Implementasi PFA pada Anak dan Remaja di Satuan Pendidikan

dokumen-dokumen yang mirip
Implementasi PFA pada Anak dan Remaja di Satuan Pendidikan

Program Subdit Pendidikan Anak dan Remaja. Yogyakarta, 9-12 Februari

OLEH : Letkol Laut ( K/W) Drg. R Bonasari L Tobing, M.Si INTERVENSI PSIKOSOSIAL PADA BENCANA

2/13/2015 SIKLUS BENCANA PELAYANAN PSIKOLOGI DALAM SIKLUS BENCANA. Kebutuhan korban bencana. Tri Iswardani Wahyu Cahyono.

DUKUNGAN PSIKOLOGIS AWAL BAGI ANAK DAN REMAJA

Dicky Pelupessy Pusat Krisis Fakultas Psikologi UI. Sesi Pembelajaran Konsorsium Pendidikan Bencana (KPB) 29 November 2011

Laporan Hasil Assessmen Psikologis Penyintas Bencana Tanah Longsor Banjarnegara Tim Psikologi UNS 1. Minggu ke-1 (18 Desember 2014)

PEKERJA KEMANUSIAAN: SITUASI SULIT & TANTANGANNYA

1. Bab II Landasan Teori

BERDUKA DAN KEHILANGAN. Niken Andalasari

Program Sertifikasi Psikososial Fakultas Psikologi Unika Atma Jaya Jakarta

Psychological First Aid (PFA) Disampaikan oleh: Nael Sumampouw, M.Psi, Psi. Pusat Krisis Fak.Psikologi UI

PSIKOLOGI UMUM 2. Stress & Coping Stress

PEDOMAN OBSERVASI. Observasi penelitian ini mengungkap : a. Kesan umum : kondisi fisik, penampilan dan perilaku subyek

Dampak. terhadap anak-anak Reaksi anak-anak terhadap situasi darurat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Prevalensi penderita skizofrenia pada populasi umum berkisar 1%-1,3% (Sadock

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penurunan kondisi fisik, mereka juga harus menghadapi masalah psikologis.

Konsep Krisis danangsetyobudibaskoro.wordpress.com

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Perawat dalam pelayanan kesehatan dapat diartikan sebagai tenaga

11/7/ Survei populasi pada kesehatan mental 2. Pentingnya bukti2 riset yang lalu untuk intervensi

2016 HUBUNGAN SENSE OF HUMOR DENGAN STRES REMAJA SERTA IMPLIKASINYA BAGI LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

BAB I PENDAHULUAN. Coping Mechanism adalah tingkah laku atau tindakan penanggulangan

BAB I PENDAHULUAN. dengan harapan. Masalah tersebut dapat berupa hambatan dari luar individu maupun

TIM CMHN BENCANA DAN INTERVENSI KRISIS

@pfa.ui. #BewareofDepression

ASUHAN KEPERAWATAN KEHILANGAN DAN BERDUKA

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dari uraian yang telah disampaikan dari Bab I sampai Bab IV, maka dapat

RESILIENSI PADA PENYINTAS PASCA ERUPSI MERAPI. Naskah Publikasi. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Mencapai Derajat Sarjana-S1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia dalam hidupnya mengalami perkembangan dalam serangkaian

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia yang dapat memberikan kepuasan dan tantangan, sebaliknya dapat pula

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anak usia sekolah adalah anak pada usia 6-12 tahun, yang artinya pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan adalah suatu krisis maturitas yang dapat menimbulkan stres,

Pengertian Kehilangan adalah perubahan dari sesuatu yang ada menjadi tidak ada atau situasi yang diharapkan terjadi tidak tercapai. Kehilangan dapat d

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. World Health Organitation (WHO) mendefinisikan kesehatan sebagai

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berarti. Anak datang menawarkan hari-hari baru yang lebih indah, karena

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi antara masa kanak-kanak dan masa

BAB I PENDAHULUAN. dan kapan saja, yang dapat menimbulkan kerugian materiel dan imateriel bagi

Dampak Peliputan Traumatik pada Masyarakat Umum dan Wartawan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Stres pada Wanita Karir (Guru) yang dialami individu atau organisme agar dapat beradaptasi atau menyesuaikan

STRATEGI KOPING PADA KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS YANG MENGALAMI AMPUTASI. Skripsi

KEPECAYAAN DIRI YAITU SUATU KEMAMPUAN PENAMPILAN HIDUP SEHARI-HARI YANG DISADARI, BAIK BERUPA AKTIVITAS FISIK ATAUPUN PSIKIS

Kesehatan Mental. Mengatasi Stress / Coping Stress. Aulia Kirana, M.Psi, Psikolog. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi

KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF PADA PENYANDANG KANKER PAYUDARA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Seorang ibu yang sedang mengalami kehamilan pertama akan merasa berbeda

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa perpindahan dari anak-anak ke remaja

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada waktu dan tempat yang kadang sulit untuk diprediksikan. situasi

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN. respon psikososial (tekanan mental atau beban kehidupan). Sedang kan menurut

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dan memasuki tahap epidemis dengan beberapa sub-populasi beresiko

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum masa remaja terbagi menjadi tiga bagian yaitu, salah satunya

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bila dihadapkan pada hal-hal yang baru maupun adanya sebuah konflik.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kalangan masyarakat, misalnya penggunaan smartphone. Bagi masyarakat, smartphone

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. emosi negatif. Pentingya individu mengelola emosi dalam kehidupan karena

KEBERFUNGSIAN SOSIAL (INDIVIDU-KELOMPOK- KOMUNITAS) NELSON ARITONANG STKS BANDUNG

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. diberikan dibutuhkan sikap menerima apapun baik kelebihan maupun kekurangan

MODUL PERKULIAHAN. Kesehatan Mental. Kesehatan Mental yang Berkaitan dengan Kesejahketaan Psikologis (Penyesuaian Diri)

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA KOMUNITAS (CMHN)

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi dari anak-anak menuju masa. lainnya. Masalah yang paling sering muncul pada remaja antara lain

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan, persoalan-persoalan dalam kehidupan ini akan selalu. pula menurut Siswanto (2007; 47), kurangnya kedewasaan dan

Danang Setyo Budi Baskoro, M.Psi

BAB I PENDAHULUAN. banyak anak yang menjadi korban perlakuan salah. United Nations Children s

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. tekanan mental atau beban kehidupan. Dalam buku Stress and Health, Rice (1992)

BAB I PENDAHULUAN. fisik seperti sakit perut, jantung berdebar, otot tegang dan muka merah. Lalu

BAB II TINJAUAN TEORI. Kecemasan adalah respon emosional terhadap penilaian yang

BAB I PENDAHULUAN. membangun bangsa ke arah yang lebih baik. Mahasiswa, adalah seseorang

BAB I PENDAHULUAN. Keperawatan jiwa adalah proses interpersonal yang berupaya untuk

KEPRIBADIAN TANGGUH PADA SISWA KORBAN KEKERASAN TEMAN SEBAYA

BAB I PENDAHULUAN. perubahan. Pada permulaan hidup perubahan itu kearah pertumbuhan dan

PROPOSAL. Tes Kesehatan Mental Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. operasi melalui tiga fase yaitu pre operasi, intraoperasi dan post. kerja dan tanggung jawab mendukung keluarga.

Pedologi. Review Seluruh Materi. Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh banyak faktor, baik faktor dari petugas (perawat, dokter dan tenaga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Meninggalnya seseorang merupakan salah satu perpisahan alami dimana

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN

Disusun Oleh : SARI INDAH ASTUTI F

BAB I PENDAHULUAN. terhadap individu, keluarga dan masyarakat yang mempunyai masalah

BAB I PENDAHULUAN. Remaja atau adolescence (Inggris), berasal dari bahasa latin adolescere

BAB I PENDAHULUAN. dan pacarnya tidak mau bertanggung jawab. Menurut Susilo ( 2007 ) dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa

BAB I PENDAHULUAN. awal yaitu berkisar antara tahun. Santrock (2005) (dalam

Makalah Analisis Kasus : Bencana Merapi. Disusun oleh : Carissa Erani

TUJUAN WAWANCARA MEDIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan berlangsung terus-menerus sepanjang kehidupan. Hal demikian

BAB I PENDAHULUAN. seperti halnya manusia yang harus selalu menjaga kesehatannya, perbankan juga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dianggap sebagai masa topan badai dan stres, karena remaja telah memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan elemen penting bagi pembangunan bangsa. Pendidikan menurut UU No. 20 tahun 2003, merupakan usaha sadar dan

BAB 2. Tinjauan Pustaka. Kesehatan Jiwa mahasiswa menjadi fenomena yang menarik untuk

PROPOSAL. Tes Kesehatan Mental Indonesia Versi dewasa

BAB I PENDAHULUAN. sosial yang harus hidup di tengah lingkungan sosial. Melalui proses sosialisasi. mengadakan interaksi sosial dalam pergaulannya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ditandai dengan adanya perkembangan yang pesat pada individu dari segi fisik, psikis

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dari Tuhan. Selain itu, orang tua juga menginginkan yang terbaik bagi anaknya,

Transkripsi:

Implementasi PFA pada Anak dan Remaja di Satuan Pendidikan Yogyakarta, 11 Februari 2017 Wahyu Cahyono hanyasatukata@yahoo.com Pusat Krisis Fakultas Psikologi UI

Diskusi Jika kita mengalami situasi sulit (masalah) apa saja yang kita rasakan?

Dampak Situasi Sulit Fisik Pikiran Emosi Tingkah Laku Lutut lemas Jantung berdebar Cemas Takut Khawatir Merasa tidak berdaya Tidak tahu apa yang harus dilakukan Lari Duduk terdiam Tema umum dalam: KEHILANGAN Penting untuk dipahami bahwa reaksi-reaksi tersebut adalah reaksi wajar ketika seseorang dihadapkan dengan situasi sulit. Setiap orang dapat mengalami reaksi yang berbeda walaupun terpapar oleh peristiwa yang sama

Respons Terhadap Perubahan Situasi sulit/musibah 5.Penerimaan 1. Mengingkari 4.Depresi 2. Marah 3 Tawar - Menawar

Respon Terhadap Perubahan 1. Mengingkari: itu tidak mungkin, saya tidak percaya 2. Marah: Dokter yg salah / kelompok itu yang salah 3. Tawar-Menawar: seandainya saya hati-hati, kalau saya 4. Depresi: tidak ada harapan lagi, saya tidak berguna, Saya yang bersalah 5. Menerima: apa yang harus saya lakukan?

Masalah Psikososial Anak dan Remaja Masalah relasi dengan teman sebaya Emosional Masalah perilaku (conduct problem) Hiperaktif atau kurang perhatian

Konteks Situasi Sulit Makro Sistem Tetangga Keluarga Besar Saudara Makro Sistem Keluarga Sekolah Teman Makro Sistem Lingkungan Kerja Komunitas Makro Sistem Masalah yang dialami anak dan remaja di sekolah tidak bisa lepas dari mikro-mesomakrosistemnya Meningkatkan kualitas pendidikan harus dibarengi dengan meningkatkan kapasitas sekolah dan pemangku kepentingan dalam mengelola masalah psikososial anak Kesejahteraan Psikososial Anak

Strategi Mengelola Situasi Sulit Mengelola stres = Membuka dan Menutup Balon

Apa Itu PFA? Konsep Psychological First Aid (PFA) atau Dukungan Psikologis Awal bisa dianalogikan dg P3K Bisa dilakukan oleh siapapun (yang sudah terlatih) Mengajarkan apa yang bisa dilakukan pada diri sendiri atau membantu orang lain ketika menghadapi situasi sulit.

Tujuan PFA Mengurangi dampak (psikologis yang lebih buruk) Mempercepat proses pemulihan agar kesejahteraan psikologis (psychological wellbeing tetap terjaga)

Mengapa PFA 70-80% terjadi di level komunitas Tidak semua masalah harus mendapatkan penanganan oleh profesional Komunitas bisa melakukan sesuatu untuk mengurangi dampak yg lebih buruk dan mempercepat proses pemulihan Terbatasnya sumber daya profesional kesehatan jiwa dan kesehatan mental

Pengembangan PFA Istilah PFA pertama kali muncul tahun 1940an di AS Berkembang pesat tahun 2000-an seiring dengan meningkatnya penelitian tentang resiliensi/ketangguhan Resiliensi merupakan faktor penting dalam mengelola pengalaman sulit. Komponen spesifik dari resiliensi, proses alamiah pemulihan (natural coping mechanism) dan dukungan sosial yang kemudian diidentifikasi dan dikembangkan menjadi kerangka dari PFA. Telah dikembangankan di banyak negara (termasuk Indonesia) dan berbagai konteks (intervensi krisis, bencana dan bahkan dunia pendidikan)

Siapa Yang Perlu Keterampilan PFA Health Sector Volunteer and Humanitarian Worker Neighbors and Colleagues Police Officers and Public Safety SAR, Military and Veteran Teacher and School Child and Adolescence Family, Adult, and Elderly

Prinsip Dasar Fokus pada kemampuan yang dimiliki orang yang memerlukan dukungan Pada dasarnya setiap orang memiliki kemampuan alamiah untuk memulihkan diri: tranformasi dari perspektif korban ke penyintas (survivors) Keberadaan dan dukungan dari orang lain Hubungan saling membantu meringankan beban

Bentuk Ketrampilan PFA Hadir Empati Komunikasi interpersonal (Mendengar aktif/percakapan penguatan) Keterampilan memberikan dukungan: LIHAT DENGARKAN - HUBUNGKAN

LANGKAH PFA

Langkah Persiapan Memahami Situasi Pembelajaran apa yang bisa kita dapat dari gambar di samping ini? Memulai Kontak Tujuan: Memperkenalkan diri dengan cara yang membuat orang yang memerlukan dukungan nyaman (1). Kebutuhan personal orang yg memerlukan dukungan. (2) Perhatikan konteks dan aspek budaya

Langkah 1: Memberikan Rasa Aman Tujuan: mengembalikan rasa aman dan menyediakan kebutuhan dasar orang yang memerlukan dukungan. Langkah yang bisa dilakukan: Menghindarkan dari bahaya Menyediakan tempat yang aman Memenuhi kebutuhan dasar Menyediakan informasi yang dapat dipercaya

Langkah 2: Mendorong Keberfungsian Langkah yang bisa dilakukan: Berikan perhatian melalui kata-kata dan perbuatan yang tidak menyakiti atau menyinggung perasaan orang yang ingin kita bantu. Relaksasi: Membuat orang merasa nyaman Adakah orang yang tidak terguncang setelah mengalami situasi sulit? Tujuan: memberikan kenyamanan, menenangkan, mengupayakan kondisi yang lebih stabil pada orang yang memerlukan dukungan (jika diperlukan)

Langkah 3: Membantu Merencanakan Tindak Lanjut Tujuan: Mendorong orang yang memerlukan dukungan untuk terlibat dalam proses pemulihannya dan membantu menyusun rencana tindak lanjut. Langkah yang bisa dilakukan: Mendorong orang yang memerlukan dukungan untuk kembali pada rutinitasnya. Libatkan orang yang memerlukan dukungan secara aktif dalam tugas-tugas pemulihan

PFA pada Anak dan Remaja dalam Konteks Satuan Pendidikan

Strategi Implementasi Setiap orang akan memiliki kebutuhan yang bisa saja berbeda satu sama lain Memastikan semua kebutuhan tersebut dapat terpenuhi pada setiap levelnya Terintegrasi pada struktur layanan yang ada (BP / Guru <--> Siswa / Organisasi Siswa)

Terima Kasih