BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Badan Penasehatan Pembinaan dan Pelestarian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Kantor Kementerian Agama Kota Pekanbaru. keagamaan di Kodya Pekanbaru diantaranya :

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah berdirinya Badan Penasehat Pembinaan dan Pelestarian

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN TENTANG KEMENTERIAN AGAMA PEKANBARU. Kantor Kementerian Agama dibawah Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi

AD/ ART HASIL MUSYAWARAH NASIONAL BP4 XV/2014

BAB III PERAN MEDIASI PERKARA SYIQAQ DI BADAN PENASIHATAN PEMBINAAN DAN PELESTARIAN PERKAWINAN (BP4) KOTA SEMARANG PASCA MUNAS KE XIV TAHUN 2009

bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.2

BAB II PERAN BP4 DALAM MELAKSANAKAN SK MENTRI DI KUA BUDURAN. A. Badan Penasihat Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA,

BAB V PENUTUP. 1. Sebab-sebab terjadinya kasus perceraian

BAB IV ANALISIS YURIDIS TERHADAP ALASAN-ALASAN MENGAJUKAN IZIN PERCERAIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KANTOR PEMERINTAHAN KABUPATEN GRESIK

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya, perkawinan merupakan kehidupan yang berpijak pada rasa

PROFIL KUA KECAMATAN LEMBURSITU KOTA SUKABUMI 2010

PERATURAN DAERAH KOTA PEKANBARU NOMOR 7 TAHUN 2008 T E N T A N G

BAB I PENDAHULUAN. Qur an, Jakarta:1992, hlm Departemen Agama RI, Al-Qur an dan Terjemahannya, Proyek Pengadaan Kitab Suci Al-

A. Sejarah Singkat Kantor Kementerian Agama. Departemen Agama Provinsi Riau, merupakan instansi vertikal Departemen

BAB 1 PENDAHULUAN. membuat mereka yakin melangsungkan pernikahan dini. Tentunya bukan

STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN AGAMA KANTOR WILAYAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BAB III PERAN BADAN PENASEHATAN, PEMBINAAN DAN PELESTARIAN PERKAWINAN (BP4) KUA KECAMATAN CERME DALAM MEMBERIKAN BIMBINGAN PERNIKAHAN CALON MEMPELAI

WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL WALIKOTA MADIUN,

PUTUSAN Nomor 1191/Pdt.G/2014/PA.Pas

BAB IV ANALISIS TERHADAP PERAN HUKUM BP4 DALAM MEMINIMALISIR PERCERAIAN DI KABUPATEN BOJONEGORO

PUTUSAN Nomor 975/Pdt.G/2014/PA.Pas

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. calon pengantin meliputi pelaksanaan peran BP4 dan pencapaian tujuan

PROBLEMATIKA CERAI GUGAT

BAB I PENDAHULUAN. melindungi hak-hak perempuan dalam perkawinan. 1 Disamping itu pencatatan. bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.

PUTUSAN Nomor 0930/Pdt.G/2015/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. melawan

P U T S A N. Nomor 0828/Pdt.G/2015/PA.Pas BISSMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor 0879/Pdt.G/2014/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tuhan telah menciptakan makhluknya berpasang-pasangan, menjadikan

BAB III PENYAJIAN DATA. prakteknya. Membangun hubungan ini juga sangat penting bagi klien untuk

Secara kodrat manusia sebagai makhluk yang tidak dapat hidup tanpa orang lain, saling

PERANAN BP4 DALAM PEMBINAAN KELUARGA SAKINAH MAWADDAH WA RAHMAH PADA CALON PENGANTIN DI KUA KECAMATAN KRATON YOGYAKARTA TAHUN 2014/2015 SKRIPSI

LEMBARAN DAERAH KOTA PEKANBARU Nomor 7 Tahun 2008 PERATURAN DAERAH KOTA PEKANBARU NOMOR 7 TAHUN 2008 T E N T A N G

, No.1735 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

PROFIL KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KAB. BARUT

BAB III DATA HASIL PENELITIAN. A. Latar Belakang Berdirinya BP4 Kota Semarang

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA SEKRETARIAT DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan merupakan kebutuhan kodrat manusia, setiap manusia

BAB I PENDAHULUAN. antara mereka dan anak-anaknya, antara phak-pihak yang mempunyai

BAB III PENGADUAN PASANGAN SUAMI ISTRI PRA CERAI DI KUA BUDURAN PADA TAHUN

BAB III PENYAJIAN DATA. kegiatan konseling yang dilaksanakan di Kantor Kementerian Agama, maka

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BUPATI BANYUWANGI BUPATI BANYUWANGI

BAB II PROFIL INSTANSI Sejarah Kantor Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH KEPUTUSAN BUPATI DEMAK NOMOR 457/29 TAHUN 2015 TENTANG

BAB III FAKTOR-FAKTOR PENINGKATAN PELAKSANAAN AKAD NIKAH DI KUA SEDATI KABUPATEN SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. insan antara laki-laki dengan perempuan untuk membentuk keluarga yang

PUTUSAN Nomor 1203/Pdt.G/2013/PA.Pas. melawan

BAB I PENDAHULUAN. untuk itu. Perkawinan merupakan faktor untuk membina kerja sama antara laki-laki dan

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan. 1. melaksanakan tugasnya tersebut, KUA melaksanakan fungsi:

MATRIKS RENCANA STRATEGIS KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI BENGKULU TAHUN

BAB III PROFIL DAN PEMBAHASAN. Kantor Urusan Agama (KUA) yang bertempat di Jl. Putting Marga

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki berbagai macam suku, budaya, bahasa dan agama.

BAB I PENDAHULUAN. dicapai, sebagaimana tersebut dalam Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun. keturunan sehingga kelestarian hidup manusia akan terjaga.

Halaman 1dari 8 hal. Putusan Nomor 139/Pdt.G/2012/PA.Pkc

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN

P U T U S A N Nomor : 183/Pdt.G/2007/PA.Spg.

BAB II PERAN BP4 (BADAN PENASEHAT PEMBINAAN DAN PELESTARIAN PERKAWINAN) DALAM MENANGANI KASUS PERCERAIAN PNS DI BP4

KABUPATEN BLORA NOMOR : 800/30/2015 TANGGAL : 15 JUNI 2015

PUTUSAN Nomor : 140/Pdt.G/2012/PA.NTN. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM, DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA

SKRIPSI DWI WIJAYANA RAHMI HARAHAP NIM :

P U T U S A N. Nomor 1774/Pdt.G/2013/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA MADIUN

TANYA JAWAB PERATURAN BERSAMA MENTERI AGAMA DAN MENTERI DALAM NEGERI NO. 9 DAN 8 TAHUN 2006

PUTUSAN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. selanjutnya disebut sebagai Penggugat

PUTUSAN Nomor : 201/Pdt.G/2013/PA.Pkc.

BAB I PENDAHULUAN. perkawinan adalah ikatan lahir bathin antara seorang pria dengan seorang wanita

2018, No Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 ten

BAB I PENDAHULUAN. di indonesia bagi sebagian masyarakat hampir selalu dipandang sebagai sebuah sistem yang

PERANAN PETUGAS BP4 DALAM PEMBENTUKAN KELUARGA SAKINAH DI KOTA SURAKARTA

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 04 TAHUN 2004 T E N T A N G PEMBENTUKAN ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS KOTA TARAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lampiran : Nomor : Tentang : Nama Jabatan Kepala Kankemenag

P U T U S A N. Nomor 1625/Pdt.G/2014/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BUPATI PENAJAM PASER UTARA

P U T U S A N. Nomor 1755/Pdt.G/2014/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG HARI NOMOR 27 TAHUN 2002 TENTANG

PUTUSAN Nomor 130/Pdt.G/2015/PA.Pas

PUTUSAN Nomor : 259/Pdt.G/2013/PA.Pkc.

P U T U S A N BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Makassar, selanjutnya disebut penggugat.

BERITA DAERAH KOTA BOGOR

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 4.1 Gambaran Umum Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan

PENETAPAN Nomor: 0050/Pdt.G/2013/PA.Ntn BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIEM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MELAWAN

PUTUSAN Nomor 472/Pdt.G/2015/PA.Lt اا نا DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN Nomor 98/Pdt.G/2014/PA.JP

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 66 /KPTS/013/2013 TENTANG FORUM KERUKUNAN UMAT BERAGAMA PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 8 TAHUN 2001 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA DI KABUPATEN SIAK

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 8 TAHUN 2001 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA DI KABUPATEN SIAK

PUTUSAN Nomor 0530/Pdt.G/2015/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Susunan Organisasi Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi JawaTimur terdiri atas:

PUTUSAN Nomor : 0099/Pdt.G/2015/PA.Plg

PUTUSAN TENTANG DUDUK PERKARANYA

I. PENDAHULUAN. Perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dan wanita sebagai suami

PUTUSAN Nomor : 0023/Pdt.G/2012/PA.Pas

BAB IV ANALISIS TERHADAP PROSES PENYELESAIAN WALI ADHAL DI. PENGADILAN AGAMA SINGARAJA NOMOR. 04/Pdt.P/2009/PA.Sgr

Salinan P U T U S A N

ASOSIASI BADAN PENYELENGGARA PERGURUAN TINGGI SWASTA INDONESIA

Transkripsi:

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Berdirinya Badan Penasehatan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP 4) Badan Penasehatan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP 4) resmi didirikan pada tanggal 3 Januari 1960, sebagai salah satu hasil konferensi Departemen Agama di Tretes, Jawa Timur. Perintisnya adalah H. S. M. Nasaruddin Latif, yang menjabat sebagai Kepala Kantor Urusan Agama Kota Praja Jakarta Raya dan Aratha, yang menjabat sebagai Kepala Kantor Urusan Agama Provinsi Jawa Barat (Ensiklopedi Islam:2011). Secara embrional badan yang berfungsi sama, telah lebih dulu berdiri dibeberapa tempat yang berbeda, misalnya di Bandung dengan nama Badan Penasehatan Perkawinan dan Penyelesaian Perceraian, di Jakarta dengan nama Panitia Penasehat Perkawinan dan Penyelesaian dan di Yogyakarta dengan nama Badan Kesejahteraan Rumah Tangga. Berdirinya Badan Penasehatan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP 4) dilatarbelakangi oleh terlalu banyaknya perceraian yang tidak sesuai dengan jiwa ajaran Islam di kalangan Muslim, sehingga diperlukan badan yang dapat memberikan bimbingan dan nasehat kepada khalayak ramai secara terus menerus untuk memelihara keutuhan sebuah perkawinan dengan tujuan: 1. Mempertinggi nilai perkawinan 2. Mencegah perceraian sewenang-wenang 30

31 3. Mewujudkan susunan rumah tangga yang bahagia, sejahtera lahir dan bathin. Sedang fungsinya adalah: 1. Memberikan nasehat, penerangan dan tuntunan kepada yang berkepentingan mengenai masalah-masalah nikah, thalaq dan rujuk 2. Mengadakan upaya-upaya yang dapat memperkecil perceraian 3. Memberikan bantuan moril dalam menyelesaikan kesulitan-kesulitan perkawinan dan kerumahtanggaan secara umum (MUNAS BP 4 IX, 1992: 15) Berdasarkan Keputusan Menteri Agama No. 30 Tahun 1977 tentang penegasan dalam bidang penasehat perkawinan perselisihan rumah tangga dan perceraian (Hasil Munas BP 4 X, 1995: 17) sebagai satu -satunya badan yang bergerak dan berusaha di bidang penasehat dan memperkecil angka perceraian, maka secara bertahap pada tahun berikutnya dari daerah tingkat I berkembanglah sampai daerah tingkat II (kabupaten) dan bahkan sampai kepada kecamatan maupun lurah dan desa di Indonesia. Badan Penasehatan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP 4) di Provinsi Riau telah ada pada tahun 1974 yang kemudian dibentuk pula pada setiap kabupaten/ kotamadya tingkat II. Untuk awalnya pembentukan Badan Penasehatan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP 4) dahulu di Kota Pekanbaru kemudian di daerah-daerah lainnya. Selanjutnya Badan Penasehatan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP 4) mengalami perubahan pengertian (Munas BP 4 XI: 1998).

32 B. Tugas-Tugas Badan Penasehatan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP 4) Badan Penasehatan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP 4) berdasarkan keputusan pengurus BP 4 Pusat Nomor 10 Tahun 1992, memiliki tugas-tugas pokok sebagai berikut: 1. Membina dan menyelenggarakan nasehat dan konsultasi pada waktu sebelum melaksanakan pernikahan, walimah, krisis dalam rumah tangga dan pada waktu akan atau sesudah terjadi thalaq, cerai dan rujuk 2. Menghimpun kasus dan data penasehatan 3. Membinan dan mengatasi rubrik konsultasi perkawinan pada media massa, tertama pada remaja. 4. Memberikan penjelasan tuntang hokum-hukum munaqahat, undang-undang perkawinan dan peraturan pelaksanaannya 5. Membina dan meningkatkan mutu pembinaan dan korps penasehat 6. Bertanggung jawab kepada ketua umum/ ketua melalui wakil ketua yang membinanya (BP 4 Pusat: 144) Secara structural lembaga Badan Penasehatan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP 4) telah memberikan tugas untuk setiap tin gkat. Pada tingkat kotamadya, sesuai dengan instruksi Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam nomor INST/194 tentang pemberdayagunaan Badan Penasehatan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP 4) Kotamadya. Maka Badan Penasehatan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP 4) bertugas sebagai berikut:

33 1. BP 4 Kotamadya bertugas memberikan nasehat dan penerangan tentang masalah yang berhubungan dengan perselisihan rumah tangga dan perceraian kepada suami istri yang dalam keadaan konflik yang akan melangsungkan perceraian 2. Penasehatan dan penerangan tersebut dapat diberikan baik sebelum atau sesudah yang bersangkutan memberikan atau mengajukan permohonan gugatan kepada Pengadilan Agama 3. Penasehat/ penerangan yang dilakukan oleh BP 4 kabupaten/ kotamadya tersebut diberikan atas permintaan Pengadilan Agama 4. Terhadap perselisihan suami isteri yang persoalannya belum dilakukan kepengadilan agama BP 4 kotamadya berhasil mendamaikannya, maka untuk kepentingan hasil perdamaian tersebut dikirim kepada pengadilan agama yang dibuat akte perdamaian (HPPU DEPAG, 1997: 225) C. Struktur Organisasi Dalam pasal 7 Anggaran Dasar BP 4 dijelaskan anggota pengurus terdiri dari pria dan wanita yang beragama Islam dari instansi, organisasi, tenaga ahli, pemuka agama dan tokoh masyarakat. Bagi anggota BP 4 yang hendak menduduki kepengurusan harus memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan sebagai berikut: 1. Penasehat 2. Ketua umum 3. Ketua-ketua 4. Sekretaris umum

34 5. Sekretaris-sekretaris 6. Bendahara 7. Wakil bendahara 8. Bagian-bagian (Pedoman administrasi pencatatan dan pelaporan BP 4:12) Sedangkan untuk kepengurusan BP 4 Tingkat Provinsi semuanya terdiri dari: 1. Ketua 2. Wakil ketua 3. Sekretaris 4. Bendahara 5. Wakil bendahara 6. Bagian-bagian (AD-ART BP 4: 6)

35 LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA PEKANBARU NOMOR: 53 TAHUN 2012 TENTANG SUSUNAN PENGURUS BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN PELESTARIAN PERKAWINAN (BP 4) KOTA PEKANBARU MASA BAKTI TAHUN 2012-2017 Pembina : 1. Walikota Pekanbaru 2. Kepala KanKemenag Kota Pekanbaru 3. Ketua MUI Kota Pekanbaru Ketua Umum : Drs. H. Amirullah Hasyim Ketua I : Drs. H. Dahlan Jamil, M. A Ketua II : H. Zulkifli R, MA Sekretaris Umum : Drs. H. Damhir Sekretaris : 1. Mulia Ahiruddin Hrp, ST 2. Nurhayati, S.Ag, MM Bendahara Umum : Ir. Hj. Ratiun Muchtar Bendahara : 1. Siti Aminah Sembiring, S.PdI 2. Asma, SS Bidang-bidang: 1. Bidang Konseling Penasehat Perkawinan dan keluarga 2. Bidang Advokad, Mediasi dan Konsultasi Hukum 3. Bidang Humas, Publikasi dan Kerjasama dalam Hukum dan Luar Negeri

36 4. Bidang kesejahteraan Keluarga, Perlindungan Usia Dini, Pemuda dan Lansia 5. Bidang Pendidikan Keluarga Sakinah dan Pengembangan SDM 6. Bidang usaha dan Kemitraan (Dokumentasi Kantor Kementerian Agama Kota Pekanbaru) D. Keadaan Kantor Kemeterian Agama Kota Pekanbaru Awalnya ada 3 kantor pemerintahan yang mengurusi bidang keagamaan di KotaPekanbaru diantaranya : 1. Kantor Inspeksi Pendidikan Agama Islam Kodya Pekanbaru dengan Kepala Kantor bernama M. Yahya yang beralamat di jalan Sudirman simpang Kartini. 2. Kantor Penerangan Agama Kodya Pekanbaru dengan Kepala Kantor H. Sawir Abdullah, BA yang beralamat di jalan Dipenegoro. 3. Kantor Urusan Agama Kodya Pekanbaru dengan Kepala Kantor Baharuddin Yusuf yang beralamat di jalan Dipenegoro. Sekitar tahun 1975 berdasarkan instruksi dari Menteri Agama RI, Kodya Pekanbaru membentuk Kantor Departemen Agama dengan bergabungnya 3 kantor yang mengurisi bidang keagamaan di Kodya Pekanbaru. Kantor Departemen Agama pertama di jabat oleh Bapak Baharuddin Yusuf (1975-1976) yang beralamat di Jalan Sudirman simpang Kartini (satker ulama) selama lebih kurang 2 tahun (Dokumentasi tanggal 11 Desember 2013). Pada tahun 1977-1982 Kantor Departemen Agama Kodya Pekanbaru di Kepalai oleh Arsyad Yatim, BA, dengan 5 seksi jajarannya diantaranya:

37 1. Seksi Pendidikan Agama Islam 2. Seksi Perguruan Agama Islam 3. Penerangan Agama Islam 4. Urusan Agama Islam 5. Penyelenggaraan Haji Selanjutnya pada tahun 1982-1987 Bakri K menjabat sebagai Kepala Kantor Departemen Agama Kodya Pekanbaru dengan membuat Visi dan Misi Departemen Agama Kodya Pekanbaru dan membentuk Koperasi di Kantor Departemen Agama Kodya Pekanbaru. Kepala Kantor Departemen Agama Kodya Pekanbaru di lanjutkan oleh Mukhtar Awang, BA pada tahun 1987-1992 dan dilanjutkan oleh Drs. H. Ramli Khatib dengan masa periode 1992 1998. Dimasa kepemimpinan Drs. H. Ramli Khatib, Kantor Depatemen Agama terjadi perubahan diantaranya: 1. Kembalinya urusan haji ke Departemen Agama Kodya Pekanbaru 2. Berobahnya nama penyelenggara haji menjadi Seksi Haji dan Umroh Tahun 1998-2003 Kantor Departemen Agama di jabat oleh H. Azwar Aziz, M.Si pada pada tahun 2003-2006 oleh Drs. H. Bilhaya Athar selanjutnya tahun 2006-2011 oleh Drs. H. Tarmizi, MA (Dokumentasi tanggal 11 Desember 2013). Pada masa kepemimpinan Drs. H. Tarmizi, MA Kantor Departemen Agama yang semula beralamat di jalan sudirman pindah ke gedung baru di jalan Arifin Achmad Simpang Rambutan No. 1. Kantor baru tersebut berdiri di

38 atas tanah hak pakai milik Pemda Kota Pekanbaru dan diresmikan langsung oleh Bapak Walikota Pekanbaru H. Herman Abdullah, MM pada tanggal 26 Juni 2008. Dan diteruskan dengan pembangunan gedung Koperasi, MDI dan FKUB sekaligus berubahnya nama Depatemen Agama berubah menjadi Kantor Kementerian Agama Kota Pekanbaru. Selanjutnya dipimpin oleh Drs. H. Edwar S. Umar, M.Ag pada tahun 2011. Dimana terjadi perubahan struktur organisasi menjadi 7 Kepala Seksi/Penyelenggara diantaranya: 1. Seksi Pendidikan Madrasah 2. Seksi Pendidikan Agama Islam 3. Seksi Haji dan Umroh 4. Seksi Bimbingan Masyarakat Islam 5. Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren 6. Penyelenggara Syariah 7. Penyelenggara Kristen Pada masa kepemimpinan Drs. H. Edwar S. Umar, M.Ag juga dilakukan pembagunan Mushalla Ibadurrahman. (Profil Kantor Kementerian Agama Kota Pekanbaru)

39 E. Visi dan Misi Badan Penasehatan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP 4) Kantor Kementerian Agama Kota Pekanbaru 1. Visi Badan Penasehatan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP 4) Kantor Kementerian Agama Kota Pekanbaru Unggul dalam pelayanan dan bimbingan Umat Islam berdasarkan iman,taqwa dan Akhlak Mulia. 2. Misi Badan Penasehatan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP 4) Kantor Kementerian Agama Kota Pekanbaru a. Memberikan nasehat dan penerangan mengenai nikah, talak, cerai, dan rujuk kepada yang akan melakukannya baik perorangan maupun kelompok. b. Mencegah terjadinya perceraian (cerai talak atau cerai gugat) sewenangwenang, poligami yang tidak bertanggung jawab, perkawianan dibawah umur dan perkawinan di bawah tangan. c. Memberikan bantuan dalam mengatasi masalah perkawinan, keluarga dan perselisihan rumah tangga. d. Memberikan bimbingan dan penyuluhan undang-undang perkawinan dan hukum munakahat. (Dokumentasi BP 4)