BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. : PT Kereta Api Indonesia (Persero) : Pelayanan Jasa Transportasi Perkeretaapian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. membangun lintas di Semarang (Kamijen), kembali perkeretaapian di Indonesia bernama Staatssporwegen/Verenigde

BAB III TINJAUAN UMUM PT KERETA API INDONESIA

GAMBARAN UMUM PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) organisasi, dan tugas dalam hal ini PT. Kereta Api Indonesia (Persero) sebagai

BAB II GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. (Persero), logo organisasi, struktur organisasi PT Kereta Api Indonesia

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. SIANTAR TOP (PERSERO) TBK. : Sovia Yohana Lumban : 1A214419

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan

BAB III PRAKTEK PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU PT. KERETA API INDONESIA PERSERO. A. Tentang PT. Kereta Api Indonesia Persero

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian.

samping itu juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 3 METODA DAN OBJEK PENELITIAN. Dilihat dari kegiatan usahanya, PT. Kereta Api Indonesia dapat

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. mereka dari satu tempat ke tempat yang lain sesuai dengan tujuan masing-masing

BAB V PENUTUP. Ace Hardware Indonesia Tbk adalah sebagai berikut: 1. Rasio likuiditas PT Ace Hardware Indonesia Tbk bila dilihat dari current

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. TOKO GUNUNG AGUNG, Tbk TAHUN

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR ISTILAH

Alat analisis laporan keuangan H A S B I A N A D A L I M U N T H E S E., M. A K

BAB 1 PENDAHULUAN. profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. MAYORA INDAH (PERSERO) Tbk

BAB II GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. Sejak Mei 2010 sesuai dengan Instruksi Direksi No 16/OT 203/ KA 2010, PT

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. GUDANG GARAM TBK DENGAN MENGGUNAKAN METODE RASIO KEUANGAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT. ASTRA INTERNATIONAL,Tbk (PERIODE )

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini, setiap negara dituntut untuk semakin maju dan

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. XL Axiata Tbk DENGAN MENGGUNAKAN ANALISA RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS (Periode )

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. dan pembahasan dapat disimpulkan kinerja keuangan PT Indofood Tbk adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT MUSTIKA RATU, Tbk

NAMA PERUSAHAAN : ALAMAT : KODE POS : TELPON : PERIODE AKUNTANSI :

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV. Analisis dan Pembahasan. dan 2012 terdapat analisis keuangan sebagai berikut :

Makalah Kreatif Fundamental Inovasi PT KAI

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jenderal Hindia Belanda, Mr. L.A.J Baron Sloet van den Beele.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Laporan Keuangan

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGETAHUI KINERJA KEUANGAN PT.ASTRA INTERNATIONAL, Tbk

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisa yang telah diuraikan sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Febriyanto, S.E., M.M.

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. kerjasama operasional antara PT. Tetra Perdana dan PT. Megamas Arwana Service

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. PT. Kimia Farma Tbk merupakan salah satu perusahaan di Indonesia yang

ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. MANDOM INDONESIA TBK.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya selalu menghadapi masalah-masalah

BAB II LANDASAN TEORI. lainnya. Dengan mendapatkan laba maksimal seperti yang telah. bukan hanya sekedar mendapat keuntungan.

Manajemen Keuangan. Memahami Kondisi dan Kinerja Keuangan Perusahaan. Basharat Ahmad. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISIS

ANALISIS KEUANGAN PT. PLN (Persero)

Analisis Rasio Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. bersaing, perusahaan harus meningkatkan kinerja perusahaannya yang bertujuan

Lampiran 1. Rasio Market PT. Indoritel Makmur Internasional Tbk dan PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk Tahun 2013 dan 2014.

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PADA PT. UNILEVER INDONESIA Tbk PERIODE

ANALISIS EKONOMI, KEUANGAN PERUSAHAAN & INVESTASI ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. ANTAM Tbk. : Joko Prayitno NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing :Dr. Emmy Indrayani

I. PENDAHULUAN. Setiap perusahaan memiliki tujuan untuk mencari profitabilitas. Profitabilitas

Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Perusahaan Pada Pt. Holcim Indonesia Tbk

WARMING UP : Buatlah Neraca dan Laba Rugi

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. atau kendaraan pribadi. Sebagai perusahaan yang mengelola perkeretaapian di

I. PENDAHULUAN. Pembangunan nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan yang

Bab 9 Teori Rasio Keuangan

Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. By: Budi Setiawan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. saran yang sesuai dengan penelitian analisis data yang telah dilakukan.

TINJAUAN PUSTAKA. Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seorang penganalisis untuk mengevaluasi tingkat earning dalam hubungannya

Analisis Laporan Keuangan Sebagai Pertimbangan Investor pada PT Charoend Pokphand Indonesia dan PT Japfa Indonesia

Bab 2: Analisis Laporan Keuangan

: Ratna Fajar Wulansari NPM : Pembimbing : Sri Sapto Darmawati, SE., MMSI

BAB I PENDAHULUAN. dagang bertujuan untuk mencari laba, agar kelangsungan hidup dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

Waktu efektif yang digunakan dalam melakukan penelitian ini dimulai. pada bulan September 2015 sampai dengan selesainya skripsi ini.

METADATA INFORMASI DASAR

I. PENDAHULUAN. Setiap perusahaan memiliki tujuan untuk mencari profitabilitas. Profitabilitas

ANALISIS RASIO KEUANGAN PT GARUDA INDONESIA TBK SEBELUM DAN SESUDAH MELEPAS SBU CITILINK MENJADI PT CITILINK INDONESIA

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT SEPATU BATA TBK PERIODE

MEET 05 FOR E LEARNING ANALISA RASIO

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Nama : Martha Romadoni NPM : Kelas : 3EA13

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa saat ini sistem perekonomian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. berhasil memenangkan persaingan apabila dapat menghasilkan laba yang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Perhitungan Rasio Keuangan Perusahaan

profitabilitas, rasio likuiditas, rasio aktivitas, dan rasio solvabilitas. Salah satu indikator penting dalam penilaian prospek sebuah perusahaan

hendro 6/30/2010 PRESENTASI VIII :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Identitas Perusahaan Nama Perseroan : PT Kereta Api Indonesia (Persero) Bidang Usaha : Pelayanan Jasa Transportasi Perkeretaapian Status Perusahaan : Perusahaan Badan Usaha Milik Negara Kepemilikan : 100% dimiliki oleh Negara Republik Indonesia Dasar Hukum Pendirian : 1 juni 1999 sesuai Akta Notaris Imas Fatimah, S.H., Sp.N., No.2 Kantor Pusat : Jl. Perintis Kemerdekaan No. 1 Bandung 40117 No. Telp. : (022) 4230031, 4230039, 4230054 No. Faks. : (022) 121 Email : esd@kereta-api.co.id, humaska@kereta-api.co.id, Kontak_pelanggan@kereta-api.co.id Website : www.kereta-api.co.id Contact Center : (021) 121 Modal Dasar : Rp9.880.000.000.000 Modal Ditempatkan :Rp3.296.547.000.000 32

33 Dan Disetor Penuh Pembentukan Perseroan : 1 juni 1999 B. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Singkat Perusahaan pada masa kolonial, industri perkeretaapian dimulai pada tahun 1864 ketika Namlooze Venotschap Nederlance Indische Spoorweg Maatschappij memprakarsai jalan kereta api dari semarang ke Surakarta, Jawa Tengah. Sejak itu tiga perusahaan lain berinvestasi membangun jalur-jalur kereta api di dalam dan luar pulau jawa. Perusahaan yang terlibat dalam industri kereta api zaman kolonial adalah Staat Spoorwegen, Verenigde Spoorwegenbedrifj, dan Deli Spoorwegen Maatscappij. Periode perusahaan berorientasi pada pelayanan publik bermula pada masa awal kemerdekaan Indonesia. Pada tanggal 25 mei berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 22 tahun 1963, pemerintah Republik Indonesia membentuk Perusahaan Negara Kereta Api (PNKA). Pada 15 september 1997 berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 61 Taun 1971, PNKA diubah menjadi Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA). Dengan status sebagai Perusahaan Negara dan Perusahaan Jawatan, KAI saat itu beroperasi melayani masyarakat dengan dana subsidi dari Pemerintah. Babak baru pengelolaan KAI dimuali ketika PJKA diubah menjadi Perusahaan Umum Kereta Api (Perumka) berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 57 tahun 1990. Dengan status barunya sebagai Perusahaan

34 umum, perumka berupaya untuk mendapatkan laba dari jasa yang disediakannya. Untuk jasa layanan penumpang, perumka menawarkan tiga kelas layanan, yaitu kelas eksekutif, bisnis, dan ekonomi. Pada tanggal 31 juli 1995 perumka meluncurkan layanan kereta api penumpang kelas eksekutif dengan merek Kereta Api Argo Bromo JS-950. Merek ini kemudian dikembangkan menjadi Kereta Api (KA) Argo Bromo Anggrek mengawali pengembangan KA merek Argo lainnya, seperti KA Argo Lawu, KA Argo Mulia, dan KA Argo Parahyangan. Untuk mendorong perumka menjadi perusahaan bisnis jasa, pada tangggal 3 februari 1998 pemerintah menetapkan pengalihan bentuk Perusahaan Umum (Perum) Kereta Api menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) berdasarkan Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 1998. Dengan status barunya, KAI beroperasi sebagai lembaga bisnis yang berorientasi laba. Untuk tetap menjalankan sebagian misinya sebagai organisasi pelayanan publik, pemerintah menyediakan dana Public Service Obligation (PSO). 2. Visi, Misi, dan Makna Logo Perusahaan a. Visi Menjadi penyedia jasa perkeretaapian terbaik yang fokus pada pelayanan pelanggan dan memenuhi harapan stakeholders. b. Misi Menyelenggarakan bisnis perkeretaapian dan bisnis usaha penunjangnya melalui praktik bisnis dan model organisasi terbaik untuk memberikan nilai tambah yang tinggi bagi stakeholders dan

35 kelestarian lingkungan bersasarkan empat pilar utama: Keselamatan, Ketepatan Waktu, Pelayanan, dan Kenyamanan. c. Makna Logo Perusahaan 1) Bentuk Anak panah melambangkan nilai integritas, yang harus dimiliki insan dalam mewujudkan pelayanan prima. Garis melengkung melambangkan gerakan yang dinamis dalam mencapai visi dan misinya. 2) Warna Warna biru melambangkan semangat inovasi yang harus dilakukan dalam memberikan nilai tambah ke stakeholders. Inovasi dilakukan dengan semangat sinergi di semua bidang dan dimulai dari hal terkecil sehingga dapat melesat. Warna oranye melambangkan proses pelayanan prima (kepuasan pelanggan) yang ditujukan kepada pelanggan internal dan eksternal. 3. Tata Nilai Perusahaan a. Integritas Kami bertindak konsisten sesuai dengan nilai-nilai kebijakan organisasi dan kode etik perusahaan. Memiliki pemahaman dan keinginan untuk menyesuaikan diri dengan

36 kebijakan dan etika tersebut dan bertindak secara konsisten walaupun sulit untuk melakukannya. b. Professional Kami memiliki kemampuan dan penguasaan dalam bidang pengetahuan yang terkait dengan pekerjaan, mampu menguasai untuk menggunakan, mengembangkan, dan membagikan pengetahuan yang terkait dengan pekerjaan kepada orang lain. c. Keselamatan Kami memiliki sifat tanpa kompromi dan konsisten dalam menjalankan atau menciptakan sistem atau proses kerja yang mempunyai potensi risiko yang rendah terhadap terjadinya kecelakaan dan menjaga aset perusahaan dari kemungkinan terjadinya kerugian. d. Inovasi Kami selalu menumbuhkembangkan gagasan baru, melakukan tindakan perbaikan yang berlanjutan, dan meciptakan lingkungan kondusif untuk berkreasi sehingga memberikan nilai tambah bagi pemangku kepentingan. e. Pelayanan Prima Kami memberikan pelayanan terbaik sesuai dengan standar mutu yang memuaskan dan sesuai harapan atau melebihi harapan pelanggan dengan memenuhi 6 unsur pokok: Kemampuan, Sikap, Penampilan, Perhatian, Tindakan, dan Tanggung Jawab.

37 4. Bisnis Perusahaan a. Angkutan Penumpang Angkutan penumpang menggunakan kereta api, yang mencakup angkutan rute jarak jauh, jarak menengah, dan jarak dekat. Untuk jasa angkutan penumpang jarak jauh dibagi menjadi angkutan penumpang kelas eksekutif, bisnis, dan ekonomi. b. Angkutan Barang Angkutan barang menggunakan kereta api, yang mencakup angkutan peti kemas, batu bara, parsel, barang curah, dan barang jenis lain. c. Pengusahaan Aset Aset perusahaan seperti tanah, bangunan dan aset lainnya dikomersialkan untuk meningkatkan pendapatan perusahaan. Bentuk-bentuk pengusahaannya seperti persewaan tanah untuk Tower, Stockpile, Container Yard, Pipa, Fiber Optik, Toko, Hotel, Kantor, Rumah, Space Reklame, dll. Rumah perusahaan juga disewakan untuk dijadikan Toko, Hotel, Kantor, rumah, Periklanan, dll. 5. Anak Perusahaan a. PT Reska Multi Usaha Service On Train, perparkiran, restorasi, Loko Cafe, Loko Kios, Catering.

38 Alamat Kantor : Stasiun Mangga Besar Lt. 1, Jl. Karannganyar No. 1, Jakarta pusat. b. PT KAI Commuter Jabodetabek Pengoperasian KRL Jabodetabek. Alamat Kantor : Stasiun Juanda Lt. 1 & 2, Jl. Ir. H. Juanda 1, Jakarta Pusat 101120 c. PT Kereta Api Logistik Layanan distribusi dan logistik berbasis kereta api. Alamat Kantor : Stasiun Gondangdia Lt. 1, Jl. KH. Wahid hasyim No. 11A, Jakarta Pusat 10340 d. PT KA Properti Manajemen Pengelolaan aset dan properti perkeretaapian milik KAI dan pihak lainnya. Alamat Kantor : Stasiun Sawah Besar Lt. 1, Jl. K.H. Samanhudi, Jakarta Pusat-107010 e. PT KA Pariwisata Menyediakan barang atau jasa di bidang Pariwisata Kereta Api. Alamat Kantor : Stasiun Gambir Lt. 2, Jl. Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat 10110 f. PT Railink Pengoperasian Kereta Api Bandara. Alamat Kantor : Gedung JRC Lantai 3, Jl. Ir. H. Juanda 18 No 8, Jakarta Pusat

39 C. Kinerja Keuangan PT Kerata Api Indonesia (Persero) Penulis dalam melakukan penulisan kinerja keuangan berdasarkan rasio profitabilitas dan rasio solvabilitas pada PT Kereta Api Indonesia (Persero) tahun 2012-2014 menggunakan analisis dan pembahasan sebagai berikut : 1. Analisis Rasio Profitabilitas a. Hasil Pengembalian atas Aset (Return on Asset) Tabel III.1 Perhitungan Hasil Pengembalian Aset Tahun 2012-2014 Tahun Laba Bersih Total Aset Hasil 2012 425,104,824,890 8,961,061,032,414 0.05 2013 560,716,836,448 15,258,770,767,387 0.04 2014 943,427,321,132 16,894,609,265,406 0.06 Dalam PT Kereta Api Indonesia (Persero) pada rasio hasil pengembalian atas aset menunjukkan bahwa setiap Rp 1,- total aktiva bersih mampu menghasilkan laba sebesar berdasarkan hitungan pada tahun 2012 menunjukkan rasio sebesar 0.05% kemudian turun menjadi 0.04% pada tahun 2013 dan diakhir tahun 2014 naik menjadi 0.06%. Dari hasil perhitungan bahwa nilai pengembalian atas aset cenderung meningkat yang menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba lebih besar dibanding dengan peningkatan investasinya dapat dilihat dari laba bersih setiap tahunnya.

40 Diagram 3.1 Hasil Pengembalian atas Aset tahun 2012-2014 b. Hasil Pengembalian atas Ekuitas (Return on Equity) Tabel III.2 Perhitungan Hasil Pengembalian atas Ekuitas Tahun 2012-2014 Tahun Laba Bersih / Total Ekuitas Hasil 2012 425,104,824,890 / 5,323,413,045,422 0.08 2013 560,716,836,448 / 6,122,250,714,193 0.09 2014 943,427,321,132 / 6,925,389,312,682 0.14 Dalam PT Kereta Api Indonesia (Persero) mengenai hasil pengembalian atas ekuitas menunjukkan bahwa setiap Rp 1,- ekuitas mampu menghasilkan laba bersih yang berdasarkan perhitungan pada tahun 2012 sebesar 0.08%, tahun 2013 0.09% kemudian tahun 2014 0.14%. Hal ini menunjukkan bahwa nilai pengembalian atas ekuitas cenderung terus meningkat hal ini disebabkan karena aktivitas penjualan perusahaan yang sudah

41 optimal setiap tahunnya sehingga perusahaan mampu menghasilkan laba bersih setiap tahunnya. Diagram 3.2 Hasil Pengembalian atas Ekuitas tahun 2012-2014 c. Margin Laba Kotor (gross profit margin) Tabel III.3 Perhitungan Margin Laba Kotor Tahun 2012-2014 Tahun Laba Kotor / Penjualan Bersih Hasil 2012 1,941,441,208,165 / 6,966,237,422,231 0.28 2013 2,680,417,864,664 / 8,600,972,177,428 0.31 2014 3,410,047,285,030 / 10,478,074,413,236 0.33 Dalam PT Kereta Api Indonesia (Persero) mengenai rasio margin laba kotor menujukkan bahwa setiap Rp 1,- penjualan bersih mampu menghasilkan laba kotor berdasarkan perhitungan pada tahun 2012 menunjukkan sebesar 0.28%, tahun 2013 sebesar 0.31 kemudian pada tahun 2014 sebesar 0.33%. Hal ini menjukkan bahwa margin laba kotor cenderung terus meningkat hal ini disebabkan karena perusahaan terus meningkatkan kinerja dengan

42 upaya efisiensi di berbagai lini operasional perusahaan dan menekan beban pokok sehingga laba kotor yang dihasilkan terus meningkat dari penjualan bersih. Dengan demikian telah terjadi peningkatan kinerja manajemen dalam menghasilkan laba kotor bagi perusahaan. Diagram 3.3 Margin Laba Kotor tahun 2012-2014 d. Margin Laba Operasional (operating profit margin) Tabel III.4 Perhitungan Margin Laba Operasional Tahun 2012-2014 Tahun Laba Operasional Penjualan Bersih Hasil 2012 697,639,125,105 6,966,237,422,231 0.1 2013 1,060,114,022,233 8,600,972,177,428 0.12 2014 1,570,245,291,957 10,478,074,413,236 0.15 Dalam PT Kereta Api Indonesia (Persero) mengenai rasio margin laba operasional menujukkan bahwa setiap Rp 1,-

43 penjualan bersih mampu menghasilkan laba operasional berdasarkan perhitungan pada tahun 2012 menunjukkan sebesar 0.10%, tahun 2013 sebesar 0.12%, kemudian pada tahun 2014 sebesar 0.15%. Hal ini menunjukkan bahwa margin laba operasional terus meningkat hal ini disebabkan karena laba kotor perusahaan terus meningkat. Dengan demikian telah terjadi peningkatan kinerja manajemen dalam menghasilkan laba operasional bagi perusahaan. Diagram 3.4 Margin Laba Operasional tahun 2012-2014 e. Margin Laba Bersih (Net Profit Margin) Tabel III.5 Perhitungan Margin Laba Bersih Tahun 2012-2014 Tahun Laba bersih Penjualan Bersih Hasil 2012 425,104,824,890 6,966,237,422,231 0.06 2013 560,716,836,448 8,600,972,177,428 0.07 2014 943,427,321,132 10,478,074,413,236 0.09

44 Dalam PT Kereta Api Indonesia (Persero) mengenai rasio margin laba bersih menujukkan bahwa setiap Rp 1,- penjualan bersih mampu menghasilkan laba bersih berdasarkan perhitungan pada tahun 2012 menunjukkan sebesar 0.06%, tahun 2013 0.07%, kemudian pada tahun 2014 sebesar 0.09%. Hal ini menunjukkan bahwa margin laba bersih terus meningkat setiap tahunnya, hal ini disebabkan karena laba kotor yang lebih tinggi dibandingkan dengan beban usaha. Dengan demikian telah terjadi kenaikan kinerja manajemen dalam menghasilkan laba bersih bagi perusahaan. Diagram 3.5 Margin Laba Bersih tahun 2012-2014

45 2. Analisis Rasio Solvabilitas a. Rasio Utang terhadap Modal (Debt to Equity Ratio) Tabel III.6 Perhitungan Rasio Utang terhadap Modal Tahun 2012-2014 Tahun Total Utang Total Modal Hasil 2012 3,637,648,986,991 5,323,413,045,442 0.68 2013 8,879,243,300,390 5,729,051,741,428 1.55 2014 9,969,219,952,724 6,925,389,312,682 1.44 Dalam PT Kereta Api Indonesia (Persero) mengenai rasio utang terhadap modal menujukkan bahwa berdasarkan perhitungan, setiap Rp 1,- hutang perusahaan dijamin pada tahun 2012 sebesar 0.68 untuk tahun 2013 sebesar 1.55, dan tahun 2014 sebesar 1.44. Hal ini menunjukkan bahwa nilai rasionya fluktuatif, kenaikan rasio pada tahun 2013 disebabkan perseroan mendapatkan pendanaan untuk pembangunan kereta bandara dan telah disetujui oleh 4 bank, yaitu BRI, BNI, BCA, dan Bank Mandiri.

46 Diagram 3.6 Rasio Utang Terhadap Modal tahun 2012-2014 b. Rasio Utang terhadap Aset (Debt to Asset Ratio) Tabel III.7 Perhitungan Rasio Utang terhadap Aset Tahun 2012-2014 Tahun Total Utang Total Aset Hasil 2012 3,637,648,986,991 8,961,062,032,414 0.41 2013 8,879,243,300,390 14,608,295,041,818 0.61 2014 9,969,219,952,724 16,894,609,265,406 0.59 Dalam PT Kereta Api Indonesia (Persero) mengenai rasio utang terhadap aset menujukkan bahwa berdasarkan perhitungan, setiap Rp 1,- hutang perusahaan dijamin pada tahun 2012 sebesar 0.41 untuk tahun 2013 sebesar 0.61, dan tahun 2014 sebesar 0.59. Hal ini menunjukkan bahwa nilai rasionya fluktuatif, kenaikan rasio pada tahun 2013 disebabkan perusahaan pada tahun ini membeli 144 lokomotif dari Amerika dan Jerman hal ini untuk mendorong pertumbuhan usaha.

47 Diagram 3.7 Rasio Utang Terhadap Aset tahun 2012-2014 c. Rasio Utang Jangka Panjang terhadap Modal (Long Term Debt to Equity Ratio) Tabel III.8 Perhitungan Rasio Utang Jangka Panjang terhadap Modal Tahun 2012-2014 Tahun Utang Jangka Panjang total modal Hasil 2012 749,746,442,333 5,323,413,045,442 0.14 2013 4,051,152,302,862 5,729,051,741,428 0.71 2014 4,146,521,743,277 6,925,389,312,682 0.6 Dalam PT Kereta Api Indonesia (Persero) mengenai rasio utang jangka panjang menujukkan bahwa berdasarkan perhitungan setiap Rp 1,- utang jangka panjang dijamin pada tahun 2012 sebesar 0.41, untuk tahun 2013 sebesar 0.61, dan tahun 2014 sebesar 0.59. kenaikan yang sangat signifikan terjadi pada tahun 2013 hal ini disebabkan pada tahun ini struktur pembiayaan

48 perseroan lebih banyak menggunakan utang jangka panjang untuk mengembangkan bisnis perusahaan dimana ada 4 bank yang memberikan pinjaman jangka panjang, yaitu BRI, BNI, BCA dan Bank Mandiri. Diagram 3.8 Rasio Utang Jangka Panjang Terhadap Modal tahun 2012-2014 d. Rasio Kelipatan Bunga yang Dihasilkan (Times Interest Earned Ratio) Tabel III.9 Perhitungan Rasio Kelipatan Bunga yang Dihasilkan Tahun 2012-2014 Tahun Laba Sebelum Bunga dan Pajak Beban Bunga Hasil 2012 697,639,125,105 71,468,080,476 9.76 2013 824,810,408,422 299,201,889,828 2.76 2014 1,570,245,291,957 602,118,533,697 2.61

49 Dalam PT Kereta Api Indonesia (Persero) mengenai rasio utang kelipatan bunga dapat dikatan rasio utang kelipatan bunga meninterprestasikan bahwa perusahaan mempunyai laba sebelum bunga dan pajak pada tahun 2012 : 9.76 kali, tahun 2013 : 2.76 kali, kemudian tahun 2014 : 2.61 kali. Hal ini menunjukkan bahwa nilai rasio kelipatan bunga pada setiap tahunnya semakin menurun, maka semakin kecil pula kemampuan perusahaan dalam membayar bunga. Hal ini juga dapat mengurangi kepercayaan terhadap kreditur untuk menambah pinjaman. Diagram 3.9 Rasio Utang Kelipatan Bunga yang Dihasilkan tahun 2012-2014

50 e. Rasio Laba Operasional terhadap Kewajiban (Operating Income to Liabilities Ratio) Tabel III.10 Perhitungan Rasio Laba Operasional terhadap Kewajiban Tahun 2012-2014 Tahun laba Operasional Kewajiban hasil 2012 697,639,125,105 3,637,648,986,991 0.19 2013 824,810,408,422 8,879,243,300,390 0.09 2014 1,570,245,291,957 9,969,219,952,724 0.16 Dalam PT Kereta Api Indonesia (Persero) mengenai rasio laba operasional terhadap kewajiban menujukkan bahwa berdasarkan perhitungan setiap Rp 1,- kewajiban hanya mampu ditutup laba operasional pada tahun 2012 sebesar Rp 0.21, tahun 2013 sebesar Rp 0.09, kemudian tahun 2014 sebesar Rp 0.16. Pada tahun 2013 terjadi penurunan hal ini disebabkan karena pada tahun ini terjadi kenaikan beban operasional perusahaan tentu dalam hal ini penting bagi perusahaan untuk melakukan efisiensi atas beban operasional yang terlalu besar.

51 Diagram 3.10 Rasio Laba Operasional terhadap kewajiban tahun 2012-2014