Tabel 1 Sudut terjadinya jarak terdekat dan terjauh pada berbagai kombinasi pemilihan arah acuan 0 o dan arah rotasi HASIL DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
Abdul Aziz Nurussadad 1, Made Sumertajaya 2, Ahmad Ansori Mattjik 2 1 Mahasiswa Departemen Statistika, FMIPA IPB 2 Departemen Statistika, FMIPA-IPB

Forum Statistika dan Komputasi, April 2011 p : ISSN :

ARAH ROTASI PADA ANALISIS KORELASI DAN REGRESI LINIER-SIRKULAR

MATEMATIKA. Sesi TRANSFORMASI 2 CONTOH SOAL A. ROTASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembahasan pada bab selanjutnya. Pembahasan teori meliputi pengertian data

BAB I PENDAHULUAN. Analisis regresi merupakan sebuah alat statistik yang memberi penjelasan

TINJAUAN PUSTAKA. (statistik) dinamakan galat baku statistik, yang dinotasikan dengan

LEMBAR AKTIVITAS SISWA RUMUS TRIGONOMETRI

Trigonometri. Trigonometri

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis Korelasi adalah metode statstika yang digunakan untuk menentukan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. pengukuran terhadap data yang bersatuan waktu atau derajat arah yang nilainilainya

BAB 2 LANDASAN TEORI

Trigonometri - IPA. Tahun 2005

Jika t = π, maka P setengah C P(x,y) jalan mengelilingi ligkaran, t y. P(-1,0). t = 3/2π, maka P(0,-1) t>2π, perlu lebih 1 putaran t<2π, maka = t

Dimana : a = konstanta b = koefisien regresi Y = Variabel dependen ( variabel tak bebas ) X = Variabel independen ( variabel bebas ) Untuk mencari rum

PERSIAPAN TES SKL KELAS X, MATEMATIKA IPS Page 1

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Data merupakan bentuk jamak dari datum. Data merupakan sekumpulan

Resume Regresi Linear dan Korelasi

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel

Regresi Linier Sederhana dan Korelasi. Pertemuan ke 4

III. METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. berkenaan dengan studi ketergantungan dari suatu varibel yaitu variabel tak bebas (dependent

BAB 2 LANDASAN TEORI

Ukuran Sudut. Perbandingan trigonometri. 1 putaran = 360 derajat (360 ) = 2π radian. Catatan:

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis regresi (regression analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun

TRIGONOMETRI 1. E. Grafik Fungsi Trigonometri 11/13/ Peta Konsep. E. Grafik Fungsi Trigonometri

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Regresi pertama kali digunakan sebagi konsep statistika pada tahun 1877 oleh sir Francis Galton.

BAB II METODE ANALISIS DATA. memerlukan lebih dari satu variabel dalam membentuk suatu model regresi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. 1. Analisis regresi linier sederhana 2. Analisis regresi linier berganda. Universitas Sumatera Utara

pendekatan dalam penelitian ini dinilai cukup beralasan.

BAB 2 LANDASAN TEORI

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah regresi pertama kali digunakan oleh Francis Galton. Dalam papernya yang

TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1 Diagram kotak garis

MA5283 STATISTIKA Bab 7 Analisis Regresi

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 3 MODEL FUNGSI TRANSFER MULTIVARIAT

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. penjelasan tentang pola hubungan (model) antara dua variabel atau lebih.. Dalam

Statistik merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang paling banyak

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

Ringkasan Materi Kuliah Bab II FUNGSI

BAB 2 LANDASAN TEORI. 1. Analisis Korelasi adalah metode statstika yang digunakan untuk menentukan

MATEMATIKA WAJIB MATERI DAN PENJELASAN TENTANG TRIGONOMETRI

FUNGSI dan LIMIT. 1.1 Fungsi dan Grafiknya

BAB 2 LANDASAN TEORI. 1. Analisis korelasi adalah metode statistika yang digunakan untuk menentukan

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di kawasan wisata Puncak Bogor, Provinsi Jawa

TINJAUAN PUSTAKA. Analisis regresi adalah suatu metode analisis data yang menggambarkan

SOAL DAN PEMBAHASAN TRIGONOMETRI SUDUT BERELASI KUADRAN I

BAB II LANDASAN TEORI. : Ukuran sampel telah memenuhi syarat. : Ukuran sampel belum memenuhi syarat

LEMBAR AKTIVITAS SISWA RUMUS TRIGONOMETRI

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel

Jika resultan dari gaya-gaya yang bekerja pada sebuah benda sama dengan nol

Vektor. Vektor memiliki besaran dan arah. Beberapa besaran fisika yang dinyatakan dengan vektor seperti : perpindahan, kecepatan dan percepatan.

TINJAUAN PUSTAKA. Hujan dan Curah Hujan

Diferensial Vektor. (Pertemuan III) Dr. AZ Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

BAB 2 LANDASAN TEORI. digunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir Francis Galton. Dia

HASIL DAN PEMBAHASAN Model Regresi Poisson

III HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebijakan pemerintah dapat diambil secara tepat apabila berdasar pada informasi

BAB 2. Istilah regresi pertama kali diperkenalkan oleh Francis Galton. Menurut Galton,

TINJAUAN PUSTAKA. Model Regresi Linier Ganda

BAB 2 LANDASAN TEORI

TINJAUAN PUSTAKA Analisis Biplot Biasa

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. bebas X yang dihubungkan dengan satu peubah tak bebas Y.

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel

BAB I PENDAHULUAN. dependen disebut dengan regresi linear sederhana, sedangkan model regresi linear

BAB III METODE PENELITIAN

Regresi Linier Berganda

Matematika EBTANAS Tahun 1991

MODUL REGRESI LINIER SEDERHANA

IV HASIL DAN PEMBAHASAN

MODEL-MODEL LEBIH RUMIT

PREDIKSI UN 2015 MATEMATIKA IPA Soal D:

SOAL DAN PEMBAHASAN UJIAN NASIONAL SMA/MA IPA TAHUN PELAJARAN 2007/2008

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Mu amalat Indonesia yang berlokasi di Jl.Letjend S Parman no.54 Slipi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. September). Data yang dikumpulkan berupa data jasa pelayanan pelabuhan, yaitu

MODUL 1. Teori Bilangan MATERI PENYEGARAN KALKULUS

Operasi Eliminasi Gauss. Eliminasi Gauss adalah suatu cara mengoperasikan nilai-nilai di dalam

III. METODE PENELITIAN

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral

SISTEM KOORDINAT SISTEM TRANSFORMASI KOORDINAT RG091521

BAB 2 LANDASAN TEORI. regresi adalah sebuah teknik statistik untuk membuat model dan menyelediki

DAFTAR ISI ABSTRAK.. KATA PENGANTAR. DAFTAR GAMBAR...

KINEMATIKA GERAK 1 PERSAMAAN GERAK

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator penting

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. Regresi pertama kali dipergunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir francis

STK 511 Analisis statistika. Materi 7 Analisis Korelasi dan Regresi

M A T R I K S 4. C. Penerapan Matriks pada Transformasi 11/21/2015. Peta Konsep. C. Penerapan Matriks pada Transformasi. (1) Pergeseran (Translasi)

BAB 2 LANDASAN TEORI. pertama digunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir Francis

Transkripsi:

sudut pada langkah sehingga diperoleh (α i, x i ).. Mentransformasi x i ke jarak sebenarnya melalui informasi jarak pada peta.. Melakukan analisis korelasi linier sirkular antara x dan α untuk masingmasing pasangan x dan α.. Melakukan analisis regresi linier sirkular dengan x sebagai peubah respon dan α sebagai peubah penjelas untuk masing-masing pasangan x dan α. 7. Melakukan langkah,,, tapi dengan pemilihan arah acuan mulai dari A sampai dengan A9. 8. Melakukan analisis regresi linier sirkular terhadap parameter b dan b yang didapat dari langkah 7. HASIL DAN PEMBAHASAN Eksplorasi Data KRB III ke Solfatara (km) 9 8 7 Gambar Diagram pencar antara arah dan jarak dengan arah acuan A dan arah rotasi searah jarum. Gambar adalah diagram pencar antara jarak terdekat antara KRB III dan solfatara terhadap arah dimana arah o -nya adalah arah utara (A) dan searah jarum. Secara keseluruhan, jarak terdekat KRB III dari titik pusat yang dipilih (Solfatara) adalah sejauh, km pada arah o dengan putaran searah jarum dari utara. Sedangkan jarak terjauh KRB III adalah sejauh,88 km pada arah 9 o dengan putaran searah jarum dari utara (A). terdekat dan terjauh tetap sama, yaitu, km dan,88 km untuk semua kombinasi antara pemilihan arah acuan o dan arah rotasi. Namun, tentu saja untuk arah, dalam derajat, terjadinya jarak terjauh berbeda-beda sesuai dengan kombinasi yang dipilih. Misalkan untuk timur laut (A) dengan arah rotasi ke kanan, maka karena arah o bergeser sejauh o maka untuk jarak terdekat antara KRB III dan Solfatara adalah di arah (-) o = o sementara untuk jarak terjauh terjadi di (9-) o = o. Sedangkan untuk arah rotasi berlawanan arah jarum, jarak terdekat KRB III dari titik pusat yang dipilih (Solfatara) pada arah acuan o di arah utara terjadi pada sudut (- ) o = o dan jarak terjauh KRB III terjadi pada arah 9 o. Untuk lebih lengkapnya untuk pergeseran jarak terdekat dan jarak terjauh antara KRB III dan titik pusat yang dipilih (Solfatara) berdasarkan pemilihan arah o dan arah rotasi dapat dilihat pada Tabel. Tabel Sudut terjadinya jarak terdekat dan terjauh pada berbagai kombinasi pemilihan arah acuan o dan arah rotasi Posisi KRB III- Arah Rotasi arah Solfatara acuan o terdekat Terjauh A o 9 o Searah jarum arah jarum A o = o o A9 o 79 o A 7 o o A8 o 9 o A 8 o o A7 o 9 o A 9 o o A o 9 o A o = o o A9 o 8 o A 9 o o A8 o o A 8 o o A7 o o A 7 o o Selisih sudut diantara jarak terdekat dan terjauh adalah o dan o. Namun menurut Jamalada dan SenGupta (), jarak antara dua sudut didefinisikan sebagai jarak terkecil diantara keduanya, maka selisih sudut diantara jarak terdekat dan jarak terjauh adalah sejauh o. Analisis Korelasi Analisis korelasi linier Korelasi linier yang digunakan adalah korelasi pearson yang mencari hubungan antara dua peubah yang sama-sama linier, sehingga dalam kasus ini peubah arah dianggap memiliki tipe data linier.

Tabel Korelasi linier antara arah dan jarak pada berbagai kombinasi arah rotasi dan pemilihan arah acuan o Arah acuan o Searah jarum arah jarum A, -, A -,7,7 A9 -,, A -,7,7 A8 -,, A -,, A7, -, A,7 -,7 Nilai korelasi linier antara pasangan yang searah jarum dan berlawanan arah jarum memiliki nilai yang berbeda hanya pada tanda namun selalu memiliki besaran korelasi yang sama. Korelasi terkuat terjadi terjadi pada korelasi antara jarak dengan arah dengan A, yaitu sebesar,7 untuk pemilihan arah rotasi searah jarum dan sebesar -,7 untuk pemilihan arah rotasi berlawanan dengan arah rotasi jarum. Sedangkan korelasi terlemah antara jarak dengan arah terjadi pada A, yaitu sebesar -,7 untuk pemilihan arah rotasi searah jarum dan sebesar,7 untuk pemilihan arah rotasi berlawanan arah rotasi jarum. Hal ini menunjukkan bahwa perbedaan arah acuan o akan menyebabkan perbedaan nilai korelasi dalam analisis korelasi linier. Sedangkan perbedaan arah rotasi akan menyebabkan perbedaan arah korelasi apakah korelasi antara dua peubah positif atau negatif dalam korelasi linier. Analisis korelasi linier sirkular Rumus korelasi yang digunakan dalam penelitian ini sesuai dengan Mardia (97) yang menggunakan rumus korelasi berganda yang menghitung korelasi antara jarak terhadap nilai cos dari αrah dan nilai sin dari αrah. Hasil dari analisis korelasi menunjukkan bahwa nilai korelasi linier sirkular sama untuk semua kombinasi baik untuk yang searah jarum maupun berlawan arah jarum untuk semua kemungkinan arah acuan o yaitu sebesar,899. Hal ini menunjukkan bahwa arah acuan o dan arah rotasi tidak mempengaruhi nilai korelasi antara arah dan jarak dalam analisis korelasi linier sirkular. Keunikan lain dari nilai korelasi linier sirkular adalah nilai korelasi tetap sama walaupun arah rotasi dibalik, yang hal ini berbeda dengan hasil korelasi linier yang ketika dibalik terjadi perubahan tanda. Hal ini disebabkan karena korelasi linier sirkular tidak mengenal adanya nilai korelasi yang negatif. Analisis Regresi Analisis regresi linier Analisis Regresi Linier Sederhana dilakukan untuk melihat pengaruh pemilihan arah acuan o dan arah rotasi terhadap hasil dari regresi linier. - 9 8 7 - Arah ( o ) (km) Gambar Plot jarak, nilai dugaan dan sisaan pada regresi linier dengan arah acuan A dan arah rotasi searah jarum. Dalam analisis regresi linier untuk data sirkular, tampak bahwa sebaran sisaan sama dengan sebaran nilai jarak, namun juga dapat dilihat bahwa nilai sisaan cenderung besar. Tabel Hasil Pendugaan Parameter Regresi pada berbagai kombinasi arah rotasi dan pemilihan arah acuan o Arah Rotasi Searah jarum arah jarum Penduga Parameter Arah o b b A,, A,9 -, A9 7,7 -, A 9,7 -, A8 7, -, A, -, A7,, A,9, A,, A,9 -, A9 7,7 -, A 9,7 -, A8 7, -, A, -, A7,, A,9,

Nilai dugaan parameter b cenderung sangat kecil untuk semua kombinasi antara arah o dan arah rotasi yang ada, hal ini menunjukkan bahwa perubahan arah cenderung tidak berpengaruh banyak pada hasil dugaan nilai jarak. Pada Tabel, tampak bahwa parameter regresi yang terbentuk sama sekali tidak dipengaruhi oleh pemilihan arah rotasi namun dipengaruhi oleh pemilihan arah o. Hal ini dapat juga dilihat pada Tabel, dari nilai b dan b pada titik arah mata angin sama dengan pasangannya yang berbeda arah rotasinya. Tabel Nilai koefisien determinasi pada berbagai kombinasi arah rotasi dan pemilihan arah acuan o pada analisis regresi linier Arah Rotasi Arah o Koefisien Determinasi Searah jarum arah jarum A,8 A, A9,88 A, A8,8 A, A7, A, A,8 A, A9,88 A, A8,8 A, A7, A, Nilai koefisien determinasi terbesar terjadi pada A yaitu sebesar, baik untuk yang arah rotasinya searah jarum maupun yang berlawanan arah jarum, sedangkan nilai koefisien determinasi terkecil terjadi pada A yaitu sebesar, baik untuk yang arah rotasinya searah jarum maupun yang berlawanan dengan arah jarum. Pemilihan arah rotasi tidak berpengaruh pada nilai koefisien determinasi. Hal ini dapat dilihat dari nilai koefisien determinasi yang sama pada titik arah mata angin yang sama dengan pasangannya yang berbeda arah rotasinya. Untuk statistik lima serangkai dari sisaan untuk masing-masing model yang terdiri dari nilai minimum, quartil, median, quartil dan nilai maksimum (Lampiran ), karena dugaan parameter regresinya sama untuk titik arah mata angin yang sama dengan pasangannya yang berbeda arah rotasinya maka statistik lima serangkai dari titik arah mata angin akan selalu sama dengan pasangannya yang berbeda arah rotasinya. Analisis regresi linier sirkular Analisis Regresi Linier Sirkular dengan jarak sebagai peubah respon dan arah sebagai peubah penjelas. (km) 9 8 7 Arah (o) Gambar Plot jarak, nilai dugaan dan sisaan pada regresi linier sirkular dengan arah acuan A dan arah rotasi searah jarum. Berbeda halnya dengan regresi linier, nilai dugaan dari regresi linier sirkular tidak berupa garis lurus, hal ini juga menyebabkan sebaran sisaan tidak sama dengan sebaran dari nilai amatan (jarak) seperti tampak pada Gambar. Arah ditransformasi ke linier melalui fungsi cosinus dan sinus kemudian dilakukan analisis regresi berganda dengan jarak sebagai peubah respon, dan sebagai peubah penjelas digunakan cosinus (αrah) dan sinus (αrah). Sehingga didapat persamaan regresi sebagai berikut jarak = b + b cos(αrah) + b sin (αrah) Hasil yang dilihat dari analisis regresi linier sirkular ini adalah koefisien determinasi, statistik lima serangkai dari sisaan, dan dugaan parameter.

- - - - - Gambar Plot dugaan parameter berdasarkan arah acuan o pada arah rotasi searah jarum. Tampak pada Gambar bahwa dugaan parameter untuk β cenderung turun dari A kemudian naik ketika pada A sampai A, kemudian terus turun. Sementara itu dugaan untuk parameter β memiliki titik terendah ketika pada arah A kemudian terus naik dan mencapai titik puncak pada arah A kemudian terus turun sampai kembali ke titik terendah pada arah A. Sementara itu dugaan parameter untuk β memiliki nilai yang konstan yaitu sebesar, tidak bergantung pada dimana arah o terletak atau tidak dipengaruhi oleh pemilihan arah acuan o. - - - - -. -.78 -. -. -.8.8.8.78.78... -. -. 9 8 7 -.78 -.. -.8 Posisi Arah Acuan o ( ).78 -..8..78..8 -.. -.78 -.78 -. -.8. -. 9 8 7 Posisi Arah Acuan o ( ) -.78 -.8. Gambar Plot dugaan parameter berdasarkan arah acuan o pada arah rotasi berlawanan arah jarum. Tampak pada Gambar, bahwa pendugaan parameter sama sekali tidak dipengaruhi oleh arah rotasi. Sehingga secara keseluruhan didapatkan bahwa hasil pendugaan parameter tidak dipengaruhi oleh arah rotasi melainkan pemilihan arah o. Nilai koefisien determinasi dari semua persamaan regresi yang dilakukan analisis menunjukkan nilai yang sama, yaitu.88, sesuai dengan hasil korelasi berganda yang sama. b b b b b b -.78 -. Sementara itu, untuk statistik lima serangkai (Lampiran ) dari sisaan seluruh model yang dilakukan analisis, memiliki nilai yang sama walaupun arah acuan dan arah rotasinya berbeda. Hal itu berlaku baik untuk nilai minimum, quartil, median, quartil maupun nilai maksimum antar model yang diuji. Perubahan Nilai Parameter Regresi Linier Sirkular Menurut Pemilihan Arah Acuan o Dari pembahasan sebelumnya diketahui bahwa nilai dugaan parameter regresi linier sirkular tidak dipengaruhi oleh arah rotasi. sehingga dalam melihat perubahan nilai dugaan parameter regresi linier sirkular hanya didasarkan pada perubahan pemilihan arah acuan o dari A sampai A9 ( persamaan regresi). - - - - Gambar Plot perubahan nilai dugaan parameter regresi linier sirkular menurut pemilihan titik acuan o. Tabel Hasil pemodelan terhadap parameter regresi linier sirkular. Parameter 9 87 Model Model minimum -,8E- -,E- quartil -,8E- -,8E- median,8e-7 -,E-7 quartil,7e-,99e- maksimum.8e- 9,8E- a -,E-7,E-7 a -,78 -, a -,,78 Koefisien Determinasi Model : b = a + a cos (acuan) + a sin (acuan) Model : b = a + a cos (acuan) + a sin (acuan) Dari Gambar dan Tabel, tampak bahwa analisis regresi linier sirkular antara dugaan parameter dan arah acuan membentuk suatu b b b

persamaan dengan koefisien determinasi sama dengan dan nilai sisaan yang mendekati nol. Dapat pula terlihat bahwa plot di atas membentuk suatu kurva sinus yang sempurna. Hal ini dapat dijelaskan melalui sifat trigonometri, ketika dipilih acuan berupa sudut α, maka model regresi linier sirkular adalah jarak = b + b cos(α) + b sin(α) + ε ketika arah acuan α ini digeser sejauh β ke kanan pada regresi linier sirkular dengan arah rotasi searah jarum, maka persamaan tersebut berubah menjadi jarak=b +b cos(α+β)+b sin(α+β) + ε dengan rumus penjumlahan dua sudut trigonometri maka didapat model regresi linier sirkular sebagai berikut jarak= b +[b cos(β)+b sin(β)]cos(α)+[b cos(β)- b sin(β)]sin(α)+ε dapat terlihat dengan jelas bahwa perubahan arah acuan sejauh β hanya akan merubah konstanta parameternya saja. Namun perlu diingat, dugaan parameter masih mengandung komponen trigonometri, yang mana hal ini menyebabkan plot dari dugaan parameter model membentuk kurva sinus sempurna. Berdasarkan persamaan yang ditunjukkan oleh Jammaladaka dan SenGupta () maka persamaan regresi di atas bisa dirubah dalam bentuk lain yaitu menjadi cos, secara umum persamaan regresi dari kawasan rawan bencana III Gunung Api Merapi memiliki persamaan sebagai berikut,,87 cos, dan perbedaan hanya pada acrophasenya saja yang terus bergeser seiring pergeseran titik acuan o yang dipilih. Sehingga pada akhirnya memudahkan interpretasi persamaan regresi linier sirkular untuk kawasan rawan bencana III Gunung Api Merapi, yaitu semakin besar nilai cos dari sudut minus acrophase maka akan semakin jauh jarak antara solfatara gunung api merapi dengan jarak terluas kawasan rawan bencana III Gunung Api Merapi begitu pula sebaliknya. Nilai koefisien determinasi yang sama, yaitu sebesar 8,8%, dari seluruh persamaan regresi linier sirkular juga memudahkan interpretasi dari persamaan regresi linier sirkular ini, yaitu 8,8% keragaman dari jarak kawasan rawan bencana III dapat dijelaskan oleh nilai dari cos α dan sin α, sisanya dijelaskan faktor lain diluar model. KESIMPULAN Dalam analisis korelasi linier, perbedaan arah acuan o menyebabkan perbedaan nilai korelasi, sementara perbedaan arah rotasi akan menyebabkan perbedaan arah korelasi dari dua peubah apakah positif atau negatif. Sementara dalam analisis korelasi linier sirkular, perbedaan arah acuan o dan arah rotasi sama sekali tidak mempengaruhi nilai korelasi linier sirkular. Dalam analisis regresi linier, perbedaan arah acuan o akan menyebabkan perbedaan persamaan regresi yang dibentuk, baik dari sisi dugaan parameter, sisaan, maupun koefisien determinasi. Sedangkan perbedaan arah rotasi tidak berpengaruh terhadap persamaan regresi. Semantara itu dalam analisis regresi linear sirkular, perbedaan arah acuan o hanya menimbulkan perbedaan dugaan parameter persamaan regresi linier sirkular, sedangkan koefisien determinasi dan statistik lima serangkai dari sisaan adalah sama. Sedangkan perbedaan arah rotasi tidak berpengaruh terhadap persamaan regresi linier sirkular yang dibentuk. Perbedaan dugaan parameter dalam analisis regresi linier sirkular yang disebabkan perbedaan arah acuan o dengan pola teratur. Hal ini menunjukkan bahwa sebenarnya persamaan regresi linier sirkular itu sama anatar satu dengan yang lainnya. Sehingga pada akhirnya dapat disimpulkan pemilihan arah o dan arah rotasi pada korelasi linier sirkular dan regresi linier sirkular dapat dilakukan secara subyektif karena berbeda halnya dengan analisis linier, analisis data sirkular menghasilkan hasil yang selalu sama yang tidak bergantung pada arah acuan o dan arah rotasi. SARAN Analisis regresi yang dilakukan dalam penelitian ini hanyalah analisis regresi linier sirkular, untuk selanjutnya diharapkan dapat diteruskan untuk analisis regresi linier sirkular, kemudian dengan analisis regresi sirkular sirkular, dan analisis statistika sirkular lainnya. 7