PEMBUKAAN PROGRAM STUDI SARJANA, MAGISTER DAN DOKTOR INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG PROSEDUR PENGUSULAN

dokumen-dokumen yang mirip
Pembukaan dan Perubahan Program Studi di Luar Kampus Utama Perguruan Tinggi

Pembukaan Program Studi Program Diploma, Sarjana, Magister Perguruan Tinggi Negeri

Pendirian, Perubahan Bentuk, dan Pembukaan Program Studi Perguruan Tinggi Swasta

A. Pendahuluan. 1. Latar Belakang

SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG. FORUM SA PTNbh Bandung Juli 2017 Gedung Balai Pertemuan Ilmiah ITB

Pendirian dan Perubahan Perguruan Tinggi Swasta serta Pembukaan dan Perubahan Program Studi Pada Perguruan Tinggi

Standar Nasional Pendidikan Tinggi

Pembukaan Program Studi Program Profesi Insinyur

Sosialisasi Pendirian, Perubahan, Pembubaran PTN, dan Pendirian, Peubahan, Pencabutan Izin Perguruan Tinggi Swasta

Pendirian dan Perubahan Perguruan Tinggi Swasta serta Pembukaan dan Perubahan Program Studi Pada Perguruan Tinggi

KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG NOMOR XXX/SK/I1.A/PP/2012 TENTANG PENYELENGGARAAN JALUR CEPAT SARJANA-MAGISTER INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

: Struktur Organ Pengelola ITB sebagaimana tercantum pada Lampiran I Keputusan ini.

MEMUTUSKAN PERATURAN REKTOR TENTANG SISTEM PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS SYIAH KUALA

Pembukaan Program Studi Rumpun Ilmu Terapan Bidang Kesehatan

Standar Nasional Pendidikan Tinggi

Oleh: Tim Pengembang SPMI Ditjen Dikti, Kemdikbud

Alih Kelola Perguruan Tinggi Swasta

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Oleh Prof.Dr.Johannes Gunawan,SH.,LL.M

2016, No Keputusan Presiden Nomor 121/P Tahun 2014 tentang Pembentukan Kementerian dan Pengangkatan Menteri Kabinet Kerja Periode Tahun 201

Universitas Sumatera Utara Senat Akademik

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG AKREDITASI PROGRAM STUDI DAN PERGURUAN TINGGI

Pembukaan Program Profesi Dokter Gigi

SURAT KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI DEL No. 024/ITDel/Rek/SK/III/18. Tentang PEDOMAN KESESUAIAN BIDANG KEILMUAN DOSEN INSTITUT TEKNOLOGI DEL

Oleh: Tim Pengembang SPMI, Ditjen Dikti, Kemdikbud

SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 11/I3/LK/2009 Tentang PENGELOLAAN FASILITAS HUNIAN DI LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Oleh: Tim Pengembang SPMI. Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 43/SK/K01-SA/2003 TENTANG

Akreditasi Program Studi di PTN-bh

KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 16/SK/K01-SA/2003 TENTANG PENGANUGERAHAN GELAR AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

PANDUAN HIBAH PROGRAM TERPADU SARJANA-MAGISTER INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG TAHUN 2014

Standard Operating Procedure (SOP) Lintas Unit SPM

SELEKSI ANGGOTA MAJELIS AKREDITASI DAN DEWAN EKSEKUTIF BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI TAHUN 2016

1. Kriteria. Program Pascasarjana (PPs) Undiksha harus menyediakan sumber daya manusia (SDM) yang relevan dengan kurikulum yang berlaku.

PENETAPAN KELEMBAGAAN PROGRAM PASCASARJANA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 2014 TENTANG AKREDITASI PROGRAM STUDI DAN PERGURUAN TINGGI

Pembukaan Program Studi Pendidikan Kedokteran (Program Sarjana dan Profesi) Pada Perguruan Tinggi Tahun 2017

Kebijakan Pendidikan Tinggi Bidang Kesehatan. Ridwan Roy T Kasubdit Pembelajaran Ditjen Dikti

2 Menetapkan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2014 tentang Perubahan Kelima Atas Peraturan Pre

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

SURAT KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI DEL No. 011/ITDel/Rek/SK/I/18. Tentang SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL INSTITUT TEKNOLOGI DEL

PEDOMAN SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI. Disusun oleh:

SALINAN PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO NOMOR 04 TAHUN 2016 TENTANG

Oleh: Prof. Dr. Johannes Gunawan,SH.,LL.M Koordinator Tim Pengembang SPMI. Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

Oleh: Prof. Dr. Johannes Gunawan,SH.,LL.M Ketua Tim Pengembang SPMI. Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

RISALAH RAPAT KOMISI KELEMBAGAAN (K II) SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

Kata Pengantar. Padang, 18 Juni Pembantu Rektor Bidang Akademik. Prof. Dr. Phil Yanuar Kiram NIP

PEDOMAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL PENDIDIKAN AKADEMIK - PENDIDIKAN VOKASI - PENDIDIKAN PROFESI - PENDIDIKAN JARAK JAUH

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS MIPA Kampus Ketintang Surabaya Telp. (031) Fax (031) web site :

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Oleh Prof.Dr.Bernadette Waluyo,SH., MH.,CN

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYA NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG KEDUDUKAN DAN SUSUNAN SENAT UNIVERSITAS BRAWIJAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENGELOLAAN KERJASAMA PENDIDIKAN, PENELITIAN, DAN PENGUJIAN LABORATORIUM

Pedoman. Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi

Pedoman Sistem Penjaminan Mutu Internal Pendidikan Akademik Pendidikan Vokasi Pendidikan Profesi Pendidikan Jarak Jauh

RISALAH RAPAT KOMISI KELEMBAGAAN (K II) SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

PROSEDUR USULAN KENAIKAN JABATAN AKADEMIK DOSEN Sesuai dg Permenpan & RB No. 17 th 2013 dan 46 th 2013)

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN REKTOR TENTANG PEDOMAN UMUM DAN AKADEMIK PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN. Pedoman Akademik 1

SENAT AKADEMIK KEGIATAN JANUARI AGUSTUS 2008

SURAT KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI DEL

Sosialisasi Permenristekdik0 No. 62 Tahun 2016 Tentang SPM Dik0

STANDARD OPERATING PROCEDURE Rekruitmen Penilai (reviewer) Internal

PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI

STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) PELATIHAN PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN

::Sekolah Pascasarjana IPB (Institut Pertanian Bogor)::

Mekanisme Usul Pembukaan program studi

Prosedur ini dimaksudkan untuk menetapkan prosedur pengajuan topik dan bimbingan skripsi di Universitas Negeri Semarang.

Sistem Penjaminan Mutu Internal Program Studi di Lingkungan KOPERTIS VII Jawa Timur di Surabaya

PERATURAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2018 TENTANG TATA CARA PEMILIHAN DEKAN DAN WAKIL DEKAN. Bismillahirrahmanirrahim

PERATURAN REKTOR INSTITUT SENI INDONESIA PADANGPANJANG NOMOR : 0135/IT7/KP/2015 TENTANG

Standard Operating Procedure (SOP) Lintas Unit. Direktorat Pendidikan

STANDAR PELAYANAN REKOMENDASI PENDIRIAN, PERUBAHAN PTS, PENAMBAHAN PROGRAM STUDI (PRODI) BARU DAN USULAN PENDIDIKAN JARAK JAUH

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SENAT INSTITUT SENI INDONESIA PADANGPANJANG

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Direktorat Jenderal Kelembagaan IPTEK dan Dikti

PROSEDUR OPERASIONAL BAKU PENINGKATAN MUTU AKADEMIK

BERKAS UJIAN TESIS PROGRAM MAGISTER TEKNIK SIPIL

SALINAN PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

KEBIJAKAN AKREDITASI PRODI DAN AKREDITASI INSTITUSI. Materi Workshop ITY

1. TUJUAN Prosedur ini dimaksudkan untuk menetapkan prosedur pengajuan topik dan bimbingan skripsi di Universitas Negeri Semarang.

MANUAL PROSEDUR PENGUSULAN KENAIKAN PANGKAT PROGRAM STUDI PERPAJAKAN JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

NOMOR : 07/MWA-IPB/2014 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN PERATURAN INTERNAL INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Standard Operating Procedure PENGANGKATAN PERTAMA DALAM JABATAN AKADEMIK DOSEN

STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) LAYANAN LABORATORIUM

PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA TENTANG NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG

KETETAPAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 019/SK/K01-SA/2002 TENTANG KETENTUAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

Pengelolaan Data dan Evaluasi Status Mahasiswa Kasus Batas Waktu Studi

Penggunaan Fasilitas Olahraga untuk Kegiatan Ekstrakurikuler ITB

Manual Prosedur. Pelaksanaan Audit Internal Mutu

LAM-PTKes PETUNJUK TEKNIS

Pembukaan Program Studi Pendidikan Jarak Jauh di Perguruan Tinggi

KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 10/SK/K01-SA/2009 TENTANG KETENTUAN & TATA KERJA SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

RINGKASAN PENERIMAAN MAHASISWA BARU PROGRAM MAGISTER SAINS AGRIBISNIS IPB. Oleh ; Netti Tinaprilla

BAB II PENERIMAAN MAHASISWA BARU

MEMUTUSKAN : Menetapkan :

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TlNGGl. Jalan Jenderal Sudirman, Pintu Satu, Senayan, Jakarta

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2013 TENTANG PENDIRIAN, PERUBAHAN, DAN PENCABUTAN IZIN AKADEMI KOMUNITAS

Oleh: Tim Pengembang SPMI. Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 02/I3/KU/2009 Tentang PENGELOLAAN DANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR REKTOR INSTITUT PERTANIAN

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 264/U/1999 TENTANG KERJASAMA PERGURUAN TINGGI SERTA DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI

Transkripsi:

PEMBUKAAN PROGRAM STUDI SARJANA, MAGISTER DAN DOKTOR INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG PROSEDUR PENGUSULAN 1920 SATUAN PENJAMINAN MUTU INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2016

1 Prosedur Pendirian Program Studi Institut Teknologi Bandung 1.1 Pendahuluan 1.1.1 Latar Belakang Sejak tanggal 10 Agustus 2012, Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi (UU Dikti) telah menetapkan pola baru dalam perizinan pembukaan Program Studi. Sebelum UU Dikti ini ditetapkan, izin pembukaan Program Studi diterbitkan terlebih dahulu oleh Mendikbud (sekarang Menristekdikti) setelah memenuhi persyaratan berdasarkan peraturan perundang-undangan, kemudian dalam kurun waktu tertentu sebagaimana ditetapkan dalam surat keputusan izin tersebut, Perguruan Tinggi wajib meminta akreditasi kepada Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Setelah UU Dikti berlaku, izin pembukaan Program Studi akan diterbitkan apabila proposal pembukaan Program Studi telah memenuhi syarat minimum akreditasi Program Studi, sebagaimana ditetapkan oleh Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM) dari Program Studi yang bersangkutan, atau BAN-PT dalam hal belum dibentuk LAM dari Program Studi tersebut. Pengaturan pembukaan Program Studi pada Perguruan Tinggi dapat ditemukan dalam Pasal 33 ayat (3) dan ayat (5) UU Dikti yang menetapkan sebagai berikut: Ayat (3): Program Studi diselenggarakan atas izin Menteri setelah memenuhi persyaratan minimum akreditasi. Ayat (5): Program Studi mendapatkan akreditasi pada saat memperoleh izin penyelenggaraan. 1.2 Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN-Dikti) Penerbitan izin pembukaan Program Studi pada Perguruan Tinggi didasarkan pada SN-Dikti sebagaimana diatur dalam Pasal 54 ayat (1) huruf a dan ayat (2) UU Dikti yang menyatakan sebagai berikut: Ayat (1) huruf a: SN Dikti ditetapkan oleh Menteri atas usul suatu badan yang bertugas menyusun dan mengembangkan SN Dikti; Ayat (2): SN Dikti merupakan satuan standar yang meliputi standar nasional pendidikan, ditambah dengan standar penelitian, dan standar pengabdian kepada masyarakat.

SN Dikti merupakan standar minimum akreditasi untuk pembukaan Program Studi pada Perguruan Tinggi. Dengan demikian, izin pembukaan Program Studi pada Perguruan Tinggi harus memenuhi syarat minimum akreditasi yang berarti pula harus memenuhi SN Dikti. 1.3 Pembukaan Program Studi di Institut Teknologi Bandung Kewenangan pembukaan Program Studi di Institut Teknologi Bandung yang merupakan Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum dinyatakan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI nomor 95 Tahun 2014 Pasal 32 sebagai berikut: Kewenangan membuka, mengubah, dan menutup Program Studi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 sampai dengan Pasal 31 pada Perguruan Tinggi Negeri badan hukum ditetapkan oleh Perguruan Tinggi Negeri badan hukum Kebijakan akademik tentang pembukaan dan penutupan Program Studi di Institut Teknologi Bandung diatur pada Keputusan Senat Akademik ITB No: 11/SK/I.1-SA/OT/2015. Kebijakan ini menyatakan bahwa lingkup tugas dan wewenang Senat Akademik dalam Prosedur Pembukaan dan Penutupan Program Studi di lingkungan Institut Teknologi Bandung meliputi: a. Pembukaan Program Studi Baru (1) Penetapan kriteria yang harus dipenuhi dalam pembukaan Program Studi baru (2) Penetapan panduan penyusunan proposalpembukaan Program Studi baru (3) Penilaian proposalpembukaan Program Studi baru, bekerjasama dengan pihak rektorat IT, berdasarkan pada kriteria yang telah ditetapkan melalui Keputusan Senat Akademik. (4) Persetujuan dan penolakanterhadap usulan Program Studi baru (5) Penetapan kriteria evaluasi terhadap implementasi Program Studi baru.

b. Penutupan Program Studi (1) Penetapan kriteri penutupan program studi regular dan baru (Sunset clause) (2) Penilaian usulan penutupan program studi regular dan baru (3) Persetujuan dan penolakan terhadap usulan penutupan program studi regular dan baru. Suatu program studi baru hanya dapat diimplementasikan apabila telah mendapatkan: (1) Pertimbangan kelayakan akademik serta persetujuan dari Senat Akademik (2) Pertimbangan kelayakan administrasi, sumber daya manusia, fasilitas dan peralatan serta persetujuan dari Rektorat (3) Pengesahan pendirian program studi baru berupa surat keputusan dari rektor ITB. Sebelum terbit surat keputusan Rektor ITB tentang pendirian suatu program studi baru, kegiatan promosi dan rekrutmen mahasiswa untuk prodi baru tersebut tidak diperkenankan. Sebagai bentuk penyelarasan aturan pembukaan pembukaan Program Studi di Institut Teknologi Bandung dengan ketentuan UU Dikti, SN-Dikti dan Keputusan Senat Akademik ITB, maka disusunlah prosedur pengusulan program studi baru yang diuraikan pada Bab 2.

2 Prosedur Pengusulan Program Studi Baru Proses pengusulan program studi baru secara garis besar mengikuti urutan prosedur sebagai berikut: a. Penyusunan proposal pembukaan program studi baru oleh Tim Adhoc yang ditugasi oleh Dekan Fakultas / Sekolah. Dalam hal penyusunan proposal tidak dapat didelegasikan kepada Fakultas/Sekolah, Tim Adhoc dibentuk dan ditugasi oleh Rektor. b. Persetujuan proposal oleh Senat Fakultas Sekolah yang menaungi Program Studi baru atau oleh Tim Pengarah yang dibentuk oleh Rektor. c. Penyerahan proposal oleh Dekan Fakultas / Sekolah atau Tim Adhoc kepada Rektor ITB d. Penyerahan proposal oleh Rektor ITB kepada Senat Akademik dan Tim Rektorat untuk direview. e. Review proposal dilakukan secara parallel oleh Senat Akademik (Komisi 1) dan Tim Rektorat (terdiri dari unsur Wakil Rektor di bidang akademik, sumber daya, keuangan, perencanaan dan pengembangan, serta satuan penjaminan mutu). Senat Akademik terutama berkewenangan mereview kelayakan akademik, sementara Tim rektorat terutama berkewenangan mereview kelayakan administrasi, sumber daya manusia, serta fasilitas dan peralatan. f. Selama proses review, Senat Akademik dan Tim Rektorat dapat memberikan kesempatan kepada Tim Adhoc pengusul proposal untuk memperbaiki, menyempurnakan, atau menambahkan berkas proposalnya sesuai yang disarankan. g. Setelah proses review proposal selesai Senat Akademik dan Tim Rektorat melaksanakan rapat koordinasi untuk membahas dan menyimpulkan hasil review secara bersama. h. Hasil review proposal dilaporkan kepada Rapat Pleno Senat Akademik untuk mendapat persetujuan atau penolakan. i. Dalam hal proposal disetujui, Senat Akademik menyampaikan hasil keputusan tersebut kepada Rektor untuk segera menerbitkan surat keputusan pendirian program studi baru tersebut. Dalam hal proposal ditolak, Senat Akademik menyampaikan hasil keputusan tersebut kepada Rektor untuk segera menyatakan bahwa proses pengusulan dinyatakan gagal.

2.1 Proses Review Proposal Pembukaan Program Studi pada Tim Rektorat ITB Proses review proposal program studi baru pada Tim Rektorat ITB secara garis besar mengikuti urutan prosedur sebagai berikut: a. WRAM - ITB menyampaikan dokumen usulan pembukaan Program Studi kepada Satuan Penjaminan Mutu (SPM) ITB untuk melakukan evaluasi dan verifikasi dokumen tentang pemenuhan persyaratan akreditasi minimum sebagaimana dimaksud dalam UU Dikti dan SN Dikti. b. Berdasarkan hasil evaluasi dan verifikasi sebagaimana dimaksud pada huruf c, Ketua Satuan Penjaminan Mutu (SPM) ITB menyampaikan rekomendasi tentang izin pembukaan Program Studi kepada WRAM ITB. c. Berdasarkan rekomendasi SPM ITB, WRAM ITB menyampaikan permohonan tertulis untuk verifikasi pemenuhan syarat akreditasi minimal kepada Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) atau Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM) yang sesuai untuk Program Studi yang diusulkan. d. BAN-PT atau LAM melakukan verifikasi pemenuhan syarat akreditasi minimum. Dalam hal persyaratan akreditasi minimum dipenuhi, maka BAN-PT atau LAM menyampaikan surat pernyataan pemenuhan syarat akreditasi minimum Program Studi yang diusulkan kepada WRAM ITB. Dalam hal persyaratan akreditasi minimum tidak dipenuhi, BAN-PT atau LAM menyampaikan surat pernyataan bahwa syarat akreditasi minimum Program Studi yang diusulkan belum dipenuhi kepada WRAM ITB. e. Berdasarkan surat verifikasi pemenuhan syarat akreditasi minimum dari BAN PT atau LAM, Senat Akademik dan Tim Rektorat melaksanakan rapat koordinasi untuk membahas dan menyimpulkan hasil review secara bersama sebagaimana yang dijelaskan pada butir.2.g. dan proses diteruskan sebagaimana yang dijelaskan pada butir 2.h-i.

3 Penutup Kebijakan akademik tentang pembukaan Program Studi di Institut Teknologi Bandung senantiasa harus diselaraskan dengan dinamika pertumbuhan Institut Teknologi Bandung sebagai Perguruan Tinggi Berbadan Hukum dan Perguruan Tinggi Riset, serta dengan produk hukum dan peraturan yang berlaku bagi perguruan tinggi di Indonesia. Oleh karenanya dokumen Prosedur Pengusulan Pembukaan Program Studi Sarjana, Magister dan Doktor Institut Teknologi Bandung dapat ditinjau ulang dan direvisi dari waktu ke waktu. Satuan Penjaminan Mutu Institut Teknologi Bandung Ketua Dr. Pepen Arifin NIP 196303211989031003