Asmawaty Guru PJOK SD negeri Surel:

dokumen-dokumen yang mirip
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Metode Diskusi Pada Mata Pelajaran IPA Terpadu Bagi Siswa Kelas VIII-B SMP Negeri 2 Galang

Seminar Nasional Pendidikan Matematika Matematika dan Pembelajarannya, Menyongsong Kurikulum 2013 Surabaya, 01 Juni 2013

Oleh : Darsih Windarwanti Guru SMP Negeri 1 Paron ABSTRAK

Oleh : R.Hobro Pranasmoro Hadi Guru SMA Negeri 1 Jogorogo. Kata Kunci : matematika, belajar aktif, kerja kelompok

Jarianto SMP Negeri 01 Ranuyoso No. Telp.(0334)

UPAYA MENINGGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PELAJARAN KOOPERATIF

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DI SD NEGERI TEBING TINGGI

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENGHEMATAN AIR MELALUI METODE PEMBELAJARAN STRUKTURAL SISWA KELAS V SD. Sunarti

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN PERMAINAN SIMULASI PADA MATA PELAJARAN PPKN SMP NEGERI 5 TEBING TINGGI

PROSIDING ISBN :

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VI-B SD NEGERI 38 AMPENAN FLORA. Guru SD Negeri 38 Ampenan

Rasiman 1, Wahyu Widayanto 2. Abstrak

SRI WINARNI SDN Kandat 2 Kab. Kediri

Peningkatan Hasil Belajar Standar Kompetensi. Menerapkan Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja Dengan Penggunaan Media VCD

RICO RASMARA NIM : A54 A100158

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS V SDN NO MEDAN DELI

Oleh: Parliyah SDN 3 Watuagung, Watulimo, Trenggalek

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELAPORKAN ISI BACAAN MELALUI METODE DISKUSI. Karyadi

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 8 ISSN X. Indri

Ahmad Yasin 5. Kata Kunci: metode kooperatif model group investigation, hasil belajar. Guru SDN 03 Tlogosari

MINDAMORA SITUMORANG Guru SD Negeri Muliorejo

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

EFEKTIVITAS METODE KUIS INTERAKTIF DAN EXPLICIT INTRUCTION PADA PRESTASI BELAJAR MAHASISWA STKIP PGRI NGAWI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

Mudjiono, dan Dimyati Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta. Mulyasa, E Menjadi Guru Profesional menciptakan Pembelajaran

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu

Syifa ur Rokhmah. Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Negeri Malang

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI KELAS V MATA PELAJARAN PKN SD NEGERI TEBING TINGGI

Jurnal Serambi PTK, Volume III, No.2, Desember 2016 ISSN :

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan kualitas. pembelajaran IPS di kelas IVB SDN Nanggulan Sleman.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh.

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN METODE CERAMAH KELAS V. Nurul Hamsi SD Negeri Sumber V Kecamatan Sumber Kabupaten Probolinggo

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat

Oleh: Sri Isminah SDN 2 Watulimo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya. maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

Jamidar Kepala SMP Negeri 2 Sirenja Kab. Donggala Sulawesi Tengah ABSTRAK

Suharti Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

Penerapan Metode Penugasan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Perubahan Wujud Benda dalam Pembelajaran IPA Kelas IV SDN 21 Ampana

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1

Oleh: Ning Endah Sri Rejeki 2. Abstrak

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERKEMBANGAN NEGARA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

Agus Purwanto SMP 5 Kudus

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAH DAN PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA DENGAN PENERAPAN METODE TALKING STICK

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM POKOK BAHASAN PENGURUSAN JENAZAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TUNTAS

Hasmiati, Baharuddin, dan Sukayasa. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Penerapan Metode Demonstrasi Dapat Meningkatkan Hasili Belajar Siswa Pada Materi Kenampakan Bumi di Kelas IV SDN No.

Meningkatkan Motivasi Belajar Ips Melalui Penggunaan Media Ganbar Pada Siswa Kelas III di SDN 05 Bunobogu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaksanaan pembelajaran di sekolah tidak lepas dari permasalahan, di

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

Vol. 1 No. 1 Th. Jan-Des 2016 ISSN:

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY

Diyah Ayu Intan Sari Universitas PGRI Yogyakarta

MUHAMMAD A. DJAKARIA NIM ABSTRAK

Minarlin Listiani 12. Guru SDN 2 Tamansari Situbondo

Endah Rahmani Sunardi Emy Wuryani. Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan Dan Ilmun Pendidikan Universias Kristen Satya Wacana

Jurnal Ilmiah d ComPutarE Volume 2 Juni 2012

PENINGKATAN PEMAHAMAN TENTANG LUAS BANGUN DATAR MELALUI KERJA KELOMPOK PADA SISWA KELAS VI SDN PATEMON 01 TAHUN PELAJARAN 2011/2012.

Suminem dan Siti Khaeriyah MAN 2 Kota Pontianak, Dinas Pendidikan Kota Pontianak

Jurnal Pendidikan dan Teknologi Informasi Vo. 3, No. 1, September 2016, Hal ISSN : Copyright 2016 by LPPM UPI YPTK Padang

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENJAS SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DI KELAS IX-2 SMPN 1 PATUMBAK

Jurnal Penelitian Tindakan dan Pendidikan 3(2)

Reni Rasyita Sari Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

YANIK SULISTYANI SDN Ngletih Kec.Kandat Kab.Kediri

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA DI KELAS IVSDN BINJAI TIMUR

PENERAPAN METODE GUIDED INQUIRY MENGGUNAKAN HANDOUT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS III SMA SRIJAYA NEGARA PALEMBANG MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENTS

PENERAPAN STRATEGI SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA KELAS VI SD NEGERI 2 DANGURAN KLATEN SELATAN TAHUN 2013/2014

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN METODE PENGAJARAN BERPROGRAMA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH

Oleh: Sri Wahyuni SDN 3 Malasan, Durenan, Trenggalek

PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI MEDAN ESTATE

PENERAPAN METODE JIGSAW LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN SISWA KELAS V SD NEGERI TEBING TINGGI

Oleh: Hermiatun SDN 2 Baruharjo, Durenan, Trenggalek

: PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETUNTASAN

JEMBER TAHUN PELAJARAN

PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PECAHAN DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 PALU

Rizky Ridlo Rahmanda Putri. Kata kunci: model GI, aktivitas siswa, prestasi belajar fisika

BAB II KAJIAN TEORI. kemampuan dibidang lain, suatu transfer belajar. 1. memperoleh pengalaman-pengalaman atau pengetahuan, baik pengalaman

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

Imro ati 49. Kata Kunci : kooperatif, jigsaw,menulis resensi buku pengetahuan. 49 Guru Bidang Studi Bahasa Indonesia SMPN 1 Puger Kabupaten Jember

BAB V PENUTUP A. Simpulan

ISSN: Herman

BELAJAR AKTIF MODEL MEMBERIKAN PERTANYAAN DAN MENDAPATKAN JAWABAN DAPAT MENGINGAT KEMBALI MATERI PELAJARAN MATEMATIKA

NASKAH PUBLIKASI. Oleh : SRI MUJAYANTI A54A100126

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI METODE DISCOVERY DI KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI 16 PADANG

Endang Srininsih SMP NEGERI 4 MATARAM

Djumroh SDN 1 SUKARAME, Bandar Lampung ABSTRACT Keywords: Constructivist Approach, Learning Outcomes, Measurement Concept

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT PADA MATA PELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

SURVEI MOTIVASI SISWA KELAS XI TERHADAP PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA DI SMA NEGERI 1 PARE KABUPATEN KEDIRI TAHUN 2015 ARTIKEL SKRIPSI

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI. Oleh. Sartin

MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Transkripsi:

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM MATERI TEKNIK BERMAIN SEPAK BOLA MELALUI METODE GABUNGAN ANTARA METODE CERAMAH DAN TANYA JAWAB KELAS IV SD NEGERI 16091 TEBING TINGGI Asmawaty Guru PJOK SD negeri 16091 Surel: asmawaty196@yahoo.co.id ABSTRAK Ada pun tujuan dari penelitian ini adalah : Dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dalam bermain sepak bola. Dalam hal tersebut peneliti mengunakan gabungan antara metode ceramah dan tanya jawab. Dari hasil pengamatan siklus 1 dapat dilihat motivasi belajar siswa 1,9% dan terjadi peningkatan pada siklus mencapai 70% untuk hasil belajar pada siklus 1 nilai rata-rata ualangan harian 50,0 (1,9%) terjadi peningkatan pada siklus pencapai 70,00 (70%). Untuk menghitung KKM presentasi daya serap dengan 65%. Kata kunci : Metode Ceramah Dan Tanya Jawab PEDAHULUAN Salah satu tujuan pendidikan yaitu untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. pendidikan yang baik kita akan mudah mengikuti perkembangan zaman di masa yang akan datang. Sesuai dengan perkembangan situasi dan kondisi kehidupan, akan membawa sikap mental tingkah laku anak didik. Hal ini merupakan proses yang secara alami munculnya suatu permasalahan yang baru dalam dunia pendidikan. Sehingga dalam penyampaian materi pelajaran dituntut untuk selalu menyesuaikan dengan kondisi anak sekarang. Mengajar sebagai profesi menjadikan tugas guru secara langsung menyentuh manusia menyangkut kepentingan dan kebutuhannya untuk tumbuh dan berkembang ke arah kedewasaan dan kemandirian melalui proses pembelajaran. Pengajaran yang dilakukan oleh guru dilaksanakan dalam interaksi edukatif antara guru dan murid yaitu antara keadaan internal dan proses kognitif siswa. Demikian juga halnya dalam mata pelajaran Penjaskes, sama dengan mata pelajaran lainnya menuntut kemampuan seorang guru untuk terampil mengelola proses pembelajaran. Kelebihan lainnya dari guru mata pelajaran lainya adalah guru Penjaskes harus memiliki kemampuan dan keterampilan berbagai cabang olah raga. Tanpa penguasaan yang baik dari guru tentang berbagai cabang olahraga maka materi pembelajaran yang diberikan tidak akan berhasil secara optimal membekali siswa memiliki keterampilan dan kemampuan terhadap berbagai cabang olahraga. Mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (Penjaskes) merupakan mata 117

pelajaran yang diperkenalkan mulai dari tingkat dasar. Mata pelajaran ini merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari kurikulum karena pada hakekatnya manusia tidak hanya membutuhkan pengetahuan yang bersifat teoritis saja melainkan juga keterampilan. Mata pelajaran Penjaskes juga dilaksanakan karena dianggap dapat mendukung tubuh atau otak yang sehat untuk menerima ilmu pengetahuan dari mata pelajaran lainnya di sekolah. Persoalannya adalah bagaimana agar cabangcabang olah raga yang diajarkan di sekolah tersebut dapat benar-benar diterima dan dikuasai oleh siswa sesuai dengan teknik, taktik dan nilai-nilai yang terkandung di dalam cabang olah raga tersebut. Penelitian ini mencoba untuk mengkaji materi ajar tekhnik bermain sepak bola. Materi ini peneliti anggap menarik karena banyak siswa yang belum menguasai dengan baik dan benar bagaimana melakukannya. Kegiatan olahraga yang dilakukan secara baik dan benar memiliki dampak positif dalam perkembangan siswa baik di sekolah maupun di lingkungan masyarakat. Karena kegiatan olahraga selain memberi manfaat kesehatan fisik juga dapat meningkatkan kemampuan berpikir dan sosialisasi siswa di berbagai bidang. Melalui proses refleksi dan diskusi dengan rekan pendidik banyak faktor yang mungkin dapat menjadi penyebab kemampuan teknik mereka untuk mengaplikasikan teknik tekhnik bermain sepak bola yang benar, diantaranya adalah lingkungan sekolah yang kondusif seperti tidak tersedianya lapangan olahraga yang luas dan baik, dan model pembelajaran yang lebih variatif sehingga dapat menghapus kejenuhan selama ini. Sehubungan dengan hal ini peneliti sekaligus juga berperan sebagai guru olahraga di sekolah ini. Peneliti mencoba menerapkan metode gabungan antara metode ceramah dan demonstrasi, yang menurut penulis dapat meningkatkan kemampuan tekhnik bermain sepak bola Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, dapat diidentifikasikan beberapa permasalahan sebagai berikut : Guru monoton sehingga kondisi dikelas membosankan Guru hanya menggunakan alat peraga yang sudah jadi Guru kurang Kreatif Siswa kurang memahami pelajaran yang diberikan Berdasarkan batasan masalah yang dikemukakan dalam penelitian ini maka peneliti merumuskan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : apakah dengan menggunakan metode gabungan antara metode ceramah dan metode tanya jawab dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Penjaskes pada materi ajar tekhnik bermain sepak bola di kelas IV SD Negeri 16091 Tebing Tinggi Tahun Pelajaran 011/01 Agar dapat mengkongkritkan pembelajaran dan dapat melibatkan 118

siswa dalam pembelajaran Penjaskes sehingga pembelajaran lebih bermakna bagi siswa. Untuk mengetahui apakah dengan menggunakan media dalam pembelajaran Penjaskes dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut : 1. Bagi Siswa a. Penelitian ini bermanfaat bagi siswa karena dapat meningkatkan keterampilan mereka dalam mata pelajaran Penjaskes pada materi ajar tekhnik bermain sepak bola di kelas IV SD Negeri 16091 Tebing Tinggi Tahun Pelajaran 01/01. b. Meningkatkan kedisiplinan siswa SD Negeri 16091 Tebing Tinggi terutama dalam berolahraga. c. Membantu siswa memiliki kemampuan berolahraga yang baik dan berprestasi sehingga memiliki jiwa yang moderat, dapat bekerjasama dengan kelompok dan di tengah masyarakat. d. Memberi peluang kepada siswa untuk lebih aktif mengembangkan potensi dirinya terutama dalam meraih prestasi olahraga baik di tingkat lokal maupun nasional.. Bagi Guru a. Penelitian ini bermanfaat bagi guru karena memberikan informasi dan konstribusi untuk meningkatkan motivasi belajar siswa melalui penerapan metode gabungan antara metode ceramah dan demonstrasi. Dapat meningkatkan profesionalisme dan kinerja guru khususnya guru Penjaskes serta menambah wawasannya tentang penerapan metode gabungan antara metode ceramah dan demonstrasi.. Bagi Sekolah a. Penelitian ini bermanfaat bagi sekolah karena dapat menjadi bahan masukan dan pertimbangan dalam meningkatkan ketuntasan dan prestasi belajar siswa, di SD Negeri 16091 Tebing Tinggi. b. Penelitian ini bermanfaat bagi sekolah karena dapat memberi masukan atau sumbangan penelitian bagi peneliti lain yang melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). c. Penelitian ini juga dapat bermanfaaat bagi sekolah terutama dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dan kualitas akademik/ akreditasi. d. Memotivasi guru lainnya di SD Negeri 16091 Tebing Tinggi untuk melakukan penelitian tindakan kelas khususnya guru mata pelajaran Penjaskes. e. Hasil penelitian ini dapat sebagai masukan guna meningkatkan mutu dan kualitas proses belajar mengajar di sekolah khususnya dalam mata pelajaran Penjaskes 119

KAJIAN PUSTAKA Pengertian Belajar Belajar adalah kegiatan yang dilakukan setiap manusia dalam kehidupan sehari hari. Tingkah laku manusia yang sangat bervariasi dan berbeda dihasilkan dari belajar. Objek belajar Penjaskes terdiri dari objek langsung dan objek tak langsung. Objek langsung belajar Penjaskes adalah fakta, keterampilan, konsep dan prinsip, sedangkan objek tidak langsung belajar Penjaskes adalah transfer belajar, kemampuan menyelidiki, kemampuan memecahkan masalah, disiplin pribadi dan apresiasi pada struktur Penjaskes. Pengertian Prestasi Belajar Sebelum dijelaskan pengertian mengenai prestasi belajar, terlebih dahulu akan dikemukakan tentang pengertian prestasi. Sudah dijelaskan sebelumnya bahwa yang dimaksud dengan prestasi adalah hasil yang telah dicapai. Dengan demikian bahwa prestasi merupakan hasil yang telah dicapai oleh seseorang setelah melakukan sesuatu pekerjaan/aktivitas tertentu. Jadi prestasi adalah hasil yang telah dicapai oleh karena itu semua individu dengan adanya belajar hasilnya dapat dicapai. Setiap individu belajar menginginkan hasil yang yang sebaik mungkin. Oleh karena itu setiap individu harus belajar dengan sebaik-baiknya supaya prestasinya berhasil dengan baik. Sedang pengertian prestasi juga ada yang mengatakan prestasi adalah kemampuan. Kemampuan di sini berarti yang dimampui individu dalam mengerjakan sesuatu. Jika dibandingkan dengan pendapat yang pertama, maka pengertiannya sama yaitu berupa hasil yang diperoleh dari kemampuan seseorang. Hakekat Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Definisi yang relatif sama, juga dikemukakan oleh Pangrazi dan Dauer (199) sebagai berikut, Pendidikan Jasmani merupakan bagian dari program pendidikan umum yang memberi kontribusi, terutama melalui pengalaman gerak, terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak secara menyeluruh. Pendidikan Jasmani didefinisikan sebagai pendidikan gerak dan pendidikan melalui gerak, dan harus dilakukan dengan caracara yang sesuai dengan definisi tersebut. Definisi Pendidikan Jasmani dari pandangan holistik ini cukup banyak mendapat dukungan dari para ahli Pendidikan Jasmani lainnya. Misalnya, Siedentop (1990), mengemukakan, Pendidikan Jasmani modern yang lebih menekankan pada pendidikan melalui aktivitas jasmani didasarkan pada anggapan bahwa jiwa dan raga merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahpisahkan. Pandangan ini memandang kehidupan sebagai totalitas. Wall dan Murray (199), mengemukakan hal serupa dari sudut pandang yang lebih spesifik, masa anak-anak adalah masa yang sangat kompleks, dimana 10

pikiran, perasaan, dan tindakannya selalu berubah-ubah. Oleh karena sifat anak-anak yang selalu dinamis pada saat mereka tumbuh dan berkembang, maka perubahan satu element sering kali mempengaruhi perubahan pada eleman lainnya. Oleh karena itulah, adalah anak secara keseluruhan yang harus kita didik, tidak hanya mendidik jasmani atau tubuhnya saja. Oleh karena itu dapatlah dikatakan bahwa Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan pendidikan melalui aktivitas jasmani untuk mencapai perkembangan individu secara menyeluruh. Namun demikian, perolehan keterampilan dan perkembangan lain yang bersifat jasmaniah itu juga sekaligus sebagai tujuan. Pengertian Metode Ceramah dan Tanya Jawab 1. Metode ceramah adalah metode yang di laksanakan guru pada proses belajar mengajar dengan menguraikan dan menjelaskan secara langsung maksud dan tujuan dari materi yang di sampaikan. Beberapa makna pengertian, penjelasan mengapa terjadinya, atau sebab akibatnya dan lain-lain. Metode ceramah di dominasi guru sebagai metode yang sering di gunakan, dan dengan maksud agara guru menjelaskan permasalahan yang timbul dari uraian-uraian materi. Metode ceramah yaitu sebuah metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif. Muhibbin Syah, (000). Motede ceramah dapat di katakana sebagai satu-satunya metode yang paling ekonomis untuk menyampaikan informasi, dan paling efektif dalam mengatasi kelangkaan literature atau rujukan yang sesuai dengan jangkauan daya beli dan paham siswa.. Metode tanya jawab adalah suatu cara mengelola pembelajaran dengan menghasilkan pertanyaanpertanyaan yang mengarahkan siswa memahami materi tersebut. Metode tanya jwab akan jadi efektif bila materi yang jadi topic bahasan menarik, menantang dan memiliki aplikasi tinggi. Pertanyaan yang di ajukan bervariasi, meliputi pertanyaan tertutup (pertanyaan yang jawabannya hanya satu kemungkinan) dan pertanyaan terbuka (pertanyaan yang dengan banyak kemungkinan jawaban), serta di sajikan dengan cara yang menarik. METODE PENELITIAN Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 16091 yang beralamat di jalan Lama Kelurahan Sri Padang Kecamatan Rambutan. Waktu penelitian adalah waktu berlangsungnya penelitian atau saat penelitian ini 11

dilangsungkan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari- Februari 011. Subyek Penelitian Subyek penelitian adalah siswa-siswi Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 16091 Tebing Tinggi Tahun Pelajaran 011/01. Dengan jumlah siswa 1 orang. 18 orang Perempuan dan 1 orang Laki-laki. Prosedur penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus dengan pertimbangan sebagai berikut : Rancangan penelitian ini menggunakan konsep aksi pada Action Research oleh Hopkin (1985), dengan masing-masing siklus menggunakan empat komponen tindakan yaitu, Perencanaan, Tindakan, Observasi dan Refleksi dalam suatu konsep yang saling terkait. Teknik Analisis Data Peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa, yang selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas tersebut sehingga diperoleh rata-rata Ulangan Harian dapat dirumuskan: X X N Dengan : X = Nilai rata-rata Σ X = Jumlah semua nilai siswa Σ N = Jumlah siswa Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut: Siswa. yang. tuntas. belajar P x100% Siswa Untuk menghitung lembar observasi pengelolaan model pembelajaran Metode gabungan antara metode ceramah dan metode tanya jawab digunakan rumus sebagai berikut : P1 P X = Dimana P1 = Pengamat 1 dan P = Pengamat Untuk menghitung lembar observasi aktifitas guru dan siswa digunakan rumus sebagai berikut : x % = x 100 % dengan x Jumah. hasil. pengamatan X= Jumlah. pengamatan P1 P = Dimana : % = Presentase pengamatan X = Rata-rata x = Jumlah rata-rata P1 = Pengamat 1 P = Pengamat HASIL PENELITIAN SIKLUS I a. Tahap Perencanaan Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pelajaran 1, soal Tes Ulangan Harian 1 dan alat-alat pengajaran yang mendukung. 1

b. Tahap Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I dilaksanakan pada minggu jedua bulan Januari 011 di Kelas IV SDN 16091 dengan jumlah siswa 1 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru.. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran yang telah dipersiapkan. No I Tabel 1 Pengelolaan Pembelajaran Pada Siklus I Aspek yang diamati Pengamatan KBM A. Pendahuluan 1. Memotivasi siswa. Menyampaikan tujuan pembelajaran. Menghubungkan dengan pelajaran sebelumnya. Mengatur siswa dalam kelompok-kelompok belajar B. Kegiatan inti 1. Mempresentasikan langkah-langkah metode pembelajaran kooperatif. Membimbing siswa melakukan kegiatan. Melatih keterampilan kooperatif. Mengawasi setiap kelompok secara bergiliran 5. Memberikan bantuan kepada kelompok yang mengalami kesulitan C. Penutup 1. Membimbing siswa membuat rangkuman. Memberikan evaluasi Tahap Observasi. Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi soal Ulangan Harian I dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Adapun data hasil penelitian pada siklus I adalah sebagai berikut: Penilaian P1 P Ratarata II Pengelolaan Waktu III Antusiasme Kelas 1. Siswa antusias. Guru antisias Jumlah Keterangan : Nilai : Kriteria 1) : Tidak Baik ) : Kurang Baik ) : Cukup Baik ) : Baik Tabel. Pengelolaan Pembelajaran Pada Siklus I No Aktivitas Guru yang diamati Presentase 1 Menyampaikan tujuan Memotivasi siswa Mengkaitkan dengan pelajaran sebelumnya 5,0 8, 8, 1

5 6 7 8 Menyampaikan materi/ langkah-langkah/ strategi Menjelaskan materi yang sulit Membimbing dan mengamati siswa dalam menemukan konsep Meminta siswa menyajikan dan mendiskusikan hasil kegiatan Memberikan umpan balik Membimbing siswa merangkum pelajaran 6,7 1, 1,7 10,0 18, No Aktivitas siswa yang diamati Presentase 1 5 6 7 8 9 Mendengarkan/ memperhatikan penjelasan guru Membaca buku Bekerja dengan sesama anggota kelompok Diskusi antar siswa/ antara siswa dengan guru Menyajikan hasil pembelajaran Menyajikan/ menanggapi pertanyaan/ ide Menulis yang relevan dengan KBM Merangkum pembelajaran Mengerjakan tes evaluasi,5 11,5 18,7 1,,9 5, 8,9 6,9 8,9 Tabel Distribusi Hasil Tes Ulangan Harian Siswa pada Siklus I No Uraian Hasil Siklus I 1 Nilai rata-rata tes ualangan harian Jumlah siswa yang tuntas belajar Persentase ketuntasan belajar 58,0 1 1,9 % Refleksi Pada proses pembelajaran masih ditemukan hal-hal yang perlu mendapat perhatian berkaitan dengan penelitian tindakan dengan penelitian kelas yaitu: 1. Siswa kurang termotivasi untuk menjadikan tujuan pembelajaran. Siswa kurang begitu antusias selama pembelajaran berlangsung. Pembelajaran belum berjalan lancar. Guru mengunakan media belajar yang belum memadai. Siklus II Tahap perencanaan Pada tahap inipeneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pelajaran, soal tes Ulangan Harian II dan alat-alat pengajaran yang mendukung. Tahap pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus II dilaksanakan pada minggu pertama di bulan Februari 011 di Kelas IV SDN 16091 dengan jumlah siswa 15 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran dengan memperhatikan revisi pada siklus I, sehingga keslah atau kekurangan pada siklus I tidak terulang lagi pada siklus II. Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar. 1

Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes Ulangan Harian II dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar No I Tabel.5. Pengelolaan Pembelajaran Pada Siklus II Aspek yang diamati Pengamatan KBM D. Pendahuluan 1. Memotivasi siswa. Menyampaikan tujuan pembelajaran. Menghubungkan dengan pelajaran sebelumnya. Mengatur siswa dalam kelompok-kelompok belajar E. Kegiatan inti 1. Mempresentasikan langkah-langkah metode pembelajaran kooperatif. Membimbing siswa melakukan kegiatan. Melatih keterampilan kooperatif. Mengawasi setiap kelompok secara bergiliran. Memberikan bantuan kepada kelompok yang mengalami kesulitan A. Penutup 1. Membimbing siswa membuat rangkuman. Memberikan evaluasi yang telah dilakukan. Instrumen yang digunakan adalah tes Ulangan Harian II. Adapun data hasil penelitian pada siklus II adalah sebagai berikut. Penilaian P1 P II Pengelolaan Waktu Antusiasme Kelas III 1. Siswa antusias. Guru antisias Jumlah 1 Keterangan : Nilai : Kriteria 1) : Tidak Baik ) : Kurang Baik ) : Cukup Baik ) : Baik Refleksi Pada tahap ini akan dikaji apa yang telah terlaksana dengan baik maupun yang masih kurang baik dalam proses belajar mengajar dengan penerapan metode belajar aktif metode meninjau kesulitan pada materi pelajaran. Dari data-data yang telah diperoleh dapat duraikan sebagai berikut: Ratarata,5,5,5,5 1) Selama proses belajar mengajar guru telah melaksanakan semua pembelajaran dengan baik. Meskipun ada beberapa aspek yang belum sempurna, tetapi persentase pelaksanaannya untuk masing-masing aspek cukup besar. ) Berdasarkan data hasil pengamatan diketahui bahwa 15

siswa aktif selama proses belajar berlangsung. ) Kekurangan pada siklus-siklus sebelumnya sudah mengalami perbaikan dan peningkatan sehingga menjadi lebih baik. ) Hasil belajar siswsa pada siklus II mencapai ketuntasan. PENUTUP. Kesimpulan Dari hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan selama tiga siklus, dan berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut: Pembelajaran dengan metode gabungan antara metode ceramah dan tanya jawab memiliki dampak positif dalam meningkatkan motivasi belajar siswa yang ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklus, yaitu siklus I (1,9 %), dan siklus II ( 70 % ) Penerapan metode gabungan antara metode ceramah dan tanya jawab pada materi pelajaran teknik bermain sepak bola mempunyai pengaruh positif, yaitu dapat meningkatkan motivasi belajar siswa yang ditunjukan dengan rata-rata jawaban siswa yang menyatakan bahwa siswa tertarik dan berminat dengan metode ceramah dan tanya jawab pada materi pelajaran sehingga mereka menjadi termotivasi untuk belajar. Penerapan metode gabungan antara metode ceramah dan tanya jawab pada materi pelajaran teknik bermain sepak bola untuk mengingatkan kembali materi ajar yang telah diterima siswa selama ini, sehingga mereka merasa siap untuk menghadapi ujian kenaikan kelas yang segera akan dilaksanakan. Saran Dari hasil penelitian yang diperoleh dari uraian sebelumnya agar proses belajar mengajar Matematika lebih efektif dan lebih memberikan hasil yang optimal bagi siswa, maka disampaikan saran sebagai berikut: 1. Untuk melaksanakan metode belajar aktif metode meninjau kesulitan pada materi pelajaran memerlukan persiapan yang cukup matang, sehingga guru harus mampu menentukan atau memilih topik yang benar-benar bisa diterapkan dengan metode belajar aktif metode meninjau kesulitan pada materi pelajaran proses belajar mengajar sehingga diperoleh hasil yang optimal.. Dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa, guru hendaknya lebih sering melatih siswa dengan berbagai metode, walaupun dalam taraf yang sederhana, dimana siswa nantinya dapat menemukan pengetahuan baru, memperoleh konsep dan keterampilan, sehingga siswa berhasil atau mampu memecahkan masalahmasalah yang dihadapinya.. Perlu adanya penelitian yang lebih lanjut, karena hasil penelitian ini hanya dilakukan di 16

Kelas IV SD Negeri 16091 Tahun Pelajaran 011/01. DAFTAR RUJUKAN...1998. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Sinar Baru Algensindo: Bandung. /008/05/10metodepembelajaran-kooperatif. (diakses 1 januari 010 Ahmadi, Abu dan Supriyono W. 00. Psikologi Belajar. Rineka Cipta: Jakarta Ali, Muhammad. 1996. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindon. Anni, Chatarina Tri. 00. Psikologi Belajar. Semarang: UPT MKK Unnes. Aqib, Zainal. 009. Penelitian Tindakan Kelas. untuk : Guru. CV. Yrama Widya, Bandung. Arifin, Zaenal. Drs. 1991. Evaluasi Instruksional. Bandung: PT Remaja Arikunto, S. 00. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Arikunto, Suharsimi. 00. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta Arikunto, Suharsimi. Dkk., 006. Penelitian Tindakan Kelas. Bumi Aksara. Jakarta. Departemen Pendidikan Nasional. 00. Departemen Pendidikan Nasional. 005. Materi Pelatihan Terintegrasi Dimyati dan Mudjiono. 00. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Hadi, Sutrisno. 198. Metodologi Research, Jilid 1. Yogyakarta: YP. Fak. Psikologi UGM. Hadis, Abdul. 006. Psikologi Dalam Pendidikan. Alfabeta: Bandung. Hamalik, Oemar. 00. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Hartutik. 006. Efektivitas Pembelajaran Biologi SMA dengan Pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS) berdasar Analisis SWOT dalam kemasan CD Interaktif. Tesis: Program Pascasarjana Prodi Pend. IPA Unnes. Hudojo, Herman. 1990. Strategi Mengajar Belajar Bahasa Indonesia, IKIP Malang: Malang. Ibrahim, M. dkk., 000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya. Lee, W.R. 1985. Language Teaching Games and Contests. London: Oxfortd University Press. Mariyana, Rita. 005. Strategi Pengelolaan Lingkungan Belajar Di Taman Kanak- Kanak. Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta. 17

Matematika. Jakarta: Depdiknas, Direktorat Jenderal. Pendidikan Dasar dan Menengah, dan Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama. Melvin, L. Siberman. 00. Aktif Learning, 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung: Nusamedia dan Nuansa. Mod=yes&aksi=lihat&id=1. (diakses 1 januari 010). Ngalim, Purwanto, M. 198. Prinsip- Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Remaja Rosdakarya: Bandung. Oemar, Hamalik. 00. Proses Belajar Mengajar. PT. Bumi Aksara: Jakarta. Pangrazi dan Dauer. 199. Pengertian Pendidikan Jasmani. Bandung: Nusamedia dan Nuansa. Pasaribu,I. L. Dkk, 198. Teori Kepribadian. Tarsito: Bandung Riduwan. 00. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru- Karyawan dan Peneliti Pemula. Alfabeta: Bandung. Roestiyah,N.K. 1989. Masalahmasalah Ilmu Keguruan. Bina Aksara: Jakarta. Rosdakarya. Rusyan, Tabrani. dkk, 199. Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Remaja Karya: Bandung. Sanjaya, Wina. 1991. Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Kencana. Bandung. Siedentop. 1990. Pendidikan jasmani modern lebih menekankan aktivitas. Jakarta: Rineksa Cipta Simanjuntak, Lisnawaty. Dkk. 199. Metode Mengajar Matematika 1. Rineka Cipta: Bandung. Sudjana, Nana. 1989. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru. Sudjana, Nana. 1989. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Remaja Rosdakarya: Bandung. Sukmadinata, Nana Syaodih. 00. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Surakhmad, Winarno. 1990. Metode Pengajaran Nasional. Bandung: Jemmars. Usman, Moh. Uzer. 199. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Remaja Rosdakarya Offset: Bandung. Wardhani. 007. Pengertian Belajar.http://www.whandi.ne t/index.php?pilih=news& Weed, Gretchen, E. 1971. Using Games in Teaching Children. ELEC Bulletin No.. Winter. Tokyo. Japan. Winkel. W.S. 1987. Psikologi Pengajaran. Gramedia: Jakarta. Yasa, Doantara. 008. Metode Pembelajaran Kooperatif. http://ipotes.wordpress.com 18