Kesehatan Masyarakat Gamping I sudah terjangkau oleh BPJS bagi

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PERILAKU KESEHATAN IBU HAMIL DALAM MENGKONSUMSI MAKANAN BERGIZI NASKAH PUBLIKASI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. emosional yang sangat besar bagi setiap wanita (Rusli, 2011). Kehamilan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. to move. Motif diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam organisme

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN PADA IBU HAMIL TENTANG ANEMIA TERHADAP PERILAKU PENCEGAHAN ANEMIA SELAMA KEHAMILAN. Kiftiyah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Luas wilayah seluruhnya yaitu 1.357,24 km 2. Puskesmas Urangagung adalah gedung Puskesmas Induk, Puskesmas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berkedudukan di masyarakat (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002, hlm. 215).

BAB III METODE PENELITIAN. antara faktor dengan efek (Notoatmodjo, 2007). Pada penelitian ini, peneliti

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP PEMBERIAN ASI DI KELURAHAN GONDORIYO NGALIYAN SEMARANG

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Keadaan kehamilan kembar sebetulnya abnormal yang mungkin terjadi

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

BAB I PENDAHULUAN. Umumnya kehamilan merupakan hal yang paling membahagiakan bagi setiap

Trisna Ebtanastuti 2, Anjarwati 3 INTISARI

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB V PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Sibela Kota Surakarta yang terletak

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KELENGKAPAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI KABUPATEN TABANAN

BAB III METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian analitik retrospektif menggunakan data rekam medis.

GASTER Vol. 11 No. 2 Februari Wahyuningsih Akademi Giri Husada Wonogiri. Abstrak

ABSTRAK. Faktor - Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Ibu Hamil Trimester I di RSIA Pertiwi Makassar

BAB 3 KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN BAHASAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEBIASAAN BERPANTANG MAKANAN PADA IBU NIFAS SELAMA MASA PURPUERIUM DINI. Nuris Kushayati

BAB I PENDAHULUAN. obstetrik dan ginekologi di suatu wilayah adalah dengan melihat Angka

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini telah di lakukan pada bulan Maret 2013 Juli 2013 di

PENGETAHUAN, SIKAP, PRAKTEK KONSUMSI SUSU DAN STATUS GIZI IBU HAMIL

GAMBARAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU IBU MENYUSUI DALAM PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DI SURADADI TAHUN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. baik fisik dan mental serta menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. IBU Surakarta, yang dikumpulkan pada tanggal November 2013,

B. Hasil Penelitian dan Pembahasan 1. Univariat a. Umur responden Tabel 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan umur responden

KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN PENGETAHUAAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERAWATAN KEHAMILAN PADA IBU HAMIL YANG MENGALAMI ABORTUS SPONTAN TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa yang terdiri dari dewasa awal,

BAB I PENDAHULUAN. dikonsumsi oleh organisme secara normal melaui berbagai tahapan yaitu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Anemia adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin (HB) atau

Oleh : Rita Nurhayati, Ruri Yuni Astari, M.Keb SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) YPIB MAJALENGKA ABSTRAK

Universitas Sumatera Utara

Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Volume 14, Juli 2017

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH PELATIHAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG BALITA (DTKB) TERHADAP MOTIVASI DAN KETRAMPILAN KADER DI DUSUN SORAGAN NGESTIHARJO KASIHAN BANTUL

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Istilah motivasi berasal dari bahasa Latin, yakni movere yang. Menurut Sadirman (2007), motivasi adalah perubahan energi diri

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 1, Maret 2017 ISSN

Laboratorium 7 orang petugas, dan Instalasi Gizi 11 orang petugas. Setiap

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas dan sukses di masa depan, demikian juga setiap bangsa menginginkan

BAB I PENDAHULUAN. hidup, dan Singapura 6 per kelahiran hidup. 1 Berdasarkan SDKI. tetapi penurunan tersebut masih sangat lambat.

DUKUNGAN SUAMI TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA KORIPAN KECAMATAN SUSUKAN

BAB I PENDAHULUAN. yang menimbulkan respon ketidaknyamanan bagi ibu hamil (Bartini, 2012).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

KUESIONER PENELITIAN

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

DUKUNGAN KELUARGA PADA IBU NIFAS DALAM MENGKONSUMSI TABLET TAMBAH DARAH DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GATAK SUKOHARJO Kadarwati 1) Dewi Susilowati 2)

Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 5 : PEMBAHASAN. yang peneliti tanyakan sehingga pertanyaan tersebut dibacakan berulang kali.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) merupakan

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN. Bidan pendidik Fakultas keperawatan USU. Saya sedang melakukan penelitian yang

Oleh : Suharno, S.Kep.,Ners ABSTRAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

KUESIONER PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI IBU HAMIL TRIMESTER III

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat stategis, namun keadaan sosial budaya yang bersnekaragam menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. nutrisi yang cukup untuk dirinya sendiri maupun bagi janinnya. Maka bagi

KONTRIBUSI PERSEPSI DAN MOTIVASI IBU DALAM MENINGKATKAN KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH PEDESAAN. Lilik Hidayanti 1, Nur Lina

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gorontalo. Kelurahan Tomulabutao memiliki Luas 6,41 km 2 yang berbatasan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. gambaran umum subjek penelitian, hasil analisa data, uji normalitas, penelitian

BAB V PEMBAHASAN. A. Tingkat Pengetahuan ibu hamil dalam mengatasi emesis gravidarum

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN di RS PKU Muhammadiyah Gamping yang merupakan salah satu. Yogyakarta. RS PKU Muhammadiyah Gamping

BAB IV HASIL PENELITIAN DANPEMBAHASAN. kuesioner tentang hubungan pengetahuan remaja tentang gagal ginjal kronik dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Wiknjosastro (2002, hal 154), Antenatal Care ialah Pengawasan

BAB I PENDAHULUAN. tertinggi dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya (Prakarsa, 2013). meninggal selama atau setelah kehamilan dan persalinan.

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU DENGAN PENGETAHUAN TENTANG GIZI SEIMBANG BAGI IBU HAMIL DI PUSKESMAS KECAMATAN PALMERAH TAHUN 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. gizi pada ibu hamil dapat menyebabkan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dan dapat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Secara demografi, lansia di Indonesia termasuk lima besar terbanyak

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 27 TAHUN 2008

HUBUNGAN JARAK KELAHIRAN DAN JUMLAH BALITA DENGAN STATUS GIZI DI RW 07 WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIJERAH KOTA BANDUNG

KUESIONER PENELITIAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN KOLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR

HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Pulo Brayan Kota Medan dengan

VI. KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka ditarik kesimpulan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kesehatan termasuk dalam hal gizi. Hal ini terbukti dari

Lampiran 1: Kuesioner Penelitian KUESIONER A. DATA RESPONDEN

Kurnia Mutiara. Prodi D-III Kebidanan STIKes U Budiyah ABSTRAK

METODE PENELITIAN. Desain. Penelitian ini merupakan studi Cross-sectional yang akan menggali informasi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. baik perut, fisik maupun fisiologi ibu (Varney, 2007).

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan pertumbuhan dan perkembangan janin intrauteri mulai sejak

KELAS IBU HAMIL. dr. Hafizah

BAB I PENDAHULUAN. berhasil dalam meningkatkan derajat kesehatan masyara kat yang setinggitingginya.

KUESIONER PENELITIAN PERILAKU DIET IBU NIFAS DI DESA TANJUNG SARI KECAMATAN BATANG KUIS KABUPATEN DELI SERDANG. 1. Nomor Responden :...

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Puskesmas Pakualaman merupakan puskesmas yang terletak di jalan jayeng

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PERILAKU IBU DALAM BERSALIN KE BIDAN

BAB I PENDAHULUAN. dan Afrika. Menurut World Health Organization (dalam Briawan, 2013), anemia

STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar 3. STIKES Nani Hasanuddin Makassar

SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN

Transkripsi:

42 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Karakteristik Lokasi Penelitian Pusat Kesehatan Masyarakat Gamping I beralamat didusun Delingsari,desa Ambarketawang, kecamatan Gamping kabupaten Sleman Yogyakarta, yang terletak di wilayah Sleman Barat Daya dengan luas wilayah kerja16.149 km 2. Wilayah kerja Pusat Kesehatan Msayarakat Gamping I terdri dari 2 Desa yaitu Desa Ambarketawang dan Desa Balecatur. Desa Ambarketawang terdiri dari 13 dusun dengan 110 RT dan desa Belecatur terdiri dari 18 dusun degan 127 RT. Sarana Pelayanan Kesehatan dan Fasilitas yang terkait di wilayah puskesmas Gmping I terdiri dari 1 buah fasilitas kesehatan pusat kesehatan masyarakat, 2 buah pusat kesehatan masyarakat pembantu, 2 buah poskesdes, 3 ruang dokter praktek, 1 dokter spesialis, 3 dokter gigi, 10 bidan praktek swasta, 2 buah apotek, 1 buah laboratorium, 51 buah posyandu, dan 214 orang kader aktif. Fasilitas lainya 5 ruang kerja pegawai, 1 buah aula yang biasa digunakan untuk rapat dan penyuluhan, ruang menyusui, mushola, dan toilet. Waktu pelayanan di Pusat Kesehatan Masyarakat ialah pukul 07.30 WIB sampai pukul 11.00 WIB. Pusat Kesehatan Masyarakat Gamping I sudah terjangkau oleh BPJS bagi penduduk miskin sebanyak 7079 jiwa degan jumlah kunjngan miskin 4.634 jiwa. 42

43 2. Karakteristik Responden Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Karakteristik Karakteristik Ibu Hamil Suami f % F % Umur <25 th 12 32,4 9 24,3 25-30 th 11 29,7 7 18,9 >30 th 14 37,8 21 56,7 Pendidikan Dasar 3 8,1 2 5,4 Menengah 27 73,0 27 73,0 Tinggi 7 18,9 8 21,6 Pekerjaan Mengurus Rumah Tangga 21 56,8 0 0,0 Pekerja Pertanian 0 0,0 2 5,4 Tenaga Kerajinan 2 5,4 8 21,6 Tekstil Tenaga Usaha 2 5,4 5 13,5 Penjualan Tenaga Usaha Jasa 4 10,8 3 8,1 Tenaga Pengolahan 3 8,1 2 5,4 dan Kerajinan Tenaga Tata Usaha 3 8,1 16 43,2 Pejabat 2 5,4 1 2,7 pemerintahan Paritas Paritas 0 14 37,8 Paritas 1 14 37,8 Paritas 2 9 24,3 Keterangan: Paritas = Melahirkan Tabel 4.1 menunjukkan bahwa responden penelitian ini adalah ibu hamil yang hampir setengahnya berumur >30 tahun yaitu 14 orang (37,8%) dan suami yang juga berumur >30 tahun yaitu 21 orang (56,7%). Berdasarkan tingkat pendidikan sebagian besar responden adalah ibu hamil yang berpendidikan menengah yaitu 27 orang (73,0%) dan memiliki suami yang juga berpendidikan menengah yaitu 27 orang (73,0%). Berdasarkan pekerjaan lebih dari setengah ressponden adalah ibu hamil yang merupakan ibu rumah tangga yaitu 21 orang (56,8%) dan memiliki suami yang bekerja swasta yaitu 16 orang (43,2%). Berdasarkan paritas atau

44 riwayat persalinan sebagian responden adalah ibu hamil yang belum pernah melahirkan dan paritas 1 masing-masing sebanyak 14 orang (37,8%). 3. Dukungan Suami Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Dukungan Suami Dukungan Suami F % Baik 28 75,7 Cukup 9 24,3 Jumlah 37 100,0 Tabel 4.2. menunjukkan bahwa ibu hamil yang menjadi responden penelitian sebagian besar memiliki dukungan suami baik 28 orang (75,7%). 4. Perilaku Kesehatan Ibu Hamil Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Perilaku Kesehatan Ibu Hamil dalam Mengkonsumsi Makanan Bergizi Perilaku Kesehatan Ibu Hamil F % Baik 33 89,2 Cukup 4 10,8 Jumlah 37 100,0 Tabel 4.3. menunjukkan bahwa ibu hamil yang menjadi responden penelitian ini sebagian besar memiliki perilaku kesehatan baik dalam mengkonsumsi makanan bergizi selama hamil yaitu 33 orang (89,2%). 5. Hubungan Dukungan Suami dengan Perilaku Kesehatan Ibu Hamil Tabel 4.4. Tabel Silang antara Dukungan Suami dengan Perilaku Kesehatan Ibu Hamil dalam Mengkonsumsi Makanan Bergizi Dukungan Suami Perilaku Kesehatan Ibu Hamil Baik Cukup Jumlah f % f % f % X 2 - hitung Baik 27 96,4 1 3,6 28 100,0 6,257 0,038 Cukup 6 66,7 3 33,3 9 100,0 Sig.

45 Tabel 4.4 menunjukkan bahwa dari 28 ibu hamil yang memperoleh dukungan suami dalam kategori baik, sebagian besar ibu hamil yaitu 27 orang (96,4%) berperilaku baik dalam mengkonsumsi makanan bergizi selama hamil. Hasil uji chi square diketahui bahwa nilai x 2 hitung sebesar signifikansi 6,257 dengan nilai signifikasi (p-value) untuk fisher exact test sebesar 0,038 < 0,05, artinya ada hubungan antara dukungan suami dengan perilaku kesehatan ibu hamil dalam mengkonsumsi makanan bergizi selama hamil di Puskesmas Gamping I Sleman. B. Pembahasan 1. Dukungan Suami Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memperoleh dukungan suami dalam mengkonsumsi makanan bergizi selama hamil dalam kategori baik. Dukungan suami merupakan perhatian yang diberikan suami kepada istrinya. Bentuk dukungan suami tersebut dapat berupa dukungan emosional, penghargaan, materi, dan informasi. Dukungan suami yang demikian dapat meringankan beban istri secara psikis. Istri yang sedang hamil dapat menjadi lebih tenang, tentram karena merasa diperhatikan oleh suaminya. Hal ini selaras dengan teori yang menyebutkan bahwa dukungan suami adalah respon suami terhadap kehamilan istri yang dapat menyebabkan adanya ketenangan batin dan perasaan senang dalam diri istri (Dagun 2010). Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa bentuk dukungan yang paling besar diberikan suami kepada istrinya yang sedang hamil adalah dukungan emosional. Dukungan emosional merupakan dukungan yang meliputi ungkapan empati, kepedulian dan perhatian. Bentuk perhatian suami terhadap istri yang sedang hamil yang merupakan dukungan emosional

46 misalnya dapat berupa selalu mengajak berbicara istrinya dan mendengarkan keluhannya atau mendorong istri untuk menjaga pola makan dengan makanan yang bergizi. Setiap ibu hamil sangat membutuhkan bantuan dari suami untuk mendukungnya, mengurangi stres fisik sehingga dapat memberikan keamanan emosional bagi istrinya yang sedang hamil. Oleh karena itu penting bahwa setiap suami agar lebih terlibat dalam memberikan dukungan kepada istrinya selama kehamilan, persalinan dan melahirkan (Sokoya, 2014). Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa masih terdapat responden memperoleh dukungan dari suami dalam mengkonsumsi makanan bergizi dalam kategori cukup baik. Hal ini dapat disebabkan oleh adanya perbedaan karakteristik pribadi responden ataupun karakter suami sehingga hal-hal tersebut mempengaruhi wujud dukungan. Sebagai contoh, misalnya pasangan istri yang memiliki suami yang romantis lebih mudah memperoleh dukungan dari suaminya dibandingkan istri yang memiliki suami kurang romantis (Friedman, 2008). Hal ini seperti dikemukakan oleh Dagun (2010) yang menyebutkan bahwa dukungan sosial dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu faktor keintiman., semakin intim seseorang maka dukungan yang diperoleh akan semakin besar. Faktor selanjutnya adalah harga diri, individu dengan harga diri tinggi memandang bantuan dari orang lain merupakan suatu bentuk penurunan harga diri karena dengan menerima bantuan orang lain diartikan bahwa individu yang bersangkutan tidak mampu lagi dalam berusaha, serta faktor keterampilan sosial, individu dengan pergaulan yang luas akan memiliki keterampilan sosial yang tinggi, sehingga akan memiliki jaringan sosial yang luas pula.

47 Sedangkan, individu yang memiliki jaringan individu yang kurang luas memiliki ketrampilan sosial rendah. 2. Perilaku Kesehatan Ibu Hamil dalam Mengkonsumsi Makanan Bergizi Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden berperilaku baik dalam mengkonsumsi makanan bergizi selama hamil. Salah satu perilaku yang baik pada seorang ibu yang sedang hamil adalah perilaku ibu dalam mengkonsumsi makanan bergizi selama hamil. Ibu hamil harus mengkonsumsi makanan yang dapat memenuhi kebutuhan nutrisi ibu dan janin yang sedang dikandungnya. Perilaku baik seorang ibu hamil dalam mengkonsumsi makanan bergizi tersebut disebutkan oleh Arisman (2007) adalah mengkonsumsi makanan yang memenuhi 4 sehat 5 sempurna, porsi makanan lebih dibanding ketika tidak hamil, tidak memiliki pantangan makan selama hamil, jika mual dan muntah, pilih makanan yang tidak berlemak,serta tidak minum jamu, minuman keras, ataupun merokok. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa masih terdapat responden yang berperilaku dalam mengkonsumsi makanan bergizi selama hamil dalam kategori cukup baik. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor sehingga menyebabkan ibu hamil berperilaku dalam mengkonsumsi makanan bergizi dalam kategori cukup. Faktor tersebut misalnya tingkat pendidikan ibu yang rendah. Ibu hamil yang berpendidikan rendah dapat mempengaruhi kualitas pemahaman ibu terhadap informasi tentang pola makan yang baik selama hamil yang diterimanya, sehingga ibu tidak mampu berperilaku dalam mengkonsumsi makanan bergizi selama hamil dengan lebih baik (Notoatmodjo, 2007). Hal ini seperti dikemukakan oleh Notoatmodjo (2007) bahwa respons sangat tergantung pada

48 karakteristik atau faktor-faktor lain dari orang yang bersangkutan. Faktorfaktor yang membedakan respons terhadap stimulus yang berbeda disebut determinan perilaku, yang meliputi faktor internal seperti tingkat kecerdasan, tingkat emosional serta faktor eksternal misalnya lingkungan fisik, sosial, dan ekonomi politik. 3. Hubungan Dukungan Suami dengan Perilaku Kesehatan Ibu Hamil dalam Mengkonsumsi Makanan Bergizi Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang berperilaku baik dalam mengkonsumsi makanan bergizi selama hamil lebih besar pada yang memperoleh dukungan baik dari suami dibandingkan dengan yang memperoleh dukungan cukup baik dari suami. Dukungan suami terhadap istri yang sedang hamil yang baik adalah dukungan yang dapat langsung dirasakan manfaatnya oleh istri. Misalnya adalah ketika istri kurang memahami tentang jenis makanan yang mengandung zat besi yang harus dikonsumsi selama hamil dan suami memberikan penjelasan secara baik hingga istri dapat memahaminya akan lebih bermanfaat bagi istrinya dibandingkan dengan hanya mendorong istri untuk bertanya agar dapat memahami. Hal ini seperti dikemukakan oleh Friedman (2008) bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi efektivitas suatu dukungan adalah jenis dukungan, jenis dukungan akan mempunyai arti bila dukungan bermanfaat dan sesuai dengan situasi yang ada. Hasil penelitian Novitasari (2014), menemukan bahwa dukungan emosional dan penghargaan merupakan dukungan yang paling mempengaruhi ibu hamil. Faktor dukungan suami yang mempengaruhi terhadap perilaku ibu dalam mengkonsumsi makanan bergizi selama hamil terdiri dari dukungan emosi, dukungan penghargaan, dukungan materi, dan dukungan informasi. Hasil

49 penelitian menunjukkan bahwa dukungan emosional terbesar yang diberikan oleh suami kepada istrinya yang sedang hamil berupa upaya suami menjaga perasaan dan menyenangkan hati istri selama hamil. Menjaga perasaan istri agar selalu merasakan bahagia dan tentram merupakan salah tugas seorang suami dalam sebuah keluarga. Apabila seorang istri yang sedang hamil merasakan kebahagiaan dalam sebuah keluarga maka dapat berpegaruh terhadap kepribadian dan juga dapat mempengaruhi kesehatan jasmani dan rohani istri (Friedman (2008). Dilihat dari aspek dukungan penghargaan, diketahui bahwa dukungan penghargaan terbesar yang diberikan suami kepada istrinya yang sedang hamil adalah suami memuji istri saat makan banyak sayur. Memberikan penghargaan terhadap hal-hal yang dilakukan istri dapat menambah harga diri istri. Istri menjadi merasa lebih diperhatikan, merasakan bahwa hal-hal yang dilakukan dapat memberikan manfaat bagi diri istri sendiri dan dapat membuat rasa senang bagi suami, sehingga mendorong istri untuk berperilaku lebih baik (Fredman, 2008). Perilaku istri makan banyak sayur dilihat dari ilmu gizi dapat meningkatkan kesehatan kehamilannya, karena sayuran hijau banyak mengandung berbagai zat yang dibutuhkan oleh ibu hamil seperti: vitamin, mineral, zat besi, bahkan karbohidrat (Notoatmodjo, 2007). Dilihat dari aspek dukungan materi, hal terbesar yang diberikan oleh suami kepada istrinya yang sedang hamil adalah menyediakan dana untuk membeli makanan bergizi selama hamil. Dana merupakan salah satu hal yang penting bagi upaya menjaga kesehatan kehamilan, karena banyak halhal yang tidak dapat dilakukan tanpa adanya dana. Misalnya, apabila ibu

50 tidak memiliki sayuran hijau maka memerlukan dana untuk membeli sayuran. Apabila suami tidak memberikan dukungan materi berupa dana maka perilaku istri dalam mengkonsumsi makanan bergizi selama hamil akan lebih sulit terwujud dibandingkan dengan apabila adanya dana, karena salah satu faktor yang mempengaruhi terbentuknya perilaku dalam hal ini adalah perilaku mengkonsumsi makanan bergizi adalah fasilitas (Notoatmodjo, 2007). Dukungan informasi terbesar yang diberikan oleh suami kepada istriya yang sedang hamil adalah suami ikut mendengarkan penjelasan mengenai jenisjenis makanan yang baik dikonsumsi selama hamil ketika melakukan pemeriksaan kehamilan dan mendorong istri untuk bertanya ketika tidak paham tentang makanan bergizi selama hamil. Mendorong istri untuk bertanya apabila ada hal-hal yang kurang dipahami berkaitan dengan upaya istri berperilaku baik dalam mengkonsumsi makanan bergizi selama hamil dan memberikan penjelasan kepada istri merupakan upaya untuk dapat menambah pengetahuan istri. Apabila istri memiliki pengetahuan yang baik mengenai berbagai hal tentang upaya mengkonsumsi makanan bergizi selama hamil maka akan dapat menimbulkan kesadaran istri untuk berperilaku baik dalam upaya menjaga kesehatan kehamilannya melalui makan makanan bergizi selama hamil. Pemberian informasi dan komunikasi secara persuasif oleh suami kepada istri ini merupakan bentuk intervensi untuk membentuk perilaku istri dalam mengkonsumsi makanan bergizi (Prabandari, 2009).

51 Hasil penelitian menunjukkan adanya responden yang berperilaku dalam mengkonsumsi makanan bergizi dalam kategori cukup meskipun telah memperoleh dukungan baik dari suami dapat disebabkan oleh karakteristik responden tersebut, seperti kemampuan istri dalam memahami penjelasan yang diberikan suami (Friedman, 2008). Istri yang sulit memahami penjelasan tentang makanan yang mengandung zat besi dan harus dimakan selama hamil, maka dalam mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi juga akan menjadi kurang baik (Friedman, 2008). Hal ini seperti dikemukakan oleh Friedman (2008), yang menyebutkan bahwa proses yang terjadi dalam sebuah dukungan dipengaruhi oleh kemampuan penerima untuk mencari dan mempertahankannya. Faktor lain yang dapat menjadi penyebab kurangnya perilaku responden dalam mengkonsumsi makanan bergizi selama hamil meskipun telah memperoleh dukungan baik dari suami adalah faktor sosial ekonomi, misalnya keluarga dengan pendapatan yang lebih rendah. Hal ini seperti dikemukakan oleh Notoatmodjo (2007), bahwa meskipun perilaku adalah bentuk respons atau reaksi terhadap stimulus atau rangsangan dari luar organisme (orang), namun dalam memberikan respons sangat tergantung pada karakteristik atau faktor-faktor lain dari orang yang bersangkutan. Faktor tersebut misalnya faktor eksternal seperti budaya, dan tingkat sosial ekonomi. Hasil uji penelitian menunjukkan adanya hubungan antara dukungan suami dengan perilaku kesehatan ibu hamil dalam mengkonsumsi makanan bergizi selama hamil di Puskesmas Gamping I Sleman. Hasil penelitian ini selaras dengan

52 penelitian yang dilakukan oleh Lewis (2015) Hasil penelitiannya menemukan bahwa ada calon ayah atau suami memiliki dua peran penting terhadap istrinya yaitu peran terhadap kesehatan kehamilannya dan terhadap persalinan yang aman. Hasil penelitian ini selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Melati (2012) bahwa ada hubungan antara dukungan sosial suami dengan motivasi dalam menjaga kesehatan selama kehamilan. Seorang istri yang memperoleh dukungan dari suami akan lebih memiliki kenyamanan dan ketentraman serta lebih memiliki semangat untuk melakukan segala sesuatu dalam upaya menjaga kehamilannya dibandingkan dengan istri yang tidak memperoleh dukungan dari suaminya. Hal ini sesuai dengan fungsi suami terhadap istriya diantaranya adalah fungsi afektif (fungsi pemeliharaan kepribadian) dan fungsi perawatan. Berbicara dengan ibu dan keluarganya secara efektif dapat membantu membangun kepercayaan dan keyakinan ibu dalam berperilaku melakukan perawatan kesehatannya terutama saat hamil (Yulianti, 2006). Hal senada dikemukakan oleh hasil Sokoya (2014) dalam penelitiannya yang menemukan bahwa dukungan suami dalam perawatan prenatal adalah faktor yang paling penting dalam mempromosikan kesehatan ibu hamil yang jika kurang, menyebabkan kenaikan angka kematian ibu dari hipertensi dalam kehamilan, komplikasi aborsi, perdarahan post partum, persalinan macet dan psikosis nifas. Bentuk-bentuk dukungan yang sering diberikan diantaranya mengambil air, membawa makanan bergizi,

53 mengatur dan mendampingi istri mereka pada kunjungan perawatan prenatal, menasihati istri hamil mereka tidak membawa beban berat dan menyediakan uang untuk transportasi dan biaya medis. Berbagai bentuk dukungan tersebut dapat mendorong istri untuk mengurangi stres fisik dan juga memberi mereka keamanan emosional. C. Keterbatasan Penelitian 1. Kekuatan Penelitian a. Penelitian menggunakan sempel yang cukup untuk dijadikan sebagai melihat adanya hubungan dukungan suami dengan perilaku kesehatan ibu hamil dalam mengkomsumsi makanan bergizi. b. Penelitian ini menggunakan kuesioner yang sudah valid dan reliabel. 2. Kelemahan Penelitian a. Hasil dari kuesioner bergantung kepada kejujuran responden karena penelitian ini dilakukan dengan mengisi kuesioner. b. Penelitian ini hanya menggunakan kuesioner sebagai instrument tanpa memberikan pendidikan kesehatan mengenai pentingnya dukungan suami terhadap perilaku kesehatan ibu hamil dalam mengkomsumsi makanan bergizi.