1 SIKAP NELYAN TERHADAP TENAGA PENYULUH PERIKANAN LAPANGAN (Kasus Pada Nelayan Di Desa Sejangat Kecamatan Bukit Batu Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau

dokumen-dokumen yang mirip
By: ABSTRACT. Kata Kunci : Attitude, Government assistance, Aquaculture.

Fishermen's Perceptions About Business Fishing in The Kepenghuluan Parit Aman Bangko Subdistrict Rokan Hilir District Riau province ABSTRACT

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU

ABSTRACT. Keyword: Perception, Tanjung Rambutan Village, Ex quarry land (Quarri)

Elsa Christyn Gultom¹, Ridar Hendri², Kusai ² ABSTRACT

MOTIVATION LEVEL FISHERMEN DUANO TO FISHING ENTERPRISE TANJUNG PASIR VILLAGE OF RIAU PROVINCE. Abstract I. PENDAHULUAN

SIKAP NELAYAN TERHADAP PROGRAM UNGGULAN DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN DELI SERDANG

ABSTRACT. Keyword : contribution, coal, income


Persepsi Nelayan Tentang Profesi Nelayan Di Desa Sungai Selodang Kecamatan Sungai Mandau Kabupaten Siak Provinsi Riau. Oleh

ANALISIS SIKAP DAN PERILAKU PETANI DALAM MENABUNG DI BANK BRI SIMPAN PINJAM CABANG UJUNG BATU

DAMPAK PENERAPAN TEKNOLOGI PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (PTT) TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI SAWAH

HUBUNGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN SIKAP KARYAWAN DALAM USAHA PETERNAKAN SAPI PERAH

KAJIAN SOSIAL EKONOMI BUDAYA DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM PADA TAMAN NASIONAL MERU BETIRI KABUPATEN BANYUWANGI SKRIPSI

PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK WANITA TANI DALAM PROGRAM PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN (P2KP) DI KECAMATAN NGUTER KABUPATEN SUKOHARJO

Indonesian Journal of Agricultural Economics (IJAE)

MOTIVASI MASYARAKAT TERHADAP PENANAMAN MAHONI (Swietenia macrophylla) STUDI KASUS DI DESA SUNGAI ENAU KECAMATAN KUALA MANDOR B KABUPATEN KUBU RAYA

Farmers Group Dynamics Dumbo Catfish (Clarias Geriepenus) In The Hangtuah Village Of Perhentian District Kampar Regency Riau Province ABSTRACT

Peranan Fasilitator Kecamatan dalam Mendinamiskan Kelompok Masyarakat pada Program GSMK Kabupaten Tulang Bawang

HUBUNGAN KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI IBU RUMAH TANGGA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA DALAM PEMBIBITAN MANGROVE

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

By Syapril Syahputra 1) Kusai 2) and Mohammad Ramli 2) ABSTRACT

EFISIENSI WAKTU PENGISIAN PERBEKALAN TERHADAP WAKTU TAMBAT KAPAL PERIKANAN SONDONG DI PANGKALAN PENDARATAN IKAN (PPI) DUMAI PROVINSI RIAU

Hubungan antara Dinamika Kelompok dengan Keberdayaan Peternak Ade Triwahyuni

Hubungan Karateristik Sosial Ekonomi Padi Sawah dengan...(welson Marthen Wangke)

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : SRI REJEKI J

By Santy Pandiangan 1), Eni Yulinda 2), and Hamdi Hamid 3)

PARTISIPASI PETANI DALAM PENGELOLAAN HUTAN RAKYAT (Kasus di Kecamatan Kertanegara Kabupaten Purbalingga Provinsi Jawa Tengah) AMIN FAUZI

PERSEPSI PETANI PADI TERHADAP PEMANFAATAN RICE TRANSPLANTER DI KECAMATAN POHJENTREK KABUPATEN PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR

SKRIPSI RATU PUTRI RAMANTI PROGRAM STUD1 SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006

WIFE CONTRIBUTION TO FISHERMAN HOUSEHOLD INCOME IN MERANTI BUNTING VILLAGE MERBAU DISTRICT MERANTI ISLAND REGENCY RIAU PROVINCE

HUBUNGAN MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN PENCAPAIAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA D III KEBIDANAN DALAM MATA KULIAH ASKEB IV DI UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA

PEMANFAATAN MEDIA INTERNET SEBAGAI MEDIA INFORMASI DAN KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN PETANI DI DESA PONCOKUSUMO KECAMATAN PONCOKUSUMO

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. bagian, jenis kelamin, usia, pendidikan dan lama bekerja. responden atas kuesioner yang dibagikan.

Sikap Petani Padi Organik Terhadap Program OVOP (One Village One Product) Berbasis Koperasi Produk Beras Organik Di Kabupaten Karanganyar

(PERFORMANCE ANALYSIS OF FARMER GROUP AND ITS RELATIONSHIP WITH HOUSEHOLD FOOD SECURITY LEVEL (CASE STUDY IN RASANAE TIMUR SUBDISTRICT BIMA CITY)

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETANI DENGAN PRODUKSI PADI SAWAH DI DESA RAMBAH TENGAH BARAT KECAMATAN RAMBAH KABUPATEN ROKAN HULU ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG KEADAAN LINGKUNGAN FISIK SEKOLAH DENGAN MOTIVASI BELAJAR

Public Perceptions About Use of Siak River Fishermen In Tanjung Rhu District Fifty Pekanbaru Riau Province

ROY ANTONIUS TARIGAN NIM.

THE PARTICIPATION OF FISHERMAN WIVES IN IMPROVING THE DOMESTIC INCOME IN KORONG SUNGAI LIMAU PADANG PARIAMAN REGENCY, THE PROVINCE OF WEST SUMATERA

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

METODE PENELITIAN. Populasi dan Teknik Pengambilan Contoh

The Change of Analysis Fish Farmers Mindset of Catfish Cultivation in the Village Hangtuah of Perhentian Raja District of Kampar Regency Riau Province

KORELASI ANTARA KEMAMPUAN KOGNITIF MAHASISWA PADA MATA KULIAH TELAAH KURIKULUM FISIKA DAN PENGEMBANGAN PROGRAM PENGAJARAN FISIKA

HUBUNGAN MOTIVASI MENJADI PERAWAT DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DI PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI MALANG ABSTRAK

ABSTRACT. Keywords: Perceptions, Agricultural Extension Field, Farmers, The Importance of Role Extension

Perilaku Petani Terhadap Program Pemberdayaan dan Pengembangan Usaha Agribisnis Peternakan

TINGKAT ADOPSI PETANI TERHADAP TEKNOLOGI PERTANIAN TERPADU USAHATANI PADI ORGANIK

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

MOTIVASI PETANI KAKAO BERGABUNG DALAM KELOMPOK TANI DI KELURAHAN KAPALO KOTO KECAMATAN PAYAKUMBUH SELATAN (Studi Kasus Kelompok Tani Tanjung Subur)

HUBUNGAN SIKAP DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII (JURNAL) Oleh WAHYU BIMANTARA F

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

HUBUNGAN KARAKTERISTIK INOVASI DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP PETERNAK PADA PENYULUHAN PEMBUATAN SILASE UNTUK TERNAK DOMBA

SKRIPSI HUBUNGAN CHILD ABUSE DENGAN PERILAKU AGRESIF ANAK USIA SEKOLAH DI SDN 10 SUNGAI SAPIH KOTA PADANG TAHUN Penelitian Keperawatan Anak

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA PENDIDIKAN DOKTER UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI PEMUKA PENDAPAT KELOMPOK TANI DALAM MENGGUNAKAN TEKNOLOGI USAHATANI PADI

EFEKTIVITAS DAN TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP PROGRAM PENGENTASAN KEMISKINAN PERKOTAAN (P2KP) DI KOTA BANDAR LAMPUNG

HUBUNGAN PARTISIPASI ANGGOTA DENGAN PENERIMAAN SHUDI KOPERASI UNIT DESA KARYA SAWIT DESA BUKIT KRATAI KECAMATAN RUMBIO JAYA KABUPATEN KAMPAR

Hasil Pengujian Chi-Squere. 1. Hubungan Jenis Kelamin dan Kondisi Kerja

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANGTUA DENGAN PENGETAHUAN TENTANG PELECEHAN SEKSUAL PADA ANAK REMAJA DI SURAKARTA SKRIPSI

MOTIVASI PETANI UNTUK BERGABUNG DALAM KELOMPOK TANI DI DESA PAGARAN TAPAH KECAMATAN PAGARANTAPAH DARUSSALAM KABUPATEN ROKAN HULU

Peternakan Tropika Journal of Tropical Animal Science

Yohannes A Banjarnahor 1), Eni Yulinda 2), Viktor Amrifo 2) ABSTRACT

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

Tingkat Adopsi Inovasi Peternak dalam Beternak Ayam Broiler di Kecamatan Bajubang Kabupaten Batang Hari

EFFECT OF ACCOUNTING PROGRAM DEVELOPMENT BANK STATEMENT OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS BASED ON THE FINANCIAL DISTRICT IN BMT TEGAL

ANALISIS KELEMBAGAAN PEMASARAN DAN MARGIN TATANIAGA HASIL PERIKANAN TANGKAP DIDESA BULUH CINA KECAMATAN SIAK HULU KABUPATEN KAMPAR PROVINSI RIAU By

THE CONDITION OF MAIN FACILITY IN THE VILLAGE OF FISH MARKETING PAKNINGASAL BUKITBATU DISTRICT OF BENGKALIS REGENCY IN RIAU PROVINCE

ABSTRACT. advertisement exposure on SCTV with the buying interest s students of

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISTEM PENGAPIAN

HUBUNGAN PERSEPSI MAHASISWA D-IV KEBIDANAN TENTANG PROFESI BIDAN PENDIDIK DENGAN PRESTASI BELAJAR DI STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA

THE EFFICIENCY OF SUPPLIES CHARGING TIME GILL NET AT FISHING PORT DUMAI CITY RIAU PROVINCE ABSTRACT.

APLIKASI KOMPUTER LANJUT ANALISIS KORELASI KENDALL DAN SPEARMAN

Peternakan Tropika Journal of Tropical Animal Science

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP KEBERADAAN INDUSTRI TEPUNG TAPIOKA DI KELURAHAN KENANGA KECAMATAN SUNGAILIAT KABUPATEN BANGKA SKRIPSI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERAN UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS (UPTD) PENYULUHAN DAN POS KESEHATAN HEWAN WILAYAH CISARUA KABUPATEN BOGOR

PERSEPSI DAN PARTISIPASI PETERNAK TENTANG PROGRAM PERGULIRAN TERNAK DOMBA

SIKAP PENGRAJIN GULA KELAPA TERHADAP SUB TERMINAL AGRIBISNIS (STA) (KASUS DI DESA KRENDETAN KECAMATAN BAGELEN KABUPATEN PURWOREJO) SKRIPSI

HUBUNGAN AKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN PETERNAK SAPI POTONG

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016

PENGARUH PERUBAHAN IKLIM, UPAH TENAGA KERJA, DAN TEKNOLOGI TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA NELAYAN DI KECAMATAN SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN

Peternakan Tropika Journal of Tropical Animal Science

PENGARUH FAKTOR INTERNAL PETANI DALAM MENGADOPSI TEKNOLOGI

EKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK DAERAH

KONVERGENSI KEEFEKTIVAN KEPEMIMPINAN (Kasus Anggota Gabungan Kelompok Tani Pandan Wangi Desa Karehkel, Leuwiliang-Bogor) SKRIPSI FERRI FIRDAUS

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN IKAN LAUT DI PASAR TRADISIONAL ARENGKA KOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU. oleh

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI DAN SIKAP ORANGTUA TERHADAP PRODUK ASURANSI PENDIDIKAN DI KB/PG SE-KECAMATAN KOTA KABUPATEN TULUNGAGUNG

PERSEPSI PETANI KOPI ARABIKA TERHADAP PROGRAM SERTIFIKASI ORGANIK DI KECAMATAN ATU LINTANG KABUPATEN ACEH TENGAH. Lintang of Central Aceh Regency)

BAB VII MOTIVASI RELAWAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

AGRISTA : Vol. 4 No. 3 September 2016 : Hal ISSN

Hubungan antara Karakteristik Petani dan Dinamika Kelompok Tani dengan Keberhasilan Program PUAP

HUBUNGAN DISIPLIN BELAJAR SISWA DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA PGRI 1 PADANG

ARTIKEL ILMIYAH. Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian Pada Fakultas Pertanian Universitas Pasir Pangaraian.

Tulis di Lembar Jawaban

kepengurusan.untuk kegiatan kemahasiswaan itu sendiri menurut

Hubungan Antara Faktor Internal dengan Faktor Eksternal... Fitriana Suciani

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

1 SIKAP NELYAN TERHADAP TENAGA PENYULUH PERIKANAN LAPANGAN (Kasus Pada Nelayan Di Desa Sejangat Kecamatan Bukit Batu Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau THE ATTITUDE OF THE FISHERMEN TO FISHERIES EXTENSION OFFICERS PERSONNEL (The case Of Fisherman in Sejangat Village, Sub-district of Bukit Batu, Bengkalis District, Riau Province) Yuyun Soraya 1), Kusai 2), Eni Yulinda 2) Email : yuyunsoraya.d@gmail.com ABSTRACT This research was carried out in May 2014. It aims to know the characteristics of the fisherman, the attitude of the fishermen to fisheries extension officers personnel, and to measure the relationship between the characteristics of the fishermen with the attitude of the fishermen to fisheries extension officers personnel in Sejangat Village, Sub-district of Bukit Batu, Bengkalis District, Riau Province. The respondents in this research was 48 people. Methods of analysis used is the attitude measurement techniques Likert scale and Rank Spearman correlation analysis. The attitude of the fishermen to fisheries extension officers based on overall cognitive component had a total score of 1532 in the category quite well with the range of scores (1248-1871).On the affective component as a whole had a score of 1780 is a category is good enough (1248-1871) and component behavior had a total score of 960 in the categories less well (528-1055). Relationship characteristics of fishing based on age, education, experience, number of dependents, and income with the attitude of the fishermen had no significant or have no real correlation with the value P > α(0,05). Keywords: Attitude Of The Fishermen, Attitude Components, Fisheries Extension Officers, Sejangat Village. 1) Students of the Faculty of Fisheries and Marine Science University of Riau 2) Faculty of Fisheries and Marine Science University of Riau PENDAHULUAN Potensi perikanan dan kelautan Indonesia yang menjanjikan bukanlah suatu yang tidak mungkin dikembangkan menjadi salah satu sumber devisa utama bagi Indonesia di masa mendatang. Bukit Batu merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau yang memiliki produksi perikanan yang cukup besar, dimana pada tahun 2008 jumlah total produksi ikan di Kecamatan Bukit Batu sebanyak 38,73 ton yang merupakan 1,2 % dari total produksi di Kabupaten Bengkalis (Dinas Perikanan Kabupaten Bengkalis,2008). Salah satu desa di kecamatan ini yang berpotensi di bidang perikanan tangkap adalah Desa Sejangat. Tantangan dalam pembangunan kelautan dan perikanan kedepan semakin banyak sehingga diperlukan dukungan pemerintah dan pihak lain. Salah usaha pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan nelayan adalah dengan mengadakan penyuluhan. Penyuluh perikanan merupakan ujung tombak dalam pendampingan pelaku utama perikanan, paradigma penyuluh perikanan saat ini adalah

2 profesionalisme mitra sejati pelaku pelaku usaha. Karena itu, diperlukan pengetahuan yang memadai kepada para penyuluh agar mereka memahami arah dan tujuan pembangunan yang akan dicapai. Dari pelaksanaan kegiatan penyuluhan perikanan di desa ini maka muncullah sikap dari nelayan terhadap tenaga penyuluh perikanan lapangan. Sikap nelayan merupakan bentuk reaksi atau respon terhadap adanya stimulus, yang dimunculkan dalam sikap positif atau negatif. Munculnya sikap positif atau negatif dapat dipengaruhi oleh sikap karakteristik nelayan. Hal ini memotivasi penulis untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang sikap nelayan mengenai tenaga penyuluh perikanan. Sehingga penulis mengambil penelitian dengan judul "Sikap Nelayan Terhadap Tenaga Penyuluh Perikanan Lapangan di Desa Sejangat Kecamatan Bukit Batu Kabupaten Bengkalis". Tujuan Penelitian Dari permasalahan uraian diatas maka tujuan penelitian ini untuk mengetahui: 1) Karakteristik nelayan 2) Sikap nelayan terhadap tenaga penyuluh perikanan lapangan 3) Mengetahui hubungan karakteristik nelayan dengan sikap nelayan terhadap tenaga penyuluh perikanan lapangan. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2014, yang bertempat di Desa Sejangat Kecamatan Bukit Batu Kabupaten Pemilihan daerah penelitian inidilakukan secara sengaja. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metoda survei, sedangkan data yang dikumpulkan terdiri dari data primer yakni data karakteristik nelayan dan komponen sikap: cognitif, affektive, dan behavior.data sekunder yakni data statistik geografis dan kependudukan dan ekonomi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis statistik deskriptif kuantitatif. Analisis data tentang sikap dilakukan dengan pemberian skor yang mengacu pada teknik pengukuran sikap skala Likert dimodifikasi dengan rumus untuk menentukan hubungan sikap dengan karakteristik maka digunakan korelasi Rank Spearman dengan rumus. HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik Nelayan Usia Nelayan Usia nelayan dalam penelitian ini mayoritas berada pada kelompok umur produktif (64.58%), menujukkan bahwa secara umum nelayan di Desa Sejangat memiliki tenaga kerja yang sangat potensial untuk melakukan kegiatan penangkapan ikan. Pada usia produktif masyarakat bisa bekerja semaksimal mungkin untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari. Sesuai pendapat Soeharjo dan Patong (1977) dalam Viktor (1998) bahwa umur mempengaruhi kemampuan fisik dalam berkerja dan cara berpikir. Pendidikan Nelayan Responden berpendidikan rendah yaitu sebanyak 29 orang atau sebesar 60.42%. Rendahnya tingkat pendidikan disebabkan keadaan ekonomi mereka tidak memungkinkan untuk memperoleh pendidikan yang lebih tinggi, selain itu kurangnya minat untuk melanjutkan kejenjang pendidikan yang lebih tinggi. Pengalaman Nelayan Jumlah 48 responden sebanyak 25 orang atau sebesar 52.08% berada dalam kategori sangat berpengalaman. Hal ini dikarenakan sebagian besar dari mereka merupakan penduduk asli desa Sejangat dan pekerjaan yang mereka lakukan merupakan pekerjaan yang dilakukan secara turun temurun. Pengetahuan yang mereka dapatkan secara

3 otodidak, belajar dan melihat-lihat secara langsung proses berusaha nelayan yang lain ternyata mempunyai pengaruh yang cukup baik terhadap usaha penangkapan mereka (Dodita, 2007). Jumlah Tanggungan Nelayan Mayoritas jumlah tanggungan responden pada kategori sedang dengan jumlah tanggungan 4-6 orang yaitu 26 orang atau sebesar 54.17%. Responden pada kategori sedang adalah responden yang memiliki tanggungan istri, anak, saudara dan orang tua mereka. Jumlah tanggungan keluarga nelayan cukup besar menyebabkan biaya hidup yang dikeluarkan cukup banyak untuk mencukupi kebutuhan seluruh anggota keluarga setiap hari. Pendapatan Nelayan Pendapatan nelayan buruh berbeda dengan pendapatan nelayan pemilik. Ada 7 orang nelayan buruh atau 14.58% nelayan yang pendapatannya tergolong rendah yakni jumlah pendapatannya < Rp.1.000.000 dan 22 orang nelayan pemilik atau sebesar 45.83% yang pendapatannya > Rp. 2.000.000. Tingkat pendapatan akan mempengaruhi status sosial nelayan. Tingkat pendapatan keluarga cenderung menentukan setiap pengambilan keputusan dalam mengelola usahanya. Sikap Nelayan Terhadap Tenaga Penyuluh Perikanan Lapangan Pernyataan sikap nelayan terhadap tenaga penyuluh perikanan lapangan berdasarkan tiga indikator yaitu Cognitive, Affective, dan Behavior. Cognitive Tabel 1 Distribusi responden berdasarkan komponen cognitive. N Kategori Jumlah Persentase o (orang) (%) 1 3 6.25 2 Cukup 45 93.75 3 Kurang 0 0 Tabel 1 Memperlihatkan bahwa responden yang memiliki sikap cukup baik sebanyak 45 orang atau sebesar 93.75%. Hal ini menunjukkan bahwa nelayan menganggap informasi yang disampaikan oleh tenaga penyuluh perikanan lapangan memiliki tujuan yang positif karena sesuai dengan bidang yang mereka kerjakan. Menurut Mar at (1984) dalam Viktor (1998) bahwa dalam proses pembentukan sikap terdapat aspek kognisi yang akan menjawab pertanyaan apa yang dipikirkan atau dipersepsikan tentang objek sikap. Affective Tabel 2 Distribusi responden berdasarkan komponen Affective. N o Kategori Jumlah (orang) Persentase (%) 1 23 47.92 2 Cukup 25 52.08 3 Kurang 0 0.00 Tabel 2 Memperlihatkan sikap nelayan pada komponen affektive sebanyak 23 responden atau 47.92% berada pada kategori baik, 25 orang nelayan berada pada kategori cukup baik. Hal ini disebabkan karena nelayan cukup mengenal sosok tenaga penyuluh perikanan lapangan itu, karena penyuluh tersebut merupakan penduduk asli Desa Sejangat selain dikenal memiliki pribadi yang ramah penyuluh tersebut juga memiliki kedekatan yang baik dengan seluruh nelayan. Menurut Mar,at (1984) dalam Viktor (1998), menambahkan bahwa komponen afeksi ini menjawab pertanyaan apa yang dirasakan (rasa senang terhadap objek) dan akhirnya komponen konasi menentukan kesediaan/kesiapan jawaban untuk bertindak terhadap kegiatan tersebut. Behavior Tabel. 3 Distribusi respnden berdasarkan komponen behavior No Kategori Jumlah (orang) Persentas e (%) 1 0 0 2 Cukup 13 27.08 3 Kurang 35 72.92

4 Tabel 3 Memperlihatkan responden yang memiliki sikap cukup baik sebanyak 13 orang atau 27.08%, dan responden yang memiliki sikap kurang baik sebanyak 35 orang atau 72.92%, Hal ini disebabkan karena nelayan merasa informasi atau program yang disampaikan penyuluh perikanan lapangan tersebut umumnya sudah mereka lakukan sebelum adanya kegiatan penyuluhan. Adapun program baru yang disampaikan oleh tenaga penyuluh perikanan lapangan yang dilakukan dengan baik oleh nelayan hanya program pembuatan kartu tanda nelayan Sikap Nelayan Berdasarkan Keseluruhan Komponen Tabel 4. Distribusi responden berdasarkan keseluruhan komponen. No Kategori Jumlah (orang) 1 0 0 2 Cukup 48 100 3 Kurang 0 0 Persentase (%) Tabel 4. Memperlihatkan seluruh responden memiliki sikap cukup baik sebanyak 48 orang atau 100%. Berdasarkan hasil penelitian dan wawancara dengan nelayan keseluruhan komponen itu didominasi cukup baik karena seluruh nelayan memliki kepercayaan yang cukup baik terhadap informasi yang disampaikan tenaga penyuluh perikanan lapangan dan sejalan dengan adanya rasa emosional nelayan kepada tenaga penyuluh perikanan lapangan yang mereka anggap menyenangkan. Meskipun kecenderungan untuk bertindak dari nelayan itu sendiri kurang baik namun tidak mempengaruhi terhadap sikap nelayan.. Hubungan Beberapa Variabel Karakteristik Nelayan Terhadap Tenaga Penyuluh Perikanan Desa Sejangat Kecamatan bukit Batu Kabupaten Analisa ini menggunakan uji statistik Rank Spearman untuk melihat hubungan antara variabel terikat yaitu sikap nelayan terhadap tenaga penyuluh perikanan, Dalam penelitian ini, ada tidaknya suatu hubungan antara sikap dan karakteritik responden yaitu diantaranya usia, pendidikan, pengalaman, jumlah tanggungan, dan pendapatan. Lebih jelasnya mengenai hasil analisis korelasi rank spearman dari masing-masing variabel karakteristik nelayan dapat dilihat pada Tabel 5 berikut Tabel 5. Nilai Koefisien Korelasi Rank Spearman maing-masing Variabel Karakteristik nelayan Terhadap Tenaga Penyuluh Perikanan Desa Sejangat Kecamatan Bukit Batu Kabupaten Spearman's rho Karakteristik Responden Usia pendidikan pengalaman Sikap Correlation.249 Sig. (2-tailed).088 Correlation -.204 Sig. (2-tailed).164 Correlation -.070 Sig. (2-tailed).636

5 tanggungan Correlation.057 pendapatan Correlation -.155 Sig. (2-tailed).293 *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). Hubungan Antara Usia Dengan Sikap Nelayan Terhadap Tenaga Penyuluh Perikanan Desa Sejangat Kecamatan Bukit Batu Kabupaten antara karakteristik usia nelayan dengan sikap nelayan adalah r s = 0,249 dengan nilai p atau Sig. sebesar 0,088. Koefisien korelasi Rank Spearman r s = 0.249 mempunyai hubungan positif artinya arah hubungannya searah namun nilai ini masih mendekati angka 0 yang dikatakan bahwa hubungan ini lemah. Nilai p atau Sig. sebesar 0,088 atau lebih besar dari tingkat kesalahan 5% (p(0,088)>α(0,05)) mengindikasikan bahwa hubungan antara kedua variabel tersebut tidak signifikan atau memiliki korelasi yang tidak nyata, berarti nelayan yang berusia tua belum tentu memiliki sikap yang negatif terhadap tenaga penyuluh perikanan lapangan begitu juga sebaliknya nelayan yang memiliki usia muda belum tentu memiliki sikap yang positif terhadap tenaga penyuluh perikanan lapangan. Matatula (1997) dalam Wibowo & Haryadi (2006) yang mengemukakan bahwa pada batasan umur yang produktif, seorang petani akan berpikir lebih matang dalam menjalankan usahanya. Hubungan Antara Tingkat Pendidikan Dengan Sikap Nelayan Terhadap Tenaga Penyuluh Perikanan Desa Sejangat Kecamatan Bukit Batu Kabupaten antara karakteristik tingkat pendidikan nelayan dengan sikap nelayan adalah r s = -0,204 dengan nilai p atau Sig. sebesar 0,164.Koefisien korelasi Rank Spearman r s = -0,204 mengindikasikan bahwa hubungan ini berada pada kategori lemah dan. artinya jika pendidikan nelayan semakin tinggi maka hubungan sikap nelayan dengan tenaga penyuluh perikanan akan cenderung semakin baik dan sebaliknya jika pendidikannelayan semakin rendah maka hubungan sikap nelayan dengan tenaga penyuluh perikanan akan cenderung semakin tidak baik. Nilai p atau Sig. sebesar 0,164 atau lebih besar dari tingkat kesalahan 5% (p(0,164)>α(0,05)) mengindikasikan bahwa hubungan antara kedua variabel tersebut tidak signifikan atau memiliki korelasi yang tidak nyata. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan nelayan tidak mempengaruhi sikap terhadap tenaga penyuluh perikanan lapangan. semakin tinggi tingkat pendidikan nelayan atau semakin rendah tingkat pendidikan tidak menentukan behwa nelayan tersebut memiliki sikap yang positif atau negatif terhadap tenaga penyuluh perikanan. Pada dasarnya pendidikan seseorang bukanlah jaminan satu-satunya indikator dalam pengetahuan seseorang. Hubungan Antara Tingkat Pengalaman Dengan Sikap Nelayan Terhadap Tenaga Penyuluh Perikanan Desa Sejangat Kecamatan Bukit Batu Kabupaten Hasil analisa korelasi Rank antara karakteristik tingkat pengalaman nelayan dengan sikapnelayan adalah r s = -0,070 dengan nilai p atau Sig. sebesar 0,636. Koefisien korelasi Rank Spearman r s = -0,070 mengindikasikan bahwa hubungan ini berada pada kategori lemah. artinya jika pengalaman nelayan semakin lama maka hubungan sikap

6 nelayan terhadap tenaga penyuluh perikanan akan cenderung semakin tidak baik dan sebaliknya jika pengalaman nelayan semakin sedikit maka hubungan sikap nelayan terhadap tenaga penyuluh perikanan akan cenderung semakin baik. Nilai p atau Sig. sebesar 0,636 atau lebih besar dari tingkat kesalahan 5% (p(0,636)>α(0,05)) mengindikasikan bahwa hubungan antara kedua variabel tersebut tidak signifikan atau memiliki korelasi yang tidak nyata.berarti tingkat pengalaman tidak mempunyai hubungan dengan sikap nelayan terhadap tenaga penyuluh perikanan. Hubungan Antara Jumlah Tanggungan Dengan Sikap Nelayan Terhadap Tenaga Penyuluh Perikanan Desa Sejangat Kecamatan Bukit Batu Kabupaten antara karakteristik Jumlah tanggungan nelayan dengan sikap nelayan adalah r s = 0,057 dengan nilai p atau Sig. sebesar 0,702. Koefisien korelasi Rank Spearman r s = 0,057 mengindikasikan bahwa hubungan ini berada pada kategori lemah. artinya jika jumlah tanggungannelayan semakin banyak maka hubungan sikap nelayan terhadap tenaga penyuluh perikanan akan cenderung semakin tidak baik dan sebaliknya jika jumlah tanggungan nelayan semakin muda maka hubungan sikap nelayan terhadap tenaga penyuluh perikanan akan cenderung semakin baik. Nilai p atau Sig. sebesar 0,702 atau lebih besar dari tingkat kesalahan 5% (p(0,702)>α(0,05)) mengindikasikan bahwa hubungan antara kedua variabel tersebut tidak signifikan atau memiliki korelasi yang tidak nyata. Berarti jumlah tanggungan tidak mempunyai hubungan dengan sikap nelayan terhadap tenaga penyuluh perikanan. Hubungan antara Pendapatan dengan Sikap Nelayan Terhadap Tenaga Penyuluh Perikanan Desa Sejangat Kecamatan Bukit Batu Kabupaten antara karakteristik pendapatan nelayan dengan sikap nelayan terhadap tenaga penyuluh perikanan adalah r s = -0,155 dengan nilai p atau Sig. sebesar 0,293. Koefisien korelasi Rank Spearman r s = -0,155 mempunyai hubungan negatif artinya arah hubungannya terbalik dan nilai ini masih mendekati angka 0 yang dikatakan bahwa hubungan ini korelasinya lemah. artinya jika pendapatan nelayan semakin tinggi maka hubungan sikap nelayan terhadap tenaga penyuluh perikanan akan cenderung baik dan sebaliknya apabila pendapatan nelayan semakin rendah maka hubungan sikap nelayan terhadap tenaga penyuluh perikanan akan cenderung tidak balk Nilai r s -0,155 lebih besar dari tingkat signifikan 0,05 berarti pendapatan mempunyai hubungan tidak signifikan dengan sikap nelayan terhadap tenaga penyuluh perikanan atau memiliki korelasi yang tidak nyata. Hal ini berarti nelayan yang jumlah pendapatan besar atau kecil tidak ada hubungannya dengan sikap terhadap tenaga penyuluh perikanan lapangan. Menurut Wilyanita (2011) dalam penelitiannya yang berjudul sikap nelayan buruh terhadap nelayan pemilik, menjelaskan bahwa sikap dan pendapatan tidak saling mempengaruhi hal ini disebabkan karena berdasarkan teori stimulus respon dari perubahan sikap dapat terjadi hanya bila rangsangan yang diberikan benar-benar melebihi rangsangan semula. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan beberapa hal mengenai sikap nelayan terhadap tenaga penyuluh perikanan di Desa Sejangat Kecamatan Bukit Batu Kabupaten Bengkali ssebagai berikut: Karakteristik nelayan berdasarkan usia nelayan didominasi pada posisi produktif. Pendidikan nelayan berada pada kata kotegori rendah, karena sebagian besar nelayan hanya lulusan SD dan SMP, Dari segi pengalaman

7 rata rata nelayan sudah berpengalaman dan jumlah tanggungan termasuk kedalam kategori sedang. Karakteristik berdasarkan tingkat pendapatan nelayan berada pada kategori cukup. Sikap nelayan terhadap tenaga penyuluh perikanan secara individu berada pada kategori cukup baik. Sikap nelayan terhadap tenaga penyuluh perikanan secara keseluruhan berada pada kategori cukup baik. Sikap nelayan secara keseluruhan berdasarkan indicator yaitu 1. Sikap nelayan berdasarkan komponen Cognitive (kepercayaan atau pikiran yang didasarkan pada informasi ) terhadap tenaga penyuluh perikanan di Desa Sejangat secara keseluruh berada pada kategori cukup baik. 2. Sikap nelayan berdasarkan komponen Affective terhadap tenaga penyuluh perikanan di Desa Sejangat secara keseluruhan berada pada kategori cukup baik. 3. Sikap nelayan berdasarkan komponen Behavior (kecenderungan untuk bertindak) terhadap tenaga penyuluh perikanan di Desa Sejangat secara keseluruhan berada pada kategori kurang baik. Hubungan beberapa variable pendidikan, pengalaman, jumlah tanggungan, dan pendapatan dengan sikap secara keseluruhan tidak ada yang memiliki hubungan, seluruh komponen karakteristik memiliki hubungan tidak signifikan dengan sikap nelayan terhadap tenaga penyuluh perikanan atau memiliki korelasi yang tidak nyata. Saran Pemerintah lebih memperhatikan nelayan dengan memberikan bantuan yang dapat menunjang kesejahteraan nelayan, memberikan pelatihan dan pembinaan untuk peningkatan sumber daya nelayan. Tenaga Penyuluh Perikanan Lapangan melakukan kegiatan yang lebih intensif untuk dapat meningkatkan proses pengawasan dan meningkatkan proses penyampaian informasi. DAFTAR PUSTAKA Dinas Perikanan dankelautan Bengkalis, 2009. Profil Dinas Perikanan dan Kelautan Riau. Wilyanita, N. 2011. Sikap Nelayan Buruh Terhadap Nelayan Pemilik Dikorong Pasir Baru Nagari Pilubang Kecamatan Sungai Limau Kabupaten Padang Pariaman Provinsi Sumatera Utara. Universitas Riau. Pekanbaru. Wibowo.S.A.& Haryadi.F.T. 2006. Faktor Karakteristik Peternak yang Mempengaruhi Sikap terhadap Program Kredit Sapi Potong di Kelompok Petern ak Andiniharjo Kabupaten Sleman Yogyakarta.Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Viktor, A. 1998. Studi Tentang Sikap Nelayan Terhadap Kegiatan Di Pusat Pendaratan Ikan Dumia Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau