ANALISIS MORFOFONEMIK PADA CERITA BERSAMBUNG PAK GURU DALAM MAJALAH DJAKA LODANG TAHUN 2012 KARYA SUHINDRIYO

dokumen-dokumen yang mirip
Analisis Morfofonemik Cerita Bersambung Pedhalangan Aswatama Anglandhak dalam Majalah Djaka Lodang Tahun 2012 Karya Mulyantara

ANALISIS MORFOFONEMIK NOVEL KADURAKAN ING KIDUL DRINGU KARYA SUPARTO BRATA

VERBA DENOMINAL BAHASA JAWA PADA MAJALAH DJAKA LODHANG EDISI JULI SAMPAI SEPTEMBER TAHUN 2008

BENTUK DAN MAKNA VERBA DENOMINAL BAHASA JAWA DALAM SARIWARTA PADA PANJEBAR SEMANGAT EDISI TAHUN 2011

Bentuk dan Makna Verba Denominal Bahasa Jawa dalam Rubrik Sariwarta pada Panjebar Semangat Edisi Juli-Desember Tahun 2014

Oleh:Nur Aini Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa

Analisis Kesalahan Berbahasa Jawa dalam Karangan Narasi Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Ambal Tahun Pelajaran 2014/2015

Analisis Kalimat Majemuk dalam Cerita Bersambung Ngoyak Lintang Karya Al Aris Purnomo

Analisis Morfologi Bahasa Jawa dalam Wacan Bocah pada Majalah Djaka Lodang Tahun 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini, bahasa Indonesia semakin berkembang. Dalam penelitiannya

Kesalahan Menulis Karangan Pengalaman Pribadi Berbahasa Jawa Siswa Kelas V SD Muhammadiyah Purworejo

ANALISIS KESALAHAN ORTOGRAFI PADA KARANGAN BERBAHASA JAWA RAGAM KRAMA SISWA KELAS X TKR A SMK YPT PURWOREJO

Analisis Nilai Moral Rubrik Wacan Bocah dalam Majalah Djaka Lodang Edisi Juni-Desember 2013 dan Relevansinya dengan Kehidupan Sekarang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Adverbia Verba Bahasa Jawa pada Cerbung Ngonceki Impen pada Majalah Panjebar Semangat Edisi Maret Agustus 2014

PRINSIP KESOPANAN DAN PARAMETER PRAGMATIK CERITA BERSAMBUNG ARA-ARA CENGKAR TANPA PINGGIR DALAM MAJALAH DJAKA LODANG TAHUN 2010

Analisis Kesalahan Menulis Karangan Narasi Ragam Krama pada Siswa Kelas XI SMA Islam Sudirman Kaliangkrik Kabupaten Magelang

Siti Zumrotul Maulida: Merubah, Mengobah atau...,

Analisis Struktural Objektif Cerita Sambung Rembulan Wungu Karya Ardini Pangastuti dalam Majalah Djaka Lodang Edisi Maret-Juli 2011

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Analisis Kesalahan Ortografi dalam Karangan Narasi Berbahasa Jawa Siswa Kelas XI di SMA N 6 Purworejo Tahun Pelajaran 2012/2013

IMPLIKATUR PERCAKAPAN DALAM WACANA POJOK PADA DJAKA LODANG EDISI JANUARI-JUNI TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan dan menerima informasi atau pesan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa adalah suatu alat yang dipakai oleh manusia untuk berkomunikasi

CAMPUR KODE BAHASA INDONESIA KE DALAM BAHASA JAWA PADA SIARAN RADIO JAMPI SAYAH DI RADIO SKB POP FM GOMBONG

SATUAN ACARA PERKULIAHAN. Fonologi DR 411. Dr. Yayat Sudaryat, M.Hum. Hernawan, S.Pd., M.Pd.

BAB 1 PENDAHULUAN. Verba berprefiks..., Indra Haryono, FIB UI, Universitas Indonesia

Frase Nominal dan Frase Verbal pada Novel Pinatri Ing Teleng Ati Karya Tiwiek SA

KAJIAN FONOLOGI DAN LEKSIKON BAHASA JAWA DI DESA WANAYASA KECAMATAN WANAYASA KABUPATEN BANJARNEGARA

Analisis Kesalahan Kebahasaan pada Lembar Kerja Siswa Kuncaraning Widya Bagelen Kelas X SMA Kabupaten Purworejo

BAB1 PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan berpengaruh terhadap sistem atau kaidah

Analisis Sapaan Dalam Novel Gumuk Sandhi Karya Poerwadhie Atmodihardjo

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA BIDANG MORFOLOGI PADA MADING DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA JURNAL ILMIAH

BAB V PENUTUP. rubrik cerita Pasir Luhur Cinatur pada majalah PS, maka diperoleh simpulan

ANALISIS SEMIOTIK PADA ANTOLOGI GEGURITAN BENGKEL SASTRA JAWA 2003 LAYANG SAKA GUNUNGKIDUL

KAJIAN SEMIOTIK DALAM KUMPULAN GEGURITAN PADA MAJALAH DJAKA LODANG EDISI TAHUN 2011

ANALISIS KONTRASTIS BAHASA JAWA DENGAN BAHASA INDONESIA. Riris Tiani Fakultas Ilmu Budaya Undip

Nama : Irine Linawati NIM : BAB V TATARAN LINGUISTIK (2) = MORFOLOGI

Analisis Morfologis dalam Antologi Geguritan Sapu (Antologi Geguritan Lan Esai Bengkel Dan Sastra Jawa 2012)

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan suatu kehidupan, peristiwa, serta fenomena-fenomena hidup dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

KAJIAN BENTUK-BENTUK AKRONIM BAHASA INDONESIA DAN KAJIAN FONOTAKTIKNYA DALAM BERITA LIPUTAN KHUSUS PEMILU 2009 PADA SURAT KABAR SOLOPOS SKRIPSI

Nilai Budi Pekerti dalam Cerita Bersambung Napak Tilas pada Majalah Djaka Lodang Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN. suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

INTERFERENSI BAHASA INDONESIA DALAM ACARA BERITA BERBAHASA JAWA KUTHANE DHEWE DI TV BOROBUDUR SEMARANG

BAB 5 TATARAN LINGUISTIK

HUMANIKA Vol. 21 No. 1 (2015) ISSN Analisis Kontrastis Bahasa Jawa Dengan Bahasa Indonesia Riris Tiani

Alih Kode dan Campur Kode dalam Roman Kadurakan Ing Kidul Dringu Karya Suparto Brata

ANAFORA GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL DALAM NOVEL GARUDA PUTIH KARYA SUPARTO BRATA

Struktur Kata Bahasa Indonesia Dalam Pembelajaran

PENGGUNAAN KATA ULANG BAHASA INDONESIA DALAM CERITA PENDEK PADA SURAT KABAR JAWA POS EDISI JANUARI PEBRUARI 2012

Kajian Kohesi dan Koherensi dalam Novel Lintang Karya Ardini Pangastuti, Bn

I. PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan merupakan satuan pendidikan formal yang

BAB I PENDAHULUAN. wilayah Indonesia lainnya. Menurut Wedhawati dkk (2006: 1-2), Bahasa Jawa

Analisis Tindak Tutur Komisif Bahasa Jawa dalam Cerbung Tresna Kagiles Ila-Ila karya Mbah Brintik pada Majalah Jayabaya Tahun 2011

UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ BANDUNG

Oleh: RIA SUSANTI A

Nilai Budi Pekerti dalam Cerita Bersambung Kembang Kertas Karya Ariesta Widya dan Relevansinya dengan Kehidupan Sekarang

PENGGUNAAN KATA DEK DALAM KABA KLASIK MINANGKABAU

Analisis Deiksis Cerita Bersambung Evelyn karya Dyah Katrina dalam Majalah Djaka Lodang Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Bahasa Indonesia di sekolah merupakan salah satu aspek

BAB 1 PENDAHULUAN. Realisasi sebuah bahasa dinyatakan dengan ujaran-ujaran yang bermakna.

KATA ULANG BAHASA INDONESIA PADA MAJALAH PAPIRUS EDISI JANUARI 2015

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS MORFOLOGI PADA KARANGAN SISWA KELAS VIII D SMP MUHAMMADIYAH 5 SURAKARTA. Naskah Publikasi Ilmiah

Analisis Konjungsi dalam Wacana Berita pada Rubrik Sariwarta di Majalah Panjebar Semangat Edisi Januari-Desember 2013

Campur Kode dalam Percakapandi LingkunganHome IndustriDesa Bugel Kecamatan Bagelen Kabupaten Purworejo Jawa Tengah

ANALISIS WACANA TEKSTUAL DAN KONTEKSTUAL DALAM NOVEL PRAWAN NGISOR KRETEG KARYA SOETARNO

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang dipergunakan oleh

ANALISIS FUNGSI DAN FAKTOR PENYEBAB PEMAKAIAN PREFIKS. MeN- YANG DOMINAN DALAM CERPEN MAJALAH STORY EDISI 14/ TH.II/ 25 AGUSTUS - 24 OKTOBER 2010

PENANDA KOHESI SUBSITUSI PADA WACANA KOLOM TAJUK RENCANA SUARA MERDEKA BULAN AGUSTUS 2009 SKRIPSI

Kesalahan Ejaan dan Penggunaan Kosa Kata dalam Menulis Surat Berbahasa Jawa pada Siswa Kelas VIII MTs KHR Ilyas Tambakrejo Tahun Pelajaran 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. dapat berupa tujuan jangka pendek, menengah, dan panjang. Dalam mata

INTERFERENSI BAHASA JAWA DALAM PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA PADA KARANGAN SISWA KELAS XI SMK PGRI LUMAJANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016

BENTUK UJARAN BAHASA JAWA TATARAN FONOLOGI ANAK TUNAGRAHITA TINGKAT BERAT SMP LUAR BIASA NEGERI SEMARANG (KAJIAN PSIKOLINGUISTIK)

Pengertian Morfologi dan Ruang Lingkupnya

Nama Mata Kuliah : Konsep Dasar Bahasa Indonesia Kode Mata Kuliah : KSD -224

Tindak Tutur Direktif dalam Novel Sala Lelimengan Karya Suparto Brata

RELASI TEMPORAL ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT PADA HARIAN SOLO POS EDISI APRIL 2010 SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

MASALAH-MASALAH MORFOLOGIS DALAM PENYUSUNAN KALIMAT SISWA KELAS XSMA WAHIDIYAH KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. yang banyak diminati pembaca, sekaligus salah satu bentuk wacana yang

Campur Kode pada Tuturan Siswa dalam Proses Pembelajaran Bahasa Jawa Kelas XI di SMK Batik Sakti 1 Kebumen

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

Analisis Tokoh Utama dalam Cerita Bersambung Ngoyak Lintang Karya Al Aris Purnomo Ditinjau Dari Psikologi Sastra

BAB 5 TATARAN LINGUISTIK (2); MORFOLOGI

Analisis Tindak Tutur Direktif dalam Novel Kadurakan Ing Kidul Dringu Karya Suparto Brata

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL PADA CERBUNG KUCING SILUMAN MAJALAH JAYA BAYA EDISI 15 JULI 16 SEPTEMBER 1990 KARYA SOEMARNO WHD

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Seperti pendapat Kridalaksana (1982: 17) bahwa bahasa (language)

PEMEROLEHAN RAGAM BAHASA JAWA PADA ANAK USIA 2 TAHUN (Studi kasus) ABSTRAK

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Kajian Sosiologi dan Nilai Moralpada Novel Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari

Struktur Fisik dan Struktur Batin Antologi Geguritan Kristal Emas Karya Suwardi Endraswara dan Rencana Pelaksanaan Pembelajarannya di Kelas XI SMA

Penggunaan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) pada Makalah Mahasiswa Non-PBSI 1 Nuryani 2

AMBIGUITAS FRASA NOMINA PADA JUDUL ARTIKEL SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS SEPTEMBER-OKTOBER 2013 NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. untuk pemersatu antarsuku, bangsa dan budaya, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bahasa sebagai Sistem. Bayu Dwi Nurwicaksono, M.Pd. Dosen Penerbitan Politeknik Negeri Media Kreatif

Transkripsi:

ANALISIS MORFOFONEMIK PADA CERITA BERSAMBUNG PAK GURU DALAM MAJALAH DJAKA LODANG TAHUN 2012 KARYA SUHINDRIYO Oleh: Heru Tafiyanto program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa Heruponyoel@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Mendeskripsikan proses morfofonemik pada cerita bersambung Pak Guru, (2) Mendeskripsikan jenis morfofonemik pada cerita bersambung Pak Guru. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini berupa satuan gramatikal yang berupa kata yang mengalami proses morfofonemik. Sumber data yaitu cerita bersambung Pak Guru dalam majalah Djaka Lodang edisi nomor 10 bulan Agustus sampai dengan edisi nomor 29 bulan Desember tahun 2012 karya Suhindriyo. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik simak dan teknik catat. Instrumen penelitian adalah peneliti dan nota pencatat. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis isi. Teknik penyajian hasil analisis menggunakan teknik informal. Hasil analisis proses morfofonemik pada cerita bersambung Pak Guru yaitu: (1) Perubahan fonem yaitu, morfem {N-} apabila bertemu dengan kata dasar bersuku kata satu, maka morfem nasalnya berupa {nge-}; morfem {N-} apabila bertemu dengan kata dasar yang dimulai dengan fonem /p/, /w/, /b/, /m/, maka morfem nasalnya akan berupa {m-}; morfem {N-} bila bertemu kata dasar yang dimulai dengan fonem /t/, /d/, /th/, /dh/, maka morfem nasalnya berupa {n-}; morfem {N-} apabila bertemu kata dasar yang diawali dengan fonem /k/, /g/, /r/, /l/, /w/,maka morfem nasalnya berupa {ng-}; morfem {N-} apabila bertemu kata dasar yang diawali dengan fonem /s/, /c/, /j/, /ny/, maka morfem nasalnya berupa {ny-}. (2) Penambahan fonem meliputi, morfem {N-} + kata dasar yang diakhiri dengan vokal dapat menambah fonem baru /k/ apabila bertemu dengan akhiran ake; morfem {dak-/tak-, kok-/tok-, di-, ka-} + kata dasar yang diakhiri dengan vokal dapat menambah fonem baru /k/ apabila bertemu dengan akhiran ake; morfem {N-} + kata dasar yang diakhiri dengan konsonan dapat menambah fonem baru /e/ yang berada diantara kedua morfem sebelumnya; morfem {N-} + kata dasar yang diakhiri dengan konsonan dapat menambah fonem baru /e/ yang berada diantara kedua morfem sebelumnya, apabila bertemu dengan akhiran ake. (3) Penghilangan fonem meliputi, hilangnya fonem /p/, hilangnya fonem /s/, hilangnya fonem /t/, hilangnya fonem /w/. Kata kunci: morfofonemik, cerita bersambung Majalah Djaka Lodang adalah majalah berbahasa Jawa yang muncul pertama kali pada tahun 1971 di Yogyakarta. Majalah tersebut muncul setiap hari Sabtu dalam satu minggu. Setiap bulan muncul sebanyak 4-5 kali tergantung jumlah minggu dalam tiap bulan. Dalam majalah Djaka Lodang selain memuat tentang bahasa juga memuat Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 24

tentang sastra dan budaya, salah satunya cerita bersambung. Hampir semua bahasa yang ada di dunia mempunyai proses pembentukan kata, termasuk bahasa Jawa, yang digunakan dalam cerita bersambung Pak Guru dalam majalah Djaka Lodang. Morfologi adalah cabang ilmu bahasa yang di dalamnya mempelajari tentang bentuk kata, perubahan kata dan arti kata (Ramlan, 2009: 21). Ada berbagai macam bidang kajian morfologi, salah satu dari kajian tersebut yaitu morfofonemik. Morfofonemik adalah perubahan bentuk fonemis sebuah morfem yang disebabkan oleh fonem yang ada di sekitarnya atau oleh syarat-syarat sintaksis lainnya (Poedjosoedarmo dalam Mulyana, 2007:103). Untuk mengetahui proses morfofonemik yang terjadi, perlu diungkap peristiwa morfofonemik sebanyak-banyaknya. Dari peristiwa tersebut dapat dikelompokkan jenis morfofonemik berdasarkan kesamaan prosesnya. Simpulan tersebut kemudian dapat dijadikan kaidah pembentukan kata yang benar. Jangan sampai menimbulkan kesalahan sampai pada tataran makna. Jika terjadi kesalahan pada tataran makna, hal itu akan mengganggu komunikasi yang berlangsung. Jika terjadi gangguan pada kegiatan berkomunikasi, maka hilanglah fungsi utama bahasa sebagai alat komunikasi. Tujuan penelitian proses morfofonemik pada cerita bersambung Pak Guru karya Suhindriyo yaitu: (a) (1) Mendeskripsikan proses morfofonemik pada cerita bersambung Pak Guru, (2) Mendeskripsikan jenis morfofonemik pada cerita bersambung Pak Guru karya Suhindriyo. Data dalam penelitian ini berupa satuan gramatikal yang berupa kata yang mengalami proses morfofonemik. Sumber data yaitu cerita bersambung Pak Guru dalam majalah Djaka Lodang edisi nomor 10 bulan Agustus sampai dengan edisi nomor 29 bulan Desember tahun 2012 karya Suhindriyo. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik simak dan teknik catat. Instrumen penelitian adalah peneliti dan nota pencatat. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis isi. Teknik penyajian hasil analisis menggunakan teknik informal. 1. Proses morfofonemik dalam cerita bersambung Pak Guru a. Proses perubahan fonem (1) Jerone tas ana notes cilik, cathetan kanggo golek werta kanggo mbantu majalah ing kuthane. (DL: 2012, 10. 2). Terjemahan : di dalam tas ada buku kecil, yang berisi catatan untuk mencari berita untuk mem-bantu sebuah majalah di kotanya. Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 25

Pada kutipan (1) terdapat kata mbantu. Kata-kata di atas akan mengalami proses morfofonemik perubahan fonem sebagai berikut, (1) {m-} + bantu, menjadi mbantu membantu. Kata-kata tersebut melalui proses morfofonemik dengan perincian, kata dasar yang mempunyai morfem awal berupa /b/, baik dengan akhiran -ake atau -i atau bahkan tidak bertemu akhiran, maka morfem nasalnya berupa {m-}. b. Proses penambahan fonem (1) Primadana agahan minggirake motore nalika ponsel ing kanthong heme ngunekake sinyal. (DL: 2012, 11. 2). Terjemahan : Primadana cepat-cepat menepikan motornya ketika ponsel dikantong hemnya membunyikan tanda. (2) Bu Kus lan Divina njinggleng ngrungokake ngendikane Pak Dibyo. (DL: 2012, 19. 39). Terjemahan : Bu Kus dan Divina memperhatikan mendengarkan omongannya Pak Dibyo. Dalam kutipan di atas (1) terdapat kata ngunekake, (2) kata ngrungokake. Kata-kata yang terdapat dalam kutipan tersebut mlalui proses penambahan fonem sebagai berikut, (1) {ng-} + muni + -ake, menjadi ngunekake membunyikan, (2) {ng-} + krungu + -ake, menjadi ngrungokake mendengarkan. Proses tersebut terjadi karena morfem {N-} baik berupa {ng-, n-, m-, ny-, dak-, di-} asalkan bertemu dengan kata dasar dengan akhiran -ake, maka akan memunculkan fonem baru /k/ yang sebelumnya belum ada pada morfem sebelumnya. c. Proses penghilangan fonem (1) Agus leksotan mringis karo ngathungake tangan ngajak salaman liwat selane rujen lawang. (DL: 2012, 21. 2). Terjemahan : Agus tersenyum sambil mengacungkan tangan mengajak jabat tangan lewat sela-sela jeruji pintu. Kutipan (1) terdapat kata mringis. Dalam proses penghilangan fonem, maka prosesnya sebagai berikut, (1) {m-} + pringis menjadi mringis tersenyum maka fonem /p/ luluh, Proses penghilangan fonem di atas dapat terjadi karena proses penggabungan morfem yang menyebabkan hilangnya salah satu fonem pada setiap kata dasar. 2. Bentuk morfofonemik dalam cerita bersambung Pak Guru Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 26

a. Bentuk perubahan fonem Dengan bentuk {N-} apabila bertemu dengan kata dasar bersuku kata satu maka bentuknya adalah nge-. 1. Sajake, ngemong kahanan merga lagi ana wong gendhulikan mau. (DL: 2012, 10. 49). Terjemahan : Kelihatannya, menjaga suasana karena sedang ada orang berbisik-bisikan. Pada kutipan (1) terdapat kata ngemong menghormati, {N-} + mong ngemong karena {N- nge}. Morfem {N-} dapat berupa {nge-} karena bertemu dengan kata dasar yang bersuku kata satu seperti kata, mong di atas. b. Bentuk penambahan fonem Morfem {N-} + kata dasar yang diakhiri dengan vokal dapat menambah fonem baru /k/ apabila bertemu dengan akhiran -ake. Termasuk penambahan fonem dengan bentuk {ng-} + bentuk dasar + -ake. (1) Ning nek ngersakake kondur Yogya, boten saget. (DL: 2012, 10. 51). Terjemahan : Akan tetapi kalau menginginkan pulang Yogya, tidak bisa. Kata ngersakake menginginkan, Kata-kata tersebut akan melalui proses penambahan fonem yaitu, (1) {ng-} + kersa + -ake ngersakake,, penjelasan di atas merupakan bentukan dari morfem {N-} bertemu dengan kata dasar yang diakhiri dengan vokal, apabila bertemu dengan akhiran ake dengan bentuk {ng-} + bentuk dasar + -ake, maka akan menghasikan fonem /k/ yang sebelumnya tidak terdapat pada morfem awal. Morfem {N-} + kata dasar yang diakhiri dengan konsonan dapat menambah fonem baru /e/ yang berada di antara kedua morfem sebelumnya, baik bertemu dengan akhiran ake ataupun tidak bertemu dengan akhiran, 1. Prima banjur cepetan anggone ngentekake catune. (DL: 2012, 10. 51). Terjemahan : Lalu Prima cepat-cepat menghabiskan pembicaraan. Kata ngentekake mengahbiskan. Kata tersebut melalui proses penambahan fonem dengan morfem {N-} yang berupa {ng-} jika bertemu dengan kata dasar yang diakhiri dengan konsonan, baik bertemu dangan akhiran ake ataupun tidak, maka akan menambah fonem baru /e/, seperti pada kata ngentekake, {ng-} + entek + -ake ngentekake. Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 27

c. Bentuk penghilangan fonem 1. Hilangnya fonem /p/ (1) Wayah sore udan riwis-riwis mangan sate neng warung sing lagi sepi turna papane neng pegunungan. (DL: 2012, 10. 49). Terjemahan : Wayah sore hujan rintik-rintik makan sate di warung yang sedang sepi selain itu tempatnya di pegunungan. Kata Mangan makan morfem {N} yang berupa {m-} bertemu dengan kata pangan, maka secara otomatis fonem /p/ luluh. 2. Hilangnya fonem /s/ (1) Karo mbanterake motor mripate kober nyawang panel speedometer. (DL: 2012, 10. 2). Terjemahan : Sambil memperkencang laju motor matanya masih sempat melihat jarum speedometer. Kata Nyawang melihat morfem {N} yang berupa {ny-} bertemu dengan kata sawang, maka secara otomatis fonem /s/ luluh. Berdasarkan hasil penelitian analisis morfofonemik dalam cerita bersambung Pak Guru pada majalah Djaka Lodang tahun 2012 karya Suhindriyo dapat diambil kesimpulan sebagai berikut, yang pertama proses morfofonemik dalam cerita bersambung Pak Guru dibagi menjadi tiga proses yaitu, a) proses perubahan fonem seperti kata ngeles memberi pelajaran tambahan, kata mbusak menghapus, dan kata nyangklek membawa digantungkan dibahu. Proses tersebut bisa terjadi karena morfem nasal dapat berubah-berubah menyesuaikan dengan kata dasar. b) proses penambahan fonem seperti kata digunakake digunakan, kata ngentekake menghabiskan. Proses tersebut terjadi penambahan fonem, karena {di-} + guna + - ake, maka akan menambah fonem /k/ pada penggabungan tersebut, begitu juga {ng-} + entek + -ake, maka akan menambah fonem /e/ yang sebelumnya belum terdapat pada penggabungan tersebut. c) penghilangan fonem seperti kata mringis tersenyum, proses tersebut terjadi karena {m-} + pringis, menjadi mringis, maka fonem /p/ hilang atau luluh. Penulis menyadari pernyataan seperti itu menunjukkan kekurangsempurnaan hasil penelitian ini. Kiranya hal tersebut merupakan kesempatan bagi peneliti berikutnya dalam topik yang sama dan penelitian yang lebih sempurna. Penelitian ini juga dapat digunakan sebagai referensi bagi penelitian Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 28

selanjutnya. Selain itu, penelitian ini dapat membantu memperluas pengetahuan pembaca tentang bahasa Jawa. DAFTAR PUSTAKA Majalah Djaka Lodang edisi No. 10 Bulan Agustus sampai dengan Edisi No. 29 Bulan Desember 2012. Mulyana. 2007. Morfologi Bahasa Jawa. Yogyakarta : Kanwa Publisher. Ramlan, M. 2009. Morfologi Suatu Tinjauan Deskriptif. Yogyakarta : CV. Karyono. Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 29