BAB I PENDAHULUAN. yang terjangkau, hal yang terpenting adalah keselamatan, keamanan dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai Unit Pelaksana Teknis dari PT. Angkasa Pura II (Persero), maka

BAB I PENDAHULUAN. kedaulatan yang ditetapkan oleh Undang-Undang. Berdasarkan letak

BAB I PENDAHULUAN. 1. Fasilitas Pelayanan Elektronika Pengamanan terdiri dari X-Ray, Walk

BAB I PENDAHULUAN. Internasional Soekarno Hatta mempunyai tugas pokok menyediakan pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pintu gerbang bagianbarat Indonesiayang. melayanipenerbanganhampir 70 kali dalamsatu jam.

BAB I PENDAHULUAN. memperlancar perekonomian sebagai pendorong, penggerak kemajuan suatu wilayah.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. PT. Angkasa Pura II (Persero) adalah salah satu badan usaha milik negara

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan transportasi akan terus bertambah seiring dengan semakin tingginya

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kegiatan penangganan pesawat udara untuk dioperasikan dan setelah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Internasional Soekarno-Hatta terus meningkatkan pelayanan untuk. Soekarno-Hatta menimbulkan dampak positif dan negatif terhadap

Revitalisasi adalah suatu proses atau cara dan perbuatan untuk menghidupkan kembali suatu hal yang sebelumnya terberdaya sehingga revitalisasi berarti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pesawat, karena apabila hal ini terlewati akan menjadi penyebab pada keselamatan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

LINKING CORRIDOR TERMINAL DAN TRANSIT HOTEL BANDARA SOEKARNO - HATTA

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin maju dari masa ke

BAB I PENDAHULUAN. Stasiun KA Bandara Internasional Soekarno-Hatta Penekanan Desain High Tech Architecture

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada zaman modern seperti sekarang, teknologi dan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia industri, pemukiman, rumah sakit, perkantoran dan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. Angkutan umum merupakan sarana untuk memindahkan barang dan orang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang mana membutuhkan kecepatan serta keakuratan informasi, maka setiap perusahaan

I. PENDAHULUAN. Transportasi udara adalah salah satu jenis transportasi yang sangat efektif bagi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN. bukan hanya kualitas produk dan sebagainya, namun diperlukan pula image

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Perancangan Ulang Interior Terminal Keberangkatan Bandar Udara Syamsudin Noor

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. (Airport) berfungsi sebagai simpul pergerakan penumpang atau barang dari

BAB I PENDAHULUAN. Bandar udara atau bandara yang juga populer disebut dengan istilah airport

PENDAHULUAN. lainnya (Peraturan Menteri Nomor: PM.66 Tahun 2015). (kini bernama Bandara Internasional Jakarta Soekarno Hatta) dan Bandara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, perkembangan teknologi berkembang pesat dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bandara atau bandar udara yang juga populer disebut dengan istilah airport

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Prototype Landing Gear System Dan Monitoring Pergerakan Landing Gear System

BAB 1 PENDAHULUAN. pada suatu perusahaan atau organisasi untuk meningkatkan daya saing

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada saat ini tantangan dalam bisnis layanan jasa operasional penerbangan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN. PT (Persero) Angkasa Pura I Kantor Cabang Bandara Juanda merupakan operator

TERMINAL BANDAR UDARA AHMAD YANI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Internasional Adisutjipto telah mencapai 5,8 juta penumpang atau lima kali lipat

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. kawasan Barat Indonesia sejak tahun 1984.

PENGEMBANGAN TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA SULTAN SYARIF KASIM II PEKANBARU RIAU

Politeknik Negeri Sriwijaya

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR: KP.289 TAHUN 2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, tanpa didukung oleh sumber daya manusia (SDM) yang

BAB 1 PENDAHULUAN Pengantar

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGEMBANGAN TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA AHMAD YANI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. ini telah menjadi pendorong pada integrasi kota-kota besar di Indonesia, dan juga di

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pengadaan proyek

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PROPOSAL KERJA PRAKTEK

TUGAS AKHIR PERANCANGAN SISTEM KONTROL ALARM BERBASIS SMS MENGGUNAKAN MODUL GSM DAN MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 PADA VHF TRANSMITTER

Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang 1

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bandar Udara Internasional Kualanamu terletak 39 Km dari kota Medan dan

Laporan Perancangan Arsitektur Akhir PENGEMBANGAN TERMINAL 3 SOEKARNO-HATTA INTERNATIONAL AIRPORT ( SHIA ) BAB I: PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. terhadap tingkat pelayanan (level of service) terminal dan apron Bandara. Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. dasarnya tidak aman dan selalu dapat diekploitasi oleh para hacker, baik

BAB II PT. ANGKASA PURA II (PERSERO) BANDAR UDARA POLONIA MEDAN. dan pelayanan lalu lintas udara yang telah melakukan aktivitas pelayanan jasa

BAB 1 PENDAHULUAN. bisa dipungkiri lagi bahwa kebutuhan kita akan berbagai informasi menjadi sesuatu yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1986), Bandar Udara adalah. operator pelayanan penerbangan maupun bagi penggunanya.

EFEKTIVITAS SISTEM PEMELIHARAAN GARBARATA DI BANDARA SOEKARNO-HATTA DENGAN MEMPERTIMBANGKAN KEANDALAN DAN MUTU LAYANAN.

BAB I PENDAHULUAN. Sumber:

BAB I PENDAHULUAN. urutan ke-12 di dunia pada tahun 2014 menurut Airport Council International

Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang

lib.archiplan.ugm.ac.id

Analisis Isi Media Judul: MIP No. 151 Kebakaran Terminal 2E Bandara Soetta Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 06/07/2015

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Simulasi Otomatisasi Pengoperasian pompa Air Untuk Mengatur Ketinggian Air Danau di Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya Berbasis Arduino Uno

BAB 1 PENDAHULUAN. eksternal yang bertujuan untuk membina hubungan harmonis. Humas dalam. mengenai perusahaan dan segala kegiatannya kepada khalayak.

Boks 2. Kesuksesan Sektor Jasa Angkutan Udara di Provinsi Jambi

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI V DPR RI KE BANDARA SOEKARNO-HATTA, PROVINSI BANTEN DALAM RANGKA PENINJAUAN TERBAKARNYA TERMINAL 2E

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2001 TENTANG KEBANDARUDARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2001 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat terhadap kemajuan, Indonesia merupakan negara yang sangat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan Terminal Penumpang Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Semarang Hans Dian Sintong

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG

TUGAS AKHIR OPTIMALISASI KAPASITAS APRON TERMINAL 2 BANDAR UDARA SOEKARNO-HATTA AKIBAT PERPINDAHAN PESAWAT INTERNASIONAL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2001 TENTANG KEBANDARUDARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 4 ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Penyusunan Anggaran Biaya Operasi Pada PT. Angkasa Pura II (Bandar

RANCANG BANGUN ALAT DETEKSI TURUN HUJAN DENGAN PEMBERITAHUAN MELALUI SMS BERBASIS ARDUINO UNO

dua orang yang tidak akan pernah tergantikan dalam hidupku. Serta untuk kalian semua yang selalu memberiku semangat.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi dan bisnis yang sangat pesat telah mengubah laju

a. Menerapkan secara praktis prinsip-prinsip dan praktek-praktek akuntansi yang sehat dalam perusahaannya, ekonomis dan praktis dapat dilaksanakan.

KANTOR OTORITAS BANDAR UDARA WILAYAH II KEMENTERIAN PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA YOGYAKARTA, 21 S.D 22 APRIL 2016

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Angkasa Pura II. Sumber: Gambaran Umum PT Angkasa Pura II (Persero)

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia penerbangan tidak hanya bertumpu untuk melayani para penumpang pesawat agar dapat tiba di tempat tujuan dengan cepat dan efisien dengan harga yang terjangkau, hal yang terpenting adalah keselamatan, keamanan dan kenyamanan penerbangan itu sendiri dan bagaimana memberikan pelayanan bagi para pengguna jasa secara maksimal dan memuaskan. Bandar udara perlu ditunjang dengan fasilitas dan peralatan yang mendukung terciptanya keselamatan, keamanan, dan kenyamanan penerbangan untuk memberikan pelayanan bagi para pengguna jasa secara maksimal dan memuaskan. Fasilitas dan peralatan yang dimaksud adalah fasilitas bantu pelayanan dan pengamanan bandar udara. Bandar udara merupakan unit pelaksana tugas yang melayani dan menyediakan jasa transportasi udara dan jasa pelayanan pengguna jasa penerbangan. Pelayanan yang diberikan kepada pengguna jasa bandar udara harus betul-betul prima dan memuaskan. Salah satu wujud sasaran Sistem Transportasi Nasional (Sistranas) adalah menciptakan pelayanan yang nyaman demi ketenangan dan kenikmatan bagi penumpang selama perjalanan dari tempat asal ke tempat tujuan baik di dalam maupun di luar sarana trasportasi. Keadaan itu dapat diukur dari ketersediaan fasilitas, kualitas peralatan dan pemberian pelayanan yang memadai yang dipergunakan dalam sarana transportasi tersebut. 1

2 Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta Jakarta merupakan salah satu bandar udara komersil yang dikelola oleh PT Angkasa Pura II (Persero). Bandar udara ini dilengkapi dengan fasilitas elektronika, listrik penerbangan dan peralatan bandar udara dalam melaksanakan fungsi dan tanggung jawabnya sebagai penyelenggara operasi penerbangan. Bandar Udara Internasional Soekarno - Hatta Jakarta adalah sebagai salah satu pintu masuk (Gateway) ke Negara Republik Indonesia yang telah dilengkapi dengan fasilitas telekomunikasi udara, listrik bandara dan peralatan yang mendukung pelayanan bagi keselamatan, keamanan, dan kenyamanan penumpang. Salah satu peralatan yang sangat berperan dalam menunjang terciptanya keselamatan, keamanan, dan kenyamanan bandar udara adalah peralatan Sky Lift Aichi sc 300. Peralatan Sky lift ini berfungsi sebagai penunjang kegiatan operasional yang sangat di perlukan untuk pekerjaan yang membutuhkan ketinggian mencapai 30 sampai 40 meter, pemasangan lampu flood light, CCTV, antena, radio telekomunikasi adalah sebagian pekerjaan yang sangat membutuhkan peralatan Sky lift tersebut sehingga peralatan Sky lift ini harus siap operasi secara optimal demi terciptanya kelancaran kegiatan operasional di Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta Jakarta. Pemeliharaan, perawatan serta perbaikan peralatan Sky lift di Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta ini ditangani oleh Airport Equipment Maintenance, divisi peralatan yang membawahi dinas alat berat, dalam hal ini pihak dinas alat berat bertanggung jawab sepenuhnya atas peralatan sky lift, akan tetapi peralatan yang dimiliki sudah beroperasi sejak tahun 1993, sehingga

3 kemampuan yang dimiliki peralatan tersebut jauh lebih menurun, terjadi kerusakan saat beroperasi sangat sering terjadi pada Sky lift ini, masalah yang sering terjadi yaitu ketidak stabilan terhadap kecepatan dan lambat pada input dan output boom lift, sehinngga membuat ketidak nyamanan dan bahaya bagi operator Sky lift tersebut, bukan hanya ketidak stabilan melainkan Sky lift saat beroperasi di Apron terminal dua Bandara Internasional Soekarno Hatta untuk memasang radio telekomunikasi mengalami masalah terhadap system elektrik pada komponen komponen yang short circuit dan Pulse Width Modulation yang mengakibatkan boom lift tidak dapat turun dengan ketinggian 20 meter dan membutuhkan waktu yang sangat lama untuk menurunkan boom lift Sky lift tersebut. System elektrik dan hidrolik pada peralatan Sky lift masih menggunakan system yang lama, dilihat dari system kelistrikannya peralatan sepenuhnya menggunakan rangkaian rangkaian elektronika, sehingga ketika terjadi masalah dalam kelistrikannya teknisi sangat susah untuk mengetahui komponen komponen yang rusak, dan membutuhkan waktu yang lama untuk perbaikannya, sementara peralatan tersebut harus benar benar siap operasi demi menunjangnya kegiatan operasional di Bandara Internasional Soekarno Hatta Jakarta. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka penulis akan mengidentifikasi permasalahan yang ada sebagai berikut : 1. Apakah peralatan Sky lift aichi sc 300 dapat bekerja secara optimal?

4 2. Seberapa besar pengaruhnya dukungan fasilitas peralatan bagi keselamatan penerbangan untuk mendukung pengopersian teknis keselamatan penerbangan di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta Jakarta? 3. Apakah akibat yang terjadi apabila peralatan Sky lift aichi sc 300 tidak berfungsi dengan baik? 4. Bagaimana cara mengatasi masalah dan solusi yang terjadi apabila peralatan Sky lift aichi sc 300 mengalami masalah pada sistem elektriknya? 1.3 Pembatasan Masalah Dari latar belakang dan identifikasi masalah yang telah penulis uraikan diatas, penulis membatasi masalah pada identifikasi masalah no 4 yaitu: Bagaimana cara mengatasi masalah dan solusi yang terjadi apabila peralatan Sky lift aichi sc 300 mengalami masalah pada sistem keelektriknya. 1.4 Perumusan Masalah Dari identifikasi masalah dan pembatasan masalah diatas maka penulis merumuskan masalah dengan Studi kasus system elektrik pada peralatan Sky lift Aichi sc 300 di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta Jakarta.

5 1.5. Tujuan Studi kasus Mengidentifikasi bahaya keelektrikan yang tidak normal atau bermasalah pada peralatan Sky lift Aichi SC 300 agar dapat bekerja secara safety demi keamanan operator dan pengguna peralatan, aset kesiapan secara menyeluruh dengan parameter visual check, dan pengukuran dan perawatan peralatan, serta memberikan solusi yang tepat pada masalah tersebut. Action Plan untuk tujuan ini antara lain: 1. Cek Visual Cek kondisi fisik semua peralatan Sky lift. Cek sambungan perkabelan. Cek kondisi panel. Cek kondisi hidrolik. Cek kondisi komponen elektonika. 2. Pengujian 3. Pengambilan data 4. Penyusunan laporan 1.6 Metodologi Penelitian Untuk menyelesaikan skripsi ini, dilakukan dengan menggunakan metode penelitian sebagai berikut : 1. Observasi, dengan mengamati dan memperhatikan komponen elektronika yang akan di gunakan dalam pembuatan perangkat.

6 2. Studi Pustaka, dengan mencari literatur yang berhubungan dengan masalah yang diangkat sebagai judul oleh penulis. 3. Diskusi, dengan mengadakan konsultasi dengan para dosen pengajar atau pembimbing yang berkompeten dengan masalah tersebut diatas. 4. Mencari dan mempelajari teori-teori yang diperlukan melalui buku-buku, dokumen-dokumen, diktat dan catatan kuliah serta artikel-artikel yang diperoleh dari internet. 1.7 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan yang direncanakan dalam menyelesaikan proposal tugas akhir ini adalah : BAB I : PENDAHULUAN Bab ini berisi uraian tentang latar belakang, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat perancangan, dan sistematika penulisan. BAB II : LANDASAN TEORI Bab ini berisi teori-teori yang relevan dengan pokok bahasan yang penulis angkat dalam penulisan skripsi nanti. BAB III : METODE PENELITIAN Bab ini berisi tentang penjelasan kasus yang terjadi, dan melakukan pengumpulan data dukung dan data data yang dibutuhkan dalam penulisan tugas akhir ini.

7 BAB IV : STUDI KASUS PERALATAN SKY LIFT AICHI SC 300 Dalam bab ini akan disampaikan hasil permasalahan, pengukuran serta pengecekan terhadap alat maupun komponen yang mengakibatkan ketidakstabilan atau erronya boom telescopik pada sky lift. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini merupakan penutup yang berisikan kesimpulan dan saran dari keseluruhan isi tugas akhir ini.