Standard Operating Procedure (SOP) Lintas Unit SPM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Standard Operating Procedure (SOP) Lintas Unit SPM"

Transkripsi

1 Lintas Unit SPM Kantor Wakil Rektor Bidang Sumberdaya dan Organisasi Institut Teknologi Bandung 2014

2 DAFTAR ISI 001/I1.B06/SOP/2014 Penyusunan RKA dan Rencana Implementasi 002/I1.B06/SOP/2014 Pengajuan Akreditasi BAN-PT Untuk Program Studi 003/I1.B06/SOP/2014 Pengajuan Akreditasi Internasional Program Studi 004/I1.B06/SOP/2014 Pengajuan Belanja Jasa Yang Bersumber dari Dana DIPA BOPTN 005/I1.B06/SOP/2014 Pengajuan Belanja Barang yang Bersumber dari Dana DIPA BOPTN 006/I1.B06/SOP/2014 Pengajuan Belanja Pegawai/Honor Jasa yang Bersumber dari Dana DIPA BOPTN

3 Penyusunan RKA dan Rencana Implementasi No. 001/I1.B01/SPM/SOP/2014 Kantor Wakil Rektor Bidang Sumberdaya dan Organisasi Institut Teknologi Bandung 2014

4 JUDUL : PENYUSUNAN RKA DAN RENCANA IMPLEMENTASI NOMOR : 001/I1.B01/SPM/SOP/2014 HALAMAN : 1 dari 6 LEMBAR PENGESAHAN 1

5 JUDUL : PENYUSUNAN RKA DAN RENCANA IMPLEMENTASI NOMOR : 001/I1.B01/SPM/SOP/2014 HALAMAN : 2 dari 6 DAFTAR ISI I. UNIT KERJA TERKAIT 3 II. TUJUAN 3 III. REFERENSI 3 IV. PENGERTIAN & BATASAN 4 V. PROSEDUR 5 VI. INDIKATOR KEBERHASILAN 5 VII. LAMPIRAN 6 2

6 JUDUL : PENYUSUNAN RKA DAN RENCANA IMPLEMENTASI NOMOR : 001/I1.B01/SPM/SOP/2014 HALAMAN : 3 dari 6 I. UNIT KERJA TERKAIT 1. Direktorat Perencanaan 2. Satuan Penjaminan Mutu 3. Fakultas/Sekolah di lingkungan ITB II. TUJUAN 1. Untuk menyatakan sasaran unit kerja secara jelas dan formal, sehingga bisa menghindari kerancuan dan memberikan arah terhadap apa yang hendak dicapai. 2. Untuk mengkomunikasikan kepada pihak-pihak terkait sehingga Rencana Kegiatan dan Anggaran dimengerti, didukung, dan dilaksanakan. 3. Untuk menyediakan rencana terinci mengenai aktivitas dengan maksud mengurangi ketidakpastian dan memberikan pengarahan yang jelas bagi individu dan unit terkait dalam upaya mencapai tujuan. 4. Untuk mengkoordinasikan cara/metode yang akan ditempuh dalam rangka memaksimalkan sumber daya. 5. Untuk menyediakan alat pengukur dan mengendalikan kinerja, serta menyediakan informasi yang mendasari perlu-tidaknya tindakan koreksi. III. REFERENSI 1. Permenkeu RI No.72/PMK.02/2013 tentang Standar Biaya Masukan TA SK Rektor ITB No. 271/SK/I1.A/PR/2011 tentang Program Strategis Utama dan Sasaran Institut Teknologi Bandung Tahun

7 JUDUL : PENYUSUNAN RKA DAN RENCANA IMPLEMENTASI NOMOR : 001/I1.B01/SPM/SOP/2014 HALAMAN : 4 dari 6 3. Rincian Kertas Kerja Satker Tahun Anggaran 2014 (RKA-KL) 4. Pedoman dan Penyusunan RKA 2014 IV. PENGERTIAN & BATASAN 1. PENGERTIAN Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) merupakan suatu rencana yang disusun secara sistematis dalam bentuk kegiatan dan angka yang dinyatakan dalam Sistem Perencanaan (SISPRAN) secara on-line yang meliputi seluruh kegiatan untuk jangka waktu 1 tahun. 2. BATASAN 1) Penyusunan RKA dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan penyusunan RAB dari Direktorat Perencanaan. 2) RAB yang dibuat terdiri dari program, kegiatan dan anggaran yang akan dilaksanakan oleh SPM untuk tahun yang akan datang, terdiri dari dua program sebagai berikut: a. Program Kelangsungan Operasi yang bersumber dari dana Bukan PNBP, yaitu program-program rutin SPM yang ditujukan untuk menjaga kepentingan stakeholders SPM melalui penyelenggaraan kegiatan pendukung akademik, operasi dan pemeliharaan serta administrasi dan umum. Program-program kelangsungan operasi disusun sesuai dengan tupoksi SPM dan pagu anggaran yang telah ditetapkan. b. Program Pengembangan yaitu program-program yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas program-program penjaminan mutu dan akreditasi internasional. Program Pengembangan disusun dengan mengacu pada program-program strategis yang tercakup dalam renstra ITB 4

8 JUDUL : PENYUSUNAN RKA DAN RENCANA IMPLEMENTASI NOMOR : 001/I1.B01/SPM/SOP/2014 HALAMAN : 5 dari 6 Tahun Program Pengembangan memerlukan anggaran tambahan yang diajukan melalui proposal kegiatan. Sumber dana untuk Program Pengembangan pada tahun 2013 berasal dari BOPTN (DIPA). V. PROSEDUR 1. Direktorat Perencanaan memberikan pagu anggaran RKAT kepada SPM 2. SPM menyusun pagu anggaran untuk setiap Fakultas/Sekolah di lingkungan ITB setelah itu disampaikan kepada Fakultas/Sekolah. 3. Fakultas/sekolah menerima/merespon pagu anggaran kegiatan dari SPM dan kemudian memberikan rekomendasi ya atau tidak. 4. Jika ya, Fakultas/Sekolah menyetujui RKA tersebut. 5. Jika tidak, Fakultas/Sekolah mengajukan revisi kegiatan dan anggaran ke SPM. 6. SPM menerima usulan revisi anggaran dan kegiatan dari Fakultas/Sekolah untuk di implementasikan dan diajukan ke Direktorat Perencanaan 7. Direktorat perencanaan me-review usulan revisi anggaran Fakultas/Sekolah yang melalui SPM dan kemudian memberikan rekomendasi ya atau tidak. 8. Jika direkomendasikan SPM memproses usulan RKA dan revisi tersebut untuk dilakukan entry kegiatan dan anggaran melalui SISPRAN on-line serta rencana implementasi per triwulan. 9. Jika tidak direkomendasikan, SPM menyampaikan informasi ke Fakultas/Sekolah VI. INDIKATOR KEBERHASILAN 1. Jumlah program studi S1, S2, dan S3 yang terakreditasi nasional (BAN-PT). 2. Jumlah program studi terakreditasi Internasional. 3. Jumlah program studi yang menerapkan sistem penjaminan mutu secara efektif. 5

9 JUDUL : PENYUSUNAN RKA DAN RENCANA IMPLEMENTASI NOMOR : 001/I1.B01/SPM/SOP/2014 HALAMAN : 6 dari 6 VII. LAMPIRAN Penyusunan RKA dan Rencana Implementasi No. Prosedur Direktorat Perencanaan SPM Fakultas/Sekolah 1. Direktorat Perencanaan memberikan pagu anggaran RKAT kepada SPM 2. SPM menyusun pagu anggaran untuk setiap Fakultas/Sekolah di lingkungan ITB setelah itu disampaikan kepada Fakultas/Sekolah Fakultas/sekolah menerima/merespon pagu anggaran kegiatan dari SPM, dan kemudian memberikan rekomendasi ya atau tidak. 3 Ya Jika ya, Fakultas/Sekolah menyetujui RKA tersebut. Jika tidak, Fakultas/Sekolah mengajukan revisi kegiatan dan anggaran ke SPM. 5 Tidak 4 6. SPM menerima usulan kegiatan dan anggaran dari Fakultas/Sekolah serta revisi untuk di diajukan ke Direktorat Perencanaan sebagai bahan implementasi di SISPRAN on-line Direktorat perencanaan mereview usulan RKA dan revisi dari Fakultas/Sekolah yang melalui SPM, dan kemudian memberikan rekomendasi ya atau tidak. 7 Ya 8. Jika direkomendasikan SPM memproses usulan RKA dan revisi tersebut untuk dilakukan entry kegiatan dan anggaran melalui SISPRAN online serta rencana implementasi per triwulan Jika revisi tidak direkomendasikan, SPM menyampaikan informasi ke Fakultas/Sekolah Tidak 9 Phase 6

10 Pengajuan Akreditasi BAN-PT Untuk Program Studi No. 002/I1.B01/SPM/SOP/2014 Kantor Wakil Rektor Bidang Sumberdaya dan Organisasi Institut Teknologi Bandung 2014

11 JUDUL : PENGAJUAN AKREDITASI BAN-PT UNTUK PROGRAM STUDI NOMOR : 002/I1.B01/SPM/SOP/2014 HALAMAN : 1 dari 6 LEMBAR PENGESAHAN 1

12 JUDUL : PENGAJUAN AKREDITASI BAN-PT UNTUK PROGRAM STUDI NOMOR : 002/I1.B01/SPM/SOP/2014 HALAMAN : 2 dari 6 DAFTAR ISI I. UNIT KERJA TERKAIT 3 II. TUJUAN 3 III. REFERENSI 3 IV. PENGERTIAN & BATASAN 4 V. PROSEDUR 4 VI. INDIKATOR KEBERHASILAN 5 VII. LAMPIRAN 6 2

13 JUDUL : PENGAJUAN AKREDITASI BAN-PT UNTUK PROGRAM STUDI NOMOR : 002/I1.B01/SPM/SOP/2014 HALAMAN : 3 dari 6 I. UNIT KERJA TERKAIT 1. Satuan Penjaminan Mutu 2. Fakultas/Sekolah di lingkungan ITB 3. Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) II. TUJUAN 1. Memberikan jaminan bahwa program studi yang terakreditasi telah memenuhi standar mutu yang ditetapkan oleh BAN-PT dengan merujuk pada standar nasional pendidikan yang termaktub dalam PP No. 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan, sehingga mampu memberikan perlindungan bagi masyarakat dari penyelenggaraan program studi yang tidak memenuhi standar yang ditetapkan itu. 2. Mendorong program studi untuk terus menerus melakukan perbaikan dan mempertahankan mutu yang tinggi. 3. Hasil akreditasi dapat dimanfaatkan sebagai dasar pertimbangan dalam transfer kredit perguruan tinggi, pemberian bantuan dan alokasi dana, serta pengakuan dari badan atau instansi yang lain. III. REFERENSI 1. UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 2. UU No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi 3. PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan 4. PP No. 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi 5. Permendikbud No. 59 Tahun 2012 tentang Badan Akreditasi Nasional 6. SK Rektor ITB No. 271/SK/I1.A/PR/2011 tentang Program Strategis Utama dan Sasaran Institut Teknologi Bandung Tahun

14 JUDUL : PENGAJUAN AKREDITASI BAN-PT UNTUK PROGRAM STUDI NOMOR : 002/I1.B01/SPM/SOP/2014 HALAMAN : 4 dari 6 IV. PENGERTIAN & BATASAN 1. PENGERTIAN 1) Akreditasi merupakan salah satu bentuk sistem jaminan mutu eksternal, yaitu suatu proses yang digunakan lembaga yang berwenang dalam memberikan pengakuan formal bahwa suatu institusi mempunyai kemampuan untuk melakukan kegiatan tertentu. Dengan demikian akreditasi melindungi masyarakat dari penipuan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab. 2) BAN-PT adalah lembaga yang memiliki kewenangan untuk mengevaluasi dan menilai serta menetapkan status dan peringkat mutu program studi berdasarkan standar mutu yang telah ditetapkan. 2. BATASAN 1) Penilaian akreditasi dilakukan oleh pakar sejawat dari luar institusi terkait (external peer reviewer) dan dilakukan secara voluntir bagi perguruan tinggi yang menyelenggarakan suatu program studi. 2) Akreditasi ini diawali dengan melakukan kegiatan evaluasi diri terhadap berbagai/komponen dari masukan, proses dan produk perguruan tinggi yang menyelenggarakan program studi tersebut dan mengirimkan laporannya ke lembaga asesor. V. PROSEDUR 1. SPM menentukan jadwal kegiatan akreditasi BAN-PT 6 Bulan sebelum waktu reakreditasi SPM mengirim surat ke fakultas/sekolah agar dibentuk Satgas Akreditasi BAN-PT Prodi Sarjana, Magister, dan Doktor. 4

15 JUDUL : PENGAJUAN AKREDITASI BAN-PT UNTUK PROGRAM STUDI NOMOR : 002/I1.B01/SPM/SOP/2014 HALAMAN : 5 dari 6 2. Fakultas/Sekolah membentuk Satgas Akreditasi BAN-PT Prodi Sarjana, Magister, dan Doktor. 3. Satgas yang telah terbentuk menyusun draft dokumen akreditasi yang kemudian dikirimkan ke SPM 2 bulan sebelum waktu re-akreditasi untuk di review. 4. Tim evaluator SPM me-review dokumen akreditasi selama 4-6 Minggu sebelum waktu re-akreditasi, hasil review dikembalikan ke F/S untuk di revisi. 5. Fakultas/Sekolah mengirim dokumen akreditasi hasil perbaikan ke SPM 1 Minggu sebelum waktu re-akreditasi. 6. SPM membuat jadwal pertemuan untuk tim evaluator internal SPM dengan satgas akreditasi prodi, kemudian memberikan rekomendasi ya atau tidak 7. Jika ya, maka dokumen akreditasi sudah final dan siap untuk digandakan dan dikirim ke BAN-PT Jakarta. 8. Jika tidak, maka dokumen akreditasi diperbaiki kembali oleh F/S, hasil perbaikan digandakan dikirim kembali ke SPM untuk siap dikirimkan ke BAN-PT Jakarta. 9. BAN-PT mengirim jadwal visitasi ke SPM untuk diteruskan ke F/S. 10. F/S mempersiapkan dokumen akreditasi dan memfasilitasi tempat untuk para asesor BAN-PT. 11. Setelah visitasi dilaksanakan SPM menunggu terbitnya SK akreditasi dari BAN-PT. (masa berlaku SK dan sertifikat akreditasi selama 5 tahun). VI. INDIKATOR KEBERHASILAN Jumlah program studi yang mendapat sertifikasi akreditasi dari BAN-PT. 5

16 JUDUL : PENGAJUAN AKREDITASI BAN-PT UNTUK PROGRAM STUDI NOMOR : 002/I1.B01/SPM/SOP/2014 HALAMAN : 6 dari 6 VII. LAMPIRAN S.O.P Pengajuan Akreditasi BAN-PT No. Prosedur SPM Fakultas/Sekolah BAN-PT 1. SPM menentukan jadwal kegiatan akreditasi BAN-PT 6 Bulan sebelum waktu re-akreditasi SPM mengirim surat ke fakultas/sekolah agar dibentuk Satgas akreditasi BAN-PT Prodi Sarjana, Magister, dan Doktor Fakultas/Sekolah membentuk Satgas Akreditasi BAN-PT Prodi Sarjana, Magister, dan Doktor Satgas yang telah terbentuk menyusun draft dokumen akreditasi yang kemudian dikirimkan ke SPM 2 bulan sebelum waktu re-akreditasi untu di review Tim evaluator SPM mereview dokumen akreditasi selama 4-6 Minggu sebelum waktu reakreditasi, hasil review dikembalikan ke F/S untuk di revisi Fakultas/Sekolah mengirim dokumen akreditas hasil perbaikan ke SPM 1 Minggu sebelum waktu re-akreditasi. 6. SPM membuat jadwal pertemuan untuk tim evaluator internal SPM dengan satgas akreditasi prodi, kemudian memberikan rekomendasi ya atau tidak 1. 6 Tidak Jika ya, maka dokumen akreditasi sudah final dan siap untuk digandakan dan dikirim ke BAN- PT Jakarta. Jika tidak, maka dokumen akreditasi diperbaiki kembali oleh F/S, hasil perbaikan digandakan dikirim kembali ke SPM untuk siap dikirimkan ke BAN-PT Jakarta. 9 ya 7 9. BAN-PT mengirim jadwal visitasi ke SPM untuk diteruskan ke F/S. 10. F/S mempersiapkan dokumen akreditasi dan memfasilitasi tempat untuk para asesor Ban-PT Setelah visitasi dilaksanakan SPM menunggu terbitnya SK akreditasi dari BAN-PT. (masa berlaku SK dan sertifikat akreditasi selama 5 tahun). 11 6

17 Pengajuan Akreditasi Internasional Program Studi No. 003/I1.B01/SPM/SOP/2014 Kantor Wakil Rektor Bidang Sumberdaya dan Organisasi Institut Teknologi Bandung 2014

18 JUDUL : PENGAJUAN AKREDITASI INTERNASIONAL PROGRAM STUDI NOMOR : 003/I1.B01/SPM/SOP/2014 HALAMAN : 1 dari 7 LEMBAR PENGESAHAN 1

19 JUDUL : PENGAJUAN AKREDITASI INTERNASIONAL PROGRAM STUDI NOMOR : 003/I1.B01/SPM/SOP/2014 HALAMAN : 2 dari 7 DAFTAR ISI I. UNIT KERJA TERKAIT 3 II. TUJUAN 3 III. REFERENSI 3 IV. PENGERTIAN & BATASAN 4 V. PROSEDUR 4 VI. INDIKATOR KEBERHASILAN 6 VII. LAMPIRAN 7 2

20 JUDUL : PENGAJUAN AKREDITASI INTERNASIONAL PROGRAM STUDI NOMOR : 003/I1.B01/SPM/SOP/2014 HALAMAN : 3 dari 7 I. UNIT KERJA TERKAIT 1. Rektorat 2. Satuan Penjaminan Mutu 3. Fakultas/Sekolah di lingkungan ITB 4. Institusi/Lembaga Akreditasi Internasional II. TUJUAN 1. Memberikan jaminan bahwa program studi yang terakreditasi telah memenuhi standar mutu yang ditetapkan oleh Institusi/Lembaga Akreditasi Internasional dengan merujuk pada Renstra ITB tentang standar Internasional pendidikan, sehingga mampu memberikan perlindungan bagi masyarakat dari penyelenggaraan program studi yang tidak memenuhi standar yang ditetapkan itu. 2. Mendorong program studi untuk terus menerus melakukan perbaikan dan mempertahankan mutu yang tinggi. 3. Hasil akreditasi dapat dimanfaatkan sebagai dasar pertimbangan dalam transfer kredit perguruan tinggi, pemberian bantuan dan alokasi dana, serta pengakuan internasional dari badan atau instansi luar negeri. 4. Menciptakan lulusan program studi lebih berkualitas, yang membuktikan bahwa kualitas bangsa Indonesia diakui oleh Internasional. 5. Lulusan akan lebih diperhitungkan ketika mulai memasuki dunia kerja dan membantu perusahaan dalam melakukan standar rekruitmen. 3

21 JUDUL : PENGAJUAN AKREDITASI INTERNASIONAL PROGRAM STUDI NOMOR : 003/I1.B01/SPM/SOP/2014 HALAMAN : 4 dari 7 III. REFERENSI 1. PP No. 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi 2. UU No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi 3. SK Rektor ITB No. 271/SK/I1.A/PR/2011 tentang Program Strategis Utama dan Sasaran Institut Teknologi Bandung Tahun IV. PENGERTIAN & BATASAN 1. PENGERTIAN 1) Akreditasi merupakan salah satu bentuk sistem jaminan mutu eksternal, yaitu suatu proses yang digunakan lembaga yang berwenang dalam memberikan pengakuan formal bahwa suatu institusi mempunyai kemampuan untuk melakukan kegiatan tertentu. Dengan demikian akreditasi melindungi masyarakat dari penipuan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab. 2) Akreditasi Internasional adalah akreditasi yang diberikan oleh suatu institusi/lembaga akreditasi internasional yang bersifat independen yang memiliki kewenangan untuk memberikan penilaian tentang kualitas pelayananan pendidikan yang telah memenuhi standar dan kriteria yang ditentukan. 2. BATASAN Ada sembilan kriteria yang harus dipenuhi untuk mendapatkan akreditasi internasional, yaitu: kemahasiswaan, tujuan program studi, luaran program studi, proses perbaikan yang berkelanjutan, kurikulum, pengajar, fasilitas, fasilitas pendukung dan keuangan, serta kriteria khusus program studi. V. PROSEDUR 1. Prodi, melalui Dekan menyampaikan usulan untuk mengajukan akreditasi internasional ke Rektor. 2. Rektor membahas usulan tersebut di RAPIM. 4

22 JUDUL : PENGAJUAN AKREDITASI INTERNASIONAL PROGRAM STUDI NOMOR : 003/I1.B01/SPM/SOP/2014 HALAMAN : 5 dari 7 3. Untuk memastikan bahwa Prodi tersebut layak untuk mengajukan akreditasi internasional, SPM melakukan asesmen kelayakan dan kesiapan Prodi. 4. Jika Prodi tersebut dipandang belum siap dan layak, SPM merekomendasikan kepada Rektor untuk menunda pengajuan akreditasi internasional tersebut dan prodi melakukan perbaikan yang diperlukan. 5. Jika Prodi tersebut dipandang sudah siap, SPM merekomendasikan kepada Rektor untuk memproses pengajuan akreditasi internasional yang dimaksud. 6. SPM memasukkan anggaran untuk persiapan akreditasi internasional di RKA tahun yang akan datang. 7. F/S membentuk Satgas persiapan akreditasi internasional untuk menyusun Self Assessment Report (SAR) dan pembenahan kegiatan akademik di Prodi yang bersangkutan 8. SPM mengajukan surat kepada Lembaga Akreditasi Internasional yang menyatakan ITB berminat untuk mengajukan Prodi tersebut untuk di-akreditasi. 9. Lembaga akreditasi internasional akan menyampaikan surat persetujuan/penolakan, disertai dengan kontrak yang berisi ketentuan proses akreditasi dan biayanya. 10. ITB, melalui SPM, merespon surat tersebut apakah pengajuan akreditasi internasional dilanjutkan atau tidak. 11. SPM melakukan koordinasi dengan Satgas dan prodi dalam penyusunan SAR agar dihasilkan SAR yang baik. 12. Satgas melalui S/F menyampaikan SAR ke SPM untuk di review. 13. SPM membentuk Satgas untuk mereview dokumen SAR. 14. SPM menyampaikan hasil review dokumen SAR ke Satgas Prodi melalui S/F 15. Satgas melakukan perbaikan dokumen SAR dan hasil perbaikannya disampaikan ke SPM 16. Dokumen SAR disampaikan ke Lembaga Akreditasi internasional sesuai jadwal yang ditetapkan 17. F/S membentuk Satgas untuk persiapan visitasi asesor dari lembaga akreditasi internasional 18. SPM menerima surat pemberitahuan dari lembaga akreditasi internasional tentang calon asesor 19. SPM merespon keberatan/tidak keberatan atas penunjukkan calon asesor tersebut. 20. SPM membentuk Tim Persiapan visitasi akreditasi intenasional 21. SPM berkoordinasi dengan F/S dan Prodi serta unit-unit lain di ITB untuk persiapan visitasi 5

23 JUDUL : PENGAJUAN AKREDITASI INTERNASIONAL PROGRAM STUDI NOMOR : 003/I1.B01/SPM/SOP/2014 HALAMAN : 6 dari SPM menerima asesor untuk visit ke Prodi dan diskusi dengan beberapa unit di ITB. 23. Asesor menyampaikan Draft Statement sebagai hasil visitasi ke Prodi dan ITB secara keseluruhan. 24. Prodi melalui SPM menyampaikan respon terhadap Draft Statement tersebut 25. F/S dan Prodi memperbaiki hal-hal yang direkomendasikan dalam Daft Statement dan menyampaikan proses perbaikan itu ke lembaga Akreditasi Internasional 26. Lembaga Akreditasi internasional mengeluarkan Final Statement tentang hasil akreditasi prodi tersebut. VI. INDIKATOR KEBERHASILAN Jumlah program studi yang mendapat sertifikasi akreditasi Internasional. 6

24 JUDUL : PENGAJUAN AKREDITASI INTERNASIONAL PROGRAM STUDI NOMOR : 003/I1.B01/SPM/SOP/2014 HALAMAN : 7 dari 7 VII. LAMPIRAN S.O.P Pengajuan Akreditasi Internasional No. Prosedur Fakultas/Sekolah Rektor ITB SPM Institusi Akreditasi Internasional 1. Dekan menerima usulan akreditasi internasional prodi dan menyampaikan usulan tersebut kepada Rektor 1 2. Rektor membahas usulan di RAPIM Untuk memastikan bahwa Prodi tersebut layak untuk mengajukan akreditasi internasional, SPM melakukan asesmen kelayakan dan kesiapan Prodi dengan merekomendasikan ya atau tidak. Jika Tidak, prodi tersebut dipandang belum siap dan layak, SPM merekomendasikan kepada Rektor untuk menunda pengajuan akreditasi internasional tersebut dan prodi melakukan perbaikan yang diperlukan Tidak Jika Ya, prodi tersebut sudah siap, SPM merekomendasikan kepada Rektor untuk memproses pengajuan akreditasi Internasional yang dimaksud. SPM memasukkan anggaran untuk persiapan akreditasi internasional di RKA tahun yang akan datang. 5 Ya F/S membentuk Satgas persiapan akreditasi internasional untuk menyusun Self Assessment Report (SAR) dan pembenahan kegiatan akademik di Prodi yang bersangkutan SPM mengajukan surat kepada Lembaga Akreditasi Internasional yang menyatakan ITB berminat untuk mengajukan Prodi tersebut untuk di-akreditasi. Lembaga akreditasi internasional akan menyampaikan surat persetujuan/penolakan, disertai dengan kontrak yang berisi ketentuan proses akreditasi dan biayanya. 7 9 Ya/Tidak ITB, melalui SPM, merespon surat tersebut apakah pengajuan akreditasi internasional dilanjutkan atau tidak. SPM melakukan koordinasi dengan Satgas dan prodi dalam penyusunan SAR agar dihasilkan SAR yang baik. Satgas melalui S/F menyampaikan SAR ke SPM untuk di review dan SPM Membentuk Satgas untuk mereview Dokumen tersebut. SPM menyampaikan hasil review dokumen SAR ke Satgas Prodi melalui S/F Satgas melakukan perbaikan dokumen SAR dan hasil perbaikannya disampaikan ke SPM Ya/Tidak Ya Dokumen SAR disampaikan oleh SPM ke Lembaga Akreditasi internasional sesuai jadwal yang ditetapkan serta menyampaikan ke F/S untuk membentuk satgas persiapan Visitasi Asesor SPM menerima surat pemberitahuan dari lembaga akreditasi internasional tentang calon asesor SPM merespon keberatan/tidak keberatan atas penunjukkan calon asesor tersebut SPM membentuk dan berkoordinasi dengan Tim Persiapan visitasi akreditasi intenasional Prodi di F/S. Ya 16 Ya/Tidak SPM menerima asesor untuk visit ke Prodi dan diskusi dengan beberapa unit di ITB, kemudian Asesor menyampaikan hasil visitasi dalam bentuk Draft Statement ke SPM kemudian diteruskan ke F/S Prodi melalui SPM menyampaikan respon terhadap Draft Statement tersebut Lembaga Akreditasi internasional mengeluarkan Final Statement tentang hasil akreditasi prodi tersebut

25 Pengajuan Belanja Jasa Yang Bersumber dari Dana DIPA BOPTN No. 004/I1.B01/SPM/SOP/2014 Kantor Wakil Rektor Bidang Sumberdaya dan Organisasi Institut Teknologi Bandung 2014

26 JUDUL : PENGAJUAN BELANJA JASA YANG BERSUMBER DARI DANA DIPA BOPTN NOMOR : 004/I1.B01/SPM/SOP/2014 HALAMAN : 1 dari 5 LEMBAR PENGESAHAN 1

27 JUDUL : PENGAJUAN BELANJA JASA YANG BERSUMBER DARI DANA DIPA BOPTN NOMOR : 004/I1.B01/SPM/SOP/2014 HALAMAN : 2 dari 5 DAFTAR ISI I. UNIT KERJA TERKAIT 3 II. TUJUAN 3 III. REFERENSI 3 IV. PENGERTIAN & BATASAN 3 V. PROSEDUR 4 VI. INDIKATOR KEBERHASILAN 4 VII. LAMPIRAN 5 2

28 JUDUL : PENGAJUAN BELANJA JASA YANG BERSUMBER DARI DANA DIPA BOPTN NOMOR : 004/I1.B01/SPM/SOP/2014 HALAMAN : 3 dari 5 I. UNIT KERJA TERKAIT 1. Satuan Penjaminan Mutu 2. Fakultas/Sekolah di lingkungan ITB 3. Direktorat Logistik 4. Direktorat Keuangan II. TUJUAN Belanja jasa yang memenuhi nilai kapitalisasi, menambah dan memperpanjang masa manfaat dan atau kemungkinan besar memberi manfaat ekonomi di masa yang akan datang dalam bentuk kapasitas, mutu produksi, atau peningkatan standar kinerja aset. III. REFERENSI 1. Peraturan Menteri Keuangan RI No. 72/PMK.02/2013 tentang Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran Peraturan Presiden RI No. 70 Tahun 2012 tentang Pengadaan Barang/Jasa 3. Surat Edaran Direktur Keuangan No. 1356/I1.B02.1/KU/2013 tentang Penjelasan Penggunaan Kode Akun Bagan Akun Standar 4. Rincian kertas kerja satker tahun 2014 (RKAL) IV. PENGERTIAN & BATASAN 1. PENGERTIAN Belanja Jasa adalah pengeluaran/biaya yang digunakan untuk pengadaan/ penambahan/penggantian dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia, peralatan dan mesin serta inventaris kantor yang memberikan manfaat. 3

29 JUDUL : PENGAJUAN BELANJA JASA YANG BERSUMBER DARI DANA DIPA BOPTN NOMOR : 004/I1.B01/SPM/SOP/2014 HALAMAN : 4 dari 5 2. BATASAN Kelompok Belanja Jasa DIPA terdiri dari: Belanja keperluan kantor (honorarium pegawai kontrak), belanja barang operasional lainnya, belanja bahan, belanja jasa lainnya, belanja pengiriman surat dinas pos surat, belanja barang non operasional lainnya, belanja perjalanan biasa, belanja jasa profesi, belanja perjalanan dinas paket meeting dalam kota, belanja perjalanan dinas paket meeting luar kota, belanja perjalanan biasa luar negeri. V. PROSEDUR 1. Fakultas mengirim Bukti pertanggungjawaban keuangan kepada SPM 2. SPM melakukan verifikasi dokumen pertanggungjawaban keuangan F/S, kemudian memberikan rekomendasi ya atau tidak 3. Jika ya, pertanggungjawaban keuangan diserahkan ke Direktorat logistik untuk ditandatangani oleh PPK Belanja Jasa, kemudian dikembalikan ke SPM. 4. SPM menggandakan dan mengirim pertanggungjawaban keuangan ke Direktorat Keuangan. 5. Jika tidak, pertanggungjawaban keuangan dikembalikan ke F/S untuk dilengkapi/diperbaiki. 6. Direktorat keuangan memverifikasi pertanggungjawaban keuangan untuk merealisasikan penyerapan dana kegiatan. 7. Direktorat keuangan mengirim dana kegiatan ke SPM dalam bentuk cek. 8. SPM melakukan pembayaran belanja jasa kepada pihak ketiga. VI. INDIKATOR KEBERHASILAN 1. Jumlah dokumen evaluasi dan pengembangan pembelajaran. 2. Jumlah program studi S1, S2, dan S3 terakreditasi nasional (BAN-PT) 3. Jumlah program studi terakreditasi internasional 4

30 JUDUL : PENGAJUAN BELANJA JASA YANG BERSUMBER DARI DANA DIPA BOPTN NOMOR : 004/I1.B01/SPM/SOP/2014 HALAMAN : 5 dari 5 4. Jumlah program studi yang menerapkan sistem penjaminan mutu secara efektif. 5. Jumlah program diverifikasi dan penguatan akademik yang dilaksanakan 6. Waktu layanan efektif per minggu 7. Jumlah rapat koordinasi 8. Jumlah perjalanan dinas 9. Jumlah tenaga yang dikerahkan VII. LAMPIRAN Pengajuan Belanja Jasa yang bersumber dari dana BOPTN No. Prosedur Fakultas/Sekolah SPM Direktorat Logistik Direktorat Keuangan 1. Fakultas/Sekolah mengirim Bukti pertanggungjawaban keuangan kepada SPM 2. SPM melakukan verifikasi dokumen pertanggungjawaban keuangan F/S, kemudian memberikan rekomendasi ya atau tidak Jika ya, pertanggungjawaban keuangan diserahkan ke Direktorat Logistik untuk ditandatangani oleh PPK Belanja Jasa, kemudian dikembalikan ke SPM. 4 Tidak Ya 3 4. SPM menggandakan dokumen dan mengirim pertanggungjawaban keuangan ke Direktorat Keuangan. Jika tidak, pertanggungjawaban keuangan 5. dikembalikan ke F/S untuk dilengkapi/ diperbaiki. 6. Direktorat keuangan memverifikasi pertanggung jawaban keuangan untuk merealisasikan penyerapan dana kegiatan Tidak 5 Ya 6 7. Direktorat keuangan mengirim dana kegiatan ke SPM dalam bentuk cek SPM melakukan pembayaran Belanja jasa kepada pihak ketiga. 8 Phase 5

31 Pengajuan Belanja Barang yang Bersumber dari Dana DIPA BOPTN No. 005/I1.B01/SPM/SOP/2014 Kantor Wakil Rektor Bidang Sumberdaya dan Organisasi Institut Teknologi Bandung 2014

32 JUDUL : PENGAJUAN BELANJA BARANG YANG BERSUMBER DARI DANA DIPA BOPTN NOMOR : 005/I1.B01/SPM/SOP/2014 HALAMAN : 1 dari 5 LEMBAR PENGESAHAN 1

33 JUDUL : PENGAJUAN BELANJA BARANG YANG BERSUMBER DARI DANA DIPA BOPTN NOMOR : 005/I1.B01/SPM/SOP/2014 HALAMAN : 2 dari 5 DAFTAR ISI I. UNIT KERJA TERKAIT 3 II. TUJUAN 3 III. REFERENSI 3 IV. PENGERTIAN & BATASAN 3 V. PROSEDUR 4 VI. INDIKATOR KEBERHASILAN 4 VII. LAMPIRAN 5 2

34 JUDUL : PENGAJUAN BELANJA BARANG YANG BERSUMBER DARI DANA DIPA BOPTN NOMOR : 005/I1.B01/SPM/SOP/2014 HALAMAN : 3 dari 5 I. UNIT KERJA TERKAIT 1. Satuan Penjaminan Mutu 2. Fakultas/Sekolah di lingkungan ITB 3. Direktorat Logistik 4. Direktorat Keuangan 5. Rekanan/Pihak Ketiga II. TUJUAN Belanja Barang yang memenuhi nilai kapitalisasi, menambah dan memperpanjang masa manfaat dan atau kemungkinan besar memberi manfaat ekonomi di masa yang akan datang dalam bentuk kapasitas, mutu produksi, atau peningkatan standar kinerja aset. III. REFERENSI 1. Peraturan Menteri Keuangan RI No. 72/PMK.02/2013 tentang Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran Peraturan Presiden RI No. 70 Tahun 2012 tentang Pengadaan Barang/Jasa 3. Surat Edaran Direktur Keuangan No. 1356/I1.B02.1/KU/2013 tentang Penjelasan Penggunaan Kode Akun Bagan Akun Standar 4. Rincian kertas kerja satker tahun 2014 (RKAL) IV. PENGERTIAN & BATASAN 1. PENGERTIAN 3

35 JUDUL : PENGAJUAN BELANJA BARANG YANG BERSUMBER DARI DANA DIPA BOPTN NOMOR : 005/I1.B01/SPM/SOP/2014 HALAMAN : 4 dari 5 Belanja Barang adalah pengeluaran/biaya yang digunakan untuk pengadaan/penambahan/penggantian dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia, peralatan dan mesin serta inventaris kantor yang memberikan manfaat. 2. BATASAN Kelompok Belanja Barang DIPA terdiri dari: Belanja barang operasional lainnya, belanja bahan, belanja barang non operasional lainnya, V. PROSEDUR 1. Fakultas mengirim Bukti pertanggungjawaban keuangan kepada SPM 2. SPM melakukan verifikasi dokumen pertanggungjawaban keuangan F/S, kemudian memberikan rekomendasi ya atau tidak 3. Jika ya, pertanggungjawaban keuangan diserahkan ke Direktorat Logistik untuk ditandatangani oleh PPK Belanja Barang, kemudian dikembalikan ke SPM. 4. SPM Menggandakan dan mengirim pertanggungjawaban keuangan ke Direktorat Keuangan. 5. Jika tidak, pertanggungjawaban keuangan dikembalikan ke F/S untuk dilengkapi/diperbaiki. 6. Direktorat keuangan memverifikasi pertanggungjawaban keuangan untuk merealisasikan penyerapan dana kegiatan. 7. Direktorat keuangan mengirim dana kegiatan ke SPM dalam bentuk cek. 8. SPM melakukan pembayaran Belanja Barang kepada pihak ketiga. VI. INDIKATOR KEBERHASILAN 1. Jumlah program diverifikasi dan penguatan akademik yang dilaksanakan. 2. Waktu layanan efektif per minggu 3. Jumlah rapat koordinasi 4

36 JUDUL : PENGAJUAN BELANJA BARANG YANG BERSUMBER DARI DANA DIPA BOPTN NOMOR : 005/I1.B01/SPM/SOP/2014 HALAMAN : 5 dari 5 4. Jumlah tenaga yang dikerahkan 5. Jumlah pengadaan sarana dan prasarana baru dalam satu tahun VII. LAMPIRAN Pengajuan Belanja Barang yang bersumber dari dana BOPTN dibawah Rp ,- No. Prosedur Fakultas/Sekolah SPM Direktorat Logistik Direktorat Keuangan Pihak Ketiga 1. Fakultas/Sekolah mengirim Bukti pertanggung - jawaban keuangan kepada SPM 2. SPM melakukan verifikasi dokumen pertanggungjawaban keuangan F/S, kemudian memberikan rekomendasi ya atau tidak Jika ya, pertanggungjawaban keuangan diserahkan ke Direktorat logistik untuk ditandatangani oleh PPK Belanja Barang, kemudian dikembalikan ke SPM. 5 Tidak Ya 3 4. SPM Menggandakan dan mengirim Pertanggungjawaban Keuangan ke Direktorat Keuangan. 5. Jika tidak, pertanggungjawaban keuangan dikembalikan ke F/S untuk dilengkapi/ diperbaiki. 6. Direktorat keuangan memverifikasi pertanggungjawaban keuangan untuk merealisasikan penyerapan dana kegiatan Direktorat keuangan mengirim dana kegiatan ke SPM dalam bentuk cek. 8. SPM melakukan pembayaran Belanja Barang kepada pihak ketiga. 7 8 Phase 5

37 Pengajuan Belanja Pegawai/Honor Jasa yang Bersumber dari Dana DIPA BOPTN No. 006/I1.B01/SPM/SOP/2014 Kantor Wakil Rektor Bidang Sumberdaya dan Organisasi Institut Teknologi Bandung 2014

38 JUDUL : PENGAJUAN BELANJA PEGAWAI/HONOR JASA YANG BERSUMBER DARI DANA DIPA BOPTN NOMOR : 006/I1.B01/SPM/SOP/2014 HALAMAN : 1 dari 5 LEMBAR PENGESAHAN 1

39 JUDUL : PENGAJUAN BELANJA PEGAWAI/HONOR JASA YANG BERSUMBER DARI DANA DIPA BOPTN NOMOR : 006/I1.B01/SPM/SOP/2014 HALAMAN : 2 dari 5 DAFTAR ISI I. UNIT KERJA TERKAIT 3 II. TUJUAN 3 III. REFERENSI 3 IV. PENGERTIAN & BATASAN 3 V. PROSEDUR 4 VI. INDIKATOR KEBERHASILAN 5 VII. LAMPIRAN 6 2

40 JUDUL : PENGAJUAN BELANJA PEGAWAI/HONOR JASA YANG BERSUMBER DARI DANA DIPA BOPTN NOMOR : 006/I1.B01/SPM/SOP/2014 HALAMAN : 3 dari 5 I. UNIT KERJA TERKAIT 1. Satuan Penjaminan Mutu 2. Fakultas/Sekolah di lingkungan ITB 3. Direktorat Kepegawaian 4. Direktorat Keuangan 5. Bank II. TUJUAN 1. Penyusunan beban pegawai berbasis kinerja. 2. Penyajian anggaran belanja pegawai yang sesuai dengan kebutuhan belanja pegawai yang digunakan. III. REFERENSI 1. Permenkeu Nomor : 72/PMK.02/2013 tentang Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran Surat Edaran Direktur Keuangan No. 1356/I1.B02.1/KU/2013 tentang Penjelasan Penggunaan Kode Akun Bagan Akun Standar 3. Rincian kertas kerja satker tahun 2014 (RKAL) IV. PENGERTIAN & BATASAN 1. PENGERTIAN 1) Belanja pegawai adalah Belanja kompensasi, baik dalam bentuk uang maupun barang yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang 3

41 JUDUL : PENGAJUAN BELANJA PEGAWAI/HONOR JASA YANG BERSUMBER DARI DANA DIPA BOPTN NOMOR : 006/I1.B01/SPM/SOP/2014 HALAMAN : 4 dari 5 diberikan kepada pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan pegawai yang dipekerjakan oleh pemerintah yang belum berstatus PNS sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan pembentukan modal. 2) Belanja pegawai berupa honorarium tetap hanya dipergunakan untuk pembayaran honor pegawai honorer dalam rangka mendukung tugas pokok dan fungsi unit organisasi yang bersangkutan. 2. BATASAN 1) Belanja pegawai terdiri dari: Gaji dan tunjangan, honorarium, lembur, uang makan, dan lain-lain yang berhubungan dengan pegawai. 2) Besar atau kecilnya belanja pegawai/honor seorang PNS/pegawai honorer ditentukan oleh beban kerja dan kinerja pegawai yang bersangkutan. V. PROSEDUR 1. Fakultas mengirim Daftar Nominatif, SK Dekan dan SK PPK Belanja Pegawai dan Jasa kepada SPM 2. SPM melakukan verifikasi data/dokumen yang diberikan F/S, kemudian memberikan rekomendasi ya atau tidak. 3. Jika ya, SPM melengkapi data/dokumen berupa SPP, BKK F.1.1, DRPP, SPTB, DI, dan SSP kemudian dikirimkan ke Direktorat Kepegawaian. 4. Jika tidak, data/dokumen dikembalikan ke F/S untuk dilengkapi/diperbaiki. 5. Direktorat kepegawaian memverifikasi kelengkapan data/dokumen, kemudian memberikan rekomendasi ya atau tidak. 6. Jika ya, data/dokumen dikirimkan ke Direktorat keuangan. 7. Jika tidak, data/dokumen dikembalikan ke SPM untuk dilengkapi/diperbaiki. 4

42 JUDUL : PENGAJUAN BELANJA PEGAWAI/HONOR JASA YANG BERSUMBER DARI DANA DIPA BOPTN NOMOR : 006/I1.B01/SPM/SOP/2014 HALAMAN : 5 dari 5 8. Direktorat keuangan memverifikasi data/dokumen, kemudian memberikan rekomendasi ya atau tidak. 9. Jika ya: a. Direktorat keuangan memproses belanja pegawai lebih lanjut untuk pencairan dana ke Dir. Kepegawaian diterusakan proses ke bank. b. Direktorat Keuangan memproses belanja honor jasa lebih lanjut untuk pencairan dana ke Bank. 10. Jika tidak, data/dokumen dikembalikan ke SPM untuk dilengkapi/diperbaiki. 11. SPM melakukan monitoring pencairan dana dari Direktorat keuangan, agar dapat diketahui penerimaan belanja pegawai/honor yang sudah diterima oleh pegawai/satgas. VI. INDIKATOR KEBERHASILAN 1. Jumlah dokumen evaluasi dan pengembangan pembelajaran (lengkap). 2. Jumlah program studi S1, S2, dan S3 terakreditasi nasional (BAN-PT) 3. Jumlah program studi terakreditasi internasional 4. Jumlah program studi yang menerapkan sistem penjaminan mutu secara efektif. 5. Jumlah program diverifikasi dan penguatan akademik yang dilaksanakan 6. Waktu layanan efektif per minggu 7. Jumlah rapat koordinasi 8. Jumlah perjalanan dinas 9. Jumlah tenaga yang dikerahkan 5

43 JUDUL : PENGAJUAN BELANJA PEGAWAI/HONOR JASA YANG BERSUMBER DARI DANA DIPA BOPTN NOMOR : 006/I1.B01/SPM/SOP/2014 HALAMAN : 6 dari 5 VII. LAMPIRAN Pengajuan Belanja Pegawai/Honor Jasa yang bersumber dari dana BOPTN No. Prosedur Fakultas/Sekolah SPM Direktorat Kepegawaian Direktorat Keuangan Bank 1. Fakultas/Sekolah mengirim Daftar Nominatif, SK Dekan dan SK PPK Belanja Pegawai dan Jasa kepada SPM 1 2. SPM melakukan verifikasi data/dokumen yang diberikan F/S, kemudian memberikan rekomendasi ya atau tidak. Tidak 2 3. Jika tidak, data/dokumen dikembalikan ke F/S untuk dilengkapi/diperbaiki. 3 Ya 4. Jika ya, SPM melengkapi data/dokumen berupa SPP, BKK F.1.1, DRPP, SPTB, DI, dan SSP kemudian dikirimkan ke Direktorat Kepegawaian. 5. Direktorat kepegawaian memverifikasi kelengkapan data/dokumen, kemudian memberikan rekomendasi ya atau tidak. 4 5 Ya 6 6. Jika ya, data/dokumen dikirimkan ke Direktorat keuangan. 7 Tidak 7. Jika tidak, data/dokumen dikembalikan ke SPM untuk dilengkapi/diperbaiki. 8. Direktorat keuangan memverifikasi data/ dokumen, kemudian memberikan rekomendasi ya atau tidak Tidak 8 Ya 9. Jika ya: A. Direktorat Keuangan memproses belanja pegawai lebih lanjut untuk pencairan dana ke Direktorat Kepegawaian diteruskan proses ke bank. B. Direktorat Keuangan memproses belanja honor jasa lebih lanjut untuk pencairan dana ke Bank. 9A Ya 9B 10. Jika tidak, data/dokumen dikembalikan ke SPM untuk dilengkapi/diperbaiki. 9A Phase 11. SPM melakukan monitoring pencairan dana dari Direktorat keuangan, agar dapat diketahui penerimaan belanja pegawai/honor yang sudah diterima oleh pegawai/satgas. 6

BOPTN dan BPPTNBH. Bahan Biro Perencanaan dalam Rakor Pengawasan Bersama Itjen-BPKP. Solo, 28 Februari 2017

BOPTN dan BPPTNBH. Bahan Biro Perencanaan dalam Rakor Pengawasan Bersama Itjen-BPKP. Solo, 28 Februari 2017 Bahan Biro Perencanaan dalam Rakor Pengawasan Bersama Itjen-BPKP BOPTN dan BPPTNBH Solo, 28 Februari 2017 Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 1 BOPTN Bantuan Operasional Perguruan Tinggi

Lebih terperinci

Standard Operating Procedure (SOP) Lintas Unit. UPT Logistik. Kantor Wakil Rektor Bidang Sumberdaya dan Organisasi Institut Teknologi Bandung 2014

Standard Operating Procedure (SOP) Lintas Unit. UPT Logistik. Kantor Wakil Rektor Bidang Sumberdaya dan Organisasi Institut Teknologi Bandung 2014 Lintas Unit UPT Logistik Kantor Wakil Rektor Bidang Sumberdaya dan Organisasi Institut Teknologi Bandung 2014 DAFTAR ISI 001/I1.B03.3/SOP/2014 002/I1.B03.3/SOP/2014 003/I1.B03.3/SOP/2014 004/I1.B03.3/SOP/2014

Lebih terperinci

Penyusunan Naskah Akreditasi Prodi Monitoring dan Evaluasi Penggandaan, Pelaporan dan Pengesahan

Penyusunan Naskah Akreditasi Prodi Monitoring dan Evaluasi Penggandaan, Pelaporan dan Pengesahan 1. Ruang Lingkup Kegiatan akreditasi program studi (prodi) dilaksanakan oleh prodi S1 dan D3 dilingkungan UMSIDA yang akan habis masa berlaku ijin akreditasinya. Ruang lingkup kegiatan meliputi mulai penyusunan

Lebih terperinci

Standard Operating Procedure (SOP) Lintas Unit LTPB

Standard Operating Procedure (SOP) Lintas Unit LTPB Lintas Unit LTPB Kantor Wakil Rektor Bidang Sumberdaya dan Organisasi Institut Teknologi Bandung 2014 DAFTAR ISI 001/I1.B01.3/SOP/2014 002/I1.B01.3/SOP/2014 003/I1.B01.3/SOP/2014 004/I1.B01.3/SOP/2014

Lebih terperinci

Perka BNN Nomor tahun 2012 tentang tunkin

Perka BNN Nomor tahun 2012 tentang tunkin BIRO KEUANGAN No PERMASALAHAN PENYEBAB PEDOMAN SOLUSI KEBIJAKAN 1 Lamanya proses pencairan dan payroll tunjangan kinerja serta uang makan PNS Satker seringkali terlambat mengirimkan berkas pengajuan tunjangan

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM DAN ANGGARAN UNIVERSITAS ANDALAS TAHUN Oleh: Wakil Rektor IV

RENCANA PROGRAM DAN ANGGARAN UNIVERSITAS ANDALAS TAHUN Oleh: Wakil Rektor IV RENCANA PROGRAM DAN ANGGARAN UNIVERSITAS ANDALAS TAHUN 2016 Oleh: Wakil Rektor IV 1 1) Penyampaian Alokasi Pagu Anggaran Unand Tahun 2016 2 4 5 Isu Mendasar Anggaran Unand 2016 - Berkurangnya Alokasi

Lebih terperinci

PROSEDUR OPERASIONAL BAKU PENINGKATAN MUTU AKADEMIK

PROSEDUR OPERASIONAL BAKU PENINGKATAN MUTU AKADEMIK PROSEDUR OPERASIONAL BAKU PENINGKATAN MUTU AKADEMIK Badan Penjaminan Mutu Universitas Syiah Kuala Gedung AAC Lantai,, 3111 DAFTAR ISI Hal PERPANJANGAN IJIN OPERASIONAL PROGRAM STUDI Tujuan... 1 Definisi...

Lebih terperinci

MANUAL PROSEDUR PENGAJUAN DANA UANG PERSEDIAAN (UP), PENGGANTIAN UANG PERSEDIAAN (GUP) DAN DANA LANGSUNG (LS)

MANUAL PROSEDUR PENGAJUAN DANA UANG PERSEDIAAN (UP), PENGGANTIAN UANG PERSEDIAAN (GUP) DAN DANA LANGSUNG (LS) MANUAL PROSEDUR PENGAJUAN DANA UANG PERSEDIAAN (UP), PENGGANTIAN UANG PERSEDIAAN (GUP) DAN DANA LANGSUNG (LS) FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA Kode : 00800 04059 Revisi : 1 Tanggal : 3 Nopember

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL PERGURUAN TINGGI NEGERI

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL PERGURUAN TINGGI NEGERI PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL PERGURUAN TINGGI NEGERI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI 2016 Petunjuk Teknis Pelaksanaan Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri

Lebih terperinci

Manual Prosedur Pembuatan Pengukuran Kinerja (PK)

Manual Prosedur Pembuatan Pengukuran Kinerja (PK) Manual Prosedur Pembuatan Pengukuran Kinerja (PK) UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2015 1 Manual Prosedur Pembuatan Pengukuran Kinerja (PK) Kode Dokumen : 00005 02010 Revisi : 02 Tanggal : 29 Juli 2015 Diajukan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1078, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum. Pemberian. Bantuan Pendanaan. Penyediaan. Pencairan. Pertanggungjawaban. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN

Lebih terperinci

Pendirian, Perubahan Bentuk, dan Pembukaan Program Studi Perguruan Tinggi Swasta

Pendirian, Perubahan Bentuk, dan Pembukaan Program Studi Perguruan Tinggi Swasta Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program StPPudi PTS 0 PERSYARATAN DAN PROSEDUR Pendirian, Perubahan Bentuk, dan Pembukaan Program Studi Perguruan Tinggi Swasta Kementerian Riset, Teknologi,

Lebih terperinci

Pemeliharaan/Perawatan Aset / Barang Milik Negara

Pemeliharaan/Perawatan Aset / Barang Milik Negara Standard Operating Procedure (SOP) Pemeliharaan/Perawatan Aset / Nomor : 009/I1.B03.1/SOP/2014 Kantor Wakil Rektor Bidang Sumberdaya dan Organisasi InstitutTeknologi Bandung 2014 Judul : Pemeliharaan/Perawatan

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI DEL

SURAT KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI DEL SURAT KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI DEL No. 127/ITDel/Rek/SK/X/17 Tentang EVALUASI INTERNAL PROGRAM STUDI INSTITUT TEKNOLOGI DEL REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI DEL Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 03/IT3/KU/2013 Tentang PERUBAHAN PAGU ANGGARAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (DIPA)

SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 03/IT3/KU/2013 Tentang PERUBAHAN PAGU ANGGARAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (DIPA) SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 03/IT3/KU/2013 Tentang PERUBAHAN PAGU ANGGARAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (DIPA) INSTITUT PERTANIAN BOGOR TAHUN ANGGARAN 2013 SEBAGAIMANA

Lebih terperinci

PEMBUKAAN PROGRAM STUDI SARJANA, MAGISTER DAN DOKTOR INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG PROSEDUR PENGUSULAN

PEMBUKAAN PROGRAM STUDI SARJANA, MAGISTER DAN DOKTOR INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG PROSEDUR PENGUSULAN PEMBUKAAN PROGRAM STUDI SARJANA, MAGISTER DAN DOKTOR INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG PROSEDUR PENGUSULAN 1920 SATUAN PENJAMINAN MUTU INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2016 1 Prosedur Pendirian Program Studi Institut

Lebih terperinci

POM CFM.01 Penyusunan Renstra BPOM

POM CFM.01 Penyusunan Renstra BPOM MASYARAKAT & PELAKU USAHA BAPPENAS Unit Kerja Tim Kerja Pimpinan ROREN POM-10.01.CFM.01 Penyusunan Renstra BPOM Tahap Teknokratik Tahap Politik Tahap Penetapan Renstra Proses Evaluasi Kinerja Tahunan,

Lebih terperinci

BAGIAN V KEUANGAN 310

BAGIAN V KEUANGAN 310 BAGIAN V KEUANGAN 310 Un-11.JSOPP-05-01.R0 SOP PENYUSUNAN ANGGARAN 1 Tujuan Menjelaskan proses penyusunan anggaran pada UIN Sumatera Utara Medan. 2 Ruang Lingkup 2.1 Jenis anggaran 2.2 Waktu penyusunan

Lebih terperinci

Buku Panduan. Panduan Pelaksanaan Program. Penguatan KOPERTIS dalam Penjaminan Mutu Prodi

Buku Panduan. Panduan Pelaksanaan Program. Penguatan KOPERTIS dalam Penjaminan Mutu Prodi Buku Panduan Panduan Pelaksanaan Program Penguatan KOPERTIS dalam Penjaminan Mutu Prodi Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 2018 Hal 1

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 155/PMK.02/2010 TENTANG TATA CARA PENYEDIAAN, PENCAIRAN, DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA PENYELENGGARAAN KEWAJIBAN PELAYANAN UMUM POS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

5. PERSYARATAN LAYANAN

5. PERSYARATAN LAYANAN Nama Jabatan Tanda Tangan Tanggal Dibuat oleh Suwirman Nuryadin Sekprodi PKLH/ML Diperiksa oleh Disahkan oleh 1. TUJUAN SOP ini bertujuan sebagai pedoman dalam mengajukan usulan penguji luar (PL) dan pencairan

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 65/PMK.02/2008 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 65/PMK.02/2008 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 65/PMK.02/2008 TENTANG TATA CARA PERHITUNGAN, PENYEDIAAN, PENCAIRAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA APBN YANG KEGIATANNYA DILAKSANAKAN

Lebih terperinci

PROSEDUR PROGRAM RENCANA KERJA & RENCANA ANGGARAN SPMI - UBD

PROSEDUR PROGRAM RENCANA KERJA & RENCANA ANGGARAN SPMI - UBD PROSEDUR PROGRAM RENCANA KERJA & RENCANA ANGGARAN SPMI - UBD SPMI UBD Universitas Buddhi Dharma Jl. Imam Bonjol No. 41 Karawaci, Tangerang Telp. (021) 5517853, Fax. (021) 5586820 Home page : http://buddhidharma.ac.id

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 44 /PMK.05/2009 TENTANG RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN SERTA PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 44 /PMK.05/2009 TENTANG RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN SERTA PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 44 /PMK.05/2009 TENTANG RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN SERTA PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM MENTERI KEUANGAN, Menimbang

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Pengembangan Sumber Daya Air (PUSAIR). Dalam pelaksanaan kerja praktek

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Pengembangan Sumber Daya Air (PUSAIR). Dalam pelaksanaan kerja praktek BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Penulis melaksanakan kerja praktek di Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (PUSAIR). Dalam pelaksanaan kerja praktek

Lebih terperinci

Standard Operating Procedure PENGAJUAN DANA UANG PERSEDIAAN (UP), PENGGANTIAN UANG PERSEDIAAN (GUP), DAN DANA LANGSUNG (LS)

Standard Operating Procedure PENGAJUAN DANA UANG PERSEDIAAN (UP), PENGGANTIAN UANG PERSEDIAAN (GUP), DAN DANA LANGSUNG (LS) Standard Operating Procedure PENGAJUAN DANA UANG PERSEDIAAN (UP), PENGGANTIAN UANG PERSEDIAAN (GUP), DAN DANA LANGSUNG (LS) FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2017 0 LEMBAR IDENTIFIKASI

Lebih terperinci

POKOK-POKOK PERUBAHAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NO. 10/PMK.02/2017 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TA 2017

POKOK-POKOK PERUBAHAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NO. 10/PMK.02/2017 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TA 2017 KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN 1 POKOK-POKOK PERUBAHAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NO. 10/PMK.02/2017 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TA 2017 Palembang, 12 Oktober 2017 POKOK BAHASAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jl. Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270 Telp. 5725058, 57906195

Lebih terperinci

PROSEDUR PENELITIAN REGULER

PROSEDUR PENELITIAN REGULER Halaman 1 No Revisi Bagian Yang Diubah Disetujui 01 02 03 04 1. Prosedur kegiatan penelitian disesuaikan dengan hibah dalam Peraturan Yayasan Nomor 4 Tahun 2013 dan Peraturan Rektor Nomor III/PRT/2013-01/013

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 150/PMK.02/2011 TENTANG TATA CARA PENYEDIAAN, PENGHITUNGAN, PEMBAYARAN, DAN PERTANGGUNGJAWABAN SUBSIDI BERAS BAGI MASYARAKAT BERPENDAPATAN RENDAH DENGAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1378, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Revisi Anggaran. TA 2013. Tata Cara. Perubahan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 166/PMK.02/2013 TENTANG PERUBAHAN

Lebih terperinci

PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN KELAS 1A

PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN KELAS 1A Belanja Pegawai (Gaji Induk, Gaji Susulan dan Kekurangan Gaji) Nomor SOP : 01 Revisi Tgl. : Tgl Ditetapkan : 2 Januari 2015 Halaman : 1 dari 3 hal. No Uraian Kegiatan Pelaksanaan DESKRIPSI : Pencairan

Lebih terperinci

Draft Standard Operating Procedure (SOP) FTTM

Draft Standard Operating Procedure (SOP) FTTM Draft Standard Operating Procedure (SOP) FTTM 2016 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas perkenan-nya kami dapat menyelesaikan draft Standard Operating Procedure (SOP)

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1609, 2013 KEMENTERIAN KEUANGAN. Dana Iuran. Jaminan Kesehatan. Penyediaan. Pencairan. Tata Cara. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 205/PMK.02/2013

Lebih terperinci

2013, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA. BAB I KETENTUAN UMU

2013, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA. BAB I KETENTUAN UMU No.103, 2013 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN NEGARA. Pelaksanaan. APBN. Tata Cara. (Penjelesan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5423) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

Implementasi Langkah-Langkah Strategis Pelaksanaan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga Tahun Anggaran 2017

Implementasi Langkah-Langkah Strategis Pelaksanaan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga Tahun Anggaran 2017 RI Focus Group Discussion Implementasi Langkah-Langkah Strategis Pelaksanaan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga Tahun Anggaran 2017 Jakarta, 9 Maret 2017 Langkah-Langkah Strategis Pelaksanaan Anggaran

Lebih terperinci

BANTUAN OPERASIONAL PERGURUAN TINGGI NEGERI

BANTUAN OPERASIONAL PERGURUAN TINGGI NEGERI PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL PERGURUAN TINGGI NEGERI DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI 2012 DAFTAR ISI PENDAHULUAN... 3 KETENTUAN UMUM... 5 IMPLEMENTASI DANA BO-PTN... 9 Lampiran

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 29 /PB/2007 TENTANG TATA CARA PEMBAYARAN GAJI DAN INSENTIF PEGAWAI TIDAK

Lebih terperinci

PROSEDUR PENGABDIAN. No Revisi Bagian Yang Diubah Disetujui

PROSEDUR PENGABDIAN. No Revisi Bagian Yang Diubah Disetujui Hlm 1 No Revisi Bagian Yang Diubah Disetujui 01 02 03 1. Penambahan jenis kegiatan pengabdian, dengan memasukkan pengabdian penugasan dan pengabdian lembaga / institusi 1. Perubahan kalimat pada sub bagian

Lebih terperinci

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tam

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tam No. 2005, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BKPM. Dekonsentrasi. Pelimpahan dan Pedoman. TA 2017. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2016

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92/PMK.05/2011 TENTANG RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN SERTA PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92/PMK.05/2011 TENTANG RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN SERTA PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92/PMK.05/2011 TENTANG RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN SERTA PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK

Lebih terperinci

5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Lebih terperinci

LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN

LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN 2016 LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN BALAI DIKLAT INDUSTRI MAKASSAR Laporan PP. 39 Balai Diklat Industri Makassar Triwulan IV Tahun 2016 1 KATA PENGANTAR Dengan telah

Lebih terperinci

Standard Operating Procedure (SOP) Lintas Unit. Direktorat Pendidikan

Standard Operating Procedure (SOP) Lintas Unit. Direktorat Pendidikan Lintas Unit Direktorat Pendidikan Kantor Wakil Rektor Bidang Sumberdaya dan Organisasi InstitutTeknologi Bandung 2014 DAFTAR ISI 002/I1.B01.5/SOP/2014 003/I1.B01.5/SOP/2014 004/I1.B01.5 /SOP/2014 005/I1.B01.5/SOP/2014

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 165/PMK.02/2014 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 165/PMK.02/2014 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 165/PMK.02/2014 TENTANG TATA CARA PENYEDIAAN, PENCAIRAN, DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA BANTUAN OPERASIONAL

Lebih terperinci

1 of 6 18/12/ :41

1 of 6 18/12/ :41 1 of 6 18/12/2015 15:41 MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 92/PMK.05/2011 TENTANG RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN SERTA PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM DENGAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 228/PMK.05/2010 TENTANG MEKANISME PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN ATAS PAJAK DITANGGUNG PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN

Lebih terperinci

Manual Prosedur Penerimaan Negara Bukan Pajak

Manual Prosedur Penerimaan Negara Bukan Pajak Manual Prosedur Penerimaan Negara Bukan Pajak Biro Keuangan Universitas Brawijaya 2016 Manual Prosedur Penerimaan Negara Bukan Pajak Biro Keuangan Universitas Brawijaya Kode Dokumen : 00005 02004 Revisi

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG PELIMPAHAN DAN PEDOMAN PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI BIDANG PENGENDALIAN PELAKSANAAN PENANAMAN MODAL TAHUN ANGGARAN 2018 DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

Program Riset Desentralisasi DIKTI

Program Riset Desentralisasi DIKTI Panduan Pengajuan Proposal Program Riset Desentralisasi DIKTI 2012 Institut Teknologi Bandung September 2011 Daftar Isi Daftar Isi... 1 I. Latar Belakang... 2 II. Deskripsi Program Riset Desentralisasi

Lebih terperinci

DIREKTORAT ANGGARAN BIDANG POLHUKHANKAM & BA BUN DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN 1

DIREKTORAT ANGGARAN BIDANG POLHUKHANKAM & BA BUN DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN 1 KEMENTERIAN KEUANGAN RI Peraturan Menteri Keuangan Nomor 93/PMK.02/2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 10/PMK.02/2017 tentang Tata Cara Revisi TA 2017 DIREKTORAT ANGGARAN BIDANG

Lebih terperinci

V. PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN

V. PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN V. PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN Upaya Pemerintah untuk melaksanakan pembangunan yang bermuara kepada kesejahteraan rakyat semakin meningkat. Penyerahan wewenang urusan pemerintahan kepada Daerah Otonom

Lebih terperinci

POM CFM.01 Penyusunan Renstra BPOM

POM CFM.01 Penyusunan Renstra BPOM MASYARAKAT & PELAKU USAHA BAPPENAS Unit Kerja Tim Kerja Pimpinan ROREN POM-11.01.CFM.01 Penyusunan Renstra BPOM Tahap Teknokratik Tahap Politik Tahap Penetapan Renstra 15.04 Tinjauan Manajemen Membuat

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1404, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Subsidi Listrik. Penyediaan. Penghitungan. Pembayaran. Pertanggungjawaban. Tata Cara. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

MANUAL PROSEDUR PEMBAYARAN DANA KEGIATAN ADHOC FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI

MANUAL PROSEDUR PEMBAYARAN DANA KEGIATAN ADHOC FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI MANUAL PROSEDUR PEMBAYARAN DANA KEGIATAN ADHOC FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI KODE DOKUMEN : UN21.1.SPMI.0006.KEU.002 REVISI : 0 TANGGAL : 22 juli 2015 DIAJUKAN OLEH : Kepala Sub

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PELIMPAHAN DAN PEDOMAN PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI BIDANG PENGENDALIAN PELAKSANAAN PENANAMAN MODAL

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN PROSEDUR PENERBITAN SURAT PENGESAHAN PENDAPATAN DAN BELANJA BAGIAN ANGGARAN MASYARAKAT BIRO ADMINISTRASI UNIVERSITAS NUSA CENDANA

LEMBAR PENGESAHAN PROSEDUR PENERBITAN SURAT PENGESAHAN PENDAPATAN DAN BELANJA BAGIAN ANGGARAN MASYARAKAT BIRO ADMINISTRASI UNIVERSITAS NUSA CENDANA Halaman : 1 Dari 14 LEMBAR PENGESAHAN PROSEDUR PENERBITAN SURAT PENGESAHAN PENDAPATAN DAN BELANJA BAGIAN ANGGARAN BIRO ADMINISTRASI UNIVERSITAS NUSA CENDANA DIBUAT OLEH MENYETUJUI MENGETAHUI Penyusun SOP

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN RI DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN. MEKANISME PENYALURAN bantuan PENDIDIKAN DALAM BENTUK BANTUAN sosial DAN BELANJA BARANG

KEMENTERIAN KEUANGAN RI DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN. MEKANISME PENYALURAN bantuan PENDIDIKAN DALAM BENTUK BANTUAN sosial DAN BELANJA BARANG INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN KEMENTERIAN KEUANGAN RI DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN MEKANISME PENYALURAN bantuan PENDIDIKAN DALAM BENTUK BANTUAN sosial DAN BELANJA BARANG

Lebih terperinci

SOP AKUNTANSI DAN PELAPORAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN MANUAL

SOP AKUNTANSI DAN PELAPORAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN MANUAL MAHKAMAH SYAR IYAH JANTHO KELAS II Jl. T.Bachtiar Panglima Polem,SH Kota Jantho Nomor SOP W1-A10/1965/OT.01.3/XII/2014 Tanggal Pembuatan 31 Desember 2014 Tanggal Revisi - Tanggal Efektif 02 Januari 2015

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Dana Subsidi Benih. Prosedur Penggunaan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Dana Subsidi Benih. Prosedur Penggunaan. No.348, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Dana Subsidi Benih. Prosedur Penggunaan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 129/PMK.02/2010 TENTANG TATA CARA PENYEDIAAN,

Lebih terperinci

Paparan Workshop Good Governance Week Subdit Anggaran dan Akuntansi

Paparan Workshop Good Governance Week Subdit Anggaran dan Akuntansi Paparan Workshop Good Governance Week Subdit Anggaran dan Akuntansi Dasar Hukum Menyusun RKAT Mengendalikan pengelolaan keuangan Menyampaikan Laporan MERUPAKAN KEWAJIBAN PP 67 tahun 2013, pasal 65, pasal

Lebih terperinci

Penyusunan Prosedur Operasional Baku (POB) Seleksi Mahasiswa Asing

Penyusunan Prosedur Operasional Baku (POB) Seleksi Mahasiswa Asing Penyusunan Prosedur Operasional Baku No. 004/I1.B01.5/SOP/2014 Kantor Wakil Rektor Bidang Sumberdaya dan Organisasi Institut Teknologi Bandung 2014 JUDUL : Penyusunan Prosedur Operasional Baku NOMOR :

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PEMBENTUKAN KOMITE PENILAIAN DAN/ATAU REVIEWER DAN TATA CARA PELAKSANAAN PENILAIAN PENELITIAN PADA PERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN ISLAM

PETUNJUK TEKNIS PEMBENTUKAN KOMITE PENILAIAN DAN/ATAU REVIEWER DAN TATA CARA PELAKSANAAN PENILAIAN PENELITIAN PADA PERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN ISLAM LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM NOMOR 2952 TAHUN 2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBENTUKAN KOMITE PENILAIAN DAN/ATAU REVIEWER DAN TATA CARA PELAKSANAAN PENILAIAN PENELITIAN PADA PERGURUAN

Lebih terperinci

BIRO ADMINISTRASI UMUM & KEUANGAN LEMBAR PENGESAHAN SUB BAGIAN MONITORING DAN EVALUASI UNIVERSITAS NUSA CENDANA DIBUAT OLEH MENYETUJUI MENGETAHUI

BIRO ADMINISTRASI UMUM & KEUANGAN LEMBAR PENGESAHAN SUB BAGIAN MONITORING DAN EVALUASI UNIVERSITAS NUSA CENDANA DIBUAT OLEH MENYETUJUI MENGETAHUI Halaman : 1 Dari 6 LEMBAR PENGESAHAN SUB BAGIAN MONITORING DAN EVALUASI UNIVERSITAS NUSA CENDANA DIBUAT OLEH MENYETUJUI MENGETAHUI Penyusun SOP Drs. S. A. F. Pandie Kepala Biro Administrasi Umum & Keuangan

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PEMBENTUKAN KOMITE PENILAIAN DAN/ATAU REVIEWER DAN TATA CARA PELAKSANAAN PENILAIAN PENELITIAN PADA PERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN ISLAM

PETUNJUK TEKNIS PEMBENTUKAN KOMITE PENILAIAN DAN/ATAU REVIEWER DAN TATA CARA PELAKSANAAN PENILAIAN PENELITIAN PADA PERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN ISLAM KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM NOMOR 2952 TAHUN 2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBENTUKAN KOMITE PENILAIAN DAN/ATAU REVIEWER DAN TATA CARA PELAKSANAAN PENILAIAN PENELITIAN PADA PERGURUAN TINGGI

Lebih terperinci

MANUAL PROSEDUR PENGAJUAN DANA UANG PERSEDIAAN (UP), PENGGANTIAN UANG PERSEDIAAN (GUP), DAN DANA LANGSUNG (LS)

MANUAL PROSEDUR PENGAJUAN DANA UANG PERSEDIAAN (UP), PENGGANTIAN UANG PERSEDIAAN (GUP), DAN DANA LANGSUNG (LS) MANUAL PROSEDUR PENGAJUAN DANA UANG PERSEDIAAN (UP), PENGGANTIAN UANG PERSEDIAAN (GUP), DAN DANA LANGSUNG (LS) FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2016 0 MANUAL PROSEDUR PENGAJUAN DANA

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 158/PMK.02/2010 TENTANG TATA CARA PENYEDIAAN ANGGARAN, PENCAIRAN, DAN PERTANGGUNGJAWABAN BANTUAN LANGSUNG PUPUK

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 158/PMK.02/2010 TENTANG TATA CARA PENYEDIAAN ANGGARAN, PENCAIRAN, DAN PERTANGGUNGJAWABAN BANTUAN LANGSUNG PUPUK PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 158/PMK.02/2010 TENTANG TATA CARA PENYEDIAAN ANGGARAN, PENCAIRAN, DAN PERTANGGUNGJAWABAN BANTUAN LANGSUNG PUPUK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 121/PMK.02/2011 TENTANG TATA CARA PENYEDIAAN, PENGHITUNGAN, PEMBAYARAN, DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA CADANGAN BERAS PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

Standard Operating Procedure (SOP) Lintas Unit UPT PMO

Standard Operating Procedure (SOP) Lintas Unit UPT PMO Lintas Unit UPT PMO Kantor Wakil Rektor Bidang Sumberdaya dan Organisasi Institut Teknologi Bandung 2014 DAFTAR ISI 001/I1.B03.4/SOP/2014 002/I1.B03.4/SOP/2014 003/I1.B03.4/SOP/2014 004/I1.B03.4/SOP/2014

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 125/PMK.02/2010 TENTANG SUBSIDI BERAS BAGI MASYARAKAT BERPENDAPATAN RENDAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 125/PMK.02/2010 TENTANG SUBSIDI BERAS BAGI MASYARAKAT BERPENDAPATAN RENDAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 125/PMK.02/2010 TENTANG SUBSIDI BERAS BAGI MASYARAKAT BERPENDAPATAN RENDAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,

Lebih terperinci

228/PMK.05/2010 MEKANISME PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN ATAS PAJAK DITANGGUNG PEMERINTAH

228/PMK.05/2010 MEKANISME PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN ATAS PAJAK DITANGGUNG PEMERINTAH 228/PMK.05/2010 MEKANISME PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN ATAS PAJAK DITANGGUNG PEMERINTAH Contributed by Administrator Monday, 20 December 2010 Pusat Peraturan Pajak Online PERATURAN MENTERI KEUANGAN

Lebih terperinci

Standard Operating Procedure (SOP) Perencanaan Pengadaan Aset (Personal Gadget, Kendaraan) Nomor : 001/I1.B03.1/SOP/2014

Standard Operating Procedure (SOP) Perencanaan Pengadaan Aset (Personal Gadget, Kendaraan) Nomor : 001/I1.B03.1/SOP/2014 Standard Operating Procedure (SOP) Perencanaan Pengadaan Aset Nomor : 001/I1.B03.1/SOP/2014 Kantor Wakil Rektor Bidang Sumberdaya dan Organisasi InstitutTeknologi Bandung 2014 Nomor : 001/I1.B03.1/SOP/SP/2014.

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 49/PMK.02/2008 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 49/PMK.02/2008 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 49/PMK.02/2008 TENTANG TATA CARA PENYEDIAAN, PENCAIRAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA PENYELENGGARAAN KEWAJIBAN PELAYANAN UMUM

Lebih terperinci

PERATURAN KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

PERATURAN KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Jalan Jenderal Sudirman, Gedung E Lantai 12 13, Senayan, Jakarta 10270 Telepon (021) 5725477 (Hunting), 5725471-74

Lebih terperinci

RINCIAN KERTAS KERJA SATKER T.A 2016

RINCIAN KERTAS KERJA SATKER T.A 2016 Halaman : 1 019.01.01 Program Pengembangan SDM Industri dan Dukungan Manajemen Kementerian Perindustrian 19.693.404.000 5277 Peningkatan Kualitas Pendidikan Vokasi Industri 19.693.404.000 5277.001 Penyelenggaraan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI DAFTAR ISI Halaman Judul.. i Halaman Pengesahan ii Halaman Pernyataan... iii Prakata... iv Daftar Isi... v Daftar Tabel... vii Daftar Gambar/Grafik... viii Daftar Lampiran... ix Daftar Singkatan... x Intisari...

Lebih terperinci

Dalam Rupiah PERHITUNGAN TAHUN 2016 PROGRAM/KEGIATAN/OUTPUT/SUBOUTPUT/KOMPONEN/SUBKOMP/AKUN/DETIL VOLUME HARGA SATUAN

Dalam Rupiah PERHITUNGAN TAHUN 2016 PROGRAM/KEGIATAN/OUTPUT/SUBOUTPUT/KOMPONEN/SUBKOMP/AKUN/DETIL VOLUME HARGA SATUAN LAMPIRAN II KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : TANGGAL : TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 900-460 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK OPERASIONAL KEGIATAN (POK) DAFTAR ISIAN

Lebih terperinci

LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN

LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN 2016 LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN BALAI DIKLAT INDUSTRI MAKASSAR Laporan PP. 39 Balai Diklat Industri Makassar Triwulan I Tahun 2016 1 KATA PENGANTAR Dengan telah diberlakukannya

Lebih terperinci

A. LATAR BELAKANG...1 B. LANDASAN HUKUM...1 C. TUJUAN...2 D. KERANGKA PROGRAM...2

A. LATAR BELAKANG...1 B. LANDASAN HUKUM...1 C. TUJUAN...2 D. KERANGKA PROGRAM...2 PEDOMAN PELAKSANAAN PENYALURAN TUNJANGAN PROFESI TAHUN 2009 DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2009 KATA PENGANTAR Undang-Undang Republik

Lebih terperinci

MANUAL PROSEDUR BEBAN KINERJA DOSEN

MANUAL PROSEDUR BEBAN KINERJA DOSEN MANUAL PROSEDUR BEBAN KINERJA DOSEN FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2013 MANUAL PROSEDUR Beban Kinerja Dosen Fakultas Ilmu Budaya UNIVERSITAS BRAWIJAYA Kode Dokumen : 0120007072 Revisi

Lebih terperinci

DRAFT PER TGL 22 OKT 2008

DRAFT PER TGL 22 OKT 2008 DRAFT PER TGL 22 OKT 2008 BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 37 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA BUPATI PURWAKARTA, Menimbang

Lebih terperinci

PENDAMPINGAN AKREDITASI PROGRAM STUDI

PENDAMPINGAN AKREDITASI PROGRAM STUDI STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENDAMPINGAN AKREDITASI PROGRAM STUDI Revisi : Tanggal : Februari 2016 Dikaji ulang oleh : Wakil Rektor Bidang Akademik Dikendalikan oleh : Lembaga Pengembangan Pendidikan

Lebih terperinci

Pedoman Pelaksanaan Penyaluran Tunjangan Profesi Pendidik Melalui Dana Dekonsentrasi

Pedoman Pelaksanaan Penyaluran Tunjangan Profesi Pendidik Melalui Dana Dekonsentrasi 00 PEDOMAN PELAKSANAAN PENYALURAN TUNJANGAN PROFESI MELALUI DANA DEKONSENTRASI DIREKTORAT PROFESI PENDIDIK DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

Lebih terperinci

RINCIAN KERTAS KERJA SATKER T.A 2015

RINCIAN KERTAS KERJA SATKER T.A 2015 RINCIAN KERTAS KERJA SATKER T.A 215 KEMEN/LEMB : (76) KOMISI PEMILIHAN UMUM : (1) KOMISI PEMILIHAN UMUM UNIT KERJA : (65943) KPU KOTA PARE-PARE ALOKASI : Rp. 1.736.293. PERHITUNGAN TAHUN 215 Halaman :

Lebih terperinci

16. Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan

16. Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan 5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Lebih terperinci

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 202/PMK.02/2010 TENTANG TATA CARA PENYEDIAAN, PENCAIRAN, DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA UPAYA KHUSUS KEDELAI DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PENYUSUNAN, PENDAMPINGAN, PENGIRIMAN DOKUMEN DAN VISITASI AKREDITASI Kode. Dok Revisi Tgl Terbit Halaman LPM-POS-AKR Maret dari 11

PENYUSUNAN, PENDAMPINGAN, PENGIRIMAN DOKUMEN DAN VISITASI AKREDITASI Kode. Dok Revisi Tgl Terbit Halaman LPM-POS-AKR Maret dari 11 PENYUSUNAN, PENDAMPINGAN, PENGIRIMAN DOKUMEN DAN VISITASI AKREDITASI LPM-POS-AKR-02 01 1 Maret 2016 1 dari 11 PENGESAHAN Nama Jabatan Tanda Tangan Dibuat Oleh Dr. Ir. Mufidah Asyari, MP Kabid Akreditasi

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jl. Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270 Telp. 5725058, 57906195

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1094, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Instansi Vertikal. Direktorat Jenderal Perbendaharaan. Organisasi. Tata Kerja. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 169/PMK.01/2012

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 37/PMK.02/2006 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 37/PMK.02/2006 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 37/PMK.02/2006 TENTANG TATA CARA PENYEDIAAN, PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN ALOKASI DANA IURAN ASURANSI KESEHATAN DAN TUNJANGAN PEMELIHARAAN KESEHATAN VETERAN

Lebih terperinci

PEDOMAN UMUM PENGADAAN BARANG / JASA TRIWULAN II TAHUN ANGGARAN 2007

PEDOMAN UMUM PENGADAAN BARANG / JASA TRIWULAN II TAHUN ANGGARAN 2007 PEDOMAN UMUM PENGADAAN BARANG / JASA TRIWULAN II TAHUN ANGGARAN 2007 1. Pendahuluan Pedoman Umum Barang / Jasa disusun sebagai penjabaran dari Pedoman Umum Penyusunan Rencana Implementasi RKA Unit Kerja

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS BANTUAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM (PTAI) TAHUN ANGGARAN 2014

PETUNJUK TEKNIS BANTUAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM (PTAI) TAHUN ANGGARAN 2014 PETUNJUK TEKNIS BANTUAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM (PTAI) TAHUN ANGGARAN 2014 DIREKTORAT PENDIDIKAN TINGGI ISLAM DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN AGAMA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Indonesia berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Indonesia berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintah Indonesia berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, serta

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.905, 2015 KEMENDESA-PDT-Trans. Urusan Pemerintahan. Ditjen Pembangunan Dan Pemberdayaan Masyarakat Desa. TA 2015. Pelimpahan. PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 202/PMK.02/2010 TENTANG TATA CARA PENYEDIAAN, PENCAIRAN, DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA UPAYA KHUSUS KEDELAI

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 202/PMK.02/2010 TENTANG TATA CARA PENYEDIAAN, PENCAIRAN, DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA UPAYA KHUSUS KEDELAI PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 202/PMK.02/2010 TENTANG TATA CARA PENYEDIAAN, PENCAIRAN, DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA UPAYA KHUSUS KEDELAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN, Menimbang

Lebih terperinci

Bagian Kedua Kepala Dinas

Bagian Kedua Kepala Dinas BAB X DINAS PENDIDIKAN Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 180 Susunan Organisasi Dinas Pendidikan, terdiri dari: a. Kepala Dinas; b. Sekretaris, membawahkan: 1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; 2.

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI BAGI GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH MELALUI MEKANISME TRANSFER KE DAERAH

PETUNJUK TEKNIS PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI BAGI GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH MELALUI MEKANISME TRANSFER KE DAERAH PETUNJUK TEKNIS PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI BAGI GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH MELALUI MEKANISME TRANSFER KE DAERAH DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

MAHKAMAH AGUNG MAHKAMAH REPUBLIK INDONESIA AGUNG REPUBLIK INDONESIA

MAHKAMAH AGUNG MAHKAMAH REPUBLIK INDONESIA AGUNG REPUBLIK INDONESIA MAHKAMAH AGUNG MAHKAMAH REPUBLIK INDONESIA AGUNG REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN SEKRETARIS MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 002/Sek/SK/I/2009 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBAYARAN ANGGARAN PENDAPATAN

Lebih terperinci