KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SENAT INSTITUT SENI INDONESIA PADANGPANJANG

Transkripsi

1 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SENAT INSTITUT SENI INDONESIA PADANGPANJANG Jalan Bahder Johan Padangpanjang 27128, Sumatera Barat; Telp , Fax ; ; website; =============================================================== K E P U T U S A N SENAT SENAT INSTITUT SENI INDONESIA PADANGPANJANG NOMOR: 074/IT7/KL/2014 TANGGAL: 7 Juli 2014 TENTANG JADWAL, PERSYARATAN, TATA CARA PENDAFTARAN, TATA TERTIB PENJARINGAN, TATA CARA PEMUNGUTAN SUARA DAN TATA TERTIB PEMILIHAN REKTOR INSTITUT SENI INDONESIA PADANGPANJANG MASA JABATAN SENAT INSTITUT SENI INDONESIA PADANGPANJANG Menimbang Mengingat Memperhatikan : a. bahwa sebagai tindak lanjut Rapat Senat Institut Seni Indonesia Padangpanjang pada tanggal 7 Juli 2014 dan agar pemilihan Rektor Institut Seni Indonesia Padangpanjang masa jabatan berjalan lancar dan tertib, maka perlu ditetapkan Jadwal, Persyaratan, Tata Cara Pendaftaran,Tata Tertib Penjaringan, Tata Cara Pemungutan Suara dan Tata Tertib Pemilihan Rektor Institut Seni Indonesia Padangpanjang masa jabatan oleh Senat Insitut Seni Indonesia Padngpanjang; b. bahwa berhubung dengan hal tersebut di atas, maka perlu ditetapkan dengan surat Keputusan Senat Institut Seni indonesia Padangpanjang; : 1. Undang-Undang: a. Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi; b. Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen; c. Nomor 5 Tahun 2014 Tentang ASN. 2. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Pendidikan Tinggi; 3. Peraturan Presiden Nomor 60 Tahun 2009 Tentang Peralihan Status STSI menjadi ISI; 4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI a. Nomor 29 Tahun 2010 Tentang OTK; b. Nomor 13 Tahun 2012 tentang Pendelegasian Wewenang Dalam Lingkungan Kemendikbud; c. Nomor 33 Tahun 2012 Tentang Pengangkatan Rektor; d. Nomor 37 Tahun 2014 Tentang Statuta ISI Padangpanjang. 5. Surat Perintah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 43281/A4.4/KP/2014 : Berita Acara Rapat Senat ISI Padangpanjang Nomor: 071/IT7/KL/2014 tanggal7 Juli 2014;

2 M E M U T U S K A N Menetapkan Kesatu Kedua Ketiga : KEPUTUSAN SENAT INSTITUT SENI INDONESIA PADANGPANJANG TENTANG JADWAL, PERSYARATAN, TATA CARA PENDAFTARAN, TATA TERTIB PENJARINGAN, TATA CARA PEMUNGUTAN SUARA DAN TATA TERTIB PEMILIHAN REKTOR INSTITUT SENI INDONESIA PADANGPANJANG MASA JABATAN : Jadwal, Persyaratan, Tata Cara Pendaftaran, Tata Tertib Penjaringan, Tata Cara Pemungutan Suara dan Tata Tertib Pemilihan Rektor ISI Padangpanjang masa jabatan sebagaimana tersebut pada lampiran surat keputusan ini. : Jadwal, Persyaratan, Tata Cara Pendaftaran, Tata Tertib Penjaringan, Tata Cara Pemungutan Suara dan Tata Tertib Pemilihan Rektor Institut Seni Indonesia Padangpanjang sebagaimana tersebut pada lampiran Surat Keputusan ini digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan pemilihan Rektor masa jabatan : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. DITETAPKAN DI : Padangpanjang PADA TANGGAL : 7 Juli 2014 KETUA SENAT Herwanfakhrizal.S.Sn.,M.Hum NIP Salinan Keputusan ini disampaikan kepada Yth : 1. Mendikbud R.I di Jakarta ; 2. Dirjen Dikti Kemendikbud di Jakarta; 3. Sekjen Kemendikbud R.I di Jakarta ; 4. Kepala Biro Hukum Kemendikbud.RI di Jakarta 5. Para Pembantu Rektor Institut Seni Indonesia Padangpanjang 6. Para Dekan Fakultas di Institut Seni Indonesia Padangpanjang 7. Para Ketua Lembaga Institut Seni Indonesia Padangpanjang

3 LAMPIRAN : SURAT KEPUTUSAN SENAT INSTITUT SENI INDONESIA PADANGPANJANG NOMOR: 074/IT7/KL/2014 TANGGAL: 7 Juli 2014 A. JADWAL KEGIATAN PEMILIHAN REKTOR INSTITUT SENI INDONESIA PADANGPANJANG No KEGIATAN TANGGAL A. Tahap Penjaringan Bakal Calon 1. Rapat Koordinasi, pembenahan kelengkapan sekretariat 6 s/d 11 Agustus 2014 panitia dan penyusunan proposal kegiatan 2. Sosialisasi persyaratan dan tata tertib untuk menjadi 13 s/d 17 Agustus 2014 bakal calon Rektor 3. Pendaftaran Bakal Calon Rektor 14 s/d 27 Agustus 2014 ( ) WIB 4. Inventarisasi dan Seleksi Administrasi 28 Agustus 5. Penyampaian visi, misi dan program kerja Bakal 29 Agustus 2014 Calon Rektor dihadapan Civitas Akademika Institut Seni Indonesia Padangpanjang 6. Konvensi Bakal Calon 1 September Panitia melaporkan hasil penjaringan kepada Senat secara tertulis 2 September 2014 B. Tahap Penyaringan Calon 1. Dialog terbuka dan Penyampaian visi, misi dan 4 September 2014 program kerja Bakal Calon Rektor dihadapan Senat Institut Seni Indonesia Padangpanjang 2. Penyaringan calon Rektor melalui pemungutan suara di 5 September 2014 forum Senat Institut Seni Indonesia 3. Laporan hasil penyaringan Calon Rektor 6 September Penetapan Calon Rektor Definitif 7 September Laporan hasil Penyaringan calon rektor 8 s/d 15 September 2014 (menyampaikan data riwayat hidup dan program kerja para calon Rektor kepada Mendikbud) 6. Persiapan Sidang Pleno pemilihan rektor 30 September 2014 C. Tahap Pemilihan Calon 1. Sidang Pleno Pemilihan calon Rektor melalui 1 Oktober 2014 pemungutan suara oleh Mendikbud dan Senat dalam sidang Senat Penandatanganan Berita Acara perhitungan suara 2. Pembuatan laporan hasil pemilihan calon Rektor 2 Oktober 2014 B. PERSYARATAN CALON REKTOR : 1. Persyaratan Umum; a. Dosen Pegawai Negeri Sipil aktif Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; b. Beriman dan bertaqwa ke pada Tuhan YME; c. Berusia paling tinggi 60 (enam puluh) tahun pada saat berakhirnya masa jabatan Rektor yang sedang menjabat;

4 d. Memiliki pengalaman manajerial dilingkungan Perguruan Tinggi paling rendah sebagai Ketua Jurusan atau sebutan lain sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun; e. Bersedia dicalonkan menjadi pemimpin Perguruan Tinggi yang dinyatakan secara tertulis; f. Memiliki setiap unsur penilaian pekerjaan (DP3) bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir; g. Tidak sedang menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan yang dinyatakan secara tertulis; dan h. Tidak pernah dipidana berdasarkan keputusan pengadilan yang memiliki kekuatan hukum tetap karena melakukan perbuatan yang diancam pidana kurungan. i. Tidak pernah dijatuhi hukuman disiplin PNS tingkat ringan, sedang dan berat 2. Persyaratan Khusus; a. Berpendidikan Doktor (S3) bagi calon Rektor; b. Memperoleh gelar kehormatan Proffesor Doktor (Prof. Dr.) bagi calon rektor dari Perguruan Tinggi Seni Negeri dan Perguruan Tinggi Negeri yang memiliki Fakultas Seni dan Budaya di luar ISI Padangpanjang; dan c. Menduduki jabatan akademik paling rendah Lektor Kepala. 3. Persyaratan Tambahan a. Sehat jasmani yang dibuktikan dengan surat keterangan dari dokter (RSUD); b. Memiliki komitmen dan integritas pengembangan ISI Padangpanjang; c. Melampirkan dan bersedia mempresentasikan visi, misi, program kerja dan pengembangan ISI Padangpanjang sebagai calon Rektor di hadapan senat; d. Melampirkan biodata sebagai dasar penilaian kinerja (dalam kurun waktu 3 tahun terakhir, Beban Kerja Dosen (BKD) 2 semester terakhir; e. Memiliki kreativitas dan produktivitas dalam menjalin hubungan kerjasama dengan pihak dalam dan pihak luar ISI Padangpanjang; f. Berkepribadian yang baik, beretika, berwibawa, rapi dan bersih; dan g. Sanggup bertugas penuh waktu sebagai pimpinan serta harus hadir selama jam kerja. C. TATA CARA PENDAFTARAN BAKAL CALON REKTOR : Dosen yang memenuhi syarat melakukan pendaftaran bakal calon dengan cara sebagai berikut : 1. Mengisi formulir Surat Kesediaan yang sudah disiapkan; 2. Menyerahkan Surat kesediaan yang sudah diisi sesuai jadwal yang ditentukan ke Sekretariat Panitia Pemilihan Rektor, di Gedung Rektorat ISI Padangpanjang Lt II dan dilampiri: a. Surat pernyataan bersedia melepaskan jabatan sebelumnya apabila telah ditetapkan sebagai rektor; b. Surat keterangan sehat dari dokter (RSUD) c. Visi-Misi dan program kerja Calon Rektor. d. Biodata, dilampiri Beban Kerja Dosen dua semester terakhir. e. Surat pernyataan (bermaterai 6000) tidak sedang mengikuti pendidikan lanjut, tidak pernah tersangkut masalah pidana dengan ancaman hukuman minimal satu tahun dan tidak pernah melakukan perbuatan tidak terpuji dan bersedia mematuhi peraturan serta tata tertib pemilihan calon rektor (Formulir disediakan).

5 f. Foto copy: KTP, Karpeg, SK Jabatan Fungsional terakhir, ijasah S3, DP3 dua tahun terakhir, dan SK jabatan manajerial (Min Kajur atau yang setara) g. Bagi bakal calon diluar Institut Seni Indonesia Padangpanjang, melampirkan Fotocopy SK Guru Besar. 3. Bakal calon rektor harus menandatangani pakta integritas. D. TATATERTIB PENJARINGAN BAKAL CALON 1. Tata cara proses penjaringan bakal calon Rektor sebagai berikut: a. Panitia menyebarkan informasi tentang tatacara, syarat pendaftaran, dan jadwal pemilihan calon rektor; b. Sosialisasi dilaksanakan melalui pengiriman informasi lengkap secara tertulis ke Dekan, Web ISI Padangpanjang, dan pers release ke media massa; c. Bagi dosen yang memenuhi syarat (Ijasah S3 dan Jabatan Fungsional minimal Lektor Kepala) untuk mencalonkan diri sebagai bakal calon (balon) rektor, disediakan blanko Pernyataan Kesediaan menjadi balon rektor; d. Dosen yang berminat, segera menyerahkan kembali blanko kesediaan menjadi bakal calon rektor yang telah diisi sesuai jadwal yang ditentukan ke Sekretariat Panitia Pemilihan Rektor, di Gedung Rektorat ISI Padangpanjang Lt II Jalan Bahder Johan Padangpanjang 27128, Sumatera Barat; e. Dosen yang tidak menyerahkan surat pernyataan sampai batas waktu yang ditentukan dianggap tidak mencalonkan diri; f. Bagi yang bersedia, tetapi terlambat menyerahkan berkas kesediaan dan persyaratan lain, dinyatakan gugur sebagai balon rektor; g. Jumlah bakal calon rektor untuk dapat diselenggarakan pemilihan minimal 4 (empat) orang; h. Apabila sampai dengan batas akhir waktu pendaftaran jumlah bakal calon rektor yang mendaftar kurang dari 4 (empat) orang, maka waktu pendaftaran diperpanjang selama 2 (dua) kali 24 (dua puluh empat) jam; i. Apabila sampai dengan batas akhir perpanjangan waktu 2 (dua) kali 24 (dua puluh empat) jam jumlah bakal calon rektor yang mendaftar masih kurang dari 4 (empat) orang maka ketua senat melalui persetujuan anggota senat manunjuk dosen yang memenuhi persyaratan untuk didaftarkan sebagai bakal calon rektor; j. Sehari setelah batas waktu penyerahan Surat Pernyataan Kesediaan, panitia akan melaksanakan seleksi administratif untuk menentukan kelayakan bakal calon; k. Panitia menyelenggarakan konvensi bakal calon rektor oleh civitas akademika untuk menetapkan 4 (empat) orang bakal calon rektor; 2. Tata cara proses konvensi penjaringan bakal calon Rektor: a. Panitia menetapkan nomor urut bakal calon rektor sesuai dengan nomor urut pendaftaran; b. Bakal calon rektor menyampaikan visi, misi dan program kerja dihadapan civitas akademika pada jadwal yang telah ditetapkan panitia; c. Bakal calon rektor yang tidak menyampaikan visi, misi dan program kerja dihadapan civitas akademika pada jadwal yang telah ditetapkan panitia dianggap gugur; d. Peserta konvensi adalah dosen dan mahasiswa yang dibuktikan dengan tanda peserta konvensi bagi dosen dan kartu mahasiswa bagi mahasiswa; e. Setiap peserta konvensi mempunyai 1 (satu) hak suara;

6 f. Pemberian suara disurat suara dinyatakan sah apabila dilakukan dengan memberikan satu tanda silang (X) pada foto dan/atau nama bakal calon dikartu suara; g. Panitia melakukan penghitungan suara konvensi dihadapan civitas akademika dengan disaksikan oleh 3 (tiga) orang saksi yang ditetapkan panitia; h. Hasil penghitungan suara konvensi dibacakan oleh Ketua panitia, dilanjutkan dengan penandatanganan naskah berita acara hasil penghitungan suara konvensi yang ditanda tangani oleh panitia, dan saksi; i. Panitia melaporkan hasil penjaringan kepada Senat secara tertulis untuk ditetapkan sebagai bakal calon Rektor definitif; E. TATATERTIB PENYARINGAN BAKAL CALON a. Panitia menyelenggarakan pemilihan tahap penyaringan oleh Senat untuk menetapkan 3 (tiga) orang calon melalui uji kelayakan dan dialog terbuka di forum Senat; b. Dalam hal hasil pemilihan Senat diperoleh 2 (dua) bakal calon yang memiliki nilai yang sama dan keduanya menduduki peringkat ketiga, dilakukan penyaringan ulang dengan cara pemungutan suara terhadap 2 (dua) bakal calon yang memiliki nilai yang sama tersebut. c. Penarikan nomor undian; d. Panitia melaporkan hasil penyaringan calon Rektor dan kepada Ketua Senat secara tertulis untuk ditetapkan sebagai calon Rektor; e. Ketua senat menerbitkan surat penetapan calon Rektor selambatlambatnya tiga (3) hari setelah Panitia melaporkan hasil penyaringan calon Rektor kepada Ketua Senat; f. Ketua Senat bersama Sekretaris Senat mengantarkan hasil penyaringan calon Rektor dengan kelengkapan daftar riwayat hidup serta program kerja kepada Menteri selambat-lambatnya dua (2) minggu sebelum sidang pemilihan. F. TATA TERTIB SIDANG PLENO PEMILIHAN CALON REKTOR 1. Pemilihan calon Rektor diselenggarakan dalam sidang pleno Senat; 2. Sidang pleno Senat seperti dimaksud pada nomor 1 (satu) dinyatakan sah jika dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua per tiga) dari jumlah Anggota Senat; 3. Apabila rapat senat tidak memenuhi forum seperti tersebut pada nomor 2 (dua), maka rapat senat ditunda selama 1 (satu) jam untuk memenuhi forum; 4. Apabila setelah diundur sebagaimana tersebut pada nomor 2 belum tercapai, maka rapat dinyatakan sah apabila dihadiri 50 (lima puluh) persen plus 1 (satu); 5. Anggota Senat yang mencalonkan diri sebagai calon Rektor berhak memberikan suara; 6. Ketua Panitia melaporkan bakal calon Rektor dalam sidang pleno Senat berdasarkan keputusan Ketua Senat; 7. Penjelasan tata laksana pemilihan oleh Panitia; 8. Pemilihan Rektor oleh Senat dan Menteri; 9. Pemungutan suara diselenggarakan secara tertutup dengan ketentuan: a. Menteri memiliki 35% (tiga puluh lima persen) hak suara dari total pemilih; dan b. Senat memiliki 65% (enam puluh lima persen) hak suara dan masing-masing anggota Senat memiliki hak suara yang sama.

7 10. Sebelum dilaksanakan pemilihan para calon Rektor secara berurutan,berdasarkan nomor undian, memaparkan visi, misi, program kerja dan pengembangan ISI Padangpanjang, waktu masing-masing maksimum 30 menit terdiri atas 15 menit pemaparan dan 15 menit tanya jawab, dihadapan senat yang dipandu oleh moderator yang ditunjuk oleh Panitia; 11. Setelah seluruh anggota senat yang hadir selesai memberikan suara, ketua panitia membuka kotak suara dan menghitung perolehan suara, disaksikan oleh tiga (3) orang saksi yang ditunjuk oleh senat; 12. Hasil penghitungan suara dibacakan oleh ketua panitia dan disahkan oleh senat; 13. Panitia membuat berita acara pemilihan calon Rektor, kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan naskah berita acara hasil penghitungan suara calon Rektor oleh anggota Senat dan Menteri. G. TATA LAKSANA PEMILIHAN CALON REKTOR 1. Tata cara proses pemilihan Rektor: a. Menteri dan Senat melakukan pemilihan Rektor dalam sidang Senat terbuka; b. Menteri dapat memberi kuasa kepada pejabat yang ditunjuk untuk melakukan pemilihan sebagaimana dimaksud huruf a; c. Pemilihan oleh Senat dila kukan dengan cara satu orang satu suara; d. Pemilihan calon Rektor dilaksanakan menggunakan surat suara tertutup yang disediakan oleh Panitia; Surat suara berisi dan foto bakal calon Rektor yang ditandatangani oleh ketua dan sekretaris panitia; e. Anggota senat dipanggil sesuai dengan urutan dalam daftar hadir untuk melaksanakan pemungutan suara dalam bilik suara, kemudian memasukkan surat suara ke dalam kotak suara yang disediakan panitia; f. Pemberian suara disurat suara dinyatakan sah apabila dilakukan dengan memberikan satu tanda silang (X) pada kartu suara; g. Batas akhir waktu pemberian suara oleh anggota senat adalah 10 (sepuluh) menit setelah anggota senat terakhir memberikan suaranya; h. Kartu suara dianggap sah apabila tidak rusak, robek, tidak ada tulisan dan atau tanda lain selain tanda silang, hanya ada 1 (satu) tanda silang pada satu calon; i. Panitia menyiapkan papan hitung yang berisi semua nama calon Rektor yang disusun sesuai nomor urut; j. Dalam hal pemilihan menghasilkan 2 (dua) orang calon Rektor memperoleh jumlah suara tertinggi dengan jumlah suara yang sama, dilakukan pemilihan putaran kedua pada hari yang sama untuk menentukan suara terbanyak dari kedua calon Rektor tersebut; dan k. Panitia melaporkan hasil pemilihan Rektor kepada Ketua Senat untuk seterusnya diteruskan kepada Menteri selambat-lambatnya 3 (tiga) hari setelah pemilihan. 2. Tata cara pengangkatan: a. Rektor terpilih adalah calon Rektor ya ng memperoleh suara te rbanyak; dan b. Menteri menetapkan pengangkatan Rektor terpilih atas dasar suara terbanyak sebagaimana dimaksud pada huruf a. H. KETENTUAN PENUTUP 1. Peraturan tata tertib pemilihan Rektor ISI Padangpanjang ini dijadikan sebagai pedoman pemilihan Rektor;

8 2. Segala biaya yang ditimbulkan dalam penyelenggaraan pemilihan Rektor ISI Padangpanjang dibebankan kepada DIPA ISI Padangpanjang; 3. Peraturan ini berlaku semenjak ditetapkan; DITETAPKAN DI : PADANGPANJANG PADA TANGGAL : 7 JULI 2014 KETUA SENAT, HERWANFAKHRIZAL.S.SN.,M.HUM NIP