KAJlAN PRODUKTIVITAS, KESEMPATAM KERJA DAN NI1.AI TAMBAH PENGOLAHAN DARl USAHATANI JAMBU METE Dl LAHAN KRlTlS Oleh JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMl PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PRTANIAN BOGOR 1993
RINGKASAN SUMBULATAINI MIATU CHABBAH. Kajian Produktivitas, Kesempatan Kerja dan Nilai Tambah Pengolahan Dari Usahatani Jambu Mete di Lahan Kritis dibawah bimbingan SUTARA HENDRAKUSUMAATMADJA. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pendapatan usahatani keluarga, kesempatan kerja dan nilai tambah yang dapat tercipta sebagai akibat adanya pengembangan usahatani jambu mete di daerah penelitian untuk masa panen 1991. Penelitian dilakukan selama bulan Juli-Agustus 1992 di Desa Wukirsari dan Desa Segoroyoso Kabupaten Bantu1 Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui pengamatan dan wawancara dengan para responden yang dipilih secara acak, yaitu: petani jambu mete yang berlokasi di Desa Wukirsari maupun pengrajin mete yang berada di Desa Segoroyoso melalui pengisian kuestioner. Data sekunder diperoleh dengan pencatatan di pelbagai instansi terkait baik di tingkat Desa, Kecamatan, maupun Kabupaten. Sesuai dengan tujuan penelitian ini, maka berdasarkan data yang diperoleh dilakukan Analisa Usahatani, Analisa Kesempatan Kerja, dan Analisa Nilai Tambah. Pada umunya para petani jambu mete di Desa Wukirsari kurang memperhatikan dosis pemupukan dan pencegahan hamalpenyakit. Selain itu juga belum tampak adanya kegia-
tan pengolahan hasil sampingan (jambu) guna meningkatkan nilai tambah hasil sampingan secara optimal. Analisa Usahatani digunakan untuk melihat besasnya produktivitas lahan dan pendapatan keluarga dari usahatani jambu mete per hektar. Hasil analisa menunjukkan bahwa la- han kritis yang ditanami komoditas jambu mete rata-rata per hektarnya dapat memproduksi sekitar 800 kg gelondong mete ditambah 8 ton jambu mete. Berdasarkan tingkat harga yang berlaku di lokasi penelitian, maka penerimaan tunai usahatani jambu mete adalah 1 533 333 rupiah per hektar. Itarena biaya tunai yang dikeluarkan petani dalam proses produksi tersebut sebesar 61 540 rupiah, maka pendapatan usahatani kelua~ga adalah 1 471 793 rupiah per hektar. Analisa Kesempatan Kerja dilakukan untuk melihat jum- lah kesempatan kerja yang tercipta karena adanya usahatani jambu mete. Digunakan pendekatan Hari Kerja Pria (HKP). Hasil analisa menunjukkan bahwa jumlah tenaga kerja yang diserap usahatani jambu mete dalam satu periode produksi untuk masa panen 1991 adalah 134 HKP per hektar. Analisa Nilai Tambah digunakan untuk melihat besarnya pengembangan nilai yang terjadi karena adanya pengolahan suatu komoditas. Nilai tambah yang diperoleh pengra j in mete yang mengolah gelondong mete menjadi kacang mete ada- lah sebesar 331,3 rupiah per kilogram bahan baku.
Dengan demikian usahatani jambu mete mempunyai poten- si yang cukup besar untuk dikembangkan terutama di daerah lahan kritis. Karena tanaman ini mempunyai peranan gan- da, yaitu: menghijaukan dan meningkatkan produktivitas lahan kritis sehingga meningkatkan pendapatan petani, menciptakan nilai tambah serta kesempatan kerja. Untuk lebih meningkatkan produksi usahatani jambu mete, sebaiknya dosis pemupukan disesuaikan dengan rekomendasi dari Dinas Perkebunan dima.na dosis pupuk untuk masing-masing umur tanaman berbeda. Di lokasi penelitian sebaiknya juga dikembangakan industri kecil yang mengolah hasil sampingan (jambu) menjadi produk olahan, karena teknologinya sudah ada. Hal tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan pendapatan petani dan memperluas kesempatan kerja. Supaya industri kecil tersebut bisa terus dikembangkan, pemasaran produk hasil olahan jambu haruslah terja- min. Untuk itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai prospek pasarnya.
PERNYATAAN DENGAN IN1 SAYA hienyatakan BAHbVA SKRIPSI IN1 BENAR-BENAR KARYA SAYA SENDIRI YANG BELUkI PERNAH DIAJUKAN SEBAGAX KARY.4 ILbfIAH PADA SUATU PERGURUAN TINGGI DAN ATAU LEMBAGA BIANAPUN.
KAJIAN PRODUKTIVITAS, KESEMPATAN MERJA DAN NlLAI TAMBAH PENGOLAHAT? DARI USAHATANI JAMBU METE DI LAHAN KRITIS Oleh: SUMBULATAINI MIATU CHABBAH Skripsi Sebagni syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertania~i pada JURUSAN ILW-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS PERTAMAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 1993
Judul Skripsi : KAJIAN PRODUKTIVITAS, KESEMPATAN KERJA DAN NILAI TAMBAH PENGOLAHAN DARI USAHA- TAM JAMBU METE IjI LAHAN KRITIS Nama Mahasiswa : SUMBULATAINI MIATU CRABBAH Nomor Pokok : A 24.1301 Dosen Pembimbing Ir. Sutara Hendrakusumaatrnaja, MSc NIP. 130 367 086 Tanggal Lulus : 26 Mei 1993
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Yogyakarta pada tanggal 19 Juni 1969 dari Ibu Muhartatik dan Bapak Mustar:i Munsib merupakan putri pertama dari dua bersaudara. Penulis menyelesaikan pendidikan di GD Negeri Bareng VI pada tahun 1981, SMP Negeri 6 pada tahun 1984, dan SMA Negeri 4 Malang pada tahun 1987. Pada tahun 1987, penulis diterima sebagai mahasiswa Institut Pertanian Bogor melalui jalur PMD:K dan tahun 1989 diterima sebagai mahasiswa Jurusan Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian.
KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Al1.oh SWT, karena hanya dengan rahmat dan karunia-nya skripsi ini dapat terselesaikan. Skripsi ini merupakan hasil Praktek Lapang di Desa Wukirsari dan Desa Segoroyoso Kabupaten Bantu1 Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta pada bu- lan Juli-Agustus 1992. Tulisan ini dimaksudkan sebagai salah satu syarat kelengkapan studi di Jurusan Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian Institut Per- tanian Bogor. Dalam kesempatan ini saya menghaturkan banyak terima kasih kepada Bapak Ir. Sutara Hendrakusumaatmadja, MSc. selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan bim- bingan dan saran. Juga kepada Ibu Ir. Yayah I< Waqiono,ME. dan Bapak Ir. Abas Tjakrawiralaksana yang berkenan menjadi anggota 'tim penguj i. Lebih lanjut saya juga menghaturkan banyak terima ka- sih kepada: 1. Bapak Kepala Desa Wukirsari beserta staf, Kepala Desa Segoroyoso, Kepala Dusun Dengkeng, Ketua Kelompok Tani "Tani Maju" dan para responden yang telah banyak mem- bantu dalam pelaksanaan praktek lapang. 2. Keluarga Ibu Maisaroh yang menerima saya selama pelak- sanaan praktek lapang.
3. Bapak, Mine dan dik Umi atas segala doanya. 4. Para sahabat dan rekan-rekan yang tidak mungkin disebut satu persatu atas segala bantuan dan sumbangan pemikirannya. Boyor, Mei 1993