TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PELAYANAN RESEP DI APOTEK KIMIA FARMA 286 PADANG ASRI

dokumen-dokumen yang mirip
Pengaruh Mutu Pelayanan Terhadap Tingkat Kepuasan Konsumen Apotek Non Praktek Dokter di Kuta Utara

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KAMAR OBAT PUSKESMAS KABUPATEN JEPARA TAHUN 2017

PENGARUH PELATIHAN TERHADAP PELAYANAN OBAT DENGAN RESEP OLEH APOTEKER DI APOTEK WILAYAH KOTA DENPASAR

KORELASI ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN DAN HARAPAN SERTA PERSEPSI PASIEN DALAM PELAYANAN KEFARMASIAN DI APOTEK X DI DAERAH SEMINYAK

BAB II METODE PENELITIAN

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP PELAYANAN RESEP PASIEN JAMKESMAS DI RUMAH SAKIT DI DAERAH WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI.

EVALUASI KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP PELAYANAN DI APOTEK INSTALASI FARMASI RS. A KABUPATEN PEMALANG JAWA TENGAH NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN INSTALASI FARMASI DI RSUD PARE MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PADA BAGIAN KLAIM BERDASARKAN TINGKAT KEPUASAN NASABAH DI PT. AJC MENGGUNAKAN METODE SERVICE QUALITY

PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP PELAYANAN APOTEK DI KOTA RANAI KECAMATAN BUNGURAN TIMUR KABUPATEN NATUNA NASKAH PUBLIKASI

Kata-kata kunci: Kualitas pelayanan jasa dan kepuasan konsumen

Diarti, et al, Studi Kualitas Pelayanan Apotek Ditinjau dari Tingkat Kepuasan Konsumen...

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN SISTEM PELAYANAN FARMASI SATU PINTU

ABSTRAK KUALITAS PELAYANAN RESEP DI APOTEK RUMAH SAKIT UMUM DAERAH HADJI BOEDJASIN PELAIHARI

Medula Vol. 2 No. 1 Oktober 2014 ISSN

ANALISIS IMPORTANCE PERFORMANCE ANALYSIS (IPA) TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI APOTEK PONTJOL SEMARANG

METODE PENELITIAN. Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini meliputi : Merupakan data yang langsung didapatkan melalui penyebaran kuisioner

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian. membuktikan secara empiris hipotesis tersebut maka variabel yang diteliti:

Evaluasi Kepuasan Konsumen terhadap Pelayanan (Farida Baroroh) 135

PERSEPSI KONSUMEN APOTEK TERHADAP PELAYANAN APOTEK DI TIGA KOTA DI INDONESIA

ANALISIS KEPUASAN PASIEN TERHADAP STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI PUSKESMAS SEMPAJA SAMARINDA

EVALUASI KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN FARMASI DI APOTEK X. Ratih Pratiwi Sari

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA APOTEK KIMIA FARMA PEKALONGAN RESUME SKRIPSI

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN DOKTER DENGAN KEPUASAN PASIEN DI INSTALASI RAWAT INAP A BADAN LAYANAN UMUM RUMAH SAKIT UMUM PUSAT PROF. DR. R. D. DR. R.

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS PELAYANAN PASIEN RAWAT JALAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN DI APOTEK INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ISLAM SITTI MARYAM KOTA MANADO

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. termasuk dalam kriteria inklusi pada penelitian ini, 15 responden untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam desain penelitian non eksperimental deskriptif

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang dapat menghasilkan barang atau jasa berkualitas yang mampu

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode survey

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN YANG MENGUNJUNGI SOLO GRAND MALL SURAKARTA

Kepuasan Masyarakat Terhadap Kinerja Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Dalam Menangani Kasus Makanan Bermelamin Di Yogyakarta

Farmaka Volume 15 Nomor 3 96

Evaluasi Mutu Pelayanan Di Apotek Komunitas Kota Kendari Berdasarkan Standar Pelayanan Kefarmasian

ANALISI KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI INSTALASI FARMASI RSIA CICIK PADANG. Oleh: KHARISMA ROSA BP

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

EVALUASI PELAYANAN APOTEK BERDASARKAN INDIKATOR PELAYANAN PRIMA DI KOTA MAGELANG PERIODE 2016

*Herlin Dwi Kartikasari **Abadyo Program Studi Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Hos Cokroaminoto Ruko Grogol C2, Pekalongan. Alasan dipilihnya toko

III. METODE PENELITIAN

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN JASA KESEHATAN (STUDI PASIEN RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM YARSI PONTIANAK)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional. analitik dengan pendekatan cross sectional untuk mempelajari

INTISARI GAMBARAN KUALITAS PELAYANAN DISTRIBUSI OBAT PT.TRI SAPTA JAYA TERHADAP APOTEK DI WILAYAH BANJARMASIN TENGAH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah statistik deskriptif. Menurut Sugiyono

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

III. METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Mohammad Nazir (1998: 63), metode

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI BP.GIGI PUSKESMAS KELAYAN DALAM KOTA BANJARMASIN

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS. Pelanggan PO Maju Lancar. Jumlah kuisioner yang disebarkan dihitung dengan Z E

PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP PERAN APOTEKER DALAM PELAYANAN INFORMASI OBAT TANPA RESEP DI APOTEK WILAYAH KECAMATAN MAGELANG TENGAH KOTAMADYA MAGELANG

TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN OBAT DI APOTEK WILAYAH KECAMATAN MERTOYUDAN KABUPATEN MAGELANG

BAB III METODELOGI PENELITIAN

*Syafrianti Yatim, ,**Dr. Teti Sutriyati, M. Si, Apt***Madania, S.Farm, M.Sc., Apt. Program Studi Si, Jurusan Farmasi, FIKK, UNG

Inpatient Satisfaction of Nursing Services in RSUP Dr. Kariadi Semarang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. kualitas pelayanan yang diberikan perusahaan kepada konsumen.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.

MOTIVASI KONSUMEN TERHADAP LAYANAN INFORMASI DAN KONSULTASI OBAT DI APOTEK KOTA YOGYAKARTA

ABSTRAK. Kata-kata kunci: Audit Operasional, Kualitas Pelayanan Karyawan Bagian Frontliner.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional yaitu penelitian yang

BAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Kualitas Jasa Terhadap Loyalitas Pelanggan Logistik Pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan

ABSTRAK TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP BANGSAL BEDAH RUANG KUTILANG DAN MAWAR DI RUMAH SAKIT X DI BANDAR LAMPUNG 2010

III. METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah para eksportir dan importir yang menggunakan jasa

Purnamaningrat, A.A.I.D. 1, Antari, N.P.U. 1, Larasanty, L.P.F. 1. Universitas Udayana

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (Sugiyono, 2002: 11). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh

III. METODE PENELITIAN. membuat prediksi atau pun mencari implikasi.

201 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. ISSN (elektronik)

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Mohammad Nazir (1998: 63), metode

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan XL Center Gorontalo, jln Nani Wartabone No 143B, kota

III. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam suatu penelitian harus mempergunakan metode yang tepat dan sesuai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN DENGAN STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN APOTEK DI KABUPATEN REMBANG KOTA REMBANG NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah Tebing View Resort yang berada di

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan. Hal ini disebabkan karena kualitas jasa dapat digunakan

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN RESEP DI BEBERAPA APOTEK KIMIA FARMA DI KOTA MEDAN SKRIPSI

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Evaluasi Mutu Pelayanan Kategori Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Informasi Obat Di Salah Satu Puskesmas Di Kecamatan Tampan Pekanbaru

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan di bidang bisnis merupakan kegiatan yang komplek dan beresiko

ANALISIS KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DALAM PELAYANAN KEFARMASIAN DI INSTALASI FARMASI RSUP PROF. Dr. R. D. KANDOU MANADO

MUTU PELAYANAN KEFARMASIAN DI KLINIK TELKOM MEDAN SKRIPSI

: Dimensi Kualitas, Kepuasan Pasien, Askes Sosial, Pelayanan Rawat Jalan, Rumah Sakit

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dalam hal ini adalah pengguna (Dosen dan Operator) Sistem Informasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. intrumentasi, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.

* Agus Mansur, ** Intan Wahyu WD Jurusan Teknik Industri, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta * **

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA L AMORE CAFE DI DENPASAR. Oleh Ni Kadek Yuliastina 1 Made Jatra 2

Transkripsi:

TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PELAYANAN RESEP DI APOTEK KIMIA FARMA 286 PADANG ASRI (CUSTOMER SATISFACTION LEVEL OF PRESCRIPTION SERVICE IN KIMIA FARMA PHARMACY 286 PADANG ASRI) I Nyoman Gede Tri Sutrisna, 1* Putu Ayu Widya Galih Mega Putri 2 dan Kadek Duwi Cahyadi 1 1 Akademi Farmasi Saraswati Denpasar, Bali, 2 Apotek Kimia Farma 286 Padang Asri, Bali Abstrak: Pelayanan kesehatan yang baik dapat meningkatkan kualitas kesehatan individu. Kesehatan merupakan bagian yang penting guna meningkatkan kualitas hidup dari masing-masing individu. Pelayanan kefarmasian merupakan salah satu bagian dari pelayanan kesehatan. Apotek merupakan salah satu sarana atau tempat pelayanan kefarmasian khususnya pelayanan resep. Apotek Kimia Farma sendiri merupakan apotek yang sudah dikenal oleh masyarakat luas khususnya di Bali dengan pelayanan yang ramah, sikap yang baik, kejelasan, dan ketepatan pemberian informasi yang lengkap, kecepatan dan ketelitian dalam pelayanan. Penelitian tentang tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan resep di Apotek kimia Farma 286 Padang Asri merupakan penelitian deskriptif menggunakan kuisioner yang disebarkan kepada 50 responden yang melakukan pengambilan obat dengan resep di apotek tersebut. Penilaian didasarkan pada 5 (lima) dimensi yaitu dimensi responsiveness (ketanggapan pelayanan), dimensi reliability (keandalan pelayanan), dimensi assurance (keyakinan/jaminan), dimensi empathy (perhatian untuk memahami kebutuhan pelanggan) dan dimensi tangible (sarana fisik, perlengkapan dan pegawai). Dari hasil perhitungan dan analisa data yang diperoleh skor rata-rata pada setiap indikator sebagai berikut indikator responsiveness dengan skor rata-rata 3,14 dengan klasifikasi puas, indikator reliability dengan skor rata-rata 3,13 dengan klasifikasi puas, indikator assurance dengan skor rata-rata 3,28 dengan klasifkasi sangat puas, indikator empathy dengan skor rata-rata 3,17 dengan klasifikasi puas, indikator tangible dengan skor rata-rata 3,19 dengan klasifikasi puas. Secara keseluruhan di peroleh skor rata-rata 3,18 dengan klasifikasi konsumen puas dengan pelayanan kefarmasian di apotek kimia farma 286 padang asri. Kata kunci : Kepuasan, Pelayanan, Resep, Konsumen, Kuisioner ABSTRACT. The Good healthcare can improve the health of individual. Health is an important part to improve the quality of life from each individual. Pharmacy services is one part of the health service. Pharmacy is one of the means or tools to get a prescription pharmacy services. Kimia Farma it self is a pharmacy that has been popular by the public, especially in Bali with a friendly service, good attitude, clarity and precision giving full information, speed and accuracy in service. Research on the patient s satisfaction level about care prescription are located in the Kimia Farma pharmacy 286 Padang Asri. The type of study is a descriptive using a questionnaire distributed to 50 respondents who did taking prescription medications at that pharmacy. Ratings are based on 5 (five) dimensions of responsiveness (responsiveness of service), the dimension of reliability (reliability of service), the dimensions of assurance (assurance/guarantee), the dimensions of empathy (attention to understanding customer needs) and the dimensions of tangible (physical facilities, equipment and employees). Base the calculation and analysis of datas are obtained an average score on each indicator as follows responsiveness indicators by an average score of 3.14 with a satisfied classification, reliability indicators by an average score of 3.13 with the classification satisfied, assurance indicators by scores an average of 3.28 with a very satisfied in classification, indicators of empathy by an average score of 3.17 with a satisfied classification, tangible indicators by an average score of 3.19 with the classification satisfied. Overall, we obtained an average score of 3.18 by the classification of consumers are satisfied with the pharmacy services in Kimia Farma pharmacy 286 Padang Asri. Keywords : Satisfaction, Service, Recipes, Consumer, Questionnaires

PENDAHULUAN Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktik kefarmasian oleh Apoteker (Kementerian Kesehatan, 2014). Semakin pesatnya perkembangan pelayanan apotek menuntut pemberi layanan apotek harus mampu memenuhi keinginan dan selera masyarakat yang terus berubah dan meningkat (Depkes RI, 2004). Didalam pelayanan resep, pelayanan yang diberikan haruslah bermutu, selain dapat mengurangi risiko terjadinya medication error, pelayanan yang bermutu juga dapat memenuhi kebutuhan dan tuntutan masyarakat sehingga masyarakat akan memberikan persepsi yang baik terhadap apotek tersebut (Harianto, 2005). Kepuasan konsumen adalah respon yang diberikan konsumen terhadap kesesuain antara tingkat kepentingan sebelumnya dan kinerja aktual yang dirasakan setelah pemakaian (Rangkuti, 2006). Mutu pelayanan dikatakan baik dan memuaskan apabila jasa yang diterima sudah sesuai atau melebihi harapan konsumen. Sebaliknya mutu pelayanan dikatakan buruk atau tidak memuaskan apabila pelayanan yang diterima lebih rendah dari apa yang diharapkan (Kotler, 2000). Berdasarkan hal tersebut, maka dilakukan penelitian melalui kuisioner untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen terhadap pelayanan resep di apotek kimia farma 286 padang asri. Ukuran mutu suatu pelayanan dikatakan baik dapat berdasarkan dimensi tangible (sarana fisik, perlengkapan dan pegawai), dimensi reliability (keandalan pelayanan), dimensi responsiveness (ketanggapan pelayanan), dimensi assurance (keyakinan/jaminan) dan dimensi empathy (perhatian untuk memahami kebutuhan pelanggan) (Ingerani, 2002). METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian. Penelitian ini termasuk penelitian observasional. Penelitian observasional adalah penelitian yang tidak memungkinkan peneliti memberikan perlakuan kepada subjek penelitian. Metode pengumpulan data berupa cross sectional yaitu suatu penelitian yang pengumpulan data dilakukan hanya satu kali pada waktu tertentu (Zainuddin, 2011). Lokasi Penelitian ini dilakukan di Apotek Kimia Farma 286 Padang Asri yang dilaksanakan pada bulan Juni 2016. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh pengunjung apotek yang menebus resep di Apotek kimia farma 286 Padang Asri yang memenuhi kriteria inklusi. Perhitungan jumlah sampel yang di ambil adalah sebagai berikut Keterangan : n : Besar sampel N : Besar populasi Z(1-ai) : Sebaran normal baku, besarnya tergantung tingkat kepercayaan (TK), jika TK 90%= 1,64, TK 95%= 1,96 dan TK 99%= 2,57 P : Proporsi kejadian, jika tidak diketahui dianjurkan = 0,5 d : Besar penyimpangan; 0,1, 0,05 dan 0,1 Dalam perhitungan, untuk menentukan populasi, peneliti menghitung jumlah rata-rata resep yang ditebus di apotek kimia farma 286 padang asri perbulan selama tiga bulan terakhir, jumlah yang didapat sebesar 47,33 resep per bulan. n= n= n NZ α P P Nd n= 47,07 Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik pengambilan secara Simple Random Sampling. Instrumen Penelitian. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur tingkat kepuasan konsumen terhadap pelayanan resep di Apotek kimia farma 286 Padang Asri, menggunakan kuisioner. Kuesioner yang dibuat berdasarkan dimensi tangible, reliability, responsiveness, assurance dan empathy. Skala yang digunakan adalah skala likert, skala ini mengukur ordinal karena hanya dapat membuat ranking tetapi tidak dapat Z α P P

diketahui berapa kali satu responden lebih baik atau lebih buruk dari responden lainnya didalam nilai skala (Sunyoto, 2011). Pada kuisioner dirancang pernyataan dengan jawaban yang mendukung (favorable), dan diberikan skor 4 untuk jawaban Sangat Setuju (SS), skor 3 untuk jawaban Setuju (S), Skor 2 untuk jawaban Kurang Setuju (KS), skor 1 untuk jawaban Tidak Setuju (TS). Untuk pernyataan dengan jawaban yang tidak mendukung (unfavorable) diberikan skor 1 untuk jawaban Sangat Setuju (SS), skor 2 untuk jawaban Setuju (S), Skor 3 untuk jawaban Kurang Setuju (KS), skor 4 untuk jawaban Tidak Setuju (TS). Uji Validitas Kuesioner. Uji validitas menunjukkan sejauh mana alat pengukur yaitu kuesioner dapat mengukur apa yang ingin diukur. Jenis uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas konstruk yaitu uji validitas untuk melihat konsistensi antara komponen konstruk yang satu dengan lainnya, jika semua komponen tersebut konsisten antara satu dengan yang lainnya maka komponen tersebut valid. Uji validitas dapat dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi product moment. Item instrumen dianggap valid apabila hasilnya lebih besar dari 0,3 atau bisa juga dengan membandingkan r tabel (Sugiyono, 2009). Kriteria validasi suatu pertanyaan dapat ditentukan jika: r hitung > r tabel, maka pertanyaan yang diajukan dinyatakan valid. r hitung < r tabel, maka pertanyaan yang diajukan dinyatakan tidak valid (Riwidikdo, 2012). Uji reliabilitas kuesioner. Reliabilitas adalah kesamaan hasil pengukuran atau pengamatan bila fakta atau kenyataan hidup tadi diukur atau diamati berkali-kali dalam waktu yang berlainan. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan model Cronbach Alpha (Riwidikdo, 2012). Kuesioner dikatakan reliabel jika memiliki nilai alpha minimal 0,6 (Riwidikdo, 2012). Analisis Data dan Interpretasi Data. Data penelitian yang diperoleh di analisis secara deskriptif. Sistem skoring hasil penelitian menggunakan skala likert dan diklasifikasikan agar lebih mudah diinterpretasiakan dalam rentang rata-rata dari nilai terkecil sebesar 1 sampai nilai terbesar 4. Tabel 1 Klasifikasi Persepsi Konsumen Interval Klasifikasi 1-1,75 Tidak puas >1,75-2,50 Kurang puas >2,50-3,25 Puas >3,25-4 Sangat puas (Rahmulyono, 2008) HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Responden Gambar 3.1 Diagram Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin. 10% 46% 54% 14% 27% Jenis Kelamin 49% Laki laki Perempuan Gambar 3.2 Diagram Umur Responden 14% 12% Umur Responden Tingkat pendidikan 10% 2% 6% 6% 50% 17-25 26-35 36-45 46-55 SMP SMA Gambar 3.3 Diagram Tingkat Pendidikan Responden. D1 D2 D3 S1

16% Gambar 3.4 Diagram Pekerjaan Responden 34% 16% Pekerjaan 10% 58% Kunjungan Responden Ke Apotek Kimia Farma 286 Padang Asri 42% 24% Negeri Swasta Wiraswasta Tidak Bekerja Baru pertama kali 2-5 kali Lebih dari 5 kali Gambar 3.5 Diagram Kunjungan Responden Ke Apotek Kimia Farma 286 Padang Asri. Tingkat Kepuasan Konsumen. Berdasarkan nilai skoring yang didapat dari kuisioner pada penelitian ini, skor rata-rata dimensi responsiveness (cepat tangkap) sebesar 3,14 dapat diklasifikasikan konsumen puas terhadap pelayanan resep yang diberikan oleh petugas di apotek kimia farma 286 padang asri. Hal ini sudah memberikan suatu pelayanan yang baik terhadap pasien. Kemampuan daya tangkap dengan pasien dapat ditingkatkan dengan kemampuan untuk memberikan jasa pelayanan yang cepat dan tepat. Pada dimensi reliability (keandalan) diperoleh skor rata-rata sebesar 3,13 dapat diklasifikasikan konsumen puas terhadap pelayanan resep yang diberikan oleh petugas di apotek kimia farma 286 padang asri. Hal ini menunjukkan hal positif bahwa petugas sudah handal dalam memberikan pelayanan, serta mendapatkan kepuasan karena mendapatkan pelayanan yang sesuai. Keandalan petugas apotek dapat ditingkatkan dengan melaksanakan jasa yang telah disajikan. Pada dimensi assurance (kepastian) diperoleh skor rata-rata 3,28 di klasifikasikan konsumen sangat puas dengan pelayanan kefarmasian yang diberikan. Hal ini menunjukan segi positif bahwa apotek kimia farma 286 dapat memberikan kepastian kepada konsumen yang menebus resep. Bentuk kepastian dari pelayanan adalah kemampuan petugas dalam memberikan kepercayaan dan kebenaran. Hal ini dapat memberikan motivasi untuk apotek kimia farma 286 padang asri agar tetap mempertahankan keramah-tamahan, kepercayaan, dan keyakinan. Pada dimensi empaty (empati) diperoleh skor rata-rata sebesar 3,17 diklasifikasikan konsumen puas dengan pelayanan kefarmasian di apotek kimia farma 286 padang asri. Hal ini menunjukkan bahwa apotek kimia farma 286 padang asrisudah memberikan perhatian kepada konsumen. Sikap empati dapat ditingkatkan dengan melakukan komunikasi yang baik, dan memahami kebutuhan yang di perlukan oleh pasien. Berempati terhadap pasien dapat ditunjukkan dengan hal-hal kecil, misalnya memberi salam ketika pasien datang ke apotek, selalu tersenyum, mengucapkan terima kasih saat pasien akan meninggalkan apotek hal ini akan menunjukkan bahwa petugas apotek peduli dan empati terhadap konsumen. Pada dimensi tangible (berwujud) diperoleh skor rata-rata sebesar 3,19 diklasifikasikan konsumen sudah puas dengan pelayanan kefarmasian yang diberikan di apotek kimia farma 286 padang asri. Fasilitas dalam pelayanan sangat mempengaruhi kenyamanan konsumen. Maka pada dimensi tangible (berwujud) dapat ditingkatkan dengan memberikan fasilitas yang lebih lengkap yaitu dari penampilan fisik apotek, penampilan karyawan, dan alat-alat komunikasi. Misalnya dengan menyediakan fasilitas seperti televisi, tempat duduk, air mineral pada ruang tunggu pasien, sehingga pasien merasa nyaman saat harus menunggu obat selesai disiapkan oleh petugas. Secara keseluruhan diperoleh skor ratarata sebesar 3,18 diklasifikasikan konsumen puas dengan pelayanan kefarmasian yang diberikan oleh petugas apotek kimia farma 286 padang asri. Kualitas pelayanan resep di apotek ini minimal harus dipertahankan dan ditingkatkan lagi sehingga pasien benar-benar merasa sangat puas terhadap pelayanan resep diapotek kimia farma 286 padang asri. Kepuasan dari konsumen terhadap pelayanan resep merupakan faktor penting untuk mempertahannkan kepercayaan konsumen tersebut. Semakin tinggi tingkat kepuasan pasien makan semakin percaya pasien tersebut terhadap apotek yang bersangkutan.

SIMPULAN Tingkat kepuasan konsumen terhadap pelayanan resep di apotek kimia farma 286 padang asri adalah puas. dengan skor rata-rata 3,18. DAFTAR PUSTAKA Depkes RI. 2004. Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1027/Menkes/SK/IX/2004 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek. Jakarta: Pemerintah Republik Indonesia (Harianto, 2005 Ingerani, dkk. 2002. Tingkat Kepuasan Pelanggan terhadap Pelayanan Kesehatan di Propinsi DKI Jakarta. Jakarta: Badan Litbangkes. Kementerian Kesehatan, 2014. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonsesia No. 35 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek. Jakarta Kotler, P. 2000.Marketing Management: Edisi Milenium. New Jersey: Prentice Hall. International, Inc. hal. 256-257. Rangkuti. 2006. Measuring Customer Satisfaction, (Teknik Mengukur dan Strategy Meningkatkan Kepuasan Pelanggan), serta Analisis PLN JP. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. hal. 19-20. Riwidikdo, H. 2012. Statistik Kesehatan. Yogyakarta. Mitra Cendikia Press. hal. 104. Sunyoto, 2011. Analisis Regresi dan Uji Hipotesis. Yogyakarta. CAPS Zainuddin M. 2011. Metodologi Penelitian Kefarmasian dan Kesehatan. Surabaya: Pusat Penerbitan dan Percetakan Unair.