BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup atau semi terbuka dimana, sebagian besar interaksi adalah sekelompok manusia yang bekerja sama dan hidup mencapai terkabulnya keinginan mereka. Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat harus bisa bertahan hidup untuk memenuhi kebutuhannya baik dalam kebutuhan primer ataupun kebutuhan sekunder, sehingga masyarakat harus bekerja keras dalam mencari nafkah, disebabkan oleh faktor ekonomi yang tidak mencukupi kebutuhan rumah tangganya karena penghasilan lebih kecil dari pada pengeluaran. Manusia yang bertujuan hidup untuk kesejahteraan dirinya, akan terus berusaha mencari dan menemukan hal yang membuat dirinya sejahtera. Kebutuhan akan makan, kebutuhan materil lainnya, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan akan kebebasan berekspresi, apapun akan dilakukan demi tujuan itu. 1 Masyarakat yang beraktivitas adalah masyarakat yang ingin memenuhi kebutuhan hidupnya dan juga mampu membangun perekonomian terhadap 1 Mucdarsyah Sinungan, Produktivitas, Jakarta:Bumi aksara, 1995, hal.48

2 keluarganya, sistem perekonomian dimana pelaksanaan kegiatan pengawasannya dan hasil dari kegiatan ekonomi dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat atau disebut juga ekonomi kerakyatan, yang dibangun pada kekuatan ekonomi rakyat yang dapat memberikan kesempatan yang luas untuk masyarakat dalam berpartisipasi sehingga perekonomian dapat terlaksana dengan baik. 2 Semakin sempitnya masyarakat untuk mendapat lapangan pekerjaan di pedesaan, akan mendorong masyarakat menciptakan lapangan pekerjaan baru untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Berkaitan dengan konteks ini masyarakat mampu menciptakan lapangan pekerjaan dan bekerja sebagai nelayan adalah salah satu ide yang dilakukan masyarakat untuk mendapatkan pekerjaan, untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, untuk meningkatkan taraf kehidupan pendidikan dalam keluarga. Nelayan adalah masyarakat yang hidup dari hasil menangkap ikan dan bermukim di sepanjang pesisir pantai serta mempunyai kehidupan dinamika sosial yang keras sesuai dengan lingkungannya. Nelayan sebuah sebutan yang diberikan kepada kelompok masyarakat yang bermukim di sekitar wilayah pesisir, dengan aktivitas mengeksploitasi, mengolah, memanfaatkan sumber daya pesisir, dan perairan yang bersifat milik semua orang. Sebagai poros tumpu kehidupan yang sangat ditentukan oleh musim, rentan terhadap degradasi ekosistem, dengan gejolak sosial ekonomi. Nelayan menekuni bidang pekerjaan ini dengan hanya bermodalkan keahlian dan keterampilan. Sulit bagi nelayan untuk berpaling dari pola kerja yang 2 Zulkarnain, Membangun ekonomi rakyat, Yogyakarta: Adicitia, 2003,hal.18.

3 telah digeluti selama ini, walaupun mereka sungguh merasakan dan mengalami berbagai macam intervensi dan ketidakadilan dari para pengusaha. 3 Kelurahan Nelayan Indah merupakan salah satu kelurahan yang terdapat di Kecamatan Medan Labuhan, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara. Kelurahan ini dinamakan sebagai kelurahan Nelayan Indah karenaperumahan di kelurahan ini adalah rumah panggung yang tertata rapi dengan corak atau hiasan suku Melayu indah yang disiapkan pemerintah untuk nelayan tradisional, sehingga di katakan sebagai kelurahan nelayan indah. Lokasinya dekat dengan kawasan lautan yang indah dimana masyarakatnya menggantungkan hidupnya dari hasil penangkapan ikan dengan perekonomian yang pastinya berbasis pada perikanan. 4 Sebelum tahun 1994 kehidupan sosial ekonomi masyarakat nelayan di desa Nelayan Indah relatif masih rendah. Untuk memenuhi keperluan hidup sehari-hari, masyarakat menggantungkan hidupnya dari hasil ikan tangkapan mereka di laut yang hasilnya pas-pasan, sehingga masyarakat selalu mengutang terhadap taukenya. Dalam bidang pendidikan juga anak-anak mereka hanya dapat melanjutkan pendidikan hingga tingkat SMP karena faktor ekonomi yang tidak mencukupi. Masyarakat nelayan kesulitan modal usaha untuk membeli alat penangkap ikan yang modern karena keuangan yang tidak mencukupi, walau pun para nelayan tetap kerja melaut namun mereka hampir semua dibawah kendali taukenya atau para pengusaha kapal 3 Ishak Shari, Ekonomi Nelayan, Pengumpulan Modal, Perubahan Teknologi dan Pembezaan Ekonomi, Kuala Lumpur 1990.( 4 Wawancara, Suryono, Lurah Nelayan Indah, 15 Maret 2016.

4 ikan sebagai kuli. Kurangnya bantuan pemerintah kepada para nelayan, membuat kehidupan masyarakat nelayan tetap saja terbelakang dan tidak berkembang. Namun, pada tahun 1994 pemerintah mulai memberikan perhatian dan sumbangan kepada masyarakat nelayan indah. Sumbangan pemerintahberupa bantuan yakni memberikanalat tangkap perahu motor tempel yang difasilitasi dengan jaring gil net dan pendirian TPI. Adanya sumbangan ini terhadap nelayan, mengingat upah kerja hasil melaut dengan memakai alat yang sederhana atau tradisional kadang tidak mencukupi kehidupan mereka dan tidak menentu.dengan adanya alat yang canggih ini hasil tangkapan nelayan pun mulai semakin meningkat, sehingga tidak lagi terkendala dalam menggiati pekerjaannya sebagai nelayan. Adanya bantuan pemerintah tersebut mengakibatkan kehidupan nelayan mulai berubah dan semakin meningkat. Pendapatan dari hasil melaut semakin banyak sehingga masyarakat nelayan semakin terbantu yang tentunya tidak lagi mengutang kepada taukenya. Sumbangan tersebut sangat menolong kehidupan keluarga nelayan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Selain dari pada itu, mereka juga sudah mampu meningkatkan pendidikan anak-anak mereka ke-jenjang yang lebih tinggi dari SLTP. Pendidikan tidak lagi terbengkalai bagi anak-anak nelayan di nelayan indah 5 Dari uraian di atas, skripsi ini akan diberi judul Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Nelayan Di Kelurahan Nelayan Indah Kecamatan Medan Labuhan Tahun Adapun alasan peneliti membuat judul ini adalah 5 Wawancara, Tengku Pahrol, Masyarakat Nelayan Indah,20 Maret 2016.

5 karenapermasalahan belum pernah diteliti dari sudut pandang sejarah sosial tentang kehidupan nelayan di kelurahan ini. Atas dasar itulah saya tertarik untuk mengkaji permasalahan ini. Penelitian ini akan diawali dari tahun 1994, sebab pada periode tersebut pemerintah sudah mulai memberi perhatian dan bantuan terhadap masyarakat nelayan berupa peralatan penangkap ikan seperti perahu motor tempel, jaring gil net dan pendirian TPI. Batasan akhir penelitian adalah pada tahun 2000, karena pada masa ini kehidupan sosial ekonomi masyarakat nelayan sudah mulai meningkat. Peneliti memilih tempat penelitian di Kelurahan Nelayan Indah karena kelurahan ini dekat dengan tempat tinggal peneliti serta mudah dijangkau sehingga memudahkan peneliti baik dalam bentuk dana, transportasi, dan bantuan masyarakat. Dalam penelitian ini, peneliti membatasi pada segi sosial ekonomi yang sangat berpengaruh terhadap lingkungan keluarga dan masyarakat nelayan di Kelurahan Nelayan Indah. 1.2 Rumusan Masalah Dalam melakukan suatu penelitian, rumusan masalah menjadi landasan yang sangat penting untuk memudahkan dalam proses pengumpulan data dan analisis data. Penjabaran permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini akan dipadukan melalui pertanyaan-pertanyaan utama sebagai berikut: 1. Bagaimana sejarah KelurahanNelayan Indah? 2. Bagaimana kehidupan sosial ekonomi nelayan tradisional di Kelurahan Nelayan Indah sebelum adanya perhatian pemerintah?

6 3. Bagaimana kehidupan sosial ekonomi nelayan tradisional di Kelurahan Nelayan Indah setelah adanya perhatian dan bantuan pemerintah? 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Mendiskripsikan sejarah Kelurahan Nelayan Indah? 2. Mendiskripsikan kehidupan sosial ekonomi nelayan tradisional di Kelurahan Nelayan Indah sebelum adanya perhatian dan bantuan pemerintah? 3. Mendiskripsikan kehidupan sosial ekonomi nelayan tradisional di Kelurahan Nelayan Indah setelah adanya perhatian dan sumbangan pemerintah? Adapun manfaat yang dapat diberikan dalam penulisan karya ilmiah ini adalah sebagai berikut: 1. Bahan pertimbangan dalam upaya-upaya penanggulangan dan pemberian bantuan yang tepat dan terarah terhadap nelayan untuk meningkatkan taraf hidup yang lebih layak. 2. Sebagai masukkan kepada semua pihak yang berkepentingan khususnya bagi pihak-pihak yang ingin mengkaji lebih dalam lagi tentang Kehidupan sosial ekonomi masyarakat nelayan, khususnya di Kelurahan Nelayan Indah Kecamatan Medan Labuhan.

7 3. Memperkaya penulisan sejarah sosial dalam arti umum dan sejarah lokal dalam arti khusus serta melatih penulis untuk mengolah data, menganalisa bahan penulisan sejarah hingga menghasilkan sebuah karya ilmiah. 1.4 Tinjauan Pustaka Sebuah penelitian ilmiah tentu tidak lepas dari tinjauan pustaka yang bertujuan memahami informasi yang dipakai sebagai sumber-sumber yang relevan dengan obyek penelitian. Sumber ini bisa berupa buku ataupun dokumen terkait. Adapun yang menjadi referensi yang saya pakai dalam penelitian skripsi ini adalah sebagai berikut: Raymond Firth dalam bukunya yang berjudul Nelayan Melayu Ekonomi Tani Mereka, London, Buku ini menjelaskan tentang ekonomi tani di desa nelayan kecamatan medan labuhan, dengan memberikan penekanan dan masa yang sama menjadi perbandingan antara ekonomi kaum tani dengan kaum nelayan tradisional dan juga memberikan gambaran tentang sosial ekonomi nelayan tradisional. Zulkarnain, Membangun ekonomi rakyat, Yogyakarta: Adicitia, Dimana buku ini menjelaskan perekonomian tentang rakyat sehingga dapat tergambarkan bahwa masyarakat desa nelayan adalah salah satu desa yang mampu membangun perekonomiannya. Selain sebagai nelayan, mereka juga mempunyai pekerjaan lain untuk memenuhi kebutuhan dirinya dan juga keluarganya.

8 H.Abdul Bashith, Ekonomi Kemasyarakatan, Malang: Uin Maliki Press, Buku ini dapat dijadikan sebagai proses awal dalam memahami keadaan ekonomi masyarakat nelayan tradisional di Kelurahan Nelayan Indah, menjadi nelayan yang lebih stabil dan makmur dalam mempertahankan aspek perekonomiannya. Ishak Shari dalam bukunya yang berjudul Ekonomi Nelayan, Pengumpulan Modal, Perubahan Teknologi dan Pembezaan Ekonomi, Kuala Lumpur Buku ini menjelaskan bahwa dalam konteks ekonomi negara secara keseluruhannya, sektor perikanan merupakan satu sektor yang kecil saja. Selain itu, buku ini juga mengkaji dan menganalisa proses perubahan ekonomi yang telah berlaku dalam sebuah masyarakat desa dan perubahan pola pemilikan alat pengeluaran, organisasi pengeluaran dan tingkat kemajuan teknologi serta kesannya terhadap penghasilan masyarakat nelayan tradisional di Kelurahan Nelayan Indah. 1.5 Metode Penelitian Metode sejarah bertujuan untuk memastikan dan menganalisis serta mengungkapkan kembali fakta fakta masa lampau. Sejumlah sistematika penulisan yang terangkum didalam metode sejarah sangat membantu setiap penelitian didalam rekonstruksi kejadian masa lampau. Adapun prosedur dalam pengumpulan data penelitian ini tidak terlepas dari empat tahapan penelitian yaitu tahap pencarian dan pengumpulan data atau sering disebut tahap heuristik, tahap kritik terhadap data

9 (kritik intern dan kritik ekstern), tahap penginterpretasian data dan tahap penulisan atau histografi. Metode sejarah berisi tahapan yang harus dilalui untuk menghasilkan sebuah tulisan sejarah. Tahapan-tahapan tersebut adalah heuristik, kritik, intepretasi, dan historiografi. 6 a. Heuristik Tahap pertama adalah heuristik.secara sederhana heuristik berarti metode sejarah untuk mencari dan pengumpulan sumber-sumber historis yang berkaitan dengan topik penelitian. Pada tahapan ini peneliti mencari data-data melalui dua cara yaitu melakukan studi kepustakaan (library research) dan studi lapangan (field search). Studi pustaka dilakukan untuk mengumpulkan sumber-sumber yang berhubungan dengan topik penelitian ini baik dalam bentuk buku, skripsi, tesis, disertasi, jurnal dan lainnya.untuk mengumpulkan sumber pustaka penulis mengunjungi beberapa perpustakaan yakni, Perpustakaan, Perpustakaan Universitas Negeri Medan.Dalam studi lapangan mewawancarai informan seperti masyarakat nelayan tradisional setempat di Kelurahan Nelayan Indah. b. Verifikasi Setelah mendapatkan sumber-sumber yang diinginkan, maka tahap kedua dalam penelitian selanjutnya adalah kritik sumber.pada tahap ini, sumber-sumber 6 Louis Gottschalk, Mengerti Sejarah (terj. Nugroho Notosusanto), Jakarta: UI Press, 1985, hal. 8-9.

10 relevan yang telah diperoleh diverifikasi kembali untuk mengetahui keabsahannya. 7 Oleh karena itu perlu dilakukan kritik, baik kritik interen maupun eksteren. Kritik intern data yang didapat baik dari sumber lisan maupun tulisan akan di klasifikasikan menjadi sumber primer ataupun sumber sekunder. Selanjutnya, sumber primer dan sekunder melalui proses kritik eksternal. Kritik eksteren mencakup seleksi dokumen.apakah dokumen tersebut perlu digunakan atau tidak dalam penelitian. Kemudian juga menyoroti tampilan fisik dokumen, mulai dari ejaan yang digunakan, jenis kertas, stempel, atau apakah dokumen tersebut telah dirubah atau masih orisinil ataupun hasil wawancara dengan informan yang kemudian pada akhirnya diuji kembali keaslian sumber tersebut demi menjaga agar data yang di dapat merupakan data yang objektif. Dengan demikian kritik intern dan ekstern merupakan bagian penting dalam proses penelitian sumber sejarah. c. Interpretasi Tahap selanjutnya adalah intepretasi.intepretasi merupakan tahapan ketiga dalam metode sejarah.setelah fakta untuk mengungkap dan membahas masalah yang diteliti cukup memadai, kemudian penafsiran-penafsiran terhadap sumber-sumber yang telah dikritik.dalam tahap ini, data yang diperoleh dianalisis kembali sehingga melahirkan hasil analisis yang sifatnya lebih objektif dan ilmiah dari objek yang di teliti, sesuai dengan rumusan masalah yang telah di buat. d. Historiografi 7 Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah, Yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya, 1995, hal.99.

11 Tahap terakhir dari penelitian sejarah adalah historiografi. Historiografi merupakan penyusunan hasil interpretasi menjadi satu kisah atau kajian yang menarik yang tersusun secara sistematis. Metode yang dipakai dalam penulisan ini adalah deskriptif analisis setiap data dan fakta yang ada untuk mendapat penulisan sejarah yang kritis dan ilmiah.