Modul ke: Pengantar Psikodiagnostik Validitas Reliabilitas Fakultas PSIKOLOGI Muhammad Ramadhan, M.Psi, Psikolog. Program Studi Psikologi http://www.mercubuana.ac.id
Reliabilitas Merujuk pada konsistensi nilai yang diperoleh seseorang yang sama ketika diberikan tes yang sama namun pada waktu yang berbeda. Konsep yang mendasari ialah perhitungan error pada suatu nilai tertentu Error yang dimaksud adalah perbedaan antara kemampuan yang sebenarnya dimiliki dengan skor yang diperoleh melalui pengukuran yang mengukur kemampuan tersebut.
Reliabilitas Pada tes psikologi error yang dimaksud bukan kesalahan pada pengguna test (test taker) atau kesalahan yang disengaja ketika proses pengerjaan tes. Merupakan ketidaktepatan dalam proses pembuatan alat tes, seperti faktor2 yang tidak terukur atau terdeteksi pada pembuatan tes. Mengukur error dan mencari cara meminimalkannya
Reliabilitas Bahasa statistik bila memiliki reliabilitas tes maka akan didapatkan perkiraan total variance atau variasi total dari nilai tes yang disebut error variance Semakin minim nilai error maka tes tersebut semakin reliabel, begitu pula sebaliknya.
Reliabilitas Sebagai contoh : pengukuran fluktuasi mood, maka bila nilai skor tes turun/naik = reliabilitas baik/buruk Cause change in score on test day by day kondisi mood tidak selalu sama setiap harinya Kondisi apapun yang tidak relevan dengan tujuan test error variance Setiap tester mengusahakan kondisi yang seragam (lingkungan, instruksi, rapport, dsb)
Correlational Coefficient konsistensi dari dua nilai yang independent Disimbolkan dengan (r) Korelasi ada 3 : + (Positif) -(Negatif) 0 (Nol)
Pengukuran Korelasi Pearson Product Moment Correlational Posisi individu dalam kelompok = Standard Score Jumlah penyimpangan individu diatas atau dibawah mean kelompok Diatas rata2 korelasi + Dibawah rata2 korelasi -
Pengukuran Korelasi Statistical significance korelasi yang dihasilkan signifikan atau tidak Untuk melihat menggunakan level signifikan Resiko kesalahan yang akan digunakan untuk menarik kesimpulan dari data yang ada. Level signifikansi = 0.01 0.05 Bila korelasi signifikan pada level 0.05 maka ada probabilitas kesalahan 5 dari 100
Reliabilitas Seberapa tinggi koefisien reliabilitas dikatakan memiliki reliabilitas yang tinggi Tergantung tes, namun biasanya bila koefisien mencapai 0.7 atau 0.8 maka tes tersebut dapat dikatakan reliabel
Tipe Reliabilitas A. Tes-Re tes Metode yang digunakan untuk mencari reliabilitas dengan cara mengulang tes yang sama pada dua kesempatan yang berbeda Merupakan korelasi dari nilai tes individu yang diperoleh di waktu pengetesan yang berbeda
Tipe Reliabilitas Error variance yang diperoleh berasal dari fluktuasi performance pada tes sesi 1 dan sesi 2 Variasi karena situasi pengetesan yang tidak dapat dikontrol, seperti suasana, cuaca, kebisingan, dsb.
Tipe Reliabilitas B. Alternate-Form Reliability Mendapatkan reliabilitas dengan memberikan tes yang bentuknya setara pada kesempatan yang berbeda dan pada individu yang sama. Harus memperhitungkan interval pemberian tes.
Tipe Reliabilitas C. Split-Half Reliability Internal consistency : apakah dibelah dengan item-item yang konsisten = content sampling Yang dilihat adalah item-item nya konsisten atau tidak Antara belahan 1 dan belahan 2 dikorelasikan
Tipe Relibilitas D.Kuder-Richardson & Coefficient Alpha Single administration Yang ditekankan adalah inter item consistency, yaitu konsitensi jawaban terhadap item Error variance berasal dari content sampling dan heterogeneity dari perilaku yang di tuju.
Sumber Error dalam Reliabilitas Sumber Error Contoh Metode Penilaian Time sampling Tes yang sama diberikan pada 2 waktu yang berbeda Tes-re tes Korelasi antara 2 skor pada 2 kesempatan Item sampling Item-item yang berbeda digunakan untuk mengukur perilaku Alternate form or parallel Korelasi antara bentuk tes yang mirip yang memiliki item2 yang berbeda Internal consistency Item-item yang konsisten pada tes yang sama Split half, KR20, dan alpha cronbach Observer differences Catatan yang berbeda dari masing-masing observer Kappa statistic
Validitas Apakah tes mengukur apa yang ingin diukur dan seberapa jauh dapat mengukur apa yang ingin diukur tersebut. Jangan terlalu percaya dengan judul tes Alat tes yang baik harus memberikan nama yang baik orang mengetahui apa yang diukur tes tersebut.
Validitas Lebih lanjut validitas tidak dapat dilaporkan sebagai tinggi atau rendah tetapi apakah tes tersebut mengukur apa yang ingin diukur. Misalnya : tes informal ingin mengetahui kemampuan berhitung anak usia 5 tahun. Isi tes kemampuan geometrik = tes tidak valid tes yang valid bila isinya sebagai contoh sebutkan urutan angka 1-50
Validitas Fundamentally, all procedure for determining test validity are concerned with relationship between performance on the test and other independently observable facts about the behavior characteristics under consideration
Metode Mendapatkan Validitas A. Content Description Melibatkan pemeriksaan sistematis terhadap isi tes untuk melihat apakah tes me-cover contoh perilaku yang diukur Menggunakan subject-matter expert Item yang didapat dari expert dispesifikasikan=topiknya tujuan instruksional Setelah itu tentukan berapa item yang dibutuhkan untuk mengukur hal yang sudah dispesifikkan sebelumnya.
Metode Mendapatkan Validitas Content validity jangan disamakan dengan face validity Karena face validity bukan fokus pada caracara pengukuran tes tapi lebih pada apa saja yang muncul dipermukaan (superficially)
Construct Indentification Construct-Validity berfokus pada peran teoriteori psikologi. Hal ini dilakukan untuk menyusun definisi operasional tingkah laku yang akan diukur dalam tes. Contoh construct adalah aptitude, scholastic verbal, mechanical comprehension dsb. Tes bakat apakah dapat meramalkan performance dimasa depan. Tes untuk job applicant, seleksi calon mahasiswa
Criterion-Prediction Prosedur yang mengindikasikan keefektifan tes dalam memprediksi kinerja individu dimasa depan. Sering disebut predictive validity Item-itemnya dapat memprediksi kinerja individu dimasa depan
Terima Kasih Muhammad Ramadhan, M.Psi