PENGARUH PEMBERIAN JERAMI FERMENTASI SEBAGAI PENGGANTI RUMPUT HIJAUAN PADA DOMBA TERHADAP PERTAMBAHAN BOBOT BADAN

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH JANGGEL JAGUNG TERAMONIASI DALAM RANSUM TERHADAP PERFORMAN DOMBA. (The Effect of Amoniated Corn Cob in a Ration on the Performance of Sheep)

PENDAHULUAN. karena Indonesia memiliki dua musim yakni musim hujan dan musim kemarau.

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENDAHULUAN. memadai, ditambah dengan diberlakukannya pasar bebas. Membanjirnya susu

PENDAHULUAN. yaitu ekor menjadi ekor (BPS, 2016). Peningkatan

SILASE TONGKOL JAGUNG UNTUK PAKAN TERNAK RUMINANSIA

MATERI DAN METODE. Waktu dan Lokasi. Materi

MEMBUAT SILASE PENDAHULUAN

PERBAIKAN KUALITAS PAKAN DAN PENGOLAHAN LIMBAH KANDANG GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS DAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG

HASIL DAN PEMBAHASAN. Keadaan Umum Penelitian

KONVERSI SAMPAH ORGANIK MENJADI SILASE PAKAN KOMPLIT DENGAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI FERMENTASI DAN SUPLEMENTASI PROBIOTIK TERHADAP PERTUMBUHAN SAPI BALI

TINJAUAN PUSTAKA Sapi Perah Sapi Friesian Holstein (FH) Produktivitas Sapi Perah

HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENDAHULUAN. terhadap produktivitas, kualitas produk, dan keuntungan. Usaha peternakan akan

Sistem Usahatani Terpadu Jagung dan Sapi di Kabupaten Takalar Provinsi Sulawesi Selatan

II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI

HASIL DAN PEMBAHASAN

PAKAN LENGKAP BERBASIS BIOMASSA SAWIT: PENGGEMUKAN SAPI LOKAL DAN KAMBING KACANG

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Soedjana (2011) berdasarkan data secara nasional, bahwa baik

Pemanfaatan Kulit Nanas Sebagai Pakan Ternak oleh Nurdin Batjo (Mahasiswa Pascasarjana Unhas)

I. PENDAHULUAN. Nenas adalah komoditas hortikultura yang sangat potensial dan penting di dunia.

SAMPAH POTENSI PAKAN TERNAK YANG MELIMPAH. Oleh: Dwi Lestari Ningrum, SPt

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Penelitian Efisiensi Penggunaan Pakan

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

STATUS NUTRISI SAPI PERANAKAN ONGOLR DI KECAMATAN BUMI AGUNG KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

PENGARUH PEMBERIAN SILASE KLOBOT JAGUNG DALAM RANSUM TERHADAP PENAMPILAN PRODUKSI DOMBA LOKAL JANTAN. Oleh: PURWANTO H

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

PENGARUH SUBSTITUSI RUMPUT GAJAH DENGAN LIMBAH TANAMAN SAWI PUTIH FERMENTASI TERHADAP PENAMPILAN PRODUKSI DOMBA LOKAL JANTAN EKOR TIPIS SKRIPSI

TINJAUAN PUSTAKA. keberhasilan usaha pengembangan peternakan disamping faktor bibit dan

PENDAHULUAN. Sapi perah merupakan sumber penghasil susu terbanyak dibandingkan

I. PENDAHULUAN. Peternakan di Indonesia setiap tahunnya mengalami peningkatan, sehingga

BAB III MATERI DAN METODE. dengan kuantitas berbeda dilaksanakan di kandang Laboratorium Produksi Ternak

I. PENDAHULUAN. atau sampai kesulitan mendapatkan hijauan makanan ternak (HMT) segar sebagai

PENDAHULUAN. Domba adalah salah satu ternak ruminansia kecil yang banyak. Indonesia populasi domba pada tahun 2015 yaitu ekor, dan populasi

FORMULASI RANSUM PADA USAHA TERNAK SAPI PENGGEMUKAN

Cara pengawetan yang akan dilakukan dalam percobaan ini adalah dalam bentuk basah (kadar air tinggi). Salah satu masalah pengawetan dalam bentuk basah

BAB I. PENDAHULUAN. pertanian atau sisa hasil pertanian yang bernilai gizi rendah sebagai bahan pakan

Maulana Aziz a, Muhtarudin b, Yusuf Widodo b ABSTRACT

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Penelitian

Ditulis oleh Mukarom Salasa Minggu, 03 Pebruari :23 - Update Terakhir Selasa, 17 Pebruari :58

HASIL DAN PEMBAHASAN. Konsumsi Pakan

I. PENDAHULUAN. Minat masyarakat yang tinggi terhadap produk hewani terutama, daging kambing,

Petunjuk Praktis Manajemen Pengelolaan Limbah Pertanian untuk Pakan Ternak sapi

PENGANTAR. Latar Belakang. Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki potensi yang sangat besar

PENDAHULUAN. rendah adalah masalah yang krusial dialami Indonesia saat ini. Catatan Direktorat

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama 13 minggu, pada 12 Mei hingga 11 Agustus 2012

MATERI DAN METODE. Gambar 2. Contoh Domba Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN 482,91 55, ,01 67,22

KOMPOSISI KIMIA BEBERAPA BAHAN LIMBAH PERTANIAN DAN INDUSTRI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN

I. PENDAHULUAN. Seiring dengan pertambahan penduduk dari tahun ke tahun yang terus meningkat

PEMANFAATAN LIMBAH PRODUKSI MIE SEBAGAI ALTERNATIF PAKAN TERNAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Domba Ekor Gemuk. Domba Lokal memiliki bobot badan antara kg pada

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Potensi Kambing sebagai Ternak Penghasil Daging

PEMANFAATAN LIMBAH PASAR SEBAGAI PAKAN RUMINANSIA SAPI DAN KAMBING DI DKI JAKARTA

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Kecernaan dan Deposisi Protein Pakan pada Sapi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kambing Boer berasal dari Afrika Selatan, yang merupakan hasil persilangan

PENDAHULUAN. Latar Belakang. yang sangat besar. Hal ini dipengaruhi oleh pertumbuhan penduduk yang

Diharapkan dengan diketahuinya media yang sesuai, pembuatan dan pemanfaatan silase bisa disebarluaskan sehingga dapat menunjang persediaan hijauan yan

Majalah INFO ISSN : Edisi XVI, Nomor 2, Juni 2014

PELUANG PEMANFAATAN LIMBAH SAWIT UNTUK PENGGEMUKAN TERNAK SAPI

MATERI DAN METODE. Materi

BAB I PENDAHULUAN. kasar yang tinggi. Ternak ruminansia dalam masa pertumbuhannya, menyusui,

Jurnal Imu Peternakan Terapan. 1(1):17-24, Oktober 2017 ISSN

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan daging sapi setiap tahun selalu meningkat, sementara itu pemenuhan

PENGARUH METODE PENGOLAHAN KULIT PISANG BATU (Musa brachyarpa) TERHADAP KANDUNGAN NDF, ADF, SELULOSA, HEMISELULOSA, LIGNIN DAN SILIKA SKRIPSI

HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Lokasi Konsumsi Pakan

PENGARUH PENAMBAHAN DOSIS UREA DALAM AMONIASI LIMBAH TONGKOL JAGUNG UNTUK PAKAN TERNAK TERHADAP KANDUNGAN BAHAN KERING, SERAT KASAR DAN PROTEIN KASAR

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Musim kemarau di Indonesia menjadi permasalahan yang cukup

PENERAPAN IPTEKS. Hafni Indriati Junifa Layla Sihombing Jasmidi Kinanti Wijaya

PEMBAHASAN. Zat Makanan Ransum Kandungan zat makanan ransum yang diberikan selama penelitian ini secara lengkap tercantum pada Tabel 4.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian kecernaan protein dan retensi nitrogen pakan komplit dengan

METODE. Materi 10,76 12,09 3,19 20,90 53,16

Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu Vol. 4(2): , Mei 2016

Ransum Ternak Berkualitas (Sapi, Kambing, dan Domba)

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Ternak dan Kandang Percobaan

LUMPUR MINYAK SAWIT KERING (DRIED PALM OIL SLUDGE) SEBAGAI PENGGANTI DEDAK PADI DALAM RANSUM RUMINANSIA

Penampilan Produksi Sapi PO dan PFH Jantan yang Mendapat Pakan Konsentrat dan Hay Rumput Gajah

MATERI DAN METODE. Gambar 4. Ternak Kerbau yang Digunakan Dalam Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. persilangan antara sapi Jawa dengan sapi Bali (Rokhana, 2008). Sapi Madura

Ditulis oleh Mukarom Salasa Minggu, 19 September :41 - Update Terakhir Minggu, 19 September :39

I. PENDAHULUAN. kontinuitasnya terjamin, karena hampir 90% pakan ternak ruminansia berasal dari

PENGARUH UMUR DAN PANJANG CACAHAN RUMPUT RAJA TERHADAPEFISIENSI BAGIANYANGTERMAI{AN DOMBA DEWASA

PENAMPILAN DOMBA LOKAL YANG DIKANDANGKAN DENGAN PAKAN KOMBINASI TIGA MACAM RUMPUT (BRACHARIA HUMIDICOLA, BRACHARIA DECUMBENS DAN RUMPUT ALAM)

MATERI DAN METODE. Materi

UPAYA UNTUK MENINGKATKAN PERTAMBAHAN BOBOT BADAN DAN EFISIENSI PENGGUNAAN PAKAN PADA KAMBING PERANAKAN ETAWAH MENGGUNAKAN SUPLEMEN KATALITIK

PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRAT DENGAN KADAR PROTEIN KASAR YANG BERBEDA PADA RANSUM BASAL TERHADAP PERFORMANS KAMBING BOERAWA PASCA SAPIH

RESPON KAMBING KACANG JANTAN TERHADAP WAKTU PEMBERIAN PAKAN ABSTRAK

MATERI DAN METODE. Materi

METODE. Materi. Gambar 2. Contoh Domba yang Digunakan dalam Penelitian Foto: Nur adhadinia (2011)

U Hidayat Tanuwiria, A Yulianti, dan N Mayasari Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran Jatinangor, Bandung 40600

I. PENDAHULUAN. Kelapa sawit adalah salah satu komoditas non migas andalan Indonesia.

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN. P2 * hari hari hari

PENDAHULUAN. Kambing merupakan ternak ruminansia kecil yang sangat populer, mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi, dan mampu beradaptasi

KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MAGELANG JURUSAN PENYULUHAN PETERNAKAN 2013

BAB I PENDAHULUAN. nutrisi makanan. Sehingga faktor pakan yang diberikan pada ternak perlu

Transkripsi:

PKMT-2-20-1 PENGARUH PEMBERIAN JERAMI FERMENTASI SEBAGAI PENGGANTI RUMPUT HIJAUAN PADA DOMBA TERHADAP PERTAMBAHAN BOBOT BADAN Santoso, Kiswandi, Amir Zuhri Jurusan Produksi Ternak, Akademi Peternakan Karanganyar, Karanganyar ABSTRAK Materi yang digunakan adalah domba lokal jantan sebanyak empat ekor dengan bobot rata-rata 15 kg yang diberikan dalam bentuk pakan yang terdiri atas dua perlakuan. Perlakuan pertama, domba diberi pakan berupa konsentrat dan rumput raja selama 21 hari, kemudian diganti dengan pakan konsentrat dan jerami fermentasi selama 21 hari. Perlakuan kedua, domba diberi pakan berupa konsentrat dan jerami fermentasi selama 21 hari, kemudian diganti dengan pakan konsentrat dan rumput raja selama 21 har.i Konsumsi bahan kering (BK) dan pertambahan bobot badan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi bahan kering domba yang diberi pakan rumput raja (560.7 g/ekor/hari) lebih rendah dibandingkan dengan konsumsi jerami fermentasi (921.19 g/ekor/hari). Pertambahan bobot badan harian domba yang diberi pakan rumput (5.57 g/ekor/hari) sama dengan pertambahan bobot badan harian domba yang diberi jerami fermentasi (5.87 g/ekor/hari). Dengan demikian, jerami fermentasi dapat menggantikan rumput raja sebagai pakan domba. Kata Kunci : jerami fermentasi, domba, rumput raja, analisis deskripsi PENDAHULUAN Populasi ternak domba di Indonesia tahun 1997 adalah sebesar 7.69 juta ekor (Anonim 1998). Dari populasi tersebut sebagian besar terkonsentrasi di pulau jawa, sehingga dapat dikatakan bahwa tanah-tanah di Jawa menjadi sangat terbatas untuk pemgembangan peternakan. Keadaan daerah seperti ini, lebih dimungkinkan memelihara ternak ruminansia kecil seperti halnya domba. Menurut Sabrani et al. (1982), potensi daerah sangat bervariasi dari suatu daerah ke daerah lainnya, dan ini memperlihatkan adanya interaksi dengan faktorfaktor pendukungnya yang berupa pakan, iklim, tanah dan manusia (peternaknya). Domba merupakan ternak ruminansia kecil yang banyak dipelihara oleh petani ternak di pedesaan, pada umumnya masih usaha sambilan di samping usaha taninya. Sistem pemeliharaan yang masih tradisional dengan sifat usaha yang hanya merupakan usaha sambilan, menyebabkan produktivitas ternak domba rendah (Soedjana 198). Faktor utama yang mempengaruhi produktivitas domba adalah pemberian pakan dan gizinya (Devendra 199). Lebih lanjut dinyatakan bahwa pemberian pakan dalam jumlah yang cukup dan kualitas yang baik paling besar pengaruhnya dibanding faktor-faktor lain, dan ini merupakan cara yang sangat tepat untuk meningkatkan produktivitasnya. Penelitian lain oleh Soetama el al. (199), menyatakan bahwa pemberian pakan yang baik (cukup kualitas dan kuantitasnya) akan dapat meningkatkan bobot lahir anak domba, dan bobot lahir anak berhubungan erat dengan daya hidupnya.

PKMT-2-20-2 Pakan merupakan faktor yang sangat penting dalam usaha pengembangan peternakan. Di daerah tropis seperti Indonesia ini, tampaknya sulit bagi domba untuk dapat berproduksi optimal jika hanya mengandalkan hijauan yang berupa rumput-rumputan di daerah tropis umumnya memiliki nilai nutrisi yang rendah.(handayanta 200). Persediaan rumput yang merupakan sumber pakan hijauan di Indonesia sangat dipengaruhi oleh musim. Saat musim hujan, tanaman pakan ternak dapat tumbuh baik, sehingga kebutuhan pakan hijauan dapat tercukupi. Sebaliknya pada musim kemarau, tanaman hijauan yang dihasilkan akan sangat berkuarang dalam jumlah dan kualitasnya. Untuk mengatasi hal ini umumnya peternak menggunakan limbah pertanian yang tersedia di sekitarnya untuk pakan ternaknya (Astuti & Sukaryani 200). Limbah pertanian adalah sisa tanaman pertanian pasca panen setelah diambil hasil utamanya. Limbah pertanian ini merupakan bahan lignoselulosa yang banyak dihasilkan tapi belum digunakan secara efisien. Salah satu jenis limbah pertanian yang potensial sebagai pakan ternak adalah jerami padi (Astuti & Sukarni 200). Menurut Rukmana (2001) data yang diperoleh dari dinas peternakan, potensi limbah pertanian khususnya jerami padi di jawa Tengah produksinya mencapai 2 55 8.97 ton/ tahun dari luas tanam 1 09 95.5 Ha. Sedangkan untuk wilayah jawa dan bali dari total produksi limbah pertanian rata-rata 28 juta ton/ tahun dan 70%-nya berupa jerami padi. Hal ini sesuai dengan program pengembangan peternakan adalah pemanfaatan limbah pertanian menjadi pakan yang bernilai tinggi. Tujuannya adalah sebagai alternatif penyediaan pakan dan sekaligus bermanfaat dalam mengurangi pencemaran lingkungan. Penelitian yang dilakukan oleh Kijlstra (1985), amoniasi jerami padi dengan urea dapat meningkatkan kecernaan lebih kurang 11 atau 5% menjadi 56%, sedangkan menurut Ibrahim (1986) kecernaan bahan kering jerami padi amoniasi dengan % urea meningkat dari 1.2% menjadi 6.9%. Sementara itu hasil penelitian Chuzaemi dan Soejono (1987), juga menunjukkan bahwa amoniasi jerami padi dengan % urea menaikkan kecernaan bahan kering dari 0.65% menjadi 50.09%, menaikkan kecernaan bahan organik dari 50.57% menjadi 60.51% dari menurunkan kadar dinding sebesar 6.1 dari 79.80% menjadi 75.09%. Berdasarkan uraian di atas maka didapatkan dua kesimpulan, yaitu: 1. Dalam pemeliharaan domba sangat dipengaruhi oleh pakan hijauan, padahal ketersediaan pakan hijauan di Indonesia terbatas, terutama pada musim kemarau. 2. Jerami merupakan limbah pertanian yang jumlahnya sangat besar dan melimpah terutama pada musim penghujan. Salah satu dari solusi untuk mengatasi kekuarangan bahan pakan hijauan untuk ternak domba pada musim kemarau adalah dengan mengganti pakan hijauan atau rumput dengan jerami yang melimpah. Dengan metode fermentasi maka jerami padi bisa dimanfaatkan untuk pakan domba. Jerami yang difermentasi akan mengalami pemecahan ikatan-ikatan lignin sehingga serat kasarnya rendah, selain itu proteinnya meningkat. Dengan demikian diharapkan rumput hijauan yang biasa diberikan pada domba bisa diganti dengan jerami fermentasi.

PKMT-2-20- Tujuan dari program ini adalah untuk membuktikan sampai seberapa jauh tingkat adaptasi domba terhadap pemberian jerami fermentasi yang akhirnya akan mempengaruhi berat badannya diharapkan jerami fermentasi dapat menggantikan rumput hijauan. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Unit Praktek Ternak (UPT) Akademi Peternakan Karanganyar pada bulan Agustus sampai dengan November 2005. Bahan dan materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah domba lokal sebanyak ekor berat rata-rata 15 kg, jerami fermentasi, konsentrat, rumput raja. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah : kandang individu dengan peralatan lengkap (tempat pakan, tempat minum, alat pembersih), peralatan untuk fermentasi lengkap ( plastik, sabit, ember) 1. Pembuatan fermentasi jerami a. Langkah pertama: dipersiapkan peralatan dan bahan, peralatan meliputi sabit, plastik dan ember. Sedangkan bahan meliputi jerami padi, starbio, urea, dan air. b. Langkah kedua : Jerami padi dipotong dengan panjang + 5 cm, urea dan starbio ditimbang 5% dari bobot jerami padi, setelah itu dilarutkan dengan air pada ember. Air yang digunakan berdasarkan bahan kering (1:1) c. Langkah ketiga : pencampuran jerami padi dengan larutan starbio dan urea lalu dimasukkan ke dalam plastik dan ditutup rapat. Pemeraman dalam pembuatan fermentasi ini adalah minggu. 2. Percobaan pada domba Percobaan pada domba dilakukan secara bertahap dengan tahapan sebagai berikut: Perlakuan Minggu Ke- Ulangan 1 2 Keterangan: Minggu ke 0: Tahapan persiapan domba semuanya diberi rumput raja. Minggu ke 1: Tahapan adaptasi, domba perlakuan diberi rumput raja dan Domba 1 dan 2 sedikit demi sedikit diganti jerami fermentasi Minggu ke 2: Tahapan perlakuan, domba 1 dan 2 diberi jerami fermentasi dan konsentrat sedang domba dan diberi rumput raja dan Minggu ke : Tahapan perlakuan, domba 1 dan 2 diberi jerami fermentasi dan konsentrat sedang domba dan diberi rumput raja dan

PKMT-2-20- Minggu ke : Minggu ke 5: Minggu ke 6: Minggu ke 7: Minggu ke 8: Tahapan perlakuan, domba 1 dan 2 diberi jerami fermentasi dan konsentrat sedang domba dan diberi rumput raja dan Tahapan adaptasi, pada adaptasi yang kedua ini dilakukan pergantian pakan. Domba 1 dan 2 sedikit demi sedikit diganti rumput raja sedang domba dan sebaliknya, diganti jerami fermentasi. Tahapan perlakuan domba 1 dan 2 diberi rumput raja dan konsentrat sedangkan domba dan diberi jerami fermentasi dan Tahapan perlakuan domba 1 dan 2 diberi rumput raja dan konsentrat sedangkan domba dan diberi jerami fermentasi dan Tahapan perlakuan domba 1 dan 2 diberi rumput raja dan konsentrat sedangkan domba dan diberi jerami fermentasi dan. Variabel yang diamati 1) Konsumsi bahan kering (g/ekor/hari) Konsumsi bahan kering dihitung berdasarkan konsumsi segar dikalikan dengan kandungan BK pakan. 2) Pertambahan Berat Badan (g/ekor/hari) Pertambahan bobot badan dihitung berdasarkan berat badan akhir dikurangi berat badan awal dibagi lama penelitian.. Pengolahan Data Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini diolah dan dianalisis secara deskriptif. HASIL DAN PEMBAHASAN Konsumsi Bahan Kering Konsumsi bahan kering yang diberi rumput raja dan jerami fermetnasi terlihat pada tabel 1. Tabel 1. Konsumsi bahan kering domba selama penelitian (g/ekor/hari)

PKMT-2-20-5 No. Rumput Raja (T 1 ) Jerami Fermentasi (T 2 ) 1 2 x 558.089 562.85 55. 567.61 560.7 871.2 902.86 98.57 971.90 921.19 Dari tabel 1 di atas diketahui bahwa konsumsi BK Jerami fermentasi (921.19 g/ekor/hari) lebih tinggi dibanding konsumsi BK rumput raja (560.7 g/ekor/hari). Konsumsi BK dipengaruhi oleh faktor keragaman ternak, kondisi saluran pencernaan, sifat fisik dan kimia pakan, palatabilitas serta faktor lingkungan (Parakkasi & Zakaria 198). Konsumsi BK yang lebih tinggi pada jerami fermentasi dimungkinkan karena perlakuan fermentasi dapat menyebabkan jerami mudah dicerna. Pakan yang mudah dicerna, lama tinggal di perut tidak lama, sehingga perut cepat kosong, dengan demikian domba akan makan lebih banyak. Menurut Ranjhan (1981) domba yang digemukkan membutuhkan bahan kering.5-5 persen dari bobot hidupnya. Domba dengan bobot badan 15 kg akan mengkonsumsi BK sebanyak 750 gram. Dengan demikian konsumsi BK jerami fermentasi lebih tinggi dari kebutuhan, sedangkan konsumsi BK rumput raja lebih rendah dari kebutuhan. Pertambahan Bobot Badan Pertambahan bobot badan domba yang diberi jerami fermentasi dan rumput raja tertera pada tabel 2. Tabel 2. Pertambahan bobot badan domba (g/ekor/hari)

PKMT-2-20-6 No. Rumput Raja (T 1 ) Jerami Fermentasi (T 2 ) 1 2 x 8.09 2.85 61.90 71.2 5.57 2.85 52.8 59.52 60.71 5.87 Rerata pertambahan bobot badan pada perlakuan rumput raja sama dengan perlakuan jerami fermentasi. Berarti pada pemberian jerami fermentasi dengan konsumsi BK yang lebih tinggi memiliki tingkat produk yang relatif sama dengan pemberian rumput raja. Arora (1989) dan Parakkasi (1995) menyatakan bahwa tingkat konsumsi pakan dapat dijadikan indikator tingkat produksi yang mampu dicapai oleh seekor ternak. Pada konsumsi jerami fermentasi yang lebih tinggi kemungkinan disebabkan kondisi TDN (2,06) yang lebih rendah dari rumput raja (56.6). Sedangkan kondisi PKnya hampir sama (6.2 VS 6.7). Ternak mengkonsumsi pakan untuk memenuhi kebutuhan energinya. Apabila TDNnya rendah maka konsumsinya menjadi lebih tinggi, tetapi kondisi PK nya sama maka kebutuhannya juga sama. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1) Konsumsi BK domba yang diberi jerami fermentasi lebih tinggi dibanding konsumsi BK rumput raja. 2) Pertambahan bobot badan harian domba yang diberi jerami fermentasi sama dengan yang diberi rumput raja. DAFTAR PUSTAKA Anonimus. 1998. Indonesian Livestock Statistik Indonesia in Amin Science Research and Development Foundation. Bogor. Arora SP. 1989. Pencernaan Mikroba pada Ruminansia. Yogyakarta: Gadjah Mada Univ. Pr. AAK.198. Hijauan Makanan Ternak Potong, Kerja dan Perah. Yogyakarta: Kanisius. Astuti P, Sukarni S. 200. Kinerja Domba Lokal yang Mendapatkan Limbah Padat (Blotong ) Industri Pabrik Gula. Karanganyar: APEKA. Chuzaemi S, Soejono M. 1987. Pengaruh Urea Amoniasi terhadap Komposisi Kimia dan Nilai Gizi Jerami Padi untuk Sapi Peranakan Ongole. Di dalam: Proceedings Bio Conversion Project Second Workshop pn Crop Residues for Feed and other Purposes. Grati, 16-17 Nov 1987. hlm 68-7. Devendra C. 1981. Rhoges Resources For Feeding Ruminants In The ASEAN Region Invented Paper Work Shop On Technology Of Animal Feed Production Utilising Food Waste Materials. Bandung. Devendra C. 199. Goats and Sheep in Asia Di dalam: Small Ruminant Production in the Humid Tropics. Surakarta: Sebelas Maret Univ. Pr. Handayanta E. 200. Potensi Limbah Industri Pengolahan Kedelai sebagai Bahan Suplementasi dalam Ransum Ternak Domba. Karanganayar: APEKA.

PKMT-2-20-7 No. Rumput Raja (T 1 ) Jerami Fermentasi (T 2 ) 1 8.09 2.85 Ibrahim 2 MN, M, 2.85 Efficiency of Urea Ammonia 52.8 Treatmen. In Rice Straw and Related Feed 61.90 in Ruminants (Eds. M.N.M 59.52 Ibrahim and J.B. Sciere) (Proc, Int Workshop, 71.2 Kandy, Srilanka). 60.71 Kearl LC. 1982. x 5.57 Nutrient Requirement 5.87 in Developing Countries. International Feedstuffs Institute Utah Agricultural Experiemnts Station Utah University. Kijstra. 1985. The Utilition of Straw as Ccattle Feed Buletin No. 60 An Assesment of Its Practical and Economis Feasibility Agricultural University (LH). Wageningen: Departemen of Tropical Animal Husbandry. Parakkasi A. 1995. Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Ruminan. Jakarta: UI Pr. Riyanto. 2005. Pengaruh Pemberian Jerami Padi Amoniasi Blotong terhadap Konsumsi TDN dan Pertambahan Berat Domba Jantan Lokal. Karanganayar: APEKA. Rukamana R. 2001. Silase dan Permen Ternak Ruminansia. Yogyakarta: Kanisius. Sabrani M et al. 1982. Laporan Baseline Ternak Domba dan Kambing. Bogor: Balitnak. Santoso. 2005. Pengaruh Aras UREA dan Lama Pemeraman Terhadap Nilai Gizi Jerami Padi yang Diamoniasi. Karanganyar: APEKA. Siregar ME. 1988. King Grass Sebagai Hijauan Makanan Ternak. Bogor: Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Soejono M. 198. Penanganan Limbah Pertanian Sebagai Pakan Ternak Laproan Pelaksanaan Latihan Hijauan Makanan Ternak Fooder Seed and Forage Development. Yogyakarta: Fakultas Peternakan UGM. Soeama LK, Putu IG, Wadzreka MTZ. 199. Improvement in Small Ruminant Produktivity Through more Efficient Reproduction in : Small Ruminant Production in the Humild Tropics. Surakarta: Sebelas Maret Univ. Pr. Soeyono MR, Utomo, Widyantoro. 1987. Peningkatan Nilai Nutrisi Jerami Padi dengan Berbagai Perlakuan. Grati, 16-17 Nov 1987. Tilman AD et al. 1991. Ilmu Makanan Ternak Dasar. Yogyakarta: Gama Pr. Fakultas Peternakan UGM.