METODE PENELITIAN. Ajaran dengan jumlah siswa 40 orang yang terdiri dari 19 siswa lakilaki

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Subjek dari penelitian adalah siswa kelas X.B SMA Muhammadiyah 2 Bandar

METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Wijaya Bandar

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran dengan jumlah siswa 32 orang. terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada siswa

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII semester ganjil SMP Sejahtera I Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 20 Bandar Lampung, dengan populasi

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif karena bertujuan untuk mengetahui kompetensi pedagogik mahasiswa

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah tahun pelajaran 2011/2012, dengan jumlah

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Seputih Agung. Populasi dalam

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI MIA SMA Negeri 5

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. dalam tujuh kelas dimana tingkat kemampuan belajar matematika siswa

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I

BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di kelas X SMA Muhammadiyah 1 Pekanbaru. semester ganjil tahun ajaran 2013/2014.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah penelitian diskriptif kuantitatif. Dalam hal ini peneliti akan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Muhammadiyah 1 Natar Lampung Selatan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dalam penelitian ini termasuk ke dalam data yang diambil dari Survei Pendapat

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII (delapan) semester ganjil di

BAB IV. METODE PENELITlAN. Rancangan atau desain dalam penelitian ini adalah analisis komparasi, dua

BAB III METOE PENELITIAN. penelitian ini, hanya menggunakan kelas eksperimen tanpa adanya kelas

Ika Farita Sari Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Yogyakarta Kata Kunci: Reward, Punishment, Motivasi belajar, Hasil belajar

METODOLOGI PENELITIAN. penggunaan metode penelitian. Oleh karena itu, metode yang akan digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dilakukan bermaksud mengetahui Pengaruh Metode Discovery Learning

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Bukit Kemuning Tahun Pelajaran

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 12

III. METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III 1 METODE PENELITAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 Batudaa Kab. Gorontalo dengan

BAB III METODE PENELITIAN. hanya menggunakan kelas eksperimen tanpa adanya kelas kontrol.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. perangkat pembelajaran yang berupa RPP, buku siswa, dan LKS.

RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN KE - 1. : 6 jam pelajaran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas X SMA N 10 Pekanbaru, semester

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yaitu PT. Sinar Gorontalo Berlian Motor, Jl. H. B Yassin no 28

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasi,

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Puskesmas Limba B terutama masyarakat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di halaman Pusat Kegiatan Olah Raga (PKOR) Way Halim Bandar Lampung pada bulan Agustus 2011.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK PADA MATERI SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG UNTUK SISWA KELAS V SD NEGERI 6I KOTA BENGKULU

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Kerangka acuan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif-kuantitatif, karena

BAB V METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pre test post test with control group. Penelitian ini berupaya untuk

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Variabel X merupakan variabel bebas adalah kepemimpinan dan motivasi,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2013 sampai Januari 2014

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk pengampilan data dilakukan pada bulan Juli tahun 2013, tahun ajaran 2013/2014.

METODOLOGI PENELITIAN. disengaja ditimbulkan oleh peneliti (Arikunto, 2006:3). Dengan cara ini peneliti sengaja

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. objek penelitian yang penulis lakukan adalah Beban Operasional susu dan Profit

Musbir dan Osita Sari, Penerapan Model...

III. METODOLOGI PENELITIAN. diinginkan. Menurut Arikunto (1991 : 3) penelitian eksperimen adalah suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. deskriptif kuantitatif bertujuan untuk menjelaskan hasil penelitian yang disajikan

Bab 3 Kerangka Pemecahan Masalah

Bab III Metoda Taguchi

3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian, terlebih dahulu menentukan desain

BAB 3 METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kawasan Pantai Anyer, Kabupaten Serang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara dalam melakukan proses

BAB III METODE PENELITIAN

I. DERET TAKHINGGA, DERET PANGKAT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian merupakan suatu kegiatan pengumpulan, pengolahan,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang tepat dalam sebuah penelitian ditentukan guna menjawab

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN

III.MATERI DAN METODA. tujug desa. Waktu penelitian akan dilaksanakan mulai bulan Mei sampai bulan Juni 2014.

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis regresi menjadi salah satu bagian statistika yang paling banyak aplikasinya.

METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Potensi Ekowisata Hutan Mangrove ini dilakukan di Desa

IIL. METODELOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen. Metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN

No.PR.8.2-V4. KPS DIR Prosedur PBM: Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. atau biasa disebut Quasi Eksperimen. Karena pada penelitian ini, peneliti

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Universitas Sumatera Utara

Arini, Islamias, Asmadi M.Noer Kampus Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru Pekanbaru Telp. (0761) ABSTRACT

IV. METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dengan kemampuan berpikir kreatif dengan menggunakan dua model

Transkripsi:

18 III. METODE PENELITIAN A. Subyek da Tempat Peelitia Subjek peelitia adalah siswa kelas X2 SMA Budaya Badar Lampug Tahu Ajara 2010-2011 dega jumlah siswa 40 orag yag terdiri dari 19 siswa lakilaki da 21 siswa perempua. B. Data Peelitia 1. Jeis data Data peelitia dikelompokka mejadi dua, yaitu : a) Data kualitatif adalah data aktivitas siswa yag releva dalam pembelajara (o task) selama proses pembelajara dalam setiap pertemua. b) Data kuatitatif adalah data peguasaa kosep siswa yag merupaka data hasil tes formatif yag dilaksaaka pada setiap akhir siklus 2. Tekik pegumpula data Ada dua tekik yag diguaka utuk megumpulka data, yaitu: 1) Tekik observasi Tekik observasi dilakuka utuk memperoleh data aktivitas o task siswa da kierja guru. Aktivitas o task siswa diamati melalui lembar observasi aktivitas o task siswa oleh dua orag observer. Kierja guru diamati melalui lembar observasi kierja guru oleh guru mitra. Observasi ii dilakuka setiap pertemua selama proses pembelajara berlagsug

19 2) Tekik Tes Tekik tes dilakuka utuk medapatka data peguasaa kosep siswa pada materi pokok ikata kimia, tata ama seyawa da persamaa reaksi sederhaa. Tes peguasaa kosep diambil melalui tes formatif dari seluruh siswa direrata, kemudia dijadika data setiap siklus yag aka dibadigka dega rerata hasil tes peguasaa kosep siklus berikutya. C. Istrume Peelitia Istrume peelitia dalam pembelajara adalah : 1) Lembar observasi kierja guru yag diisi oleh guru mitra. 2) Lembar observasi aktivitas siswa yag diisi oleh peeliti, da 2 observer 3) Lembar tes tertulis berupa tes formatif yag berisi soal uraia objektif. D. Pegembaga Siklus Tidaka Peelitia tidaka kelas ii terdiri dari tiga siklus. Siklus I dilaksaaka empat kali pertemua, siklus II dilaksaaka tiga kali pertemua da siklus tiga dilaksaaka tiga. kali pertemua. Prosedur pelaksaaa tidaka yag dilakuka megguaka model yag dikembagka oleh Kemmis da Mc Taggart (1992) dalam Hopkis (1993: 48) yag terdiri dari beberapa tahap sebagai berikut: 1. Perecaaa 2. Pelaksaaa 3. Observasi 4. Refleksi

20 Siklus I 1. Perecaaa a. Meyusu silabus da recaa pembelajara. b. Meyusu LKS o-eksperime. c. Meyusu lembar observasi kierja guru da aktivitas siswa dalam pembelajara. d. Meyusu soal-soal tes formatif utuk megukur peguasaa kosep siswa. e. Megelompoka siswa mejadi kelompok-kelompok kecil da dilakuka secara heteroge, baik berdasarka suku, jeis kelami, maupu prestasi akademik. Pegelompoka dilakuka berdasarka data hasil peguasaa kosep siswa pada materi pokok sebelumya yaitu materi struktur sistem perodik usur. 2. Pelaksaaa Siklus I dilaksaaka sebayak 4 kali pertemua selama 7 x 40 meit, pertemua 1 dilaksaaka selama 2 x 40 meit, pertemua 2 dilaksaaka selama 2 x 40 meit, pertemua 3 dilaksaaka selama 2 x 40 meit da pertemua 4 dilaksaaka 1 x 40 meit. Submateri yag aka diberika adalah peraa elektro dalam pembetuka ikata, ikata io da ikata kovale. Sebelum pelaksaaa siklus I, dilakuka pembagia kelompok sebayak 8 kelompok berdasarka tes pada materi sistem periodik usur. Setiap kelompok terdiri atas 5 siswa yag memiliki kemampua akademik yag heteroge. Selajutya guru me-jelaska kepada siswa tetag pembelajara kooperatif yag aka dilaksaaka, megeai

21 tugas da kewajiba setiap aggota kelompok da taggug jawab terhadap keberhasila kelompok. Pertemua I (2 x 40meit) 1. Kegiata awal (pedahulua), yaitu memita siswa siswa duduk berdasarka kelompokya Kemudia disampaika idikator pembelajara da tujua pelajara. Selajutya meggali pegetahua awal siswa da megaitka dega materi pembelajara, dega bertaya kepada siswa; megapa usur gas mulia seperti He, Ar da Ne tidak berseyawa dega usur lai? 2. Kegiata iti, yaitu melaksaaka pembelajara kooperatif tekik NHT dega tahapa-tahapa sebagai berikut: 2.1 Tahap peomora da Pegajua Pertayaa: membagika kartu beromor da LKS dega materi pokok peraa elektro dalam pembetuka ikata, kepada masig-masig kelompok sehigga setiap siswa dalam kelompok tersebut memiliki omor berbeda. 2.2 Tahap berfikir bersama: siswa melakuka diskusi kelompok utuk megerjaka LKS dega bimbiga guru. 2.3 Tahap pemberia jawaba: memaggil satu omor tertetu secara acak da setiap siswa dari masig-masig kelompok dega omor yag sama megagkat tagaya lalu meyampaika jawabaya utuk seluruh kelas secara bergilira dega bimbiga guru. 3. Kegiata akhir ( peutup): Memberika peguata megeai materi yag dipelajari

22 Pertemua II (2 x 40 meit) 1. Kegiata awal (pedahulua), yaitu memita siswa duduk berdasarka kelompokya. Kemudia disampaika idikator pembelajara da tujua pelajara. Selajutya guru meggali pegetahua awal siswa da megaitka dega materi pembelajara, dega bertaya kepada siswa; bagaimaa cara usur buka gas mulia mecapai kestabila?terdiri dari usur apa saja garam dapur yag serig kita guaka dalam kehidupa sehari-hari? 2. Kegiata iti, yaitu melaksaaka pembelajara kooperatif tekik NHT dega tahapa-tahapa sebagai berikut: 2.1 Tahap peomora da pegajua pertayaa: membagika kartu beromor da LKS dega materi pokok ikata io, kepada masig-masig kelompok sehigga setiap siswa dalam kelompok tersebut memiliki omor berbeda. 2.2 Tahap berfikir bersama: siswa melakuka diskusi kelompok utuk megerjaka LKS dega bimbiga guru. 2.3 Tahap pemberia jawaba: memaggil satu omor tertetu secara acak da setiap siswa dari masig-masig kelompok dega omor yag sama megagkat tagaya lalu meyampaika jawabaya utuk seluruh kelas secara bergilira dega bimbiga guru. 3. Kegiata akhir ( peutup): Memberika peguata megeai materi yag dipelajari.

23 Pertemua III (2x 40 meit) 1. Kegiata awal (pedahulua), yaitu memita siswa duduk berdasarka kelompokya. Kemudia disampaika idikator pembelajara da tujua pelajara. Selajutya guru meggali pegetahua awal siswa da megaitka dega materi pembelajara, dega bertaya kepada siswa; Ada beberapa seyawa yaitu; NaCl, Al2O, O2, CaCl, Na2O, N2, KCl, NH3. Dari seyawa-seyawa tersebut, maakah yag merupaka seyawa io? Megapa seyawa tersebut ada yag tidak berikata io? Lalu bagaimaa seyawa tersebut dapat berikata? 2. Kegiata iti, yaitu melaksaaka pembelajara kooperatif tekik NHT dega tahapa-tahapa sebagai berikut: Tahapa lagkah 2.1 sampai 2.3 idem dega pertemua I da II 4. Kegiata akhir ( peutup): Memberika peguata megeai materi yag dipelajari Pertemua IV ( 1 x 40 meit ) Pelaksaaa tes formatif siklus I 3. Observasi Observasi dilakuka pada saat pelaksaaa proses pembelajara. Hal yag diobservasi adalah: a) Observasi aktivitas belajar siswa dega megisi lembar aktivitas belajar siswa yag dilakuka oleh dua orag observer. b) Observasi kierja guru dega megisi lembar aktivitas kierja guru yag dilakuka oleh guru mitra.

24 4. Refleksi Bersama guru mitra melakuka refleksi meemuka kekuraga pada siklus I. Sebagai acua refleksi adalah hasil observasi aktivitas da tes siklus siswa. Siklus II 1. Perecaaa Berdasarka hasil refleksi pada siklus I, dilakuka perbaika perecaaa racaga pembelajara kooperatif tekik NHT. 2. Pelaksaaa Siklus II dilaksaaka setelah melakuka refleksi da perbaika-perbaika dalam pembelajara pada siklus I, pelaksaaaya sebayak 3 kali pertemua selama 5 x 40 meit, pertemua I dilaksaaka selama 2 x 40 meit, pertemua II dilaksaaka selama 2 x 40 meit da pertemua III dilaksaaka selama 1 x 40 meit. Submateri yag aka diberika adalah ikata kovale koordiasi, kepolara,ikata logam da sifat-sifat ikata io, kovale da logam. Lagkahlagkah dalam pembelajara pada siklus II setiap pertemua sama dega siklus I 3. Observasi Observasi dilakuka pada saat pelaksaaa proses pembelajara. Hal yag diobservasi adalah: a) Observasi aktivitas belajar siswa dega megisi lembar aktivitas belajar siswa yag dilakuka oleh dua orag observer. b) Observasi kierja guru dega megisi lembar aktivitas kierja guru yag dilakuka oleh guru mitra.

25 4. Refleksi Bersama guru mitra melakuka refleksi meemuka kekuraga dalam pada siklus II. Sebagai acua refleksi adalah hasil observasi aktivitas da tes siklus siswa. Siklus III 1. Perecaaa Berdasarka hasil refleksi pada siklus II, dilakuka perbaika perecaaa racaga pembelajara kooperatif tekik NHT. 2. Pelaksaaa Siklus III dilaksaaka setelah melakuka refleksi da perbaika-perbaika dalam pembelajara pada siklus ke II, pelaksaaaya dilakuka sebayak3 kali pertemua selama 5 x 40 meit, dimaa pertemua I pada siklus II dilaksaaka selama 2 x 40 meit, pertemua II dilaksaaka selama 2 x 40 meit da pertemua III selama 1 x 40 meit. Submateri yag aka diberika adalah tata ama seyawa da persamaa reaksi sederhaa. Lagkah-lagkah dalam pembelajara pada siklus III setiap pertemua sama dega siklus I da siklus II 3. Observasi Observasi dilakuka pada saat pelaksaaa proses pembelajara. Hal yag diobservasi adalah: a) Observasi aktivitas belajar siswa dega megisi lembar aktivitas belajar siswa yag dilakuka oleh dua orag observer.

26 b) Observasi kierja guru dega megisi lembar aktivitas kierja guru yag dilakuka oleh guru mitra. 4. Refleksi Bersama guru mitra melakuka refleksi meemuka kekuraga pada siklus III. Sebagai acua refleksi adalah hasil observasi aktivitas da tes siklus siswa. Secara garis besar lagkah-lagkah dalam peelitia ii adalah seperti yag digambarka dibawah ii yag dimodifikasi oleh Oleh Kemmis da Taggart dalam, Hopkis (1993: 48). Orietasi lapaga da kajia teori Siklus I Siklus II Siklus III Perecaaa I Refleksi II Perbaika Perecaaa II Pelaksaaa da observasi I Pelaksaaa da observasi II Pelaksaaa da observasi III Refleksi I Perbaika Perecaaa I Refleksi III Gambar 1. Baga peelitia tidaka kelas

27 E. Idikator Kierja Idikator kierja pada peelitia ii adalah 1. Terjadi peigkata presetase tiap jeis aktivitas siswa dari siklus ke siklus 5%. 2. Terjadi peigkata persetase rata-rata peguasaa kosep siswa dari siklus ke siklus 5%. 3. Terjadi peigkata persetase siswa yag mecapai ketutasa belajar miimal sekolah dari siklus ke siklus 5 %. F. Aalisis Data 1. Data kualitatif Utuk pegambila data aktivitas siswa diguaka lembar observasi yag berisi empat aktivitas, yaitu megajuka pertayaa, mejawab pertayaa, memberi pedapat da diskusi kelompok. a. Persetase setiap jeis aktivitas siswa dalam satu pertemua Keteraga : Ai %A i x100% %A i = Persetase tiap jeis aktivitas siswa dalam satu pertemuaa A i = Jumlah siswa yag melakuka tiap jeis aktivitas siswa. = Jumlah siswa

28 b. Rata-rata persetase setiap jeis aktivitas siswa pada setiap siklus rumus: Keteraga: %Asi = % Ai P %Asi = Rata-rata persetase setiap jeis aktivitas siswa dalam setiap siklus. Σ%Ai = Jumlah persetase setiap jeis aktivitas siswa dalam setiap siklus. P = Jumlah pertemua dalam satu siklus. c. Peigkata persetase setiap jeis aktivitas siswa dari siklus ke siklus rumus: % A = % Asi 2 % Asi 1 Keteraga: % A = peigkata persetase setiap jeis aktivitas siswa dari siklus I ke siklus III %Asi 2 %Asi 1 = rata-rata persetase setiap jeis aktivitas siswa pada siklus II = rata-rata persetase setiap jeis aktivitas siswa pada siklus I 2. Data kuatitatif Aalisis data peguasaa kosep siswa dilakuka dega cara meghitug ilai rata-rata peguasaa kosep siswa setiap siklus dega megguaka rumus yag dijelaska dalam Sudjaa (2002) sebagai berikut: 1) Rata-rata peguasaa kosep siswa tiap siklus X i X i

29 Keteraga: X i = Nilai rata-rata ilai peguasaa kosep pada siklus ke-i ΣXi Jumlah ilai peguasaa kosep pada siklus ke-i = Jumlah siswa 2) Persetase peigkata peguasaa kosep siswa % X X 1 X X x 100% Keteraga : % X = persetase keaika peguasaa kosep siswa X 1 = rata-rata peguasaa kosep siswa siklus ke-+1 X = rata-rata peguasaa kosep siklus ke- 3) Persetase ketutasa belajar siswa Keteraga : Sk % Sk X100% N % Sk = Persetase jumlah siswa yag memperoleh ilai 60 siklus ke- Sk N = Jumlah siswa yag memperoleh ilai 60 siklus ke- = Jumlah siswa keseluruha. Peghargaa kelompok diberika berdasarka poi peigkata kelompok yag didapatka dari pejumlaha poi peigkata iddividu setiap aggota kelompok dibagi dega jumlah aggota kelompok. Adapu cara pemberia skor perkembaga idividu meurut Slavi (2008) dapat dilihat pada Tabel 2 berikut.

30 Tabel 2. Cara Perhituga Skor Peigkata idividu. Skor Tes Skor Perkembaga Lebih dari 10 poi di bawah skor awal 5 10 poi higga 1 poi dibawah skor awal 10 Skor awal higga 10 poi di atas skor awal 20 Lebih dari 10 poi di atas skor awal 30 Nilai sempura (tidak berdasarka skor awal 30 Utuk meetuka poi kelompok diguaka rumus : Nk = Jumlah poi setiap aggota kelompok Jumlah aggota Nk = poi peigkata kelompok Kelompok yag memperoleh poi sesuai dega kriteria yag telah ditetapka berhak medapatka peghargaa berdasarka tabel berikut. Tabel 3. Kriteria Peghargaa Kelompok Kriteria Predikat kelompok Nk < 15 Tim Cukup Bagus 15 Nk 25 Tim Bagus Nk > 25 Tim Sagat Bagus