BAB I PENDAHULUAN. unsur sosial budaya yaitu: bahasa, sistem ilmu pengetahuan, sistem organisasi sosial, sistem

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. terbentuknya sebuah desa karena adanya individu-individu yang menggabungkan diri

BAB I PENDAHULUAN. digunakan manusia dalam membantu kegiatannya sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kota tidak terlepas dari mobilitas barang dan orang.

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi berasal dari bahasa Latin, yaitu transportare, trans berarti

BAB 1 PENDAHULUAN. bagi kelangsungan hidup manusia. Jika pada zaman dahulu manusia lebih terbiasa

BAB I PENDAHULUAN. perindustrian. Perkembangan industrialisasi di Indonesia ditandai dengan munculnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada prinsipnya semua bentuk dan keadaan kehidupan dalam kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Ada tiga faktor penting dalam sejarah yaitu manusia, tempat, dan waktu 1.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kepemimpinan Perempuan Pembawa Perubahan di Desa Boto Tahun ,

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi

BAB I PENDAHULUAN. menunjang kegiatan sehari-hari adalah sektor jasa transportasi. Transportasi

BAB I PENDAHULUAN. menunjang dan mempengaruhi setiap individu di dalam masyarakat tersebut 1. Perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu wilayah tidak dapat dilepaskan dari perkembangan

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode historis, penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini, penulis akan menguraikan metode penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN. pada hakikatnya adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan sektor industri merupakan unsur pokok dalam melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. tinggi umumnya bermatapencarian sebagai petani. Adapun jenis tanaman yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan moda transportasi massal yang murah, efisien, dan cepat.

BAB I PENDAHULUAN. dari 13 fakultas yang ada di USU.Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik merupakan

BAB I PENDAHULUAN. ada suatu peristiwa, tetapi hanya peristiwa yang banyak mengubah kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sasaran yang hendak dicapai dalam pembangunan ekonomi

BAB 1 PENDAHULUAN. Angkutan umum sebagai salah satu moda transportasi untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Mobil Penumpang (emp) adalah faktor yang menunjukkan pengaruh berbagai tipe

BAB I Pendahuluan. tertentu dapat tercapai. Dengan pendidikan itu pula mereka dapat mempergunakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. METODE PENELITIAN. teknik serta alat tertentu. (Winarno Surakhmad, 1982; 121).

BAB I PENDAHULUAN. satu bagian negara ke negara bagian lainnya. Peranan transportasi amat sangat

BAB I PENDAHULUAN. lalu lintas untuk mempermudah mobilitas masyarakat kota melalui sistem dan. maupun berpindah tempat untuk memenuhi kebutuhannya.

III. METODE PENELITIAN. pengetahuan yang teratur dan runtut pada umumnya merupakan manifestasi

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan

III. METODE PENELITIAN. Untuk memecahkan suatu masalah diperlukan suatu cara atau metode, di mana

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi sebagai lembaga pendidikan merupakan komunitas hidup dinamik

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan bangsa yang multikultural terdiri dari ratusan suku

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pembeli untuk meminta barang yang tersedia di pasar. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. digunakan oleh masyarakat, selain karena untuk kebutuhan mobilitas jarak dekat,

BAB I PENDAHULUAN. untuk keluar dari keadaan biasanya dan ini dipengaruhi oleh keberadaan ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki awal abad ke 20, mulai muncul sebuah trend baru mengenai

I. PENDAHULUAN. adanya ketimpangan dan ketidakmerataan. Salah satu penyebabnya adalah

BAB I PENDAHULUAN. pengoperasian fasilitas transportasi yang ada (Wahyuni.R, 2008 ).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. penduduk. Untuk mendukung kelancaran pergerakan dan interaksi penduduk

BAB I. Pendahuluan. berhubungan dengan kegiatan-kegiatan produksi, konsumsi, dan distribusi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Penelitian Sejarah Singkat Perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam kehidupan manusia, tampak dari usaha-usaha manusia untuk senantiasa

BAB I PENDAHULUAN. tempat tinggal yang lebih baik, mengungsi dari serbuan orang lain dan

BAB I PENDAHULUAN. Periode perjuangan tahun sering disebut dengan masa

BAB I PENDAHULUAN. melakukan pekerjaan secara efisien dan efektif. Untuk mendukung aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan ekonomi yang sangat berpengaruh terhadap tingkat pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan sebagai alat negara. Negara dapat dipandang sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Pertanian dan pedesaan merupakan dua sisi mata uang yang saling

BAB III METODOLOGI. Penelitian tentang Kondisi Sosial-Ekonomi Masyarakat Salatiga Masa

BAB I PENDAHULUAN. melestarikan dan mengalihkan serta mentransformasikan nilai-nilai kebudayaan dalam

BAB I PENDAHULUAN. utamanya dibidang pembangunan ekonomi, maka kegiatan perdagangan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. kinerja (performance) dalam memfasilitasi mobilitas orang dan barang. Hal ini

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian diperoleh dari survei primer dan sekunder terhadap ketersediaan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam wilayah suatu negara akan ada kota yang sangat besar, ada kota

BAB I TINJAUAN PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan mengidentifikasi beberapa pertanyaan yang terdiri dari segi keamanan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pergerakan manusia dan barang. Pergerakan penduduk dalam memenuhi kebutuhannya terjadi

BAB I PENDAHULUAN KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI PETANI KOPI DI DESA SIDIANGKAT KABUPATEN DAIRI ( )

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan dalam berbagai bidang, khususnya bidang

BAB I PENDALUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Eksistensi budaya dalam kehidupan sosial masyarakat suatu bangsa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dari penelitian ini secara deskriptif naratif. Tujuan penelitian ini yaitu

BAB I PENDAHULUAN. suatu bandara perlu didukung oleh sarana angkutan umum yang handal dan

BAB I PENDAHULUAN. namun juga membahas keadaan sosial, ekonomi, politik dan yang terjadi di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Suatu proses bidang kegiatan dalam kehidupan masyarakat yang paling

METODE PENELITIAN. atau tujuan pemecahan masalah (P. Joko Subagyo, S.H 2006 : 1).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi tidak bisa lepas dari kondisi globalisasi ekonomi dewasa ini. Era

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Analisis faktor..., Agus Imam Rifusua, FE UI, 2010.

METODE PENELITIAN. suatu penelitian, hal ini dikarenakan metode merupakan salah satu faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. jasa yang berkembang saat ini. Di era perkembangan dan pertumbuhan penduduk

BAB I KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI PETANI BUNGA DI DESA TONGKOH KABUPATEN KARO ( )

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang ini, transportasi atau pengangkutan menjadi bidang

BAB I PENDAHULUAN. ini guna menunjang transportasi yang dibutuhkan masyarakat Jakarta. Selain

I. PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pemerintahan Negara untuk mewujudkan tujuan bernegara

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan perkebunan besar baik milik negara maupun milik swasta.

BAB I PENDAHULUAN. Depok, Tangerang dan Bekasi (Bodetabek) yang semakin berkembang.

BAB II URAIAN TEORITIS. Penelitian berjudul Pengaruh Kondisi Fisik dan Non Fisik Kereta api. Terhadap Tingkat Kepuasan konsumen pada PT KA

BAB I PENDAHULUAN. transportasi, maka lalu lintas dan angkutan jalan harus ditata dalam suatu sistem

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Mobilitas manusia sudah dimulai sejak jaman dahulu, dimana kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hidup pada era modern seperti sekarang ini, mengharuskan manusia

BAB I PENDAHULUAN. dapat bertahan hidup, sehingga manusia harus menanam padi, sayur-sayuran, buahbuahan

BAB I PENDAHULUAN. Munculnya usaha budidaya benih ikan di Kecamatan Bojongpicung tidak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. manusia dengan tempat yang dituju. Transportasi digunakan untuk memudahkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. interpretasi, dan historiografi. Heuristik atau dalam bahasa Jerman

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Awal mula transpotasi darat dimulai dengan munculnya pemakaian roda yang

III. METODE PENELITIAN. masalah penelitian. Menurut Hadari Nawawi metode pada dasarnya berarti cara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Peran Kyai Ibrahim Tunggul Wulung Dalam Penyebaran Agama Kristen Di Desa

BAB 1 PENDAHULUAN. Perserikatan tahun 1985, dimana liga ini masih belum tergolong profesional. Hal ini

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sejarah adalah peristiwa yang ada hubungannya dengan kegiatan manusia sehingga terjadi berbagai dimensi perubahan baik politik, sosial, ekonomi dan kebudayaan pada waktu serta tempat tertentu. Kebudayaaan menurut Koentjaraningrat menyebutkan adanya tujuh unsur sosial budaya yaitu: bahasa, sistem ilmu pengetahuan, sistem organisasi sosial, sistem peralatan hidup atau teknologi, sistem mata pencaharian, sistem religi dan kepercayaan hidup, serta sistem kesenian. Transportasi merupakan bagian dari sistem peralatan hidup atau teknologi yakni alat-alat untuk mengangkut benda atau barang-barang hasil produksi ke tempat pemasaran atau konsumen. 1 Pada zaman dahulu manusia menggunakan tenaga hewan untuk pengangkutan seperti gerobak sapi dan kereta lembu sebagai alat transportasi. Alat transportasi ini sangat vital karena membantu manusia mengangkut hasil perdagangan dan hasil bumi untuk dijual ke pasar. Alat transportasi gerobak sapi dan kereta lembu ini didominasi dan dikelola oleh masyarakat Tamil (India) sekitar tahun 1918. Transportasi mencakup berbagai bidang yang cukup luas, karena hampir seluruh aspek kehidupan manusia tidak terlepas dari pengangkutan (transportasi). Pengangkutan tumbuh dan berkembang sejalan dengan kemajuan tingkat budaya dan kehidupan manusia. Pengangkutan adalah salah satu sarana utama dalam mewujudkan segala aktivitas dan pengangkutan merupakan alat mobilitas seluruh lapisan masyarakat sehingga terjadinya interaksi sosial dalam masyarakat. Pengangkutan memberikan jasanya kepada masyarakat 1 Yad Mulyadi, Antropologi, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1999, hal. 34 35. 1

yang disebut jasa angkutan. Sebagaimana sifat jasa-jasa lainnya, jasa angkutan merupakan hasil perusahaan angkutan yang menyediakan beragam jenisnya sesuai dengan banyaknya jenis angkutan, baik itu jenis angkutan darat, perairan maupun udara. 2 Sebaliknya jenis angkutan merupakan salah satu faktor masukan dari kegiatan budaya manusia. Pada prinsipnya angkutan bukan hanya berupa gerakan barang atau orang dari suatu tempat ke tempat lainnya dengan cara dan kondisi yang statis tanpa adanya perubahan, akan tetapi angkutan sebaiknya harus selalu diusahakan perbaikan dan kemajuannya sesuai dengan perkembangan peradaban dan teknologi. Dengan demikian angkutan tersebut mengalami peningkatan sehingga akan tercapai efisiensi yang lebih baik pula dan ini menjadikan masyarakat akan selalu berusaha mencapai efisiensi angkutan. Pengangkutan baik itu barang maupun orang akan membutuhkan waktu yang secepat mungkin dan dengan pengeluaran biaya yang sekecil mungkin. Perkembangan ekonomi yang baik perlu dicapai keseimbangan antara penyediaan dan permintaan jasa angkutan. Jika pada kondisinya penyediaan jasa angkutan lebih kecil daripada permintaannya, akan terjadi kemacetan arus barang yang dapat menimbulkan kegoncangan harga di pasaran. Sebaliknya jika penawaran jasa angkutan melebihi permintaan maka akan timbul persaingan yang tidak sehat yang menyebabkan banyak perusahaan angkutan yang rugi dan menghentikan kegiatan usahanya. Penawaran jasa angkutan berkurang yang selanjutnya menyebabkan ketidaklancaran arus barang dan kegoncangan harga di pasar. 3 Peranan pengangkutan tidak hanya untuk melancarkan arus angkutan barang atau orang, pengangkutan juga membantu tercapainya pengalokasian 2 Rustian Kamaluddin, Ekonomi Transportasi, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1986, hal 20 21. 3 Muchataruddin Siregar, Beberapa Masalah Ekonomi dan Manajemen Pengangkutan, Jakarta: Fakultas Ekonomi UI, 1990, hal 3 6. 2

sumber-sumber ekonomi secara optimal untuk itu jasa angkutan harus cukup tersedia secara merata dan terjangkau daya beli masyarakat. Transportasi angkutan umum kota Medan pada tahun 1950-an masih sangat sederhana dan tidak seperti zaman sekarang ini. Dahulu alat transportasi yang digunakan pada masa itu seperti Bus Chevrolet, Bus Nasional. Ada juga Bus Povri yang digunakan untuk pengangkutan antar kota. Dan ada juga angkutan yang cukup populer seperti Bus Nasional dan Kobun ( Koperasi Bus Nasional). Bus ini yang mayoritas hilir-mudik menjelajahi semua pelosok Kota Medan untuk melayani kebutuhan sarana transportasi masyarakat. Tidak hanya di Kota Medan tetapi juga transportasi penumpang antar kota Sumatera Utara. Bus ini mayoritas digunakan dan dikelola oleh orang-orang Karo untuk mengangkut hasil kebun seperti sayur-sayuran dan buah-buahan dari Berastagi menuju Kota Medan tepatnya ke Pusat Pasar (Sambu). Dan pada tahun 1960-an, alat transportasi di Kota Medan mengalami dinamika perubahan hingga muncul kendaraan roda tiga yaitu berupa Bemo, Becak Dayung, Becak Mesin dan Becak Rex 4 yang dalam penerapannya hanya mampu menjangkau jarak tempuh yang pendek dan daya angkut yang relatif sedikit. Adapun armada Becak yang jumlahnya cukup banyak, juga belum dapat menjangkau kebutuhan transportasi masyarakat kota dan belum mempunyai jalur (rute) yang tetap. Hal ini menggambarkan belum adanya sistem transportasi terpadu di Medan saat itu. Sementara itu menyikapi kondisi dinamis kota Medan, khususnya pertumbuhan penduduk dan pengembangan wilayah, yang diikuti pula dengan pertumbuhan jaringan transportasi yang meluas, tentu membutuhkan sarana pengangkutan umum dan sistem yang harus dapat menjawab masalah transportasi. 4 Dalam Kamus Bahasa Indonesia, Kata Becak didefenisikan sebagai kendaraan yang bentuknya seperti sepeda beroda tiga. W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1984. 3

Sepanjang penelusuran penulis belum ada penelitian yang khusus membahas masalah perkembangan PT. RMC di Kota Medan, padahal masalah transportasi adalah hal yang cukup penting karena merupakan mata rantai yang tidak dapat dipisahkan dari aktivitas kehidupan manusia. Membicarakan tentang transportasi dapat juga berpengaruh dalam segi ekonomi, sosial, politik dan sebagainya. Dari segi ekonomi, transportasi memegang peranan penting dalam kelancaran mobilitas orang dan barang. Dari segi sosial, transportasi adalah media yang sangat membantu kelancaran aktivitas manusia dalam kehidupan sehari-hari, seperti: berangkat kerja, pergi ke sekolah, pergi ke pasar dan aktivitas lainnya. Dari segi politik, transportasi merupakan sarana publik yang memerlukan kebijakan dari pemerintah agar terciptanya pelayanan jasa angkutan yang efektif dan efisien bagi masyarakat. PT. Rahayu Medan Ceria Angkutan Kota merupakan salah satu perusahaan jasa angkutan yang ada di Kota Medan. PT. Rahayu Medan Ceria dahulu adalah usaha yang bernama UD. Rahayu yang didirikan oleh SJ. Ginting Munthe. UD. Rahayu ini didirikan pada tanggal 10 Desember 1984 yang beralamat di Jalan Kapten Pattimura No. 631B Medan. Usaha ini bergerak dalam bidang transportasi dengan jumlah kendaraan yang masih sedikit. Dan setelah beliau meninggal maka usaha tersebut dihibahkan dan diteruskan kepada anaknya Drs. Mont Gomery Munthe yang masih dikelola sampai sekarang ini. Dan pada tanggal 25 Mei 1993 usaha ini menjadi usaha perseroan terbatas (PT) dikarenakan adanya pemikiran dari beliau untuk mengembangkan usaha ini menjadi bisnis yang lebih besar. Dan sampai sekarang perusahaan jasa angkutan ini masih menunjukkan eksistensinya terhadap perkembangan transportasi di Kota Medan. 5 5 Wawancara dengan Eko Tarigan, staf pegawai PT. RMC pada tanggal 16 April 2013. 4

Berdasarkan dari fenomena historis perusahaan angkutan inilah, maka penulis berusaha menjelaskan tentang sejarah PT. RMC sebagai perusahaan jasa angkutan dan peranannya dalam kehidupan masyarakat di Kota Medan sehingga memberikan judul ANGKUTAN KOTA PT. RAHAYU MEDAN CERIA TAHUN 1984-2000. Dalam penelitian ini penulis membuat batasan waktu yang dimulai sejak tahun 1984 dimana pada tahun tersebut merupakan awal berdirinya PT. Rahayu Medan Ceria (RMC) di Kota Medan. Dan tahun 2000 sebagai batas akhir penulisan karena penulis menilai PT.RMC sudah menunjukkan peranan dan eksistensinya terhadap perkembangan transportasi di Kota Medan serta mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan jasa angkutan lainnya. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, perlu dibuat suatu perumusan masalah penelitian yang di dalamnya memuat tentang batasan-batasan masalah penelitian dan juga ruang lingkup penelitian ataupun fokus dari penelitian, baik dari segi waktu, tempat dan para pelaku sehingga penulis dapat menghasilkan suatu penulisan yang maksimal dan objektif. Adapun rumusan masalah penelitian yaitu: 1. Bagaimana latar belakang berdirinya PT. RMC Angkutan Kota? 2. Bagaimana perkembangan PT. RMC Angkutan Kota tahun 1984-2000? 3. Bagaimanan peranan PT. RMC terhadap perkembangan transportasi dan masyarakat di Kota Medan? 5

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian Setiap penelitian yang dilakukan pasti memiliki tujuan dan manfaat. Tujuan dari penelitian ini untuk menjawab permasalahan yang sudah terlebih dahulu dirumuskan dalam rumusan masalah. Dengan demikian penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui latar belakang berdirinya PT. RMC Angkutan Kota. 2. Mengetahui perkembangan PT. RMC Angkutan Kota tahun 1984-2000. 3. Mengetahui peranan PT. RMC terhadap perkembangan transportasi dan masyarakat di Kota Medan. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang perusahaan jasa transportasi khususnya PT. RMC Angkutan Kota. 2. Untuk menambah literatur tentang Sejarah khususnya di bidang transportasi. 3. Sebagai suatu landasan pertimbangan bagi PT. RMC Angkutan Kota dalam meningkatkan perkembangan angkutannya bagi masyarakat Kota Medan dalam waktu mendatang. 6

1.4. Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka dibuat untuk mendekatkan peneliti dengan informasi tertentu yang tentunya relevan dengan topik atau objek yang diteliti. 6 Ada beberapa buku yang digunakan sebagai tinjauan pustaka untuk mendekatkan konsep-konsep teori yang diajukan dalam penelitian ini dan diharapkan mampu mendekatkan dengan pokok permasalahan yang ada. Muchataruddin Siregar dalam bukunya yang berjudul Beberapa Masalah Ekonomi dan Manajemen Pengangkutan bahwa pengangkutan merupakan salah satu prasarana yang menunjang pelaksanaan pembangunan ekonomi umumnya serta berperan dalam pengalokasian sumber dana dan kekayaan alam. Perusahaan pengangkutan yang memproduksi jasa angkutan sebagai keluaran (output) untuk dijual dengan memperoleh keuntungan dan pemakai jasa angkutan yang menggunakan jasa angkutan melihat pengangkutan sebagai masukan (input). Sehingga tercipta mata rantai yang sifatnya saling membutuhkan dan saling menguntungkan. Rustian Kamaluddin dalam bukunya yang berjudul Ekonomi Transportasi, menyatakan bahwa angkutan merupakan suatu jasa yang diberikan guna menolong barang atau orang untuk dibawa dari suatu tempat ke tempat lainnya. Dengan demikian angkutan merupakan usaha mengangkut/membawa barang atau penumpang yang harus selalu diusahakan perbaikan dan peningkatan pelayanannya sesuai dengan perkembangan peradaban dan teknologi. M. Nasution dalam bukunya yang berjudul Manajemen Transportasi menyatakan bahwa manajemen dari suatu pengoperasian angkutan barang pada suatu industri manufaktur 6 James A. Black, Dean. J. Champion, Metode dan Masalah Penelitian Sosial, E. Koswara, Etc (terj.), Bandung: Refika Aditama, 2001, hal 94. 7

merupakan tanggung jawab perusahaan karena sasaran utama perusahaan itu adalah mencapai keuntungan dari upaya memuaskan pelanggannya. Dan jasa angkutan mempunyai tugas yang paling rumit/vital di antara semua fungsi dalam organisasi perusahaan karena pelayanannya dibutuhkan oleh hampir semua fungsi lainnya. Mereka yang terlibat dalam manajemen jasa transportasi harus dapat melayani kebutuhan-kebutuhan perusahaan secara menyeluruh. Buku Pengelolaan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan karya Suwardjoko P. Warpani menyebutkan bahwa pengelolaan angkutan jalan adalah kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, memimpin dan mengendalikan sistem angkutan jalan untuk mencapai sistem pelayanan yang efisien dan handal. Dan adapun komponen lalu lintas terdiri atas manusia (pengguna jalan), kendaraan dan jalan sebagai prasarana yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lain. 1.5. Metode Penelitian Dalam penulisan sejarah yang ilmiah penggunaan metode sejarah 7 sangatlah penting. Metode penelitian adalah suatu hal penting yang tidak terpisahkan dari suatu petunjuk teknis. Metode penelitian sejarah lazim juga disebut metode sejarah. Metode sejarah adalah suatu proses yang benar berupa aturan-aturan yang dirancang untuk membantu dengan efektif dalam mendapatkan kebenaran suatu sejarah. Adapun metode sejarah terbagi dalam empat 7 Untuk Metode Sejarah lihat uraiannya dalam buku Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah, Yogyakarta: Bentang Budaya, 1999, hal 94 97 dan buku Louis Gottschalk, Mengerti Sejarah, Nugroho Notosusanto (terj.), Jakarta: UI Press, 1985,hal 32. 8

langkah antara lain: heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi atau penulisan sejarah. Langkah pertama yang penulis lakukan yaitu heuristik adalah pengumpulan sumbersumber atau data-data yang terkait dengan objek penelitian penulis dari berbagai sumber. Dan untuk sumber tertulis penulis menggunakan metode library research (studi pustaka) dan field research (studi lapangan). Library research (studi pustaka) adalah penelitian dengan mencari informasi permasalahan melalui beberapa literatur, baik berupa buku-buku dengan berbagai keterangan melalui bahan penulisan untuk mendukung penelitian. Sumber ini diperoleh dari Pemerintah Kota Medan, Perpustakaan, dan dokumen-dokumen dari PT. Rahayu Medan Ceria. Dan field research (studi lapangan) adalah penelitian dalam usaha mencari informasi dari tempat objek penelitian di lapangan. Dalam penelitian lapangan ini dilakukan wawancara. Penulis melakukan wawancara melalui informan yang dapat memberikan informasi dalam penelitian ini antara lain: pemimpin (direktur) PT. RMC dan para staf pegawai PT. RMC. Langkah kedua yaitu kritik sumber (verifikasi), setelah sumber sejarah yang dibutuhkan semua terkumpul maka dilanjutkan dengan tahapan kritik sumber, hal ini dilakukan untuk memperoleh keabsahan atau keaslian sumber atau data yang didapat. Penulis dalam melakukan kritik sumber atau penyeleksian yang dilakukan terhadap sumber-sumber melalui kritik intern dan kritik ekstern. Kritik intern adalah kritik yang mencari tentang kesesuaian data dengan permasalahan yang akan diteliti. Sedangkan kritik ekstern adalah kritik yang mencari tentang kebenaran sumber pustaka yang kita ambil maupun tentang fakta dari proses wawancara yang kita lakukan dengan para narasumber. Dalam hal ini peneliti melakukan wawancara tidak hanya kepada pimpinan dan staf pegawai PT. RMC tetapi juga 9

kepada para supir yang menggunakan angkutan RMC dan para penumpang serta masyarakat Kota Medan. Sehingga melalui wawancara tersebut maka diketahui tentang sejauh mana perkembangan yang telah dilakukan oleh PT. RMC sebagai jasa angkutan di Kota Medan. Langkah ketiga yang dilakukan yaitu interpretasi, setelah data tesebut melewati kritik sumber maka penulis melakukan tahapan yang ketiga yaitu penafsiran atau penganalisisan terhadap hasil dari kritik sumber. Interpretasi ini dapat dikatakan data sementara sebelum penulis membuat hasil keseluruhan dalam suatu penulisan interpretasi di dalam penelitian ini adalah mengenai PT. RMC pada tahun 1984 hingga tahun 2000. Langkah yang terakhir yaitu historiografi, tahapan ini berisi tentang penulisan, pemaparan atau pelaporan hasil penelitian sejarah yang telah dilakukan. Layaknya penelitian ilmiah, penulisan hasil penelitian sejarah hendaknya dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai proses penelitian, sejak dari awal (heuristik) sampai dengan akhir yaitu penarikan kesimpulan sehingga dapat dikatakan penulisan tersebut bersifat kronologis atau sistematis. Berdasarkan penulisan sejarah itu pula akan dapat dinilai apakah penelitiannya berlangsung sesuai dengan prosedur yang digunakannya tepat atau tidak, apakah sumber dan data yang mendukung penarikan kesimpulannya memiliki validitas yang memadai atau tidak, jadi dengan penulisan sejarah itu akan dapat ditentukan mutu penelitian dan penulisan sejarah itu sendiri. 10