PENDAHULUAN. Indonesia telah menyelesaikan Pembangunan Jangka Panjang I selama lirna Pelita

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan luar negeri yang mempunyai peranan penting bagi suatu negara,

I. PENDAHULUAN. menghadapi tantangan yang sangat kompleks dalam memenuhi kebutuhan pangan

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Poppy Ismalina, M.Ec.Dev., Ph.D., Konsultan ILO

Bab 5 Bisnis Global 10/2/2017 1

I. PENDAHULUAN. nasional. Badan Pusat Statistik Indonesia mencatat rata-rata penyerapan tenaga

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hortikultura merupakan salah satu sektor yang berkembang pesat dalam pertanian Indonesia. Jenis tanaman yang

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan tidak sekedar di tunjukan oleh prestasi pertumbuhan ekonomi. perekonomian kearah yang lebih baik. (Mudrajad,2006:45)

Bab 5 Bisnis Global P E R T E M U A N 5

I. PENDAHULUAN. pertanian berperan besar dalam menjaga laju pertumbuhan ekonomi nasional. Di

I. PENDAHULUAN. secara umum oleh tingkat laju pertumbuhan ekonominya. Mankiw (2003)

I. PENDAHULUAN. dalam hal lapangan pekerjaan. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 1.

I. PENDAHULUAN. Pembangunan sektor pertanian saat ini telah mengalami perubahan

BAB I PENDAHULUAN. saat ini. Sekalipun pengaruh aktifitas ekonomi Indonesia tidak besar terhadap

BAB 1 PENDAHULUAN. perdagangan semakin tinggi. Maka dengan ini upaya untuk mengantisipasi hal

I. PENDAHULUAN. di bidang pertanian. Dengan tersedianya lahan dan jumlah tenaga kerja yang

I. PENDAHULUAN. bagaimana keluar dari krisis ekonomi yang berkepanjangan, sementara itu

PENDAHULUAN. Dalam beberapa dekade belakangan ini, perdagangan internasional telah

BAB I PENDAHULUAN. negara (Krugman dan Obstfeld, 2009). Hampir seluruh negara di dunia melakukan

Tabel 1.1. Konsumsi Beras di Tingkat Rumah Tangga Tahun Tahun Konsumsi Beras*) (Kg/kap/thn)

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Indonesia menurut lapangan usaha pada tahun 2010 menunjukkan bahwa sektor

PEMASARAN INTERNASIONAL

ABSTRAK. Kata kunci : WTO (World Trade Organization), Kebijakan Pertanian Indonesia, Kemudahan akses pasar, Liberalisasi, Rezim internasional.

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional bagi banyak negara di dunia. Semakin terbuka suatu

I. PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Ekspor, Impor, dan Neraca Perdagangan Komoditas Pertanian Menurut Sub Sektor, 2014 Ekspor Impor Neraca

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan internasional. Dalam situasi globalisasi ekonomi, tidak ada satupun

di kawasan Asia Pasifik melalui Asia Pacific Economic

I. PENDAHULUAN. pelestarian keseimbangan lingkungan. Namun pada masa yang akan datang,

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat menjadi meningkat (Atmanti, 2010). perekonomian. Secara lebih jelas, pengertian Produk Domestik Regional Bruto

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

PERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK BRUTO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. 1 Sambutan Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian, Ahmad Dimyati pada acara ulang tahun

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kerjasama perdagangan Indonesia dengan Thailand. AFTA, dimana Indonesia dengan Thailand telah menerapkan skema

BAB I PENDAHULUAN. cara yang tepat dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan kualitas manusia, yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu periode tertentu, baik atas dasar harga berlaku maupun atas

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi diartikan juga sebagai peningkatan output masyarakat yang

I. PENDAHULUAN. khususnya yang dihasilkan dari industri agro perlu dianalisis, dipahami

I. PENDAHULUAN. Kosmetik adalah kata serapan yang berasal dari bahasa Yunani kuno. kosmetikus,

BAB I PENDAHULUAN. Integrasi ekonomi merupakan kebijakan perdagangan internasional yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. dalam Todaro dan Smith (2003:91-92) pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan

jawab untuk memberikan jawaban yang tepat terhadap tantangan dan peluang kehidupan global. Kehidupan global akan melahirkan kebudayaan global dalam

PERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK BRUTO

RESUME. Liberalisasi produk pertanian komoditas padi dan. biji-bijian nonpadi di Indonesia bermula dari

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, dan (4) keberlanjutan pembangunan dari masyarakat agraris menjadi

V. PERKEMBANGAN MAKROEKONOMI INDONESIA. dari waktu ke waktu. Dengan kata lain pertumbuhan ekonomi merupakan proses

Perekonomian Indonesia saat ini memasuki era ekonomi perdagangan bebas. tidak terkecuali untuk produk pertanian khususnya komoditas pangan.

BAB 1 PENDAHULUAN. (AEC) merupakan salah satu bentuk realisasi integrasi ekonomi dimana ini

SILABUS. : Perdagangan Pertanian Nomor Kode/SKS : ESL 314 / 3(3-0)2

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan suatu Negara yang mempunyai kekayaan yang

HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL DAN HAK KEKAYAAN INDUSTRI (HAKI)

BAB I PENDAHULUAN. Bruto (PDB) Indonesia, dan berperan penting dalam perekonomian nasional

MODEL KEPEMIMPINAN DAN PROFIL PEMIMPIN AGRIBISNIS

I. PENDAHULUAN. Pertanian merupakan sektor potensial yang memegang peranan penting

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya pembangunan ekonomi nasional bertujuan untuk. membangun manusia Indonesia seutuhnya, dan pembangunan tersebut harus

Bab 5 PEREKONOMIAN TERBUKA

MEDIA ECONOMICS Media massa adalah institusi ekonomi yang berkaitan dengan produksi dan penyebab isi media yang ditargetkan pada khalayak atau konsume

Renstra Pusat Akreditasi Lembaga Sertifikasi BSN Tahun RENSTRA PUSAT AKREDITASI LEMBAGA SERTIFIKASI TAHUN

I. PENDAHULUAN. Perdagangan internasional merupakan salah satu aspek penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sebagai negara yang menganut sistem perekonomian terbuka,

5. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. mengalami perubahan relatif pesat. Beberapa perubahan tersebut ditandai oleh: (1)

BAB I PENDAHULUAN. diperoleh dengan melakukan kerjasama dengan negara-negara lain, walaupun. akan sangat menarik dijalankan (Ulfah, 2013: 2).

Barat yang Integratif Melalui Pegembangan Agribisnis

BAB I PENDAHULUAN. saat ini masih dalam proses pembangunan disegala bidang baik dari sektor

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas dalam perdagangan internasional seperti ekspor dan impor sangat

Pendapatan Regional / Product Domestic Regional Bruto

I. PENDAHULUAN. penting dalam perekonomian nasional. Ditinjau dari kontribusinya terhadap

I. PENDAHULUAN. Pada awal setiap tahun anggaran, pemerintah Indonesia selalu menetapkan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tinbergen (1954), integrasi ekonomi merupakan penciptaan struktur

BAB I PENDAHULUAN. sehingga perdagangan antar negara menjadi berkembang pesat dan tidak hanya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I PENDAHULUAN. (bisnis) di bidang pertanian (dalam arti luas) dan bidang-bidang yang berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. motor penggerak perekonomian nasional. Perdagangan internasional dapat

BAB I PENDAHULUAN. setiap negara bertujuan agar posisi ekonomi negara tersebut di pasar internasional

bahan baku industri, memperluas lapangan kerja, meningkatkan taraf hidup clan kesejahteraan masyarakat, rnendukung pertumbuhan dan pemerataan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Tenggara, Uni Eropa (UE) di Eropa dan NAFTA di Amerika Utara

SEMINAR NASIONAL Dinamika Pembangunan Pertanian dan Pedesaan: Mencari Alternatif Arah Pengembangan Ekonomi Rakyat.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara sedang berkembang selalu berupaya untuk. meningkatkan pembangunan, dengan sasaran utama adalah mewujudkan

Kinerja Ekspor Nonmigas November 2010 Memperkuat Optimisme Pencapaian Target Ekspor 2010

BAB 3 KONDISI PERDAGANGAN LUAR-NEGERI INDONESIA DENGAN KAWASAN ASEAN

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan serta pengentasan kemiskinan (Todaro, 1997). ekonomi. Indikator ini pada dasarnya mengukur kemampuan suatu negara untuk

BABI PENDAHULUAN mendasar, mudahnya perpindahan arus barangfjasa, faktor produksi dan modal

PENGARUH PEMBERLAKUAN AREA PERDAGANGAN BEBAS ASEAN DI INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. sektor utama ke ekonomi modern yang didominasi oleh sektor-sektor

I. PENDAHULUAN. keberlanjutan pembangunan dari masyarakat agraris menjadi masayarakat industri.

KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH TRIWULAN II TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan semakin ketat. Kondisi persaingan saat ini

BAB VI DAMPAK ASEAN PLUS THREE FREE TRADE AREA TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA

I. PENDAHULUAN. penyediaan lapangan kerja, pemenuhan kebutuhan konsumsi dalam negeri, bahan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sebagai negara berkembang, Indonesia membutuhkan dana yang tidak

I. PENDAHULUAN. Kondisi krisis perekonomian yang berlanjut pada kr~sis multi dimens~ di

PERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK BRUTO

I. PENDAHULUAN. perubahan-perubahan mendasar dalam struktur sosial, tingkah laku sosial, dan

Transkripsi:

PENDAHULUAN Indonesia telah menyelesaikan Pembangunan Jangka Panjang I selama lirna Pelita (1969-1993). Hasil yang paling mengesankan dari hal tersebut adalah terjadiiya pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) rata-rata yang mencapai 7 % tiap tahun (Tabel 2). Selain itu perekonomian juga menjadi sernakin terbuka dengan meningk~nya peranan perdagangan internasional (ekspor dan impor) menjadi 51.2 % (dari PDB) pada Pelita V diband'mgkm 30.8 % pada Pelita I. Dengan kata lain peranan perdagangan internasionat menjadi semakin penting dalam upaya mempertahankan kinerja pertumbuhan PDB. Disamping pertumbuhan PDB yang relatif tinggi, perekonomian Indonesia juga mengalami perkembangan dengan terjadinya perubahan stnrktur ekonomi yang me'liputi perubahan dalam komposisi produksi dan permintaan, komposisi ketenagakerjaan, serta komposisi pembiayaan dan perdagangan internasional. Karena perekonomian Indonesia menjadi semakin terbuka maka terjadinya perubahan struktur (komposisi) dalam perdagangan internasional menjadi salah satu persyaratan untuk dapat mempertahankan kinerja pe-uhan PDB yang tinggi yang bersumber dari pertumbuhan perdagangan internasional. Komposisi perdagangan internasional Indonesia mengalami perkembangan yang ideal, dengan terjadiiya perubahan nyata didam komposisi ekspor, yaitu penurunan peranan ekspor primer digantikan oleh ekspor non primer. Demikian juga komposisi impornya, irnpor barang konsumsi mengalami penurunan dan digantikan peranannya oleh impor barang input (Tabel 1).

Menurut Henick dan Kindleberger (1983) dan juga Jhingan (1990), pengalaman yang terjadi pada negara-negara industri baru, terjad'inya perubahan struktural pada perdagangan internasional disertai dengan peningkatan laju pertumbuhan ekspor dan penurunan laju pertumbuhan impor, sehhgga neraca perdagangan juga mengalami peningkatan pertumbuhan. Hal ini karena terjadi peningkatan elastisitas harga dan pendapatan dari ekspor dm penurunan elastisitas impornya. Tabel 1. Perkembangan Struktur (Komposisi) Perdagangan Internasional Indonesiia selarna PJP I (dalam %) Uraian Pelita I II III IV v Ekspor Baranq Primer 81.45 80.73 77.46 73.12 50.82 Non Primer 18.35 19.27 22.54 26.88 49.18 Impor Barang Konsumsi 17.62 16.96 13.40 5.50 5.56 Input 82.38 83.04 87.60 94.50 94.44 i Sumber: Diolah kembali dari Nota Keuangan beberapa edisi Perkembangan struktur perdagangan internasional Indonesia yang ideal tersebut ternyata tidak diikuti oleh kinerjanya bempa peningkatan pertumbuhan neraca perdagangan. Neraca perdagangan Indonesia seringkali mengalami pertumbuhan yang negatif, walaupun tidak sampai mengalamt defisit (Tabel 2). Hal ini menunjukkan adanya suatu permadahan yang menyertai perkembangannya.

Tabel 2. Profil Pertumbuhan Perdagangan Internasional dan Produk Domestik Bruto Indonesia Selama PJP I (Harga Konstan 1985) (dalam %) Uraian Pelita I n 111 IV v Ekspor 21.02 1.94 3.95 5.46 7.87 Impor 15.59 4.11 9.33 5.61 16.26 Neraca Perdag 7.59-2.35-5.92 5.14-2.18 PDB 8.33 6.91 5.66 5.28 7.47 Sumber : Diolah dari International Financial Statistics Year Book 1993 clan BPS Sebagai negara dengan perekonomian yang semakin terbuka, perkembangannya sangat dipengaruhi oleh perubahan-perubahan politik ekonomi internasional, terutarna kecenderungan menuju sistem perdagangan bebas dunia. Dalam ha1 ini Indonesia terlibat secara langsung dalam berbagai kelembagaan Internasional AFTA (Asean Free Trade Area), APEC (Asia Pacific Economic Cooperation), dan WTO (World Trade Organization) atau GATT (General Agreement on Tarrfls and Trade). Perubahan ini tentunya akan membanglutkan peluang untuk dapat meningkatkan ekspor sekaligus tantangan akan terjadinya peningkatan impor. Selain itu dalam perdagangan internasional Indonesia, kedudukan ekspor komoditas pertanian secara tradisional sangat penting, walaupun pangsa ekspom~-a cenderung menurun terhadap ekspor total Indonesia. Hal ini karena dalam kegiatan produksi kornoditas pertanian, menampung kegiatan usahatani yang atomistik sehingga kinerja ekspornya sangat mempengaruhi upaya peningkatan pendapatan rakyat dan pengentasan kemiskinan.

Dari latar belakang yang dikernukakan di atas paling tidak dapat d'imuskan beberapa masalah yaitu I. Struktur perdagangan intedonal (ekspor dm impor) Indonesia rnenunjumcan perkembangan yang ideal, yakni meningkatnya pangsa ekspor produk non primer menggantikan ekspor produk primer dan menmya pangsa impor barang konsumsi digantikan oleh barang-barang input, tetapi pertumbuhan neraca perdagangan tidak menunjukkan kinerja yang sejalan dengan perkembangan strukturnya dan tertinggal jauh dari pertumbuhan PDB. Mengapa terjadi demikian? 2. Dengan adanya perkembangan politik ekonomi internasional menuju perdagangan bebas (liberalisasi perdagangan), apakah dengan kondisi obyektif struktur perekonomian Indonesia had pembangunan selama PJP I, msunpu meningkatkan kinerja perekonomian tenrtama perdagangan hternasionalnya? 3. Mengingat satppai saat itli sektor pertanian masih merupakan sektor yang menampung aktivitas ekonomi yang sangat atomistik di pedesaan dan banyak aktivitas tersebut berkaitan dengan perdagangan intemasional, bagaham perkembangannya terutama yang terkait langsung dengan politik ekonomi internasionail? Tuiuan Penelitian Berdasarkan atas permasalahan yang dikemukakm, penelhian hi bemjum UTII *;k 1. mempelajari ciri-ciri ekspor komoditas Indonesia dan situasi yang menyebabkan munculnya ciri-ciri tersebut dalam konteks perkembangan stmktwal ekspor, tenrtama yang menyangkut ekspor komoditas pertaniara.

2. mempelajari ciri-ciri impor dan situasi yang menyebabkan munculnya ciri-ciri tersebut, dalam konteks perkembangan strukturd impor. 3. mempelajari ciri-ciri dan perilaku sektor pengeluaran dalam negeri (domestic absorbtion) sebagai pembentuk Produk Domestik Bruto. 4. mempelajari pengaruh liberalisasi perdagangan internasional terhadap kinerja perdagangan internasional dan perekonomian Indonesia.