I. PENDAHULUAN. 37 Jurnal Rekayasa Sistem & Industri Volume 1, Nomor 1, Juli 2014

dokumen-dokumen yang mirip
ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. dengan aktivitas mesin. Mesin telah mengurangi beban kerja manusia dalam hal

PENENTUAN TIPE TATA LETAK PABRIK PADA INDUSTRI MANUFAKTUR PLASTIK

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN: PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI PT MITRA PRESISI PLASTINDO

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Metode Dasar Group Technology Karakteristik Metode-Metode Group Technology Metode Rank Order Clustering 2...

USULAN PERBAIKAN TATA LETAK FASILITAS LANTAI PRODUKSI PRODUK SEPATU PERLENGKAPAN DINAS HARIAN (STUDI KASUS PADA CV. MULIA)

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

PERANCANGAN ULANG TATALETAK FASILITAS DENGAN PENDEKATAN GROUP TECHNOLOGY BERDASARKAN RANK ORDER CLUSTERING (ROC) DAN ALGORITMA

PERANCANGAN ULANG TATALETAK FASILITAS DENGAN PENDEKATAN GROUP TECHNOLOGY BERDASARKAN RANK ORDER CLUSTERING (ROC) DAN ALGORITMA

Aplikasi Metode Group Technology dalam Memperbaiki Tata Letak Mesin untuk Meminimalkan Jarak Perpindahan Bahan (Studi Kasus di Perusahaan Mebel Logam)

PERANCANGAN TATA LETAK LANTAI PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN GROUP TECHNOLOGY

PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PENYIMPANAN PRODUK PT PIPA BAJA DENGAN METODE DEDICATED STORAGE

BAB I PENDAHULUAN. ini tentunya dapat dilakukan dengan cara mengatur layout pabrik sedemikian rupa

ALTERNATIF TATA LETAK FASILITAS (MESIN) MENGGUNAKAN CELLULAR MANUFACTURING SYSTEM DI UD. TRI REJEKI, MADIUN

2.3. Konsep Dasar Cellular Manufakturing System Pengertian Dasar Cellular Manufacturing System Klasifikasi / Part Family

DAFTAR ISI. Daftar Isi

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI PADA DEPARTEMEN PRODUKSI MESIN PACKAGING DENGAN BLOCPLAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

PEMBENTUKAN SEL-SEL MANUFAKTUR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BETROC DI PT NIKKATSU ELECTRIC WORKS *

STUDI KASUS PERBANDINGAN PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS PABRIK PADA PT SENNATRA PENDAWATAMA SECARA MANUAL DAN DENGAN SOFTWARE VIP-PLANOPT10

BAB I PENDAHULUAN. meliputi pengaturan tataletak fasilitas produksi seperti mesin-mesin, bahan-bahan,

PERBAIKAN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN SISTEM MANUFAKTUR SELULER PADA PT. SIEMENS INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I-1

SILABUS MATAKULIAH. Revisi : 4 Tanggal Berlaku : 4 September 2015

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI. ABSTRAKSI... i. ABSTRACT... ii. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... vii. DAFTAR GAMBAR... xiii BAB I PENDAHULUAN...

BAB I PENDAHULUAN. pengaturan tataletak fasilitas produksi. Pengaturan tataletak fasilitas produksi

APLIKASI ALGORITMA BLOCK PLAN DAN ALDEP DALAM PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI PABRIK PENGOLAHAN KARET

Perancangan Ulang Tata Letak Pabrik untuk Meminimalisasi Material Handling pada Industri Pembuat Boiler

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

USULAN TATA LETAK PABRIK DI PT DJARUM DIVISI WORKSHOP (MACHINE SHOP & FABRIKASI) AKIBAT PEMINDAHAN LOKASI PABRIK

PERANCANGAN ULANG TATA LETAK AREA PRODUKSI PT X DENGAN METODE SYSTEMATIC PLANT LAYOUT

Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas Untuk Meminimasi Ongkos Material Handling

PERANCANGAN ULANG TATALETAK FASILITAS PRODUKSI DENGAN ALGORITMA BLOCPLAN DAN ALGORITMA CRAFT DI CV. ABC HARDWARE INDUSTRY

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

PERANCANGAN TEKNIK INDUSTRI 2

BAB II LANDASAN TEORI

SILABUS MATA KULIAH. Pengalaman Pembelajaran. 1. Mendiskusikan pentingnya. perancangan tata

TIN314 Perancangan Tata Letak Fasilitas. h t t p : / / t a u f i q u r r a c h m a n. w e b l o g. e s a u n g g u l. a c. i d

PERANCANGAN TATALETAK TEKNOLOGI KELOMPOK DENGAN MENGGUNAKAN METODE BASED SORTED ALGORITHM DAN SIMILARITY COEFFICIENT PADA PT. BAJA PERTIWI INDUSTRI

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... ix ABSTRAK...

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

Usulan Tata Letak Fasilitas Menggunakan Automated Layout Design Program Di Industri Hilir Teh PT. Perkebunan Nusantara VIII *

GROUP TECHNOLOGY(GT)

Khristian Edi Nugroho; Dimas Rahmawan; Prayogo Adi Utomo

OPTIMASI TATA LETAK FASILITAS DEPARTEMEN SPINNING 3 PT. GRANDTEX DAN PERANCANGAN APLIKASI UNTUK MODIFIKASI ALGORITMA CRAFT DAN PLANET

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pembahasan

PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN GROUP TECHNOLOGY DAN ALGORITMA BLOCPLAN UNTUK MEMINIMASI ONGKOS MATERIAL HANDLING

kesamaan routing produk pada layout fasilitas. Layout module memperluas ide dari cell dalam cellular layout dan departemen dalam process layout

PERTEMUAN #1 PENGANTAR PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS TKT TAUFIQUR RACHMAN PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Kelancaran aliran produksi harus diperhatikan dalam perencanaan tata letak

LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL

REKAYASA DAN INOVASI TEKNOLOGI UNTUK PENINGKATAN KUALITAS HIDUP BANGSA

Ratih Setyaningrum,MT dan Rindra Yusianto, S.Kom.MT. Universitas Dian Nuswantoro Jalan Nakula I No Semarang

SIMULASI GROUP TECHNOLOGY SYSTEM UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA MATERIAL HANDLING DENGAN METODE HEURISTIC

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Perancangan Tata Letak

USULAN PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE AUTOMATED LAYOUT DESIGN PROGRAM (ALDEP) DI CV. KAWANI TEKNO NUSANTARA *

PENERAPAN CELLULAR MANUFACTURING SYSTEM

ABSTRAK Universitas Kristen Maranatha

BAB II LANDASAN TEORI

DESAIN ULANG TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING PADA PABRIK KELAPA SAWIT SUNGAI PAGAR

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Kode: DU1.2.4-KUR-04.RPS/ IIP-331

Jurnal Rekayasa Mesin Vol.7, No.3 Tahun 2016: ISSN

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Tata Letak Pabrik

PERANCANGAN TATA LETAK BENGKEL JAT AKIBAT PERLUASAN BENGKEL SKRIPSI

PERANCANGAN ULANG TATA LETAK PABRIK UNTUK MENURUNKAN TOTAL BIAYA PERPINDAHAN MATERIAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE PAIRWISE EXCHANGE

RANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI DALAM UPAYA PENINGKATAN UTILITAS PADA PT. MEKAR KARYA MAS

Rancangan Tata Letak Fasilitas Bagian Produksi pada CV. VISA INSAN MADANI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

USULAN PERBAIKAN LAYOUT PRODUKSI OBLONG PADA DIVISI GARMEN LOKAL DI PT MKF, LTD.

BAB I PENDAHULUAN. Job Shop Make to order Process Layout dan seluler Fixed Site Engineer to order Fixed Layout

Garis Entry Behavior. Mata kuliah: Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 (AK043349) / 3 sks

BAB V HASIL DAN ANALISIS

ANALISA PERANCANGAN TATA LETAK LANTAI PRODUKSI DIVISI WELDING UNTUK MENINGKATKAN KAPASITAS PRODUKSI DI PT. XX

USULAN RANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS DENGAN METODE ALGORITMA CORELAP UNTUK MEMINIMUMKAN JARAK LINTASAN DI RESTORAN LIANA SIDOARJO

USULAN PERANCANGAN TATA LETAK BARU AKIBAT PERLUASAN PABRIK (Studi Kasus di PT. Mega Andalan Kalasan, Yogyakarta) SKRIPSI

PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI PT MITRA PRESISI PLASTINDO

BAB III METODE PENELITIAN

RANCANG ULANG TATA LETAK FASILITAS DENGAN PENDEKATAN GROUP TECHNOLOGY UNTUK MEMINIMASI JARAK DAN WAKTU PENANGANAN ALIRAN MATERIAL di PT XYZ

RELAYOUT TATA LETAK FASILITAS UNTUK MEMINIMASI ONGKOS MATERIAL HANDLING

BAB 2 LANDASAN TEORI

DAFTAR ISI. ABSTRAK... iv. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GAMBAR... xii. 1.3 Tujuan Penelitian...

USULAN RANCANGAN TATA LETAK FASILITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE AUTOMATED LAYOUT DESIGN PROGRAM (ALDEP) DI EDEM CERAMIC *

Studi Kelayakan Usulan Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas (Studi Kasus di Rafi Furniture)

TUGAS AKHIR. Ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratam akademik guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Strata satu

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

PENERAPAN CELLULAR MANUFACTURING SYSTEM

Transkripsi:

PERANCANGAN USULAN TATA LETAK FASILITAS PEMBUATAN MEETING CHAIR PADA DEPARTEMEN KONTRUKSI PT CHITOSE INDONESIA MANUFACTURING DENGAN PENDEKATAN GROUP TECHNOLOGY DAN ALGORITMA BLOCPLAN UNTUK MEMINIMASI MOMEN PERPINDAHAN 1 Aulia Maulana Azkiya, 2 Muhammad Iqbal, 3 Ika Arum Puspita 1,2,3 Program Studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University 1 maulana165@gmail.com, 2 muhiqbal@telkomuniversity.ac.id, 3 ikaarumpuspita@yahoo.com Abstrak PT Chitose Indonesia Manufacturing merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di produksi berbagai jenis kursi. Penelitian ini berfokus pada departemen kontruksi perusahaan. Berdasarkan pengamatan di lantai produksi, pada departemen kontruksi ini menggunakan process layout dimana mesin dikelompokan ke dalam tiga proses utama yaitu pressing, banding, dan shringking. Ada beberapa part yang melewati departemen kontruksi yaitu back pipe, seat pipe, dan leg pipe. Produk unggulan dari perusahaan ini adalah produk dengan kategori meeting chair. Kategori meeting chair diproduksi secara berkala dan dalam jumlah yang paling besar dibandingkan kategori produk lainnya. Permasalahan dalam departemen kontruksi adalah terjadinya backtracking, aliran material tidak teratur, perpindahan material yang jauh antar operasi dan adanya penambahan fasilitas mesin. Penelitian ini dalam merancang tata letak fasilitas pabrik menggunakan pendekatan Group Technology (GT) dan Algoritma BLOCPLAN. Dalam pendekatan GT menggunakan 3 metode yaitu Rank Order Clustering (ROC), Similarity Coefficient Algorithm (SCA) dan Cluster Identification Algorithm (CIA) untuk mengelompokan part dan mesin. Pada hasil perhitungan penelitian ini, layout usulan dengan menggunakan pendekatan Group Technology dan Algoritma BLOCPLAN diperoleh total From To Chart (FTC) momen perpindahan sebesar 3871.5 atau pengurangan sebesar 46,61% jika dibandingkan dengan existing layout. Kata Kunci Tata Letak, Group Technology, Algoritma BLOCPLAN, Momen Perpindahan I. PENDAHULUAN PT Chitose Indonesia Manufacturing merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di produksi berbagai jenis kursi. PT Chitose Indonesia Manufacturing memiliki 6 departemen yaitu kontruksi, welding, finishing, assembling, nailing, dan warehousing. Berdasarkan wawancara dengan manajer produksi PT Chitose Indonesia Manufacturing departemen kontruksi merupakan departemen yang selalu dilewati oleh setiap proses produksi. Departemen kontruksi mempunyai tingkat aktivitas produksi yang paling tinggi di antara departemen departemen lainnya. Berdasarkan pengamatan di lantai produksi, departemen kontruksi ini menggunakan process layout dimana mesin dikelompokan ke dalam tiga proses utama yaitu pressing, banding, dan shringking. Ada beberapa part yang melewati departemen kontruksi yaitu back pipe, seat pipe, dan leg pipe. Part part tersebut merupakan part yang selalu terdapat pada setiap produk yang ada. Produk unggulan dari PT Chitose Indonesia Manufacturing adalah produk dengan kategori meeting chair. Permasalahan yang pertama dalam departemen kontruksi adalah terjadinya backtracking berdasarkan existing layout dan proses aliran produksi. Permasalahan backtracking ini dapat menyebabkan bertambahnya jarak tempuh serta momen perpindahan material sehingga pada akhirnya dapat mengakibatkan Ongkos Material Handling (OMH) menjadi meningkat. Perencanaan fasilitas yang efektif dapat mengurangi biaya material handling sekitar 10% sampai 30%. Selain permasalahan backtracking yang dihadapi PT Chitose 37 Jurnal Rekayasa Sistem & Industri Volume 1, Nomor 1, Juli 2014

Indonesia Manufacturing dalam usahanya memenuhi target produksi yaitu adanya kebijakan dari perusahaan untuk melakukan penambahan fasilitas mesin untuk mengatasi terjadinya peningkatan produksi secara tiba tiba. Penambahan fasilitas mesin ini dapat menyebabkan atau mempengaruhi area produksi serta mempengaruhi momen perpindahan material pada lantai produksi. Penelitian ini dalam merancang tata letak fasilitas pabrik dapat dilakukan dengan menggunakan metode Group Technology yang merupakan gabungan antara process layout dan product layout. Penggunaan pendekatan ini berdasarkan pertimbangan dari jumlah variasi yang sedang dan volume produksi yang cukup tinggi pada departemen kontruksi PT Chitose Indonesia Manufacturing. Penggunaan metode Group Technology ini juga didasari oleh jenis layout yang ada pada departemen kontruksi yaitu process layout yang kurang mampu dalam memenuhi target produksi perusahaan yang mempunyai jumlah variasi produk yang sedang dan volume produksinya cukup tinggi. Terdapat beberapa metode untuk pembuatan usulan tata letak baru yaitu metode Algoritma Craft dan BLOCPLAN. Algoritma Craft merupakan algoritma perbaikan pada bidang fasilitas dan tata letak, algoritma ini mempertukarkan antara dua kelompok mesin yang sama ukurannya saja atau kedekatan algoritma ini hanya menghasilkan layout alternatif berdasarkan kriteria jarak saja, sedangkan BLOCPLAN merupakan algoritma hybrid yang dapat dikategorikan sebagai algoritma kontruksi dan algoritma perbaikan. Berdasarkan permasalahan yang dihadapi PT Chitose Indonesia Manufacturing untuk memenuhi target perusahaan, perusahaan perlu merancang tata letak fasilitas pabrik dengan menggunakan metode Algoritma BLOCPLAN didasarkan karena metode ini menggunakan algoritma kontruksi untuk menghasilkan tata letak awal dan kemudian memperbaikinya dengan algoritma perbaikan. Group Technology dan Algoritma BLOCPLAN sehingga bisa meminimasi momen perpindahan material. C. Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah : 1. Menyediakan usulan terhadap tata letak fasilitas produksi di PT Chitose Indonesia Manufacturing agar tata letak fasilitas lebih baik. 2. Memberikan cara menyelesaikan permasalahan yang dihadapi perusahaan pada proses produksi dengan meminimasi momen perpindahan. 3. Menyediakan usulan terhadap peletakkan mesin baru sehingga lebih optimal. 4. Target perusahaan dapat terpenuhi. 5. Mengoptimalkan estimasi luas area. 6. Mengoptimalkan penambahan mesin. 7. Meminimasi terjadinya backtracking. D. Batasan Masalah Batasan masalah penelitian adalah sebagai berikut : 1. Dalam penelitian ini menfokuskan pada produk ketegori meeting chair di departemen kontruksi PT Chitose Indonesia Manufacturing. 2. Perhitungan ukuran jarak antar departemen secara rectilinear. II. METODOLOGI PENELITIAN A. Perumusan Masalah Rumusan masalah yang dapat diangkat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana mengelompokan mesin-mesin yang ada pada departemen kontruksi PT Chitose Indonesia Manufacturing ke dalam machine cell dan part hasil produksi ke dalam part family? 2. Bagaimana usulan tata letak fasilitas PT Chitose Indonesia Manufacturing yang optimal berdasarkan pendekatan Group Technology dan Algoritma BLOCPLAN sehingga bisa meminimasi momen perpindahan material? B. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Merancang pengelompokan mesin-mesin yang ada pada departemen kontruksi PT Chitose Indonesia Manufacturing ke dalam machine cell dan part hasil produksi ke dalam part family yang optimal berdasarkan performance measure terbaik. 2. Merancang usulan tata letak fasilitas PT Chitose Indonesia Manufacturing yang optimal menggunakan pendekatan Gambar 1 Model Konseptual Perancangan Usulan Tata Letak Fasilitas Pembuatan Meeting Chair Pada Departemen Kontruksi PT Chitose Indonesia Manufacturing Dengan Pendekatan Group Technology Dan Algoritma Blocplan Untuk Meminimasi Momen Perpindahan Aulia Maulana Azkiya, Muhammad Iqbal, Ika Arum Puspita (hal 37 42) 38

A. Model Konseptual Untuk menghasilkan output yang sesuai dengan tujuan penelitian dibutuhkan suatu kerangka berpikir yang dapat menjabarkan konsep dalam memecahkan masalah secara ringkas dan terstruktur. Adapun kerangka berpikir tersebut dapat dilihat pada Gambar 1. B. Sistematika Pemecahan Masalah Adapun langkah-langkah pemecahan masalah dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2 Sistematika Pemecahan Masalah 39 Jurnal Rekayasa Sistem & Industri Volume 1, Nomor 1, Juli 2014

III. PENGUMPULAN DATA DAN PENGOLAHAN DATA A. Pengumpulan Data Data-data yang dikumpulkan adalah sebagai berikut: 1. Data existing layout 2. Data dimensi mesin 3. Data mesin yang digunakan 4. Data part 5. Data urutan pengerjaan part 6. Data hubungan antar aktivitas B. Pengolahan Data Pengolahan data dalam penelitian ini meliputi langkahlangkah sebagai berikut: 1. Pembuatan Routing Sheet Pembuatan routing sheet merupakan langkah awal dalam penelitian ini untuk mengetahui jumlah dan kapasitas mesin dalam perusahaan memproduksi produk sesuai permintaan atau demand. 2. Perhitungan Dimensi dan Luas Lantai Produksi Pengolahan data selanjutnya adalah menghitung dimensi dan kebutuhan luas lantai produksi. 3. Pembentukan Model Group Technology Group Technology merupakan pembuatan layout baru dengan mengelompokan part dan mesin berdasarkan part family. Part family adalah kelompok part sejenis dikarenakan kemiripan ukurannya, bentuk geometrisnya atau juga karena langkah-langkah proses produksinya. Dalam penelitian ini menggunakan 3 metode dalam pendekatan Group Technology yaitu Rank Order Clustering (ROC), Similarity Coefficient Algorithm (SCA) dan Cluster Identification Algorithm (CIA). 4. Perbandingan Hasil Performance Measure Layout Usulan Perhitungan performance measure ini dapat dihitung berdasarkan matriks insiden yang terbentuk. Performance measure ini dapat dilihat dari grouping efficiency, grouping efficacy, dan grouping measure. 5. Initial Layout Langkah selanjutnya dalam penelitian ini adalah melakukan perancangan initial layout. Initial layout ini merupakan hasil dari perancangan dari metode Group Technology dengan pendekatan Similarity Coefficient Algorithm yang merupakan hasil pembentukan kelompok part dan mesin terbaik. Initial layout ini juga sebagai masukan dari software BLOCPLAN. Namun sebelum dimasukkan ke dalam software BLOCPLAN, initial layout ini dirancang terlebih dahulu menggunakan pendekatan Activity Relationship Chart (ARC) yang sudah dilakukan perhitungan sebelumnya serta dengan bantuan software Microsoft Excel. 6. Perancangan Layout dengan Algoritma BLOCPLAN Pemecahan masalah dengan algoritma BLOCPLAN dilakukan dengan menggunakan software BPLAN90 melalui langkah-langkah berikut ini : 1. Input data Departemen 2. Input data Derajat Kedekatan antar Departemen 3. Alternatif layout 7. Alternatif Layout 1 Altenatif layout 1 dari BLOCPLAN disesuaikan dengan kondisi eksisting perusahaan dan selanjutnya akan dihitung total momen perpindahan dari alternatif layout 1. Altenatif layout 1 dilakukan pada setiap cell yang terbentuk sebelumnya. 8. Alternatif Layout Altenatif layout 2 dari BLOCPLAN disesuaikan dengan kondisi eksisting perusahaan dan selanjutnya akan dihitung total momen perpindahan dari alternatif layout 2. Altenatif layout 2 dilakukan pada setiap cell yang terbentuk sebelumnya. IV. ANALISIS A. Analisis Group Technology Similarity Coefficient Algorithm (SCA) merupakan hasil pengukuran yang terbaik dari ke-3 metode Group Technology. Metode SCA dipilih karena hasil pengukuran yang paling tinggi dari ke-3 pengukuran Group Efficiancy, Group Efficacy dan Group Measure. B. Analisis Perancangan Layout Alternatif layout 1 cell A merupakan hasil dari iterasi 1 yang melakukan iterasi sebanyak 20 kali dengan menghasilkan 20 rancangan layout yang masing masing mempunyai R- Score. R-Score merupakan penentu nilai dari layout terbaik. Layout yang memiliki R-Score tertinggi akan dipilih menjadi alternatif layout 1. Berikut ini merupakan gambar dari R-Score hasil iterasi alternatif layout 1. Gambar 3 R-Score Hasil Iterasi Alternatif Layout 1 Berdasarkan hasil iterasi 1, R-Score atau layout score tertinggi ada pada beberapa layout yaitu 2, 3, 4, 5, 6, 8, 10, 11, 13, 14, 15, 16, 17, 18, dan 19 dengan nilai mencapai 1.00. R- score tersebut menunjukkan bahwa nilai kedekatan antar departemen terpenuhi dengan baik. Namun layout yang dipilih adalah layout 11 atau layout 17 karena memiliki rel-dist scores tertinggi dari yang lainnya dengan nilai 0.85. Berikut adalah gambar hasil dari software BPLAN90 bentuk layout 11 dari alternatif layout 1. Perancangan Usulan Tata Letak Fasilitas Pembuatan Meeting Chair Pada Departemen Kontruksi PT Chitose Indonesia Manufacturing Dengan Pendekatan Group Technology Dan Algoritma Blocplan Untuk Meminimasi Momen Perpindahan Aulia Maulana Azkiya, Muhammad Iqbal, Ika Arum Puspita (hal 37 42) 40

Gambar 4 Bentuk Layout 11 dari Alternatif Layout 1 Cell A Selanjutnya akan dilakukan iterasi 2 dari alternatif layout 1. Alternatif layout 2 akan dipilih jika memiliki nilai R-Score lebih dari sama dengan nilai R-Score alternatif layout 1. Alternatif layout 2 diperoleh pada iterasi ke-3 dengan nilai R- Score 1.00 dan rel-dist scores sebesar 0.85. Berikut merupakan gambar hasil dari iterasi 2. Gambar 5 Bentuk Layout 3 dari Alternatif Layout 2 Cell A Untuk alternatif layout 1 dan alternatif layout 2 pada cell B akan dilakukan perancangan sama seperti pada cell A. Berikut perbandingan FTC momen perpindahan setiap cell. C. Analisis Pembentukan dan Penyesuaian Layout Usulan Pertimbangan pertimbangan lainnya dalam pembentukan layout usulan ini adalah sebagai berikut : 1. Kesesuaian layout dengan kondisi nyata lantai produksi departemen kontruksi PT Chitose Indonesia Manufacturing. 2. Kesesuaian layout dengan aliran material atau aliran proses produksi. 3. Nilai FTC total momen perpindahan terendah. 4. Nilai kesesuaian dengan Activity Relationship Chart (ARC). 5. Mempertimbangan frekuensi part dalam aliran proses produksi. 6. Mempertimbangkan kondisi posisi mesin atau fasilitas pada lantai produksi. 7. Mempertimbangkan penanganan perpindahan material pada aliran produksi. 8. Kesesuaian aliran material dengan kondisi nyata pada lantai produksi. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 M-22 M-45 M-28 M-42 M-37 M-18 M-06 M-46 M-06 M-06 M-06 M-10 M-10 M-30 M-20 M-10 M New (CNC) M-20 M-22 M-01 M-04 M-36 Gambar 6 Hasil Pembentukan Layout Keseluruhan Usulan RECEIVING Berikut merupakan hasil perbandingan total momen perpindahan. TABEL 2 PERBANDINGAN TOTAL MOMEN PERPINDAHAN M-40 M-06 M-01 M-04 M-10 M-16 M-27 M-29 M-43 M-22 M-01 M-18 TABEL1 PERBANDINGAN FTC MOMEN PERPINDAHAN SETIAP CELL Hasil perhitungan dalam penelitian ini adalah alternatif layout 1 yang menjadi layout pilihan terbaik. Selanjutnya alternatif layout 1 ini akan dijadikan pembentukan layout secara keseluruhan. Layout usulan mempunyai total momen perpindahan lebih kecil dibandingkan dengan existing layout dengan nilai 3871.5 meter. Pengurangan total momen yang terjadi antara kedua layout terdapat perbedaan yang cukup signifikan yaitu 3380 meter atau digambarkan dengan persentase pengurangan total momen perpindahan yaitu sebesar 46.61%. Selanjutnya 41 Jurnal Rekayasa Sistem & Industri Volume 1, Nomor 1, Juli 2014

dilakukan penyesuaian terhadap kondisi eksisting di perusahaan. Berikut ini merupakan layout usulan yang dihasilkan. 2. Penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan metode/algoritma yang berbeda, untuk bisa membandingkan hasil output terbaik. 3. Rancangan layout usulan diperlukan adanya penyesuaian kembali dengan keadaan perusahaan. 4. Diharapkan PT Chitose Indonesia Manufacturing dapat mengimplementasikan perancangan layout usulan yang telah dihasilkan dari penelitian ini, dengan tujuan memberikan pengaruh dalam penghasilan perusahaan maupun dalam memenuhi permintaan kebutuhan konsumen. DAFTAR PUSTAKA Gambar 7 Layout Usulan V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Perancangan kelompok mesin yang ada pada departemen kontruksi PT Chitose Indonesia Manufacturing ke dalam machine cell dan part hasil produksi ke dalam part family yang optimal berdasarkan performance measure terbaik adalah dengan menggunakan metode Similarity Coefficient Algorithm. Metode Similarity Coefficient Algorithm menghasilkan solusi terbaik dengan mengelompokan 14 mesin dan 42 variasi part/komponen ke dalam 4 kelompok cell manufaktur ditambah dengan kelompok mesin yang tidak memproduksi produk kategori meeting chair. 2. Dalam penelitian menghasilkan usulan tata letak fasilitas lantai produksi yang mampu meminimasi momen perpindahan di departemen kontruksi PT Chitose Indonesia Manufacturing dengan menggunakan pendekatan Group Technology dan Algoritma BLOCPLAN. Total momen perpindahan yang didapatkan dari layout usulan adalah 3871.5 meter dan menghasilkan pengurangan momen perpidahan sebesar 46,61%. Dari hasil layout usulan ini juga didapat pengurangan total jarak sebesar 300 meter, dari nilai total jarak existing layout sebesar 593 meter menjadi 293 meter. Dengan berkurangnya total jarak maka berbanding lurus dengan berkurangnya jarak backtracking yang terjadi yaitu sebesar 100.5 meter. [1] Apple, James.M., 1997.Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan. 3rd ed. Bandung: ITB Bandung. [2] Groover, M.P.1987. Automation, Production Systems, and Computer Integrated Manufacturing. Upper Saddle River, New Jersey: Prentice Hall. [3] Heragu, Sunderesh S. 2006. Facilities Design. USA : Sunderesh Heragu [4] Purnomo, Hari, 2004. Perencanaan & Perancangan Fasilitas. Yogyakarta: GRAHA ILMU. [5] S. P. Mitrofanov. 1983. Group Technology in Industry. Lenigrad. USSR : Mashinostroienie (in Russian) Vol 1 and 2. [6] Singh, Nanua & Divakar Rajamani.1996. Cellular Manufacturing System : Design, Planning and Control. London UK : Chapman & Hall. [7] Susetyo, Joko. Simanjuntak, R. Adelina. & Ramos, J. Magno. 2010. Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas Produksi dengan Pendekatan Group Technology dan Algoritma BLOCPLAN untuk Meminimasi Ongkos Material handling. Jurnal Teknologi, Vol. 3 No. 1. [8] Tompkins, J. A., dan White, J. A., Bozer, Y.A., dan Tanchoco, J.M.A., 2003. Facilities Planning. New York, NY:John, Wiley. [9] Wignjosoebroto, Sritomo, 2004. Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan. Edisi ketiga. Surabaya: Guna Widya [10] Wignjosoebroto, Sritomo. Rahman, Arief. Endrianta, Yuri. Perancangan Tata Letak Fasilitas Produksi dengan Metode Systematic Layout Planning (Studi Kasus Relokasi dan Relayout Pabrik PT. BI Surabaya). Jurnal Teknologi. B. Saran Dalam penelitian ini menghasilkan saran juga untuk penelitian selanjutnya, yaitu: 1. Penelitian selanjutnya dalam merancang layout usulan diharapkan mencakup perhitungan biaya ongkos perpindahan material secara detail setiap cost atau biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam proses produksi. Perancangan Usulan Tata Letak Fasilitas Pembuatan Meeting Chair Pada Departemen Kontruksi PT Chitose Indonesia Manufacturing Dengan Pendekatan Group Technology Dan Algoritma Blocplan Untuk Meminimasi Momen Perpindahan Aulia Maulana Azkiya, Muhammad Iqbal, Ika Arum Puspita (hal 37 42) 42