BAB V Field Work (Kerja Lapangan) 5.1. Compass Traversing Dalam pengukuran compasss traversing ini, setiap bearing (sudut arah) dan setiap kurva garis ukur, dapat diukur arahnya dengan kompas, terhadap magnetic meridian, biasanya sebagai sudut arah diukur terhadap utara magnetic searang jarum jam (azimuth whole circle bearing) Pada theodolit traversing (pemetaan dengan alat optik) sudut-sudut bearing dapat pula diambil dengan menghitung perbedaan sudutnya terhadap garis ukur yang pertama. Keuntunqan dari compass traversing 1) Alat yang digunakan ringan dan mudah dibawah (hanya pita ukur dan kompas)
2) Pengukuran dapat Iebih cepat 3) Setiap bearing tidak tergantung pada bearing dari observasi sebelumnya sehingga kesalahan tidak bertumpuk Kelemahan 1) Pembacaannya kadang-kadang tidak teliti, sehingga penggunaannya compass traverse ini amat terbatas (hanya untuk survei-survei pelengkap dalam survei besar). 2) Sering terjadi adanya pengaruh magnit setempat (local attraction). Survei Pendahuluan Survei pengenalan lapangan dalam kompas traverse ini periu dilakukan untuk menentukan posisi dari titik (station) pengamatan. Harap diperhatikan : a. Titik pengamatan dengan kompas harus jauh dari bangunan benda-benda yang dapat mempengaruhi jarum kompas. Misal : pagar babi, gardu listrik, dll. b. Garis ukur (traverse log) yang pendek tidak perlu dihindari. c. Azimuth garis ukur dipilih sebaik mungkin sehingga dapat mewakili titik-titik penting di lapangan untuk dapat menggambarkan keadaan medan ke dalam ke atas gambar. d. Garis ukur dan azimuth akan merupakan poligon terbuka atau poligon tertutup. e. Penempatan patok pada titik-titik penting. Observasi Pada waktu pengukuran sudut arah dengan kompas, supaya diusahakan dalam keadaan horizontal, agar jarum kompas dapat leluasa bergerak. Pada titik pertama kompas melalui Vizir diarahkan pada titik kedua. Pembacaan dari titik ke 1 ke titik 2 disebut pembacaan pergi (ferward bearing). Setelah pindah ke titik 2, dibaca lagi azimuth ad titik 2 ke titik 1 sebagai ceking. Pembacaan ini disebut pembacaan pulang (back bearing). Seharusnya selisih antara pembacaan pergi dengan pembacaan pulang ini sama dengan 180.
Pengaruh setempat (local attraction) Pengaruh setempat terhadap jarum kompas, dapat disebabkan oleh pengaruh benda - benda yang terbuat dari besi, metal. Pengaruh ini perlu diperhatikan : a) bearing/ azimuth dari AB = 50 (dibaca di A) kalau membaca bearing di E seharusnya arah ini akan menunjukkan 180 + 50 = 230. b) Tetapi ternyata pada waktu dibaca di B pembacaan azimuth tersebut = 220 c) Dari kedua observasi ini jelas ada pengaruh terhadap jarum kompas (ada loc. attraction) Tetapi tidak diketahui dimana da pengaruh local attraction ini. Kalau jelas ada pengaruh sebanyak ini di titik A, maka setiap pembacaan di A harus dikurangi 10 atau kalau locall attraction ini jelas di B maka setiap pembacaan di B harus ditambah 10 sehingga kesalahan dapat dibatalkan. Dari contoh di atas dapat dilihat prinsip dalam menghilangkan effek dari local attraction tersebut. 1) Koreksi yang sama hams dilakukan terhadap flap pembacaan pada stasiun berikutnya.
2) Pembacaan pergi dan pembacaan pulang dari satu garis setelah dikoreksi harus berbeda 180 Di bawah ini ada satu contoh cara untuk menghilangkan efek dari local attraction dengan graphical plot dan adjustment Garis Ukur Panjang Azimuth Az. Akhir Setelah Koreksi dalam m W.C.B di koreksi AB 85 601/2-61/4 541/4 BA 2301/4 +4 2341/4 BC 91 258 +4 362 (=2 ) CB 182 0 182 CD 154 1481/4 0 1481/4 DC 3281/4 0 3281/4 DE 119 219 0 219 ED 441/2-51/2 39 EA 98 3161/4-51/2 3103/4 AE 137-61/4 1303/4 Catatan : 1. bearing dari tiap-tiap garis ukur diamati 2 kali 2. hanya dalam kasus garis CD yang selisihnya 180 dengan demikian di titik C dan D yang tidak terpengaruh local attraction 3. pada gars DE = 219, ED seharusnya 29 (selisihnya 180 ). Oleh karena itu semua perrbacaan dari E harus dikoreksi dengan - 5 1 / 2, EA = 316W - 5 1 / 2 = 310 3 / 4 4. pada garis EA = 310 3 / 4. AE harus 130 3 / 4 tetapi 139, oleh karena itu semua pembacaan dari A harus dikoreksi dengan -6 1 / 4 AB = 6 1 / 2-54 1 / 4. 5. AB = 54 1 / 4, BA harusnya = 234 1 / 4 Y. tetapi 230 1 / 4 oleh karena itu semua pembacaan dari B harus dikoreksi = 4. BC = 358 + 4 = 362 (2 ) 6. BC = 2, CB seharusnya 182 sehingga tidak perlu dikoreksi
Graphical plot dan adjusment dari kompas traverse yang tertutup. Catatan : Bearing untuk koreksi, harus diamati dari titik pokoknya, bukan dari tengah- tengah garis. Koreksi hanya dilakukan bila memang diakibatkan oleh pengaruh jarum kompas, bukan disebabkan oleh kesalahan pembaca Kalau kesalahan yang disebabkan kesalahan membaca, hasil pembacaan dirata-rata dan hal ini bukan merupakan koreksi. Plotting hasil pengukuran Setelah hasil pengukuran dikoreksi garis-garis ukur diskalakan dan bearing (wcb)