Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD) (NHT) Terhadap Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas VIII SMPN 3 Palembayan Kabupaten Agam OLEH: Ariska Putra*), Zulfitri Aima**), Yulia Haryono**) *) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR **) Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR ABSTRACT The research was due to the lack of student s ability in comprehension mathematic concept. Morever, the students seemed to have ineffective discussion within the group during the learning process that their mathematics result were low. The research aimed at finding out whether students mathematic comprehension which were taught using Student Team Achievement Division with Numbered Heads Together better than that of conventional learning. The design of the research was experimental research. The population was student of grade VIII SMPN 3 Palembayan. Based on the result of random sampling technique, grade VIII 3 was chosen as the experimental group, while the grade VIII 4 as the control group. The instrument used was an essay test. Based on the data analysis, it was obtained that both class were distributed homogeny and normal. Based on the analysis of hypotesis, it was obtained that the p-value = 0.003 was < α = 0,05. Thus, the hypotesis was accepted. Therefore, it can be concluded that students math consept comprehension using Cooperative Learning Model Student Team Achievement Division with Numbered Heads Together was better than that of conventional technique with the 95% degree of certainty. Key Word: Comprehension mathematic concept, Student Team Achievement Division, Numbered Heads Together. PENDAHULUAN Matematika adalah salah satu kunci untuk mencapai keberhasilan dalam berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan kata lain matematika adalah landasan bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Selain itu matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang diajarkan mulai dari Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi, bahkan matematika juga dijadikan sebagai salah satu mata pelajaran penentu kelulusan siswa pada Ujian Nasional. Berdasarkan observasi pada tanggal 4 Februari 2013 di SMPN 3 Palembayan, selama proses pembelajaran masih banyak siswa
tidak memperhatikan guru yang sedang menerangkan materi pelajaran, siswa kurang menanggapi atau memberikan respon mengenai materi yang sudah diberikan guru, siswa hanya mendengarkan penjelasan guru dan sibuk mencatat apa yang ditulis guru dipapan tulis, interaksi siswa dengan guru dan siswa dengan siswa kurang. Hal ini dapat mengakibatkan pemahaman siswa kurang terhadap konsep dalam pembelajaran matematika. Hasil wawancara dengan guru matematika SMPN 3 Palembayan diperoleh informasi bahwa siswa tidak mampu mengkonstruksi sendiri konsep matematika sehingga ilmu yang didapat hanya dari penjelasan guru saja tanpa penemuan dari siswa, dalam berinteraksi di kelas dan bergaul siswa lebih memilih teman yang hanya satu kelompok dengan mereka. Pembelajaran kelompok juga telah dilaksanakan, namun belum memberikan hasil yang maksimal. Pembagian kelompok yang dilakukan guru berdasarkan tempat duduk yang berdekatan, tidak bersifat heterogen, sehingga kelompok yang tidak ada siswa yang berkemampuan tinggi tidak bisa menjawab pertanyaan yang diajukan guru. Wawancara dengan siswa, dapat disimpulkan bahwa pelajaran matematika sulit dan membosankan, setelah mendengarkan guru menerangkan pelajaran jika ada yang belum dipahami siswa tidak mau bertanya karena takut salah, dan dalam diskusi kelompok pengawasan guru kurang sehingga siswa meribut dan yang bekerja hanya siswa yang berkemampuan tinggi, siswa yang berkemampuan rendah hanya menunggu jawaban yang dikerjakan siswa yang berkemampuan tinggi, dengan arti kata diskusi kelompok tidak berjalan efektif. Gambaran permasalahan tersebut menunjukkan bahwa pada pembelajaran matematika di SMPN 3 Palembayan diperlukan model pembelajaran yang mampu meningkatkan rasa tanggung jawab siswa dalam belajar serta meningkatkan interaksi dan kerjasama siswa dalam belajar sehingga diharapkan mampu meningkatkan pemahaman konsep matematis siswa. Salah satu alternatif untuk mengatasi permasalahan di atas, maka akan
dilaksanakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team (NHT). Menurut Slavin (2009: 143) Student Team Achievement Division merupakan salah satu metode pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, dan merupakan metode yang paling baik untuk permulaan guru yang baru menggunakan pendekatan kooperatif. Numbered Head Together (NHT) pertama kali dikembangkan oleh Spenser Kagen (1993) untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap materi tersebut. Oleh karena itu, model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan NHT diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam mempelajari konsep-konsep matematika yang pada akhirnya akan meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pemahaman konsep matematis siswa yang menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team (NHT) lebih baik daripada pemahaman konsep matematis siswa dengan menggunakan pembelajaran konvensional di kelas VIII SMPN 3 Palembayan. Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah Penelitian yang dilakukan oleh Yogi Andria Darma (2011) dengan judul. Penerapan Student Team Achievement Division (STAD) disertai Numbered Heads Together (NHT) dalam pembelajaran matematika kelas VIII SMPN 2 Painan tahun pelajaran 2010/2011. Pada penelitian relevan ini, hasil belajar siswa yang menggunakan STAD disertai NHT lebih baik dari pembelajaran konvensional di SMPN 2 Painan. METODE PENELITIAN Penelitian yang dilakukan mulai tanggal 19 Agustus 2013 sampai dengan 7 September 2013 di SMPN 3 Palembayan, adalah penelitian eksperimen dengan rancangan random terhadap subjek.
Populasi dalam penelitian adalah semua siswa kelas VIII SMPN 3 Palembayan yang terdiri dari empat kelas. Pengambilan sampel dilakukan secara acak. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team (NHT) di kelas eksperimen dan menggunakan Pembelajaran Konvensional di kelas kontrol. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pemahaman konsep matematis siswa dari kedua kelas sampel setelah penelitian dilaksanakan pada mata pelajaran matematika. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes akhir dengan reliabilitas 0,93. Data tes akhir dianalisis menggunakan uji-t satu pihak, untuk melihat apakah hipotesis diterima atau ditolak. Hipotesis dalam penelitian ini adalah Pemahaman konsep matematis siswa dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team (NHT) lebih baik daripada pemahaman konsep matematis siswa dengan menggunakan pembelajaran konvensional di kelas VIII SMPN 3 Palembayan. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan pengamatan selama penelitian, siswa kelas eksperimen lebih termotivasi dalam belajar. Hal ini disebabkan karena siswa bersemangat mendengarkan keterangan guru mengenai model pembelajaran yang digunakan, yang mementingkan struktur penghargaan prestasi kelompok. Siswa lebih kritis dalam belajar dan lebih bersemangat dalam menjawab pertanyaan guru. Siswa yang berkemampuan tinggi mentransformasi pengetahuannya kepada siswa yang berkemampuan rendah, masingmasing anggota kelompok bekerjasama membahas lembar diskusi yang diberikan oleh guru. Kualifikasi penghargaan siswa ada yang lebih baik dalam artian skor yang diperoleh selalu meningkat dan ada pula yang kurang baik, hal ini disebabkan siswa datang ke sekolah
dengan berbagai latar belakang dan kondisi psikis yang kurang baik sehingga mempengaruhi cara dan kondisi belajar siswa. Setelah dilakukan analisis data tes akhir diperoleh rata-rata, simpangan baku, skor tertinggi (Xmaks), skor terendandah (X min) seperti disajikan dalam Tabel 1. Tabel 1: Analisis Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas Sampel Kelas Sampel X S X maks X min Eksperi men 76,27 14,98 100 52 Kontrol 64,04 15,39 100 35 Tabel 1 dapat dilihat bahwa nilai rata-rata siswa kelas eksperimen lebih tinggi dari pada nilai rata-rata kelas kontrol. Sedangkan simpangan baku kelas eksperimen lebih rendah dari kelas kontrol berarti nilai kelas kontrol lebih beragam dari pada kelas eksperimen. Pengujian hipotesis menggunakan Software MINITAB, diperoleh P-value adalah 0,003 lebih kecil dari α yaitu 0,05. Ini berarti pemahaman konsep matematika siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team disertai Numbered heads Together (NHT) lebih baik dari pada kemampuan pemahaman konsep matematika siswa menggunakan pembelajaran konvensional. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh setelah melakukan analisis dan pembahasan terhadap masalah yang telah dikemukakan dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan pemahaman konsep matematika siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team disertai Numbered heads Together (NHT) lebih baik dari pada kemampuan pemahaman konsep matematika siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional di SMPN 3 Palembayan.
DAFTAR RUJUKAN Slavin, Robert E. (2009). Cooperatif Learning (Terjemahan). London: Allymand Bacon. (Buku asli diterbitkan tahun 2005). Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Yogi Andria Darma. (2011). Penerapan Student Team Achievement Division (STAD) disertai Numbered Heads Together (NHT) dalam pembelajaran matematika kelas VIII SMPN 2 Painan. Padang: STKIP PGRI SUMBAR.