BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Kerangka pemecahan masalah atau biasa disebut dengan metodologi penelitian adalah suatu proses berpikir dari menentukan masalah, melakukan pengumpulan data baik melalui buku-buku, jurnal, web site (studi pustaka) maupun melakukan observasi langsung (studi lapangan), melakukan analisis sistem berdasarkan data yang ada sampai dengan penarikan kesimpulan dari permasalahan yang diteliti. Pada bab ini diuraikan langkah-langkah yang diambil dalam melakukan penelitian yang harus diterapkan terlebih dahulu dengan harapan dalam melakukan pemecahan masalah nantinya dapat dilakukan dengan terarah dan sistematis serta mempermudah proses analisis permasalahan yang ada. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam memecahkan masalah yang ada pada penelitian ini dapat dilihat pada diagram alir sebagai berikut :
Gambar 3.1 Diagram Alir Metodologi Penelitian 67
68 3.1 Penelitian Pendahuluan Penelitian pendahuluan ini dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan informasi-informasi mengenai kondisi warehouse di PT. XYZ seksi A-LC2, masalahmasalah yang dihadapinya dan perkiraan alternatif solusinya. Penelitian pendahuluan ini dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung mengenai proses penerimaan, proses penyimpanan, proses persiapan distribusi dan tata letak area penyimpanan serta metode pengontrolan komponen yang ada. Studi pendahuluan bertujuan untuk mengidentifikasi efektivitas tata letak penyimpanan yang ada selama ini, dari hasil penelitian pendahuluan inilah dapat didefinisikan masalah yang sedang dihadapi perusahaan dengan mengetahui kesenjangan antara yang diharapkan dengan kenyataan. 3.2. Identifikasi Masalah Dalam tahap ini penulis mengidentifikasi permasalahan yang ada berdasarkan hasil observasi awal. Identifikasi dilakukan dengan melihat berbagai permasalahan yang muncul pada objek penelitian dan menganalisa hubungan-hubungan antara berbagai masalah yang muncul. Dari penelitian pendahuluan, didapatkan bahwa PT. XYZ. Seksi A-LC2 dihadapkan pada kenyataan kesusahan dalam memonitor stock yang ada yang disebabkan oleh lokasi penyimpanan komponen yang terpisah dan berjauhan, lokasi yang masih terbuka, keterbatasan area yang ada serta keterbatasan man power yang tersedia.
69 3.3. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut : 1. Mengetahui kondisi aktual pengelolaan persediaan yang ada di seksi A-LC2 PT. XYZ 2. Melakukan perancangan tata letak penyimpanan komponen pada seksi A-LC2 PT. XYZ yang sesuai dengan kriteria yang diinginkan PT. XYZ yaitu dapat mempermudah dalam mengontrol operasional gudang, memudahkan memonitor persediaan dan material handling-nya. 3. Membantu seksi A-LC2 dalam mengambil keputusan menentukan bentuk layout gudang yang sesuai dengan kriteria yang diinginkan. 3.4. Studi Pustaka Dalam menyelesaikan suatu permasalahan, diperlukan suatu landasan/pedoman yang dapat dijadikan kerangka acuan penelitian. Landasan tersebut dapat diperoleh dengan studi literatur terhadap bidang kajian bidang kajian yang sesuai. Literatur yang digunakan meliputi buku, artikel/jurnal, catatan perusahaan, maupun situs internet. Selain itu, studi literatur ini penting dalam memberikan masukan untuk pengumpulan dan pengolahan data, serta analisis dan perancangan. Pada penelitian ini, studi literatur yang dilakukan meliputi segala aktivitas yang berhubungan dengan penyimpanan material dalam gudang serta perencanaan tata letak gudang dan material handling.
70 3.5. Pengumpulan Data Pada tahap ini, dilakukan pengumpulan data-data observasi sesuai dengan kondisi nyata dan kebutuhan penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan dua tujuan, pertama, menggambarkan kondisi awal sistem yang ada. Penggambaran sistem awal ini selain untuk melihat kondisi gudang secara khusus, juga untuk meninjau kondisi perusahaan secara keseluruhan. Tujuan kedua adalah untuk memperoleh data-data yang akan digunakan untuk melakukan perbaikan ataupun perancangan ulang tata letak penyimpanan komponen yang ada. Dalam mendapatkan data, metode pengumpulan data yang dilakukan pada PT. XYZ meliputi : Wawancara, yang dilakukan dengan pihak-pihak yang terlibat dalam hal ini Team Produksi, Team PPIC dan Team Gudang. Observasi langsung, dengan melakukan pengamatan terhadap aktivitas produksi dan khususnya gudang. Data Sekunder, dengan mengambil data-data tertulis yang diberikan oleh perusahaan. Pengumpulan data dilakukan dengan sebelumnya merumuskan berbagai data yang dibutuhkan berdasarkan teori yang telah dibahas pada bab 2, kemudian data diambil dengan cara pengamatan secara langsung dan wawancara dengan pihak-pihak yang terkait. Selama pengamatan dan wawancara dilakukan record secara tertulis terhadap data-data yang benar-benar dibutuhkan dalam analisa dan berbagai informasi yang digunakan dalam pembahasan.
71 3.6. Pengolahan Data Pengolahan data merupakan proses untuk membuat data yang dikumpulkan menjadi berguna dalam penelitian. Tahap-tahap dalam pengolahan data ini dibedakan menjadi dua yaitu tahap awal dan tahap perancangan tata letak komponen. Pada tahap awal dilakukan langkah-langkah sebagai berikut : Mengetahui jumlah material yang disimpan, baik secara item maupun quantity-nya. Data yang dibutuhkan adalah data level stock yang ada di seksi A-LC2 PT. XYZ. Mengetahui kapasitas kereta/palet serta dimensi dari kereta/palet tersebut, data yang dibutuhkan adalah data dimensi kereta atau palet yang digunakan. Mengelompokkan komponen berdasarkan Material Handling yang digunakan untuk aktivitas penyimpanan dan pengambilan masing-masing komponen. Mengetahui bentuk dan dimensi area yang akan dijadikan area penyimpanan yang baru. Setelah tahap awal di atas, maka dilakukan tahap selanjutnya dalam pengolahan data yaitu tahap perancangan tata letak komponen dalam gudang. Dalam perancangan tata letak komponen ini, digunakan 2 kriteria komoditi yaitu similarity, dan size. Langkah-langkah yang terdapat dalam tahap ini adalah sebagai berikut : Perhitungan jumlah kebutuhan palet/kereta. Jml palet = Jml total dus material kapasitas dus / palet
72 Pengukuran dimensi kereta, data-data yang dibutuhkan meliputi ukuran kereta yang digunakan (panjang, lebar, tinggi). Perancangan alternatif layout penyimpanan komponen berdasarkan kriteria process similarity. Alternatif layout berdasarkan kriteria ini mengelompokkan komponen berdasarkan persamaan prosesnya, dalam hal ini kesamaan lini assembly yang dituju. Untuk alternatif layout penyimpanan komponen berdasarkan kriteria size, variasi dimensi palet standar yang digunakan ada bermacam-macam. Dimensi palet standar tersebut dipilih berdasarkan area efficiency terbaik untuk masing-masing komponen. Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap ini meliputi : Mengukur dimensi rak penyimpanan untuk masing-masing jenis palet standar. Data-data yang dibutuhkan meliputi dimensi unit load yang digunakan (panjang, lebar, tinggi), dan tinggi maksimum lift equipment. Dalam perancangan rak penyimpanan, sisi teknis seperti gaya, kekuatan material rak, dan hal-hal yang berhubungan dengan hal tersebut diabaikan. Perancangan alternatif layout penyimpanan komponen berdasarkan kriteria size. Pada alternatif layout penyimpanan ini, pengelompokkan komponen dilakukan sesuai dengan ukuran palet standar yang digunakan.
73 3.7. Analisis Data Setelah dilakukan perhitungan-perhitungan, kemudian langkah selanjutnya adalah menganalisis setiap alternatif rancangan layout yang ada. Dengan menganalisa alternatif rancangan layout tersebut, diharapkan dapat diketahui kelebihan dan kelemahan masing-masing. Analisis yang dilakukan meliputi analisis kuantitatif dan kualitatif (konseptual). Analisis secara kuantitatif menggunakan dua parameter yaitu jarak perpindahan ke lini produksi tujuan dan efisiensi ruangan. Efisiensi ruangan meliputi efisiensi luas dan efisiensi volume. Hasil analisis terhadap setiap alternatif tersebut selanjutnya dapat digunakan untuk merancang layout akhir. Perancangan layout akhir dilakukan dengan mengintegrasikan kriteria similarity, characteristic, dan size, serta dengan melihat pada tujuan penelitian yang dilakukan. 3.8. Kesimpulan dan Saran Dari hasil pengolahan data dan analisis yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan sebagai hasil penelitian. Kesimpulan ini penting untuk menunjukkan apakah perbaikan yang dilakukan telah menjawab permasalahan yang ada dan sesuai dengan tujuan awal yang akan dicapai. Beberapa saran juga penulis usulkan berdasarkan kesimpulan yang mungkin bermanfaat sebagai bahan pertimbangan untuk perusahaan.