aruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar Mar Apr'15 % (yoy)

dokumen-dokumen yang mirip
Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi

% (yoy) Oct'15 Nov'15*

% (yoy) Feb'15 Mar'15*

aruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi

meningkat % (yoy) Feb'15

aruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar. aruhi. Nov. Okt. Grafik 1. Pertumbuhan PDB, Uang Beredar, Dana dan Kredit KOMPONEN UANG BEREDAR

abungan, baik dalam rupiah giro valuta

aruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Memen

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi

aruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar

% yoy. Jan*

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi

Analisa Statistik Uang Beredar (M2) dan Perkembangan Dana, Kredit serta Suku Bunga Perbankan

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar. aruhi

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi

Perkembangan Uang Beredar (M2)

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi

TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER

Grafik 1. Permintaan Kredit Baru (SBT, %)

Ekonomi, Moneter dan Keuangan

L A M P I R A N. Kantor Bank Indonesia Ambon 1 PERTUMBUHAN TAHUNAN (Y.O.Y) PDRB SEKTORAL

KREDIT PERBANKAN MASIH SEPERTI LINGKARAN SETAN EKO B SUPRIYANTO/INFOBANK INSTITUTE

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO INDONESIA

No. Sektor No. Sektor No. Jenis Penggunaan

PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH

BAB I PENDAHULUAN. Peran perbankan dalam masa pembangunan saat ini sangatlah penting dan

SURVEI PERBANKAN PERBANKAN SEMAKIN OPTIMIS KREDIT 2015 TUMBUH SEBESAR 17,1%

P u s d a l i s b a n g B a p p e d a J a w a B a r a t

SURVEI PERBANKAN KONDISI TRIWULAN I Triwulan I Perbankan Semakin Optimis Kredit 2015 Tumbuh Sebesar 17,1%

TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER

Grafik 3. Pertumbuhan Per Jenis Kredit Konsumsi. Grafik 2. Perkembangan NPL Per Jenis Kredit (%) 3.0. (%, yoy)

CARLINK PRO FLEXY Dana Investasi Berimbang

PERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK BRUTO

SURVEI PERBANKAN * perkiraan

I. PENDAHULUAN. Kegiatan konsumsi telah melekat di sepanjang kehidupan sehari-hari manusia.

PERKEMBANGAN EKONOMI TERKINI, PROSPEK DAN RISIKO

(%, SBT) (%, qtq)

(%, SBT) (%, qtq)

KINERJA PERBANKAN 2008 (per Agustus 2008) R e f. Tabel 1 Sumber Dana Bank Umum (Rp Triliun) Keterangan Agustus 2007

Kinerja CARLISYA PRO MIXED

INDIKATOR AKTIVITAS EKONOMI TERPILIH

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA

Kondisi Perekonomian Indonesia

No. Jenis Kredit Rincian Kredit

No. Jenis Kredit Rincian Kredit

TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mengambil langkah meningkatkan BI-rate dengan tujuan menarik minat

STATEMENT KEBIJAKAN MONETER

BAB I PERKEMBANGAN EKONOMI SEMESTER I DAN PROGNOSIS SEMESTER II TAHUN 2009

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Kebijakan moneter Bank Indonesia dilaksanakan dalam rangka mencapai

SURVEI PERBANKAN KONDISI TRIWULAN IV I II III IV I II III IV

UMKM & Prospek Ekonomi 2006

KREDIT/PEMBIAYAAN PERBANKAN BABEL TRIWULAN III 2008 MASIH CUKUP EKSPANSIF

Policy Brief Outlook Penurunan BI Rate & Ekspektasi Dunia Usaha No. 01/01/2016

PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI JANUARI 2012

BAB I PENDAHULUAN. yang dikonsumsinya atau mengkonsumsi semua apa yang diproduksinya.

3. Perkembangan dan Kebijakan Moneter Triwulan I-2007

PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH

BAB 1 PENDAHULUAN. Sistem Perbankan sebagai bagian dari sistem keuangan diharapkan dapat

KREDIT/PEMBIAYAAN PERBANKAN BABEL TRIWULAN II 2008 MAKIN EKSPANSIF


DAMPAK PENERAPAN GCG DALAM BISNIS BPR DI MASA DATANG EKO B SUPRIYANTO/INFOBANK INSTITUTE

M E T A D A T A INFORMASI DASAR

Kinerja CARLISYA PRO SAFE

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perbankan berperan dalam mendorong tingkat pertumbuhan ekonomi dan

PERKEMBANGAN TERKINI, TANTANGAN, DAN PROSPEK EKONOMI INDONESIA

Pelemahan Rupiah: Haruskah Kita Panik? Mohammad Indra Maulana (Alumni FEB UGM)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

STATEMENT KEBIJAKAN MONETER

M E T A D A T A INFORMASI DASAR. 2 Penyelenggara Statistik : Departemen Statistik Bank Indonesia 3 Alamat : Jl. M.H. Thamrin No.

KONDISI TRIWULAN I I II III IV I II III IV I

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

Banking Weekly Hotlist (9 April 13 April 2018)

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

STATEMENT KEBIJAKAN MONETER

SURVEI KREDIT PERBANKAN

ECONOMIC & DEBT MARKET Daily Report

P D R B 7.24% 8.50% 8.63% 8.60% 6.52% 3.05% -0.89% Sumber : BPS Kepulauan Riau *) angka sementara **) angka sangat sementara

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA

SURVEI KREDIT PERBANKAN

3. Perkembangan dan Kebijakan Moneter Triwulan II-2006

-2- II. PASAL DEMI PASAL Pasal I Angka 1 Pasal 1 Angka 2 Pasal 3 Huruf a Perhitungan pemenuhan GWM Primer secara harian dilakukan berdasarkan posisi s

BAB I KONDISI EKONOMI MAKRO TAHUN 2004

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

DAFTAR ISI. Halaman Daftar Isi Pendahuluan Ekonomi Global...

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012

STATEMENT KEBIJAKAN MONETER

ii Triwulan I 2012

RINGKASAN EKSEKUTIF : : :

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 20

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan pendapatan yang merata. Namun, dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan alat pembayaran dengan menggunakan sistem non cash seperti

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

BAB 2 : PERKEMBANGAN INFLASI

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN

Transkripsi:

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar aruhi wa il Pertumbuhan likuiditas perekonomian M2 (Uang Beredar dalam arti luas) pada il mengalami perlambatan. Posisi M2 akhir il sebesar Rp4.274,9 T, atau tumbuh 14,9% (yoy), melambat dibandingkan pertumbuhan et yang sebesar 16,3% (yoy). Perlambatan tersebut bersumber dari komponen M1 (Uang Kartal dan Giro Rupiah) dan Uang Kuasi (Simpanan Berjangka dan Tabungan baik dalam rupiah maupun valas serta Simpanan Giro Valuta Asing). M1 dan Uang Kuasi masing-masing tumbuh 9,0% (yoy) dan 16,7% (yoy), melambat dari 12,2% (yoy) dan 17,6% (yoy) pada bulan sebelumnya. Berdasarkan faktor yang mempengaruhi, melambatnya pertumbuhan M2 dipengaruhi oleh turunnya pertumbuhan kredit yang disalurkan perbankan dan kontraksi operasi keuangan Pemerintah Pusat (Pempus). Pada il, kredit yang disalurkan oleh perbankan mencapai Rp3.747,3 T, atau tumbuh 10,3% (yoy), melambat dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 11,1% (yoy). Sementara itu, operasi keuangan pemerintah juga mengalami kontraksi yang tercermin dari pertumbuhan tagihan bersih kepada Pempus sebesar 32,9% (yoy), turun dari pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 38,2% (yoy). Suku bunga simpanan dan kredit perbankan mengalami penurunan. Pada il, suku bunga deposito berjangka 1, 3 dan 6 bulan masing masing tercatat sebesar 7,96%, 8,59% dan 8,98%, turun dibandingkan 8,31%, 8,81% dan 9,11% pada bulan sebelumnya. Sementara itu, rata-rata suku bunga kredit juga mulai mengalami sedikit penurunan dari 12,99% menjadi 12,98%, mengikuti tren penurunan suku bunga simpanan. Grafik 1. Pertumbuhan PDB, Uang Beredar, Dana dan Kredit Tabel 1. Uang Beredar % (yoy) '15 '15 Uang Beredar Luas (M2) 4,246.4 4,274.9 16.3 14.9 Uang Beredar Sempit (M1) 957.6 959.3 12.2 9.0 o/w Uang kartal di luar Bank Umum dan BPR 382.0 395.6 1.2 6.3 Uang Kuasi 3,275.5 3,301.4 17.6 16.7 Surat Berharga Selain Saham 13.3 14.1 (4.1) 11.0 Sejak periode data Januari 2012 dilakukan perluasan cakupan BPR melalui penambahan BPR Syariah KOMPONEN UANG BEREDAR Pada il Uang Beredar (M2) 1 mengalami perlambatan. Posisi M2 akhir il sebesar Rp4.274,9 T, atau tumbuh 14,9% (yoy), melambat dibandingkan pertumbuhan et yang sebesar 16,3% (yoy). Perlambatan tersebut bersumber dari komponen M1 dan Uang Kuasi. M1 dan Uang Kuasi 2 masing-masing tumbuh 9,0% (yoy) dan 16,7% (yoy), melambat dari 12,2% (yoy) dan 17,6% (yoy) pada bulan sebelumnya. Sejalan dengan pertumbuhan M2, simpanan masyarakat di bank (DPK) 3 pada il juga mengalami perlambatan. Pertumbuhan DPK tercatat sebesar 14,5% (yoy), melambat dari 16,3% (yoy) pada bulan sebelumnya. Turunnya pertumbuhan DPK tersebut terutama bersumber dari simpanan dalam Rupiah yang tumbuh melambat dari 15,4% (yoy) menjadi 12,9%. Penurunan terdalam terutama terjadi pada Giro Rupiah yang tumbuh 9,9% (yoy), melambat dari 18,6% (yoy) 1 Uang Beredar dapat didefinisikan dalam arti sempit (M1) dan dalam arti luas (M2). M1 meliputi uang kartal yang dipegang masyarakat dan uang giral (giro berdenominasi Rupiah), sedangkan M2 meliputi M1, uang kuasi, dan surat berharga yang diterbitkan oleh sistem moneter yang dimiliki sektor swasta domestik dengan sisa jangka waktu sampai dengan satu tahun 2 Uang Kuasi merupakan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang terdiri dari Simpanan Berjangka dan Tabungan (rupiah dan valas) serta Simpanan Giro Valuta Asing 3 DPK merupakan simpanan pihak ketiga pada Bank Umum dan BPR, yang terdiri dari Giro, Tabungan dan Simpanan Berjangka dalam Rupiah dan Valas. Pada Uang Beredar, perhitungan DPK tidak termasuk simpanan yang diblokir karena kehilangan fungsinya sebagai uang. Sementara, dalam menganalisis perkembangan DPK termasuk juga simpanan yang diblokir dan merupakan simpanan milik pihak ketiga (tidak termasuk simpanan milik Pemerintah Pusat dan Bukan penduduk), baik dalam Rupiah dan Valas, pada Bank Umum dan BPR (tidak termasuk kantor cabang yang beroperasi di luar wilayah Indonesia) dalam bentuk Giro, Tabungan, dan Simpanan Berjangka. DSta Divisi Statistik Moneter dan Fiskal 1

Tabel 2. Penghimpunan Dana DPK % (yoy) Rupiah 3,424.2 3,431.5 15.4 12.9 Giro 614.6 602.6 18.6 9.9 Tabungan 1,119.3 1,119.6 3.5 2.7 Simpanan Berjangka 1,690.3 1,709.3 23.5 21.9 Valas 681.8 694.5 21.5 23.0 Giro 286.4 301.4 19.9 23.5 Tabungan 96.9 98.2 12.5 13.0 Simpanan Berjangka 298.4 294.9 26.5 26.3 Total Jenis Simpanan 4,106.0 4,126.0 16.3 14.5 Giro 901.1 904.0 19.0 14.1 Tabungan 1,216.2 1,217.8 4.2 3.5 Simpanan Berjangka 1,988.7 2,004.2 23.9 22.5 Tabel 3. Faktor yang Mempengaruhi Uang Beredar (dalam Triliun Rp) % yoy '15 '15 Faktor-faktor yang Mempengaruhi 4,246.4 4,274.9 16.3 14.9 Uang Beredar Aktiva Luar Negeri Bersih 1,189.2 1,160.8 20.9 14.9 Aktiva Dalam Negeri Bersih 3,057.2 3,114.1 14.5 14.8 Tagihan Bersih kepada Pemerintah Pusat 426.4 417.4 38.2 32.9 Tagihan kepada Pemerintah Pusat 664.9 672.8 12.3 12.6 Kewajiban kepada Pemerintah Pusat 238.5 255.3 (15.9) (9.8) Tagihan kepada Sektor Lainnya 3,981.4 4,025.3 12.2 11.5 o/w: Kredit 4 3,714.8 3,747.3 11.1 10.3 Lainnya Bersih 32.3 39.8 3.2 103.1 Sejak periode data Januari 2012 dilakukan perluasan cakupan BPR melalui penambahan BPR Syariah Tabel 4. Pinjaman Kepada Sektor Industri Pengolahan dan Perdagangan (dalam ( triliun Rp) Keterangan % yoy Kredit Modal Kerja (KMK) 1,737.0 1,762.3 9.6 8.9 o/w Industri Pengolahan 476.3 479.3 15.8 15.4 Perdagangan, Hotel dan Restoran 642.7 651.1 10.8 10.0 Kredit Investasi (KI) 915.9 915.2 13.4 11.2 o/w Industri Pengolahan 191.3 189.4 22.2 17.5 Perdagangan, Hotel dan Restoran 168.8 170.6 14.9 14.5 pada bulan sebelumnya. Perlambatan DPK tersebut masih dapat ditahan oleh meningkatnya simpanan dalam valas yang tumbuh 23,0% (yoy), naik dari 21,5% (yoy) pada bulan sebelumnya. (Tabel 2). FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UANG BEREDAR Perlambatan Uang Beredar dipengaruhi oleh melambatnya pertumbuhan kredit dan kontraksi operasi keuangan pemerintah. Pada il, Kredit yang disalurkan oleh Bank mencapai Rp3.747,3 T, tumbuh 10,3% (yoy), melambat dibandingkan pertumbuhan et (11,1%;yoy) (Tabel 3). Perlambatan pertumbuhan kredit tersebut sejalan dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi domestik yang sebesar 4,7% (yoy) pada kuartal I-, lebih rendah dibanding periode sebelumnya (5,0%;yoy). Perlambatan kredit tersebut bersumber dari kredit produktif yaitu Kredit Modal Kerja (KMK) dan Kredit Investasi (KI). Penyaluran KMK, pada il sebesar Rp1.762,3 T, atau tumbuh 8,9% (yoy), lebih rendah dibanding et (9,6%;yoy). Secara sektoral, perlambatan pertumbuhan KMK terutama terjadi pada sektor Industri pengolahan dan sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran. KMK yang diberikan pada sektor Industri pengolahan tumbuh 15,4% (yoy), sedikit melambat dibanding et (15,8%;yoy). Sementara Kredit kepada sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran juga mengalami perlambatan dari 10,8% (yoy) menjadi 10,0% (yoy) pada il (Tabel 4). Sementara itu, kredit 4 yang disalurkan kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), pada il mencapai Rp688,3 T, tumbuh 9,7% (yoy), melambat dibandingkan et (10,5%;yoy) (Tabel 5). Perlambatan terjadi pada seluruh kredit skala usaha Mikro, Kecil, dan Menengah yang masing masing 4 Kredit yang diberikan terbatas hanya dalam bentuk Pinjaman (Loans), dan tidak termasukinstrumen keuangan yang dipersamakan dengan pinjaman, seperti surat berharga (Debt Securities), tagihan akseptasi (Banker s Acceptances), dan Tagihan Repo. Selain itu, kredit yang diberikan tidak termasuk kredit yang diberikan oleh kantor Bank Umum di Luar Negeri, dan kredit yang disalurkan kepada Pemerintah Pusat dan Bukan Penduduk. DSta Divisi Statistik Moneter dan Fiskal 2

Tabel 5. Kredit UMKM Bank Umum yoy (%) '15 '15 Skala Usaha Mikro 147.3 148.7 20.2 19.2 Kecil 197.4 198.1 5.9 5.3 Menengah 339.9 341.5 9.5 8.5 Jenis Penggunaan Modal Kerja 499.4 501.8 11.1 10.2 Investasi 185.1 186.5 8.8 8.4 Total UMKM 684.5 688.3 10.5 9.7 Grafik 2. Perkembangan Kredit PHR, Properti, dan Industri Pengolahan Tabel 6. Kredit Properti % (yoy) Kredit Properti 559.9 566.9 16.7 16.9 KPR dan KPA 320.4 322.6 12.5 12.9 Konstruksi 148.9 153.0 28.7 28.4 Real estate 90.6 91.3 14.2 14.4 Grafik 3.. Perkembangan BI Rate dan Suku Bunga Simpanan Berjangka dan Kredit tumbuh 19,2% (yoy), 5,3% (yoy), dan 8,5% (yoy), melambat dibandingkan et (20,2%, 5,9%, dan 9,5%;yoy). Sementara itu, penyaluran kredit pada sektor properti tumbuh meningkat. Posisi penyaluran kredit properti pada il tercatat sebesar Rp566,9 T, atau tumbuh 16,9% (yoy), sedikit lebih tinggi dibanding et (16,7%;yoy). Peningkatan pertumbuhan kredit properti terutama bersumber dari meningkatnya penyaluran Kredit kepada sektor Real estate serta KPR dan KPA yang pada il tercatat Rp91,3 T dan Rp322,6 T, atau tumbuh 14,4% (yoy) dan 12,9% (yoy), sedikit lebih tinggi dibanding et (14,2%;yoy dan 12,5%;yoy). Faktor lain yang mempengaruhi perlambatan pertumbuhan M2 adalah kontraksi operasi keuangan Pempus yang tercermin dari turunnya pertumbuhan tagihan bersih kepada Pempus dari 38,2% (yoy) menjadi 32,9% (yoy). Kontraksi keuangan pempus tersebut sejalan dengan program intensifikasi pajak untuk meningkatkan penerimaan negara. Disisi lain, belanja pemerintah masih relatif rendah terkait realisasi pembiayaan proyek yang diprakirakan mulai meningkat pada Mei. Suku bunga 5 simpanan dan kredit Perbankan mengalami penurunan. Pada il, suku bunga deposito berjangka 1, 3 dan 6 bulan masing masing tercatat sebesar 7,96%, 8,59% dan 8,98%, turun dibandingkan 8,31%, 8,81% dan 9,11% pada et. Sementara itu, rata-rata suku bunga kredit mulai mengalami sedikit penurunan dari 12,99% menjadi 12,98% pada il, mengikuti pertumbuhan suku bunga simpanan (Grafik 3). Juni DIVISI STATISTIK MONETER DAN FISKAL DEPARTEMEN STATISTIK 5 Perhitungan suku bunga hanya mencakup suku bunga pada Bank Umum, tidak termasuk BPR. DSta Divisi Statistik Moneter dan Fiskal 3

Lampiran 1. Tabel Uang Beredar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya (Trilliun Rp) Uraian May Jun Jul 2014 Aug Sep Oct Nov Dec Jan Feb Uang Beredar Luas (M2) 3,721.9 3,789.3 3,865.9 3,896.0 3,895.4 4,010.1 4,024.5 4,076.7 4,173.3 4,174.8 4,218.1 4,246.4 4,274.9 Uang Beredar Sempit (M1) 880.5 906.7 945.7 918.6 895.8 949.2 940.3 955.5 942.2 918.1 927.8 957.6 959.3 Uang Kartal di luar Bank Umum dan BPR 372.3 380.5 381.6 452.8 399.3 395.2 396.1 405.7 419.3 391.3 387.9 382.0 395.6 Simpanan Giro Rupiah 508.1 526.3 564.1 465.8 496.6 553.9 544.2 549.8 523.0 526.8 540.0 575.6 563.7 Uang Kuasi 2,828.7 2,860.1 2,903.4 2,959.7 2,982.7 3,044.8 3,066.4 3,099.4 3,209.5 3,233.9 3,278.9 3,275.5 3,301.4 Simpanan Berjangka 1,499.8 1,522.8 1,569.8 1,598.0 1,629.4 1,665.8 1,680.6 1,694.6 1,729.9 1,788.6 1,846.8 1,849.3 1,861.8 Rupiah 1,286.6 1,293.8 1,331.1 1,364.9 1,396.8 1,418.0 1,444.5 1,456.5 1,475.4 1,523.8 1,570.2 1,572.2 1,588.6 Valas 213.3 229.1 238.7 233.1 232.6 247.8 236.2 238.0 254.5 264.8 276.6 277.1 273.2 Tabungan 1,105.5 1,095.8 1,106.1 1,144.1 1,132.3 1,143.1 1,138.9 1,158.9 1,234.6 1,184.8 1,182.0 1,171.0 1,176.6 Rupiah 1,020.8 1,009.7 1,021.8 1,056.2 1,044.4 1,055.5 1,053.9 1,070.3 1,144.3 1,093.3 1,090.3 1,077.7 1,082.0 Valas 84.7 86.1 84.4 87.9 87.8 87.6 85.0 88.6 90.3 91.5 91.6 93.3 94.7 Simpanan Giro Valuta Asing 223.3 241.5 227.5 217.6 221.0 235.9 246.9 245.9 245.0 260.4 250.2 255.2 263.0 Surat Berharga Selain Saham 12.7 22.4 16.8 17.7 16.9 16.1 17.7 21.8 21.6 22.9 11.3 13.3 14.1 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi 3,721.9 3,789.3 3,865.9 3,896.0 3,895.4 4,010.1 4,024.5 4,076.7 4,173.3 4,174.8 4,218.1 4,246.4 4,274.9 Uang Beredar Aktiva Luar Negeri Bersih 1,010.2 1,061.8 1,077.1 1,056.4 1,069.0 1,114.2 1,096.3 1,102.3 1,105.8 1,194.2 1,207.6 1,189.2 1,160.8 Aktiva Dalam Negeri Bersih 2,711.7 2,727.5 2,788.7 2,839.6 2,826.4 2,895.9 2,928.2 2,974.3 3,067.5 2,980.6 3,010.5 3,057.2 3,114.1 Tagihan Bersih kepada Pemerintah Pusat 314.1 290.8 325.3 293.7 306.3 345.8 380.0 394.5 416.6 363.5 382.6 426.4 417.4 Tagihan kepada Pemerintah Pusat 597.3 585.8 601.5 594.7 596.0 619.3 606.1 609.1 615.8 620.2 646.7 664.9 672.8 Kewajiban kepada Pemerintah Pusat 283.2 295.0 276.2 301.0 289.7 273.5 226.1 214.6 199.2 256.8 264.0 238.5 255.3 Tagihan Kepada Sektor Lainnya 3,610.3 3,651.3 3,717.7 3,747.9 3,757.1 3,823.5 3,845.0 3,913.5 3,961.6 3,936.2 3,958.6 3,981.4 4,025.3 Tagihan k/lembaga Keuangan - - - - - - - - - - - - - Lainnya: 225 232 236 241 239 240 241 250 253 248 257 257 261 Pinjaman yang Diberikan 172 179 182 183 181 183 181 185 189 184 188 183 183 Tagihan Lainnya 53 53 55 58 58 57 60 65 64 65 70 74 77 Tagihan kepada Pemerintah - - - - - - - - - - - - - Daerah: 5 6 6 6 6 6 6 6 7 7 6 6 6 Pinjaman yang Diberikan 5 6 6 6 6 6 6 6 7 7 6 6 6 Tagihan Lainnya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Tagihan k/ Lembaga Bukan Keuangan - - - - - - - - - - - - - BUMN: 210 225 216 227 220 228 210 214 214 227 223 209 219 Pinjaman yang Diberikan 194 207 197 208 202 206 190 195 194 206 197 181 191 Tagihan Lainnya 17 18 19 19 18 22 20 20 19 21 26 28 29 Tagihan kepada Sektor Swasta 3,169.5 3,188.7 3,259.7 3,274.5 3,292.7 3,349.7 3,387.5 3,442.8 3,488.7 3,454.7 3,471.9 3,509.1 3,539.6 Pinjaman yang Diberikan 3,025.4 3,048.1 3,122.0 3,133.4 3,144.6 3,200.7 3,215.9 3,246.0 3,318.9 3,272.6 3,309.1 3,345.4 3,367.5 Tagihan Lainnya 144.1 140.6 137.6 141.2 148.2 149.0 171.6 196.8 169.8 182.1 162.8 163.7 172.0 Saham dan Modal Lainnya (914.4) (921.8) (967.2) (944.3) (959.6) (988.5) (991.5) (1,006.4) (1,027.3) (1,060.1) (1,075.0) (1,076.7) (1,058.1) Lainnya bersih 19.6 25.9 27.2 48.9 38.8 42.6 26.0 10.0 49.7 43.8 44.4 32.3 39.8 Sejak data Januari 2013 dilakukan perluasan cakupan BPR melalui penambahan BPR Syariah Dalam penyusunan statistik Uang Beredar (Lampiran 1), kredit yang diberikan termasuk Pinjaman (Loans), Tagihan Akseptasi (Banker s Acceptances) dan Tagihan Repo. Lampiran 2. Tabel Dana Pihak Ketiga di Perbankan (Trilliun Rp) DPK 2014 Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Jan Feb Rupiah 3,040.5 3,052.4 3,138.9 3,097.0 3,157.7 3,260.6 3,277.3 3,312.4 3,376.0 3,346.4 3,398.7 3,424.2 3,431.5 Giro 548.2 566.3 609.8 506.1 539.4 601.1 590.3 601.3 576.9 561.6 576.6 614.6 602.6 Tabungan 1,090.3 1,079.8 1,092.1 1,124.9 1,114.8 1,127.2 1,125.6 1,138.0 1,204.1 1,142.6 1,135.3 1,119.3 1,119.6 Simpanan Berjangka 1,402.0 1,406.3 1,437.0 1,466.0 1,503.6 1,532.3 1,561.4 1,573.0 1,595.0 1,642.2 1,686.9 1,690.3 1,709.3 Valas 564.4 602.9 593.3 584.2 587.5 615.9 613.3 621.5 637.9 663.9 669.1 681.8 694.5 Giro 243.9 264.3 246.8 241.1 244.0 256.2 269.1 271.7 268.8 283.3 275.8 286.4 301.4 Tabungan 86.9 88.3 86.8 90.5 90.3 90.9 88.1 91.9 94.2 94.8 95.2 96.9 98.2 Simpanan Berjangka 233.6 250.3 259.8 252.6 253.1 268.8 256.1 257.9 274.9 285.7 298.1 298.4 294.9 Total Jenis Simpanan 3,604.8 3,655.3 3,732.3 3,681.2 3,745.2 3,876.5 3,890.6 3,933.9 4,013.8 4,010.2 4,067.8 4,106.0 4,126.0 Giro 792.1 830.6 856.6 747.2 783.4 857.3 859.4 873.0 845.7 844.9 852.3 901.1 904.0 Tabungan 1,177.1 1,168.0 1,178.9 1,215.4 1,205.1 1,218.1 1,213.7 1,229.9 1,298.3 1,237.4 1,230.5 1,216.2 1,217.8 Simpanan Berjangka 1,635.5 1,656.6 1,696.8 1,718.6 1,756.7 1,801.1 1,817.5 1,830.9 1,869.8 1,927.9 1,985.0 1,988.7 2,004.2 DSta Divisi Statistik Moneter dan Fiskal 4

Lampiran 3. Pinjaman Perbankan Kepada Sektor Swasta Domestik (Trilliun Rp) Keterangan 2014 Mei Jun Jul Aug Sep Okt Nov Des Jan Feb Jenis Valuta Rupiah 2,861.8 2,901.5 2,963.1 2,992.7 2,988.8 3,029.0 3,037.6 3,068.9 3,126.4 3,078.3 3,105.8 3,133.5 3,161.0 Valas 534.1 537.5 542.5 536.7 543.0 566.1 555.1 562.3 581.5 589.4 593.8 581.2 586.3 Jenis Penggunaan KI 823.3 839.3 850.6 845.5 850.3 864.3 861.5 873.7 894.6 900.5 905.8 915.9 915.2 Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan 118.7 120.7 122.5 123.6 124.7 125.2 126.0 130.2 132.2 133.0 133.1 134.3 135.5 Pertambangan dan Penggalian 39.6 40.5 39.7 38.7 40.1 42.4 41.6 40.5 46.6 47.0 48.2 46.8 47.1 Industri Pengolahan 161.1 168.3 171.8 170.7 171.8 175.9 175.3 178.8 180.8 186.6 188.8 191.3 189.4 Listrik, Gas dan Air Bersih 66.8 68.5 68.1 68.2 68.1 69.0 66.2 68.0 70.3 70.1 71.7 71.5 71.9 Konstruksi 34.3 36.0 37.1 37.4 38.2 38.7 41.9 43.3 44.9 45.7 45.8 46.8 47.1 Perdagangan, Hotel dan Restoran 149.0 151.9 154.0 153.9 154.2 156.2 155.3 157.4 163.5 163.1 164.6 168.8 170.6 Pengangkutan dan Komunikasi 100.8 105.1 105.5 101.5 101.9 103.5 102.2 101.0 99.3 98.8 97.5 98.0 95.6 Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan 88.1 91.2 93.5 93.8 93.4 94.9 95.6 94.4 94.2 93.8 94.7 95.6 95.5 Jasa-jasa 65.0 57.1 58.4 57.6 58.1 58.6 57.3 59.9 62.8 62.4 61.6 62.7 62.7 KMK 1,617.8 1,621.3 1,663.3 1,684.5 1,679.4 1,716.9 1,707.2 1,722.5 1,765.3 1,719.8 1,740.4 1,737.0 1,762.3 Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan 78.4 81.0 81.7 82.9 83.8 84.8 84.9 85.5 89.7 88.0 86.3 87.3 88.3 Pertambangan dan Penggalian 81.7 73.5 73.6 80.3 85.7 88.8 81.6 85.9 92.9 93.3 86.4 77.7 83.4 Industri Pengolahan 415.2 414.6 430.3 434.9 431.9 448.6 451.7 454.5 474.2 464.4 477.0 476.3 479.3 Listrik, Gas dan Air Bersih 23.0 22.0 14.6 17.9 20.0 18.6 9.9 10.2 10.3 13.6 16.8 13.4 11.0 Konstruksi 86.7 87.1 92.2 97.5 101.1 105.9 108.2 107.4 103.6 97.0 99.1 103.8 107.7 Perdagangan, Hotel dan Restoran 592.0 605.5 625.5 625.8 619.4 625.5 629.8 637.5 640.5 628.1 636.6 642.7 651.1 Pengangkutan dan Komunikasi 63.0 65.2 65.1 67.5 67.8 69.2 65.7 65.1 66.3 63.6 65.0 66.9 73.7 Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan 184.6 200.4 213.9 210.7 203.4 207.4 207.7 208.3 211.1 204.2 207.7 205.1 203.6 Jasa-jasa 93.2 72.1 66.4 67.0 66.3 68.2 67.6 68.2 76.7 67.4 65.6 63.7 64.1 KK 954.7 978.5 991.7 999.4 1,002.1 1,013.9 1,024.0 1,035.0 1,048.0 1,047.5 1,053.3 1,061.9 1,069.8 Total 3,395.9 3,439.1 3,505.6 3,529.5 3,531.8 3,595.1 3,592.6 3,631.2 3,707.9 3,667.7 3,699.6 3,714.8 3,747.3 DSta Divisi Statistik Moneter dan Fiskal 5