BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan di kelas VIII-B SMP Negeri 10 Surakarta, yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Kata kunci : Model pembelajaran kooperatif, Make A Match, pretasi belajar.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ARTIKEL PENELITIAN OLEH : MARLINDA SEPTIANGGRAENI NPM : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. yang berjarak kurang lebih 12 kilometer dari ibukota Kabupaten Pringsewu.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. 1. Tempat Penelitian. 2. Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Classroom Action Research. Wardhani, dkk. (2008: 1.4) mengungkapkan

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN MENULIS

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Subyek penelitian ini terfokus pada peserta didik SD Negeri 1 Gedong Tataan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti berlokasi di SMK Negeri 1

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

UPAYA MENINGKATKAN KEBERANIAN BERTANYA DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PENGGOLONGAN HEWAN BERDASARKAN MAKANANNYA DENGAN METODE INDEX CARD MATCH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang cukup besar, dilakukan pengambilan sampel secara random,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

NASKAH JURNAL PUBLIKASI ILMIAH RAHMAWATI HIDAYAH A54B090044

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tahun Pelajaran 2013/2014. Tabel rencana pelaksanaan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

SITI WARTINI, SMA NEGERI 2 CEPU, BLORA, JAWA TENGAH, INDONESIA SITI WARTINI. Publikasi PTK, Telp : ,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

JURNAL PUBLIKASI. Untuk Menenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA PESERTA DIDIK KELAS VI SDN GUMELAR 03 BALUNG. Nanik Sudaryati 24

: SEFRI RAHMA WARDANI K

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan menerapkan model pembelajaran make a match. Elliot (Zainal

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Anak Usia Dini. Disusun Oleh:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Rancangan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut : 1. Tempat Penelitian Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi lokasi penelitian adalah Sekolah Dasar Negeri 57

JURNAL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. teknik analisis data, indikator kinerja, dan prosedur penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Rejosari menggunakan Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian ini

PENERAPAN METODE QUANTUM LEARNING TEKNIK PETA PIKIRAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS X IPS 5 SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (classroom ction research) yang bersifat refleksi dan. Proses Penelitian Tidakan Kelas

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagai persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODEI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Kabupaten Pringsewu. Adapun subjek penelitian adalah siswa kelas VIII.3

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 2011/2012. Waktu penelitian adalah bulan April 2012 sampai dengan. terdiri dari 12 Siswa Laki-Laki dan 17 Siswa Perempuan.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan oleh seorang peneliti yang bertujuan untuk memecahkan suatu

BAB III METODE PENELITIAN. (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendahuluan (Background) Kata kunci: menyimak, pidato, media audiovisual, Student Team Learning

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. September 2015 selama 2 x 30 menit dari pukul sampai dengan 08.30

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI MEMBACA DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK SUBTEMA: KEGIATAN MALAM HARI MELALUI METODE MAKE A MATCH

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: ELA SURYANI A PROGRAM STUDI GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 5 Surakarta, yang beralamat di di Jalan LU.Adisucipto No. 42 Telp.(0271) 713916 Surakarta 57143.Kelas yang akan dijadikan objek penelitian adalah kelas X TM B SMK Negeri 5 Surakarta. Alasan pemilihan SMK Negeri 5 Surakarta sebgai lokasi penelitian adalah karena memang di sekolah tersebut terjadi permasalahan dalam menulis teks anekdot, yaitu rendahnya keaktifan siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia, sehingga menyebabkan rendahnya kemampuan menulis teks anekdot. Penelitian dilaksananakan selama enam bulan, dari bulan Januari sampai dengan Juni. Jadwal kegiatan selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3. Jadwal Kegiatan Penelitian Tahap Persiapan Pelaksanaan Kegiatan 1. Observasi 2. Identifikasi Masalah 3. Penentuan Tindakan 4. Pengajuan Judul 5. Penyusunan Proposal 6. Pembuatan Instrumen 7. Pengajuan izin Penelitian 1. Pelaksanaan Siklus I 2. Pelaksanaan Siklus II 3. Pengumpulan Data 4. Analisis Data Penyelesaian 1. Penyusunan Laporan 2. Ujian dan Revisi 3. Publikasi Jan Feb Mar April Mei Juni 40

41 B. Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan pada siswa kelas X TM B SMK Negeri 5 Surakarta yang berjumlah 30 siswa, dengan keseluruhan siswa yang berjenis kelamin laki-laki. Mereka adalah siswa dengan jurusan Teknik Mesin. Siswa kelas X TM B adalah siswa yang kebanyakan kurang aktif dan cukup banyak yang pendiam. Siswa yang aktif bertanya hanya beberapa saja.mereka juga lebih senang pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran yang santai dan diselingi permainan tanpa meninggalkan materi yang sedang dipelajari. C. Data dan Sumber Data Data pada penelitian ini adalah dokumen dan catatan lapangan hasil observasi. Sementara sumber data yang digali informasinya dalam penelitian ini ada tiga yaitu 1. Pembelajaran menulis teks anekdot di X TM B SMK Negeri 5 Surakarta. 2. Guru bahasa Indonesia kelas X TM B SMK Negeri 5 Surakarta yaitu Drs. Jarot Mardiyanto dan siswa kelas X TM B SMK Negeri 5 Surakarta yaitu:adi Setiawan, Alifatah, Gilang Danur, Hariadi, Fatkhurohman, Kiki Ari, Muhammad Agung, Dwi Nugroho, Guntur Saputra, Harianto, dan Nur Cahyo. 3. Dokumen, meliputi Rencana Pelaksanaa Pembelajaran (RPP), hasil tulisan siswa berupa teks anekdot, lembar observasi, dokumentasi saat pembelajaran teks anekdot, buku bahasa Indonesia, silabus, hasil wawancara. D. Teknik Pengumpulan Data Penulis menggunakan teknik pengumpulan data dengan teknik wawancara, observasi, pemberian tugas atau tes, dan kajian dokumen.wawancara digunakan untuk mengetahui kesulitan atau hambatan yang dialami guru dan siswa. Untuk mengetahui keaktifan siswa menggunakan teknik observasi. Sedangkan untuk

memperoleh data kemampuan menulis menggunakan kajian dokumen.teknikteknik yang digunakan adalah sebagai berikut. 42 1. Observasi Kegiatan observasi meliputi melakukan pencatatan secara sistematik kejadian-kejadian, perilaku, obyek-obyek yang dilihat dan halhal lain yang diperlukan dalam mendukung penelitian yang sedang dilakukan.( Sarwono, 2006: 224). Observasi atau pengamatan dalam penelitian ini dilakukan terhadap pelaksanaan pembelajaran menulis teks anekdot dan keaktifan siswa selama pembelajaran menulis teks anekdot dari pratindakan, siklus I dan siklus II. Observasi pada pratindakan dilaksanakan pada hari kamis, 28 Januari, pukul 12.15 s.d 13.45 WIB. (Lampiran 5, halaman 141).Observasi pada siklus I dilaksanakan selama dua kali. (Lampiran 14, halaman 193) Observasi siklus I pertemuan pertama, dilaksanakan pada hari kamis, 18 Februari, pukul 12.15 s.d 13.45 WIB. Observasi siklus I peretemuan kedua, dilaksanakan pada hari sabtu, 20 Februari, pukul 07.00 s.d 08.30 WIB. Observasi pada siklus II dilakukan selama dua kali yaitu pada hari kamis, 10 maret, pukul 12.15 s.d 13.45 WIB dan pada hari sabtu 12 maret, pukul 07.00 WIB s.d 08.30 WIB. (Lampiran 23, halaman 259) 2. Wawancara Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu (Esterberg dalam Sugiono, 2009:231). Wawawancara digunakan untuk mengumpulkan data apabila peneliti ingin melakukan penyelidikan mengenai hal yang akan diteliti ataupun mengenai hal-hal yang didapat dari responden secara lebih mendalam.

43 Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini dilakukan dengan guru dan beberapa siswa. Wawancara dengan guru dilakukan dengan Drs. Jarot Mardiyanto pada saat pratindakan, setelah siklus I dan setelah siklus II. Wawancara dengan guru saat pratindakan dilakukan pada hari selasa, 26 Januari, pukul 10.15 WIB (Lampiran 7, halaman 151). Wawancara dengan guru setelah siklus I dilakukan pada hari selasa, 23 Februari, pukul 10.15 WIB (Lampiran 16, halaman 204). Wawancara dengan guru setelah siklus II dilakukan pada hari selasa, 26 Maret, pukul 08.30 WIB (Lampiran 25, halaman 270). Wawancara dengan siswa dilaksanakan sebanyak 3 kali yaitu pada pratindakan, setelah siklus I dan setelah siklus II. Pada pratindakan wawancara dilakukan dengan Adi Setiawan, Aliffatah, Gilang Danur, dan Hariadi, pada hari rabu, 27 Januari, pukul 10.15 WIB (Lampiran 6, halaman 145). Setelah siklus I wawancara dilakukan dengan Fatkhurohman, Muhammad Agung, dan Kiki Ari, pada hari selasa 23 Februari pukul 10.15 WIB (Lampiran 15, halaman 200). Sedangkan setelah siklus II, wawancara dilakukan dengan Harianto, Dwi Nugroho, Guntur Saputra, dan Nur Cahyo Baroto, pada hari sabtu, 26 Maret, pukul 10.15 WIB (Lampiran 24, halaman 265). 3. Pemberian Tugas atau Tes Menurut Nurkancana dan Sumartana dalam Suwandi (2009:39) tes adalah suatu cara untuk melakukan penilaian yang berbentuk tugas-tugas yang harus dikerjakan siswa untuk mendapatkan data tentang nilai dan prestasi siswa tersebut yang dapat dibandingkan dengan yang dicapai kawan-kawannya atau nilai standar yang ditetapkan. Teknik tes digunakan sebagai indikator pencapaian keberhasilan dalam setiap pembelajaran keterampilan menulis teks anekdot. Tes dilakukan sebanyak dua kali menggunakan penilaian tes produk (praktik) dengan mengacu pada lima aspek penilaian, yaitu isi,

44 organisasi isi, kosakata, pengembangan bahasa, dan mekanik. Tes pertama dilakukan pada hari sabtu, 20 Februari di akhir pertemuan kedua siklus I. Tes ini dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menulis teks anekdot setelah dilaksanakan tindakan. Dalam tes ini siswa diminta untuk menulis sebuah teks anekdot sesuai dengan struktur, kaidah kebahasaan dan lima aspek penilaian yang ditentukan yaitu isi, organisasi isi, kosakata, pengembangan bahasa, dan mekanik. Tes kedua dilakukan pada hari sabtu, 12 Maret di akhir pertemuan kedua siklus II. Tes ini dimaksudkan untuk mengetahui peningkatan kemampuan siswa setelah dilaksanakannya tindakan pada siklus II. Dalam tes ini siswa diminta untuk menulis sebuah teks anekdot sesuai dengan struktur, kaidah kebahasaan dan lima aspek penilaian yang ditentukan yaitu isi, organisasi isi, kosakata, pengembangan bahasa, dan mekanik. 4. Kajian Dokumen Menurut Suwandi (2011: 59) kajian dokumen dilakukan terhadap berbagai dokumen atau arsip yang ada seperti kurikulum, RPP guru, buku atau materi pembelajaran, dan arsipnilai yang diberikan oleh guru. Peneliti mengumpulkan data yang mendukung berlangsungnya penelitian antara lain adalah silabus, RPP, hasil tulisan siswa. Selain itu peneliti juga mengambil gambar pada proses pembelajaran menulis teks anekdot.

45 E. Teknik Uji Validitas Data Agar hasil penelitian ini dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, maka peneliti menggunakan teknik-teknik sebagai berikut. 1. Trianggulasi sumber Trianggulasi sumber berarti, untuk mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama (Sugiono, 2009:241). Peneliti menggunakan trianggulasi metode yaitu dengan melakukan wawancara dengan guru yang mengampu mata pelajaran bahasa Indonesia di kelas X TM B SMK Negeri 5 Surakarta dan dengan beberapa siswa X TM B SMK Negeri 5 Surakarta. Trianggulasi ini untuk menguji data keaktifan siswa selama pembelajaran menulis teks anekdot. 2. Trianggulasi Metode Merupakan uji validitas data dengan membandingkan data hasil observasi dengan data di lapangan dan wawancara. Trianggulasi ini dilakukan untuk menguji data keaktifan siswa selama pembelajaran menulis teks anekdot sehingga membandingkan data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan data yang diperoleh saat observasi di lapangan. F. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti adalah sebagai berikut. 1. Data Kualitatif Teknik analisis data yang digunakan untuk data kualitatif adalah teknik analisis kritis. Teknik tersebut mencakup kegiatan untuk mengungkapkan kelemahan dan kelebihan dalam pembelajaran menulis teks anekdot selama penelitian berlangsung. 2. Data Kuantitatif Teknik analisis data yang digunakan untuk data kuantitatif adalah teknik analisis deskriptif untuk membandingkan hasil pembelajaran antarsiklus

G. Indikator Penelitian Untuk mengetahui ketercapaian tujuan penelitian di atas pada siklus terakhir sekurang-kurangnya dapat diketahui melalui indikator keberhasilan penelitian berikut. Aspek yang diukur Keaktifan siswa dalam pembelajaran menulis teks anekdot, dikur berdasarkan: siswa turut serta dalam mengikuti pembelajaran make a match, siswa bertanya kepada siswa lain atau kepada guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapi, siswa berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk menemukan pasangannya, melatih diri dalam memecahkan soal dalam model make a match, dan menerapkan apa yang diperoleh dalam menyelesaikan tugas mengenai teks anekdot. Tabel 4. Indikator Ketercapaian Penelitian Prosentase atau target capaian 75% sebanyak 23 siswa mendapat kategori keaktifan sedang Diamati Cara mengukur pembelajaran menggunakan 46 saat dengan lembar observasi oleh peneliti dan dihitung dari jumlah siswa yang menampakkan keaktifan dengan kriteria sedang di saat pembelajaran menulis teks anekdot. kemampuan menulis teks anekdot yang dengan skor minimal atau nilai minimal 67 yang diukur berdasarkan: isi teks yang dibuat sudah sesuai dengan teks anekdot, organisasi teks sesuai, pemahaman serta pemanfaatan kosakata baik, pengembangan bahasa meningkat, kemampuan mekanik dalam menulis baik. 75% atau sebanyak 23 siswa mencapai nilai 67 Diamati dari hasil teks anekdot dan dihitung dari jumlah siswa yang memperoleh nilai menulis teks anekdot mencapai standar ketuntasan belajar minimal 67 untuk pelajaran bahasa Indonesia.

47 H. Prosedur Penelitian Hopkins dalam Mulyasa (2009:181) prosedur atau langkah-langkah penelitian yang dilakukan terbagi dalam bentuk siklus kegiatan, dimana setiap siklus terdiri atas empat kegiatan pokok adalah kegiatan:perencanaan tindakan, pelaksanaan, obeservasi, dan refleksi. Prosedur penelitian merupakan tahapan penelitian dari awal sampai akhir penelitian.setiap tindakan menunjukkan peningkatan indikator tersebut yang dirancang dalam satu unit sebagai satu siklus.setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi. Dalam penelitian tindakan kelas ini direncanakan akan dilaksanakan dalam dua siklus. Prosedur yang diterapkan dalam penelitian ini meliputi tahap-tahap berikut ini. Penetapan fokus penelitian Perencanaan Refleksi Siklus I Pelaksanaan Pengamatan Tindakan lanjutan Perencanaan Refleksi Siklus II Pelaksanaan Pengamatan Gambar 2. Alur Penelitian Tindakan Kelas

48 Langkah-langkah penelitian tindakan kelas sebagai berikut. 1. Siklus I a. Perencanaan Berdasarkan tahap identifikasi masalah alternatif untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran adalah menggunakan model pembelajaran make a match agar dapat meningkatkan keaktifan dan kemampuan menulis teks anekdot siswa. Pada tahap perencanaan tindakan, peneliti merncanakan tindakan apa saja yang akan dilaksanakan pada siklus I, menyusun RPP menggunakan model pemebelajaran make a match, menyusun instrumen seperti lembar observasi, lembar penilaian, lembar wawancara dan dokumentasi, b. Pelaksanaan Pelaksanaan tindakan yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran adalah melaksanakan dan menerapkan model pembelajaran make a match dalam pembelajaran menulis teks anekdot seperti yang sudah direncanakan sebelumnya.model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran make a match dengan langkah-langkah yang telah dicantumkan di RPP yang berdasarkan pendapat Lorna Currant dalam Aqib (2014:23) langkah-langkah dalam pelaksanaan model make a match yaitu:1) guru menyiapkan kartu-kartu yang sesuai dengan materi untuk sesi review, 2) setiap siswa mendapat satu buah kartu, dapat berupa kartu soal atau kartu jawaban, 3) setiap siswa harus memikirkan soal atau jawaban yang sesuai dengan kartu yang dipegangnya, 4) setiap siswa harus mencari pasangan yaitu siswa lain yang memegang kartu yang cocok dengan kartunya agar menjadi pasangan kartu yang sesuai, 5) siswa yang dapat menemukan pasangannya sebelum batas waktu diberi poin, 6) setelah satu babak kartu diacak lagi agar siswa mendapatkan kartu yang berbeda dari sebelumnya. Inti dari langkah model-model pembelajaran make a match adalah peserta didik membentuk kelompok, peserta didik menerima kartu, peesrta didik mencari pasangan kartu, peserta didik

49 memasangkan kartu, dan pendidik menilai pasangan kartu yang terbentuk (memberi kesimpulan). Pemilihan langkah-langkah tersebut berdasarkan persetujuan peneliti dan guru mata pelajaran bahasa Indonesia yang mengampu kelas X TM B yaitu Drs. Jarot Mardiyanto. Dalam perencanaan tindakan, peneliti juga menyiapkan beberapa instrumen penelitian sebelum penelitian dilaksanakan. Instrumen tersebut meliputi: 1) lembar observasi penilaian keaktifan siswa dalam pembelajaran menulis anekdot (Lampiran 1, halaman 121), dan 2) lembar penilaian kemampuan menulis teks anekdot (Lampiran 2, halaman 124). c. Pengamatan Kegiatan pengamatan dilaksanakan pada saat penelitian atau pada waktu pelaksanaan tindakan menggunakan model pembelajaran make a match yang dilaksanakan oleh guru. Peneliti sebagai pengamat yang akan mengamati, memantau, mencatat, dan dokumentasi selama pembelajaran menulis teks anekdot menggunakan model pembelajaran make a match. d. Refleksi Kegiatan yang dilakukan saat merefleksi dilakukan dengan menganalisis dan mengevaluasi apa saja yang dilakukan guru dan mengindentifikasi kekurangan dari pembelajaran, penyebab dari masalah atau kekurangan dalam pembelajaran, serta tindakan yang akan dilakukan dalam siklus I. 2. Siklus II Tindakan pada siklus II memiliki prosedur yang sama seperti pada siklus I yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Tindakan yang dilakukan pada siklus II ini merupakan perbaikan dari bagian-bagian pada siklus I yang perlu diperbaiki agar sesuai seperti yang diharapkan. Setelah dilaksanakan rencana tersebut makan direfleksikan apakah sudah sesuai dengan target yang diharapkan atau belum.

50