Modul ke: Opinion Leader. Fakultas ILKOM. Desiana E. Pramesti, M.Si. Program Studi Periklanan.

dokumen-dokumen yang mirip
SOSIOLOGI KOMUNIKASI

Efek Sosial Komunikasi Massa

SOSIOLOGI KOMUNIKASI

Komunikasi dan Sistem Kemasyarakatan

SOSIOLOGI KOMUNIKASI

Komunikasi dan Proses Perubahan Sosial

TEORI KOMUNIKASI KONTEKS BUDAYA DAN MASYARAKAT

TEORI KOMUNIKASI MASSA

Modul Perkuliahan VII Komunikasi Massa

KOMUNIKASI DUA ARAH ANTAR MANUSIA DALAM KEHIDUPAN. Oleh: GM Djoko Hanantijo (Dosen PNS dpk Universitas Surakarta)

SOSIOLOGI KOMUNIKASI

Teori Peniruan Media Massa

BAB V Perilaku Konsumen pada Pasar Konsumsi dan Pasar Bisnis

Makalah Akhir Berfikir dan Menulis Ilmiah (KPM 200) Oleh AMALIA SETYA PRATIWI I Dosen Ekawati S Wahyuni, Dr Ir Martua Sihaloho, SP MSi

SOSIOLOGI KOMUNIKASI

PENGGUNAAN TEORI DAN MODEL DASAR KOMUNIKASI MASSA

Keywords: Role of Opinion Leader, Village Development

SOSIOLOGI KOMUNIKASI. Efek Sosial Komunikasi Massa MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

Dra. Dwi Pangastuti Marhaeni, M.Si

POKOK BAHASAN IV TEORI-TEORI KOMUNIKASI DESKRIPSI SINGKAT

6/13/2012 KOMUNIKASI MASSA (DALAM PERSPEKTIF PSIKOLOGI KOMUNIKASI) SEJARAH SINGKAT ANEKA ALIRAN DALAM PENELITIAN MEDIA MASSA

Teori Komunikasi Massa 2. Komunikasi Massa Universitas Pembangunan Jaya, 2015

Komunikasi Organisasi

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAKSANAAN FUNGSI KEPALA DESA SEBAGAI OPINION LEADER DI DESA PEWUNU KEC. DOLO BARAT KAB. SIGI. Oleh : St.

Sosiologi Komunikasi. Sosiologi Khlalayak. Feni Fasta, SE, M.Si Eka Perwitasari Fauzi, S.Sos, M.Ed KOMUNIKASI. Modul ke: Fakultas

budaya Sosiologi Komunikasi ekonomi

SOSIOLOGI KOMUNIKASI

SOSIOLOGI KOMUNIKASI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Reni Febriyenti, 2015

PROFESSIONAL IMAGE. Corporate Image (Citra Perusahaan) Syerli Haryati, S.S. M.Ikom. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Public Relations

Tipe-tipe komunikasi. Puri Kusuma D.P

Pengantar Ilmu Komunikasi

KOMUNIKASI ORGANISASI Modul ke:

SOSIOLOGI KOMUNIKASI

KOMUNIKASI PEMBANGUNAN

MENUMBUHKEMBANGKAN DAN MENGELOLA KREATIVITAS PENELITIAN

TEORI KOMUNIKASI. Pengertian Teori dan Model Komunikasi. SUGIHANTORO, S.Sos, M.IKom. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. teknologi modern sebagai saluran dalam komunikasi massa. Merupakan salah satu. elemen penting dalam proses komunikasi massa.

KOMUNIKASI PEMASARAN POLITIK

KISI-KISI SOAL UJIAN DASAR-DASAR KOMUNIKASI oleh: Lutfi Afifah dan Amanda Anggraini. (Update 12 Desember 2010)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TEORI KOMUNIKASI Teori KOMUNIKASI MASSA (TEORI Makro)

PROSES EVALUASI PROGRAM MEDIA RELATIONS PADA AKTIVITAS PRESS CONFERENCE DI PT. TELEVISI TRANSFORMASI INDONESIA (TRANS TV)

Komunikasi Politik & Rekrutmen Politik. Pertemuan 11-12

BAB II LANDASAN TEORI PEMBELAJARAN KEMAMPUAN MENULIS DIALOG SEDERHANA MELALUI METODE KONTEKSTUAL

BAB I PENDAHULUAN. Radio merupakan salah satu media informasi sebagai unsur dari proses

Hubungan Terpaan Informasi Politik Partai NasDem di Televisi dan Komunikasi di dalam Kelompok Referensi Terhadap Preferensi Memilih Partai NasDem

Model Komunikasi Dasar-2. Sesi- 5 Pengantar Ilmu Komunikasi Universitas Pembangunan Jaya

BAB VII FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KEINOVATIFAN PETANI DAN LAJU ADOPSI INOVASI

KOMUNIKASI ORGANISASI

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

Bahan ajar handout Komunikasi Politik (pertemuan 4 ) STUDI KOMUNIKASI POLITIK 1 Oleh: Kamaruddin Hasan 2

SOSIOLOGI KOMUNIKASI

TEORI KOMUNIKASI. Komunikasi Massa dan Masyarakat. SUGIHANTORO, S.Sos, M.IKom. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Paska perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

MODEL KOMUNIKASI BHABINKAMTIBMAS DALAM MENJALIN KEMITRAAN KEPADA MASYARAKAT

BAB VI PROSES DIFUSI, KATEGORI ADOPTER DAN LAJU ADOPSI INOVASI SYSTEM OF RICE INTENSIFICATION (SRI) DI DUSUN MUHARA

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

KURIKULUM 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015

Teori Komunikasi. Teori dalam Komunikasi Massa. Shalaty Putri, M.Si. Modul ke: Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi, seperti kebutuhan untuk mengetahui berita tentang dunia fashion,

Materi Bahan Ajar Mata Diklat Etika Publik (Diklat PraJabatan) KOMUNIKASI: ANTARA ETIKA DAN ESTETIKA Oleh: Wardjito Soeharso

Sosiologi Komunikasi. Sosiologi komunikasi dan komunikasi massa. Frenia T.A.D.S.Nababan. Modul ke: Fakultas KOMUNIKASI. Program Studi PUBLIC RELATION

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya bila tidak merasa puas. Kebanyakan dari mereka akan menceritakan

Kepemimpinan Opini & Jaringan Difusi

PENGANTAR PEMASARAN PERIKLANAN MARKETING COMMUNICATION

Komunikasi dan Masalah Sosial

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia untuk

DARI AGENDA MEDIA HINGGA AGENDA KEBIJAKAN (Catatan atas Kemampuan Media) Oleh Yoseph Andreas Gual

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. elektronik dan internet. Persaingan dalam dunia usaha semakin ketat, terlebih dengan

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Fokus Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penenlitian.. 7

TINJAUAN PUSTAKA. Komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pesan dari satu pihak

BAB IV ANALISIS DATA. eksistensinya ditengah industri penyiaran televisi. Wawancara pun dilakukan

dari komunikasi massa dalam kehidupan masyarakat. Berikutnya pada Modul 5 dibahas materi tentang komunikasi personal. Di dalamnya secara mendetail

Pokok Bahasan : - Perkembangan Teknologi Informasi - WELCOME. Kursus Online - Pertemuan 4 - Join : Follow

orang yang bercakap-cakap dengan memperhatikan keterampilan berkomunikasi yaitu dalam bercakap-cakap siswa menggunakan kata-kata

Merancang Strategi Komunikasi Memenangkan Pemilih Dan Kelompok - edit

PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI. Modul ke: 14FIKOM KOMUNIKASI ORGANISASI. Fakultas REDDY ANGGARA. Program Studi MARCOMM

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Starata 1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tanpa adanya sebuah struktur organisasi maka suatu lembaga tersebut tidak

PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah kelompok Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Ilmu Pengetahuan

Sosiologi Komunikasi. Teori Peniruan dari Media Massa. Frenia T.A.D.S.Nababan. Modul ke: Fakultas KOMUNIKASI

Kata kunci: Perspektif Komunikasi Pembangunan

TINJAUAN PUSTAKA Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. baru memusatkan perhatianya kepada investasi sumber daya manusia yang dapat

Wulansari Budiastuti, S.T., M.Si.

BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. telah disajikan dalam bab terdahulu, dapat ditarik kesimpulan

Produksi Media PR Cetak

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia sangat penting untuk dipelajari. adanya gagasan atau sesuatu yang hendak dikomunikasikan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Bagi manusia bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting.

2015 HUBUNGAN ANTARA SIKAP TERHADAP KAMPANYE DI MEDIA MASSA DENGAN PARTISIPASI POLITIK PADA MAHASISWA DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Praktikum Perilaku Konsumen

Produksi Iklan Multimedia dan Interaktif

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

TEORI KOMUNIKASI MASSA. Yunita Martha Irine Indriany Rovita S Nuri Anzani Dewi Rakhmawati

Salah satu bekal yang berguna bagi usaha memasyarakatkan inovasi atau ide-ide baru adalah pemahaman yang mendalam mengenai bagaimana inovasi tersebut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Promosi Kesehatan

Transkripsi:

Modul ke: Opinion Leader Fakultas ILKOM Desiana E. Pramesti, M.Si. Program Studi Periklanan www.mercubuana.ac.id

Abstract Opinion leader atau pemimpin opini sebagai pihak-pihak yang memiliki peran besar dalam sistem komunikasi di dalam masyarakat pedesaan dan perkotaan. Kontribusinya relatif dominan dalam mentransformasikan pesan-pesan pembangunan dari lembaga media kepada anggota-anggota sistem sosial.

Pendahuluan

Opinion Leader Seorang opinion leader, keberadaannya dapat dijumpai dalam konteks komunikasi antarpersonal, komunikasi kelompok, komunikasi organisasi, maupun komunikasi massa. Opinion leader (pemimpin opini) merupakan individu yang memiliki pengetahuan dan diserahi kepercayaan oleh masyarakat yang mana melalui kontak sehari-hari dalam lingkup kelompok primer, individu ini dapat mempengaruhi, membentuk pendapat, dan mengambil keputusan bagi kepentingan orang banyak (Black dan Haroldsen, Taksonomi Konsep Komunikasi, 2005:154). Dalam level komunikasi massa, posisi opinion leader dapat ditemukan dalam kehidupan masyarakat pedesaan maupun masyarakat perkotaan. Besar dan kecilnya peranan opinion leader dapat berbeda-beda dalam kehidupan masyarakat lokal ataupun masyarakat yang kosmopolit, sekalipun fungsi utamanya tetap sama yaitu berperan sebagai agen yang dipercaya dapat membentuk opini masyarakat.

(1) Karakteristik Opinon Leader Umumnya masyarakat mengakui seseorang dapat berperan selaku opinion leader ketika dimilikinya ciri-ciri sebagai berikut : (1). Strata pendidikan formal di atas kualifikasi anggota masyarakat lain (2). Status ekonomi di atas rata-rata (3). Memiliki inovasi tinggi dalam mengadopsi pengetahuan (4). Menguasai media (5). Memiliki kemampuan berempati (5). Memiliki kepekaan kosmpolit (Nurudin, Sistem Komunikasi Indonesia, 2010)

Ciri-ciri pemuka pendapat lainnya, yaitu (1). Social perception, memiliki ketajaman dalam menangkap permasalahan (2). Ability in abstract thinking, memiliki kecakapan dalam mengabstraksi permasalahan (3). Emotional stability, memiliki kesetabilan dalam menghadapi permasalahan (Floyd Runch dalam Selamet Santoso, 1992)

(2) Opinion Leader dalam Arus Informasi Opinion Leader dan Kelompok Sosial Setiap orang umumnya menjadi anggota dari kelompok sosial formal (sekolah, universitas, kantor atau perusahaan) dan kelompok sosial informal (kelompok teman sebaya, kelompok tetangga, kelompok dari lulusan sekolah yang sama, anggota kelompok dari kampung halaman yang sama). Setiap jenis kelompok sosial ini memiliki pemuka pendapat atau opinion leader-nya sendiri

Opinion Leader dan Komunikasi Massa Baik dalam lingkup masyarakat pedesaan maupun perkotaan, seseorang dengan status opinion leader berperan penting dalam aktifitas pengolahan informasi menjadi pesan Aktifitas penyampaian pesan ini berlangsung di dalam kelompokkelompok sosial dengan opinion leader selaku pemimpin opini bagi anggota kelompoknya. Peranan pemuka pendapat dalam konteks demikian adalah bertugas selaku agen yang memformulasikan informasi hingga layak untuk dijadikan pesan yang dapat dikonsumsi anggota sistem sosialnya. Sebab, tidak semua informasi yang disampaikan melalui media komunikasi massa dapat sepenuhnya mencapai sasaran

Model-Model Aliran Komunikasi Model komunikasi merupakan konsep yang digunakan untuk menggambarkan alir pesan komunikasi berlangsung dari media kepada khalayak. Model komunikasi, membantu kita untuk memahami proses aliran pesan-pesan komunikasi massa sejak disebarluaskan melalui media massa hingga diperolehnya tanggapan dari mass audience

(1). Model Jarum Suntik (Hypodermic Needle Model) Model ini dapat kita sebut juga sebagai Model Aliran Satu Tahap (One Step Flow), ketika proses komunikasi berlangsung dari media massa langsung kepada khalayak sebagai audience dari media massa Proses dalam komunikasi aliran satu tahap ini menekankan bahwa setiap informasi dapat mengarahkan pembentukan ideide baru kepada khalayaknya tanpa sempat khalayak mencerna ulang makna informasi yang disampaikan

Model alir satu tahap dianalogikan melalui Model Jarum Injeksi (Hypodermic Needle Model) atau Model Teori Peluru (Bullet Theory). Penjelasannya adalah, pesan-pesan media serupa jarum suntik besar yang memiliki kemampuan sebagai perangsang (stimulus) yang amat besar hingga dihasilkannya tanggapan (respon) yang sama kuatnya, spontan, otomatis atau, pesanpesan media ibarat peluru-peluru dari senapan yang melesat hingga dapat merubuhkan apa saja yang ada di depannya

(2). Model Alir Dua Tahap (Two-Step Flow Model) Berpijak pada kenyataan di lapangan bahwa massa tidak sepenuhnya menerima pesan media sesuai dengan harapan institusi media, memunculkan penjelasan konseptual berupa Model Alir Dua Tahap untuk menjawab masalah mengapa pesan-pesan media tidak seluruhnya mencapai sasaran mass audience secara langsung.

Konsep ini menerangkan terdapat dua tahapan proses penyampaian pesan Tahap pertama, media menyampaikan pesan-pesannya kepada orang-orang tertentu di antara anggota dari suatu sistem sosial. Orang-orang ini dapat kita sebut sebagai opinion leader yang berfungsi sebagai pentapis informasi sesuai kepentingan anggotanya Tahap kedua, melalui pemimpin opini seluruh pesan yang telah dikelola lantas disebarkan mencapai seluruh anggota kelompoknya

(3). Model Alir Satu Tahap (One-Step Flow Model) Konsep ini menjelaskan, audience berkomunikasi secara langsung melalui berbagai saluran-saluran komunikasi massa tanpa melibatkan peranan opinion leader. Perlu dipahami bahwa Model Alir Satu Tahap merupakan konsep yang muncul sebagai hasil pemurnian dari Model Jarum Suntik sekaligus revisi dari Model Alir Dua Tahap. Mari kita simak uraian berikut ini : Model Alir Satu Tahap menjelaskan jika media massa bukanlah allpowerful atau tidak semua media massa memiliki kekuatan yang sama dalam mempengaruhi kesadaran massa. Bahwa audience memiliki kemampuan melakukan proses seleksi penyaringan terhadap pesan media sehingga turut mempengaruhi dampak pesan. Model ini menjelaskan bahwa dampak yang ditimbulkan dari pesan terhadap khalayak dapat berbeda-beda sekalipun isi pesannya sama (Lihat, Wiryanto, 2003:126)

(4). Model Alir Banyak-Tahap (Multi-Step Flow Model) Konsep terakhir ini merupakan penjelasan yang menerangkan realita komunikasi massa dapat berlangsung melalui lebih dari satu aliran. Pada kenyataannya, sebaran informasi dapat menjadi pesan bermakna melalui proses interaksi yang sangat kompleks Dikatakan kalau pesan-pesan media dapat diterima secara langsung oleh setiap orang atau, pesan dapat dikomunikasikan secara berantai melalui opinion leader lantas diteruskan kepada satu anggota kepada anggota lainnya

(3) Opinion Leader dan Model Alir Dua Tahap Model Komunikasi berupa Two-Step Flow Model dapat kita pergunakan sebagai peralatan konseptual untuk memahami posisi pemimpin opini di tengah-tengah masyarakat. Peranan opinion leader kedudukannya relevan diakui dapat mempengaruhi masyarakatnya untuk berperan aktif dalam kehidupan sosial atau berpartisipasi dalam pembangunan

Media massa dapat mengambil peranan dalam mendukung perubahan sosial budaya masyarakatnya dalam rangka pembangunan nasional, di mana peran media dapat digambarkan sebagai : (1). Penyampai informasi pembangunan nasional kepada masyarakat, dalam rangka mendukung perubahan cara pandang, kesempatan, dan membangkitkan aspirasi nasional (2). Pembuat keputusan. Peran media sebagai agen penunjang bagi kelompok-kelompok sosial dalam mendiskusikan problem sosial dan mempublikasikan rumusan permasalahan. (3). Sebagai pendidik. Media menyediakan ragam sumber informasi yang dapat memperluas cakrawala pandang masyarakat tentang kehidupan (Schramm, 1964 dalam Nasution, 2007:101)

Kontribusi Model Alir Dua Tahap Kelebihan komunikasi arus dua tahap dalam proses pembangunan nasional dijabarkan sebagai berikut (1). Hubungan antara komunikasi massa dengan komunikasi antarpersonal atau saluran media massa dan saluran antar peribadi, dapat dijelaskan sebagaimana analogi sistem organis tubuh. Bahwa individu dan media massa sebagai bagian dari sistem sosial. Setiap gagasan yang disampaikan lembaga media selaku agen pembangunan akan diinteraksikan sesama anggota masyarakat. Melalui medium komunikasi antarpersonal, setiap orang dapat mengkomunikasi isi pesan merujuk pada makna kontekstual kepentingannya. (2). Dalam situasi menemukan makna informasi, setiap anggota memerlukan kehadiran pemuka pendapat yang secara bersama-sama dapat merumuskan informasi menjadi pesan yang dapat dipergunakan bersama-sama

Terima Kasih