hlm Zakiah Daradjat, Metologi Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996),

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Pendidikan Nasional). Masa kanak-kanak adalah masa Golden

Pengertian. Pendidikan anak usia dini adalah upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

PERKEMBANGAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK PRASEKOLAH

BAB IV ANALISIS KURIKULUM TAMAN KANAK-KANAK RELEVANSINYA DENGAN PERKEMBANGAN PSIKIS ANAK DI TK AL HIDAYAH NGALIYAN SEMARANG

BAB IV ANALISIS UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN AKHLAK SISWA-SISWI SD NEGERI SALIT KAJEN PEKALONGAN

PENGARUH METODE DEMONSTRASI DALAM MENINGKATKAN PENERAPAN NILAI-NILAI AGAMA PADA ANAK DI KELOMPOK B PAUD TERPADU HARAPAN MULIA PALU

BAB I PENDAHULUAN. yang tepat agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal (Mansur,

ANAK BATITA: USIA ± 15 BULAN 3 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. dimana seorang anak akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang

BAB II LANDASAN TEORI. terampil dan cekatan. Kata mampu mendapat imbuhan ke-an menjadi

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS I SEMESTER 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan indvidu untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK MELALUI METODE BERMAIN PERAN USIA 5 6 TAHUN DI TK 011 PERMATAKU MERANGIN KABUPATEN KAMPAR

PERANAN METODE BERCERITA DALAM MENGEMBANGKAN NILAI-NILAI MORAL PADA ANAK DI KELOMPOK B2 TK PERTIWI PALU ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal, non formal dan informal. Taman Kanak-kanak adalah. pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal.

BAB IV ANALISIS TENTANG PELAKSANAAN METODE KETELADANAN DALAM PEMBINAAN AKHLAK ANAK DI RA NURUSSIBYAN RANDUGARUT TUGU SEMARANG

METODE PENGENALAN BAHASA UNTUK ANAK USIA DINI*

B. Komponen-Komponen Perencanaan Pembelajaran 1. Tujuan pembelajaran 2. Isi (materi pembelajaran) a. Pengertian Tema

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan manusia, bahasa merupakan alat menyatakan pikiran dan

PENANAMAN NILAI MORAL MELALUI METODE BERCERITA DI RAUDHATUL ATHFAL RAUDHATUL ISLAH MARGOSARI PAGELARAN UTARA PRINGSEWU

BAB IV ANALISIS TENTANG PROSES PENANAMAN NILAI NILAI AGAMA ISLAM PADA SISWA TAMAN KANAK KANAK DI R.A TARBIYATUL ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini adalah anak yang unik, dan memiliki karakteristik khusus,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya fitrah yang suci. Sebagaimana pendapat Chotib (2000: 9.2) bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan sosial dan keterampilan berbicara merupakan hal yang paling

1. lebih menitikberatkan pencapaian kompetensi secara utuh selain penguasaan materi;

A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNAGRAHITA

A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNADAKSA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini dalam Kerangka Besar. Pembangunan PAUD menyatakan :

JURNAL PENELITIAN. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD FKIP UNP Kediri

PENINGKATAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK MELALUI BERMAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK SYUKRILLAH AGAM. Azwinar

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diterangkan dalam firman Allah Subhanahu wata`ala, di dalam. Al-Quran surat Luqman ayat: 14 sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

PEDOMAN PEMBELAJARAN. C. Prinsip Prinsip yang digunakan dalam proses pembelajaran anak usia dini sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan berbagai keinginan maupun kebutuhannya, serta memungkinkan

BAB I PENDAHULUAN. Masa sekarang ini, pendidikan berbasis religius merupakan sebuah motivasi hidup sebagai

BAB IV ANALISIS TENTANG UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), saat ini sedang mendapat perhatian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. social sebagai pedoman hidup. Dapat disimpulkan bahwa pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masa usia dini merupakan periode emas (golden age) bagi perkembangan

dalam kegiatan belajar mengajar dan materi tersebut dapat mudah di rekam dalam ingatan anak perlu adanya pembiasaan. Misalkan dari materi akidah yang

Kurikulum Standard Prasekolah Kebangsaan TUNJANG KEROHANIAN, SIKAP DAN NILAI

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan anak sebanyak-banyaknya. Di masa peka ini, kecepatan. pertumbuhan otak anak sangat tinggi hingga mencapai 50 persen dari

Allah Swt. menciptakan langit dan bumi beserta isinya.

BAB 1 PENDAHULUAN. berusia kurang lebih anam tahun (0-6) tahun, dimana biasanya anak tetap tinggal

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kemampuan terbatas dalam belajar (limitless caoacity to learn ) yang

BAB II KAJIAN TEORI. 2.1 Kecerdasan Interpersonal

Heny Djoehaeni, Juli 09

BAB I PENDAHULUAN. tulisan atau isyarat. Bahasa merupakan simbol-simbol yang disepakati dalam

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN DI LEMBAGA PAUD ISLAM TERPADU MUTIARA HATI BABAGAN KECAMATAN LASEM KABUPATEN REMBANG

BAB I PENDAHULUAN. sebagai anak usia prasekolah. Perkembangan kecerdasan pada masa ini

KURIKULUM Pengertian Fungsi Dan Tujuan Ruang Lingkup

BAB V PEMBAHASAN. A. Persiapan Guru dalam Pengembangan Kecerdasan Spiritual pada. Anak Usia Dini di RA AL-Wathoniyah Jabon Kalidawir

BAB I PENDAHULUAN. dapat menunjukkan bakat di lingkungan masyarakat. Pendidikan diarahkan

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 14.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik

BAB IV ANALISIS TENTANG IMPLEMENTASI METODE CERITA DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK

A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNARUNGU

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat yang penting untuk berkomunikasi bagi setiap

I PENDAHULUAN. Pada usia prasekolah (3-6 tahun) atau biasa disebut masa keemasan (golden age)

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan agama anak di sekolah. Hal ini sesuai dengan pemikiran jalaluddin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Upaya Meningkatkan Nilai-Nilai Keagamaan Anak Usia D ini Melalui Metode Bernyanyi

BAB I PENDAHULUAN. bayi, balita hingga masa kanak-kanak. Kebutuhan atau dorongan internal

BAB II KAJIAN TEORI. dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara afektif dan efesien. Senada dengan

A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNANETRA

IMPLEMENTASI MUATAN KARAKTER MELALUI BELAJAR DAN BERMAIN DI TK

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pembinaan akhlak karimah. terhadap Allah SWT di SMP Islam Al Azhaar Tulungagung

BAB I PENDAHULUAN. gerakan menjadi ujaran. Anak usia dini biasanya telah mampu. mengembangkan keterampilan berbicara melalui percakapan yang dapat

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM)

BAB I PENDAHULUAN. tahun atau di bawahnya) dalam bentuk pendidikan formal. Kurikulum TK

PENGEMBANGAN EMPATI ANAK USIA DINI MELALUI MENDONGENG DI TAMAN KANAK-KANAK ASYIYAH PARIAMAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN METODE BEYOND CENTERS AND CIRCLES TIME (BCCT) DALAM PEMBELAJARAN MATERI IMTAK DI PLAYGROUP MASYITHOH KALIWUNGU KENDAL

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas sehingga mampu memajukan dan mengembangkan bangsa atau negara,

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga pendidikan dan guru dewasa ini dihadapkan pada tuntutan. yang semakin berat terutama untuk mempersiapkan anak didik agar

BAB I PENDAHULUAN. DEPDIKNAS, Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 1 Butir 4. 2

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. formal, non-formal dan informal. Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik

BAB IV PERANAN MAJELIS TAKLIM AL-HAQ WAL HAŻ DALAM MEMBINA MORAL REMAJA PONCOL

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV ANALISIS PERAN ULAMA DALAM MENDIDIK AKHLAK REMAJA. A. Analisis Akhlak Remaja di Desa Karanganom

BAB I PENDAHULUAN. masyarakatnya. Bahkan pakar atau orang-oang bijak yang berpendapat bahwa

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. dengan usia pada tiap-tiap tingkatnya. Siswa usia TK diajarkan mengenal

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Aktualisasi Nilai-nilai Keagamaan pada Santri TPQ Al-Asyhar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan Nasional, anak usia dini adalah anak usia 0 (Sejak Lahir) sampai usia

BAB I PENDAHULUAN. termasuk pembangunan dibidang pendidikan. dalam satu program kegiatan belajar dalam rangka kegiatan belajar dalam

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini pada

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) PEMBELAJARAN TEMATIK 2A

BAB IV ANALISIS TENTANG PENDIDIKAN KECERDASAN SPIRITUAL DI MADRASAH IBTIDAIYAH TERPADU (MIT) NURUL ISLAM RINGINWOK NGALIYAN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. apabila ingin memenuhi kebutuhan anak dan memenuhi perkembangan

I. PENDAHULUAN. satu potensi mereka yang berkembang ialah kemampuan berbahasanya. Anak dapat

Transkripsi:

43 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN A. Materi Pendidikan Agama Islam bagi Anak TK Materi kurikulum pendidikan agama anak TK tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Wujud dari agama ini harus nampak pada berbagai kecakapan, seperti mengucapkan kata-kata religius, doa-doa seharihari, ayat- ayat kitab suci, surat-surat pendek, bacaan ibadah, serta sopan santun kepada orang tua dan anggota keluarga lainnya. Sebagaimana menurut Zakiyah Daradjat, pada tingkat usia prasekolah, pendidikan agama bersifat sederhana dan praktis yang dapat dilakukkan oleh anak. Materi pelajarannya berisi hafalan ayat-ayat pendek dan surat-surat pendek, doa-doa, ibadah yang praktis dan akhlak; semuanya dikelompokkan dalam bidang studi Pendidikan Agama. 1 Dari analisis penulis tentang materi pendidikan agama Islam dari kurikulum TK, penulis menyimpulkan sebagai berikut: 1. Kalimat Thayyibah Karena usia TK merupakan masa dimana anak baru belajar berkomunikasi dengan lisan, maka tujuan pendidikan agama bagi anak adalah membiasakan anak mengucapkan kata-kata yang mengagungkan Tuhan, tasbih, istighfar, sholawat. Anak dilatih dengan mengulang katakata pendek tersebut, seperti asma Allah, tasbih, tahmid, basmallah. Pada masa ini anak diarahkan kepada pengucapan kata-kata bermakna yang bersifat religius. 2. Pengucapan lafdzul jalalah (kalimat syahadat) secara tepat, doa-doa sehari-hari, ayat-ayat pendek, dan pendidikan adab (sopan santun) Pada mulanya anak belum mampu memahami maksud ucapan tersebut, akan tetapi baru mampu mengucapkannya. Pada saat ini juga seyogyanya anak mulai menghafal doa-doa sehari-hari, ayat-ayat pendek, dan menggunakannya dalam situasi yang tepat. Dengan mempelajari 1 Zakiah Daradjat, Metologi Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), hlm. 92. 43

44 situasi penggunaan doa-doa itu, anak mulai diperkenalkan dengan pendidikan adab (sopan santun). 3. Pengenalan dan kemampuan menyebutkan nama-nama nabi dan rosul dan nama para malaikat, kitab-kitab suci, serta hari besar Islam. Kemampuan ini sesuai dengan tingkat perkembangan anak, karena pada masa TK anak suka menyebutkan nama-nama yang ada disekitarnya. 4. Menghafal surat-surat pendek. Yang dimaksud dengan surat pendek yaitu seperti surat al-ikhlas, an-nas dan lain-lain. Dalam hal ini berusa melatih hafalan anak terhadap sesuatu. 5. Ibadah Praktis Belajar shalat menjadi tujuan berikutnya, belajar shalat ini dimulai dengan melibatkan anak dalam melakukan shalat berjama ah sekedar mengikuti, atau duduk menunggu ibu dan ayah melakukan shalat. Membiarkan anak duduk disebelah orang tua yang sedang shalat, bahkan membiarkan anak menangis, merupakan salah satu cara memperkenalkan apa yang seyogyanya diketahui dan dilakukan anak pada saat ayah dan ibu melakukan shalat. Pengenalan ibadah zakat diperkenalkan dengan latihan memberikan zakat fitrah. Sedangkan ibadah puasa anak bisa dilatih dengan berpuasa sampai pukul 09.00. 6. Pengenalan Huruf Al-Quran Yang dimaksud yaitu mengajari anak huruf-huruf Hijaiyyah. Anak bisa diajarkan huruf hijaiyyah ini ketika anak dianggap sudah bisa membedakan satu bentuk dengan bentuk yang lain. Sampai usia lima tahun, anak sudah hafal bacaan shalat dan beberapa surat pendek dari al-quran. Bahkan pada saat itu pula anak sudah hafal dan bisa menulis huruf al-quran, hafal beberapa surat al-quran, serta mampu mempersiapkan diri untuk shalat, hidup bersih, bersesuci (wudlu), adab (akhlak) kepada Allah dan kepada orang tua telah dirintis untuk ditumbuhkan

45 sehingga timbul kemauan untuk melakukan kewajibannya terhadap Allah, rasul dan orang tuanya. B. Relevansi Materi Kurikulum dengan Perkembangan Agama Anak TK Materi kurikulum Pendidikan Agama Islam pada usia TK didasarkan pada semua pengalaman anak, baik melalui ucapan, tindakan, perbuatan, dan sikap yang dilihatnya, maupun perlakuan yang dirasakannya. Materi kurikulum Pendidikan Agama Islam yang diberikan telah dapat menjawab segala persoalan yang sedang dilalui anak, sesuai dengan gelombang dan keadaan jiwa perkembangan yang sedang berkecamuk di segala macam pertumbuhan itu, karena dalam pembuatannya dengan mempertimbangkan factor kejiwaan anak, bahwa perkembangan anak TK sudah mampu menguasai bahasa (masa haus bahasa). Dalam aspek lain memiliki sifat egosentris dan mulai tumbuh rasa sosialnya. Kurikulum TK sekarang juga didasarkan pada bahwa anak TK dalam masa fantasi. Mereka menyenangi kreasi yang bersifat fantasi baik dalam mendengar cerita ataupun menciptakan sesuatu secara sederhana. Sifat fantasi anak memiliki tiga ciri, yaitu bebas, spontan, dan ilusionis. Masa ini juga disebut dengan masa bermain, sebab sebagian besar waktunya diisi dengan kegiatan untuk bermain. Selain itu, kurikulum TK sekarang ini didasarkan bahwa pada usia ini anak mengalami masa peka sehingga anak mulai sensitif untuk menerima berbagai upaya pengembangan seluruh potensi anak. Masa peka adalah masa terjadinya pematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh lingkungan. Masa ini adalah masa untuk meletakkan dasar pertama dalam mengembangkan kemampuan fisik, kogtnitif, bahasa, sosial, emosi, konsep diri, disiplin, seni, moral, dan nilainilai agama sehingga dibutuhkan kondisi dan stimulasi yang sesuai dengan kebutuhan anak agar pertumbuhan dan perkembangan anak tercapai secara optimal.

46 Pemberian materi harus disesuaikan dengan kemampuan anak pada tingkat perkembangannya. Materi yang diajarkan kepada anak yang berusia TK ini sesuai dengan kompetensi dasarnya. Sesuai dengan tujuan pedidikan di TK yaitu untuk mengembangkan segala aspek pribadi anak, penyajian dari bahan keyakinan dan ketaqwaan tidak semata-mata menanamkan pengetahuan, ketrampilan saja, tetapi juga menanamkan pembiasaan-pembiasaan, nilai dan sikapnya sesuai dengan ajaran agama Islam. Ruang lingkup dari bidang pengembangan keyakinan dan ketakwaan ini meliputi segi-segi yang berkenaan dengan keimanan, ibadah, ahklak, pelajaran al-quran dan hari-hari besar agama Islam. 2 Pada prinsipnya, pendidikan agama Islam dilakukan untuk mencapai berbagai tujuan melalui berbagai pintu gerbang alat indera dan multi metode. Diantara cara-cara mendidik anak yang digunakan oleh TK ialah sebagai berikut; 1. Penciptaan suasana hangat yang religius Penciptaan suasana hangat yang religius ini dilakukan dengan cara mengaji al-quran, shalat berjamaah, memasang kaligrafi, doa-doa dan ayat-ayat al-quran di ruang belajar-mengajar (kelas). 3 2. Keteladanan Pada masa TK adalah masa di mana anak akan menirukan segala apa yang dilakukan oleh kedua orang tuanya atau orang di sekitarnya. Ia mampu untuk menirukan tingkah laku yang dilihatnya (imitasi) dan apa yang dilihatnya sehari sebelumnya (imitasi tertunda). 4 Guru harus memberikan contoh yang baik dan selalu mengontrol pergaulan anak agar tidak terpengaruh orang-orang di sekitarnya. Umur TK itu, adalah umur yang paling subur untuk menanamkan rasa agama pada anak, umur menumbuhkan kebiasaan-kebiasaan yang 2 Zaini Dahlan, Pedoman Penyelenggaraan Kurikulum Raudhatul Athfal, (Jakarta: Departemen Agama RI, 1996), hlm. 19. 3 Ibid, hlm. 90 4 Soemarti Patmonodewo, Pendidikan Anak Prasekolah, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), hlm. 44.

47 sesuai dengan ajaran agama, melalui permainan dan perlakuan dari orang tua dan guru. Keyakinan dan kepercayaan guru pendidikan TK itu akan mewarnai pertumbuhan agama Islam pada anak. 5 3. Pembiasaan dan Latihan-latihan Anak TK biasanya telah mampu mengembangkan ketrampilan bicara melalui perkataan yang dapat memikat orang lain. Mereka dapat menggunakan bahasa dengan berbagai cara, antara lain dengan bertanya, melakukan dialog dan menyanyi. Sejak anak berusia dua tahun anak memiliki minat yang kuat untuk menyebut berbagai nama benda. Minat tersebut berlangsung dan mengikat yang sekaligus akan menambah perbendaharaan kata yang telah dimiliki. 6 Anak harus dibiasakan untuk mengucapkan kata-kata yang mengagungkan Tuhan, tasbih, istighfar, sholawat, dan doa-doa pendek. Anak dilatih dengan mengulang kata-kata pendek tersebut, dengan maksud untuk mengarahkan anak mengucapkan kata-kata yang bermakna religius. Umur TK adalah umur yang paling subur untuk menanamkan rasa agama pada anak. Yaitu dengan menumbuhkan kebiasaan-kebiasaan yang sesuai dengan ajaran agama, melalui permainan dan perlakuan dari orang tua dan guru. Latihan-latihan keagamaan yang menyangkut ibadah seperti sembahyang, doa, membaca kitab suci, memang harus dibiasakan sejak kecil. Sehingga lama-kelamaan akan tumbuh rasa senang melakukan ibadah tersebut. Anak dibiasakan sedemikian rupa, sehingga dengan sendirinya ia akan terdorong untuk melakukannya, tanpa suruhan dari luar, tapi dorongan dari dalam. Sedangkan latihan keagamaan yang menyangkut akhlak dan ibadah sosial atau hubungan manusia dengan manusia sesuai dengan ajaran agama jauh lebih penting dari pada 5 Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta: PT Bulan Bintang, 1990), hlm. 111. 6 Lihat Endang Poerwanti dan Nurwidodo, Perkembangan Peserta Didik, (Malang: UMM Pers, 2000), hlm. 83.

48 penjelasan dengan kata-kata. Latihan-latihan di sini dilakukan melalui contoh yang diberikan oleh orang tua. Orang tua hendaknya mempunyai kepribadian yang dapat mencerminkan ajaran agama, yang akan diajarkannya kepada anak didik, lalu sikapnya dalam melatih kebiasaankebiasaan baik sesuai dengan ajaran agama itu, hendaknya menyenangkan dan tidak kaku. 4. Hiwar (percakapan) dan Cerita/Kisah/Dongeng Maksudnya adalah percakapan antara dua pihak atau lebih melalui tanya jawab mengenai suatu topik. Dalam konteks TK, metode hiwar ini dapat diterapkan dengan catatan materi hiwar sesuai dengan perkembangan anak. Sesuai dengan ciri yang dimiliki oeh anak prasekolah, sifat agama pada anak tumbuh mengikuti pola ideal concept on authority. Ide keagamaan sepenuhnya autoritas, maksudnya konsep keagamaan pada anak dipengaruhi oleh faktor dari luar dirinya. Hal ini dapat dimengerti karena anak sejak kecil telah melihat, mempelajari halhal yang ada di luar dirinya. Metode khiwar dengan cerita, anak dengan penuh perhatian melibatkan diri dengan cerita-cerita yang diberikan oleh guru, walaupun kemampuan untuk menangkap isi cerita belum sempurna. Guru dapat memberikan cerita-cerita yang sangat sederhana. 7 Cerita/kisah/dongeng mempunyai nilai yang sangat bermanfaat bagi anak, antara lain: pertama, cerita bermanfaat bagi perkembangan pengamatan, ingatan, fantasi dan pikiran anak; kedua, bahan cerita yang baik dan terpilih sangat berguna sekali untuk pembentukan budi pekerti anak; bentuk cerita yang tersusun baik dan cara penyajian juga baik akan dapat menambah perbendaharaan bahasa. 8 5. Nyanyian 9 7 Khatib Ahmad Santhut, op.cit., hlm. 108. 8 Lift Anis Ma shumah, Pembinaan Kesadaran Beragama Pada Anak (Telaah PP. No. 27/1990 dalam Konteks Metode Pendidikan Islam), dalam Ismail SM, dkk, Paradigama Pendidikan Islam, (Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2001), hlm. 224. 9 Lihat Budiono, dkk., Kurikulum 2004: Standar Kompetensi Taman Kanak-Kanak dan Raudhatul Athfal, (Jakarta, Departemen Pendidikan Nasional, 2004), hlm. 12 dan 21.

49 Yaitu dengan cara memasukkan nilai-nilai agama dalam sebuah lagu. Metode ini secara tidak langsung mereka akan merekam lagu serta maknanya atau nilai yang terkandung di dalamnya dan lambat laun rasa keagamaan akan tertanam dalam jiwa anak didik. Penyesuaian cara memberikan pendidikan dengan tingkat usia merupakan cara mendidik yang efektif. Cara yang sesuai dengan tingkat perkembangan mereka adalah dengan menggunakan cara mengidentifikasikan diri dengan tingkat perkembangan usia dan pemahaman mereka. Sejalan dengan itu, maka pendidikan dengan penuh rasa kasih sayang merupakan dasar dari pendidikan anak TK ini. Dalam Pendidikan Agama Islam, terutama untuk membina kesadaran beragama, penerapan metode diarahkan kepada permainan yang dapat menumbuhkan kesadaran beragama anak. Pendidikan Agama Islam bagi anak TK ini, yaitu dengan mengintegrasikan permainan dengan Pendidikan Agama Islam. Beberapa metode digunakan pada kegiatan belajar-mengajar di TK antara lain: 1. Pemberian Tugas yaitu metode yang memberikan kesempatan kepada anak untuk melaksanakan tugas berdasarkan petunjuk langsung yang telah dipersiapkan oleh guru sehingga anak dapat mengalami secara nyata dan melaksanakan secara tuntas. Tugas dapat diberikan secara kelompok atau individual. Seperti contoh anak diberi tugas untuk menggambar masjid. 2. Proyek yaitu metode yang memberikan kesempatan pada anak untuk menggunakan alam sekitar dan atau kegiatan sehari-hari anak sebagai bahan pembahasan melalui berbagai kegiatan. 3. Karya Wisata

50 Kun jungan secara langsung ke objek-objek yang sesuai dengan bahan kegiatan yang sedang dibahas di lingkungan anak. Misalnya anak diajak ke masjid. 4. Bermain Peran adalah permainan yang memerankan tokoh-tokoh atau benda-benda sekitar anak sehingga dapat mengembangkan daya khayal (imaginasi) dan penghayatan terhadap bahan pengembangan yang dilaksanakan. Seperti contoh memerankan tentang kancil (binatang), seorang pejuang dan lainlain. 5. Demonstrasi yaitu cara mempertunjukkan / memperagakan suatu objek atau proses suatu kejadian atau peristiwa. Contohnya yaitu memperagakan bagaimana orang shalat. 6. Cerita adalah cara bertutur dan menyampaikan cerita atau memberikan penerangan secara lisan. Guru hendaknya tidak memberikan ceramah kepada anak usia prasekolah karena daya tangkap dan kemampuan memusatkan pikiran mereka masih sangat terbatas. Cerita sebaiknya diberikan secara menarik, dan membuka mkesempatan bagi anak untuk bertanya dan memberikan tanggapan. Cerita akan lebih bermanfaat jikalau disertai dengan sarana yang sesuai, umpamanya menggunakan boneka-boneka. 7. Sosiodrama suatu cara menanamkan beberapa peran dalam suatu cerita tertentu yang menuntut integrasi di antara pemerannya. Pada umumnya perananperanan yang dimainkan diangkat dari kehidupan sehari-hari di masyarakat. Dalam metode ini diutamakan pengembangan kemampuan berekspresi, sehingga anak dapat menghayati berbagai bentuk peranan.

51 8. Bercakap-cakap Merupakan suatu cara bercakap-cakap dalam bentuk tanya jawab antara anak dengan anak atau anak dengan guru. 10 Seperti dalam pelaksanaan kegiatan yang diprogramkan untuk mencapai kemampuan dasar sekaligus menanamkan pembentukan akhlak perilaku melalui pembiasaan. Hal ini dapat terlihat pada waktu anak pembukaan, inti, istirahat, maupun penutup, akan terlihat adanya pembiasaan. Jalur kegiatan untuk program pengembangan agama Islam dilakukan dengan: 1. Kegiatan integrasi, yaitu menyatu padukan pendidikan agama dengan semua kemampuan dasar/tema dan sub tema yang ada di TK. 2. Kegiatan rutin, yaitu kegiatan yang dapat dilakukan setiap hari, misalnya : ikrar, berdoa sebelum dan sesudah memulai kegiatan, mengucapkan ikrar, pendidikan sholat, hafalan surat pendek. 3. Kegiatan spontan adalah kegiatan yang dapat dilakukan secara spontan pada saat itu juga, misalnya: mengucapkan kalimat thayyibah, meminta tolong dengan baik, menunjukkan reaksi emosi secara wajar, dan sebagainya. 4. Kegiatan dengan teladan/contoh, yaitu kegiatan yang dapat dilakukan dengan memberi teladan/contoh kepada anak, misalnya menjaga kebersihan lingkungan, mengucapkan salam bila bertemu dengan orang lain, rapi bertindak, berpakaian dan bekerja. 5. Kegiatan yang dilakukan dengan perencanaan guru (terprogram), misalnya: berdoa pertama kali, membersihkan diri sendiri, makan sendiri, dan sebagainya. 11 Materi kurikulum pendidikan agama Islam yang ada sekarang ini sudah relevan dengan perkembangan anak, karena materi yang diberikan sifatnya sederhana dan praktis yang dapat dilakukan oleh anak. Seperti contoh materi kalimat thoyyibah, usia TK merupakan masa dimana anak baru 10 Lihat Sri Harti, Petunjuk Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar Penilaian Di Raudlatul Athfal, (Jakarta: Departemen Agama RI, 2001), hlm. 10. 11 Ibid, hlm. 2

52 belajar berkomunikasi dengan lisan, maka tujuan pendidikan agama bagi anak adalah membiasakan anak mengucapkan kata-kata yang mengagungkan Tuhan, tasbih, istighfar, shalawat. Anak dilatih dengan mengulang kata-kata pendek tersebut, seperti asma Allah, tasbih, tahmid, basmallah. Pada masa ini anak diarahkan kepada pengucapan kata-kata bermakna yang bersifat religius. Untuk selanjutnya, bagaimana seorang guru bisa mengembangkan kurikulum yang menjadi pedoman dalam mendidik.