BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN. Alur Pengajuan Tambah Daya Listrik

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PENANGANAN KOMPLAIN DI PT PLN (PERSERO) RAYON GOMBONG Analisis Penanganan Komplain di PT PLN (Persero) Rayon Gombong

commit to user BAB V PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN

BAB IV PEMBAHASAN. A. Sistem Penerimaan Kas dari Pemasangan Sambungan Baru

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS DARI PASANG BARU PRABAYAR PADA PT PLN (PERSERO) UPJ SUKOHARJO TUGAS AKHIR

PROSEDUR PENJUALAN TENAGA LISTRIK PRABAYAR PADA PT. PLN (Persero) DISTIBUSI JAKARTA RAYA dan TANGERANG

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

BAB II PROFIL PT. PLN (PERSERO) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang Area Cengkareng

SOP PB/PD/PS On-Line di web PLN

: Sarlina Maherani Harahap NPM : Program Studi : Akuntansi Komputer Pembimbing : Dr. Ir. Budi Hermana, MM

- 3 - BAB I KETENTUAN UMUM

PT.PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PLN)

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem

2017, No Nomor 23 Tahun 2014, perlu menetapkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral tentang Tingkat Mutu Pelayanan dan Biaya yang T

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN KUDUS

BAB IV ANALISIS 4.1 Pencatatan Piutang Pelanggan PT. PLN (Persero) UPJ Ujungberung

SISTEM DAN PROSEDUR PEMASANGAN KEMBALI SALURAN AIR DI PDAM SURYA SEMBADA KOTA SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

BAB II LANDASAN TEORI. untuk mendampingi dan mengarahkan penulisan selama melakukan kegiatan. yang berhubungan dengan pelaksanaan kerja praktek.

2 Menetapkan: 2. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 133, Tambahan Lembar

P2TL (PENERTIBAN PEMAKAIAN TENAGA LISTRIK)

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMANFAATAN PEMASANGAN AUTOMATIC METER READING (AMR) UPAYA MENEKAN SUSUT ENERGI DI PT PLN (PERSERO) AREA CIKUPA

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS SISTEM. Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai suatu proses penguraian dari

2016, No Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 33 Tahun 2014 ten

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin cepat pula informasi tersampaikan. Beberapa teknologi yang populer

EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS ATAS PENJUALAN TENAGA LISTRIK PADA PT. PLN (PERSERO) UPJ KARANGANYAR

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR BADAN PELAYANAN PERIZINAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB II HASIL SURVEY. : Jl. Jendral Basuki Rachmad 3-7 Kediri. :

BAB II BAHAN RUJUKAN

: Wizi Tri Septyaningsih NPM : Program Studi : Akuntansi Komputer Pembimbing : Toto Sugiharto, PhD

MANUAL PROSEDUR Daftar Ulang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akan terpenuhi. Kebutuhan seseorang dikatakan terpenuhi apabila ia dapat

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMUNGUTAN PAJAK PENERANGAN JALAN KABUPATEN PEMALANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV.

Tentang JUAL BELI TENAGA LISTRIK. Antara. PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN TANGERANG Dan PT ALMARON PERKASA

SOP PELAYANAN PDAM Tirta Jam Gadang Kota Bukittinggi

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Sejarah Singkat Berdirinya PT PLN (Persero) UPJ Singaparna

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. PT. HAJ adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang perusahaan dagang

PERATURAN DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA SATRIA KABUPATEN BANYUMAS. NOMOR : 3 Tahun 2016 TENTANG

DATA PENDUKUNG PT. Perusahaan Listrik Negara

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. persaingan pada setiap jenis usaha. Hal ini menuntut perusahaan dapat

BAB II LANDASAN TEORI. penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang

BAB IV ANALISA PEMBAHASAN. Pada Pelanggan Penyalahgunaan Energi Listrik. Berikut hasil pemeriksaan instalasi sambungan tenaga listrik PLN oleh tim

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB III PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

: APARTEMEN BLOOMINGTON

BAB IV PEMBAHASAN. dan sesudah perubahan Undang-undang No.42 Tahun 2009, penulis melakukan

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 301/KMK.01/2002 TENTANG PENGURUSAN PIUTANG NEGARA KREDIT PERUMAHAN BANK TABUNGAN NEGARA

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 1. Prosedur Pengajuan Permohonan SKB PPh Atas Penghasilan Dari. Pengalihan Hak Atas Tanah Dan/Atau Bangunan

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

STANDAR PELAYANAN PUBLIK DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA MALANG

BUKU PANDUAN PESERTA UJI KOMPETENSI MANAJEMEN RISIKO

Efektif Berlaku Mulai Tahun Disahkan Oleh Direktur Aset

- 3 - BAB I KETENTUAN UMUM

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. salah satu peusahaan BUMD yang bergerak di bidang pelayanan air bersih.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha Bentuk Usaha. Proses terbentuknya Perusahaan Umum Listrik Negara dengan

BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Teori Prosedur Polis Asuransi

PELAYANAN PEMASANGAN LAMPU PJU

Kata Kunci: Sistem Informasi, Pemasangan KWH, Meningkatkan pelayanan pelanggan.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 118/PMK.03/2016 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENGAMPUNAN PAJAK

BAB IV ANALISIS SISTEM

BAB IV EVALUASI PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DI LEMIGAS. IV. 1 Objek Penelitian dan Evaluasi mekanisme PPN di LEMIGAS

EVALUASI SISTEM LAYANAN PERMINTAAN PELANGGAN BARU, PENYAMBUNGAN SEMENTARA, DAN TAMBAH DAYA PADA PT. PLN (PERSERO) UPJ SURAKARTA KOTA

KETENTUAN UMUM PELANGGAN KECIL PASAL 1 DEFINISI

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P - 16 /BC/2008 TENTANG

WALIKOTA JAMBI PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 18 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN IZIN USAHA PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK

SISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN PEMBAYARAN LANGSUNG (LS) BARANG DAN JASA

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. PT. TRIJAYA BAN adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

BAB III PEMBAHASAN Tinjauan Teori Pengertian Sistem dan Prosedur

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Penerapan Sistem Informasi atas Penjualan dan Penerimaan. Kas pada PT. Syspex Kemasindo

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. rekapitulasi registrasi dan laporan hasil pembayaran Non Taglis.

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 54 TAHUN 2012 TENTANG

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI NOMOR : 09/BAPPEBTI/PER-SRG/7/2008 TANGGAL : 24 JULI 2008

itrimegah Internet Trading Frequently asked questions

FORMULIR PENDAFTARAN RPL RNA (REGISTER NEGARA AKUNTAN) UJIAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK. Recognition of Prior Learning Register Negara Akuntan

BAB III PEMBAHASAN Prosedur Pernyataan Piutang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN KETENAGALISTRIKAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 4 EVALUASI PPH PASAL 22 BENDAHARAWAN PEMERINTAH PADA PPPTMGB LEMIGAS. Mekanisme PPh Pasal 22 Bendaharawan Pemerintah di LEMIGAS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR,

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 14 Tahun : 2010 Seri : E

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR PER- 16 /BC/2012 TENTANG

BAB II LANDASAN TEORI. maupun sebagai investasi dalam perusahaan tersebut.

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P-27/BC/2009 TENTANG

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Analisis yang digunakan dalam pembahasan penelitian ini adalah analisis

LAMPIRAN Daftar Wawancara

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah PT. PLN (Persero) Distribusi Lampung dan Rayon Way Halim

[B.2] SISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN GANTI UANG PERSEDIAAN (GU)

Bentuk Dokumen Keluaran

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 28/PJ/2015 TENTANG DIREKTUR JENDERAL PAJAK,

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-69/PJ/2015

TENTANG TATA CARA PENAGIHAN DI BIDANG CUKAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BUKU PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI PAYMENT POINT ONLINE BANK (PPOB)

Transkripsi:

digilib.uns.ac.id 44 BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengamatan Berdasarkan hasil pengamatan penulis selama melaksanakan magang pada tanggal 05 Januari sampai dengan 06 Februari 2015 di PT PLN (Persero) Rayon Sukoharjo yaitu sebagai berikut : Alur Pengajuan Tambah Daya Listrik PELANGGAN PROSES ADMINISTRASI JENIS BIAYA PENGAWASAN PROSES PELAKSANAAN PEMILIHAN PENYEDIA Sumber : Hasil pengamatan di PT PLN (Persero) Rayon Sukoharjo. Berdasarkan alur pengajuan tambah daya listrik di PT PLN (Persero) Rayon Sukoharjo dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Pelanggan Tahapan awal dalam proses pengajuan tambah daya listrik yaitu pelanggan harus mengisi dan mendatangani formulir permintaan penambahan daya (TUL I 01) rangkap 2 di loket kantor PT PLN (Persero) Rayon Sukoharjo dengan melampirkan :

digilib.uns.ac.id 45 - Fotocopy KTP atau Identitas Diri pelanggan (bisa di fotocopykan oleh PLN tanpa dipungut bayaran). - Sket lokasi rumah atau bangunan pelanggan. - Pelunasan tagihan listrik bulan terakhir. - Membayar biaya tambah daya. Formulir permintaan penambahan daya (TUL I 01) dibuat rangkap 3 dan pada hari itu juga dicacat dalam agenda permintaan TUL I 01 yang disusun berdasarkan nomor urut pelanggan yang selanjutnya. - TUL 01 lembar asli untuk ke fungsi pelayanan pelanggan. - TUL 01 tembusan diberikan kepada pelanggan sebagai tanda terima. Pemasangan Instalasi Listrik harus sesuai standard, adapun untuk pemasangan instalansi listrik tegangan rendah-tinggi tersebut harus memenuhi SNI 04-0225-2000 mengenai Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL 2000/Amd 2006) yang telah diberlakukan wajib oleh Pemerintah melalui Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 008 tahun 2007. Didalam undang-undang nomor 30 tahun 2009 tentang ketenagalistrikan, pasal 44 ayat 4 dijelaskan bahwa Setiap intalansi tenaga listrik yang beroprasi wajib memiliki Sertifikat Layak Operasi. Bahkan didalam undang-undang tersebut dijelaskan juga ketentuan pidana bagi pengoperasian instalasi tenaga listrik yang tidak memiliki Sertifikat Layak Operasi, sebagaimana dimaksutkan dalam pasal 44 ayat (4) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 tahun dan denda paling banyak Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah). Berikut adalah hasil wawancara dengan bagian loket pendaftaran bagian penambahan daya di PT PLN (Persero) Rayon Sukoharjo yaitu : Pentingnya persyaratan bagi pelanggan sebelum mendaftar harus terpenuhi dahulu karena berdasarkan peraturan PT PLN (Persero) Rayon Sukoharjo jika pelanggan masih mempunyai kendala atau masalah commit pada to user tunggakan listrik pihak PLN belum

digilib.uns.ac.id 46 mempersetujui pengajuan yang diajukan pelanggan dan akan masuk daftar tunggu. (Sumber : Ibu Sabariyah, 26 Februari 2015). 2. Proses Administrasi Setelah semua persyaratan sudah terpenuhi, kemudian diserahkan kepada petugas fungsi pelayanan pelanggan PLN yang bersangkutan, kemudian pihak PLN melakukan survey lapangan untuk mengetahui secara persis kondisi kelistrikan dilapangan (kondisi teknis, jarak dengan tiang terdekat, jarak dengan trafo terdekat, dan informasi teknis lainnya). Setelah itu pihak PLN memberikan surat jawaban kepada pelanggan yang memuat informasi antara lain : persetujuan ijin pengajuan tambah daya, biaya yang menjadi beban pelanggan, tarif listrik dan rencana jadwal pelaksanaan pengajuan tambah daya, serta contact person PLN. Setelah itu Pelanggan menandatangani Surat Perjanjian Tenaga Listrik (SPJBTL) yang memuat antara lain daya listrik yang diperlukan, tarif listrik yang diberlakukan serta hak dan kewajiban pelanggan dan pelanggan tersebut diminta untuk mencatat no agenda dan no regristrasi yang diberikan operator call center dan membayar biaya penambahan listriknya ke tempat pembayaran listrik atau bisa dengan pembayaran melalui transfer dengan memperlihatkan no regristasi yang sudah didapatkan dari call center, Selanjutnya tinggal menunggu petugas PLN datang ke rumah untuk mengganti pembatas (MCB) atau beserta KWH prabayar jika KWH rumah masih menggunakan KWH mekanik. 3. Jenis Biaya Pada tahap ini pihak pelanggan diberikan pilihan untuk menambah daya yang dibutuhkan oleh pelanggan itu sendiri. Pemilihan tambah daya di PT PLN (Persero) Rayon Sukoharjo di pilih dengan syarat sudah memiliki surat persetujuan dari PLN. Untuk menjelaskan besarnya daya yang ingin

digilib.uns.ac.id 47 pelanggan ajukan ke PLN maka pihak PT PLN (Persero) Rayon Sukoharjo membagi menjadi : a) Sambungan 1 fasa atau 3 fasa dengan pembatasan daya dan pengukur tegangan rendah. b) Sambungan 3 fasa atau tambahan daya dengan pembatasan daya dan pengukuran tegangan menengah. c) Sambungan 3 fasa atau tambah daya dengan pembatasan daya dan pengukuran tegangan tinggi. d) Sambungan 1 fasa dengan pembatasan daya dan pengukuran tegangan rendah di bangunan pelanggan. Untuk penjelasan jumlah biaya dibawah ini sudah tertera tabel biaya penyambungan menurut kelompok tambah daya, sebagai berikut : Tabel 4.2 Biaya Tambah Daya Listrik Dari tabel tersebut Bu Dian selaku Supervisor Admin menjelaskan sebagai berikut :

digilib.uns.ac.id 48 Untuk biaya penyambungan tersebut semua sudah tertera didalam tebel tersebut, tetapi kalau misalnya pelanggan mau pindah contohnya pelanggan sudah memiliki daya sambungan 900 VA dengan biaya Rp 843.000,00 tetapi ingin turun daya ke 450 VA dengan biaya Rp 421.000,00 tinggal dikurangi saja biayanya jadi 843.000,00 Rp 421.000,00 = Rp 422.000,00 begitu juga sebaliknya jika ingin tambah daya. (wawancara 20 Maret 2015). 4. Pemilihan Penyedia Pada tahap ini PT PLN (Persero) Rayon Sukoharjo menyediakan pilihan untuk jenis pelayanan tambah daya listrik melalui datang langsung ke PLN, melalui call center 123, dan melalui online. Berikut ini penjelasan dari ketiga pilihan tersebut yaitu : a. Datang langsung ke kantor PLN Datang langsung ke Kantor Pelayanan PLN terdekat dengan domisili/lokasi bangunan yang akan disambung listriknya dengan membawa : Persyaratan Tambah Daya : Fotocopy KTP, Fotocopy Rekening Listrik tetangga kanan kiri, Surat Kuasa (Jika tidak diurus langsung oleh pemilik), Fotocopy KTP dari yang diberi kuasa (Jika memakai Surat Kuasa). b. Melalui call center 123 Pengajuan permohonan tambah daya juga dapat dilakukan melalui saluran telepon Call Center PLN Setelah persyaratan diatas dipenuhi, tahapan berikutnya adalah : Pemberkasan administrasi permohonan tambah daya, Survey lapangan untuk mengetahui secara persis kondisi kelistrikan dilapangan (kondisi teknis, jarak dengan tiang terdekat, jarak dengan trafo terdekat, dan informasi teknis lainnya). Calon pelanggan menyelesaikan proses admistrasi di Kantor PLN.

digilib.uns.ac.id 49 Selain itu, pelanggan bisa mendapatkan informasi yang meliputi: 1) Selain informasi tentang tata cara tambah daya listrik antara lain: Penyambungan baru Penyambungan sementara perubahan/balik nama perubahan alamat dan lain-lain. 2) Informasi tentang cara perhitungan dan besarnya biaya yang harus dibayar antara lain: Harga jual listrik uang jaminan pelanggan perhitungan rekening listrik dan biaya lain-lain. 3) Informasi tentang ketentuan persyaratan tambah daya listrik dan peraturan instalasi pelanggan. c. Melalui web resmi PT. PLN Pertama calon pelanggan membuka website www.pln.co.id lalu pilih tambah daya kemudian silahkan isi data pelanggan dan data pemohon. 5. Proses Pelaksanaan Setiap permintaan penambahan daya dan dokumen pendukungnya disusun dalam satu berkas permintaan penambahan daya. Pengiriman ke Fungsi Survei harus dilakukan dengan menggunakan buku pengiriman, atau pengiriman dalam bentuk media rekaman komputer atau melalui fasilitas jaringan komputer. Berikut ini adalah penjelasan mengenai proses pelaksanaan pengajuan tambah daya listrik commit di PT PLN to user (Persero) Rayon Sukoharjo yaitu :

digilib.uns.ac.id 50 a. Dokumen Pendukung Setiap permintaan penambahan daya didukung dokumen yang terdiri dari : 1) Foto copy rekening listrik atau KPP. 2) Foto copy KTP atau identitas diri lainnya dari permintaan maupun pelanggan. 3) Surat kuasa apabila peminta bukan pelanggan yang bersangkutan. b. Berkas permintaan dan pengiriman berkas Setiap permintaan tambah daya dan dokumen pendukungnya didukung dan disusun dalam berkas permintaan penambahan daya. Pengiriman ke fungsi perencanaan atau survei harus dilakukan dengan membuat daftar pengiriman. c. Perencanaan / Survei Untuk memberikan jawaban atas permintaan tambah daya yang disetujui atau tidak, diperlukan data teknik. Perencanaan dengan survei data teknik dilapangan, dilakukan dengan menggunakan formulir survei dari fungsi perencanaan. Apabila data teknik sudah dapat disajikan diloket pelayanan, baik dalam bentuk tabel, maupun sistem komputer tidak perlu dilakukan perencanaan dengan survei dilapangan. d. Pengecekan data tunggakan / Hutang pelanggan Sebelum menerbitkan surat jawaban harus dicek terlebih dahulu kemungkinan masih ada tunggakan rekening listrik dan tagihan susulan P2TL yang belum dilunasi. Apabila terbukti masih ada, pelanggan harus melunasi terlebih dahulu. Pengecekan data tunggakan dapat melalui fasilitas jaringan komunikasi komputer dengan cepat dan mudah mengakses data induk saldo.

digilib.uns.ac.id 51 e. Surat jawaban Setiap permintaan tambah daya harus segera dibuatkan surat jawaban. Untuk membuat surat jawaban terhadap permintaan daya besar, diperlukan data teknik. Apabila data teknik dapat disajikan di FPL baik dalam bentuk manual atau melalui sistem informasi jaringan komputer, maka tidak perlu survei dilapangan. Jadi untuk menerbitkan surat jawaban, ada 2 cara : 1) Tidak perlu menunggu hasil survei atau tanpa perencanaan atau survei, seperti yang berlaku di PT PLN (Persero). Surat jawaban ini ada 2 macam yaitu : - Disetujui. - Tidak disetujui / ditangguhkan / dikonsultasikan. 2) Harus menunggu hasil survei atau dengan perencanaan / survei, karena permintaan tambah daya besar dan juga data teknik belum tersedia di FPL. Surat jawaban ada 2 macam : - Disetujui. - Tidak disetujui / ditangguhkan / dikonsultasikan. Setiap jawaban harus dicatat dalam buku pemantauan perubahan daya TUL I 02, untuk menandakan bahwa permintaannya sudah dibuatkan surat jawaban. Surat jawaban segera disampaikan kepada pelanggan, diberikan sewaktu pelanggan datang ke loket FPL atau melalui pos, facsimile atau telex. Tembusan kedua SJPS disimpan kedalam berkas permintaan menunggu pembayaran. Apabila pelanggan langsung membayar BP dan UJL, maka FPL tidak menyiapkan berkas permintaan menunggu pembayaran. Bagi pelanggan yang telah menerima surat jawaban ada 2 kemungkinan yang harus dilakukan, yaitu : 1) Apabila permintaan permintaan penambahan daya dari 1 fasa ke 1 fasa, tidak perlu menghubungi instalatir dan pelanggan dapat langsung membayar : - Biaya penyambungan = ( Daya baru Daya lama ) x Tarif BP / VA dari tarif commit / daya yang to user baru.

digilib.uns.ac.id 52 - UJL = ( Daya baru x Tarif UJL / VA ) UJL lama yang tercatat dalam akuntansi PLN. 2) Penambahan daya dari 1 fasa ke 3 fasa, akan dilakukan selain alat pembatas juga alat pengukur dan Sambungan Luar Pelayanan (SLP) serta Sambungan Masuk Pelayanan (SMP). Selain itu kemungkinan harus mengubah instalasi pelanggan antaralain kabel toevoer yang harus dikerjakan oleh instalatir. Dalam hal ini pelanggan harus menghubungi instalatir untuk merevesi instalasi milik pelanggan. Instalatir harus terdaftar sah di PLN dan masih mempunyai surat izin kerja yang masih berlaku. f. Perjanjian jual beli tenaga listrik Pada transaksi penambahan daya tidak dibuatkan perjanjian jual beli tenaga listrik yang baru, melainkan suplemen saja. g. Pemeriksaan instalansi pelanggan Apabila pertimbangan untuk penambahan daya diperlukan perubahan instalansi, maka diberlukan ketentuan pemeriksaan instalansi dan gambar instalansi. Perubahan instalansi pelanggan yang baru. h. Pelaksanaan pembayaran Setiap permintaan penambahan daya kepada pelanggan diperhitungkan biaya : - Biaya penyambungan = ( Daya baru Daya lama ) x Tarif BP / VA dari tarif / daya yang baru. - UJL = ( Daya baru x Tarif UJL / VA ) UJL lama yang tercatat dalam akuntansi PLN. Sebelum melakukan pembayaran, pelanggan menyerahkan SJPS atau suplemen perjanjian jual beli tenaga listrik yang telah ditandatangani.

digilib.uns.ac.id 53 Untuk tanda bukti penerimaan dibuatkan kuitansi (TUL I 06) yang terdiri dari : - Kuitansi penerimaan BP dan tagihan lainnya (bila ada) - Kuitansi penerimaan tambahan UJL Masing-masing dibuat rangkap 4 : (1) Lembar asli untuk pelanggan (2) Tembusan kesatu untuk fungsi keuangan (3) Tembusan kedua untuk FBL (4) Tembusan ketiga untuk FPL Pelanggan dapat memilih cara pembayaran melalui transfer / pemindah bukuan atau dikas kantor PT PLN (Persero) Rayon Sukoharjo. a) Pembayaran melalui transfer / pemindah bukuan. Pelanggan harus diberitahukan nomor R/C Bank Receipt PLN cabang dan pelanggan diminta untuk mencantumkan nomor kontrak / nomor pelanggan pada Credit Nota. Kuitansi TUL 1 06 harus dikirim oleh PLN kepada pelanggan. b) Pembayaran dikas kantor PT PLN (Persero) Rayon Sukoharjo. Pelanggan pada saat itu juga dapat menerima kuitansi TUL 1 06 asli yang telah dikas register oleh kasir PLN. Dan setiap transaksi penerimaan pembayaran BP dan UJL harus dicatat dalam Buku Pemantauan penambahan daya (TUL 07). Selanjutnya berkas pelanggan tersebut dimasukkan kedalam berkas Permintaan Menunggu Penambahan Daya. i. Pelaksanaan Penambahan Daya Berdasarkan TUL 06 FPL membuat perintah kerja pemasangan atau pembongkaran SL (TUL 1 09) dikirim ke fungsi penyambungan menggunakan buku pengiriman. Kemudian fungsi penyambungan

digilib.uns.ac.id 54 membuat kode 7 / TUG 9 untuk pengambilan material difungsi perbekalan atau gudang. Setiap pelaksanaan penambahan daya oleh fungsi penyambungan dibuat Berita Acara Pemasangan SL dalam rangkap 4 dan ditandatangani pejabat yang ditunjuk. Berita Acara Pemasangan SL didistribusikan : 1) Lembar asli untuk FPL 2) Tembusan kesatu untuk pelanggan 3) Tembusan kedua untuk fungsi penyambungan 4) Tembusan ketiga untuk FPM Setelah mempunyai sistem informasi jaringan komputer, maka fungsi penyambungan dapat membuat perintah kerja pemasangan SL (TUL I 09) dan berita acara pemasangan SL (TUL 10) sekaligus merekam data teknik hasil penambahan daya. Selanjutnya fungsi penyambungan merekam data teknik hasil penambahan daya. Walaupun fungsi penyambungan dapat mengakses file perubahan daya yang ada di FPL, tetapi tidak dapat merubah data yang ada di FPL. Berdasarkan Berita Acara Pemasangan SL (TUL I 10), FPL membuat PDL (TUL I 11) dalam rangkap 2 (dua). Lalu PDL asli dikirim ke fungsi pengolahan data atau fungsi pembuatan rekening untuk proses peremajaan Data Induk Pelanggan dan tembusan PDL (TUL I 11) untuk arsip FPL. Dengan telah dilaksanakannya tambah daya, maka seluruh dokumen penambahan daya dalam arsip permintaan menunggu penambahan daya di pindah ke Amplop Arsip Pelanggan (TUL I 13), kecuali TUL I 12A dan TUL I 12B. Hal hal yang perlu diperhatikan : - Penambahan daya dilaksanakan, jika pelanggan tidak mempunyai tunggakan rekening listrik dan tagihan susulan

digilib.uns.ac.id 55 OPAL (pelanggaran terhadap pemakaian tenaga listrik). Dalam hal ini, seluruh kewajiban pelanggan harus dilunasi dahulu. - Setiap berkas-berkas permintaan yang terdiri dari : Berkas Arsip Permintaan Menunggu Penyelesaian Berkas Arsip Permintaan Menunggu Pembayaran Berkas Arsip Permintaan Menunggu Penambahan Daya Selama proses sedang berlangsung, berkas-berkas tersebut harus di simpan ditempat khusus dan dibuatkan sistem penyimpanan dan ada petugas yang bertanggung jawab. 6. Pengawasan Pengawasan merupakan kegiatan dalam mengontrol atau mengawasi setiap kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan hasil sesuai dengan yang ditentukan. Seperti yang dilakukan oleh PT PLN (Persero) Rayon Sukoharjo dalam pelaksanaan pengajuan tambah daya listrik telah dijelaskan bahwa pada tahap pelaksanaan PT PLN (Persero) Rayon Sukoharjo menghadirkan panitia penerima hasil pekerjaan, memeriksa, dan melaporkan hasil tambah daya untuk diarsipkan di bagian arsip pelanggan. B. Pembahasan Berdasarkan Alur Pengajuan Tambah Daya Listrik, maka dapat di katakan bahwa tambah daya listrik di PT PLN (Persero) Rayon Sukoharjo sudah sesuai dengan undang-undang nomor 30 tahun 2009 tentang ketenagalistrikan, hal ini dapat dilihat dari alur yang terjadi, yaitu di mulai dari pelanggan mendaftar memperhatikan hal-hal yang terkait seperti dokumen-dokumen atau syarat-syarat untuk pengajuan tambah daya listrik sampai semua kebutuhan pelanggan terpenuhi. Proses Administrasi yaitu menyerahkan semua dokumen atau berkas-berkas dari pelanggan kemudian diserahkan kepada petugas pelayanan pelanggan PLN yang commit bersangkutan to user untuk diproses kembali, dari

digilib.uns.ac.id 56 mensurvey pelanggan apakah masih mempunyai tunggakan listrik atu masalah lainnya. Jika semua sudah terpenuhi maka pihak PLN akan mengeluarkan surat jawaban persetujuan tambah daya listrik dan pelaksanaan tambah daya akan dilakukan oleh pihak PLN. Jenis Biaya yaitu tahapan dimana pelanggan diberikan pilihan untuk tambah daya yang dibutuhkan oleh pihak pelanggan itu sendiri. Pihak PLN hanya menjelaskan syarat dan prosedur administrasi yang diperlukan oleh pelanggan pengajuan tambah daya. Tahapan selanjutnya yaitu Pemilihan Penyedia oleh PT PLN (Persero) Rayon Sukoharjo yaitu pihak PLN menyediakan pilihan untuk jenis pelayanan tambah daya listrik melalui 3 tahapan yaitu datang langsung ke PLN, melalui call center 123, dan melalui online dan sekaligus menyimpulkan tahapan mana yang lebih mudah untuk dilakukan oleh pihak pelanggan. Jika sudah Pelanggan dapat memilih cara pembayaran melalui transfer / pemindah bukuan atau dikas kantor PT PLN (Persero) Rayon Sukoharjo. Jika pelanggan memilih pembayaran melalui transfer, pelanggan harus tau nomor R/C Bank Receipt PLN cabang dan pelanggan diminta untuk mencantumkan nomor kontrak atau nomor pelanggan pada Credit Nota. Jika pembayaran di Kantor PT. PLN (Persero) Rayon Sukoharjo pelanggan pada saat itu juga dapat membayar ditempat dan juga dapat menerima kuitansi TUL 1 06 asli yang telag dikas register oleh kasir PLN. Dalam proses pelaksanaannyapun PT PLN (Persero) Rayon Sukoharjo melaksanakan tambah daya listrik sesuai dengan kebutuhan dan jadwal yang telah ditetapkan sebagai acuan administrasi pengajuan tambah daya listrik. Dan dalam tahap pengawasannyapun PT PLN (Persero) Rayon Sukoharjo menghadirkan penulis penerima hasil pekerjaan, memeriksa, dan melaporkan hasil tambah daya untuk diarsipkan di bagian arsip pelanggan.