BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. digunakan dalam pelaksanaan pembangunan proyek, oleh karena itu dibutuhkan

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. proyek atau pekerjaan dan memberikannya kepada pihak lain yang mampu

BAB II KARAKTERISTIK & MANAJEMEN PROYEK


BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

3.2 Struktur Organisasi Laporan Kerja Praktik Struktur organisasi adalah suatu kerangka kerja yang mengatur pola hubungan kerja antar orang atau badan


BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB VII MANAJEMEN KONSTRUKSI

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. keterbatasan terhadap waktu, anggaran dan sumberdaya serta memiliki spesifikasi

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN


BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB II: TINJAUAN INSTANSIONAL PROYEK


BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. Kontraktor memerlukan strategi agar hasil yang dicapai sesuai dengan

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. proyek dengan tujuan mengatur tahap tahap pelaksanaan

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. sitematis. Dapat diartikan juga sebagai wadah dalam kegiatan sekelompok

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK


Gambar 1.2 View Design Hotel Travello Bandung Proses Pengadaan Proyek Jenis Lelang Proyek Proyek pembangunan Hotel Travello Bandung, o

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. Manajemen Proyek adalah sebagai suatu proses dari perencanaan,

Kontraktor. Konsultan Pengawas. Konsultan Perencana

Owner (Pemilik Proyek)

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK PT.NUSA RAYA CIPTA

SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB III MANAGEMENT DAN ORGANISASI PROYEK

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Penjelasan tentang proyek yang akan dikerjakan. Panitia lelang nengumumkan kontraktor yang lolos dalam tahap pra kualifikasi

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB IV STRUKTUR ORGANISASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sumber daya proyek menjadi suatu hasil kegiatan yang berupa bangunan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III. SISTEM ORGANISASI dan MANAJEMEN PROYEK

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK

Tugas Dan Tanggung Jawab Team Leader

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK

BAB III. SISTEM ORGANISASI dan MANAJEMEN PROYEK

BAB III MANAJEMEN ORGANISASI DAN SISTEM KONTRAK. merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, mongkoordinasi dan

STRUKTUR ORGANISASI DALAM PROYEK

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) PEKERJAAN PENGAWASAN RENOVASI GEDUNG PERAWATAN NAPZA (BANGSAL PURI NURANI) RS. JIWA Dr. SOEHARTO HEERDJAN JAKARTA

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENGADAAN JASA PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR TAHAP 2 (FINISHING)

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. pihak yang terkait satu sama lain yang mempunyai tugas dan wewenang masing

PERANAN KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI PADA TAHAP PELAKSANAAN MECHANICAL ELECTRICAL PLUMBING (ME-P) PROYEK PEMBANGUNAN PT.

Project Manager pada Proyek Wisma Atlet Banyuwangi

BAB V ANALISIS SISTEM MANAJEMEN MUTU

BAB IV STRUKTUR ORGANISASI

BAB II MANAJEMEN DAN PENGENDALIAN PROYEK

BAB VI. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konstruksi, yaitu sebuah dokumen tertulis antara pemilik dan kontraktor untuk

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

laporan dari menajement konstruksi kepada pemberi tugas (Owner). proyek selama kegiatan berlangsung dalam suatu hari.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ada titik awal dan titik akhir serta hasil tertentu. Dalam suatu proyek

BAB III SISTEM ORGANISASI & MANAJEMEN PROYEK

PERANAN KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI PADA PELAKSANAAN BANGUNAN KONSTRUKSI DI KOTA BANDUNG ABSTRAK

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Uraian Pendahuluan 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Perencanaan MEP Proyek Whiz Hotel Yogyakarta di Yogyakarta, yang

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

[CASA DOMAINE JAKARTA APARTMENTS (SHANGRI-LA RESIDENCE)] BAB III ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB II: TINJAUAN UMUM PROYEK

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN TANAH

ΜΑNAJEMEN PROYEK 3.3. Struktur Organisasi Kontraktor a. General Superintendent b. Deputy General Superintendent

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. tahapan tahapan tertentu dalam pengerjaannya. Berlangsungnya kemajuan

BAB III SISTEM ORGANISASI & MANAJEMEN PROYEK

BAB VI PENGENDALIAN MUTU PROYEK

II. KEGIATAN PENGAWASAN

BAB VI LAPORAN KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. Dalam setiap proyek konstruksi, perencanaan, dan pengendalian merupakan

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK. proses pemikiran yang tangguh dalam mengatasi persoalan pelaksanaan

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Uraian Pendahuluan 1

BAB VI PENGENDALIAN MUTU PROYEK

Selamat Datang MANDOR PEMBESIAN/ PENULANGAN BETON 1.1

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN DRAINASE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK DAN KEMAJUAN PEKERJAAN. secara menyeluruh mulai dari perencanaan, pembangunan fisik sampai dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bersifat unik, membutuhkan sumber daya (manpower, material, machine, money,

1.4 Manfaat Manajemen Konstruksi

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK

MAKALAH MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI

BAB II TINJAUAN UMUM PT. ROHEDA SEJATI

BAB II: TINJAUAN UMUM INSTANSIONAL PROYEK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Definisi Faktor Sukses, Kontraktor dan Perumahan

BAB III SISTEM ORGANISASI & MANAJEMEN PROYEK. Gambar 3.1 Hubungan Antara Owner, Kontraktor & Konsultan

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK. Pengawasan (controlling) adalah suatu penilaian kegiatan dengan

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN DRAINASE

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB VII MANAJEMEN KONSTRUKSI

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN PENGAWASAN PEMBANGUNAN DERMAGA BLOK A

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN PENGAWASAN PEMBANGUNAN SEKOLAH KEBERBAKATAN OLAHRAGA LANJUTAN PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2016

Transkripsi:

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 ORGANISASI PROYEK Proyek merupakan suatu kegiatan usaha yang kompleks, sifatnya tidak rutin, memiliki keterbatasan terhadap waktu, anggaran dan sumber daya serta memiliki spesifikasi tersendiri atas produk yang akan dihasilkan. Dengan adanya keterbatasan tersebut, maka sebuah organisasi proyek sangat dibutuhkan untuk mengatur sumber daya yang dimiliki agar dapat melakukan aktivitas yang sinkron agar tujuan proyek bisa tercapai dengan baik. Organisasi proyek juga diperlukan untuk memastikan bahwa pekerjaan dapat diselesaikan dengan efisien, tepat waktu dan sesuai dengan kualitas yang diharapkan. 3.1.1 Struktur Organisasi Proyek Struktur organisasi proyek dapat diartikan dua orang atau lebih yang melaksanakan suatu ruang lingkup pekerjaan secara bersama-sama dengan kemampuan dan keahliannya masing-masing untuk mencapai suatu tujuan yang telah direncanakan. Dengan adanya struktur organisasi yang baik, diharapkan akan memberikan hasil yang efisien, tepat waktu serta kualitas pekerjaan yang baik. Struktur organisasi dati PT. Waskita Katrya pada proyek pump station ini, diantaranya : Kepala Divisi Regional Barat : Ir. Ibnu Nouval Kepala Proyek : Joko Suparto, ST SMP/K3LM : Fathul Irfan, ST Kasie. Adkon : Abdul Rozak Pel. Adm. & Keuangan : Ratih Widya Astuti, SE Logistik & Peralatan : Bambang Suprayitno Secara keseluruhan organisasi PT. Waskita Karya dalam proyek pump station ini, dapat digambarkan seperti di bawah ini. III-1

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Proyek 3.1.2 Divisi Regional Jawa Barat PT Waskita Karya melalui induk perusahaannya mempunyai beberapa cabang regional, salah satu nya adalah divisi regional Jawa Barat yang berpusat di Pekanbaru. Divisi ini mencakup wilayah Jabodetabek, Bandung, Banten, dan Sumatera. Untuk proyek pump station kapuk naga indah termasuk ke dalam wilayah Jabodetabek. 3.1.3 Kepala Proyek Proyek pump station kapuk naga indah, dibawah naungan divisi regional jawa barat di pimpin oleh kepala proyek. Kepala proyek tersebut bertugas untuk : 1. Mengkoordinir bagian-bagian di bawahnya dan menjamin pelaksanaan pekerjaan sesuai spesifikasi yang ditentukan oleh pihak pengguna jasa serta mengoreksi bila ada review design. 2. Mengkoordinir pelaksanaan penyelesaian keluhan pelanggan dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan penyelesaian produk yang tidak sesuai. III-2

3. Mendata perubahan-perubahan pelaksanaan terhadap kontrak. 4. Melakukan tindakan koreksi dan pencegahan yang telah direkomendasi pengendalian sistem mutu. 5. Menghentikan pelaksanaan pekerjaan yang tidak memenuhi standart mutu yang telah ditetapkan. 6. Membuat laporan-laporan yang telah ditetapkan perusahaan dan laporan-laporan lain yang berhubungan dengan bidang tugasnya. 7. Berkoordinasi dengan pihak dan instansi terkait proyek yang sedang dilaksanakan. 8. Membantu bidang administrasi kontrak untuk memeriksa dan menyetujui tagihan upah mandor, sub kontraktor, dan sewa alat yang berhubungan dengan prestasi fisik lapangan serta mengajukan request ke direksi proyek sebelum pekerjaan dimulai termasuk koordinasi dengan pihak yang berkaitan. 3.1.4 Kepala Seksi Administrasi Kontrak (Kasie Adkon) Proyek pump station kapuk naga indah, kepala seksi administrasi kontrak bertugas untuk berkoordinasi dengan tim internal maupun external, tim external meliputi pemborong dan su kontraktor jasa maupun alat yang berhubungan dengan proyek pump station kapuk naga indah. Berikut ini adalah tugas Kepala seksi administrasi kontrak : 1. Membantu kepala proyek dalam pengawasan di bidang teknik dan administrasi teknik. 2. Membantu dalam pengawasan di bidang personalia dan keuangan. 3. Logistik dan peralatan di tangani oleh kepala seksi bagian logistik dan alat. 4. Dalam pelaksanaan masing-masing kepala seksi itu langsung bertanggung jawab kepada kepala proyek. III-3

3.1.5 Kepala Seksi Teknik (Kasie Teknik) Proyek pump station kapuk naga indah, kepala seksi teknik bertugas untuk berkoordinasi dengan tim di lapangan untuk masalah teknis pekerjaan, teknis pekerjaan meliputi semua pekerjaan yang ada pada proyek pump station yang terdiri dari pekerjaan struktur bawah, arsitektur, mechanical electrical. Berikut ini adalah tugas Kepala seksi teknik : 1. Membantu manager lapangan dalam bidang pengendalian biaya, mutu, dan waktu. 2. Mempersiapkan gambar kerja dan bagan balok untuk pedoman. 3. Memeriksa dan memantau. 4. Laporan evaluasi hasil tes bahan. 5. Laporan pengendalian biaya. 6. Laporan hasil pembuatan gambar detail dan gambar kerja. 7. Membuat laporan prestasi pekerjaan dan tagihan bersama dan pemantauan prestasi pekerjaan. 8. Administrasi dan keuangan. 9. Membantu serta bertanggung jawab kepada pelaksana 10. Mengatur pola pengeluaran uang sesuai kebijakan kepala pelaksana. 11. Mengurus masalah pembayaran upah, bahan, dll. 12. Membuat catatan segala aktivitas dan membuat buku kas. Kepala seksi teknik tersebut dibantu oleh beberapa tim ahli yang sudah diberikan kepercayaan untuk mengawasi jalannya proyek tersebut. Terdapat 4 tim ahli yang berada di bawah kepala teknik, diantaranya : 1. Staff Teknik Staff teknik pada proyek pump station kapuk naga indah ini bertugas untuk menghitung volume pekerjaan dan mengawasi III-4

jalannya proyek sesuai dengan progres yang telah dibuat serta disetujui oleh kepala teknik. 2. Quality Control Quality Control pada proyek pump station kapuk naga indah merupakan suatu proses pemeriksaan dan pengujian terukur, mulai dari material (spesifikasi), pemasangan (sesuai gambar) dan hasil kerja (sesuai toleransi spesifikasi teknis hasil pekerjaan) dan penilaian berdasarkan standar RKS/Spesifikasi Teknis dan peraturan yang ditetapkan harus dipatuhi oleh proyek. 3. Surveyor Tugas dari surveyor pada proyek pump station kapuk naga indah Bertugas untuk melakukan pengukuran dan pemetaan tanah pada kawasan yang akan dikembangkan, sehingga dihasilkan berbagai data yang diperlukan dalam proses perencanaan baik berupa peta kontur tanah maupun bentuk kawasan yang akan dikembangkan. 4. Drafter Bertugas untuk membantu tim teknik untuk merealisasikan hasil rancangan pengembangan kawasan sehingga dapat berfungsi sesuai keinginan semua pihak. 3.1.6 Pelaksana Administrasi Dan Keuangan Tugas pelaksana administrasi dan keuangan Proyek pump station kapuk naga indah, meliputi : 1. Mempersiapkan daftar biaya berkaitan dengan rancangan dalam bentuk batas biaya dan target biaya untuk setiap bagian pekerjaan. 2. Menyelenggarakan sistem administrasi umum dan teknis dalam rangka memperlancar pengelolaan proyek. 3. Membuat pembukuan arsip-arsip yang berhubungan dengan pelaksanaan proyek. 4. Melaksanakan pengendalian biaya selama pelaksanaan proyek. III-5

5. Bertanggung jawab atas penerimaan dan pembayaran yang terjadi. 6. Melakukan dan membuat laporan perhitungan pajak dan kelengkapannya. Pelaksana Administrasi Dan Keuangan dibantu oleh 2 tim yang sudah dipercaya untuk melaksanakan tugasnya, diantaranya : 1. Driver Tugas driver pada proyek pump station adalah : Mengantarkan pimpinan proyek dan pimpinan lainnya untuk kepentingan proyek. Mengantarkan logistik dalam pembelian barang. Menjamin kelancaran transportasi yang dibutuhkan proyek. Bertanggung jawab kepada administrasi proyek. 2. Satpam Tugas dari satpam pada proyek pump station adalah menyelenggarakan keamanan dan ketertiban dilingkungan/kawasan kerja khususnya pengamanan fisik. 3.1.7 SMP / K3LM Peranan K3 Konstruksi dalam proyek pump station kapuk naga indah ini bertujuan agar dapat menyusun program K3 serta penerapannya dalam konstruksi, tugas-tugasnya meliputi : 1. Menerapkan ketentuan peraturan perundang-undangan tentang dan terkait K3 Konstruksi. 2. Mengevaluasi dokumen kontrak dan metode kerja pelaksanaan konstruksi. 3. Mengevaluasi program K3. 4. Mengevaluasi prosedur dan instruksi kerja penerapan ketentuan K3. 5. Melakukan sosialisasi, penerapan dan pengawasan pelaksanaan program, prosedur kerja dan instruksi kerja K3. III-6

6. Melakukan evaluasi dan membuat laporan penerapan SMK3 dan pedoman teknis K3 konstruksi. 7. Mengevaluasi perbaikan metode kerja pelaksanaan konstruksi berbasis K3, jika diperlukan. 8. Mengevaluasi penanganan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja serta keadaan darurat. 3.1.8 Logistik Dan Peralatan Logistik pada proyek pump station kapuk naga indah merupakan suatu bagian profesi yang ada dalam rangkaian struktur organisasi proyek dengan tugas pendatangan, penyimpanan dan penyaluran material atau alat proyek ke bagian pelaksana lapangan. Tugas logistik proyek harus dilaksanakan dengan baik diharapkan kegiatan pelaksanaan pembangunan dapat berjalan dengan lancar. Berikut ini beberapa tugas yang dilakukan, meliputi : 1. Mencari dan mensurvey data jumlah material beserta harga bahan dari beberapa supplier atau toko material bangunan sebagai data untuk memilih harga bahan termurah dan memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan. 2. Melakukan pembelian barang atau alat ke supplier atau toko bahan bangunan dengan melaksanakan seleksi sebelumnya sehingga bisa mendapatkan harga material termurah pada supplier terpilih. 3. Menyediakan dan mengatur tempat penyimpanan material yang sudah didatangkan ke area proyek sehingga dapat tertata rapid an terkontrol dengan baik jumlah pendatangan dan pemakaianya. 4. Membuat label keterangan pada barang yang disimpan untuk menghindari kesalahan penggunaan akibat tertukar dengan barang lain. 5. Melakukan pencatatan keluar masuknya barang serta bertanggung jawab atas pendatangan dan ketersediaan III-7

material yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pembangunan. 6. Mengelola persediaan barang dalam jumlah yang cukup pada waktu material tersebut diperlukan dengan biaya termurah serta memenuhi persyaratan mutu spesifikasi bahan dalam kontrak konstuksi. 7. Membuat dan menyusun laporan material sesuai dengan format yang sudah menjadi standar perusahaan kontraktor. 8. Membuat berita acara mengenai penerimaan atau penolakan material setelah melalui control kualitas bahan oleh quality control. 9. Menyusun macam-macam laporan logistic yang diminta oleh perusahaan. 10. Berkoordinasi dengan pelaksana lapangan dan bagian teknik proyek mengenai jumlah dan schedule pendatangan bahan yang dibutuhkan pada masingmasing waktu pelaksanaan pembangunan. Supaya tugas-tugas dari logistik dapar berjalan lancar, maka dibantu oleh 2 tim agar pekerjaan berjalan sesuai yang diharapkan, tim tersebut diantaranya : 1. Staff Logistik Staff logistik pada proyek pump station kapuk naga indah ini bertugas berkoordinasi dan mengawal barang atau alat yang akan dikirim dan digunakan di proyek. 2. Staff Peralatan Bertugas sebagai pengawas dan menjaga peralatan yang digunakan agar sesuai dengan pemakaian agar tidak terjadi suatu trouble yang akan mengganggu jalannya pelaksanaan pekerjaan. 3.1.9 Pelaksana Sipil Pelaksana sipil mempunyai wewenang dan tanggung jawab mengenai masalah-masalah teknis dilapangan untuk pekerjaan sipil III-8

serta mengkoordinasi pekerjaan-pekerjaan yang menjadi bagiannya. Pelaksana mempunyai tugas dan kewajiban sebagai berikut : 1. Mengawasi dan mengkoordinasi pekerjaan para pelaksana sipil dilapangan dan mencatat semua prestasi pekerjaan untuk dilaporkan kepada site manager. 2. Mengawasi metode pelaksanaan pekerjaan sipil dilapangan untuk menghindarkan kesalahan pelaksanaan. 3. Bertanggung jawab kepada site manager terhadap pelaksanaan pekerjaan sipil diproyek. 3.1.10 Pelaksana Mechanical Electrical Pelaksana mechanical electrical mempunyai wewenang dan tanggung jawab mengenai masalah-masalah teknis dilapangan untuk pekerjaan mechanical electrical serta mengkoordinasi pekerjaan-pekerjaan yang menjadi bagiannya. Pelaksana mempunyai tugas dan kewajiban sebagai berikut : 1. Mengawasi dan mengkoordinasi pekerjaan para pelaksana mechanical electrical dilapangan dan mencatat semua prestasi pekerjaan untuk dilaporkan kepada site manager. 2. Mengawasi metode pelaksanaan pekerjaan mechanical electrical dilapangan untuk menghindarkan kesalahan pelaksanaan. 3. Bertanggung jawab kepada site manager terhadap pelaksanaan pekerjaan mechanical electrical diproyek. 3.2 MANAJEMEN PROYEK Proyek merupakan suatu kegiatan usaha yang kompleks, sifatnya tidak rutin, memiliki keterbatasan terhadap waktu, anggaran dan sumber daya serta memiliki spesifikasi tersendiri atas produk yang akan dihasilkan. Dengan adanya keterbatasan tersebut, maka sebuah organisasi III-9

proyek sangat dibutuhkan untuk mengatur sumber daya yang dimiliki agar dapat melakukan aktivitas yang sinkron agar tujuan proyek bisa tercapai dengan baik. Organisasi proyek juga diperlukan untuk memastikan bahwa pekerjaan dapat diselesaikan dengan efisien, tepat waktu dan sesuai dengan kualitas yang diharapkan. Berikut ini adalah ringkasan kontrak proyek pump station kapuk naga indah yang sedang dikerjakan oleh PT. Waskita Karya dengan durasi pekerjaan selama 260 hari kalender : Gambar 3.2 Ringkasan Proyek 3.2.1 Metode Pencapaian Sasaran Untuk menjamin sistem manajemen pada proyek pump station kapuk naga indah dapat berlangsung dengan baik, PT Persero Waskita Karya telah mengeluarkan Kebijakan Mutu, sesuai prosedur mutu ISO 9002 (Diagram Quality Assurance Process Control ISO 9002 PT WASKITA KARYA). Sistim manajemen tersebut di atas, dalam pelaksanaannya ditunjang dengan saranasarana lain, berupa perangkat lunak (software) sebagai sarana pengendali, dan perangkat keras (hardware) yang berupa peralatanperalatan sebagai sarana penunjang pelaksanaan pekerjaan. III-10

3.2.2 Sistem Pengendalian Proyek Sarana pengendalian pada proyek pump station kapuk naga indah merupakan sesuatu yang sangat diperlukan untuk menjamin keberhasilan pelaksanaan pekerjaan. Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai, segala sesuatu yang ada hubungannya dengan pengendalian dipersiapkan dan dituangkan dalam bentuk daftar isian atau pengendalian, yang mengacu pada jadwal pelaksanaan pekerjaan yang berupa time schedule (Barchart) dan Kurva S sebagai acuan kemajuan progres. Program utama yang telah dituangkan di dalam time schedule tersebut, di lapangan dikembangkan lagi secara lebih rinci. Dibuat program mingguan, yang realisasinya dipantau dengan daftar-daftar laporan kegiatan pekerjaan. Untuk memandu pelaksanaan pekerjaan di lapangan, dibuat metoda kerja yang rinciannya dilengkapi dengan gambar-gambar pelaksanaan (shop drawing) yang mudah dibaca dan dimengerti oleh setiap petugas yang terlibat di dalam pelaksanaan pekerjaan. Dengan sarana-sarana tersebut, maka sasaran kerja akan dicapai seperti yang diharapkan. 3.2.3 Hubungan dengan Tenaga Kerja Untuk mencapai target sesuai schedule yang direncanakan sebelum pelaksanaan dimulai, PT. Waskita Karya bekerja sama dengan tenaga kerja yang sudah berpengalaman dalam proyek konstruksi. Dalam hal pekerja tersebut, tidak semua pekerja adalah karyawan tetap dari PT. Waskita Karya, khususnya untuk tenaga pekerja kasar dilakukan system kontrak kerja dengan didukung oleh perjanjian kerjasama atau surat perintah kerja sesuai dengan peraturan dan sistem yang berlaku di PT. Waskita Karya. Di bawah ini adalah daftar tenaga kerja pada proyek pump station dibawah naungan PT. Waskita Karya : Tenaga pimpinan dan staf manajemen proyek. Tenaga operasional lapangan terdiri dari pelaksana, pengawas, mekanik & operator. III-11

Pekerja (labour) dengan menggunakan tenaga lokal. Tenaga inti yang digunakan, merupakan tenaga pilihan yang sering menangani proyek-proyek besar dan pekerjaanpekerjaan yang sejenis. Pekerja penjaga pos di proyek. 3.2.4 Unsur-Unsur Pelaksanaan Proyek Dalam pelaksanaan suatu proyek diperlukan adanya suatu oganisasi pelaksanaan yang merupakan tata kerja untuk menunjang keberhasilan proyek. Organisasi dalam arti badan dapat didefinisikan sebagai kelompok orang yang bekerjasama dalam suatu kelompok-kelompok kerja yang saling terkait, bertanggung jawab dan bekerjasama secara harmonis untuk mencapai tujuan tertentu. Organisasi merupakan komponen yang sangat penting dalam pengendalian dan pelaksanaan proyek. Suatu organisasi proyek yang baik harus mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : 1. Terjadi hubungan yang harmonis dalam kerjasama. 2. Terjadi kerjasama berdasar hak, kewajiban, dan tanggung jawab masing-masing unsur pengelola proyek. a. Pemilik Proyek Pemilik proyek disebut juga sebagai pemberi tugas, owner atau bouwheer adalah suatu badan usaha atau perorangan, baik pemerintah maupun swasta yang memiliki, memberikan pekerjaan, serta membiayai suatu proyek dalam proses pembangunan suatu bangunan. Adapun tugas, wewenang dan tanggung jawab sebagai pemilik proyek antara lain adalah : 1. Menunjuk dan mengangkat wakilnya bagi kebutuhan perencanaan dan pelaksanaan, dalam hal ini mengangkat kontraktor pelaksana, pengawas proyek yang telah terpilih melalui sistem lelang. III-12

2. Mengesahkan keputusan yang menyangkut biaya, mutu dan waktu pelaksanaan. 3. Menyelesaikan perselisihan menyangkut proyek yang terjadi antara bawahannya dengan pihak pemborong. 4. Menyediakan dan mengusahakan pendanaan bagi kontraktor pelaksana. 5. Memberikan keputusan terhadap perubahan waktu pelaksanaan dengan memperhatikan pertimbangan yang diberikan oleh konsultannya. b. Kosultan Perencana Konsultan perencana mempunyai kewajiban atau tugas yang merencanakan suatu rencana dalam perencanaan struktur, arsitektur, dan mekanikal / elektrikal, dengan ketentuan yang diinginkan oleh pemilik proyek. Adapun tugas atau kegiatan dari konsultan perencana sebagai berikut : 1. Membuat sketsa dan memberikan suatu gagasan gambaran pekerjaan, meliputi pembagian ruang, rencana pelaksanaan dan lainnya. 2. Membuat gambar detail / penjelasan lengkap dengan perhitungan konstruksinya. 3. Membuat rencanan kerja dan syarat-syarat (RKS) dan rencana anggaran biaya (RAB). 4. Tempat berkonsultasi jika ada hal-hal yang meragukan dibidang arsitektural, struktur dan ME. c. Konsultan Pengawas Konsultan pengawas adalah suatu organisasi atau perorangan yang bersifat multi disiplin yang bekerja untuk dan atas nama Pemilik Proyek (owner). Pengawas harus mampu bekerjasama dengan Konsultan Perencana dalam suatu proyek. Pengawas Proyek mempunyai kegiatan sebagai berikut : III-13

1. Melakukan pengawasan berkala serta memberikan pengarahan, petunjuk dan penjelasan kepada pelaksana konstruksi dan meneliti hasil-hasil yang telah dikerjakan. 2. Memberi rekomendasi progress report pekerjaan pelaksana untuk meminta dana kepada Pemilik Proyek (owner) guna membiayai pelaksanaan pekerjaan selanjutnya. 3. Memberikan teguran dan atau peringatan kepada pelaksana konstruksi apabila dalam pelaksanaan pekerjaan terjadi penyimpangan dari spesifikasi dan gambar-gambar teknis. 4. Mempersiapkan, mengawasi dan melaporkan hasil pelaksanaan proyek kepada Pemilik Proyek (owner). 3.2.5 Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L) Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L) merupakan bagian dari sistem manajemen secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses, dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pencapaian, pengkajian, dan pemeliharaan kebijakan Keselamatan & Kesehatan Kerja dan Lingkungan dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja yang bertujuan menciptakan tempat kerja yang aman, efisien dan produktif. Sistem manajemen K3L dijalankan dengan melibatkan unsur manajemen, tenaga kerja, kondisi kerja dan lingkungan kerja yang terintegrasi dalam rangka mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif. Program K3L ini disusun untuk dapat digunakan sebagai pedoman didalam perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan K3L di perusahaan sebagai panduan didalam menerapkan Sistem Manajemen K3L secara keseluruhan. III-14

Diharapkan program ini dapat dimanfaatkan oleh seluruh petugas proyek didalam rangka membuat langkah-langkah pengamanan atau pengurangan resiko terhadap kecelakaan kerja dan dampak lingkungan yang mungkin bisa terjadi di proyek. Sasaran utama dari penerapan Sistem Manajemen K3L di proyek adalah untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan dampak lingkungan, dan jika mungkin tetap terjadi adalah memperkecil resiko dengan metode pengamanan dan alat pelindung diri. Untuk pengawasan dan pengamanan proyek, PT. Waskita Karya akan menyediakan tenaga keamanan dan keselamatan sesuai dengan kebutuhan, yang bertugas untuk : Pengawasan terhadap para pekerja. Pengawasan terhadap bahan-bahan dan peralatan untuk mencegah pencurian. Mencegah dan menghindari terjadinya kebakaran di proyek, dengan melarang para pekerja membuat api untuk keperluan apapun, dan menyediakan tabung pemadam kebakaran yang mudah dicapai, baik ditempat pekerjaan maupun di kantor proyek. Melakukan pengawasan terhadap pemakaian alatalat keselamatan kerja, seperti helm kerja, sabuk pengaman, sepatu, sarung tangan dan sebagainya. Melakukan pengawasan dan menyiapkan pagarpagar pengaman di tempat-tempat yang berbahaya maupun yang sifatnya mengganggu kegiatan proyek. Mengawasi pemakaian peralatan untuk mencegah terjadinya kecelakaan. Menjaga keamanan para petugas proyek terhadap gangguan / ancaman dari pihak luar, serta mencegah kemungkinan terjadinya keributan dilingkungan proyek. III-15

Menjaga kelancaran lalu lintas agar tidak terjadi kemacetan. 3.2.6 Manajemen Lingkungan Dalam rangka meningkatkan kinerja, PT. Waskita menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan yang mengacu pada Standard ISO 14001 : 2004. Secara umum, Sistem Manajemen Lingkungan adalah sebagai berikut : a. Perencanaan Perencanaan manajemen lingkungan diperlukan untuk mengatur tata kelola lingkungan sekitar proyek. Hal ini dimaksudkan agar proyek berjalan dengan tertib dan lancar untuk menciptakan kerapihan dan ketertiban proyek. b. Pelaksanaan Pelaksanaan manajemen lingkungan sangat diperlukan dalam proyek pump station dan bertujuan agar lingkungan di sekitar proyek menjadi aman dan tidak menimbulkan kerusakan dan keindahan alam, mengingat proyek pump station berada di pinggir laut. c. Pemantauan Pemantauan manajemen lingkungan bertujuan agar setiap pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan lancar setiap saat. Karena jadwal pekerjaan yang padat dan jumlah tenaga banyak, maka pemantauan manajemen lingkungan sangat diperlukan. d. Perbaikan dan Peningkatan Perbaikan dan peningkatan manajemen proyek wajib dilakukan agar menjadikan lingkungan proyek tetap aman, nyaman, dan rapi. Hal tersebut bertujuan supaya dalam jalannya proyek, semua tim merasa nyaman berada di lingkungan proyek. III-16

3.2.7 Koordinasi Antar Bagian Pekerjaan (Interface) Dalam penyelesaian secara keseluruhan proyek, banyak pekerjaan-pekerjaan lain yang kegiatannya akan saling berkaitan misalnya, pekerjaan pemancangan, Prestressing yang akan dilaksanakan oleh Sub Kontraktor. Oleh karena itu sangat diperlukan adanya koordinasi yang baik dan terpadu, untuk menghindari terjadinya bentrokan dan kesimpangsiuran pelaksanaan, yang dapat mengakibatkan terjadinya hambatan-hambatan yang tidak diinginkan. Untuk mengatur kegiatan pekerjaan akan dilaksanakan : 1. Rapat Koordinasi Rapat koordinasi dilaksanakan seminggu sekali, berfungsi membahas dan mengkoordinasikan pelaksanaan pekerjaan, permasalahan dan penyelesaiannya serta program pelaksanaan di lapangan. 2. Program dan Scheduling Jadwal Pekerjaan akan dijabarkan secara lebih mendetail (bulanan dan mingguan) dan akan dimonitor secara cermat menggunakan laporan harian dan mingguan, agar dapat dilakukan evaluasi yang tepat dan akurat mengenai perkembangan kondisi di lapangan. Sementara ini pengontrolan secara keseluruhan dituangkan dalam bentuk Bar Chart. III-17