BAB I PENDAHULUAN. klinik. Prevalensi nodul berkisar antara 5 50% bergantung pada populasi tertentu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV METODE PENELITIAN

CIRI CIRI KARAKTERISTIK PENDERITA NODUL TIROID DI POLIKLINIK ENDOKRIN DAN POLIKLINIK BEDAH RSUP DR. KARIADI SEMARANG JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA

I. PENDAHULUAN. sikap yang biasa saja oleh penderita, oleh karena tidak memberikan keluhan

CIRI CIRI KARAKTERISTIK PENDERITA NODUL TIROID DI POLIKLINIK ENDOKRIN DAN POLIKLINIK BEDAH RSUP DR. KARIADI SEMARANG LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia insiden karsinoma tiroid mengalami peningkatan setiap tahun (Sudoyo,

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Paradigma mengenai kanker bagi masyarakat umum. merupakan penyakit yang mengerikan.

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Karsinoma sel basal merupakan keganasan kulit. tersering, menempati kira-kira 70% dari semua keganasan

BAB 1 : PENDAHULUAN. perubahan. Masalah kesehatan utama masyarakat telah bergeser dari penyakit infeksi ke

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membuat protein, dan mengatur sensitivitas tubuh terhadap hormon

BAB I PENDAHULUAN. kanker yang paling sering ditemukan pada wanita, setelah kanker mulut

BAB 1 PENDAHULUAN. Massa regio colli atau massa pada leher merupakan temuan klinis yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan masyarakat perkotaan dipengaruhi oleh beberapa faktor,

BAB I PENDAHULUAN. kematiannya. Karsinoma kolorektal merupakan penyebab kematian nomor 4 dari

BAB I PENDAHULUAN. (radioimmunoassay) dan IRMA (immunoradiometric assay), atau metode

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak terkendali dan penyebaran sel-sel yang abnormal. Jika penyebaran

KARAKTERISTIK KLINIS DAN DIAGNOSIS SITOLOGI PASIEN DENGAN NODUL TIROID YANG DILAKUKAN PEMERIKSAAN FINE NEEDLE ASPIRATION BIOPSY

BAB I PENDAHULUAN. Tumor kolorektal merupakan neoplasma pada usus besar yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. di negara maju terlebih lagi bagi negara berkembang. Angka kematian akibat

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kanker kolorektal merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. penelitian yang dilakukan oleh Weir et al. dari Centers for Disease Control and

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 6 PEMBAHASAN. tahun, usia termuda 18 tahun dan tertua 68 tahun. Hasil ini sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. paling sering ditemukan didunia. Tumor ini sangat prevalen didaerah tertentu

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia dan di Bali khususnya insiden karsinoma tiroid sangat tinggi sejalan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebutaan merupakan suatu masalah kesehatan di dunia, dilaporkan bahwa

BAB 1 PENDAHULUAN. tinggi dari rata-rata nasional (1,4%), yaitu pada urutan tertinggi ke-6 dari 33 provinsi

BAB I PENDAHULUAN. tiroid ditemukan pada 4-8% dari populasi umum dengan pemeriksaan palpasi, 10-

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Karsinoma laring adalah keganasan pada laring yang berasal dari sel epitel laring.

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan kematian. Lebih dari satu juta orang per tahun di dunia meninggal

BAB I PENDAHULUAN. dan fungsi dari organ tempat sel tersebut tumbuh. 1 Empat belas juta kasus baru

NILAI DIAGNOSTIK KARAKTERISTIK KLINIS DIBANDINGKAN DENGAN BIOPSI PATOLOGI ANATOMI DALAM MENDIAGNOSIS KARSINOMA TIROID JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan 63% penyebab kematian di seluruh dunia dengan membunuh 36 juta jiwa

BAB I PENDAHULUAN. Kanker adalah penyakit tidak menular yang ditandai dengan pertumbuhan sel

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN jiwa dan Asia Tenggara sebanyak jiwa. AKI di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Kanker kulit terbagi 2 kelompok yaitu melanoma dan kelompok non

BAB 1 PENDAHULUAN. jinak dengan karakter tidak nyeri, dapat digerakkan, berbatas tegas dan

BAB I PENDAHULUAN. dan akhirnya bibit penyakit. Apabila ketiga faktor tersebut terjadi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kanker kepala dan leher adalah penyebab kematian akibat kanker tersering

KARAKTERISTIK PENDERITA KANKER TIROID DI BAGIAN BEDAH ONKOLOGI RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN. empedu atau di dalam duktus koledokus, atau pada kedua-duanya (Wibowo et al.,

BAB I PENDAHULUAN. tidak menular atau NCD (Non-Communicable Disease) yang ditakuti karena

BAB I PENDAHULUAN. kandungan. Kelainan penyerta yang timbul pada bayi baru lahir akan menghambat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. limfoid, dan sel neuroendocrine. Dari beberapa sel-sel tersebut dapat berubah

BAB I PENDAHULUAN. biaya. 1 Kanker payudara merupakan kanker yang sering dialami perempuan saat

BAB 1 : PENDAHULUAN. Kanker payudara dapat tumbuh di dalam kelenjer susu, saluran susu dan jaringan ikat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LatarBelakang

ABSTRAK ANGKA KEJADIAN KANKER PARU DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE 1 JANUARI DESEMBER 2010

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai stadium lanjut dan mempunyai prognosis yang jelek. 1,2

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu penyakit mematikan di dunia. Sampai saat ini, kanker

BAB I PENDAHULUAN. umum adalah 4-8 %, nodul yang ditemukan pada saat palpasi adalah %,

BAB I PENDAHULUAN. metode deteksi dini yang akurat. Sehingga hanya 20-30% penderita kanker

ABSTRAK KARAKTERISTIK ULTRASONOGRAFI PADA KECURIGAAN KLINIS KANKER TIROID DI RSUP SANGLAH DENPASAR PERIODE JANUARI 2015-DESEMBER 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. Kata kanker berasal dari kata Yunani, karnikos, yang berarti udang-karang dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Diperkirakan sekitar 7,6 juta (atau 13% dari penyebab kematian) orang

BAB I PENDAHULUAN. atau tekanan darah tinggi (Dalimartha, 2008). makanan siap saji dan mempunyai kebiasaan makan berlebihan kurang olahraga

BAB 1 PENDAHULUAN. Stroke yang disebut juga sebagai serangan otak atau brain attack ditandai

BAB I PENDAHULUAN. Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI) merupakan salah satu masalah gizi utama di Indonesia.

BAB I. PENDAHULUAN I.A. LATAR BELAKANG. American Thyroid Association (2014) mendefinisikan. nodul tiroid sebagai benjolan yang terbentuk karena

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit dengan prevalensi cukup tinggi di dunia. Kanker

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi dan peningkatan perekonomian ke

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Kanker kolorektal merupakan salah satu penyebab utama

BAB I PENDAHULUAN UKDW. tubuh manusia dan akan menyerang sel-sel yang bekerja sebagai sistem kekebalan

BAB 4 HASIL. Korelasi stadium..., Nurul Nadia H.W.L., FK UI., Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Di Indonesia, diantara berbagai jenis kanker, karsinoma paru

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Indonesia saat ini masih menghadapi beberapa masalah

BAB I PENDAHULUAN. oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis sebagian besar bakteri ini menyerang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kejang demam merupakan salah satu kejadian bangkitan kejang yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Karsinoma larings merupakan keganasan yang cukup sering dan bahkan

BAB I PENDAHULUAN. Karsinoma nasofaring (KNF) merupakan keganasan. yang berasal dari lapisan epitel nasofaring. Karsinoma

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kanker paru merupakan keganasan penyebab kematian. nomer satu di dunia (Cancer Research UK, 2012).

BAB 2 RADIOTERAPI KARSINOMA TIROID. termasuk untuk penyakit kanker kepala dan leher seperti karsinoma tiroid.

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. menular di seluruh dunia setelah Human Immunodeficiency Virus (HIV). 1 Sepertiga

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan suatu penyakit yang dianggap sebagai masalah besar

BAB I PENDAHULUAN. berlebihan khususnya yang lama dan berkelanjutan dengan dosis relatif kecil

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan reproduksi menurut World Health Organization (WHO) adalah

Kata kunci: kanker kolorektal, jenis kelamin, usia, lokasi kanker kolorektal, gejala klinis, tipe histopatologi, RSUP Sanglah.

BAB I PENDAHULUAN. meluas ke rongga mulut. Penyakit-penyakit didalam rongga mulut telah menjadi perhatian

yang tidak sehat, gangguan mental emosional (stres), serta perilaku yang berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyebab kematian utama yang memberikan kontribusi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menjalankan tugas sebagai seorang dokter, satu hal yang rutin dilakukan adalah menegakkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tumor secara umum merupakan sekumpulan penyakit. yang membuat sel di dalam tubuh membelah terlalu banyak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. jantung yang prevalensinya paling tinggi dalam masyarakat umum dan. berperan besar terhadap mortalitas dan morbiditas.

BAB I PENDAHULUAN. timbul yang disertai rasa gatal pada kulit. Kelainan ini terutama terjadi pada masa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Nodul tiroid merupakan neoplasia endokrin yang paling sering ditemukan di klinik. Prevalensi nodul berkisar antara 5 50% bergantung pada populasi tertentu dan sensitivitas dari teknik deteksi, prevalensi nodul tiroid meningkat sesuai dengan umur, keterpajanan terhadap radiasi pengion dan defisiensi yodium. Di Amerika Serikat prevalensi nodul tiroid soliter sekitar 4 7 % dari penduduk dewasa, 3 4 kali lebih sering pada wanita dibandingkan pria. 1 Berdasarkan Whickam Survey, nodul tiroid diperkirakan terdapat pada 5,3 % populasi perempuan dan 0,8 % pada populasi laki- laki. 2 Dari sebuah penelitian yang dilakukan pada populasi militer Jepang dari tahun 1990 2012 menemukan terdapat peningkatan prevalensi signifikan angka kejadian nodul tiroid pada lakilaki usia muda apabila dibandingkan dengan usia setengah baya, akan tetapi peningkatan tersebut tidak signifikan apabila data tersebut dibandingkan dengan jenis kelamin yang berbeda. 3 Suatu nodul tiroid pada beberapa kasus dapat bertransformasi menjadi keganasan walaupun angka kekerapannya relatif rendah yaitu sekitar 5 10 %. 1,4 Pada suatu kasus yang terjadi di negara Cina secara umum nodul ditemukan pada usia 21-60 tahun dengan angka prevalensi keganasan yang tinggi yaitu sekitar 18,46%, sedangkan di Shanghai terjadi peningkatan insidensi angka keganasan dari 1

2 1 kejadian per 1.000.000 menjadi 3,7 kejadian per 1.000.000 pada laki laki. Angka peningkatan pada wanita terjadi lebih tinggi lagi yaitu dari 2,8 menjadi 10,5 per 1.000.000. 5,6 Paparan radiasi pengion menjadi faktor pemicu tumbuhnya nodul tiroid dan juga menjadi faktor resiko berubahnya nodul tiroid menjadi suatu keganasan. Peningkatan insidensi nodul tiroid berhubungan dengan usia, jenis kelamin, defisiensi yodium, dan paparan radiasi. 2,7 Pada kejadian ledakan bom atom Hiroshima dan Nagasaki angka kejadian nodul tiroid menunjukan 12,3 % pada laki laki dan 24,8 % pada perempuan. Tumor ganas dari kasus tersebut teridentifikasi sebanyak 2,1 % dan tumor jinak sebanyak 5,1 %. 8 Prevalensi goiter di Asia Tenggara sebesar 13,0% tahun 1993 menjadi 12,0% tahun 1997 dan 15,4% tahun 2004. 9 Di Indonesia angka TGR (Total Goiter Rate) diukur pada anak usia 6 12 tahun yang berhubungan dengan masalah GAKI (Gangguan Akibat Kekurangan Iodium). TGR pada anak sekolah dasar menunjukan adanya peningkatan dari tahun 1998 ke tahun 2003, yaitu dari 9,8 % menjadi 11,1 %. 10 Merokok menjadi salah satu faktor pemicu lain adanya peningkatan kejadian pembesaran dan nodul tiroid. 11 Mengingat data mengenai karakteristik nodul tiroid di RSUP dr. Kariadi Semarang belum tersusun dengan baik, maka penulis tertarik untuk meneliti karakteristik penderita nodul tiroid di poliklinik endokrin dan poliklinik bedah RSUP dr. Kariadi Semarang selama periode 1 Januari 31 Desember 2013.

3 1.2 Permasalahan penelitian Bagaimana ciri - ciri karakteristik nodul tiroid di poliklinik endokrin dan poliklinik bedah RSUP dr. Kariadi Semarang? 1.3 Tujuan penelitian 1.3.1 Tujuan umum Mengetahui ciri ciri karakteristik penderita nodul tiroid di poliklinik endokrin dan poliklinik bedah RSUP dr. Kariadi Semarang. 1.3.2 Tujuan khusus 1. Mendeskripsikan distribusi frekuensi nodul tiroid berdasarkan usia. 2. Mendeskripsikan distribusi frekuensi nodul tiroid berdasarkan jenis kelamin. 3. Mendeskripsikan distribusi frekuensi nodul tiroid berdasarkan tempat tinggal. 4. Mendeskripsikan distribusi frekuensi nodul tiroid berdasarkan riwayat keluarga. 5. Mendeskripsikan distribusi frekuensi nodul tiroid berdasarkan riwayat paparan radiasi. 6. Mendeskripsikan distribusi frekuensi nodul tiroid berdasarkan riwayat penggunaan obat amiodaron. 7. Mendeskripsikan distribusi frekuensi jenis - jenis nodul tiroid. 8. Mendeskripsikan distribusi frekuensi predileksi nodul tiroid.

4 9. Mendeskripsikan distribusi frekuensi ukuran nodul tiroid. 10. Mendeskripsikan distribusi frekuensi pembesaran kelenjar limfe pada penderita nodul tiroid. 11. Mendeskripsikan distribusi frekuensi perubahan pita suara pada penderita nodul tiroid. 1.4 Manfaat penelitian 1.4.1 Manfaat untuk peneliti Memberikan tambahan pengetahuan tentang karakteristik nodul tiroid di RSUP dr. Kariadi Semarang. 1.4.2 Manfaat untuk masyarakat Sebagai data rujukan untuk edukasi kepada masyarakat terutama bagi kelompok risiko tinggi terjangkitnya nodul tiroid. 1.4.3 Manfaat untuk ilmu pengetahuan Hasil penelitian dapat digunakan sebagai data sekunder untuk penelitian selanjutnya. 1.5 Orisinalitas penelitian No Peneliti Judul Desain Hasil 1 Jonathan R. Clark, et all (2005) Risk of Malignancy in Filipinos With T h y r o i d Nodules A Metode: Analysis Sampel: 72 orang Kanker tiroid ditemukan pada 50 pasien dengan 28 pasien sebagai kontrol. Karakteristik patologi dari

5 2. G. Chen, et all (2008) Matched Pair Analysis Analysis of Thyroid Nodules by Clinical and Pathological Characteristics, and Ultrasonograp hically Detected Calsification Corelate to Thyroid Carcinoma in South China Variabel terikat: Thyroid Nodules Variabel bebas: Risk of Malignancy Metode : Sampel : 1.051 pasien Variabel terikat : Thyroid Nodules Variabel bebas : Clinical andpatholo gical Characteristics kanker tiroid tersebut tidak terlalu berbeda. Dari 1.051 pasien ditemukan lesi jinak 857 dengan 612 pasien mengalami nodular goiter, dan lesi ganas 194 pasien. Karsinoma tiroid terutama mikrokarsinoma sering terdeteksi pada penyakit tiroid jinak. Kalsifikasi terdeteksi dengan ultrasound yang diindikasi sebagai keganasan tetapi dalam jangkauan yang terbatas Perbedaan penelitian ini dengan penelitian di atas adalah dalam bentuk variabel, waktu, dan tempat penelitian.