BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Bone Bolango, merupakan lokasi strategis, aman dan nyaman untuk anak belajar. TK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. TK Patriotik terletak di Jalan Makam H. Nani Wartabone Desa Bube Baru

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. PAUD Mentari 2 berlokasi di jalan Boliyohuto Desa Ombulo Kecamatan Limboto Barat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. berjumlah 3 yaitu 2 guru dan 1 kepala sekolah.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. satunya ialah PAUD yang membahas pendidikan untuk anak usia 0-6 tahun.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Mandiri berlokasi dijalan Buke Panai Desa Bongo Kecamatan Batudaa Pantai

Jurnal Pesona PAUD Vol.I No 1 Page 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. memiliki misi yaitu sekolah merupakan pengembangan prestasi dan kreatif siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. siswa melalui pembelajaran dengan metode bermain model Scramble.

BAB I PENDAHULUAN. Undang undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional

BAB IV PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN. Kelas dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajan Mata Pelajaran Fiqih di

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Pra Tindakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN

I. PENDAHULUAN. proses perkembangan dengan pesat dan fundamental bagi kehidupan. selanjutnya. Masa ini proses pertumbuhan dan perkembangan anak dalam

Lampiran 1. Panduan Wawancara Penggunaan Media Kartu Lambang Bilangan pada Pembelajaran Anak Autis

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN ROLET KATA DI TAMAN KANAK KANAK AISYIYAH KUBANG AGAM

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. masih jauh jarak layanan TK ini terhadap masyarakat mengingat TK ini berada di dusun IV yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Pra tindakan

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan seseorang baik dalam keluarga ataupun dalam masyarakat. Pendidikan anak

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MERANGKAI HURUF MENJADI KATA MELALUI MEDIA KOTAK ALFABET PADA KELOMPOK B

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MEMANCING HURUF BERGAMBAR DI TK NEGERI PEMBINA AGAM NIKE PRANSISKA ABSTRAK

BAB IV HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN. 1. TK Kusuma 1 merupakan TK PKK yang beralamat di Jalan Kapulogo, dusun

ARTIKEL PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN LEMPAR SUSUN DADU

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN DADU ANGKA DI TK DHARMAWANITA PERSATUAN AGAM N U R M A I N I ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. ini sangat memerlukan adanya peningkatan kemampuan siswanya dalam membaca permulaan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kemampuan menggambar bentuk geometri masih kurang diminati anak Kelompok B

Lisma Muda, Martianty Nalole, Samsiar RivaI. ABSTRAK Kata Kunci : Kemampuan, Mengenal Angka, Mencari Pasangan, Lambang Bilangan

BAHAGIA BELAJAR BAHAGIA MINAT MEMBANGUN KARAKTER BELAJAR ANAK GENERASI PEMBELAJAR MANDIRI SEPANJANG HAYAT TUJUAN HIDUP MANUSIA

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENCERITAKAN KEMBALI ISI CERITA MELALUI TEKNIK FADING PADA ANAK TK PELITA KECAMATAN SUWAWA KABUPATEN BONE BOLANGO

BAB IV ANALISIS PERAN LEMBAGA KURSUS PENDIDIKAN (LKP) BINA MULIA BATANG DALAM MENUMBUHKAN KETERAMPILAN DASAR CALISTUNG PADA ANAK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Tugas Akhir Program Sarjana S-1. Disusun Oleh : PURWANTI A53B111010

PENINGKATAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK MELALUI BERMAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK SYUKRILLAH AGAM. Azwinar

BAB I PENDAHULUAN. dapat dijadikan modalitas belajar sebagai jaringan untuk pembelajaran dan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB III HASIL PENELITIAN UPAYA GURU DALAM MELATIH KEMANDIRIAN ANAK USIA DINI DI TK PERTIWI PAGUMENGANMAS. A. Gambaran Umum TK Pertiwi Pagumenganmas

ETIK KURNIAWATI NIM : A53H111070

BAB III METODE PENELITIAN Sejarah Singkat SDN 2 Tapa Kabupaten Bone Bolango

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. mengidentifikasi masalah pembelajaran matematika yang terdapat di kelas

I. PENDAHULUAN. perlakuan yang diberikan pada anak harus memperhatikan karakteristik pada

I PENDAHULUAN. Pada usia prasekolah (3-6 tahun) atau biasa disebut masa keemasan (golden age)

Diajukan Oleh: Lestari A

JURNAL PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini.

PERANAN METODE PEMBERIAN TUGAS MEWARNAI GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK DI KELOMPOK B TK JAYA KUMARA DESA BALINGGI JATI

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kelas, dan yang menjadi mitra kerja adalah guru kelas kelompok A.

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD. Oleh :

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN MEMANCING ANGKA DI TAMAN KANAK- KANAK SANGRINA BUNDA PASAR TIKU

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. a. Latar Belakang Berdirinya Madrasah. oleh H. Mar ie beserta tokoh masyarakat Desa Malintang pada tahun 1973.

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENERAPAN TIPE KANCING GEMERINCING

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Anak usia dini merupakan sosok individu yang sedang menjalani suatu proses

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Latar Penelitian dan Karakteristik Penelitian. Penelitian tindakan kelas ini, akan dilaksanakan di Taman Kanak-Kanak

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. logam yang sisi-sisinya saling melengkapi. Dalam menulis dan membaca terdapat

KD yang dicapai : 1.1, 2.2, 2.8, , , , , ,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. tahun yang memiliki rasa ingin tahu yang besar terhadap lingkungan sekitar dan

BAB I PENDAHULUAN. Taman Kanak-Kanak (TK) merupakan bentuk Pendidikan Anak Usia Dini

Oleh: Dibimbing oleh : 1. Dema Yulianto, M.Psi 2. Anik Lestariningrum, M.Pd

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada anak kelompok B di TK Kartini

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS DENGAN METODE PEMBERIAN TUGAS. Warjiatun

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

PENINGKATAN KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKA ANAK MELALUI PERMAINAN BERHITUNG MENGGUNAKAN PAPAN TELUR DI TK AISYIYAH 7 DURI NOVA ROZI A ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA 1 10 DENGAN MENGGUNAKAN KARTU ANGKA. Endah Retnowati

BAB I PENDAHULUAN. namun guru tersebut tidak mengarahkan siswa untuk merapikan kembali posisi

NASKAH PUBLIKASI MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN BALOK PADA ANAK KELOMPOK A TK PERTIWI SUMBER TRUCUK KLATEN

Lampiran Desertasi Ishartiwi, 2007) ROGRAM PEMBELAJARAN TERINDIVIDUALISASIKAN SUBJEK A

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIII semester genap tahun pelajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. bawah pimpinan Any Kristanti Katili, serta para Gurunya ibu Hindun Kunusa,

TRI PURNAWATI NIM. A54B111010

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Putri Permatasari, 2013

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SD Negeri 49 Kota Bengkulu didirikan pada tahun 1983 yang pertama

PENGEMBANG KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN MELALUI PERMAINAN BALOK BERGAMBAR DI KELOMPOK A DI TK PGRI II CELEP KECAMATAN KEDAWUNG KABUPATEN SRAGEN TAHUN

II. KAJIAN PUSTAKA. yang sering disebut perkembangan kognitif. Menurut Gagne (dalam Jamaris,

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan belajar peserta didik, karena kelas merupakan central of

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. dan pertumbuhan anak karena merupakan masa peka dalam kehidupan anak. Masa

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pendidikan telah berkembang pesat dan terspesialisasi. Salah satu di

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI BERMAIN PERAN PADA KELOMPOK B TK ABA JIMBUNG IV KECAMATAN KALIKOTES TAHUN AJARAN 2012 / 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Lampiran 9. Catatan Lapangan

BAB I PENDAHULUAN. oleh mutu pendidikan dari bangsa itu sendiri. Pendidikan yang tinggi akan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gorontalo. TK ini berada di tengah-tengah Kota Gorontalo dan telah banyak menamatkan anak

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan

BAB IV ANALISIS PENERAPAN CARD SORT METHODE DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA DAN MENULIS ALQURAN DI TPQ SYAFA ATUL MUTTAQIEN KRANJI KEDUNGWUNI

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI PERMAINAN KERANJANG TEMPURUNG DAN BIJI SALAK DI TAMAN KANAK-KANAK PK3A TAEH BARUAH KECAMATAN PAYAKUMBUH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini merupakan pendidikan yang. diselenggarakan untuk mengembangkan kepribadian, pengetahuan dan

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan bagi anak-anak usia

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Lokasi penelitian ini berada di TK Masyithoh Kedungsogo,

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Profil TK Gamelina TK Gamelina berlokasi di Jalan Kantor Bupati Desa Ulanta Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone Bolango, merupakan lokasi strategis, aman dan nyaman untuk anak belajar. TK ini didirikan tahun 2008 dan baru mulai beroperasi tahun 2009 di atas lahan seluas 200 m 2. Bangunan yang dimiliki TK Gamelina sudah permanen dengan luas seluruh bangunan 103 m 2. TK Gamelina di awal berdiri keberadaannya tidak hanya menitikberatkan kepada upaya mengantar anak didik menempuh jenjang pendidikan yang lebih lanjut (SD), tetapi juga memberi bekal pengetahuan dasar yang bertujuan untuk memotivasi dan menyiapkan anak didik yang berakhlaqul karimah. TK Gamelina berusaha dengan sepenuh hati membantu orang tua dalam membimbing, mendidik dan mendampingi anak didik dalam proses perkembangan yang optimal. Hal ini sejalan dengan visi dan misi yang diembannya. Visi dari TK Gamelina adalah Terwujudnya seluruh aspek perkembangan anak secara optimal melalui tersedianya pelayanan bantuan dalam proses pendidikan anak. Sementara misi yang embannya adalah: 1) Memberikan pembiasaan yang baik dalam kehidupan sehari-hari; 2) Mengupayakan pemerataan pelayanan; 3) Peningkatan kesadaran mutu dan efisien. Oleh karena itu sebagai fokus pendidikan usia dini, TK Gamelina melatih pembentukan karakter dan perilaku anak sebagai pijakan dalam pendidikannya serta mengembangkan aspek-aspek penting lainnya seperti bahasa, seni, kognitif dan fisik motorik. Program pembelajaran yang dilaksanakan di TK Gamelina, terencana dalam lingkup 36 kegiatan yang jelas untuk mencapai tujuan. Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh TK Gamelina

adalah: 1) untuk mendidik dan membantu pertumbuhan dan perkembangan baik jasmani maupun rohani anak didik di luar lingkungan keluarga sebelum memasuki pendidikan dasar; 2) pembinaan usaha kesejahteraan anak dengan mengutamakan kegiatan bermain dalam menyelenggarakan pendidikan prasekolah; 3) mendidik anak selama di TK dalam rangka mencapai tumbuh kembang anak yang optimal; 4) membantu meletakkan dasar pengembangan sikap, pengetahuan, keterampilan, dan daya cipta yang diperlukan oleh anak didik, dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Pendidik adalah yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pembelajaran di TK Gamelina. Pendidik di TK Gamelina tahun pelajaran 2011/2012 berjumlah 3 orang pendidik yang terdiri pimpinan TK dan 2 orang guru yang mendidik Kelompok A dan Kelompok B. Pimpinan TK Gamelina adalah peneliti sendiri yang sekaligus bertugas melaksanakan pembelajaran di Kelompok B, dengan status PNS dan pendidikan terakhir yang dimiliki adalah SPG TK, namun sementara saat ini menyelesaikan studi akhir di Universitas Negeri Gorontalo. Sementara dua orang pendidik yaitu Lidyawati Habie, yang juga bertugas mengajar anak Kelompok B berstatus sebagai GTT dengan tingkat pendidikan terakhir yang dimiliki adalah SMA. Sementara Feni Maruf bertugas mengajar anak Kelompok A berstatus sebagai GTT dengan tingkat pendidikan terakhir adalah SMA. Keduanya juga sementara melanjutkan studi S1. Untuk memberikan gambaran yang jelas tentang keadaan pendidik di TK Gamelina tahun pelajaran 2011/2012, berdasarkan status kepegawaian, tingkat pendidikan dan jabatan dapat dilihat dalam tabel berikut ini. Tabel 1 Keadaan Pendidik TK Gamelina TP. 2011/2012 No Nama Pendidik Status Kepegawaian Pendidikan Jabatan 1 Itje Mordjiu PNS SPG TK Pimpinan TK

2 Lindawaty Habibie GTT SMA Tenaga Pendidik 3 Feni Makruf GTT SMA Tenaga Pendidik Sumber Data: TK Gamelina, 2012 Anak didik adalah subjek didik yang memiliki karakteristik tersendiri dan memiliki potensi untuk dikembangkan. Adapun anak didik di TK Gamelina tahun pelajaran 2011/2012 berjumlah 32 anak dimana sebagian besar berada di sekitar lingkungan sekolah dengan usia antara 3 tahun sampai 6 tahun. Anak didik di TK Gamelina dibagi dalam dua kelompok yaitu Kelompok A dan Kelompok B. Anak Kelompok A berjumlah 6 anak terdiri dari 5 anak laki-laki dan 7 anak perempuan. Sementara anak Kelompok B berjumlah 20 anak terdiri dari 8 anak lakilaki dan 12 anak perempuan. Karakter dan kemampuan anak di TK Gamelina sangat beraneka ragam. Khususnya untuk anak didik di Kelompok B yang merupakan subyek pada penelitian ini juga mempunyai karakter yang bermacam-macam. Sebagian besar anak didik di kelas ini berusia 5 sampai 6 tahun. Untuk lebih jelasnya tentang keadaan anak didik di TK Gamelina tahun pelajaran 2011/2012 dapat dilihat dalam tabel berikut ini. Tabel 2 Keadaan Anak Didik TK Gamelina TP. 2011/2012 Keterangan Laki-laki Perempuan Jumlah Kelompok A 5 7 12 Kelompok B 8 12 20 Jumlah 13 19 32 Sumber Data: TK Gamelina, 2012 Ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai sangat menentukan keberhasilan program pembelajaran di TK Gamelina dalam mencapai tujuannya. Oleh karenanya sarana dan prasarana merupakan salah satu wadah strategis dalam meningkatkan pengelolaan program pembelajaran di TK Gamelina. Sarana prasarana meliputi ruang yang dimiliki, alat peraga/alat

permainan dan perabot sebagai kelengkapan ruangan yang mendukung kegiatan pembelajaran di TK tersebut. Berikut ini sarana dan prasarana yang dimiliki TK Gamelina tahun pelajaran 2011/2012 terdiri dari ruangan yang dimiliki dan perabot yang tersedia beserta ukurannya dalam tabel berikut ini. Tabel 3 Keadaan Ruang TK Gamelina TP. 2011/2012 No Jenis Ruang Yang Dimiliki Jumlah Ukuran (m 2 ) Kondisi 1 Ruang Kelas 1 Buah 4,80x7,86 Baik 2 Ruang Bermain Bebas Di dalam 1 Buah 3x4,65 Baik 3 Ruang Kantor 1 Buah 5,78x3,88 Baik 4 Kamar Mandi/WC 2 Buah 1,90x1,35 Baik Sumber Data: TK Gamelina, 2012 Selanjutnya perabot ruangan yang dimiliki TK Gamelina tahun pelajaran 2011/2012 semuanya dalam keadaan baik, meskipun masih banyak perabot yang belum dimiliki oleh TK ini. Adapun perabot ruangan TK Gamelina seperti: meja dan kursi anak, meja dan kursi guru, papan tulis, rak buku dan tempat cuci. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel berikut. Tabel 4 Keadaan Perabot TK Gamelina TP. 2011/2012 No Jenis Perabot Yang Dimiliki Jumlah Kondisi 1 Meja Anak 25 Buah Baik 2 Kursi Anak 33 Buah Baik 3 Meja Guru 2 Buah Baik 4 Kursi Guru 3 Buah Baik 5 Papan tulis 1 Buah Baik 6 Rak buku 2 Buah Baik 7 Tempat cuci tangan 1 Buah Baik Sumber Data: TK Gamelina, 2012

Penataan pajangan atau gambar di kelas atau sekitar kelas merupakan pesan kesan tersendiri bagi anak didik dan pendidik di TK Gamelina. Rak buku difungsikan sebagai tempat buku yang tertata rapi. Penyimpanan mainan disediakan tempatnya, begitu juga dengan barangbarang di kelas diletakkan di lemari bagian bawah. Papan tulis yang ada di setiap kelas layak untuk digunakan, baik ukuran maupun warnanya, warnanya hitam yang dilengkapi tempat kapur dan penghapus. Ventilasi ruangan telah mampu menerima cahaya dari luar ruangan, sehingga anak didik tidak merasa silau ataupun gelap. Ventilasi yang ada di TK Gamelina sudah memenuhi syarat sebagai ruangan yang layak untuk ditempati dalam belajar. Sedangkan pengadaan papan presensi belum tersedia. Untuk menjaga keamanan dan keselamatan anak dalam kelas pada dasarnya pendidik di TK Gamelina selalu memperhatikan, aktivitas yang dilakukan anak, peralatan yang dipakai dalam pembelajaran dan keadaan-keadaan lain di dalam lingkungan kelas yang dapat menyebabkan keamanan dan keselamatan anak terganggu dalam belajar. 4.1.2 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.2.1 Kemampuan Membilang Angka 1 sampai 10 Anak Kelompok B TK Gamelina Lambang bilangan dalam kehidupan sehari-hari lebih dikenal sebagai nomor atau angka. Konsep angka disini melibatkan pemikiran tentang berapa jumlahnya atau berapa banyak sesuatu objek atau benda. Termasuk juga membilang angka 1 sampai 10 misalnya. Yang terpenting adalah mengerti konsep membilang angka baik itu dilakukan dengan cara menunjuk angka, melanjutkan angka dan membilang dengan cara mundur. Membilang angka 1 sampai 10 bagi semua anak TK adalah hal yang sering dilakukan, baik itu di rumah maupun di sekolah. Dari usia 2 sampai 4 tahun orang tua selalu mengajak anaknya bermain membilang misalnya hidungnya satu, telinganya dua, jari tangan kiri lima, jari

semuanya sepuluh. Hal ini dilakukan untuk mengenalkan konsep bilangan 1 sampai 10 pada anak sejak dini. Namun anak memiliki karakteristik kemampuan yang beragam dalam membilang angka 1 sampai 10 tersebut. Demikian halnya pada anak Kelompok B TK Gamelina yang menjadi subjek penelitian tidak jauh berbeda dengan anak didik di TK lain dalam pembelajaran membilang juga memiliki karakteristik kemampuan yang beragam pula. Latar belakang ini yang dijadikan pangkal dalam upaya mengetahui kemampuan anak Kelompok B TK Gamelina dalam membilang angka 1 sampai 10. Kegiatan pembelajaran membilang angka 1 sampai 10 sangat baik diberikan kepada anak sedini mungkin. Tujuan pembelajaran ini tidak lain agar anak sejak dini dapat berpikir logis dan sistematis melalui pengamatan terhadap benda-benda konkrit, gambar-gambar ataupun angkaangka yang terdapat di sekitar anak. Kemampuan membilang angka 1 sampai 10 pada anak Kelompok B TK Gamelina perlu proses melalui rancangan pembelajaran yang baik dari guru. Dengan rancangan kegiatan pembelajaran yang baik akan mempermudah menjelaskan pikiran anak dalam mengenal konsep membilang angka 1 sampai 10 serta mempermudah membangun pengertiannya mengenai arti bilangan atau angka itu sendiri, baik itu dalam mempelajari konsep membilang angka 1 sampai 10 dengan cara menunjuk angka, konsep membilang angka 1 sampai 10 dengan cara melanjutkan angka maupun membilang angka 1 sampai 10 dengan cara membilang mundur. Berdasarkan hasil penelitian dari kegiatan wawancara dengan guru TK Gamelina sebagai informan dan observasi yang telah dilakukan peneliti dari tanggal 8 Mei 2012 sampai 24 Mei 2012 di TK Gamelina diperoleh gambaran secara garis besar bahwa kemampuan membilang angka 1 sampai 10 yang dimiliki anak Kelompok B TK Gamelina sudah baik dalam hal: 1) Membilang angka 1 sampai 10 dengan cara menunjuk angka; 2) Membilang angka 1

sampai 10 dengan cara melanjutkan angka; dan 3) Membilang angka 1 sampai 10 dengan cara membilang mundur. Hasil penelitian tersebut akan diuraikan berdasarkan hasil wawancara dengan dua orang guru TK Gamelina dan berdasarkan hasil observasi kegiatan pembelajaran yang dilakukan di kelas terkait kemampuan anak Kelompok B TK Gamelina dalam membilang angka 1 sampai 10 sebagai berikut. 4.1.2.2 Kemampuan Anak Kelompok B TK Gamelina dalam Membilang Angka 1 Sampai 10 dengan Cara Menunjuk Angka Kemampuan membilang angka 1 sampai 10 dengan cara menunjuk angka yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan anak Kelompok B TK Gamelina dalam membilang angka 1 sampai 10 dengan menunjuk objek yang dihitung dan menyebutkan bilangan yang benar setelah menunjuk objeknya. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan guru di TK Gamelina yang dilakukan pada hari Selasa, tanggal 8 Mei 2012, diperoleh gambaran tentang kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru dalam mengajarkan anak membilang angka 1 sampai 10 dengan cara menunjuk angka, dari hasil pembelajaran tersebut dapat diketahui kemampuan anak dalam membilang angka 1 sampai 10 dengan cara menunjuk angka melalui observasi. Untuk lebih jelasnya diuraikan sebagai berikut. Tujuan pembelajaran yang diharapkan dari kegiatan membilang angka 1 sampai 10 dengan cara menunjuk angka adalah anak Kelompok B TK Gamelina mampu membilang angka 1 sampai 10 dengan menunjuk objek atau benda yang dihitung sesuai dengan lambing bilangan, misalnya bila objek atau benda yang terdapat dalam suatu gambar sebanyak 3 buah, maka anak diharapkan dapat membilang angka 3 berdasarkan objek atau benda yang ia lihat pada gambar, demikian seterusnya sampai angka 10.

Mengajarkan anak membilang angka 1 sampai 10 dengan cara menunjuk angka pada anak Kelompok B TK Gamelina dilakukan dengan menggunakan media berupa pias angka dan pias gambar. Sebagaimana dikemukakan Feni Ma ruf (Wawancara: Selasa, 8 Mei 2012) bahwa: Untuk memudahkan anak belajar membilang angka 1 sampai 10 dengan cara menunjuk angka dilakukan dengan menggunakan media pias angka dan pias gambar. Hal ini dilakukan untuk menarik perhatian anak dan memudahkannya memahami konsep bilangan 1 sampai 10, meskipun anak sudah hafal angka 1 sampai 10, namun banyak anak sering salah membuat urutan angka, salah dalam membilang angka sesuai dengan banyaknya benda yang ia hitung. Dengan media pias angka dan pias gambar anak dapat melihat secara langsung bentuk angka dan objek yang dibilangnya. Pendapat tersebut menunjukkan bahwa kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru dalam mengajarkan anak membilang angka 1 sampai 10 dengan cara menunjuk angka dilakukan dengan menggunakan media pias angka dan pias gambar dengan tujuan dapat menarik perhatian anak, dapat memudahkan menyampaikan materi kepada anak, dan dengan media tersebut anak dapat melihat secara langsung bentuk angka. Pendapat tersebut, ditegaskan kembali oleh Feni Ma ruf (Wawancara: Selasa, 8 Mei 2012) bahwa: Mengajarkan anak membilang angka 1 sampai 10 dengan cara menunjuk angka dilakukan dengan cara memperlihatkan pias angka dan pias gambar benda kepada anak, kemudian membagikannya pada setiap anak untuk dibimbing menunjuk angka sesuai dengan jumlah benda yang ada pada pias gambar. Kemudian anak diminta untuk mengurutkan angka 1 sampai 10 pada pias angka dengan menggunakan pias gambar. Kegiatan tersebut dapat dilakukan secara kelompok, apabila anak di masing-masing kelompok mampu melakukannya dilanjutkan dengan evaluasi secara individu. Guru memperhatikan bagaimana cara anak mengurutkan pias angka 1 sampai 10 dan pias gambar sesuai dengan urutan yang ditempelkan di papan tulis. Berikut ini salah satu dokumentasi kegiatan pembelajaran yang dilakukan pendidik dalam mengajarkan anak Kelompok B TK Gamelina dalam membilang angka 1 sampai 10 dengan cara menunjuk angka dilakukan dengan menggunakan media pias angka dan pias gambar sebagai berikut.

Gambar 1. Guru mengajarkan anak membilang angka 1 sampai 10 dengan cara menunjuk angka melalui media pias angka dan pias gambar Sejalan dengan hasil wawancara di atas, Lidyawati Habibie (Wawancara: Selasa, 8 Mei 2012) menjelaskan bahwa: Mengajarkan anak membilang angka 1 sampai 10 dengan cara menunjuk angka melalui media pias angka dan pias gambar juga dapat dilakukan dengan cara meletakkan semua potongan pias angka di atas meja. Biarkan anak-anak mencoba untuk mencocokkan pias angka dengan jumlah benda-benda yang ada di kartu gambar. Sebelum kegiatan dimulai dengan menghitung benda langsung, seperti menghitung kancing lalu letakkan pias angka di sebelahnya. Untuk lebih menambah keceriaan, pendidik dapat memberikan suasana kompetitif atau persaingan antara kelompok, dengan catatan segala tingkah laku anak yang dianggap berbahaya terus diperhatikan atau selalu diawasi. Berdasarkan pendapat tersebut, dapat dikatakan bahwa dengan mengajarkan anak membilang angka 1 sampai 10 dengan cara menunjuk angka melalui media pias angka dan pias gambar mempermudah anak untuk berpikir serta anak akan lebih paham, karena pembelajaran menjadi lebih konkrit dan realistis. Penggunaan kedua media ini dapat membantu anak mencoba mengenali bentuk angka, sehingga mereka menyadari bahwa angka-angka memiliki bentuk-

bentuk yang berbeda yang dapat dihubungkan dengan bunyi-bunyi kata yang dikenalnya dan mereka dapat menjodohkan bunyi angka dengan bunyi awal dalam pias angka tersebut. Walaupun manfaat penggunaan media pias angka dan pias gambar dalam pembelajaran membilang angka 1 sampai 10 telah diketahui sejak lama oleh guru di TK Gamelina, namun pembelajaran tersebut sering diabaikan, karena mempertimbangkan penggunaan media ini memakan waktu dalam pelaksanaanya dan butuh persiapan dari pihak guru itu sendiri dalam menyiapkan media pias angkan dan pias gambar sesuai dengan konsep bilangan yang akan diajarkan, sehingga pengunaan dan pengintegrasianya dalam program pembelajaran tidak secara intens dilakukan. Langkah pembelajaran membilang angka 1 sampai 10 dengan cara menunjuk angka melalui media pias angka dan pias gambar sebagaimana dijelaskan informan di atas, dapat dilihat dalam dokumentasi kegiatan anak Kelompok B TK Gamelina sebagai berikut.

Gambar 2. Kegiatan anak membilang angka 1 sampai 10 dengan cara menunjuk angka melalui media pias angka dan pias gambar Mengajarkan anak Kelompok B TK Gamelina dalam membilang angka 1 sampai 10 dengan cara menunjuk angka pada, disamping dilakukan dengan media pias angka dan pias gambar, juga dilakukan melalui media dadu. Sebagaimana dijelaskan Lidyawati Habibie (Wawancara: Selasa, 8 Mei 2012) bahwa: Proses kegiatan pembelajaran membilang angka 1 sampai 10 dengan cara menunjuk angka dengan menggunakan media dadu misalnya memberikan kesempatan kepada setiap anak untuk mengenal konsep membilang angka 1 sampai 6 secara berulang, sehingga anak lebih memahami konsep bilangan. Cara menggunakan dadu dalam pembelajaran adalah dengan melemparkananya dan melihat berapa jumlah mata dadu yang keluar. Untuk mengetahui jumlah mata dadu dalam setiap permukaan, anak-anak harus membilang. Aktivitas anak dalam proses pembelajaran pun dapat dilihat dari keaktifan anak dalam menentukan aturan permainan menggunakan dadu sendiri, ekspresi senang dalam proses pembelajaran, melempar dadu, membilang jumlah mata dadu. Berdasarkan hasil wawancara kedua informan tersebut, menunjukkan bahwa untuk meningkatkan kemampuan anak Kelompok B TK Gamelina dalam membilang angka 1 sampai 10 dengan cara menunjuk angka dilakukan melalui penggunaan media berupa pias angka dan pias gambar. Di samping itu juga dilakukan melalui permainan dadu. Hal ini dilakukan karena semakin banyak bukti bahwa hasil yang positif dalam belajar akan didapat apabila menggunakan media dan permainan yang telah direncanakan dengan baik. Ketika anak belajar membilang angka 1 sampai 10 dengan cara menunjuk angka dengan pias angka, pias gambar, anak menggunakan pias-pias angka yang tersedia sebagai simbol untuk membantunya memahami konsep-konsep berhitung yang abstrak dalam gambar, seperti: konsep membilang, membuat urutan, memasangkan, melakukan penjumlahan dan pengurangan. Dan yang terpenting ketika belajar membilang angka 1 sampai 10 dengan cara menunjuk angka dilakukan melalui

penggunaan media berupa pias angka, pias gambar, dan media dadu, tanpa disadari telah belajar berhitung dengan suasana yang menyenangkan. Peneliti disamping melakukan wawancara juga mengadakan observasi pada hari Rabu tanggal 9 Mei 2012 terkait kegiatan pembelajaran yang dilakukan pendidik di kelas dalam mengajarkan anak membilang angka 1 sampai 10 dengan cara menunjuk angka dengan format penilaian sebagai berikut. No 1. Persiapan II. Tabel 5 Hasil Observasi Kegiatan Guru dalam mengajarkan anak Kelompok B TK Gamelina membilang angka 1 sampai 10 dengan cara menunjuk angka Aspek Yang Diobservasi Sangat Baik Kriteria Penilaian Baik Cukup Baik Kurang Baik Rencana Kegiatan Harian - - - Media yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran Pelaksanaan - - - Membuka pertemuan pembelajaran - - - Motivasi dalam apersepsi - - - Interaksi pendidik dan anak didik - - - Cara pendidik mengajar - - - Penggunaan media - - - Pengorganisasian anak didik - - - Pendekatan pendidik terhadap anak - - - didik Bimbingan terhadap anak didik - - - Penciptaan situasi kondusif - - - Pemberian penguatan - - - Pengaturan waktu - - - III Penilaian - - -

IV Menutup Kegiatan Pembelajaran - - - Sumber Data: Hasil Observasi, 2012 Tabel 5 tentang hasil observasi terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru TK Gamelina dalam mengajarkan anak membilang angka 1 sampai 10 dengan cara menunjuk angka sudah dilakukan dengan baik dari tahap persiapan menyiapkan Rencana Kegiatan Harian (RKH), media pembelajaran yang akan digunakan, tahap pelaksanaan dari membuka pembelajaran, memberikan motivasi, apersepsi, mengadakan interaksi dengan anak didik, cara mengajar dan menggunakan media, mengorganisasi anak secara kelompok maupun individu, mengadakan pendekatan dan bimbingan terhadap anak yang mengalami kesulitan belajar, menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif, mengadakan penilaian dan menutup kegiatan pembelajaran. Namun dalam pelaksanaaan pembelajaran guru belum sepenuhnya memberikan penguatan kepada anak didik baik yang mampu membilang angka 1 sampai 10 dengan cara menunjuk angka maupun yang kurang mampu. Di samping itu, guru belum dapat menggunakan waktu secara maksimal sesuai dengan RKH yang telah disusun, namun itu semua merupakan masukan yang harus dipertimbangkan guru dalam memperbaiki kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan agar kemampuan anak Kelompok B TK Gamelina dalam membilang angka 1 sampai 10 dengan cara menunjuk angka akan meningkat. Terkait dengan kemampuan anak membilang angka 1 sampai 10 dengan cara menunjuk angka, berdasarkan hasil wawancara dengan Lidyawati Habibie (Wawancara: Selasa, 8 Mei 2012) bahwa: Kemampuan anak Kelompok B dalam membilang angka 1 sampai 10 dengan cara menunjuk angka sudah tergolong baik, dari 20 anak Kelompok B terdapat 16 anak yang sudah mampu melakukannya dengan baik, selebihnya masih terdapat 4 anak yang mengalami kesulitan dalam melakukannya yaitu: Halim Ahmad, Abdul Malik, Yuniar, dan Nurmita. Pendapat tersebut dipertegas oleh Feni Ma ruf (Wawancara: Selasa, 8 Mei 2012) bahwa:

Anak Kelompok B TK Gamelina sudah baik dalam membilang angka 1 sampai 10 dengan cara menunjuk angka, karena ketika anak diberi tugas membilang dengan benda angka 1 sampai 10, menghitung dengan benda angka 1 sampai 10, mengurutkan benda dari angka 1 sampai 10, memasangkan benda dengan angka 1 sampai 10, anak Kelompok B sudah mampu melakukannya dengan baik. Demikian halnya ketika anak diminta maju ke depan menunjuk angka di papan tulis yang disebut oleh guru anak mampu melakukannya. Hal ini menunjukkan pula kemampuannya dalam menhafal dan mengingat angka 1 sampai 10 juga sudah baik. Hasil wawancara tersebut, didukung dengan hasil observasi yang dilakukan peneliti pada anak Kelompok B TK Gamelina, hari Rabu tanggal 9 Mei 2012. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, ketika peneliti meminta guru untuk mengajarkan kembali kegiatan membilang angka 1 sampai 10 dengan cara menunjuk angka melalui penggunaan media pias angka dan pias gambar diperoleh data kemampuan anak Kelompok B TK Gamelina dalam membilang angka 1 sampai 10 dengan cara menunjuk angka sudah baik. Hal ini terbukti sebagian besar anak Kelompok B tidak mengalami kesulitan ketika diminta membilang dengan benda angka 1 sampai 10, menghitung dengan benda angka 1 sampai 10, mengurutkan benda dari angka 1 sampai 10, memasangkan benda, kemampuan mengingat dan menghafal sudah baik. Penjelasan lebih rinci tentang kemampuan anak Kelompok B TK Gamelina dalam membilang angka 1 sampai 10 dengan cara menunjuk angka dapat dilihat dalam tabel berikut. Tabel 6 Kemampuan Membilang Angka 1 Sampai 10 dengan Cara Menunjuk Angka Pada Anak Kelompok B TK Gamelina No Aspek yang Diamati 1 Membilang dengan benda angka 1 sampai 10 2 Menghitung dengan benda angka 1 sampai 10 Kategori Penilaian Kurang Mampu Mampu Jmlh % Jmlh % 17 85 3 15 17 85 3 15 Kesimpulan 3 anak masih perlu bimbingan 3 anak masih perlu bimbingan

3 Mengurutkan benda dari angka 1 sampai 10 4 Memasangkan benda dengan angka 1 sampai 10 5 Kemampuan mengingat dan menghafal angka 1 sampai 10 16 80 4 20 16 80 4 20 14 70 6 30 Rata-rata 16 80 4 20 Sumber Data: Olahan data primer, 2012 4 anak masih perlu bimbingan 4 anak masih perlu bimbingan 6 anak masih perlu bimbingan 4 anak masih perlu bimbingan Berdasarkan tabel 6 di atas, menunjukkan bahwa kemampuan anak Kelompok B TK Gamelina dalam membilang angka 1 sampai 10 dengan cara menunjuk angka diperoleh data dari 20 anak terdapat 17 anak atau 85% yang sudah mampu membilang dengan benda angka 1 sampai 10 dan menghitung dengan benda angka 1 sampai 10, selebihnya terdapat 3 anak atau 15% yang masih perlu bimbingan. Sementara pada aspek mengurutkan benda dari angka 1 sampai 10 dan memasangkan benda dengan angka 1 sampai 10 dari 20 anak terdapat 16 anak atau 80% yang mampu dan hanya 3 anak yang kurang mampu dan masih perlu bimbingan dalam mengurutkan benda dari angka 1 sampai 10 dan memasangkan benda dengan angka 1 sampai 10. Sedangkan pada aspek kemampuan mengingat dan menghafal angka 1 sampai 10 dari 20 anak sudah terdapat 14 anak atau 70% yang mampu, dan selebihnya tinggal 6 anak yang kurang dan masih perlu bimbingan yang intens dari pendidik. Selanjutnya berdasarkan pengamatan terhadap sikap anak Kelompok B dalam proses pembelajaran membilang angka 1 sampai 10 dengan cara menunjuk angka diperoleh gambaran bahwa minat anak ketika melakukan kegiatan membilang angka 1 sampai 10 dengan cara menunjuk angka berada pada kategori tinggi, hal ini terlihat dari sikap anak yang antusias, percaya diri serta tidak membutuhkan waktu yang lama untuk menuntaskan kegiatan pembelajaran yang berkaitan dengan membilang angka 1 sampai 10 dengan cara menunjuk angka. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel berikut ini.

Tabel 7 Sikap Anak Kelompok B TK Gamelina dalam Proses Pembelajaran Membilang Angka 1 Sampai 10 dengan Cara Menunjuk Angka Kategori Penilaian No Aspek yang Diamati Tinggi Sedang Kurang Jmlh % Jmlh % Jmlh % 1 Antusias mengikuti kegiatan pembelajaran 8 40 9 45 3 15 2 Percaya diri menuntaskan tugas yang diberikan guru 12 60 3 15 5 25 3 Menyelesaikan tugas tepat waktu 10 50 7 35 3 15 Rata-rata 10 50 6 30 4 20 Sumber Data: Olahan data primer, 2012 Berdasarkan tabel 7 di atas, dapat dideskripsikan sikap anak Kelompok B TK Gamelina dalam proses pembelajaran membilang angka 1 sampai 10 dengan cara menunjuk angka bahwa dari 20 anak terdapat 10 anak atau 50% yang memiliki antusias yang tinggi dalam pembelajaran, percaya diri dalam menuntaskan tugas yang diberikan guru dan mampu menyelesaikan tugas yang diberikan tepat waktu. Sementara 6 anak lainnya atau 30% cukup antusias dalam pembelajaran, cukup percaya diri dalam menuntaskan tugas yang diberikan guru dan cukup mampu menyelesaikan tugas yang diberikan tepat waktu. Selebihnya masih ada 4 anak atau 20% yang kurang antusias dalam pembelajaran, kurang percaya diri dalam menuntaskan tugas yang diberikan guru dan kurang mampu menyelesaikan tugas yang diberikan tepat waktu. Berdasarkan uraian hasil wawancara dan observasi yang dilakukan peneliti terkait kemampuan anak Kelompok B dalam membilang angka 1 sampai 10 dengan cara menunjuk angka secara garis besar dapat disimpulkan bahwa kemampuan anak Kelompok B tersebut baik dalam hal membilang dengan benda angka 1 sampai 10, menghitung dengan benda angka 1 sampai 10, mengurutkan benda dari angka 1 sampai 10, memasangkan benda, kemampuan mengingat dan menghafal angka 1 sampai 10.

4.1.2.3 Kemampuan Anak Kelompok B TK Gamelina Membilang Angka 1 Sampai 10 dengan Cara Melanjutkan Angka Kemampuan membilang angka 1 sampai 10 dengan cara melanjutkan angka yang dimaksud dalam penelitian ini adalah anak Kelompok B TK Gamelina mampu membilang dari berapa pun awalnya angka disebut oleh guru maupun oleh temannya ia mampu melanjutkan atau meneruskannya. Misalnya anak sudah bisa meneruskan membilang mulai dari angka 5 dan meneruskannya 6, 7, 8 dan seterusnya. Tujuan pembelajaran yang diharapkan dari kegiatan membilang angka 1 sampai 10 dengan cara melanjutkan angka adalah anak Kelompok B TK Gamelina mampu mengingat angka 1 sampai 10 dengan urut, maka anak diharapkan dapat melanjutkan urutan angka 1 sampai 10, meskipun tidak dimulai dari angka 1, 2, 3 atau disebut secara acak oleh guru, anak mampu melanjutkan urutan angka tersebut dengan susunan yang urut. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan guru k di TK Gamelina yang dilakukan pada hari Senin, tanggal 14 Mei 2012, diperoleh gambaran tentang kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru dalam mengajarkan anak membilang angka 1 sampai 10 dengan cara melanjutkan angka, dari hasil pembelajaran tersebut dapat diketahui pula kemampuan anak dalam membilang angka 1 sampai 10 dengan cara tersebut melalui observasi di kelas. Untuk lebih jelasnya diuraikan sebagai berikut. Mengajarkan anak membilang angka 1 sampai 10 dengan cara melanjutkan angka pada anak Kelompok B TK Gamelina dilakukan dengan bentuk permainan. Sebagaimana dikemukakan Feni Ma ruf (Wawancara: Senin, 12 Mei 2012) bahwa: Mengajarkan anak membilang angka 1 sampai 10 dengan cara melanjutkan angka dilakukan sesuai Rencana Kegiatan Harian yang telah disusun. Biasanya kami sebagai guru untuk memudahkan dalam mengorganisasi anak dibagi menjadi dua kelompok masing-masing berjumlah 10 anak kemudian diminta setiap anak dalam kelompok berhitung 1 sampai 10, setelah semua anak dalam kelompok tersebut selesai berhitung,

guru secara tiba-tiba menunjuk salah satu anak untuk melanjutkan angka yang disebut guru. Setiap anak dalam kelompok tersebut mendapat giliran untuk melanjutkan angka yang disebut oleh guru. Pendapat informan di atas, menggambarkan bahwa guru mengajarkan anak Kelompok B TK Gamelina dalam membilang angka 1 sampai 10 dengan cara melanjutkan angka dilakukan dengan mengorganisasi anak secara kelompok. Kegiatan pembelajaran seperti ini dilakukan untuk memudahkan pengamatan dan membimbing anak yang mengalami kesulitan belajar. Senada dengan pendapat di atas, Lindawaty Habibie (Wawancara: Senin, 12 Mei 2012) menjelaskan bahwa: Mengajarkan anak Kelompok B TK Gamelina membilang angka 1 sampai 10 dengan cara melanjutkan angka juga dilakukan dengan menggunakan pias angka dan pias gambar dengan cara, guru menempelkan pias angka di papan tulis kemudian setiap anak secara bergiliran diminta untuk melanjutkannya, misalnya guru menempelkan angka 8 di papan tulis salah seorang anak diminta melanjutkannya menjadi angka 8, 9, 10, demikian halnya ketika guru menempelkan angka 3 di papan tulis, anak dapat melanjutkannya menjadi 4, 5, 6 dan seterusnya. Berdasarkan pendapat kedua informan tersebut, menunjukkan bahwa secara garis besar pendidik di TK Gamelina dalam mengajarkan anak Kelompok B membilang angka 1 sampai 10 dengan cara melanjutkan angka yaitu pembejaran dikemas dalam bentuk permainan dan dukungan media pembelajaran pias angka dan pias gambar. Oleh karena itu sebaiknya guru harus lebih kreatif merancang permainan-permainan yang dapat memgembangkan kemampuan anak dalam membilang angka 1 sampai 10 dengan cara melanjutkan angka dengan dukungan media pembelajaran yang sesuai dengan materi yang diajarkan, agar tidak membosankan anak untuk belajar. Media peraga yang disediakan tidak harus mahal tetapi bisa dibuat sendiri oleh guru dengan memanfaatkan bahan-bahan yang tidak dipergunakan lagi, menjadi sesuatu yang berguna sebagai sumber belajar anak. Sebagaimana dikemukakan, Lindawaty Habibie (Wawancara: Senin, 12 Mei 2012) menjelaskan bahwa:

Mengajarkan anak Kelompok B TK Gamelina membilang angka 1 sampai 10 dengan cara melanjutkan angka, sebagai guru Kelompok B saya berusaha menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, sehingga mendorong keingintahuan anak misalnya dengan menata kelas yang dapat menggugah minat anak mempelajari konsep membilang angka. Misalnya saya mengkondisikan kelas dengan mengatur tempat duduk anak yang dibentuk secara berkelompok. Di samping itu guru juga memberi kesempatan kepada setiap anak secara bergiliran untuk melanjutkan angka sesuai dengan kemauan atau keinginan anak itu sendiri membilang mulai dari angka berapa yang ia mau, kalau anak tersebut ingin membilang angka 1 sampai 10 dimulai dari angka 3, maka guru mempersilahkan anak tersebut membilang dari angka 3, 4, 5 dan seterusnya. Pendapat yang diperoleh dari informan melalui hasil wawancara di atas, secara jelas menegaskan bahwa dalam mengajarkan anak Kelompok B TK Gamelina membilang angka 1 sampai 10 dengan cara melanjutkan angka juga dilakukan melalui menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, mampu mendorong keingintahuan anak dan dapat menggugah minatnya untuk belajar. Di samping itu guru memberikan kesempatan kepada setiap anak membilang angka 1 sampai 10 dengan cara melanjutkan angka sesuai keinginannya. Peneliti disamping melakukan wawancara juga mengadakan observasi pada hari Rabu tanggal 16 Mei 2012 terkait kegiatan pembelajaran yang dilakukan pendidik di kelas dalam mengajarkan anak Kelompok B TK Gamelina membilang angka 1 sampai 10 dengan cara melanjutkan angka dengan format penilaian sebagai berikut. Tabel 8 Hasil Observasi Kegiatan Guru dalam mengajarkan anak Kelompok B TK Gamelina membilang angka 1 sampai 10 dengan cara melanjutkan angka

No Aspek Yang Diobservasi Sangat Baik Kriteria Penilaian Baik Cukup Baik Kurang Baik 1. Persiapan Rencana Kegiatan Harian - - - II. Media yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran - - - Pelaksanaan Membuka pertemuan pembelajaran - - - Motivasi dalam apersepsi - - - Interaksi pendidik dan anak didik - - - Cara pendidik mengajar - - - Penggunaan media - - - Pengorganisasian anak didik - - - Pendekatan pendidik terhadap anak - - - didik Bimbingan terhadap anak didik - - - Penciptaan situasi kondusif - - - Pemberian penguatan - - - Pengaturan waktu - - - III Penilaian - - - IV Menutup Kegiatan Pembelajaran - - - Sumber Data: Hasil Observasi, 2012 Tabel 8 tentang hasil observasi terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru TK Gamelina dalam mengajarkan anak membilang angka 1 sampai 10 dengan cara melanjutkan angka juga sudah dilakukan dengan baik dari tahap persiapan menyiapkan Rencana Kegiatan Harian (RKH), media pembelajaran yang akan digunakan, tahap pelaksanaan dari membuka pembelajaran, memberikan motivasi, apersepsi, mengadakan interaksi dengan anak didik, cara mengajar dan menggunakan media, mengorganisasi anak secara kelompok maupun individu, mengadakan pendekatan dan bimbingan terhadap anak yang mengalami kesulitan belajar, menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif, memberikan penguatan maupun pengaturan waktu secara efisien sesuai dengan RKH yang telah disusun, mengadakan penilaian dan menutup kegiatan pembelajaran.

Terkait dengan kemampuan anak membilang angka 1 sampai 10 dengan cara melanjutkan angka, berdasarkan hasil wawancara dengan Lidyawati Habibie (Wawancara: Senin, 14 Mei 2012) bahwa: Kemampuan anak Kelompok B dalam membilang angka 1 sampai 10 dengan cara melanjutkan angka juga sudah berada pada kategori baik. Ketika guru memberi tugas anak untuk melanjutkan angka yang disebut oleh guru berapapun awal angka yang disebut dari angka 1 sampai 10 anak mampu melanjutkannya. Demikian juga ketika anak diminta melanjutkan membilang dengan benda angka 1 sampai 10, melanjutkan menghitung dengan benda angka 1 sampai 10, melanjutkan mengurutkan benda dari angka 1 sampai 10, memasangkan benda, kemampuan mengingat dan menghafal dalam melanjutkan angka secara urut juga sudah baik Berdasarkan pendapat informan di atas, dapat dikatakan bahwa anak Kelompok B TK Gamelina sudah mampu melanjutkan angka 1 sampai 10 berapapun awal angka yang disebut oleh guru. Anak juha sudah mampu melanjutkan membilang dengan benda angka 1 sampai 10, melanjutkan menghitung dengan benda angka 1 sampai 10, melanjutkan mengurutkan benda dari angka 1 sampai 10, memasangkan benda, kemampuan mengingat dan menghafal dalam melanjutkan angka secara urut. Pendapat di atas, dipertegas oleh Feni Ma ruf (Wawancara: Senin, 14 Mei 2012) mengemukakan bahwa: Kemampuan yang dimiliki anak Kelompok B TK Gamelina dalam membilang angka 1 sampai 10 dengan cara melanjutkan angka, memang sudah baik. Sebagian besar anak dapat membilang angka 1 sampai 10 berapapun yang diminta untuk disebutkan guru atau melanjutkan urutan anagka 1 sampai 10 yang disebut temannya. Bahkan ada salah satu anak yang bernama Iqbal Ibrahim sudah sangat baik dalam membimbing teman-temannya dalam melanjutkan angka 1 sampai 10. Hasil wawancara tersebut, juga didukung dengan hasil observasi yang dilakukan peneliti pada anak Kelompok B TK Gamelina, hari Rabu tanggal 16 Mei 2012. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, ketika peneliti meminta pendidik untuk mengajarkan kembali kegiatan membilang angka 1 sampai 10 dengan cara melanjutkan angka diperoleh

gambaran bahwa kemampuan anak Kelompok B TK Gamelina dalam membilang angka 1 sampai 10 dengan cara melanjutkan angka juga sudah baik. Hal ini terbukti sebagian besar anak Kelompok B tidak mengalami kesulitan ketika diminta membilang dengan benda angka 1 sampai 10, menghitung dengan benda angka 1 sampai 10, mengurutkan benda dari angka 1 sampai 10, memasangkan benda, kemampuan mengingat dan menghafal sudah baik. Penjelasan lebih rinci tentang kemampuan anak Kelompok B TK Gamelina dalam membilang angka 1 sampai 10 dengan cara menunjuk angka dapat dilihat dalam tabel berikut.

Tabel 9 Kemampuan Membilang Angka 1 Sampai 10 dengan Cara Melanjutkan Angka Pada Anak Kelompok B TK Gamelina No Aspek yang Diamati 1 Melanjutkan membilang angka 1 sampai 10 dengan menggunakan benda 2 Melanjutkan menghitung dengan benda angka 1 sampai 10 3 Melanjutkan urutan angka 1 sampai 10 dengan menggunakan benda 4 Melanjutkan angka 1 sampai 10 dengan memasangkan benda 5 Kemampuan mengingat dan menghafal dalam melanjutkan angka 1 sampai 10 secara urut Kategori Penilaian Kurang Mampu Mampu Jmlh % Jmlh % 16 80 4 20 18 90 2 10 16 80 4 20 17 85 3 15 18 90 2 10 Rata-rata 17 85 3 15 Sumber Data: Olahan data primer, 2012 Kesimpulan 4 anak masih perlu bimbingan 2 anak masih perlu bimbingan 4 anak masih perlu bimbingan 3 anak masih perlu bimbingan 2 anak masih perlu bimbingan 3 anak masih perlu bimbingan Tabel 9 di atas, menunjukkan bahwa kemampuan anak Kelompok B TK Gamelina dalam membilang angka 1 sampai 10 dengan cara melanjutkan angka diperoleh hasil capaian pada aspek melanjutkan membilang angka 1 sampai 10 dengan menggunakan benda dari 20 anak terdapat 16 anak atau 80% yang mampu dan hanya 3 anak yang kurang mampu dan masih perlu bimbingan. Pada aspek melanjutkan menghitung dengan benda angka 1 sampai 10 dari 20 anak terdapat 18 anak atau 90% yang mampu dan hanya 2 anak yang kurang mampu dan masih perlu bimbingan. Pada aspek melanjutkan urutan angka 1 sampai 10 dengan menggunakan benda dari 20 anak terdapat 17 anak atau 85% yang mampu dan hanya 3 anak yang kurang mampu dan masih perlu bimbingan. Pada aspek kemampuan mengingat dan menghafal angka 1 sampai 10

secara urut dari 20 anak sudah terdapat 18 anak atau 90% yang mampu dan hanya 2 anak yang kurang mampu dan masih perlu bimbingan dalam belajar. Pengamatan terhadap sikap anak Kelompok B dalam proses pembelajaran membilang angka 1 sampai 10 dengan cara melanjutkan angka diamati secara bersamaan dengan kegiatan yang dilakukan anak dalam menyelesaikan tugas yang diberikan dalam membilang angka 1 sampai 10 dengan cara melanjutkan angka. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap sikap anak tersebut diperoleh gambaran bahwa minat anak ketika melakukan kegiatan membilang angka 1 sampai 10 dengan cara melanjutkan angka juga berada pada kategori tinggi, hal ini terlihat dari sikap anak yang antusias, percaya diri serta tidak membutuhkan waktu yang lama untuk menuntaskan kegiatan pembelajaran yang berkaitan dengan membilang angka 1 sampai 10 dengan cara melanjutkan angka. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel berikut ini. Tabel 10 Sikap Anak Kelompok B TK Gamelina dalam Proses Pembelajaran Membilang Angka 1 Sampai 10 dengan Cara Melanjutkan Angka Kategori Penilaian No Aspek yang Diamati Tinggi Sedang Kurang Jmlh % Jmlh % Jmlh % 1 Antusias mengikuti kegiatan pembelajaran 15 75 2 10 3 15 2 Percaya diri menyelesaikan tugas yang diberikan guru 13 65 3 15 4 20 3 Menyelesaikan tugas tepat waktu 14 70 3 15 3 15 Rata-rata 14 70 3 15 3 15 Sumber Data: Olahan data primer, 2012 Tabel 10 di atas, menunjukkan sikap anak Kelompok B TK Gamelina dalam proses pembelajaran membilang angka 1 sampai 10 dengan cara melanjutkan angka diperoleh gambaran bahwa dari 20 anak terdapat 15 anak atau 75% yang memiliki antusias yang tinggi dalam

mengikuti pembelajaran membilang angka 1 sampai 10 dengan cara melanjutkan angka, percaya diri dalam menyelesaikan tugas yang diberikan guru dan mampu menyelesaikan tugas yang diberikan tepat waktu. Sementara 3 anak lainnya atau 15% cukup antusias dalam pembelajaran, cukup percaya diri dalam menuntaskan tugas yang diberikan guru dan cukup mampu menyelesaikan tugas yang diberikan tepat waktu. Selebihnya masih ada 3 anak atau15% yang kurang antusias dalam pembelajaran, kurang percaya diri dalam menuntaskan tugas yang diberikan guru dan kurang mampu menyelesaikan tugas yang diberikan tepat waktu. Berdasarkan uraian hasil wawancara dan observasi yang dilakukan peneliti terkait kemampuan anak Kelompok B dalam membilang angka 1 sampai 10 dengan cara melanjutkan angka secara garis besar dapat disimpulkan bahwa kemampuan anak Kelompok B tersebut baik dalam hal melanjutkan membilang angka 1 sampai 10 dengan menggunakan benda, melanjutkan menghitung dengan benda angka 1 sampai 10, melanjutkan urutan angka 1 sampai 10 dengan menggunakan benda dan kemampuan mengingat dan menghafal dalam melanjutkan angka 1 sampai 10 secara urut. 4.1.2.4 Kemampuan Anak Kelompok B TK Gamelina Membilang Angka 1 Sampai 10 dengan Cara Membilang Mundur Kemampuan membilang angka 1 sampai 10 dengan cara melanjutkan membilang mundur yang dimaksud dalam penelitian ini adalah anak Kelompok B mampu membilang mundur angka 1 sampai 10 dari berapa pun awalnya. Misalnya, anak diminta menghitung mundur dengan benda yaitu ada 9 benda, kemudian 3 benda dihilangkan, anak diminta membilang dengan cara mundur seperti: delapan, tujuh, enam, dan menyimpulkan bahwa sisanya adalah 6. Jadi kemampuan membilang mundur ini sangat membantu dalam memahami konsep pengurangan. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan pendidik di TK Gamelina yang dilakukan pada hari Jumat, tanggal 18 Mei 2012, diperoleh gambaran tentang kegiatan pembelajaran yang

dilakukan pendidik dalam mengajarkan anak membilang angka 1 sampai 10 dengan membilang mundur, dari hasil pembelajaran tersebut juga dapat diketahui pula kemampuan anak dalam membilang angka 1 sampai 10 dengan cara tersebut melalui observasi di kelas. Untuk lebih jelasnya diuraikan sebagai berikut. Terkait dengan cara mengajarkan anak membilang angka 1 sampai 10 dengan cara membilang mundur pada anak Kelompok B TK Gamelina, menurut Feni Ma ruf (Wawancara: Jumat, 18 Mei 2012) bahwa: Cara kami mengajarkan anak membilang angka 1 sampai 10 dengan cara membilang mundur dilakukan melalui bimbingan dengan cara menunjuk angka 1 sampai 10, kemudian guru meminta anak untuk melanjutkan angka tersebut secara mundur, misalnya dari angka terbesar ke angka terkecil yaitu 10, 9, 8, dan seterusnya. Pembelajaran dilakukan dalam bentuk kelompok maupun secara individu. Lindawaty Habibie (Wawancara: Jumat, 18 Mei 2012) menjelaskan bahwa: Saya sering mengajarkan anak membilang angka 1 sampai 10 dengan cara membilang mundur kepada anak Kelompok B dengan menggunakan benda atau kartu gambar, misalnya saya memberi tugas anak membilang mundur dengan menggunakan puzzle angka, biji-bijian, kancing dan sebagainya. Ketika anak belajar baik secara kelompok maupun secara individu saya memberi tugas pada anak berlomba menghitung teman dalam kelompoknya dengan cara mundur misalnya: 5, 4, 3, 2, 1. Bagi anak yang mampu melakukannya, guru memberikan penghargaan kepada anak tersebut. Berdasarkan pendapat kedua informan tersebut, menunjukkan bahwa secara garis besar pendidik di TK Gamelina dalam mengajarkan anak Kelompok B membilang angka 1 sampai 10 dengan cara membilang mundur dilakukan melalui bimbingan dengan cara menunjuk angka 1 sampai 10 secara mundur dengan menggunakan benda, kemudian meminta anak untuk melanjutkan angka tersebut secara mundur dari angka terbesar ke angka terkecil. Selanjutnya Lindawaty Habibie (Wawancara: Jumat, 18 Mei 2012) menambahkan bahwa: Bila ternyata masih banyak anak yang belum mampu membilang mundur angka 1 sampai 10, maka saya akan mengulang kembali penjelasannya sampai anak mampu melakukannya, saya membimbingnya dengan memberi contoh dan mengarahkannya agar tidak berkecil hati. Bagi anak yang mampu melakukannya saya memberinya reward atau

penghargaan berupa pujian seadanya dan mengapresiasi dengan bertepuk tangan dan ternyata sangat bermanfaat bagi peningkatan kemampuan anak. Dari pendapat informan di atas, menunjukkan bahwa pemberian pujian kepada anak yang berhasil membilang mundur angka 1 sampai 10 sangat bermanfaat bagi peningkatan kemampuan anak. Bukan saja bagi anak yang sedang dipuji, namun juga bagi anak lain yang belum diberi pujian sehingga anak bersangkutan berusaha belajar dengan baik dengan harapan bahwa guru akan memberikan pujian kepadanya sebagaimana teman-temannya yang lain. Peneliti disamping melakukan wawancara juga mengadakan observasi pada hari Senin tanggal 21 Mei 2012 terkait kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru di kelas dalam mengajarkan anak Kelompok B TK Gamelina membilang angka 1 sampai 10 dengan cara membilang mundur dengan format penilaian sebagai berikut. No Tabel 11 Hasil Observasi Kegiatan Guru dalam mengajarkan anak Kelompok B TK Gamelina membilang angka 1 sampai 10 dengan cara membilang Mundur 1. Persiapan II. Aspek Yang Diobservasi Sangat Baik Kriteria Penilaian Baik Cukup Baik Kurang Baik Rencana Kegiatan Harian - - - Media yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran Pelaksanaan - - - Membuka pertemuan pembelajaran - - - Motivasi dalam apersepsi - - - Interaksi pendidik dan anak didik - - - Cara pendidik mengajar - - - Penggunaan media - - - Pengorganisasian anak didik - - -

Pendekatan pendidik terhadap anak - - - didik Bimbingan terhadap anak didik - - - Penciptaan situasi kondusif - - - Pemberian penguatan - - - Pengaturan waktu - - - III Penilaian - - - IV Menutup Kegiatan Pembelajaran - - - Sumber Data: Hasil Observasi, 2012 Berdasarkan tabel 11 tentang hasil observasi terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan pendidik TK Gamelina dalam mengajarkan anak membilang angka 1 sampai 10 dengan cara membilang mundur juga sudah dilakukan dengan baik dari tahap persiapan menyiapkan Rencana Kegiatan Harian (RKH), media pembelajaran yang akan digunakan, tahap pelaksanaan dari membuka pembelajaran, memberikan motivasi, apersepsi, mengadakan interaksi dengan anak didik, cara mengajar dan menggunakan media, mengorganisasi anak secara kelompok maupun individu, mengadakan pendekatan dan bimbingan terhadap anak yang mengalami kesulitan belajar, menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif, memberikan penguatan maupun pengaturan waktu secara efisien sesuai dengan RKH yang telah disusun, mengadakan penilaian dan menutup kegiatan pembelajaran. Selanjutnya untuk mengetahui kemampuan anak membilang angka 1 sampai 10 dengan cara membilang mundur, peneliti kembali melakukan wawancara dengan Lidyawati Habibie (Wawancara: Senin, 21 Mei 2012) bahwa: Kemampuan anak Kelompok B dalam membilang angka 1 sampai 10 dengan cara membilang mundur juga sudah sudah baik. Pada saat anak diminta untuk membilang mundur angka 1 sampai 10 dengan menggunakan puzzle angka, hampir semua anak langsung bisa melakukan apa yang diperintahkan guru. Meskipun masih ada 2 anak yaitu Halim Ahmad dan Abdul Malik mengalami kesulitan dalam membilang mundur nama angka tersebut secara berurutan.

2012) bahwa: Pendapat informan tersebut, dipertegas oleh Feni Ma ruf (Wawancara: Senin, 21 Mei Anak Kelompok B TK Gamelina hampir semua sudah mampu membilang mundur angka 1 sampai 10. Ketika guru meminta anak membilang mundur dengan menggunakan puzlle anak sangat antuasias melakukannya meskipun cara duduk anak sudah tidak beraturan, ada yang berhadap-hadapan, ada yang saling membelakangi, ada yang sudah jalan-jalan, namun kegiatan tersebut sangat membantu anak belajar membilang mundur angka 1 sampai 10. Hampir semua anak sudah paham menghubungkan dan memasangkan konsep nama bilangan dengan bentuk bilangan 1-10 yang ada pada puzzle, meskipun masih terdapat 2 anak yaitu Halim Ahmad dan Abdul Malik kurang paham dalam melakukannya. Untuk membuktikan kemampuan anak Kelompok B TK Gamelina dalam membilang mundur angka 1 sampai 10 peneliti melakukan observasi pada anak Kelompok B TK Gamelina, yang dilaksanakan hari Rabu tanggal 23 Mei 2012. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar anak Kelompok B TK Gamelina sudah mampu membilang mundur angka 1 sampai 10, baik itu dengan menggunakan benda, menghitung mundur dengan benda, mengurutkan benda dari angka terbesar hingga terkecil, memasangkan benda dari angka terbesar hingga terkecil, kemampuan mengingat dan menghafal mundur dari angka terbesar hingga terkecil sudah baik. Berikut ini kemampuan anak Kelompok B TK Gamelina dalam membilang angka 1 sampai 10 dengan cara membilang mundur dalam tabel di bawah ini.

Tabel 12 Kemampuan Membilang Angka 1 Sampai 10 dengan Cara Membilang Mundur Pada Anak Kelompok B TK Gamelina No Aspek yang Diamati 1 Membilang mundur angka 1 sampai 10 dengan menggunakan benda 2 Menghitung mundur dengan benda angka 1 sampai 10 3 Mengurutkan benda dari angka terbesar hingga terkecil 4 Memasangkan benda dari angka terbesar hingga terkecil 5 Kemampuan mengingat dan menghafal mundur dari angka terbesar hingga terkecil Kategori Penilaian Mampu Kurang Mampu Jmlh % Jmlh % 18 90 2 10 18 90 2 10 18 90 2 10 18 90 2 10 18 90 2 10 Rata-rata 18 90 2 10 Sumber Data: Olahan data primer, 2012 Kesimpulan 2 anak masih perlu bimbingan 2 anak masih perlu bimbingan 2 anak masih perlu bimbingan 2 anak masih perlu bimbingan 2 anak masih perlu bimbingan 2 anak masih perlu bimbingan Tabel 12 di atas, menunjukkan bahwa kemampuan anak Kelompok B TK Gamelina dalam membilang angka 1 sampai 10 dengan cara membilang mundur diperoleh hasil capaian pada semua aspek terdapat 18 anak 90% anak sudah mampu membilang mundur angka 1 sampai 10 dengan menggunakan benda, menghitung mundur dengan benda angka 1 sampai 10, mengurutkan benda dari angka terbesar hingga terkecil, memasangkan benda dari angka terbesar hingga terkecil dan kemampuan mengingat dan menghafal mundur dari angka terbesar hingga terkecil. Selebihnya hanya tersisa 2 anak atau 10% yang kurang mampu dan masih perlu bimbingan dalam membilang mundur angka 1 sampai 10 berdasarkan aspek yang diamati Pengamatan terhadap sikap anak Kelompok B dalam proses pembelajaran membilang angka 1 sampai 10 dengan cara membilang mundur diamati secara bersamaan dengan kegiatan yang dilakukan anak. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap sikap anak tersebut diperoleh