Kewirausahaan II. Teori Kepuasan Konsumen ( Customer Satisfaction ) Studi Kasus : Restoran. Rizal, S.ST., MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya

BAB II LANDASAN TEORI. pendukung dan acuan penelitian. Teori-teori ini menjadi bahan rujukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya tujuan utama suatu perusahaan adalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi apapun baik dalam kondisi normal maupun kritis, kebutuhan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

PENGARUH CUSTOMER SATISFACTION STRATEGY TERHADAP PENINGKATAN KEPUASAN KONSUMEN

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Perkembangan pemasaran berawal dari tukar-menukar barang secara

BAB II TELAAH PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Banyak perusahaan pada saat ini berusaha ingin meraih banyak konsumen

Oleh : Ramdan Budiawan E50

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan, dalam hal ini adalah laba. Laba dapat diperoleh dari para

BAB II LANDASAN TEORI

Pertemuan 12 STRATEGI KEPUASAN PELANGGAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. revolusi mutu melalui pendekatan manajemen mutu terpadu menjadi tuntutan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. keunggulan atau keistimewaan suatu produk atau layanan secara menyeluruh

BAB II KERANGKA TEORITIS. Webster s 1928 Dictionary, dalam Lupiyoadi (2013), menyatakan bahwa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Industri restoran memang dapat dikatakan tidak pernah sepi, meskipun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. seseorang setiap hari baik disadari maupun tidak. Di dunia kesehatan, terutama pada saat

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan industri jasa di Indonesia memberikan kontribusi yang cukup

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KERANGKA TEORI. kebutuhan, keinginan dan harapan pelanggan dapat terpenuhi melalui produk yang

BAB II KERANGKA TEORI. pengertian atau teori-teori dari pemikiran-pemikiran para ahli untuk mendukung

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. oleh pelanggan atau tidak. Lovelock (2008:5) mendefinisikan jasa (service) adalah

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II URAIAN TEORITIS. judul Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada CV.

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENGUNJUNG HOTEL DI KOTA MAKASSAR (Studi pada Hotel TM Makassar) H A D I D U STIE-YPUP Makassar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ukuran relatif atas suatu barang atau jasa yang dinilai dari atribut, desain, dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA TENTANG KEPUASAN PELANGGAN, KUALITAS PELAYANAN, PENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYANAN TERHADAP

BAB II LANDASAN TEORI. penjualan adalah aspek pemasaran (Kotler, 2009:10) mengemukakan pengertian

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Koperasi merupakan suatu perkumpulan yang beranggotakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (Tjiptono, 2005:348). Kata kepuasan atau satisfaction berasal dari bahasa

BAB II LANDASAN TEORI. Kepuasan konsumen merupakan hal penting bagi suatu perusahaan. Maka

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab II Landasan Teori. atau jasa untuk dikonsumsi pribadi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pemasaran yang membutuhkan pertimbangan cermat. 1. Mencapai persentase keuntungan tertentu.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

Perilaku Konsumen

BAB II LANDASAN TEORI. kesetiaan. Secara umum loyalitas dapat diartikan sebagai kesetiaan seseorang

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Kotler & Keller (2012 : 41) :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Loyalitas Konsumen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Statistik Kunjungan Wisatawan di Indonesia RATA-RATA PENGELUARAN PER ORANG (USD) PER KUNJUNGAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seseorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Laju perkembangan dunia dewasa ini sangat pesat di segala bidang, terutama

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. beberapa pengertian atau teori-teori dari pemikiran-pemikiran para ahli untuk

BAB II LANDASAN TEORI. menciptakan penjualan memberitahukan dan menjual (telling and selling), tetapi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kotler (2008), mendefinisikan pemasaran sebagai berikut : Menurut Marketing Association of Australia and New Zealand (MAANZ)

Pertemuan 13 PENGUKURAN DAN STRATEGI KEPUASAN PELANGGAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi sekarang ini, menuntut Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

BAB I PENDAHULUAN. peta dunia karena berada di jalur yang ramai, hal ini dikarenakan letak geografis

Bab I PENDAHULUAN. Situasi perekonomian yang tidak stabil seperti saat ini, pada umumnya telah mampu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan kemajuan pesat di bidang teknologi, perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. memposisikan produknya sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pasar. variabel yang mempengaruhi kepercayaan terhadap produk.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam jaman yang semakin modern ini, fotografi berkembang dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN SPBU SUMBERLAWANG DI SRAGEN

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Konsumen 2.2 Kepuasan Konsumen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berbeda makna bagi setiap orang, karena kualitas memiliki banyak kriteria dan

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini perubahan teknologi informasi berlangsung dan berkembang

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pemasaran dan Manajemen Pemasaran. Pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN DARI KUALITAS JASA LAYANAN

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. Persaingan yang ketat, dimana semakin banyak Swalayan yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang mengganggu. Chartered management Istitute mendefinisikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam tulisan yang mereka buat, antara lain sebagai berikut: dengan harapan-harapan yang ingin diperoleh (Umar, 2005).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. diferensiasi produk yang beragam. Untuk perusahaan, kepuasan konsumen UKDW

Transkripsi:

Kewirausahaan II Modul ke: 13 Teori Kepuasan Konsumen ( Customer Satisfaction ) Studi Kasus : Restoran Fakultas EKONOMI Program Studi Manajemen Rizal, S.ST., MM.

Day, (dalam Tse & Wilton, 1988) mendefinisikan kepuasan / ketidakpuasan pelanggan sebagai respon pelanggan terhadap evaluasi ketidaksesuaian (discomfirmation) yang dipersepsikan antara harapan awal sebelum pembelian (atau norma kinerja lainnya) dan kinerja aktual produk yang dirasakan setelah pemakaiannya.

Wilkie (1990) mendefinisikannya sebagai tanggapan emosional pada evaluasi terhadap pengalaman konsumsi suatu produk atau jasa. Engel, et al. (1990) menyatakan kepuasan pelangggan merupakan evaluasi purna beli dimana alternatif yang dipilih sekurang-kurangnya sama atau melampaui harapan pelanggan, sedangkan ketidakpuasan timbul apabila hasil tidak memenuhi harapan.

Kepuasan merupakan fungsi dari harapan pelanggan dengan kenyataan produk yang didapatkan pelanggan, Kotler (2005:43) menuliskan kepuasan secara matematik yaitu : Keterangan : S = f(e,p) S = Kepuasan (Satisfaction) E = Harapan pelanggan (Expected) P = Kenyataan produk yang didapatkan pelanggan (Product Perceived Performance )

Model Konseptual Kepuasan Pelanggan Diantaranya adalah model diskonfirmasi harapan (expectancy disconfirmation model), equity theory, attribution theory, dan experimentially-based affective feelings. 1) Expectancy Disconfirmation Model Model ini mendefinisikan kepuasan pelanggan sebagai evaluasi yang memberikan hasil dimana pengalaman yang dirasakan setidaknya sama baiknya (sesuai) dengan yang diharapkan. Secara skematik, model ini ditunjukkan dalam gambar berikut ini:

Expectancy Disconfirmation Model : Pengalaman produk / nilai sebelumnya Harapan Terhadap Kinerja Seharusnya Tertentu Evaluasi Terhadap Kinerja Aktual Merek Bersangkutan Evaluasi Kesesuaian / ketidaksesuaian Antara HarapanDan Kinerja Ketidakpuasan Emosional Konfirmasi Harapan Kepuasan Emosional Kinerja Gagal Memenuhi Kinerja tidak terlalu berbeda dengan Harapan Kinerja Melampaui Harapan Woodruff, Cadotte & Jenkins (1983)

2) Equity Theory Equity theory beranggapan bahwa orang menganalisis rasio input dan hasilnya (outcome) dengan rasio input dan hasil mitra pertukarannya. Jika ia merasa bahwa rasionya unfavorable dibandingkan anggota lainnya dalam pertukaran tersebut, ia cenderung akan merasakan adanya ketidakadilan.

Hal ini senada dengan yang diungkapkan oleh Cathy Parker, dan Brian P. Mathews dalam jurnal Marketing Intelligence & Planning, yaitu : Equity theory has also been applied to CS (e.g. Fisk and Young, 1985; Swan and Oliver, 1985). According to this theory, individuals compare their input/output ratios with those of others (Yi, 1990). In a transaction relationship, therefore, a consumer could compare their net gain to the marketer's or any other reference group (Merton and Lazarsfeld, 1950). If this was perceived to be "fair" then the consumer would be satisfied. Thus, in these cases, satisfaction is an outcome of inter-personal rather than intrapersonal comparisons.

3) Attribution theory. Attribution theory mengidentifikasi proses yang dilakukan seseorang dalam menentukan penyebab aksi/tindakan dirinya, orang lain, dan objek tertentu. Atribusi yang dilakukan seseorang dapat sangat mempengaruhi kepuasan purnabelinya terhadap produk atau jasa tertentu, karena atribusi memoderasi perasaan puas atau tidak puas. 4) Experimentaly-Based Affective Feelings Pendekatan eksperesial berpandangan bahwa tingkat kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh perasaan positif dan negatif yang diasosiasikan pelanggan dengan barang atau jasa tertentu setelah pembeliannya. Dengan kata lain, selain pemahaman kognitif mengenai diskonfirmasi harapan, perasaan yang timbul dalam proses purna beli juga mempengaruhi perasaan puas atau tidak puas terhadap produk yang dibeli.

Pengukuran Tingkat Kepuasan Dalam hal pengukuran pengukuran kepuasan pelanggan, ada tiga aspek penting yang saling berkaitan : (1) apa yang diukur; (2) metode pengukuran; dan (3) skala pengukuran.

Apa yang diukur 1) Kepuasan pelanggan keseluruhan 2) Dimensi kepuasan pelanggan 3) Konfirmasi harapan 4) Minat pembelian ulang 5) Kesediaan untuk merekomendasi 6) Ketidakpuasan pelanggan (a) complain, (b) retur atau pengembalian produk, (c) biaya garansi, (d) recall, (e)word of mouth negative, dan (f) defections.

Metode Pengukuran Kotler, et al (2005:34), Metode Mengukur kepuasan pelanggan,sebagai berikut : 1) Sistem keluhan dan saran. 2) Ghost Shopping 3) Lost Costomer analysis 4) Survei kepuasan pelanggan

Hubungan Bauran Pemasaran Jasa dengan Kepuasan Konsumen : Program bauran pemasaran jasa yang dilaksanakan Oleh perusahaan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Jika kebutuhan dan keinginan konsumen dapat terpenuhi maka konsumen akan memperoleh kepuasan. Kepuasan inilah yang akan membuat perusahaan memenangkan persaingan dalam pasar.

Pengukuran kepuasan pelanggan Dapat dilakukan sebagai berikut : Directly Reportes Satisfaction Derived Satisfaction

Kotler dan Keller (2006 : 138) menandaskan bahwa satisfaction is a person s feeling of pleasure or disappointment resulting from comparing a product s perceived performance or outcomes in relation to his or her expectation. Kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja (atau hasil) yang ia rasakan dibandingkan dengan harapannya. Dari definisi tersebut dapat dijelaskan bahwa Kepuasan atau Satisfaction (S) merupakan fungsi dari perceived performance (P) dan Customer Expectation (E). S = f (P,E) Kepuasan konsumen dapat dilihat dari sejauh mana harapan konsumen dapat dipenuhi oleh kinerja aktual perusahaan.

Terima Kasih Rizal, S.ST., MM.