
STRUKTUR ORGANISASI
PROFIL KERJA OPERATOR
KAPASITAS PRODUKSI LINE A SUNTER SHIFT 1 Rata-rata jumlah produksi 20 hari kerja yaitu 24.000/20 hari adalah sebanyak 1200 unit motor per hari dalam 1 shift. Dari 1200 unit motor dibagi dengan 3 orang operator gudang barang jadi menjadi 400 unit. Jadi dalam 1 hari setiap operator memindahkan 400 unit motor.
JARAK TEMPUH OPERATOR Tabel diatas menunjukan bahwa jarak (S- T) yang di tempuh setiap operator dalam 1 hari adalah sebesar 25x210,8 yaitu sebesar 5270 dan jarak (S-T-S) adalah 25x421,6 meter yaitu sebesar 10540 meter dalam 1 harinya dengan waktu tempuh total 25x392detik yaitu sebesar 9800 detik
DIAGRAM ALIR DARI SUMBER MENUJU LOKASI A DAN BERAT PRODUK DIAGRAM ALIRAN PEKERJAAN : MENDORONG UNIT MOTOR KE GUDANG BAGIAN DEPAN A NOMOR PETA : 01 SEKARANG USULAN DIPETAKAN OLEH : ADI TRIANSYAH TANGGAL : 5 NOVEMBER 2014 GUDANG BARANG JADI GUDANG BELAKANG GUDANG TENGAH 3 Meter 1 14,5 Meter 2 13 Meter 3 6,2 Meter GUDANG DEPAN Terdapat tiga tipe yang di hasilkan dari line A plant sunter, yaitu X1, Y2, dan Z3 dengan berat berurutan sebesar 106kg, 97,5kg, dan 107kg. Dengan rata-rata sebesar 104,5kg. Berat produk yang di dorong oleh setiap operator yaitu 104,5x2unit yaitu 209kg
GERAKAN KERJA OPERATOR
RANGKUMAN DATA KERJA OPERATOR Dalam satu kali jumlah kerja, operator mendorong 2 motor, sehingga total motor yang di dorong setiap operator sebanyak 400 unit. Jarak tempuh S-T operator dalam 1 hari sebesar 5270 meter, dalam 1 bulan (20hari) sebesar 105.400 meter, dan prediksi dalam 1 tahun (245hari) sebesar 1.291.150 meter. Jarak S-T-S dalam 1 hari sebesar 10.540 meter, dalam 1 bulan sebesar 210.800 meter, dan prediksi dalam 1 tahun(245hari) yaitu 2.582.300 meter
POTENSI PENGARUH TERHADAP TUBUH DAN PRODUKTIFITAS Berdasarkan keempat pembagian gerakan kerja yang dilakukan oleh operator didapatkan hasil pengamatan dan wawancara tentang bagian-bagian tertentu yang berpotensi mengalami keluhan, seperti: Bagian Sendi Putar pada bahu kanan yang di sebebkan oleh beban yang terlalu besar pada gerakan pertama, kedua, dan ketiga, apabila mendorong motor dengan beban yang terlalu besar dapat berpotensi menyebabkan cedera pada sendi serta penyakit sendi (Spondylosis Lumbalis) yaitu penyakit nyeri dan kekakuan pada sendi, sehingga dapat mengganggu produktifitas operator. Bagian Tulang belakang berpotensi mengalami keluhan jangka panjang berupa pembungkukan tulang belakang ke arah depan (Lordosis), pembengkokan tulang belakang ke arah samping (Skoliosis), dan Syaraf Kejepit (Peripheral Nerve Entrapment Syndrome) yang terjadi apabila posisi tubuh operator saat mendorong motor tidak sesuai dengan beban kerja..
KESIMPULAN DAN SARAN Setiap operator bekerja selama 8 jam dalam 1 hari, dan 20 hari dalam 1 bulan dengan 4 pembagian gerakan kerja, yaitu menyeimbangkan motor, mendorong motorm membelokan motor, dan mengentikan motor. Setiap operator dalam 1 hari memindahkan motor sebanyak 200 kali dengan jumlah motor 400 unit. Jarak yang ditempuh untuk mendorong motor dalam 1 hari sejauh 5270 meter dan jarak yang di tempuh operator keseluruhan sejauh 10.540 meter. Jumlah gerakan tikungan dalam 1 siklus sebanyak 2 kali, dalam 1 hari operator membelokan sebanyak 400 kali, beban kerja seberat 209 Kg Otot dan rangka yang paling berpotensi mengalami keluhan pada ketiga operator adalah keluhan pada bagian tulang punggung dan sendi bahu. Potensi pertama cedera pada sendi serta penyakit sendi (Spondylosis Lumbalis) yaitu penyakit nyeri dan kekakuan pada sendi, Potensi penyakit kedua jangka panjangnya dapat menyebabkan pembungkukan tulang belakang ke arah depan (Lordosis), pembengkokan tulang belakang ke arah samping (Skoliosis), dan Syaraf Kejepit (Peripheral Nerve Entrapment Syndrome) sebaiknya dalam mendorong motor dikurangi bebannya, sehingga setiap siklusnya hanya mendorong satu motor yang sesuai dengan standardnya. Saran untuk perusahaan yaitu mencegah agar operator tidak melanggar standard kerja yang diberikan perusahaan, dan mengubah layout gudang barang jadi untuk mempunyai jalur lurus yang tidak banyak tikungan, sehingga operator lebih mudah dalam bekerja.