Jaminan Sosial : Jembatan Kesejahteraan AGUS SUSANTO Direktur Utama Jakarta, 31 Januari 2017
KITA SUDAH DI JALUR YANG BENAR MENUJU KESEJAHTERAAN.. Image : https://suarahanura.com 2
DATA DAN FAKTA
EKONOMI BERKEADILAN KEBIJAKAN EKONOMI BERKEADILAN MEMBERIKAN KEADILAN BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA.. Individu atau kelompok atau daerah yang lemah karena keterbatasan aset, akses, kemampuan, diskriminasi.. Diatasi dengan keseimbangan dan kebijakan yang berkeadilan : redistribusi, subsidi, hibah, atau fasilitas. diskriminasi. Image : http://combiboilersleeds.com/ Equality mendapat dan memperoleh perlakuan yang sama Equity mendapat apa yang dibutuhkan agar memperoleh kesempatan untuk memperbaiki kualitas hidup Kebijakan Ekonomi Berkeadilan bertujuan untuk mempertahankan ekonomi berasaskan demokrasi dan berbasis ekonomi pasar yang berkeadilan serta mencegah terjadinya potensi konflik sosial. 4
EKONOMI BERKEADILAN KONFIGURASI KEBIJAKAN EKONOMI BERKEADILAN DI BERBAGAI SEKTOR Source : Kemenko Perekonomian 5
INDONESIA SEMAKIN MENJANJIKAN TIGA TAHUN TERAKHIR, INDONESIA TUMBUH SIGNIFIKAN.. PERTUMBUHAN EKONOMI KEMISKINAN GINI RATIO 4.80 4.80 5.00 5.10 11.40 11.30 10.70 9.50 0.41 0.41 0.39 0.38 2014 2015 2016 2017f 2014 2015 2016 2017f 2014 2015 2016 2017f +1,2% Ekonomi tahun 2016 tumbuh signifikan dan diproyeksi tetap di atas 5% pada 2017. -0,6% Angka kemiskinan tahun 2016 turun dan diproyeksi tetap di bawah 10% pada 2017. -0,2% Kesenjangan tahun 2016 turun signifikan dan diproyeksi 0,38% pada 2017. Source : BPS 6
..meskipun ekonomi tumbuh, namun masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan khususnya di bidang ketenagakerjaan. 7
KEPENDUDUKAN BONUS DEMOGRAFI BELUM DIMANFAATKAN SECARA OPTIMAL.. STRUKTUR KEPENDUDUKAN DARI 2010 HINGGA PROYEKSI 2050 % population aged 65 and older : 5,01% Ages 0 64 : 94,99% % population aged 65 and older : 9,23% Ages 0 64 : 90,77% % population aged 65 and older : 15,78% Ages 0 64 : 84,22% Kita sudah menikmati Bonus Demografi kita nikmati sejak 2012 dan diperkirakan berakhir 2042. Bonus demografi memberi peluang sekaligus risiko. PELUANG Peningkatan penawaran tenaga kerja, peningkatan tabungan, peningkatan modal manusia RISIKO Risiko baru pada peluang dan kesempatan kerja, daya saing dan jaminan sosial Source : Worldbank 8
KEPENDUDUKAN PERBANDINGAN PENDUDUK DI PERKOTAAN DAN PEDESAAN Penduduk di perkotaan dari tahun ke tahun meningkat. Secara nasional komposisi penduduk perkotaan tahun 2025 sebesar 60%. Peningkatan penduduk perkotaan tahun 2025 terbesar di DIY menjadi 78% dari 66,4% pada tahun 2010 dan Jawa Barat 83,1% (tahun 2025) dari 65,7% tahun 2010. Source : BPS 9
KONDISI KETENAGAKERJAAN PERTUMBUHAN EKONOMI TELAH MEMBANTU MENCIPTAKAN KESEMPATAN KERJA, TETAPI MASIH TERDAPAT PENGANGGURAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN.. ANGKATAN KERJA PENGANGGURAN TERBUKA 5.94 6.18 5.61 5.30 2014 2015 2016 2017f Dari 125,4 juta angkatan kerja, hanya 96,4 juta yang benar-benar bekerja, selebihnya bekerja dengan tidak dibayar. Terdapat 5,6% pengangguran terbuka di tahun 2016 dan diproyeksikan 5,3% tahun 2017. KONDISI LAINNYA : Peningkatan pengangguran terutama pada kelompok lulusan sekolah SMK dan SMU, masing-masing 11,19% dan 9,74%. Angkatan kerja didominasi oleh lulusan <SD 46,1% dan SLTP 18,5%. GINI Ratio sebesar 0,39% bukti bahwa belum terdapat pemerataan pendapatan. Source: BPS 10
KONDISI KETENAGAKERJAAN ANGKATAN KERJA DIDOMINASI OLEH LULUSAN SD DAN SLTP Angkatan Kerja Menurut Pendidikan Tahun 2013, angkatan kerja didominasi oleh pendidikan SD ke bawah. Sulit bekerja di sektor yang memiliki nilai tambah tinggi. Untuk sektor formal, umumnya hanya dapat terserap di industri manufaktur yang padat tenaga kerja dan berteknologi rendah. Source: BPS 11
KONDISI KETENAGAKERJAAN DOMINASI TENAGA KERJA MUDA DALAM PASAR TENAGA KERJA 18,000,000 16,000,000 14,000,000 12,000,000 10,000,000 8,000,000 6,000,000 4,000,000 2,000,000 - Total Angkatan kerja Bekerja 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60+ Kelompok Umur (th) Total Angkatan kerja Bekerja Proporsi Tenaga Kerja Bekerja terhadap Angkatan Kerja (%) 15-19 7.424.665 5.174.517 69,69 20-24 12.703.718 10.485.734 82,54 25-29 13.965.087 12.949.359 92,73 30-34 17.039.112 16.424.492 93,39 35-39 14.481.863 14.155.638 97,75 40-44 15.270.955 15.010.358 98,29 45-49 12.485.843 12.285.477 98,40 50-54 10.949.561 10.754.512 98,22 55-59 7.396.670 7.296.823 98,65 60+ 10.155.457 10.091.116 99,37 Sumber: Buku BPS 2015 Proporsi tenaga kerja masih didominasi oleh usia produktif. Namun tenaga kerja, secara umum, masih belum menyiapkan kehidupan masa tuanya dengan baik Source: BPS 12
PERANAN JAMINAN SOSIAL MENDORONG KESEJAHTERAAN
MENGATASI KETIMPANGAN KESEJAHTERAAN ADALAH KESEIMBANGAN ANTARA PEMBANGUNAN SOSIAL DAN KEADILAN SOSIAL. Sistem jaminan sosial nasional bertujuan memberikan jaminan terpenuhinya kebutuhan dasar hidup yang layak bagi seluruh rakyat Indonesia (UU 40/2004 pasal 3). Pembangunan Sosial Keadilan Sosial To develop and enhance Jaminan Sosial To cure and solve To protect and prevent Disadvanteges of development Perumahan Kesehatan Konflik Keterbelakangan & ketertinggalan Perlindungan Sosial Pendidikan Kompetensi Rendah Tragedi Jaminan Sosial menjadi mekanisme sekaligus sistem penyeimbang antara pembangunan sosial dan keadilan sosial. 14
JAMINAN SOSIAL BUKAN SEKEDAR FUNDAMENTAL HAK ASASI MANUSIA PERAN JAMINAN SOSIAL PENOPANG KESEJAHTERAAN Mengapa Jaminan Sosial sebagai mekanisme dan sistem penopang kesejahteraan : 1 Penopang kemartabatan dan mencegah penderitaan Bagi individu/keluarga, dari detik pertama kehidupan seseorang dari lahir sampai saat-saat terakhir, jaminan sosial memberikan kontribusi untuk menjaga kemartabatan dan mencegah penderitaan. 2 Mendukung stabilitas sosial dan kohesi. Bagi masyarakat, Sistem Jaminan Sosial merupakan elemen tak terpisahkan dari inklusivitas sosial, perdamaian sosial dan keadilan sosial. 3 Stabilitas pembangunan dan pertumbuhan ekonomi Bagi ekonomi, Sistem Jaminan Sosial memberikan kontribusi untuk memastikan stabilitas, kapasitas dan modal manusia yang merupakan prasyarat bagi pembangunan ekonomi dan pertumbuhan. 15
PEKERJA DALAM KESEJAHTERAAN
PEKERJA DALAM KESEJAHTERAAN MAKNA PEKERJA SEBAGAI PENOPANG KEMANDIRIAN DAN KEMARTABATAN Menopang biaya hidup pensiunan selama 21 25 Tahun. Diperkirakan 5 tahun ke depan jumlah pensiunan (umur >56 tahun) sebanyak 28 juta orang. Membantu bertahan hidup bagi 1,9 juta pekerja PHK/tahun selama 6 bulan sampai bekerja kembali. Asumsi KHL 1,8 juta/bulan. Jika masa kepesertaan 10 tahun dapat bertahan selama 12 bulan. Jika masa kepesertaan > 15 tahun dapat bertahan selama 17 Bulan. Membantu 19 ribu ahli waris/tahun bertahan hidup selama 12 bulan apabila kepala keluarga meninggal dunia. Asumsi KHL 1,8 juta/bulan. Kategori meniggal biasa karena sakit. Apabila meninggal karena kecelakaan kerja, maka dapat mempertahankan hidup sampai dengan 48 bulan. 22,6 Juta PEKERJA Terdaftar sebagai peserta jaminan sosial ketenagakerjaan. Membantu biaya pengobatan dan rehabilitasi sebesar 132 juta bagi 1,9 juta pekerja/tahun yang mengalami kecelakaan kerja. Biaya pengobatan dan rehabilitasi untuk pekerja yang mengalami cacat sebagian sebesar 22 juta sampai sembuh. Cacat total sebesar 132 juta sampai sembuh. Sebanyak 182 pekerja cacat akibat kecelakaan kerja telah berhasil kembali bekerja (return to work). Jumlah kasus yang ditangani oleh program JKK Return to Work sebanyak 304 kasus s.d Desember 2016. Sebanyak 10,395 Perusahaan telah berkomitmen mempekerjakan kembali pekerja yang cacat akibat kecelakaan kerja. Menyalurkan beasiswa pendidikan rata-rata per tahun sebanyak 904 anak pekerja dengan total Rp. 10,8 miliar. (Source : diolah dari berbagai sumber) 17
PEKERJA DALAM KESEJAHTERAAN MAKNA PEKERJA SEBAGAI PENOPANG STABILITAS SOSIAL DAN KOHESI Membiayai pembangunan infrasruktur jembatan sepanjang 3.541 meter dan jalan sepanjang 155 km Mendorong pembukaan lapangan pekerjaan bagi petani sebanyak 52,631 hektar serta menyediakan benih sebanyak 93 ribu ton. Memberdayakan masyarakat kurang mampu sebanyak 355 ribu. Mampu mendorong pertumbuhan ekonomi, membuka lapangan pekerjan dan mengentaskan kemiskinan. 450 ribu PEKERJA Mendorong pembangunan manusia dan kualitas hidup yang layak. Membiayai pembangunan sebanyak 16,418 ruangan kelas SD/SMP/SMA. Membuka sebanyak 50 Rumah Sakit dalam setahun. Meningkatkan kompetensi sebanyak 57,896 ribu Guru/Tenaga Pendidik. Menolong perawatan dan persalinan sebanyak 4,2 juta ibu hamil. Asumsi Perhitungan : Persentasi iuran JKK, 9,25% x Upah Rp. 2.000.000 Sehingga iuran 450 ribu pekerja senilai Rp. 1 Triliun (Source : Diolah dari data penggunaan penerimaan negara, Kemenkeu) 18
PRINSIP PENGELOLAAN DANA INVESTASI Prinsip sesuai PP 99 Tahun 2013 jo. PP 55 Tahun 2015 : 1. Mempertimbangkan likuiditas 2. Solvabilitas 3. Kehati-hatian (prudent) 4. Keamanan dana 5. Hasil yang memadai 19
ARAH KEBIJAKAN INVESTASI Pengelolaan Dana Investasi Hasil Optimal dengan Risiko Terukur Katalisator Peningkatan Kepesertaan & Layanan Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional 20
DANA INVESTASI PEKERJA KEKUATAN PEKERJA DALAM MOBILISASI DANA INVESTASI 260.54 T Pertumbuhan dana investasi di kontribusi oleh : Pertumbuhan iuran sebesar 114%. Pertumbuhan hasil investasi sebesar 27,50% Pengelolaan jaminan dan biaya usaha Penerapan prinsip dan strategi investasi Dana Investasi Tahun 2016 sebesar Rp 260,54 triliun meningkat 26,44% dibanding tahun 2015 sebesar Rp 206,05 triliun, dan mencapai 105,69% terhadap RKAT 2016 sebesar Rp 246,52 triliun. (Source : Diolah dari data penggunaan penerimaan negara, Kemenkeu) 21
KONTRIBUSI BPJS KETENAGAKERJAAN DALAM INSTRUMEN INFRASTRUKTUR DANA INVESTASI PEKERJA 0,0065T 0,65 (0,00%) (0,00%) Total Dana : 260,54 Triliun 22
The social security program plays an important part in providing for families, children, and older persons in time of stress (Jhon F. Kennedy) Jembatan Menuju Kesejahteraan Pekerja Terima Kasih Gedung BPJS Ketenagakerjaan Jl. Jend. Gatot Subroto No. 79 Jakarta Selatan 12930 T (021) 520 7797 F (021) 520 2310 www.bpjsketenagakerjaan.go.id https://unsplash.imgix.net/26/city-scape.jpg?q=75&fm=jpg&s=7f3f4c218dc80e2717330526760c938f 23