Pembukaan Program Studi Program Profesi Insinyur

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pembukaan Program Studi Program Profesi Insinyur"

Transkripsi

1 Prosedur Pendirian PTN dan Penyelenggaraan Program StPPudi PTN 0 P E R S Y A R A T A N D A N P R O S E D U R Pembukaan Program Studi Program Profesi Insinyur Periode 2 Tahun 2018 Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Jl. Pintu Satu Senayan, Gedung D Jakarta Pusat

2 Prosedur Pendirian PTN dan Penyelenggaraan Program StPPudi PTN 1 Kata Pengantar Direktur Jenderal Kelembagaan IPTEK dan Dikti Sejak tanggal 10 Agustus 2012 telah dilakukan pembaruan dan strategi pembangunan pendidikan tinggi melalui penerbitan Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi (UU Dikti). Undang-undang tersebut telah dilengkapi dengan berbagai peraturan antara lain Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan Permenristekdikti Nomor 100 tahun 2016 tentang Pendirian, Perubahan, Dan Pembubaran Perguruan Tinggi Negeri, Serta Pendirian, Perubahan, dan Pencabutan Izin Perguruan Tinggi Swasta. Peraturan menteri tersebut digunakan sebagai dasar penyusunan Panduan Pembukaan Program Studi Program Profesi Insinyur untuk Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta. Selain itu, telah ditetapkan beberapa aturan tentang keinsinyuran yaitu: a. Undang-Undang Nomor 11 tahun 2014 tanggal 22 Maret 2014 tentang Keinsinyuran, b. Keputusan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 254/M/KPT/2016 tanggal 9 Juni 2016 tentang Pembentukan Tim Ahli Keinsinyuran, c. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 35 Tahun 2016 tanggal 30 Mei 2016 tentang Penyelenggaraan Program Studi Program Profesi Insinyur, dan d. Keputusan Direktur Jenderal Kelembagaan, Ilmu Pengetahuan, dan Pendidikan Tinggi Nomor 1462/C/KEP/VI/2016 tanggal 7 Juni 2016 tentang Panduan Penyelenggaraan Program Studi Program Profesi Insinyur. Pada tahun 2016 juga telah ditandatangani kerjasama (MoU) antara Kemenristekdikti dengan Kemenpupera sebagai bentuk kerjasama di bidang keinsinyuran infrastruktur sebagai wahana praktik keinsinyuran bagi para insinyur. Berkenaan dengan hal tersebut di atas maka pada tahun 2018 Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi membuka kesempatan bagi perguruan tinggi negeri maupun swasta untuk mengusulkan pembukaan program studi Program Profesi Insinyur. Proses administrasi Pembukaan Program Studi Program Profesi Insinyur bagi Perguruan Tinggi dilakukan secara daring (on-line), sehingga selain dapat mengurangi waktu, biaya, dan tenaga, juga diharapkan dapat meningkatkan pelayanan yang bersih dan efisien. Penerbitan buku pedoman ini dimaksudkan untuk memandu para pihak yang akan mengusulkan Pembukaan Program Studi Program Profesi insinyur. Terhitung sejak buku pedoman ini diterbitkan, pembukaan program studi Program Profesi Insinyur di Perguruan Tinggi dilakukan sesuai dengan persyaratan dan prosedur yang diuraikan dalam buku ini. Atas bantuan dan kerja keras semua pihak dalam penerbitan buku ini, disampaikan penghargaan dan terima kasih. Jakarta, 29 Maret 2018 Direktur Jenderal Kelembagaan IPTEK dan DIKTI TTD Patdono Suwignyo

3 Prosedur Pendirian PTN dan Penyelenggaraan Program StPPudi PTN 2 Kata Pengantar Direktur Pengembangan Kelembagaan Perguruan Tinggi Program studi Program Profesi Insinyur merupakan amanah dari Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2014 tanggal 22 Maret 2014 tentang Keinsinyuran. Seorang insinyur sebagai seorang professional wajib mempunyak kompetensi dalam bidang keinsinyuran yang mengacu pada standar kompetensi insinyur sebagaimana dinyatakan dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2014 tentang Keinsinyuran. Selanjutnya pada Pasal 8 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2014 ayat 1 dinyatakan bahwa Program Profesi Insinyur diselenggarakan oleh perguruan tinggi bekerja sama dengan kementerian terkait, PII, dan kalangan inustri dengan dengan mengikuti standar Program Profesi Insinyur yang terdiri dari standar layanan Insinyur, standar kompetensi insinyur, dan standar Program Profesi Insinyur. Dalam rangka memenuhi amanat Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2014 tersebut maka Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi melalui Ditjen Kelembagaan, Iptek, dan Pendidikan Tinggi membuka kesempatan bagi perguruan tinggi yang akan menyelenggarakan program studi Program Profesi Insinyur dengan mengajukan usul pembukaan program studi Program Profesi Insinyur melalui online di laman silemkerma.ristekdikti.go.id dengan memenuhi ketentuan yang berlaku. Kami menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan kontribusinya dalam rangka penyusunan panduan dalam bentuk Persyaratan Dan Prosedur Pembukaan Program Studi Program Profesi Insinyur. Semoga panduan tersebut dapat menjadi rujukan untuk pembukaan program studi Program Profesi Insinyur. Jakarta, 29 Maret 2018 Direktur Pengembangan Kelembagaan Perguruan Tinggi TTD Ridwan

4 Prosedur Pendirian PTN dan Penyelenggaraan Program StPPudi PTN 3 Daftar Isi halaman Kata Pengantar 1 Daftar Isi 3 Bab I Pendahuluan 4 1. Latar Belakang 4 2. Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN-Dikti) 4 3. Pembukaan Program Studi Program Profesi Insinyur 4 Bab II Persyaratan dan Prosedur 5 1. Persyaratan dan Dokumen Pembukaan Program Studi Program Profesi Insinyur 5 2. Prosedur Pembukaan Program Studi Program Profesi Insinyur 7 3. Jadwal 9 Lampiran: 10 ********

5 Prosedur Pendirian PTN dan Penyelenggaraan Program StPPudi PTN 4 1. Latar Belakang Bab I Pendahuluan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi (UU Dikti) telah menetapkan pola baru dalam perizinan pembukaan Program Studi. Sebelum UU Dikti ditetapkan, izin pembukaan Program Studi diterbitkan terlebih dahulu oleh Mendikbud (sekarang Menristekdikti) setelah memenuhi persyaratan berdasarkan peraturan perundang-undangan. Kemudian dalam waktu tertentu sebagaimana ditetapkan dalam surat keputusan izin tersebut, Perguruan Tinggi wajib meminta akreditasi. Setelah UU Dikti berlaku, izin pembukaan Program Studi akan diterbitkan apabila proposal pembukaan Program Studi telah memenuhi syarat minimum akreditasi Program Studi, sebagaimana ditetapkan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT). Pengaturan pembukaan Program Studi pada Perguruan Tinggi dapat ditemukan dalam Pasal 33 ayat (3) dan ayat (5) UU Dikti yang menetapkan sebagai berikut: a. Ayat (3): Program Studi diselenggarakan atas izin Menteri setelah memenuhi persyaratan minimum akreditasi. b. Ayat (5): Program Studi mendapatkan akreditasi pada saat memperoleh izin penyelenggaraan. 2. Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN-Dikti) Penerbitan izin pembukaan Program Studi pada Perguruan Tinggi didasarkan pada UU. No.12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi sebagaimana diatur dalam pasal 54 ayat (1) huruf a dan ayat (2) yang menyatakan sebagai berikut: a. Ayat (1) huruf a: Standar Nasional Pendidikan Tinggi yang ditetapkan oleh Menteri atas usul suatu badan yang bertugas menyusun dan mengembangkan Standar Nasional Pendidikan Tinggi; dan b. Ayat (2): Standar Nasional Pendidikan Tinggi sebagimana dimaksud ayat (1) huruf a merupakan satuan standar yang meliputi standar nasional pendidikan, ditambah dengan standar penelitian, dan standar pengabdian kepada masyarakat. Standar Nasional Pendidikan Tinggi merupakan standar minimum akreditasi untuk pembukaan program studi pada Perguruan Tinggi. Dengan demikian, izin pembukaan Program Studi pada Perguruan Tinggi harus memenuhi syarat minimum akreditasi yang berarti pula harus memenuhi SN Dikti. 3. Pembukaan Program Studi Program Profesi Insinyur Pembukaan Program Studi Program Profesi Insinyur diusulkan oleh pemimpin Perguruan Tinggi yang bersangkutan kepada Menristekdikti dengan mengajukan proposal pembukaan Program Studi yang memuat pemenuhan semua persyaratan sebagaimana yang diuraikan di dalam buku ini. Proposal tersebut dikirimkan secara daring ke laman silemkerma.ristekdikti.go.id. Kelengkapan persyaratan tersebut akan menentukan pemenuhan syarat minimum akreditasi dari Program Studi yang akan dibuka. Evaluasi kecukupan tentang pemenuhan persyaratan minimum akreditasi Program Studi tersebut akan dilakukan oleh tim yang ditugaskan oleh Kemenristekdikti dan BAN PT. Apabila persyaratan minimum akreditasi untuk pembukaan Program Studi telah dipenuhi, maka Kemenristekdikti akan menerbitkan izin pembukaan Program Studi tersebut.

6 Prosedur Pendirian PTN dan Penyelenggaraan Program StPPudi PTN 5 Bab II Persyaratan dan Prosedur 1. Persyaratan dan Dokumen Pembukaan Program Studi Program Profesi Insinyur 1.1. Persyaratan Umum Persyaratan Pembukaan Program Studi tersebut mencakup hal-hal sebagai berikut: a. Akta Notaris Pendirian Badan Penyelenggara dari Perguruan Tinggi yang akan membuka prodi beserta semua perubahan yang telah dilakukan (khusus PTS); b. Keputusan dari pihak yang berwenang tentang pengesahan Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi yang mengusulkan pembukaan prodi sebagai badan hukum (khusus PTS); c. Keputusan Menteri Tentang Izin Pendirian Perguruan Tinggi yang akan menambah Prodi (khusus PTS); d. Memenuhi syarat minimum akreditasi program studi sesuai standar nasional pendidikan tinggi; e. Persetujuan Pembukaan Program Studi dari Badan Penyelenggara (khusus PTS); f. Pertimbangan Senat mengenai penambahan program studi dari Perguruan Tinggi Pengusul; g. Usul Penambahan program studi dari Pemimpin Perguruan Tinggi; h. Rencana penambahan Program Studi telah dicantumkan dalam Rencana Strategis Perguruan Tinggi yang bersangkutan; i. Rekomendasi Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi bila L2 Dikti telah ada, Kopertis khusus PTS; j. Referensi Bank (khusus PTS); k. Kurikulum disusun berdasarkan kompetensi lulusan dan merujuk SN-Dikti, Permenristekdikti Nomor 35 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Program Studi Program Profesi Insinyur, dan Keputusan Dirjen Iptek dan Dikti Nomor 1462/C/KEP/VI/2016 tentang Panduan Penyelenggaraan Program Studi Program Profesi Insinyur; l. Dosen paling sedikit berjumlah 6 (enam) orang dengan kualifikasi minimum Insinyur Profesional Madya (IPM) dan telah lulus dari program studi Program Profesi Insinyur, dengan ketentuan umum: a) berusia paling tinggi 56 (lima puluh enam) tahun untuk Pegawai Negeri Sipil, atau 35 tahun apabila berstatus Non Pegawai Negeri Sipil, bagi Program Studi yang akan dibuka pada PTN; b) berusia paling tinggi 58 (lima puluh delapan) tahun pada saat diterima sebagai dosen bagi Program Studi yang akan dibuka pada PTS; c) bersedia bekerja penuh waktu sebagai dosen tetap selama 40 (empat puluh) jam per minggu; d) belum memiliki Nomor Induk Dosen Nasional/Nomor Induk Dosen Khusus, atau telah memiliki Nomor Induk Dosen Nasional/ Nomor Induk Dosen Khusus dari Program Studi lain di PTN atau PTS yang akan membuka program studi dengan tetap mempertahankan nisbah dosen dan mahasiswa pada Program Studi yang ditinggalkan; e) bukan guru yang telah memiliki Nomor Urut Pendidik dan Tenaga Kependidikan

7 Prosedur Pendirian PTN dan Penyelenggaraan Program StPPudi PTN 6 dan/atau bukan pegawai tetap pada instansi lain f) bukan pegawai tetap pada satuan administrasi pangkal instansi lain; dan g) bukan Aparatur Sipil Negara bagi Program Studi yang akan dibuka pada PTS. h) Memiliki tenaga kependidikan minimal 4 orang berijazah D3, satu diantaranya berijazah pustakawan 1.2 Persyaratan Khusus a. memiliki peringkat terakreditasi Perguruan Tinggi unggul atau A; b. memiliki paling sedikit 5 (lima) program studi teknik (sesuai cakupan disiplin teknik dalam Pasal 5 (1) UU No 11 tahun 2014); c. jumlah program studi teknik (sesuai cakupan disiplin teknik dalam Pasal 5 (1) UU No 11 tahun 2014) peringkat terakreditasi unggul atau A paling sedikit 50% (limapuluh persen) dari keseluruhan Program Studi Teknik; d. dosen yang ditetapkan telah memiliki pengalaman kerja di industri (paling sedikit 2 (dua) tahun yang dibuktikan dengan surat pengalaman kerja praktek keinsinyuran); e. untuk calon dosen yang ditetapkan atas permintaan bantuan dari Perguruan Tinggi kepada PII diperlukan rekomendasi dari PII; f. memiliki perjanjian kerjasama dengan kementerian terkait, PII, dan/atau kalangan industri, himpunan keahlian keinsinyuran yang telah terakreditasi oleh PII; g. Dalam hal terdapat kebutuhan khusus untuk pemenuhan persyaratan institusi pengusul di wilayah tertentu, Menteri dapat memberikan izin pembukaan Program Studi Program Profesi Insinyur kepada Perguruan Tinggi tertentu dapat melalui kerja sama dengan Perguruan Tinggi lain yang telah menyelenggarakan Program Studi Program Profesi Insinyur dengan memenuhi seluruh persyaratan yang dicantumkan dalam persyaratan umum maupun khusus. 1.3 Jenis Dokumen Dokumen yang memuat persyaratan pembukaan Program Studi Program Profesi insinyur dibuat dengan format pdf hasil copy scan atau hasil alihrupa berkas pengolah kata ke berkas pdf. Dokumen pdf harus dapat dibaca dengan jelas pada kondisi normal tanpa perbesaran. Dokumen yang kabur atau tidak terbaca dapat menyebabkan tidak dievaluasinya dokumen tersebut. Dokumen yang harus diunggah ke laman: silemkerma.ristekdikti.go.id terdiri atas: a. Akta Notaris Pendirian Badan Penyelenggara dari Perguruan tinggi yang akan membuka program studi beserta semua perubahan yang telah dilakukan (khusus PTS); b. Surat Keputusan dari pihak yang berwenang tentang pengesahan Badan Penyelenggara sebagai badan hukum (khusus PTS); c. Surat Keputusan Mendikbud, Mendiknas, atau Menristekdikti tentang Izin Pendirian PTS dan Izin pembukaan setiap program studi (khusus PTS); d. Surat persetujuan pembukaan program studi dari badan penyelenggara (khusus PTS), Badan Penyelenggara yang memberikan persetujuan harus sama persis dengan Badan Penyelenggara pada Izin Pendirian PTS (khusus PTS); e. Surat Pertimbangan dari Senat Perguruan Tinggi mengenai penambahan Program Studi; f. Surat permohonan pembukaan Program Studi yang disusun oleh Pemimpin Perguruan Tinggi; g. Rencana Strategis Perguruan Tinggi yang mencantumkan rencana penambahan Program

8 Prosedur Pendirian PTN dan Penyelenggaraan Program StPPudi PTN 7 Studi Program Profesi Insinyur; h. Rekomendasi Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (L2 Dikti) atau Kopertis apabila L2 Dikti belum terbentuk di wilayah perguruan tinggi yang akan membuka program studi; i. Referensi Bank (khusus untuk PTS); j. Proposal Pembukaan Program Studi yang berisi Instrumen akreditasi minimum pembukaan Program Studi Program Profesi Insinyur dari BAN PT/LAM dan lampiranlampirannya yang sudah diisi oleh Pemimpin Perguruan Tinggi; k. Sertifikat akreditasi perguruan tinggi dengan peringkat akreditasi unggul atau A; l. Surat Keputusan Menteri tentang izin penyelenggaraan program studi dalam cakupan disiplin teknik (UU Nomor 11 Tahun 2014 tentang Keinsinyuran pasal 5 ayat 1) paling sedikit 5 (lima) program studi yang sedang berjalan; m. Sertifikat akreditasi dari program studi teknik dimaksud pada poin l dengan peringkat akreditasi unggul atau A paling sedikit 50% (lima puluh persen) dari keseluruhan program studi teknik yang sedang berjalan; n. Untuk calon dosen yang ditetapkan atas permintaan bantuan dari Perguruan Tinggi kepada PII diperlukan surat rekomendasi dari PII; o. Surat perjanjian kerjasama dengan: a) Kementerian terkait yang dapat direpresentasikan oleh kerjasama antara Kemenristekdikti dan kementerian terkait tertentu atau kalangan industri nasional atau di wilayah masing-masing, b) Pengurus Pusat PII dan/atau himpunan keahlian keinsinyuran yang telah terakreditasi oleh Pengurus Pusat PII; p. Surat perjanjian kerjasama dengan perguruan tinggi yang telah menyelenggaraan Program Studi Program Profesi Insinyur (dalam hal kebutuhan khusus untuk pemenuhan persyaratan institusi pengusul di wilayah tertentu); 2. Prosedur Pembukaan Program Studi Program Profesi Insinyur 2.1 Prosedur Pembukaan Program Studi Program Profesi Insinyur a. Pemimpin Perguruan Tinggi meminta Rekomendasi dari L2 Dikti di wilayah Perguruan Tinggi yang akan menambah Program Studi apabila L2 Dikti telah ada (Kopertis Khusus Perguruan Tinggi Swasta); L2 Dikti/Kopertis setempat memberi rekomendasi tentang: a) rekam jejak Badan Penyelenggara (khusus PTS) dan kinerja Perguruan Tinggi yang akan menambah Program Studi; b) tingkat kejenuhan Program Studi yang akan dibuka oleh Perguruan Tinggi tersebut di wilayah L2 Dikti/Kopertis terkait; c) tingkat keberlanjutan Program Studi yang akan ditambahkan jika diberi izin oleh Pemerintah; d) Kelengkapan legalitas Badan Penyelenggara khusus bagi PTS sebagaimana dimaksud pada poin 1.3; e) Kelengkapan dan kesesuaian kualifikasi akademik minimal 6 (enam) calon dosen; b. Pemimpin Perguruan Tinggi menyiapkan dan menyusun dokumen sesuai sebagaimana dimaksud dalam poin 1.3., dengan susunan sebagai berikut:

9 Prosedur Pendirian PTN dan Penyelenggaraan Program StPPudi PTN 8 No Dokumen Contoh di Lampiran 1 Surat permohonan pembukaan Program Studi Lihat Lampiran 1a (lihat poin 1.3. huruf f) dan 1b 2 Surat persetujuan pembukaan program studi dari badan penyenggara (lihat poin 1.3. huruf d) 3 Surat pertimbangan Senat (lihat poin 1.3. huruf e) 4 Akta Notaris Pendirian Badan Penyelenggara (lihat poin 1.3. huruf a) 5 Surat Keputusan dari pihak yang berwenang tentang pengesahan Badan Penyelenggara (lihat poin 1.3. huruf b) 6 Surat Keputusan Mendikbud, Mendiknas, atau Menristekdikti Tentang Izin Pendirian PTS (lihat poin 1.3. huruf c) 7 Rencana Strategis dari Perguruan Tinggi yang mencantumkan rencana akan menambah Program Studi (lihat poin 1.3. huruf g) 8 Instrumen Akreditasi Minimum Pembukaan Program Studi dan lampiran (lihat poin 1.3. huruf j) 9 Rekomendasi Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (L2 Dikti) atau Kopertis (lihat poin 1.3. huruf h) 10 Referensi Bank (khusus untuk PTS) ( lihat poin 1.3. huruf i) Lihat Lampiran 2 Lihat Lampiran 3 Lihat Lampiran 4 Lihat Lampiran 5 Dapat diunduh di laman silemkerma Lihat Lampiran 6 Bentuk Semua dokumen: Dibuat dalam file pdf; Dipindai (scan); Dikirim secara daring ke Direktur Jenderal Kelembagaan IPTEK dan Dikti dengan alamat: silemkerma.ristekdikti. go.id 11 Sertifikat akreditasi perguruan tinggi dengan peringkat unggul atau A (lihat poin 1.3. huruf k) 12 Sertifikat akreditasi program studi (lihat poin 1.3. huruf m) 13 Surat Keputusan Menteri tentang izin penyelenggaraan program studi teknik (lihat poin 1.3. huruf l) 14 Surat rekomendasi dari PII untuk calon dosen (lihat poin 1.3. huruf n) 15 Surat perjanjian kerjasama dengan kementerian terkait, PP PII dan/atau himpunan keahlian keinsinyuran (lihat poin 1.3. huruf o) 16 Surat perjanjian kerjasama dengan perguruan tinggi (apabila menggunakan,lihat poin 1.3. huruf p)

10 Prosedur Pendirian PTN dan Penyelenggaraan Program StPPudi PTN 9 Perhatian: Pemimpin Perguruan Tinggi bertanggungjawab atas kebenaran data dan informasi yang dimuat dalam semua Dokumen di atas. Apabila Pemimpin Perguruan Tinggi memberikan data dan informasi yang tidak benar, Pemimpin Perguruan Tinggi dapat dikenakan sanksi pidana berdasarkan Pasal 242 ayat (1) juncto ayat (3) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana. c. Direktorat Jenderal Kelembagaan IPTEK dan Dikti menugaskan Tim Evaluator untuk melakukan evaluasi dan verifikasi dokumen secara digital; d. Bagi usul program studi yang disetujui, Direktur Jenderal Kelembagaan IPTEK dan Dikti dapat menugaskan Tim Evaluator untuk melakukan evaluasi lapangan ke Perguruan Tinggi yang mengusulkan pembukaan Program Studi Program Profesi Insinyur dalam rangka memvalidasi data dan informasi (dokumen lengkap harus tersedia pada saat visitasi) yang dicantumkan dalam Rancangan Program Studi dengan fakta lapangan. Apabila evaluasi lapangan dilakukan di kampus utama perguruan tinggi swasta (PTS) maka tim evaluator didampingi oleh wakil dari L2 Dikti setempat dan diterima oleh pemimpin perguruan tinggi atau Ketua Pengurus Badan Penyelenggara (tidak dapat diwakilkan), dengan susunan acara sebagai berikut: a) Pembukaan dan presentasi oleh pemimpin perguuan tinggi atau Ketua Pengurus Badan Penyelenggara; b) Pencocokan data dan informasi yang dicantumkan dalam dokumen sesuai jenis usul dengan fakta di lapangan; e. Setelah menerima dan mempertimbangkan rekomendasi dari Tim Evaluator, Direktur Jenderal Kelembagaan, Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Pendidikan Tinggi melakukan validasi pemenuhan akreditasi minimal bersama BAN PT atau LAM; f. Setelah memenuhi akreditasi minimum, Direktur Jenderal Kelembagaan IPTEK dan Dikti mengajukan usul tertulis penerbitan izin kepada Menteri; g. Menteri menetapkan izin sesuai jenis usul, yang akan diberitahukan kepada pengusul secara online. Setelah penetapan Menteri, PT tersebut baru dapat menyelenggarakan pendidikan tinggi pada program studi yang diizinkan.. h. Setelah penetapan izin pembukaan Program Studi pada Perguruan Tinggi oleh Menteri sebagaimana dimaksud pada huruf e, Perguruan Tinggi sudah dapat menyelenggarakan Program Studi. Bagi usul program studi yang belum disetujui (sesuai jenis usul), jika masih berminat, pengusul dapat mengusulkan kembali pada periode berikutnya sesuai persyaratan, prosedur dan ketentuan yang berlaku pada periode dimaksud; 3. Jadwal Masa pengusulan penambahan Program Studi dengan jadwal sebagai berikut: No Waktu Kegiatan 1 April 2018 Penerimaan dokumen usul penambahan Program Studi secara digital 2 Mei 2018 evaluasi dan verifikasi dokumen secara digital 3 Juni 2018 a. Pengumuman hasil evaluasi dan verifikasi dokumen b. Penetapan Akreditasi minimal bersama BAN-PT/LAM dan penerbitan Surat Keputusan Menristekdikti

11 Prosedur Pendirian PTN dan Penyelenggaraan Program StPPudi PTN 10 Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Perguruan Tinggi Negeri XYZ Alamat: Jl. Pembangunan Raya 777 Suralaya Indonesia Telepon: Fax: Lampiran Lampiran 1a : Surat permohonan pembukaan Program Studi yang disusun oleh Pemimpin Perguruan Tinggi Negeri Nomor Hal Lampiran : 7/PT../../20.. : Usul Pembukaan sebagai Penambahan Program Studi Program Profesi Insinyur pada Universitas/Institut/Sekolah Tinggi/Politeknik : 10 (sepuluh) Dokumen Kepada yang terhormat, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Jl. Pintu I Senayan Jakarta Dengan hormat, Melalui surat ini perkenankan kami, Rektor/Ketua/Direktur Universitas/Institut/Sekolah Tinggi/Politeknik... mengusulkan pembukaan Program Studi Program Profesi insinyur pada Universitas/Institut/Sekolah Tinggi/Politeknik... Bersama ini kami unggah 10 (sepuluh) dokumen sebagai berikut: 1. Surat permohonan pembukaan Program Studi (lihat poin 1.3. huruf f); 2. Surat pertimbangan Senat (lihat poin 1.3. huruf e); 3. Rencana Strategis dari Perguruan Tinggi (lihat poin 1.3. huruf g); 4. Instrumen Akreditasi Minimum Pembukaan Program Studi dan lampiran (lihat poin 1.3. huruf j); 5. Sertifikat akreditasi perguruan tinggi dengan peringkat unggul atau A (lihat poin 1.3. huruf k); 6. Sertifikat akreditasi program studi (lihat poin 1.3. huruf m); 7. Surat Keputusan Menteri tentang izin penyelenggaraan program studi teknik (lihat poin 1.3. huruf l); 8. Surat rekomendasi dari PII untuk calon dosen (lihat poin 1.3. huruf n); 9. Surat perjanjian kerjasama dengan kementerian terkait, PP PII dan/atau himpunan keahlian keinsinyuran (lihat poin 1.3. huruf o); 10. Surat perjanjian kerjasama dengan perguruan tinggi (apabila menggunakan, lihat poin 1.3. huruf p). Atas perhatian dan bantuan Bapak, kami sampaikan terima kasih. kota, Pemimpin PTN,...

12 Prosedur Pendirian PTN dan Penyelenggaraan Program StPPudi PTN 11 Lampiran 1b : Surat permohonan pembukaan Program Studi yang disusun oleh Pemimpin Perguruan Tinggi Swasta Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Perguruan Tinggi Swasta XYZ Alamat: Jl. Pembangunan Raya 777 Suralaya Indonesia Telepon: Fax: pemimpin_pt@ptxyz.ac.id Nomor Hal Lampiran : 7/PT../../20.. : Usul Pembukaan sebagai Penambahan Program Studi Program Profesi Insinyur pada Universitas/Institut/Sekolah Tinggi/Politeknik : 16 (enam belas) Dokumen Kepada yang terhormat, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Jl. Pintu I Senayan Jakarta Dengan hormat, Melalui surat ini perkenankan kami, Rektor/Ketua/Direktur/Universitas/Institut/Sekolah Tinggi/Politeknik... mengusulkan pembukaan Program Studi Program Profesi insinyur pada Universitas/Institut/Sekolah Tinggi/Politeknik... Bersama ini kami unggah 16 (enam belas) dokumen sebagai berikut: 1. Surat permohonan pembukaan Program Studi (lihat poin 1.3. huruf f); 2. Surat persetujuan pembukaan program studi dari badan penyenggara (lihat poin 1.3. huruf d); 3. Surat pertimbangan Senat (lihat poin 1.3. huruf e); 4. Akta Notaris Pendirian Badan Penyelenggara (lihat poin 1.3. huruf a); 5. Surat Keputusan dari pihak yang berwenang tentang pengesahan Badan Penyelenggara (lihat poin 1.3. huruf b); 6. Surat Keputusan Mendikbud, Mendiknas, atau Menristekdikti Tentang Izin Pendirian PTS (lihat poin 1.3. huruf c); 7. Rencana Strategis dari Perguruan Tinggi (lihat poin 1.3. huruf g); 8. Instrumen Akreditasi Minimum Pembukaan Program Studi dan lampiran (lihat poin 1.3. huruf j); 9. Rekomendasi Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (L2 Dikti) atau Kopertis (lihat poin 1.3. huruf h); 10. Referensi Bank (khusus untuk PTS) (lihat poin 1.3. huruf i); 11. Sertifikat akreditasi perguruan tinggi dengan peringkat unggul atau A (lihat poin 1.3. huruf k); 12. Sertifikat akreditasi program studi (lihat poin 1.3. huruf m); 13. Surat Keputusan Menteri tentang izin penyelenggaraan program studi teknik (lihat poin 1.3. huruf l); 14. Surat rekomendasi dari PII untuk calon dosen (lihat poin 1.3. huruf n); 15. Surat perjanjian kerjasama dengan kementerian terkait, PP PII dan/atau himpunan keahlian keinsinyuran (lihat poin 1.3. huruf o); 16. Surat perjanjian kerjasama dengan perguruan tinggi (apabila menggunakan,lihat poin 1.3. huruf p). Atas perhatian dan bantuan Bapak, kami sampaikan terima kasih. kota, Pemimpin PT,...

13 Prosedur Pendirian PTN dan Penyelenggaraan Program StPPudi PTN 12 Lampiran 2 : Surat Persetujuan Pembukaan Program Studi dari Badan Penyelenggara (khusus PTS) Yayasan/Persyarikatan/Perkumpulan/Badan Hukum Nirlaba Lain Playuningbanyu Ngeli Alamat: Jl. Satubarisan 56 Kalasan Indonesia Telepon: Fax: ngeli@yayasan.com Nomor Hal Lampiran :../YYS/.../20... : Persetujuan Penambahan Program Studi Program Profesi Insinyur : Kepada yang terhormat, Rektor/Ketua/Direktur Universitas/Institut/Sekolah Tinggi/Politeknik Ngeli Ning Aja Keli Di tempat. Dengan hormat, Membalas surat Saudara tentang Rencana Penambahan Program Studi pada Universitas /Institut/Sekolah Tinggi/Politeknik Ngeli Ning Aja Keli, melalui surat ini Yayasan/Persyarikatan/Perkumpulan/Badan Hukum Nirlaba lain... setelah mempertimbangkan secara seksama usul tersebut dapat menyetujui penambahan program studi Program Profesi Insinyur pada Universitas/Institut/Sekolah Tinggi/Politeknik Ngeli Ning Aja Keli. Selanjutnya, kami meminta Saudara untuk mengusulkan penambahan Program Studi tersebut kepada pihak yang berwenang. Atas perhatian dan bantuan Saudara, kami sampaikan terima kasih. Kalasan,... Desember Ketua, Prof.Dr.Igun Surigun,SH.,MH

14 Prosedur Pendirian PTN dan Penyelenggaraan Program StPPudi PTN 13 Lampiran 3: Surat pertimbangan penambahan Program Studi dari Senat PT Senat Perguruan Tinggi XYZ Alamat: Jl. Satubarisan Kalasan Indonesia Telepon: (hunting) Fax: Nomor Hal Lampiran :../SU/.../20... : Pertimbangan Senat Perguruan Tinggi Tentang Penambahan Program Studi Program Profesi Insinyur :. Kepada yang terhormat, Rektor Universitas... Di tempat. Dengan hormat, Membalas surat Saudara tentang Rencana Penambahan Program Studi Program Profesi Insinyur pada Universitas..., melalui surat ini Senat Universitas... dalam Rapat Pleno tanggal... telah mempertimbangkan secara seksama usul tersebut dapat merekomendasi penambahan program studi pada Universitas... Selanjutnya, kami tidak berkeberatan Saudara mengusulkan penambahan Program Studi tersebut kepada Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi di Jakarta. Atas perhatian Saudara, kami sampaikan banyak terima kasih. Kalasan,... Desember Ketua, Prof. Dr. Akbar Sigalingging, SE, MM

15 Prosedur Pendirian PTN dan Penyelenggaraan Program StPPudi PTN 14 Lampiran 4: Akta Notaris Pendirian Badan Penyelenggara

16 Prosedur Pendirian PTN dan Penyelenggaraan Program StPPudi PTN 15 Lampiran 5: Surat Keputusan dari Pihak yang Berwenang tentang Pengesahan Badan Penyelenggara

17 Prosedur Pendirian PTN dan Penyelenggaraan Program StPPudi PTN 16 Lampiran 6: Rekomendasi Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (L2 Dikti)

Pembukaan Program Studi Rumpun Ilmu Terapan Bidang Kesehatan

Pembukaan Program Studi Rumpun Ilmu Terapan Bidang Kesehatan Prosedur Pendirian PTN dan Penyelenggaraan Program StPPudi PTN 0 P E R S Y A R A T A N D A N P R O S E D U R Pembukaan Program Studi Rumpun Ilmu Terapan Bidang Kesehatan Kementerian Riset, Teknologi, dan

Lebih terperinci

Pembukaan Program Studi Program Diploma, Sarjana, Magister Perguruan Tinggi Negeri

Pembukaan Program Studi Program Diploma, Sarjana, Magister Perguruan Tinggi Negeri Prosedur Pendirian PTN dan Penyelenggaraan Program StPPudi PTN 0 PERSYARATAN DAN PROSEDUR Pembukaan Program Studi Program Diploma, Sarjana, Magister Perguruan Tinggi Negeri Kementerian Riset, Teknologi,

Lebih terperinci

Pembukaan Program Profesi Dokter Gigi

Pembukaan Program Profesi Dokter Gigi PTN 0 P E R S Y A R A T A N D A N P R O S E D U R Pembukaan Program Profesi Dokter Gigi Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Jl. Pintu Satu Senayan, Gedung D Jakarta Pusat 2016 PTN 1 Kata

Lebih terperinci

Pendirian, Perubahan Bentuk, dan Pembukaan Program Studi Perguruan Tinggi Swasta

Pendirian, Perubahan Bentuk, dan Pembukaan Program Studi Perguruan Tinggi Swasta Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program StPPudi PTS 0 PERSYARATAN DAN PROSEDUR Pendirian, Perubahan Bentuk, dan Pembukaan Program Studi Perguruan Tinggi Swasta Kementerian Riset, Teknologi,

Lebih terperinci

Pembukaan dan Perubahan Program Studi di Luar Kampus Utama Perguruan Tinggi

Pembukaan dan Perubahan Program Studi di Luar Kampus Utama Perguruan Tinggi 0 P E R S Y A R A T A N D A N P R O S E D U R Pembukaan dan Perubahan Program Studi di Luar Kampus Utama Perguruan Tinggi Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Jl. Pintu Satu Senayan, Gedung

Lebih terperinci

A. Pendahuluan. 1. Latar Belakang

A. Pendahuluan. 1. Latar Belakang SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2018 TENTANG PENGGABUNGAN DAN PENYATUAN PERGURUAN TINGGI SWASTA A. Pendahuluan 1. Latar Belakang

Lebih terperinci

Pembukaan Program Studi Pendidikan Jarak Jauh di Perguruan Tinggi

Pembukaan Program Studi Pendidikan Jarak Jauh di Perguruan Tinggi P E D O M A N Pembukaan Program Studi Pendidikan Jarak Jauh di Perguruan Tinggi Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Jl. Pintu Satu Senayan, Gedung D Jakarta Pusat 2018 1 Kata Pengantar

Lebih terperinci

Pembukaan Program Studi Pendidikan Kedokteran (Program Sarjana dan Profesi) Pada Perguruan Tinggi Tahun 2017

Pembukaan Program Studi Pendidikan Kedokteran (Program Sarjana dan Profesi) Pada Perguruan Tinggi Tahun 2017 0 P E R S Y A R A T A N D A N P R O S E D U R Pembukaan Program Studi Pendidikan Kedokteran (Program Sarjana dan Profesi) Pada Perguruan Tinggi Tahun 2017 Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Lebih terperinci

Pembukaan Program Studi Pendidikan Jarak Jauh di Perguruan Tinggi

Pembukaan Program Studi Pendidikan Jarak Jauh di Perguruan Tinggi 0 P E D O M A N Pembukaan Program Studi Pendidikan Jarak Jauh di Perguruan Tinggi Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Jl. Pintu Satu Senayan, Gedung D Jakarta Pusat 2016 1 Kata Pengantar

Lebih terperinci

Pendirian dan Perubahan Perguruan Tinggi Swasta serta Pembukaan dan Perubahan Program Studi Pada Perguruan Tinggi

Pendirian dan Perubahan Perguruan Tinggi Swasta serta Pembukaan dan Perubahan Program Studi Pada Perguruan Tinggi Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program StPPudi PTS 0 P E R S Y A R A T A N D A N P R O S E D U R Pendirian dan Perubahan Perguruan Tinggi Swasta serta Pembukaan dan Perubahan Program Studi

Lebih terperinci

Alih Kelola Perguruan Tinggi Swasta

Alih Kelola Perguruan Tinggi Swasta Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program StPPudi PTS 0 P E R S Y A R A T A N D A N P R O S E D U R Alih Kelola Perguruan Tinggi Swasta Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Jl.

Lebih terperinci

Pendirian dan Perubahan Perguruan Tinggi Swasta serta Pembukaan dan Perubahan Program Studi Pada Perguruan Tinggi

Pendirian dan Perubahan Perguruan Tinggi Swasta serta Pembukaan dan Perubahan Program Studi Pada Perguruan Tinggi 0 P E R S Y A R A T A N D A N P R O S E D U R Pendirian dan Perubahan Perguruan Tinggi Swasta serta Pembukaan dan Perubahan Program Studi Pada Perguruan Tinggi Periode 1 Tahun 2018 Kementerian Riset, Teknologi,

Lebih terperinci

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Oleh Prof.Dr.Bernadette Waluyo,SH., MH.,CN

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Oleh Prof.Dr.Bernadette Waluyo,SH., MH.,CN Persyaratan dan Dokumen Penggabungan atau Penyatuan PTS Berdasarkan Permenristekdkti No. 100 Tahun 2016 Tentang Pendirian, Perubahan, Pembubaran PTN, dan Pendirian, Perubahan, Pencabutan Izin PTS Oleh

Lebih terperinci

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Oleh Prof.Dr.Johannes Gunawan,SH.,LL.M

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Oleh Prof.Dr.Johannes Gunawan,SH.,LL.M Tujuan dan Prosedur Penggabungan atau Penyatuan PTS Berdasarkan Permenristekdkti No. 100 Tahun 2016 Tentang Pendirian, Perubahan, Pembubaran PTN, dan Pendirian, Perubahan, Pencabutan Izin PTS Oleh Prof.Dr.Johannes

Lebih terperinci

Penggabungan dan Penyatuan Perguruan Tinggi Swasta

Penggabungan dan Penyatuan Perguruan Tinggi Swasta Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program StPPudi PTS 0 P E R S Y A R A T A N D A N P R O S E D U R Penggabungan dan Penyatuan Perguruan Tinggi Swasta Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2015 TENTANG PENDIRIAN, PERUBAHAN,

Lebih terperinci

Sosialisasi Pendirian, Perubahan, Pembubaran PTN, dan Pendirian, Peubahan, Pencabutan Izin Perguruan Tinggi Swasta

Sosialisasi Pendirian, Perubahan, Pembubaran PTN, dan Pendirian, Peubahan, Pencabutan Izin Perguruan Tinggi Swasta Sosialisasi Pendirian, Perubahan, Pembubaran PTN, dan Pendirian, Peubahan, Pencabutan Izin Perguruan Tinggi Swasta Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Ditjen Kelembagaan Iptek dan Dikti

Lebih terperinci

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Direktorat Jenderal Kelembagaan IPTEK dan Dikti

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Direktorat Jenderal Kelembagaan IPTEK dan Dikti Direktorat Jenderal Kelembagaan IPTEK dan Dikti Isi Buku No Perguruan Tinggi Swasta Persyaratan dan Prosedur Pembukaan Prodi Program Studi Persyaratan dan Prosedur Penambahan Prodi 2 1 2 Persyaratan dan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 100 TAHUN 2016 TENTANG PENDIRIAN, PERUBAHAN,

Lebih terperinci

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Pendirian, Perubahan, Pencabutan Izin Perguruan Tinggi Swasta Berdasarkan UU No. 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi, dan Permenristekdik: No. 50 Tahun 2015 Tentang Pendirian, Perubahan, dan Penutupan

Lebih terperinci

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PEMBUKAAN, PERUBAHAN,

Lebih terperinci

PERSYARATAN DAN PROSEDUR PENYESUAIAN PERUBAHAN BADAN PENYELENGGARA PERGURUAN TINGGI SWASTA

PERSYARATAN DAN PROSEDUR PENYESUAIAN PERUBAHAN BADAN PENYELENGGARA PERGURUAN TINGGI SWASTA PERSYARATAN DAN PROSEDUR PENYESUAIAN PERUBAHAN BADAN PENYELENGGARA PERGURUAN TINGGI SWASTA DIREKTORAT JENDERAL KELEMBAGAAN ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI,

Lebih terperinci

Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Seksi Kelembagaan dan Kerjasama ext. 119.

Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Seksi Kelembagaan dan Kerjasama ext. 119. RISTEKDIKTI Nomor Lampiran Hal KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA WILAYAH VII Jl. Dr. Ir. H. Soekarno No. 177 Surabaya 60117 Telepon. 031 5925418, 5925419,

Lebih terperinci

Pembukaan Program Studi Program Doktor dan Program Doktor Terapan Perguruan Tinggi

Pembukaan Program Studi Program Doktor dan Program Doktor Terapan Perguruan Tinggi Prosedur Pendirian PTN dan Penyelenggaraan Program StPPudi PTN 0 PERSYARATAN DAN PROSEDUR Pembukaan Program Studi Program Doktor dan Program Doktor Terapan Perguruan Tinggi Kementerian Riset, Teknologi,

Lebih terperinci

STANDAR PELAYANAN REKOMENDASI PENDIRIAN, PERUBAHAN PTS, PENAMBAHAN PROGRAM STUDI (PRODI) BARU DAN USULAN PENDIDIKAN JARAK JAUH

STANDAR PELAYANAN REKOMENDASI PENDIRIAN, PERUBAHAN PTS, PENAMBAHAN PROGRAM STUDI (PRODI) BARU DAN USULAN PENDIDIKAN JARAK JAUH STANDAR PELAYANAN REKOMENDASI PENDIRIAN, PERUBAHAN PTS, PENAMBAHAN PROGRAM STUDI (PRODI) BARU DAN USULAN PENDIDIKAN JARAK JAUH I. Persyaratan Pimpinan Perguruan Tinggi Swasta menyampaikan surat pengantar

Lebih terperinci

Persyaratan dan Prosedur Penyesuaian Perubahan Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta Tahun

Persyaratan dan Prosedur Penyesuaian Perubahan Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta Tahun Persyaratan dan Prosedur Penyesuaian Perubahan Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta Tahun 2016-2017 Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek dan Dikti Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Lebih terperinci

Mekanisme Usul Pembukaan program studi

Mekanisme Usul Pembukaan program studi Mekanisme Usul Pembukaan program studi Direktorat Jenderal Kelembagaan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Desember 2016 Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 1 Mekanisme Usul

Lebih terperinci

Akreditasi Program Studi di PTN-bh

Akreditasi Program Studi di PTN-bh Akreditasi Program Studi di PTN-bh Prof. Tineke Mandang Dr. Wawan Hermawan Prof. Noor Endah Prof. Renanto Topik Bahasan 1. Peraturan Akreditasi Nasional 2. Pembukaan Program Studi PTN Badan Hukum 3. Nomenklatur

Lebih terperinci

PENDIRIAN PERGURUAN TINGGI SWASTA DAN PENYELENGGARAN PROGRAM STUDI PERGURUAN TINGGI SWASTA

PENDIRIAN PERGURUAN TINGGI SWASTA DAN PENYELENGGARAN PROGRAM STUDI PERGURUAN TINGGI SWASTA P R O S E D U R PENDIRIAN PERGURUAN TINGGI SWASTA DAN PENYELENGGARAN PROGRAM STUDI PERGURUAN TINGGI SWASTA Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Gedung D Pintu Satu Senayan Jakarta Pusat

Lebih terperinci

P E D O M A N. Pembukaan Program Studi Pendidikan Profesi Guru di Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan

P E D O M A N. Pembukaan Program Studi Pendidikan Profesi Guru di Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan P E D O M A N Pembukaan Program Studi Pendidikan Profesi Guru di Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Jl. Pintu Satu Senayan, Gedung D Jakarta Pusat

Lebih terperinci

PANDUAN ONLINE PENGAJUAN PROPOSAL PEMBUKAAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JARAK JAUH BAGI PROGRAM DIPLOMA DAN SARJANA DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI

PANDUAN ONLINE PENGAJUAN PROPOSAL PEMBUKAAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JARAK JAUH BAGI PROGRAM DIPLOMA DAN SARJANA DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI 1 PANDUAN ONLINE PENGAJUAN PROPOSAL PEMBUKAAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JARAK JAUH BAGI PROGRAM DIPLOMA DAN SARJANA DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN INDONESIA 2015

Lebih terperinci

PEMBUKAAN PROGRAM STUDI SARJANA, MAGISTER DAN DOKTOR INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG PROSEDUR PENGUSULAN

PEMBUKAAN PROGRAM STUDI SARJANA, MAGISTER DAN DOKTOR INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG PROSEDUR PENGUSULAN PEMBUKAAN PROGRAM STUDI SARJANA, MAGISTER DAN DOKTOR INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG PROSEDUR PENGUSULAN 1920 SATUAN PENJAMINAN MUTU INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2016 1 Prosedur Pendirian Program Studi Institut

Lebih terperinci

BEASISWA PASTI Beasiswa Pascasarjana untuk Tenaga Kependidikan Berprestasi

BEASISWA PASTI Beasiswa Pascasarjana untuk Tenaga Kependidikan Berprestasi Direktorat Kualifikasi Sumber Daya Manusia Direktorat Jenderal Sumber Daya Iptek dan Dikti Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi BEASISWA PASTI Beasiswa Pascasarjana untuk Tenaga Kependidikan

Lebih terperinci

Kebijakan Pendidikan Tinggi Bidang Kesehatan. Ridwan Roy T Kasubdit Pembelajaran Ditjen Dikti

Kebijakan Pendidikan Tinggi Bidang Kesehatan. Ridwan Roy T Kasubdit Pembelajaran Ditjen Dikti Kebijakan Pendidikan Tinggi Bidang Kesehatan Ridwan Roy T Kasubdit Pembelajaran Ditjen Dikti Pengenalan Studi Mahasiswa Baru Universitas Muhammadiyah Malang, 1 September 2010 Pengelolaan PT a. otonomi

Lebih terperinci

Buku Panduan. Panduan Pelaksanaan Program. Penguatan KOPERTIS dalam Penjaminan Mutu Prodi

Buku Panduan. Panduan Pelaksanaan Program. Penguatan KOPERTIS dalam Penjaminan Mutu Prodi Buku Panduan Panduan Pelaksanaan Program Penguatan KOPERTIS dalam Penjaminan Mutu Prodi Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 2018 Hal 1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Format Instrumen dilampirkan pada bagian akhir buku ini.

BAB I PENDAHULUAN. Format Instrumen dilampirkan pada bagian akhir buku ini. Lampiran Peraturan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Nomor 49 tahun 2018 tentang Instrumen Akreditasi Perguruan Tinggi dalam Rangka Penggabungan atau Penyatuan Perguruan Tinggi Swasta yang Tidak

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI NOMOR 35 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM STUDI PROGRAM PROFESI INSINYUR

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI NOMOR 35 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM STUDI PROGRAM PROFESI INSINYUR MENTERI RISET,TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM

Lebih terperinci

LAM-PTKes PETUNJUK TEKNIS

LAM-PTKes PETUNJUK TEKNIS LAM-PTKes PETUNJUK TEKNIS PENGAJUAN AKREDITASI MINIMUM KHUSUS PERGURUAN TINGGI NEGERI BADAN HUKUM (PTN-BH) UNTUK PERSYARATAN PENYELENGGARAAN PROGRAM STUDI KESEHATAN BARU DAN APLIKASI SIMAK MINIMUM LEMBAGA

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2014 TENTANG PENDIRIAN, PERUBAHAN, DAN PEMBUBARAN PERGURUAN TINGGI NEGERI SERTA PENDIRIAN, PERUBAHAN, DAN PENCABUTAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Format Instrumen dilampirkan pada bagian akhir buku ini.

BAB I PENDAHULUAN. Format Instrumen dilampirkan pada bagian akhir buku ini. Lampiran Peraturan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Nomor 48 Tahun 2018 tentang Instrumen Akreditasi Perguruan Tinggi dalam Rangka Penggabungan atau Penyatuan Perguruan Tinggi Swasta yang Melahirkan

Lebih terperinci

PANDUAN PENGAJUAN IJIN PENYELENGGARAAN PROGRAM STUDI BARU DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

PANDUAN PENGAJUAN IJIN PENYELENGGARAAN PROGRAM STUDI BARU DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA 1 PANDUAN PENGAJUAN IJIN PENYELENGGARAAN PROGRAM STUDI BARU DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA 2 1. 2. 3. 4. Latar Belakang Tujuan Kewenangan. Tata

Lebih terperinci

Buku Panduan. Program Asuh PT Unggul 2007

Buku Panduan. Program Asuh PT Unggul 2007 Buku Panduan Program Asuh PT Unggul 2007 Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Januari 2018 Hal 1 DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi A. Latar

Lebih terperinci

Standar Nasional Pendidikan Tinggi

Standar Nasional Pendidikan Tinggi Sosialisasi Standar Nasional Pendidikan Tinggi Berdasarkan UU No. 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi dan Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi Prof.Dr. Johannes

Lebih terperinci

KEBIJAKAN. Direktorat Kelembagaan dan Kerja Sama Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Tinggi dan Riset Republik Indonesia

KEBIJAKAN. Direktorat Kelembagaan dan Kerja Sama Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Tinggi dan Riset Republik Indonesia KEBIJAKAN Pengusulan Izin Program Pendidikan Dokter Spesialis Direktorat Kelembagaan dan Kerja Sama Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Tinggi dan Riset Republik Indonesia Misi

Lebih terperinci

Standar Nasional Pendidikan Tinggi

Standar Nasional Pendidikan Tinggi Sosialisasi Standar Nasional Pendidikan Tinggi Berdasarkan UU No. 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi dan Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi Kementerian

Lebih terperinci

2 Perguruan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5500); 3. Peraturan Pres

2 Perguruan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5500); 3. Peraturan Pres BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1363, 2014 KEMENDIKBUD. Perguruan Tinggi Negeri. Perguruan Tinggi Swasta. Pendirian. Perubahan. Pencabutan Izin. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84 TAHUN 2013 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84 TAHUN 2013 TENTANG PENGANGKATAN DOSEN TETAP NON PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA PERGURUAN TINGGI NEGERI DAN DOSEN TETAP PADA PERGURUAN

Lebih terperinci

Nomor : 0617/E5.4/HP/ Maret 2015 Lamp : - Hal : Pelatihan Calon Asesor Akreditasi Terbitan Berkala Ilmiah

Nomor : 0617/E5.4/HP/ Maret 2015 Lamp : - Hal : Pelatihan Calon Asesor Akreditasi Terbitan Berkala Ilmiah KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI Jalan Jenderal Sudirman, Pintu Satu Senayan, Jakarta 10270 Telepon 021-57946100 (Hunting); Faksimili 021-5731846 Laman: http://dikti.go.id

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2013 TENTANG PENDIRIAN, PERUBAHAN, DAN PENCABUTAN IZIN AKADEMI KOMUNITAS

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2013 TENTANG PENDIRIAN, PERUBAHAN, DAN PENCABUTAN IZIN AKADEMI KOMUNITAS SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2013 TENTANG PENDIRIAN, PERUBAHAN, DAN PENCABUTAN IZIN AKADEMI KOMUNITAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

KOPERTIS WILAYAH XIII

KOPERTIS WILAYAH XIII KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOPERTIS WILAYAH XIII Jl. H. Dimurtala No. 10 Kuta Alam Banda Aceh 23121 Telp. (0651) 31130 Fax. (0651) 31130 Website: www.kopertis13.org; Email: kopertis13@yahoo.com

Lebih terperinci

SELEKSI ANGGOTA MAJELIS AKREDITASI DAN DEWAN EKSEKUTIF BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI TAHUN 2016

SELEKSI ANGGOTA MAJELIS AKREDITASI DAN DEWAN EKSEKUTIF BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI TAHUN 2016 SELEKSI ANGGOTA MAJELIS AKREDITASI DAN DEWAN EKSEKUTIF BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI TAHUN 2016 Sesuai dengan Pasal 55 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi dinyatakan

Lebih terperinci

PERSYARATAN, KUALIFIKASI DAN KOMPOSISI NIDN DAN NIDK, TATA CARA DAN PROSES REGISTRASI, SERTA NOMOR REGISTRASI PENDIDIK DI PERGURUAN TINGGI BAB I

PERSYARATAN, KUALIFIKASI DAN KOMPOSISI NIDN DAN NIDK, TATA CARA DAN PROSES REGISTRASI, SERTA NOMOR REGISTRASI PENDIDIK DI PERGURUAN TINGGI BAB I SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI NOMOR 26

Lebih terperinci

Penomoran Ijazah Nasional (PIN) Sistem Verifikasi Ijazah secara Elektronik (SIVIL) Perubahan Data Mahasiswa (PDM) Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL)

Penomoran Ijazah Nasional (PIN) Sistem Verifikasi Ijazah secara Elektronik (SIVIL) Perubahan Data Mahasiswa (PDM) Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) Penomoran Ijazah Nasional (PIN) Sistem Verifikasi Ijazah secara Elektronik (SIVIL) Perubahan Data Mahasiswa (PDM) Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) Direktorat Pembelajaran Direktorat Jenderal Pembelajaran

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Jadwal Penggunaan Ruangan

LAMPIRAN 1. Jadwal Penggunaan Ruangan LAMPIRAN 1 Jadwal Penggunaan Ruangan A. Jadwal Program Studi Destinasi Pariwisata SEMESTER I Senin 08.00-10.00 A1-A2 Agama Senin 10.00-12.00 A1-A2 Pancasila Senin 13.00-15.00 A1-A2 Pengantar Ilmu pariwisata

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI DEL No. 024/ITDel/Rek/SK/III/18. Tentang PEDOMAN KESESUAIAN BIDANG KEILMUAN DOSEN INSTITUT TEKNOLOGI DEL

SURAT KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI DEL No. 024/ITDel/Rek/SK/III/18. Tentang PEDOMAN KESESUAIAN BIDANG KEILMUAN DOSEN INSTITUT TEKNOLOGI DEL SURAT KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI DEL No. 024/ITDel/Rek/SK/III/18 Tentang PEDOMAN KESESUAIAN BIDANG KEILMUAN DOSEN INSTITUT TEKNOLOGI DEL REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI DEL Menimbang : a. bahwa dosen

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Juli 2016 Koordinator, ttd. Abdul Hakim Halim NIP

KATA PENGANTAR. Bandung, Juli 2016 Koordinator, ttd. Abdul Hakim Halim NIP KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan karunia-nya Standar Pelayanan Publik Kopertis Wilayah IV ini dapat tersusun. Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang

Lebih terperinci

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2018 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PENYUSUNAN

Lebih terperinci

Untitled document. Undang-Undang:

Untitled document. Undang-Undang: Untitled document Undang-Undang: - Undang-undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2014 Tentang Keinsinyuran - Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara - Undang-undang

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.597, 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. Akademi Komunitas. Pendidikan.Izin. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2013

Lebih terperinci

2015, No Keputusan Presiden Nomor 121/P Tahun 2014 Mengenai Pembentukan Kementerian dan Pengangkatan Menteri Kabinet Kerja Periode

2015, No Keputusan Presiden Nomor 121/P Tahun 2014 Mengenai Pembentukan Kementerian dan Pengangkatan Menteri Kabinet Kerja Periode BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1013, 2015 KEMENRISTEK-DIKTI. Perguruan Tinggi Swasta. Pembinaan. Program. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN TINGGI DAN PENGELOLAAN PERGURUAN TINGGI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN TINGGI DAN PENGELOLAAN PERGURUAN TINGGI PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN TINGGI DAN PENGELOLAAN PERGURUAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS MULAWARMAN Alamat: Rektorat Kampus Gunung Kelua, Jl. Kuaro Kotak Pos 1068 Samarinda 75119 Telepon (0541) 741118 Faksimili (0541) 747479-732870 Laman :

Lebih terperinci

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM NOMOR : Dj.I/529/2010 TENTANG

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM NOMOR : Dj.I/529/2010 TENTANG PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM NOMOR : Dj.I/529/2010 TENTANG PEDOMAN PERPANJANGAN IJIN PENYELENGGARAAN PROGRAM STUDI PADA PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM (PTAI) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN TINGGI DAN PENGELOLAAN PERGURUAN TINGGI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN TINGGI DAN PENGELOLAAN PERGURUAN TINGGI SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN TINGGI DAN PENGELOLAAN PERGURUAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG

SALINAN PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG PENERBITAN REKOMENDASI PEMBUKAAN, PEMBINAAN, DAN PENUTUPAN PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER GIGI SPESIALIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

Pedoman. Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi

Pedoman. Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi Pedoman Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Penjaminan Mutu 2017 Pedoman Sistem Penjaminan

Lebih terperinci

PEDOMAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL PENDIDIKAN AKADEMIK - PENDIDIKAN VOKASI - PENDIDIKAN PROFESI - PENDIDIKAN JARAK JAUH

PEDOMAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL PENDIDIKAN AKADEMIK - PENDIDIKAN VOKASI - PENDIDIKAN PROFESI - PENDIDIKAN JARAK JAUH PEDOMAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL PENDIDIKAN AKADEMIK - PENDIDIKAN VOKASI - PENDIDIKAN PROFESI - PENDIDIKAN JARAK JAUH Disusun oleh: Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Direktorat

Lebih terperinci

PEDOMAN SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI. Disusun oleh:

PEDOMAN SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI. Disusun oleh: PEDOMAN SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI Disusun oleh: Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Penjaminan Mutu 2016 ii

Lebih terperinci

NOMENKLATUR PROGRAM STUDI

NOMENKLATUR PROGRAM STUDI NOMENKLATUR PROGRAM STUDI Aris Junaidi Direktur Penjaminan Mutu KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI Jakarta, 5 DESEMBER 2017 Topik Pembahasan 1 PENYESUAIAN NAMA PRODI DAN NOMENKLATUR 2

Lebih terperinci

Pedoman Sistem Penjaminan Mutu Internal Pendidikan Akademik Pendidikan Vokasi Pendidikan Profesi Pendidikan Jarak Jauh

Pedoman Sistem Penjaminan Mutu Internal Pendidikan Akademik Pendidikan Vokasi Pendidikan Profesi Pendidikan Jarak Jauh Pedoman Sistem Penjaminan Mutu Internal Pendidikan Akademik Pendidikan Vokasi Pendidikan Profesi Pendidikan Jarak Jauh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Direktorat Jenderal Pembelajaran

Lebih terperinci

Buku pedoman ini disusun sebagai acuan bagi semua pihak yang terkait dengan pelaksanaan penyaluran tunjangan profesi guru.

Buku pedoman ini disusun sebagai acuan bagi semua pihak yang terkait dengan pelaksanaan penyaluran tunjangan profesi guru. PEDOMAN PELAKSANAAN PENYALURAN TUNJANGAN PROFESI GURU DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2008 KATA PENGANTAR UU No 14 Tahun 2005 Tentang

Lebih terperinci

KATA SAMBUTAN. Direktur Jenderal,, Kelembagaan Ilmu Pengetahuan dan Pendidikan Tinggi, ttd. Patdono Suwignjo NIP

KATA SAMBUTAN. Direktur Jenderal,, Kelembagaan Ilmu Pengetahuan dan Pendidikan Tinggi, ttd. Patdono Suwignjo NIP 1 KATA SAMBUTAN Dalam berbagai kesempatan Presiden Indonesia menjelaskan salah satu pilar pengembangan Sumber Daya Manusia adalah Pengembangan SDM berbasis vokasi. Hal ini sangat strategis mengingat tidak

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGAJUAN USULAN AKREDITASI JURNAL ILMIAH TAHUN 2000

PEDOMAN PENGAJUAN USULAN AKREDITASI JURNAL ILMIAH TAHUN 2000 PEDOMAN PENGAJUAN USULAN AKREDITASI JURNAL ILMIAH TAHUN 2000 dan Badan Akreditasi Nasional Mei 2000 1 I. LATAR BELAKANG Peranan Perguruan Tinggi dalam pembangunan Ilmu Pengetahuan dan teknologi tidak saja

Lebih terperinci

PANDUAN TATA CARA INTEGRASI DATA PTAI PADA SISTEM PANGKALAN DATA PENDIDIKAN TINGGI (PDPT) DAN PENGELOLAAN NOMOR INDUK DOSEN NASIONAL

PANDUAN TATA CARA INTEGRASI DATA PTAI PADA SISTEM PANGKALAN DATA PENDIDIKAN TINGGI (PDPT) DAN PENGELOLAAN NOMOR INDUK DOSEN NASIONAL PANDUAN TATA CARA INTEGRASI DATA PTAI PADA SISTEM PANGKALAN DATA PENDIDIKAN TINGGI (PDPT) DAN PENGELOLAAN NOMOR INDUK DOSEN NASIONAL A. Pendahuluan Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDPT) merupakan kumpulan

Lebih terperinci

PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG PENERBITAN REKOMENDASI PEMBUKAAN DAN PENUTUPAN PROGRAM STUDI DOKTER

PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG PENERBITAN REKOMENDASI PEMBUKAAN DAN PENUTUPAN PROGRAM STUDI DOKTER PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG PENERBITAN REKOMENDASI PEMBUKAAN DAN PENUTUPAN PROGRAM STUDI DOKTER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA,

Lebih terperinci

Tata Cara Penyelenggaraan Rekognisi Pembelajaran Lampau(RPL) BAGIAN 2: RPL TIPE B & RPL DOSEN dalam TUGAS

Tata Cara Penyelenggaraan Rekognisi Pembelajaran Lampau(RPL) BAGIAN 2: RPL TIPE B & RPL DOSEN dalam TUGAS Tata Cara Penyelenggaraan Rekognisi Pembelajaran Lampau(RPL) BAGIAN 2: RPL TIPE B & RPL DOSEN dalam TUGAS Direktorat Pembelajaran Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI

Lebih terperinci

Panduan Pelaksanaan TAHUN 2018

Panduan Pelaksanaan TAHUN 2018 Panduan Pelaksanaan BEASISWA SERTIFIKASI KOMPETENSI MAHASISWA BIDIKMISI PENDIDIKAN TINGGI VOKASI TAHUN 2018 DIREKTORAT PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN PERGURUAN TINGGI DIREKTORAT JENDERAL KELEMBAGAAN ILMU PENGETAHUAN,

Lebih terperinci

PEDOMAN TEKNIS BEASISWA PENINGKATAN PRESTASI AKADEMIK (PPA) TAHUN 2018

PEDOMAN TEKNIS BEASISWA PENINGKATAN PRESTASI AKADEMIK (PPA) TAHUN 2018 PEDOMAN TEKNIS BEASISWA PENINGKATAN PRESTASI AKADEMIK (PPA) TAHUN 2018 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA WILAYAH VII Jl. Dr. Ir. H. Soekarno No. 177,

Lebih terperinci

2014, No.16 2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi adalah pengaturan

2014, No.16 2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi adalah pengaturan LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.16, 2014 PENDIDIKAN. Pendidikan Tinggi. Perguruan Tinggi. Pengelolaan. Penyelenggaraan. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

Lebih terperinci

Buku Pedoman. Panduan Pemberian Bantuan Operasional Akreditasi Program Studi Direktorat Jenderal DAFTAR Pembelajaran ISI dan Kemahasiswaan

Buku Pedoman. Panduan Pemberian Bantuan Operasional Akreditasi Program Studi Direktorat Jenderal DAFTAR Pembelajaran ISI dan Kemahasiswaan Buku Pedoman Panduan Pemberian Bantuan Operasional Akreditasi Program Studi 2007 Direktorat Jenderal DAFTAR Pembelajaran ISI dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Halaman Tinggi

Lebih terperinci

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 91 TAHUN 2017 TENTANG PERPINDAHAN DOSEN DAN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL NOMOR 7293 TAHUN 2015 TENTANG

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL NOMOR 7293 TAHUN 2015 TENTANG KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL NOMOR 7293 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENJARINGAN, PEMBERIAN PERTIMBANGAN DAN PENYELEKSIAN REKTOR/KETUA PERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN ISLAM NEGERI PADA KEMENTERIAN AGAMA DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51/M-DAG/PER/7/2017 TENTANG PERUSAHAAN PERANTARA PERDAGANGAN PROPERTI

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51/M-DAG/PER/7/2017 TENTANG PERUSAHAAN PERANTARA PERDAGANGAN PROPERTI MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51/M-DAG/PER/7/2017 TENTANG PERUSAHAAN PERANTARA PERDAGANGAN PROPERTI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1372, 2015 KEMENRISTEK-DIKTI. Perguruan Tinggi. Registrasi Pendidik. Pencabutan. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26

Lebih terperinci

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO NOMOR 2 TAHUN 2015

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO NOMOR 2 TAHUN 2015 SALINAN PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PENGANGKATAN PIMPINAN UNIVERSITAS DIPONEGORO DAN PIMPINAN FAKULTAS PADA UNIVERSITAS DIPONEGORO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BEASISWA PENDIDIKAN PASCASARJANA DALAM NEGERI (BPP-DN) UNTUK TENAGA KEPENDIDIKAN

BEASISWA PENDIDIKAN PASCASARJANA DALAM NEGERI (BPP-DN) UNTUK TENAGA KEPENDIDIKAN I. PENDAHULUAN Sebagai lembaga penyelenggara pendidikan tinggi, perguruan tinggi mempunyai peran dan fungsi strategis dalam mewujudkan amanat Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Lebih terperinci

PANDUAN PROGRAM HIBAH REVITALISASI LEMBAGA PENDIDIKAN TENAGA KEPENDIDIKAN UNTUK PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PROGRAM STUDI SARJANA PENDIDIKAN

PANDUAN PROGRAM HIBAH REVITALISASI LEMBAGA PENDIDIKAN TENAGA KEPENDIDIKAN UNTUK PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PROGRAM STUDI SARJANA PENDIDIKAN PANDUAN PROGRAM HIBAH REVITALISASI LEMBAGA PENDIDIKAN TENAGA KEPENDIDIKAN UNTUK PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PROGRAM STUDI SARJANA PENDIDIKAN DIREKTORAT PEMBELAJARAN DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

02/PP/DITDIKTENDIK/2014 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN KETUA PROGRAM STUDI BERPRESTASI

02/PP/DITDIKTENDIK/2014 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN KETUA PROGRAM STUDI BERPRESTASI 02/PP/DITDIKTENDIK/2014 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN KETUA PROGRAM STUDI BERPRESTASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2014

Lebih terperinci

Pedoman Beasiswa PasTi

Pedoman Beasiswa PasTi Pedoman Beasiswa PasTi (Beasiswa Pascasarjana Tenaga Kependidikan Berprestasi) Direktorat Kualifikasi Sumber Daya Manusia Direktorat Jenderal Sumber Daya Iptek dan Dikti Kementerian Riset, Teknologi, dan

Lebih terperinci

PENGUMUMAN No. 0037/PL1.R5/OT/2018 PENDAFTARAN CALON DIREKTUR POLITEKNIK NEGERI BANDUNG MASA BAKTI

PENGUMUMAN No. 0037/PL1.R5/OT/2018 PENDAFTARAN CALON DIREKTUR POLITEKNIK NEGERI BANDUNG MASA BAKTI SENAT POLITEKNIK NEGERI BANDUNG Jln. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga, Bandung 40012, Kotak pos 1234, Telepon (022) 2013789, Fax. (022) 2013889 Homepage: www.polban.ac.id Email: polban@polban.ac.id PENGUMUMAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG AKREDITASI PROGRAM STUDI DAN PERGURUAN TINGGI

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG AKREDITASI PROGRAM STUDI DAN PERGURUAN TINGGI SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG AKREDITASI PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI Gedung DIKTI Jl. Jenderal Sudirman Pintu I, Senayan, Jakarta 10270 Telp.(021) 57946100; Faks. (021) 5731846 Nomor : 66/D3/LL/2010 19

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : PERATURAN LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI NASIONAL TENTANG SERTIFIKASI DAN REGISTRASI TENAGA AHLI. BAB I KETENTUAN UMUM.

MEMUTUSKAN : PERATURAN LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI NASIONAL TENTANG SERTIFIKASI DAN REGISTRASI TENAGA AHLI. BAB I KETENTUAN UMUM. an Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2000 tentang Usaha dan Peran Masyarakat Jasa Konstruksi (Lembaran Negara RI Tahun 2010 Nomor 157); 2. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Lebih terperinci

PENGUMUMAN. NOMOR: 3979/Pansel-JPT Madya/IX/2016

PENGUMUMAN. NOMOR: 3979/Pansel-JPT Madya/IX/2016 PENGUMUMAN NOMOR: 3979/Pansel-JPT Madya/IX/2016 TENTANG SELEKSI TERBUKA JABATAN PIMPINAN TINGGI MADYA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2016 Dalam rangka pelaksanaan amanat Undang-undang Nomor

Lebih terperinci

REGISTRASI PENDIDIK PADA PERGURUAN TINGGI

REGISTRASI PENDIDIK PADA PERGURUAN TINGGI REGISTRASI PENDIDIK PADA PERGURUAN TINGGI Oleh : Mulyono Kasubdit Kompetensi Sumber Daya Manusia Direktorat Karir dan Kompetensi Sumber Daya Manusia Direktorat Jenderal Sumber Daya Iptek dan Dikti STRUKTUR

Lebih terperinci

BUKU-3 PEDOMAN SERTIFIKASI PENDIDIK UNTUK DOSEN TAHUN 2017

BUKU-3 PEDOMAN SERTIFIKASI PENDIDIK UNTUK DOSEN TAHUN 2017 BUKU-3 PEDOMAN SERTIFIKASI PENDIDIK UNTUK DOSEN TAHUN 2017 TIM SERDOS DIREKTORAT KARIER DAN KOMPETENSI SDM KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI 2017 Laman Aplikasi Sistem Serdos pihak-pihak

Lebih terperinci

PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA TENTANG NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA TENTANG NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG PENERBITAN REKOMENDASI PEMBUKAAN DAN PENUTUPAN PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KONSIL KEDOKTERAN

Lebih terperinci

Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasama yang baik kami ucapkan terima kasih. Direktur Jenderal, Ttd.

Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasama yang baik kami ucapkan terima kasih. Direktur Jenderal, Ttd. DAN PENDIDIKANN TINGGI Telp. (021) 57946100 Fax (021)57946062 Nomor : 236/C.C4/KL/2016 25 Februari 2016 Lampiran : - Hal : Perpanjangan Pengusulan Pendirian Perguruan Tinggi Swasta, Perubahan Bentuk Perguruan

Lebih terperinci

Oleh: Tim Pengembang SPMI Ditjen Dikti, Kemdikbud

Oleh: Tim Pengembang SPMI Ditjen Dikti, Kemdikbud Kebijakan Nasional Sistem Penjaminan Mutu Eksternal atau Akreditasi Berdasarkan UU No. 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi dan Permendikbud No. 87 Tahun 2014 Tentang Akreditasi Program Studi dan Perguruan

Lebih terperinci

PANDUAN PENGGUNAAN LAMAN PDDIKTI

PANDUAN PENGGUNAAN LAMAN PDDIKTI PANDUAN PENGGUNAAN LAMAN PDDIKTI PENGAJUAN NOMOR REGISTRASI DOSEN DAN MENU PELAPORAN Disusun oleh : INDERA ZAINUL MUTTAQIEN Tim PDDikti Kopertis Wilayah VII Dashboard PT Pada Dashboard ditampilkan : 1.

Lebih terperinci