BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan mutu pelayanan puskesmas adalah untuk membangun. persahabatan yang mendorong hubungan dengan pasien sehingga puskesmas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Mutu pelayanan keperawatan merupakan salah satu keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini Puskesmas telah didirikan di hampir seluruh pelosok tanah

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan dasar tersebut (Depkes, 2009). yang meliputi pelayanan: curative (pengobatan), preventive (upaya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan peluang bagi rumah sakit itu sendiri (Luck, 2000 dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan kesehatan di Rumah sakit yang diberikan kepada pasien

BAB I PENDAHULUAN. yaitu fungsi pelayanan publik dan fungsi pelayanan klinis atau medikal. memberikan penilaian tentang kualitas pelayanan.


TESIS Untuk memenuhi persyaratan mencapai derajat Sarjana S 2 MAGISTER ILMU KESEHATAN MASYARAKAT. Oleh : Agus Harjono Boediman E4A000002

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan jasa kesehatan. Keberhasilan sebuah rumah sakit dinilai dari mutu

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam upaya menjaga mutu pelayanan di rumah sakit.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Komunikasi terapeutik merupakan suatu proses untuk membina hubungan terapeutik

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang atau individu mampu untuk hidup produktif dalam segi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan kesehatan bertujuan agar setiap penduduk mampu

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN PERILAKU CARING PERAWAT DALAM MENINGKATKAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Unsur terpenting dalam organisasi rumah sakit untuk dapat mencapai

dasar yang paling penting dalam prinsip manajemen mutu (Hidayat dkk, 2013).

Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : TRI LESTARI J

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. baik di pasar domestik (nasional) maupun di pasar internasional/global. Untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Salah satu tujuan dari pembangunan kesehatan di Indonesia adalah upaya

BAB I PENDAHULUAN. kiat keperawatan. Berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang mempunyai peranan penting dalam meningkatkan derajat kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat menjadi lebih selektif dalam memilih jasa pelayanan dari suatu rumah

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD TUGUREJO SEMARANG

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP PESERTA JAMKESMAS DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. dan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Menurut Azwar (1996)

BAB I PENDAHULUAN. orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RS PKU MUHAMMADIYAH UNIT II YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan dan harapan masyarakat tentang pelayanan kesehatan, masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan. Pelayanan keperawatan sering dijadikan tolok ukur citra sebuah

Jurnal Keperawatan, Volume VIII, No. 1, April 2012 ISSN

PERBEDAAN TIME MOTION STUDY ANTARA RUANG AL-KAUTSAR DAN AL-FAJR PADA PASIEN MODERAT CARE DI RUMAH SAKIT ISLAM SURAKARTA SKRIPSI

BAB 1. bagi semua bangsa Indonesia. Pandangan pencapaian kesehatan bagi semua ini sering

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada Era Otonomi Daerah dengan keterbatasan sumber daya yang tersedia

BAB 1 PENDAHULUAN. mewujudkan penyembuhan dan pemulihan kesehatan secara menyeluruh.

BAB I PENDAHULUAN. penyakit dan pemulihan kesehatan yang dilaksanakan secara serasi dan

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan tertentu. Menurut Robbins (2006) bahwa kinerja pegawai adalah. untuk mengelola proses kerja selama periode tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. konsumen, pertumbuhan pasar, strategi pesaing dan faktor-faktor lain yang

BAB 5 METODE PENELITIAN

Hubungan Kualitas Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit dengan Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado ABSTRACT. Key word: Nurse Service, Patient Satisfaction, Service Dimension RINGKASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Berkembangnya jumlah rumah sakit di Indonesia menjadikan masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut WHO (2013), rumah sakit adalah bagian integral dari suatu

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal 78-83

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Kotler (1988) kepuasan adalah tingkat kepuasan seseorang setelah

BAB 1 PENDAHULUAN. Sesuai dengan Kepmenkes No.1202/MENKES/SK/VIII/2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Summary FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA PERAWAT DI RS TOTO KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan. Penentu citra institusi pelayanan. akan terlihat dari asuhan keperawatan yang telah diberikan kepada klien.

BAB I PENDAHULUAN. sangat berkaitan erat dengan pelayanan kesehatan. pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan

GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN KUNJUNGAN ULANG DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH KARANGANYAR

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan suatu proses pekerjaan yang berlangsung untuk mencapai hasil kerja

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. serta sebagai pusat rujukan kesehatan masyarakat. Rumah sakit sebagai

ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA PERAWAT BERDASARKAN KATEGORI PASIEN DI IRNA PENYAKIT DALAM RSU TUGUREJO SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. dalam memberikan asuhan keperawatan antara lain mengkaji kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. terhadap pelayanan perawatan pasien yaitu penanganan emergency, tidak. Penanganan pada pelayanan tersebut dilaksanakan oleh petugas

PUSKESMAS. Data masyarakat ( Responden) (lingkari kode angka sesuai jawaban masyarakat/responden) Nomor Responden...

BAB I PENDAHULUAN. harus terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat (Depkes, 1998).

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari sejarah kehidupan bangsa. Setelah Indonesia merdeka pelayanan

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan kesehatan adalah untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan


Hubungan Mutu Pelayanan Keperawatan dengan Kepuasan Pasien di Rumah Sakit Ruang Rawat Inap Kelas III

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina

BAB I PENDAHULUAN. menarik serta terlihat nyaman dalam menjalankan tugas (Shaw, 2010). mengambil suatu tindakan (Kathleen, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkatnya kualitas pelayanan, maka fungsi pelayanan di

BAB 1 PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kualitas atau mutu pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang profit maupun yang non profit, mempunyai tujuan yang ingin dicapai melalui

Promotif, Vol.3 No.1 Okt 2013 Hal 19-26

BAB 1 PENDAHULUAN. berbentuk pelayanan bio-psiko-sosial-spritual yang komprehensif ditunjukan pada

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI IBU TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN IBU DENGAN ANAK YANG DI RAWAT DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. adalah dengan memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya, dengan

* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RSUD PANDAN KABUPATEN TAPANULI TENGAH

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Rumah sakit sebagai pusat pelayanan kesehatan harus memberikan kualitas

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas, dengan memperbaiki sumber daya manusia,

BAB I PENDAHULUAN. yang mampu mewujudkan kesehatan optimal. Sedangkan sasaran

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan swasta semakin menuntut pelayanan yang bermutu. Tidak dapat dipungkiri pada

HUBUNGAN KEPUASAN PASIEN BAYAR DENGAN MINAT KUNJUNGAN ULANG DI PUSKESMAS WISMA JAYA KOTA BEKASI TAHUN 2007

pelayanan. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Badung Mangusada

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. pentingnya kesehatan sebagai hak azasi manusia. Sehat merupakan kebutuhan dasar

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit lainnya. Rumah sakit adalah bentuk organisasi pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan masyarakat banyak, maka peranan pemerintah dalam pelayanan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan bagian integral dari seluruh sistem pelayanan kesehatan yang melayani pasien dengan berbagai jenis pelayanan. Di bidang jasa pelayanan, rumah sakit menjadi sangat tajam persaingan antara rumah sakit swasta maupun pemerintah. Untuk memenangkan persaingan, rumah sakit harus mampu memberikan pelayanan yang berkualitas kepada pelanggannya (pasien), salah satu diantaranya dengan memberikan asuhan keperawatan profesional. Untuk tercapainya asuhan keperawatan profesional diperlukan suatu pendekatan yang disebut dengan proses keperawatan (Listianingrum, 2012). Menurut Sukardi (2005), kualitas pelayanan merupakan suatu tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan yang dapat menimbulkan kepuasan karena telah sesuai kode etik dan standar pelayanan profesional. Keperawatan sering disebut sebagai ujung tombak dari pelayanan yang ada di rumah sakit, selain itu perawat selama 24 jam berada didekat pasien, dan bahkan 70% tenaga kesehatan di rumah sakit adalah perawat, sehingga perawat memegang peranan yang cukup dominan dalam rangka memberikan kepuasan kepada pelanggan atau pasien. Menurut Swanburg (2003), ditinjau dari sudut pandang keperawatan, kualitas pelayanan keperawatan merupakan suatu pelayanan keperawatan yang komprehensip meliputi bio-psiko-sosio-spritual yang diberikan oleh perawat profesional kepada pasien (individu, keluarga maupun masyarakat) baik sakit ataupun sehat. Dimana perawatan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan pasien dan standar pelayanan keperawatan dan perkembangan ilmu keperawatan dan teknologi. 1

2 Menurut Onny yang dikutip dalam artikel Purwanto (2007), menjelaskan bahwa pelayanan keperawatan yang berkualitas harus memenuhi lima aspek kualitas pelayanan keperawatan yang utama yaitu aspek penerimaan, aspek perhatian, aspek komunikasi, aspek kerjasama dan aspek tanggung jawab. Aspek penerimaan adalah sikap perawat yang selalu ramah, periang dan selalu senyum dalam menyapa semua pasien. Aspek perhatian adalah sikap perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan perlu bersikap sabar dan murah hati. Aspek komunikasi adalah sikap perawat harus bisa melakukan komunikasi yang baik dengan pasien dan keluarga pasien, aspek kerjasama berarti sikap perawat yang harus mau kerjasama dengan pasien dan aspek tanggung jawab merupakan sikap perawat yang jujur, tekun serta dapat meluangkan waktu kepada pasien. Masalah yang sering dihadapi secara umum oleh rumah sakit adalah rumah sakit belum mampu memberikan sesuatu hal yang benar-benar diharapkan pengguna jasa. Faktor utama tersebut karena pelayanan yang diberikan berkualitas rendah sehingga belum dapat menghasilkan pelayanan yang diharapkan pasien. Rumah sakit merupakan organisasi yang menjual jasa, maka pelayanan yang berkualitas merupakan tuntutan yang harus dipenuhi. Bila pasien tidak menemukan kepuasan dari kualitas pelayanan yang diberikan maka pasien cendrung mengambil keputusan tidak melakukan kunjungan ulang pada rumah sakit tersebut (Mawarni, 2012). Menurut Nurhalimmah dan Sugiarsi (2008), kunjungan pasien berarti pemanfaatan penggunaan fasilitas kesehatan yang disediakan baik dalam bentuk rawat jalan, rawat inap, kunjungan rumah, oleh petugas kesehatan maupun dalam bentuk kegiatan lain dari pemanfaatan pelayanan kesehatan tersebut. Tingkat kunjungan dalam jasa pelayanan kesehatan ditunjukan dengan perilaku kunjungan pasien ke unit pelayanan kesehatan sebagai tingkat kepuasan pasien terhadap penyelenggaraan pelayanan kesehatan. Besarnya tingkat kunjungan pasien ke fasilitas pelayanan kesehatan dapat dilihat dari dimensi waktu yaitu harian, mingguan, bulanan dan tahunan.

3 Berdasarkan hasil penelitian terdahulu oleh Sulistyorini, dkk (2012), yang meneliti tentang Pengaruh Mutu Pelayanan Keperawatan Terhadap Kepuasan Pasien di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Islam Malang. Peneliti ini menggunakan desain penelitian Survey Analitik dengan pendekatan Cross Sectional dan dilakukan di ruang rawat inap kelas II, IIIA dan IIIB Rumah Sakit Isalam Malang dengan sampel berjumlah 83 pasien yang berusia 16-60 tahun di rawat sekurang-kurangnya 2x24 jam. Hasil penelitian sebagian besar responden berusia dewasa awal antara 21 tahun sampai 40 tahun yaitu sebanyak 45 orang (51,7 %) dengan jenis kelamin perempuan 49 responden (56,3%), selama kurang dari 6 hari sebanyak 69 responden (79,3 %) dengan dirawat dikelas IIIB 40 responden (46%). Sebagian besar berlatar belakang pendidikan ditingkat perguruan tinggi/akademi sebanyak 34 responden (39,1%) dengan pekerjaaan sebagai wiraswasta 19 responden (21,8%) sehingga sumber pendanaan responden berasa dibawah tanggung jawab sendiri atau keluarga sebanyak 47 responden (54%). Pengujian hipotesa medel regresi secara parsial dengan uji t yakni dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel. Variabel independen pembentuk model regresi dikatakan berpengaruh signifikan jika t hitung > t tabel atau p-value <α = 0.05. pada tabel 5.4 menunjukkan nilai t hitung pada setiap sub variabel dimensi mutu pelayanan > t tabel (1,99) sehingga dapat disimpulkan bahwa wujud, ketanggapan, kehandalan, keterjaminan dan empati berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pasien. Sedangkan menurut Silalahi (2007), yang meneliti tentang Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Dalam Kaitannya Dengan Loyalitas Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Islam Malayahati Medan, menunjukkan bahwa dari 75 responden yang di wawancarai 80,3% merasa puas dengan kualitas pelayanan dan 19,7% faktor lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian. Berdasarkan penelitian Nurhalimmah dan Sugiarsi (2008), yang meneliti tentang Gambaran Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Jalan Kunjungan Ulang Di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar menunjukkan bahwa dari 30 responden menunjukkan tingkat kepuasan pasien rawat jalan pada dimensi kemampuan dan

4 keterampilan, puas sejumlah 22 pasien (73,3%) dan tidak puas sejumlah 8 pasien (26,7%), dimensi mutu kenyamanan, puas sejumlah 22 pasien (73,3%) dan tidak puas sejumlah 8 pasien (26,7%) dan dimensi efisiensi pelayanan kesehatan, puas sejumlah 20 pasien (66,7%) dan tidak puas sejumlah 10 pasien (33,3%). Sedangkan penelitian Prastiwi dan Ayubi (2012), yang berjudul Hubungan Kepuasan Pasien Bayar Dengan Minat Kunjungan Ulang di Puskesmas Wisma Jaya Kota Bekasi Tahun 2007. Menggunakan teknik pengambilan sampel menggunakan consequtive quota sampling dengan model uji regresi logistik. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Wisma Jaya Kota Bekasi Jawa Barat. Dengan jumlah sampel sebanya 219 orang. Dapat dilihat bahwa hasil penelitian menunjukkan proporsi yang berminat melakukan kunjungan ulang di Puskesmas Wisma Jaya adalah 93,2%. Penelitian ini menemukan bahwa nilai rerata kepuasan pasien sebesar 2,8 (skala 4). Setelah variabel pendidikan, umur dan pengeluaran responden dikendalikan maka pasien bayar yang puas terhadap pelayanan kesehatan akan berpeluang sebesar 7,5 kali untuk berminat melakukan kunjungan ulang ke Puskesmas Wisam Jaya. Berdasarkan hasil survei yang diperoleh dari medical record di RSU Sari Mutiara Medan pada tahun 2013 diperoleh data sebagai berikut jumlah tempat tidur sebanyak 216, dengan Bed Occupation Rate (BOR) 63,22% dan jumlah pasien Rawat Inap Tingkat Lanjut (RITL) sebanyak 9.801 orang pasien dalam 1 tahun, serta jumlah pasien yang Pulang Atas Permintaan Sendiri (PAPS) sebanyak 221 orang dalam 1 tahun dan diperoleh data pasien PAPS mengalami peningkatan dalam 4 bulan terakhir pada bulan September yaitu 15 orang, bulan Oktober 17 orang, bulan November 19 orang dan bulan Desember yaitu 23 orang. Berdasarkan data kunjungan pasien rata-rata 3 bulan terakhir pada bulan Oktober yaitu 1.031 pasien, bulan November 968 pasien dan bulan Desember yaitu 832 pasien, sehingga terjadi penurunan kira-kira 3-5% di RSU Sari Mutiara Medan.

5 Ketika penulis mewawancarai terhadap 10 orang pasien Rawat Inap Tingkat Lanjut (RITL) lantai 2A gedung lama di RSU Sari Mutiara Medan ternyata, perawat belum melakukan pelayanan dengan baik sesuai yang diharapkan dikarenakan perawat belum optimal menggunakan komunikasi teraupetik terhadap pasien, ada juga pasien mengeluh bahwa perawat kurang ramah kepada pasien. Selain itu perawat juga kurang respon atau tangggap terhadap keluhan maupun panggilan dari pasien. Selain daripada itu penulis juga menemukan pasien yang Pulang Atas Permintaan Sendiri (PAPS), ketika diwawancarai pasien tersebut mengatakan bahwa pasien tersebut kurang puas atas pelayanan keperawatannya dimana perawatnya masih kurang tanggap terhadap panggilan maupun keluhan pasien. Hal ini mengidentifikasi bahwa terjadi penurunan kualitas pelayanan perawat di RSU Sari Mutiara Medan. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti tentang hubungan kualitas pelayanan perawat dengan kunjungan pasien rawat inap di RSU Sari Mutiara Medan Tahun 2014. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah adalah bagaimana hubungan kualitas pelayanan perawat dengan kunjungan pasien rawat inap di RSU Sari Mutiara Medan Tahun 2014? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui hubungan kualitas pelayanan perawat dengan kunjungan pasien rawat inap di RSU Sari Mutiara Medan Tahun 2014. 2. Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui hubungan aspek penerimaan dengan kunjungan pasien rawat inap di RSU Sari Mutiara Medan Tahun 2014.

6 b. Untuk mengetahui hubungan aspek perhatian dengan kunjungan pasien rawat inap di RSU Sari Mutiara Medan Tahun 2014. c. Untuk mengetahui hubungan aspek komunikasi dengan kunjungan pasien rawat rnap di RSU Sari Mutiara Medan Tahun 2014. d. Untuk mengetahui hubungan aspek kerjasama dengan kunjungan pasien rawat inap di RSU Sari Mutiara Medan Tahun 2014. e. Untuk mengetahui hubungan aspek tanggung jawab dengan kunjungan pasien rawat inap di RSU Sari Mutiara Medan Tahun 2014. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Pasien Sebagai informasi tambahan untuk meningkatkan minat kunjungan pasien terhadap RSU Sari Mutiara Medan. 2. Bagi Direktur Rumah Sakit Dengan adanya penelitian ini maka Direktur rumah sakit dapat melakukan intervensi ataupun kebijakan-kebijakan untuk meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan demi meningkatnya derajat kesehatan pasien yang optimal. 3. Bagi Perawat Sebagai bahan evaluasi ataupun masukan agar perawat lebih meningkatkan pelayanan keperawatan yang holistik dan komprehensif. 4. Bagi Peneliti selanjutnya Sebagai informasi tambahan maupun data awal untuk mengembangkan penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan hubungan kualitas pelayanan perawat dengan kunjungan pasien rawat inap.