Furry Aprianingsih, Elsje Theodore Maasawet, Herliani Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Mulawarman Samarinda

dokumen-dokumen yang mirip
ARTIKEL ILMIAH. OLEH 1. FUJA NOVITRA (RRA1C309012) 2. Drs. MENZA HENDRI, M.Pd 3. HAERUL PATHONI, S.Pd, M.PFis

PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR PADA KONSEP REAKSI REDOKS KELAS X MAN MUARO BUNGO KARYA ILMIAH

Wiwik Andriyani 1), Dr.H. Suratno, M.Pd 2), Rosmiati, S.Pd, M.Pd 3)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII

G. Lian Y. Nababan. NIM ABSTRAK. antara hasil belajar siswa menggunakan model konvensional dengan model

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian jenis quasi eksperimental. Quasi

Maryetta Evi Hariati: Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 0

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 7 Bandar

AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE TERHADAP HASIL BELAJAR. (Jurnal) Oleh YULIANA RIA ARISKA

EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE KASUS MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO-VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUHMODEL PEMBELAJARANINQUIRY TRAINING TERHADAPHASILBELAJARSISWA PADAMATERI POKOK ELASTISITAS KELAS XI SEMESTER I DI MAN 1 MEDAN T.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Perintis 1

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK USAHA DAN ENERGI KELAS VIII MTS N-3 MEDAN

PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PEMBELAJARAN TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS KELAS IX SMP NEGERI 3 KOTA JAMBI SKRIPSI OLEH

PENGARUH PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING

Oleh : Yeyen Suryani dan Sintia Dewiana. Abstrak

PEMBELAJARAN MOMENTUM DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA KARTU SOAL DAN KARTU PINTAR

*keperluan Korespondensi, HP: , ABSTRAK

Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : Vol.3 No.4 (2017) :

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 UBUKLINGGAU.

Lailly Ramadhani dan Tri Harsono. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Medan.Jl.Willem Iskandar Pasar V Medan ABSTRAK

TABEL III. 1 PROSES PENELITIAN No Kegiatan Waktu. 1 Pengajuan Sinopsis November Proses pengerjaan proposal Desember 2014

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN GEOGRAFI DENGAN STRATEGI DISCOVERY- INQUIRY. Abstrak

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BERBASIS QUESTION STUDENT HAVE DENGAN BANTUAN CHEMO-EDUTAINMENT MEDIA KEY RELATION CHART TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Jenis penelitian ini

PENGARUH CHALLENGE BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 GETASAN KABUPATEN SEMARANG

KARYA ILMIAH OLEH SITI KUMALA SARI A1C110046

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI SOSIAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS IX SEMESTER I SMP NEGERI 8 KOTA JAMBI ARTIKEL ILMIAH OLEH

Kata Kunci : Model Problem Based Learning, Model Pembelajaran Langsung, Hasil Belajar Kognitif

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 8 Bandar

HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN METODE THINK-PAIR-SHARE DAN METODE EKSPOSITORI

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE WINDOW SHOPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA-FISIKA PADA MATERI HUKUM NEWTON

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN AKTIF LEARNING STARTS WITH A QUESTION (LSQ)

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI GENIUS LEARNING DENGAN OPERAN KERTAS IDE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA BAITURRAHMAH PADANG

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA N 7 Bandar

PENERAPAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MODEL TUTORIAL TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Persada Bandar

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS VII DI SMP N 3 JETIS

PERBANDINGAN MODEL MAKE A MATCH DAN MODEL PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XI SMA PADA MATERI PELUANG

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGANALISA RANGKAIAN LISTRIK DENGAN METODE PROBLEM SOLVING DI SMK NEGERI 1 PADANG RANDIKA PUTRA

III METODE PENELITIAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK

PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP KOGNITIF SISWA KELAS VII MTs BAHRUL ULUM TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN Inovasi Pembelajaran untuk Pendidikan Berkemajuan FKIP Universitas Muhammadiyah Ponorogo, 7 November 2015

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 7

Pengaruh Pembelajaran Problem Posing Berbasis Aktivitas Menggunakan Kartu Pertanyaan Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 8 Palu

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

Miftakhul Jannah. Guru IPA SMP Negeri 2 Pringapus Desa Jatirunggo Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang ABSTRAK

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam peneltian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 14

: Model Pembelajaran Kontekstual (CTL), KeaktifanSiswa

Penerapan Metode Resitasi dengan Teknik Motivasi terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas X SMA N 1 Getasan.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen. Adapun

PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI REAKSI REDOKS

Kata Kunci: Model Pembelajaran, Problem Based Learning, Hasil Belajar 1

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Negeri 13 Bandar

STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR ANTARA SFE DAN MODEL KONVENSIONAL PADA KUBUS DAN BALOK SMP N 39 PURWOREJO

III. METODOLOGI PENELITIAN. siswa dan tersebar dalam lima kelas yaitu XI IPA 1, XI IPA 2, XI IPA 3, XI IPA 4

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

Perbandingan Peningkatan Keterampilan Generik Sains Antara Model Inquiry Based Learning dengan Model Problem Based Learning

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin

PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA POKOK BAHASAN CAHAYA

Sriningsih Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya,

Program Studi Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau

Kata kunci: Metode Discovery, Metode Problem Solving, Kemampuan Berpikir Kritis

KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER TERMODIFIKASI DAN THINK-PAIR-SHARE

PENGARUH PEMBERIAN TUGAS DALAM BENTUK PILIHAN GANDA DAN ESSAY TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII MTs NEGERI MODEL MAKASSAR

JSEE - Vol. III, No. 1 April 2015 ISSN : Jurnal Sains Ekonomi dan Edukasi

Kata kunci: Pendekatan konstruktivisme, hasil belajar matematika

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di kelas VIII SMP Negeri 1

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PROJECT BASED LEARNING

Surono, Pengaruh model pembelajaran inquiry...

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN

Pengaruh Model Problem Based Learning Menggunakan Simulasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Gerak Lurus Kelas VII MTs Bou

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V

OLEH ELLA CHINTYA PIARUCCI A1C110009

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I Natar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bendungan Uwai, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 TUNTANG

BAB III METODE PENELITIAN. didik pada pembelajaran IPA. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Pendidikan Matematika OLEH :

BAB III METODE PENELITIAN. Eksperimental atau eksperimen semu. Menurut Sugiyono (2013: 77) jenis

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRETED READING AND COMPOSITION

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING STARTS WITH A QUESTION TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS

PENGARUH MODEL COOPERATIVE SCRIPT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 LUBUKLINGGAU ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah Quasi Experimental dengan desain

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 2 No. 2 ISSN

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 18 MEDAN

KeyWords :Guided Inquiry, student achievement, salt hydrolysis.

Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bung Hatta.

Transkripsi:

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR DAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 2 SAMARINDA TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 Furry Aprianingsih, Elsje Theodore Maasawet, Herliani Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Mulawarman Samarinda ABSTRAK Proses pembelajaran di sekolah, umumnya pendidik kurang mengasah kemampuan berpikir kritis siswa. Padahal, kemampuan berpikir kritis merupakan salah satu kemampuan berpikir tingkat tinggi yang sangat penting dalam pengambilan langkah untuk mengatasi masalah yang dihadapi. Selain itu, kemampuan berpikir kritis dapat memicu siswa untuk mendalami materi sehingga hasil belajar biologi siswa meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model Problem Based Learning (PBL) terhadap hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas XI IPA SMA Negeri 2 tahun pembelajaran 2014/2015 pada materi sistem reproduksi. Populasi bersifat normal dan memiliki homogenitas yang sama sehingga pengambilan dua kelompok sampel menggunakan teknik cluster random sampling. Desain penelitian yang digunakan yaitu nonequivalent control group design. Pada analisis tahap akhir, uji yang digunakan untuk membandingkan peningkatan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol adalah uji t. Berdasarkan hasil uji t peningkatan hasil belajar siswa, diperoleh t hitung (3,64) > t tabel (1,99), artinya peningkatan hasil belajar siswa kelompok eksperimen lebih baik daripada kelompok kontrol. Hasil uji t peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa juga menunjukkan bahwa t hitung (3,43) > t tabel (2,02), sehingga dapat disimpulkan bahwa peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa kelompok eksperimen lebih baik daripada kelompok kontrol. Kata kunci: Problem Based Learning (PBL), hasil belajar, kemampuan berpikir kritis. LATAR BELAKANG Pendidikan merupakan bagian integral dalam pembangunan. Proses pendidikan tidak dapat dipisahkan dari proses pembangunan itu sendiri. Pembangunan di arahkan dan bertujuan untuk mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas. Mengembangkan sumber daya manusia berkualitas sudah tentu tak dapat dipisahkan dengan proses pendidikan. Manusia yang berkualitas itu dilihat dari segi pendidikan yang terdapat pada tujuan pendidikan nasional. Berdasarkan Undangundang Republik Indonesia No. 2 Tahun 1989, Bab I, Pasal 1 pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan bagi peranannya di masa yang akan datang. Fungsi pendidikan adalah menyiapkan peserta didik melalui proses yang berlangsung sebelum peserta didik itu siap bekerja di kehidupan nyata. Strategi pelaksanaan pendidikan di lakukan dalam bentuk kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan (Hamalik,2012). Pada pembelajaran dengan pendekatan teacher centered sudah dianggap tradisional dan perlu di ubah. Hal ini karena pendekatan teacher centered berpusat pada pendidik dengan penekanan pada pemberian materi sementara siswa kurang aktif. Pada pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered), siswa membangun pengetahuan sehingga siswa dapat terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered), pengajar hanya sebagai fasilitator dalam pembelajaran. Pendekatan ini pengajar dan siswa mengevaluasi pembelajaran secara bersama-sama (Amir,2010). Problem Based Learning (PBL) merupakan suatu model pembelajaran yang berpusat pada siswa dan pembelajarannya dalam bentuk masalah nyata sehingga 55

siswa mempunyai rasa ingin tahu yang kemudian siswa akan memecahkan masalah tersebut. Kelebihan model pembelajaranproblem Based Learning (PBL) terletak pada pemecahan masalah dalam pembelajaran sehingga hal tersebut dapat merangsang kemampuan kecakapan siswa. Salah satu dari kecakapan tersebut yaitu kemampuan berpikir kritis siswa pada sebuah konsep. Namun model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) memerlukan waktu yang dalam pembelajaran sehingga guru sebagai fasilitator harus mempersiapkan pembelajaran secara maksimal. Penggunaan model pembelajaran berbasis masalah mengharuskan siswa mengidentifikasi permasalahan, mengumpulkan informasi dan menggunakan informasi tersebut untuk memecahkan masalah. Pembelajaran ini siswa di harapkan dapat mengembangkan kemampuan berfikir dalam memecahkan masalah dan menjadi pelajar yang mandiri sehingga prestasi belajar meningkat. Model pembelajaran berbasis masalah akan mengajak siswa terlibat secara langsung untuk aktif dalam proses belajar mengajar dan dapat mengaplikasikan metode ilmiah sehingga siswa dapat mengembangkan pengetahuannya. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di uraikan di atas, maka masalah yang akan diteliti adalah: 1. Apakah terdapat pengaruh model Problem Based Learning (PBL) terhadap hasil belajar biologi siswa kelas XI IPA SMA Negeri 2 Samarinda. 2. Apakah terdapat pengaruh model Problem Based Learning (PBL) terhadap kemampuan berpikir kritis siswa kelas XI IPA SMA Negeri 2 Samarinda. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan bentuk quasi experimental design, dikatakan quasi experimental karena dalam desain mempunyai kelompok kontrol tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi eksperimen. Desain quasi experimental yang dapat dapat digunakan yaitu bentuk nonequivalent control group design. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Samarinda, yang beralamat di Jl. Kemakmuran Samarinda, pada tahun pembelajaran 2014/2015. Subjek dan Objek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 berjumlah 40 orang di SMA Negeri 2 Samarinda, sedangkan yang menjadi objek penelitian adalah proses pembelajaran dalam model Problem Based Learning (PBL). Rancangan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dimana suatu bentuk penelitian dengan menggunakan tindakan-tindakan tertentu yaitu model pembelajaran master agar dapat memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran, hasil belajar, serta aktivitas belajar siswa. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan tes dan observasi yaitu : 1. Teknik tes Tes terdiri dari dua jenis yaitu tes kemampuan awal (pretest) dan tes akhir (posttest). Tes sebagai instrumen pengumpul data yang berupa serangkaian 56

pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar dan berpikir kritis siswa. Dalam penelitian dilakukan dengan memberikan lembar pertanyaan siswa tentang materi sistem reproduksi. 2. Teknik Observasi Lembar observasi yang digunakan yaitu lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran di dalam pelaksanaan model Problem Based Learning (PBL). Lembar observasi tersebut di gunakan sebagai pedoman melakukan observasi atau pengamatan untuk memperoleh informasi bagaimana proses model problem based learning (PBL) yang dilaksanakan di kelas XI IPA. 3. Angket Respons Terhadap Pelaksanaan Pembelajaran Angket respons terhadap pelaksanaan model problem based learning (PBL) ini disusun untuk mengetahui respons siswa terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan. 4. Dokumentasi Dokumentasi yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu mengenai halhal yang berupa catatan, buku dan sebagainya. Teknik Analisa Data 1. Uji normalitas Uji normalitas data adalah pengujian tentang kenormalan distribusi data. Tujuan dari uji ini untuk mengetahui apakah data yang terambil merupakan data berdistribusi normal atau tidak.dalam penelitian ini pengujian normalitas menggunakan SPSS versi 21. Jika F.sig > 0,05 maka data berdistribusi normal namun jika F.sig < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal. 2. Uji homogenisitas Uji homoogenisitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah dua sampel mempunyai varian yang sama. Rumus yang digunakan yaitu: Keterangan: F = Nilai F hitung S = nilai varian terbesar S = nilai varian terkecil. Dengan taraf signifikan α = 0,05% dan dk= n-1. Jika F hitung < F tabel berarti data kelas sampel mempunyai variansi yang homogen 3. Uji t Analisis data ini menggunakan uji t dengan rumus yaitu: Keterangan : X1= nilai rata-rata tes kelompok 1 X2= nilai rata-rata tes kelompok 2 S1= simpangan baku kelompok 1 S1= simpangan baku kelompok 2 n1= jumlah sampel kelompok 1 n2= jumlah sampel kelompok 2 dimana S = ( ) ( ) 57

4. Presentase Berpikir Kritis HASIL PENELITIAN 1. Hasil Belajar dan berpikir kritis Siswa Data hasil belajar siswa diperoleh dari hasil post-test dengan soal berbentuk essay berjumlah 10 butir. Post-test dilakukan setelah selesainya kegiatan pembelajaran pada materi sistem reproduksi dengan menggunakan model Problem Based Learning (PBL). Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan uji t, jika t hitung >t tabel maka H a diterima dan H 0 ditolak yaitu 3,64>1,99 maka terdapat pengaruh model problem based learning terhadap hasil belajar siswa kelas XI IPA 1 pada mata pelajaran biologi Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan uji t, jika t hitung >t tabel maka H a diterima dan H 0 ditolak yaitu 3,43 < 2,02 maka terdapat pengaruh model problem based learning terhadap kemampuan berpikir kritis siswa kelas XI IPA 1 pada mata pelajaran biologi di SMA Negeri 2 Samarinda pada tahun pembelajaran 2014/ 2015. 2. Analisis Nilai Aspek Afektif Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan uji t, jika t hitung >t tabel maka H a diterima dan H 0 ditolak yaitu 3,64>1,99 maka terdapat pengaruh model problem based learning terhadap hasil belajar siswa kelas XI IPA 1 pada mata pelajaran biologi. Ratarata nilai afektif kelas eksperimen yaitu 2,50 dari nilai 4,00 dengan kriteria cukup. 3. Analisis Nilai Aspek Psikomotorik Terdapat empat aspek yang diamati pada penilaian afektif. Setiap aspek di amati berdasarkan hasil pengamatan ada saat pembelajaran. Kriteria tiap aspek meliputi sangat baik, baik, cukup, dan kurang. Rata-rata nilai psikomotorik kelas eksperimen tersebut yaitu2,87 dari 4,00 termasuk dalam kategori cukup. PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan sebanyak 8 kali pertemuan, dimana pada pertemuan pertama diadakan pretest untuk mengetahui apakah sampel yang digunakan memiliki tingkat kecerdasan yang sama atau tidak. Pada pertemuan terakhir diadakan postest untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh penggunaan model Problem Based Learning (PBL) terhadap hasil belajar siswa. Pengaplikasian model Problem Based Learning (PBL) pada proses pembelajaran dilakukan sebanyak enam kali dimana pada pengaplikasian peneliti mencari tahu pengetahuan awal siswa melalui pertanyaanpertanyaan agar dapat mengetahui pemahaman siswa dan membagi materi serta permasalahan yang akan diberikan sesuai dengan buku sumber yang digunakan. Pada model Problem Based Learning (PBL) ini peneliti melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan memberi permasalahan sesuai buku yang digunakan sebagai bahan ajar. Pelaksanaan model Problem Based Learning (PBL) yaitu peneliti sebagai pengajar menginformasikan tujuan pembelajaran kemudian memberikan topik permasalahan yang akan di cari pemecahan masalahanya. Untuk memudahkan siswa memecahkan masalah maka guru membentuk kelompok dengan jumlah 4 orang setiap kelompok. Kemudian guru kembali mengarahkan pertanyaan atau masalah sehingga mendorong siswa untuk mengungkapkan hipotesis mereka. Selanjutnya tahap 58

mengorganisasikan siswa dalam belajar dengan membantu siswa untuk aktif menemukan konsep berdasarkan masalah, kemudian guru membantu siswa dengan memotivasi mereka untuk saling bekerjasama dengan kelompok mencari pemecahan masalah tersebut. Guru juga membantu siswa memecahkan hipotesis yang mereka dapatkan dan membantu bagaimana mencari solusi dari permasalahan yang diberikan. Tahap selanjutnya yaitu menyajikan hasil kerja, dimana setiap kelompok mempunyai hasil pemecahan masalah masing-masing dan guru membimbing siswa untuk menyajikan hasil kerja mereka di depan kelas sesuai dengan hasil perbedaan atau persamaan pemecahan masalah mereka. Guru masuk ke tahap selanjutnya yaitu menganalisa dan mengevaluasi hasil pemecahan. Guru membantu siswa mengkaji ulang hasil pemecahan masalah dan memotivasi siswa untuk terlibat dalam pemecahan masalah tersebut sehingga ketika pemecahan masalah tersebut didapatkan maka guru akan mengevaluasi materi. Pada akhir pertemuan guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk tanya jawab, guru hanya sebagai fasilitator dimana guru memberikan kesempatan untuk siswa bertanya dan menjawab, kemudian peneliti sebagai pengajar memberikan latihan soal untuk dikerjakan di rumah. Berdasarkan hasil analisis data pada hasil belajar biologi ternyata terdapat peningkatan hasil belajar biologi dalam menyelesaikan permasalahan IPA menggunakan model problem based learning (PBL). Hal ini juga dapat dilihat dari analisis data menggunakan uji t dimana berdasarkan data postest yang diperoleh diketahui nilai rata-rata untuk kelas eksperimen 82,75 dan nilai rata-rata kelas kontrol adalah 79,12. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa hasil belajar biologi siswa yang menggunakan model Problem Based Learning (PBL) lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar biologi siswa dengan melakukan pembelajaran dengan model pembelajaran konvensional. Berdasarkan data postest yang diperoleh diketahui nilai rata-rata kemampuan berpikir kritis untuk kelas eksperimen 78,31 dan nilai rata-rata kelas kontrol adalah 78,06. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa kemampuan berpikir kritis siswa yang menggunakan model Problem Based Learning (PBL) lebih baik dibandingkan dengan kemampuan berpikir kritis siswa yang melakukan pembelajaran dengan pembelajaran konvensional. Berdasarkan perhitungan persentase tanggapan siswa bahwa 47% siswa memilih sangat setuju, 49,25% setuju dan 3,75 ragu-ragu. Dari keseluruhan rata-rata maka dapat dikatakan siswa setuju jika model Problem Based Learning (PBL) digunakan pada materi sistem reproduksi manusia karena lebih bermanfaat dengan membuat siswa lebih aktif dan terampil sehingga siswa dapat menemukan ide-ide baru. Dengan menggunakan model Problem Based Learning (PBL) pada materi sistem reproduksi manusia siswa memahami materi dengan permasalahan sehingga siswa termotivasi untuk lebih mengeksplor dirinya dalam mengemukakan pendapat sehingga siswa mudah memahami, mengingat dan pembelajaran menjadi lebih menarik. Berdasarkan hasil penelitian maka peneliti melihat bahwa nilai siswa XI IPA pada dasarnya memiliki nilai kognitif yang baik. Hal ini juga dapat dilihat dari aspek afektif dan aspek psikomotorik dimana siswa lebih menyukai jika belajar bukan hanya mendengarkan saja namun juga ikut berperan aktif dalam pembelajaran sehingga dapat mempengaruhi kemampuan berpikir kritis mereka, juga dalam menyelesaikan permasalahan yang diberikan pada saat pmebelajaran. Meskipun di kelas eksperimen 59

nilai yang diperoleh setiap siswa berbeda-beda. Dari aspek kognitif bisa dilihat hampir sama rata namun jika dinilai dari aspek afektif dan aspek psikomotorik setiap siswa memiliki tingkatan yang berbeda. Siswa yang pendiam atau jarang mengemukakan pendapatnya harus mendapat perhatian lebih dalam pembelajaran agar termotivasi seperti temannya yang memiliki nilai diatas dia. Dilihat dari aspek afektif pada dasarnya siswa XI IPA memiliki sikap yang berbeda-beda. Menanggulangi hal yang tidak diinginkan yang berhubungan dengan nilai afektif mereka, maka peneliti harus berusaha untuk selalu mengingatkan dan memberi perhatian agar siswa mengerjakan tugas dan dapat bertanggung jawab dengan tugasnya. Dalam berpikir kritis siswa juga harus selalu dimotivasi agar rasa malu untuk mengemukakan pendapat dapat disingkirkan terlebih dahulu, sehingga siswa termotivasi dan percaya diri dalam berpendapat. Dalam hal komunikatif pada dasarnya siswa memiliki tingkat komunikasi terhadap teman sejawat maupun guru secara baik. Dilihat dari angket respon siswa terhadap model Problem Based Learning (PBL), secara umum siswa lebih tertarik terhadap materi sistem reproduksi yang diberikan karena siswa ikut berperan aktif dalam pembelajaran untuk berpendapat dan memecahkan masalah yang diberikan oleh peneliti sebagai pengajar. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Terdapat pengaruh yang signifikan dalam penggunaan model Problem Based Learning (PBL) terhadap hasil belajar biologi kelas XI IPA. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar Biologi yang menggunakan model Problem Based Learning (PBL) mengalami peningkatan yang baik dibandingkan dengan hasil belajar Biologi yang menggunakan pembelajaran konvensional. 2. Terdapat pengaruh yang signifikan dalam penggunaan model Problem Based Learning (PBL) terhadap kemampuan berfikir kritis siswa kelas XI IPA. SARAN Penulis mengemukakan beberapa saran agar hasil penelitian ini lebih bermanfaat, di antaranya sebagai berikut: 1. Bagi guru, diharapkan agar mengikuti langkah-langkah model Problem Based Learning (PBL) sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat dalam melaksanakan proses pembelajaran. 2. Bagi siswa, diharapkan selalu berpartisipasi aktif dalam proses kegiatan pembelajaran dan terus meningkatkan kemampuan dalam menguasai materi. 3. Bagi sekolah, diharapkan agar memberikan apresiasi kepada guru yang menggunakan metode belajar bervariasi dalam proses pembelajaran. 4. Bagi peneliti lebih lanjut, diharapkan agar lebih mempersiapkan diri dalam proses belajar mengajar sehingga tujuan penelitian sesuai dengan harapan. DAFTAR RUJUKAN Amir,Taufiq M. 2010. Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning. Prenada Media Group. Jakarta. Arikunto, Suharsimi. 2013. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan.PT Bumi Aksara. Jakarta. 60

Dewi,Rianty C. 2012. Model Problem Based Learning (PBL) disertai metode eksperimen dalam pembelajaran fisika di SMP. Tersedia (online) diakses di http://www.jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/sains/article/view/4631. Januari 2015). Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta. Jakarta. Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain, Asnan. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta. Jakarta. Hamalik, Oemar. 2018. Kurikulum dan Pembelajaran. PT Bumi Aksara. Jakarta. Hamalik, Oemar. 2012. Kurikulum dan Pembelajaran. PT Bumi Aksara. Jakarta Ifzanul. 2009. Macam-macam Metode Pembelajaran (online). Diakses di http://ifzanul.blogspot.com/2009/12/macam-macam-metodepembelajaran. html (3 Januari 2015). Kamdi, W. 2007. Pembelajaran Berbasis Proyek Model Potensial untuk Peningkatan Mutu Pembelajaran (online) Diakses di http://warashamdi.com 3 januari 2015. Lestari, Ni Nyoman Sri. 2011. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Fisika Bagi Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Nusa Penida Tahun Pelajaran 2011/2012. Tersedia (online) diakses di http http://eprints.uns.ac.id/pdf (3 Juni 2015) Mulyoto. 2013. Strategi Pembelajaran di Era Kurikulum 2013. Prestasi Pustakaraya. Jakarta. Nasution. 2005. Teknologi Pendidikan. PT Bumi Aksara. Jakarta. Pratiwi,Yenny P. 2012. Pengaruh Model Problem Based Learning (PBL) terhadap kemampuan berpikir kritis dan berpikir kreatif siswa dalam pembelajaran. Tersedia (online) diakses di http: //eprints. uns.ac.id/ 12098/ 1/3196427 09201 302131.pdf (3 Januari 2015) Reta, I Ketut. 2011. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Ditinjau Dari Gaya Kognitif Siswa. Tersedia (online) Diakses di http (5 Juni 2015). Sari,Devi Diyas.2012. Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik Pada Pembelajaran IPA Kelas VIII SM Negeri 5 Sleman. Tersedia (online) diakses di http://eprints.uns.ac.id.pdf (10 Maret 2015) Sanjaya,Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar proses Pendidikan. Prenada Media Group. Jakarta. Sudijono,Anas. 2012.Pengantar Evaluasi Pendidikan. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. Sudjana,N.2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Remaja Rosdakarya. Bandung. Sugiyono.2013. Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta. Bandung. Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Trianto. 2012. Model Pembelajaran Terpadu. PT Bumi Aksara. Jakarta Wulandari, Dyah Ayu. 2013. Penerapan Desain Pembelajaran Kimia Berbasis Brain Based Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Hasil Belajar Siswa SMA Negeri 1 Tengaran. Tersedia (online) diakses di http http://eprints.uns.ac.id/pdf (23 Juli 2015). Yatim Riyanto. (2009). Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada. Yoswita,Fertika Dwi. 2013. Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa (Kuasi Eksperimen) Pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP N 26 Bandar lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 (Materi Pokok Pengelolaan Lingkungan). Tersedia (online) Diakses di http://digilib.unila.ac.id (3 Januari 2015). 61