Kelayakan Ekonomi. Analisis Finansial 10/19/2016

dokumen-dokumen yang mirip
KELAYAKAN EKONOMI BENDUNGAN JRAGUNG KABUPATEN DEMAK

STUDI HARGA AIR BAKU PADA BENDUNGAN BENDO KABUPATEN PONOROGO PROVINSI JAWA TIMUR

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.3 Tujuan dan Manfaat 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Benefit Cost Ratio (BCR) 1.2 Identifikasi Masalah

KERANGKA PEMIKIRAN. Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Penentuan Narasumber

BAB I PENDAHULUAN. baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik. dari segi materi maupun waktu. Maka dari itu, dengan adanya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam menjalankan suatu usaha tidak bisa lepas dari kegiatan investasi.

VIII. ANALISIS FINANSIAL

Bab 6 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 1)

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI

STUDI KELAYAKAN BISNIS. Julian Adam Ridjal PS Agribisnis UNEJ

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si

III. KERANGKA PEMIKIRAN

ASPEK KEUANGAN. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M.

III. METODE PENELITIAN

ANALISA STUDI KELAYAKAN PROYEK STUDI KASUS : PEMBANGUNAN BOOSTER PDAM DI PONTIANAK SELATAN

Penganggaran Modal. Gambaran Umum Penganggaran Modal, Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return. Nurahasan Wiradjegha, S.E.,M.

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data

12/23/2016. Studi Kelayakan Bisnis/ RZ / UNIRA

IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III LANDASAN TEORI

III. KERANGKA PEMIKIRAN

EKONOMI SUMBERDAYA (3 SKS) Dosen : Novitasari, MT

METODE PERBANDINGAN EKONOMI. Pusat Pengembangan Pendidikan - Universitas Gadjah Mada

BAB III METODE PENELITIAN. Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu Propinsi Sumatera Utara. Pemilihan lokasi

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data

PERBANDINGAN BERBAGAI ALTERNATIF INVESTASI

III. METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

III. KERANGKA PEMIKIRAN

IV METODE PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. berhubungan dengan seorang engineer sehingga menghasilkan pilihan yang. suatu proses analisa, teknik dan perhitungan ekonomi.

BAB V HASIL ANALISA. dan keekonomian. Analisis ini dilakukan untuk 10 (sepuluh) tahun. batubara merupakan faktor lain yang juga menunjang.

VII. PEMBAHASAN ASPEK FINANSIAL

ANALISIS INVESTASI BUDI SULISTYO

IV. METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. (Purposive) dengan alasan daerah ini cukup representatif untuk penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

VII. RENCANA KEUANGAN

III KERANGKA PEMIKIRAN

KONSEP DAN METODE PENILAIAN INVESTASI

Mata Kuliah - Kewirausahaan II-

BAB IV METODE PENELITIAN. dan data yang diperoleh. Penelitian ini disusun sebagai penelitian induktif yaitu

BAB II LANDASAN TEORI

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Definisi Internet

BAB II LANDASAN TEORI

III. KERANGKA PEMIKIRAN

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Metode Pengambilan Responden 4.3. Desain Penelitian

EKONOMI TEKNIK PERBANDINGAN BIAYA DAN MANFAAT BC RATIO, IRR, NET BENEFIT SEBRIAN MIRDEKLIS BESELLY PUTRA TEKNIK PENGAIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

Bab 5 Penganggaran Modal

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pertemuan 12 Investasi dan Penganggaran Modal

Metode Penilaian Investasi Pada Aset Riil. Manajemen Investasi

ABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data

III KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bab ini penulis menjelaskan tinjauan teori-teori yang terkait yang

III. KERANGKA PEMIKIRAN

VIII. ANALISIS FINANSIAL

METODE PENELITIAN. ini yang dianalisis adalah biaya, benefit, serta kelayakan usahatani lada putih yang

PEMILIHAN ALTERNATIF POTENSI SUMBER DAYA AIR DI WILAYAH DAS BRANTAS UNTUK DIKEMBANGKAN MENJADI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA)

III. KERANGKA PEMIKIRAN

Aspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si

III. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

PENGANGGARAN MODAL (CAPITAL BUDGETING)

Oleh : Ani Hidayati. Penggunaan Informasi Akuntansi Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan Investasi

EKONOMI TEKNIK. Alternatif Ekonomi Investasi Net Present Value (NPV)

BAB 2 LANDASAN TEORI. Tugas Akhir Analisis Kelayakan Investasi nilai Jual Minimum Perumahan Bale Maganda Kahuripan BAB II LANDASAN TEORI

TUGAS ASPEK KEUANGAN STUDI KELAYAKAN BISNIS. Dosen : Tita Borshalina, S.E, M.S.M.. Kelompok 8 Muhammad iqbal al-kahfi (0113u427)

DAN ANALISIS TEKNO EKONOMI

III. METODOLOGI. Tahap Pengumpulan Data dan Informasi

BAB III LANDASAN TEORI

III. KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis Pengertian Usaha

III. KERANGKA PEMIKIRAN

II. KERANGKA PEMIKIRAN

Tidak ada yang tidak ingin mendapat balasan/hadiah/reward???

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dan digunakan pada saat musim kemarau (Purnomo, 1994). Menurut Peraturan Pemerintah

Manajemen Investasi. Febriyanto, SE, MM. LOGO

III. KERANGKA PEMIKIRAN

KERANGKA PEMIKIRAN. 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang.

METODE ACCOUNTING RATE OF RETURN (ARR)

III. METODOLOGI PENELITIAN

Bab 7 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 2)

BAB 2 LANDASAN TEORI

III. METODE PENELITIAN. Tanaman kehutanan adalah tanaman yang tumbuh di hutan yang berumur

IV. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V PENUTUP Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA Lampiran... 75

BAB II LANDASAN TEORI

Transkripsi:

Kelayakan Ekonomi Analisis Finansial Setelah kita berhasil mengembangkan ide-ide atau alternatifalternatif pemecahan masalah pada langkah kedua dari proses pengambilan keputusan, tahap selanjutnya adalah mengeksplorasi dan menganalisa lebih dalam setiap alternatif yang ada. Hal ini harus dilakukan dengan melihat setiap alternatif dari berbagai perspektif seperti aspek teknis, sosial, lingkungan, dan finansial. Dari sudut pandang ekonomi teknik, dampak dari keputusan yang diambil harus dianalisis berdasarkan kriteria finansial. 1

Pengambilan keputusan berdasarkan kriteria ekonomi teknik umumnya didasarkan atas salah satu atau lebih dari empat parameter finansial berikut: Nilai bersih sekarang (net present value), Nilai arus kas tahunan (uniform annual cash flow), Laju pengembalian modal (rate of return), (benefit- Ataupun rasio pendapatan terhadap biaya cost ratio). Analisis biaya dan manfaat (cost-benefit-analysis) merupakan teknik analisis yang relatif sederhana dan sangat umum digunakan dalam menentukan aksi atau keputusan yang akan diambil. Dalam bentuknya yang paling sederhana, analisis biaya dan manfaat dilakukan dengan semata-mata mempertimbangkan aspek finansial (financial costs dan financial benefits) dari setiap alternatif. Misalnya, dalam pembangunan jalan baru untuk membuka ases bagi daerah-daerah yang terisolir, analisis biaya dan manfaat hanya memperhitungkan biaya yang dikeluarkan untuk membangun jalan tersebut dan besarnya manfaat finansial yang akan diperoleh dari pembukaan jalan baru tersebut. Dalam hal ini, pengaruh pembukaan jalan terhadap kondisi lingkungan serta manfaat nonfinansial yang akan dinikmati oleh penduduk disekitar jalan yang dibangun tidak diperhitungkan dalam analisis biaya dan manfaat. 2

Analisis nilai bersih sekarang (net present value analysis) membandingkan antara nilai sekarang dari semua biaya yang akan dikeluarkan dengan nilai sekarang dari semua pendapatan yang akan diperoleh. Misalkan sebuah perusahaan membutuhkan sebuah mesin produksi seharga Rp 450 juta dan mesin tersebut diperkirakan akan menghasilkan keuntungan bersih sebesar Rp 100 juta setiap tahun. Apabila mesin tersebut diperkirakan dapat digunakan selama lima tahun, apakah investasi tersebut layak dilakukan? Secara sepintas kita dapat menghitung bahwa biaya rata-rata per tahun dari mesin tersebut adalah Rp 90 juta (diperoleh dari harga pembelian dibagi dengan jumlah tahun mesin tersebut akan berproduksi). Dengan tingkat keuntungan sebesar Rp 100 juta setiap tahun maka kita akan mengatakan bahwa investasi pada Mesin tersebut akan memberikan keuntungan sebesar Rp 10 juta setiap tahun. Benarkah demikian? Dalam analisis ekonomi teknik, kita akan mempelajari konsep pengaruh waktu terhadap nilai uang. Berdasarkan konsep ini, uang sejumlah Rp 450 juta sekarang tidak sama nilainya dengan uang yang akan diperoleh sebesar Rp 90 juta setiap tahun selama lima tahun akibat adanya inflasi dan suku bunga. 3

Selain nilai net present value (NPV) dan nilai equivalent uniform annual value, nilai internal rate of return (IRR) juga sangat sering digunakan dalam menilai kelayakan finansial suatu investasi. Nilai IRR merupakan tingkat diskonto (discount rate) dimana nilai sekarang (present value) dari semua aliran kas yang akan terjadi selama kepemilikan suatu aset sama dengan nilai investasi yang dikeluarkan untuk mendapatkan aset tersebut Analisa Ekonomi Klasifikasi persoalan ekonomi pada berbagai pengembangan proyek sumber daya air dibedakan menurut 2 kategori : Berupa persoalan, dimana manfaat dari kemungkinan proyek dapat dikenali (identical), sehingga cara pemilihan kemungkinan pemecahan yang paling ekonomis hanya membandingkan biaya proyek saja. Berupa persoalan, dimana manfaat dan biaya dari kemungkinan proyek sangat berbeda, sehingga perlu dilakukan analisis dari manfaat dan biaya untuk memilih kemungkinan yang diinginkan. Dalam Analisis Ekonomi (Manfaat dan Biaya), terdapat 3 parameter utama, yaitu : a. Ratio Manfaat Biaya (BCR = Benefit Cost Ratio) b. Nilai Netto Sekarang (NPV) = Net Present Value) c. Tingkat Pengembalian Internal (IRR atau EIRR = Economic Internal Rate of Return) 4

Benefit Cost Ratio (BCR) BCR adalah perbandingan antara nilai ekivalen dari Benefit (Manfaat) dengan nilai Ekivalen dari Cost (Biaya) pada suatu titik waktu yang sama, misalnya Present Worth (Sekarang), Future Worth (yang akan datang) ataupun Annual Worth. Secara umum rumus untuk perhitungan nilai ini dapat diuraikan sebagai berikut : BCR t n Bt : t n Ct t t t 1 (1 i) t 1 (1 i) dimana : Bt = Benefit pada tiap tahun Ct = Cost pada tiap tahun 1 / ( 1+i ) t = Rumus Pv (Present Value) t = 1,2,3 n = jumlah tahun i = tingkat bungaapabila : BCR 1 maka proyek layak untuk dilaksanakan BCR < 1 maka proyek tidak layak untuk dilaksanakan Net Present Value (NPV) NPV adalah jumlah dari keseluruhan manfaat (Benefit) dikurangi dengan keseluruhan biaya (cost) pada suatu titik waktu yang sama, misalkan Present Worth, Future Worth, ataupun Annual Worth. Dari difinisi tersebut diatas dapat disimpulkan : NPV = Pv. Benefit Pv. Cost. NPV ( Bt Ct) t n t t 1 (1 i) Dimana : Bt = Benefit pada tiap tahun Ct = Cost pada tiap tahun 1 / ( 1+i ) t = Rumus Pv (Present Value) t = 1,2,3 n = jumlah tahun i = tingkat bunga apabila : NPV positif atau > 0, maka proyek layak untuk dilaksanakan NPV negatif atau < 0, maka proyek tidak layak untuk dilaksanakan 5

Tingkat Pengembalian Internal (IRR) IRR adalah merupakan nilai suku bunga yang diperoleh jika BCR bernilai sama dengan 1 atau nilai suku bunga yang diperoleh jika NPV bernilai sama dengan 0 (nol). IRR dihitung atas dasar pendapatan pertahun bersih dan total investasi yang diperlukan. Nilai IRR ini sangat penting diketahui untuk melihat sejauh mana kemampuan proyek ini dapat dibiayai dengan melihat nilai suku bunga pinjaman yang berlaku Dimana : Bt = Benefit pada tiap tahun Ct = Cost pada tiap tahun 1 / ( 1+i ) t = Rumus Pv (Present Value) t = 1,2,3 n = jumlah tahun i = tingkat bunga apabila : IRR > suku bunga yang ditetapkan (maka proyek layak untuk dilaksanakan) IRR < suku bunga yang ditetapkan (maka proyek tidak layak untuk dilaksanakan) A. BIAYA PROYEK Komposisi dari suatu biaya proyek dapat dipisahkan menjadi 3 bagian (Kuiper, 1969) sebagai berikut : Biaya Modal (Investasi) Biaya Tahunan (Annual Cost) Biaya Kontraktor 6

1). Biaya Modal (Investasi) Biaya modal (Investasi) suatu proyek dapat ditafsirkan sebagai sejumlah pengeluaran yang dibutuhkan untuk penyelesaian / pelaksanaan Proyek. Pengeluaran (Komponen Cost) dari biaya modal (Investasi) terdiri dari : a). Biaya Langsung terdiri dari biaya pekerjaan persiapan dan pekerjaan sipil (konstruksi dan tanah). Pekerjaan Persiapan Biaya pekerjaan persiapan adalah perkiraan biaya untuk kebutuhan pembuatan jalan sementara, kantor lapangan, Base Camp, Gudang material, bengkel, barak tempat tinggal, laboratorium, alat telekomunikasi, sistem air bersih, penerangan dan lain-lain. Besarnya biaya Pekerjaan Persiapan diusahakan seminimal mungkin dan harus lebih kecil dari 5 % biaya pekerjaan sipil. Pekerjaan Sipil Biaya pekerjaan sipil adalah biaya untuk kebutuhan pekerjaan konstruksi dan tanah, yang besarnya sama dengan volume pekerjaan dikalikan harga satuan. Harga satuan tersebut sudah memasukkan biaya kompensasi kepada pelaksana pekerjaan (berupa resiko dan overhead kontraktor). b). Biaya Tidak Langsung yaitu sejumlah pengeluaran yang merupakan porsi substansial dari biaya langsung dan terdiri dari biaya administrasi, jasa konsultasi dan Biaya Tak Terduga. Biaya Administrasi, adalah sejumlah biaya yang diperuntukkan guna menunjang manajemen proyek. Besarnya diperkirakan 2,50% dari jumlah biaya sipil dan biaya persiapan. Biaya Jasa Konsultasi, adalah biaya pengeluaran yang berhubungan dengan kegiatan engineering, misalnya Survai Pendahuluan, Studi Awal, Detail Desain (Perencanaan Rinci) dan Supervisi Konstruksi. Besarnya diperkirakan 10% dari jumlah biaya sipil dan biaya persiapan. Biaya Tak Terduga (Contigencies) adalah sejumlah biaya yang diperuntukkan guna menyesuaikan perencanaan rinci dengan lapangan pada saat pekerjaan konstruksi berlangsung dengan batasan biaya maximum 10% dari jumlah biaya pekerjaan sipil dan biaya persiapan 7

c). Biaya Pembebasan Tanah (apabila ada) Dalam perhitungan pekerjaan biaya pembebasan tanah harus sudah termasuk ganti rugi tanaman, tempat tinggal dan untuk halhal khusus mencarikan alternatif lokasi pemindahan penduduk. Harga satuan untuk pembebasan tanah harus berpedoman pada ketentuan pemerintah daerah setempat atau panitia pembebasan tanah setempat. Mengenai pembebasan tanah untuk lahan memiliki harga rata-rata Rp. 200.000,- per M 2. 2) Biaya Tahunan (Annual Cost) Biaya tahunan (Annual Cost) suatu proyek dapat ditafsirkan sebagai pengeluaran yang dibutuhkan dalam 1 tahun. Adapun Componen Cost untuk biaya tahunan terdiri dari : Bunga Pinjaman (Interest) Cicilan Pinjaman (Amortisasi) Penyusutan (Deprisiasi) Biaya O & M Asuransi, Pajak dll. Didalam Analisis Ekonomi ini perhitungan biaya tahunan untuk pekerjaan Desain Rinci Rehabilitasi DI. Glapan (18.740ha) hanya didasarkan pada biaya O & M saja mengingat bahwa pekerjaan ini dibiayai dengan rupiah murni 8

3) Biaya Kontraktor Yang dimaksud dengan biaya kontraktor disini adalah biaya kompensasi kepada pelaksanaan pekerjaan berupa resiko dan overhead kontraktor. Didalam Analisis Ekonomi ini biaya kontraktor dimasukkan/digabungkan ke biaya konstruksi yaitu dengan cara menaikkan atau meninggikan Harga Satuan Pekerjaan (HSP). B. MANFAAT PROYEK Manfaat (Benefit) adalah kenaikan produksi dengan proyek dikurangi dengan produksi tanpa proyek. Adapun komponen untuk dasar perhitungan manfaat (Benefit) adalah : Pola tanam (Cropping Pattern) Intensitas tanam (Cropping Intensity) Tingkat produksi (Yield) setiap jenis tanaman Besarnya Input sarana produksi : pupuk, tenaga, insektisida, dll. Komponen-komponen tersebut diatas dihitung untuk 2 keadaan : 1.Keadaan 1 yaitu keadaan saat ini (sekarang) tanpa proyek 2.Keadaan 2 yaitu keadaan saat ini (sekarang) dengan proyek 9

C. UMUR EKONOMIS (UMUR PELAYANAN PROYEK) Untuk keperluan evaluasi proyek perlu ditetapkan umur Pelayanan Proyek dimana manfaat akan timbul dan biaya harus dikeluarkan. Umur pelayanan Proyek ada dua macam : Umur Pelayanan Ekonomi, adalah suatu periode dimana aset tetap mampu menghasilkan service yang efisien secara ekonomi kepada pemiliknya. Periode umur pelayanan ekonomi yang paling baik untuk proyek adalah selama 20 tahun. Biasanya evaluasi melebihi 20 tahun menjadi tidak berarti karena nilai manfaat dan biaya dibelakang hari menjadi kecil. Umur Pelayanan Fisik atau Teknik, adalah suatu periode dimana aset tetap dapat terus berfungsi meskipun diperoleh produk yang telah usang, boros dalam pengoperasiaan, dan pemeliharaan dengan biaya yang tinggi. Untuk evaluasi proyek atau analisis ekonomi umur pelayanan proyek, yang digunakan adalah umur pelayanan ekonomi, yaitu selama 20 tahun. D. NILAI SEKARANG DAN TINGKAT SUKU BUNGA 1. Nilai Sekarang Nilai pelayanan ekonomi proyek umumnya bertahun-tahun, dimana manfaat dan biaya yang akan datang berbeda-beda, untuk itu diperlukan waktu tertentu dan semua nilai manfaat dan biaya masa yang akan datang dikonversikan ke waktu tersebut (biasanya sekarang) agar dapat diperbandingkan, nilai manfaat dan biaya pada waktu tersebut disebut nilai sekarang (Present Value). Pendekatan perhitungan nilai sekarang menggunakan Rumus 1 PV 1 i n dimana : - Pv : Present value/nilai sekarang - r : Tingkat suku bunga - n : Interval waktu antara sekarang dengan tahun dimana biaya dikeluarkan atau timbulnya manfaat 10

2. Tingkat Suku Bunga Tingkat suku bunga sangat penting sekali untuk menghitung Present value/nilai sekarang. Tingkat suku bunga juga mengindikasikan cut off rate dimana usulan investasi diterima atau ditolak. Tingkat suku bunga untuk Analisis Finansial adalah cost of money yang berlaku dipasar. Ini sama dengan tingkat suku bunga untuk pinjaman. Tingkat suku bunga untuk Analisis Ekonomi adalah tingkat suku bunga bayangan, dan dibawah system harga yang efisien, ini menggambarkan Opportunity Cost dari Kapital/Modal. Opportunity Cost dari modal adalah tingkat pengembalian ekonomi yang akan ditimbulkan oleh alternatif Rencana Investasi yang terbaik. Secara teori Opportunity Cost dari modal merupakan indicator terbaik untuk penilaian kelayakan ekonomi proyek. Namun kenyataannya mengidentifikasi alternatif terbaik untuk seluruh negara adalah sulit, sehingga Opportunity Cost dari modal didekati sama dengan suku bunga Akaunting (Accounting Rate of Interest/ARI), yaitu suatu tingkat suku bunga dimana nilai investasi melebihi batas waktu, atau tingkat pengembalian ekonomi marjinal untuk modal terpengaruh. Umumnya tingkat suku bunga yang digunakan di Analisis Ekonomi dalam usulan proyek yang ditentukan Lembaga Keuangan Internasional berkisar antara 8 % sampai dengan 12 %. 11

E. ANALISIS KEPEKAAN (SENSITIVITAS) Analisis Ekonomi dari suatu proyek sering berdasar pada kejadian yang tidak tentu di kemudian hari dan data yang tidak akurat. Elemen-elemen dasar dalam aliran biaya dan manfaat seperti misalnya harga input dan output atau parameter-parameter yang digunakan jarang diwakili oleh hanya satu nilai yang benar. Akan lebih baik bila Analisis Biaya dan Manfaat mempertimbangkan kemungkinan variasi dari elemen-elemen dasar. Cara sederhana untuk melakukan hal itu adalah dengan melakukan analisis sensitivitas, analisis ini akan melihat fenomena apa yang terjadi pada hasil analisis proyek jika ada sesuatu kesalahan atau perubahan dalam dasar-dasar perhitungan biaya atau manfaat Analisis sensitivitas dilakukan dengan mengikuti berbagai kasus (keadaan) perubahan yang mungkin terjadi, seperti diuraikan sebagai berikut : Keadaan 1 : Normal Keadaan 2 : Biaya proyek naik 20 %, manfaat normal Keadaan 3 : Biaya proyek normal, manfaat turun 10 % Keadaan 4 : Biaya proyek naik 20 %, manfaat turun 10 % Keadaan 5 : Pelaksanaan konstruksi mundur 2 th Keadaan 6 : Biaya proyek normal, manfaat naik 10 % 12

HARGA-HARGA EKONOMI Dalam Analisis proyek harga-harga yang dipakai adalah harga-harga ekonomi, hal ini disebabkan karena harga ekonomi tidak sama dengan harga finansial (harga pasar) dimana dalam harga ekonomi termasuk penyesuaian/penggambaran nilai opportunitas suatu komoditi/kegiatan pada suatu negara. Sebagai contoh bahwa nilai opportunitas padi untuk Indonesia diperhitungkan berdasarkan perkiraan harga pasar dunia, dan dilihat apakah merupakan nilai eksport atau nilai import. Perkiraan harga jangka panjang merupakan dasar perhitungan harga-harga ekonomi (harga ditingkat petani). Sebagai garis besar asumsi yang digunakan adalah sebagai berikut : a). Padi & Jagung Untuk tanaman padi dan jagung diasumsikan bahwa dalam jangka panjang Indonesia mencapai tingkat swasembada, dengan demikian analisis harga padi dan jagung adalah dengan menggunakan harga rata-rata eksport dan import. b). Pupuk dan Obat-obatan Nilai eksport pupuk Indonesia adalah urea, dengan demikian harga ekonomi urea dianalisis berdasarkan nilai eksport. Untuk TSP dan KCl dianalisis dengan menggunakan nilai import. Hargaharga untuk obat-obatan dianalisis berdasarkan harga dari PT. PERTANI. d). Dalam Analisis Ekonomi Upah Tenaga Kerja Orang (baik laki-laki maupun perempuan) diperhitungkan 70 % dari harga finansial/harga pasar. Untuk memperkirakan secara tepat besarnya upah rata-rata untuk tenaga kerja orang akan lebih mudah bila diperoleh dari Dinas Pertanian atau Hasil Survai Lapangan (data primer). 13

Tangible Cost Semua biaya pembangunan yang dapat dinilai dengan uang 1. Biaya untuk material dan fasilitas infrastruktur 2. Biaya tenaga kerja 3. Biaya pembebasan lahan 4. Biaya penyediaan modal 5. Pengurangan produksi akibat genangan air waduk 6. Pengurangan produksi akibat penggunaan air untuk keperluan lain 7. Boaya pemurnian air limbah 8. Biaya nonstruktur untuk meningkatkan pemberian air O&P 14

Intangible Cost Semua biaya pembangunan yang tidak mudah untuk dapat dinilai dengan uang 1. Pengrusakan ekologi dan ekosistem 2. Salinisasi areal pertanian 3. Pengrusakan kehidupan keluarga dan masyarakat tradisional 4. Mengingkatkan penyakit yang disebabkan oleh air 5. Penurunan kualitas air akibat kontaminasi mineral dan biologi 6. Kerusakan lingkungan seperti kerusakan rawa, hutan, erosi 7. Kerusakan perikanan 8. Pendangkalan saluran air/sungai Benefit 1. Benefit (manfaat, keuntungan), adalah semua peningkatan penerimaan baik berupa barang dan jasa yang meningkatkan pendapatan bersih pihak yang terkait. Ada dua jenis benefit yaitu direct benefit, keuntungan dari proyek dan indirect benefit, yaitu biaya yang tidak secara tidak langsung berhubungan dengan output proyek. 2. Tangible benefit adalah keuntungan yang bisa diukur atau dinilai dengan uang. 3. Intangible benefit adalah keuntungan yang tidak dapat dinilai dengan uang, contoh: peningkatan rasa aman, peningkatan kualitas lingkungan, dll 15

Proyek dan Evaluasi Proyek adalah suatu kegiatan yang menggunakan modal/resources/faktor produksi untuk mencapai suatu tujuan/target tertentu sehingga kegiatan tersebut dapat memberikan manfaat (benefit) setelah jangka waktu tertentu Evaluasi Proyek adalah suatu kegiatan untuk: mengetahui tingkat keuntungan suatu inventasi menghindari pelaksanaan proyek yang tidak/kurang menguntungkan memilih alternatif proyek yang paling menguntungkan menentukan prioritas investasi 16

STUDI KELAYAKAN EKONOMI PEMBANGUNAN EMBUNG SAWAHAN A. Analisa Kelayakan Ekonomi 1) Periode Pengembalian (Payback Period) Dalam (Giatman,2006: 85) analisis Payback Period pada dasarnya bertujuan untuk mengetahui seberapa lama (periode) investasi akan dapat dikembalikan saat terjadinya kondisi pulang pokok (break event- point) merupakan jangka waktu yang diperluan untuk membayar kembali (mengembalikan). Jika komponen cashflow benefit dan costnya bersifat annual, maka formulanya menjadi: dimana : k Investasi Annual Benefit Periode Waktu = Periode pengembalian = Modal yang diperlukan = (Keuntungan-Pengeluaran) per tahun = Tahun 17

Untuk mengetahui apakah rencana suatu investasi tersebut layak ekonomis atau tidak, diperlukan suatu ukuran/kriteria tertentu. Dalam metode Payback Period ini rencana investasi dikatakan layak (feasible): Jika k n dan sebaliknya.,k = jumlah periode pengembalian,n = umur investasi 2). Nilai Bersih pada Waktu Sekarang (Net Present Value / NPV) Dalam metode ini pertama-tama yang dihitung adalah nilai sekarang dari hasil (proceeds) yang diharapkan atas dasar discount rate tertentu, kemudian jumlah dari seluruh proceeds selama usianya dikurangi dengan PV dari jumlah investasi. Selisih antara PV keseluruhan proceeds dikurangi dengan PV dari pengeluaran modal dinamakan nilai sekarang neto (Net Present Value). Dalam menganalisa, tanda layak dinyatakan oleh nilai NPV 0, artinya suatu proyek dapat dinyatakan bermanfaat untuk dilaksanakan. Jika NPV = 0, berarti proyek tersebut mengembalikan persis sama dengan nilai modal yang ditanamkan. Jika NPV< 0, berarti proyek tersebut tidak dapat menghasilkan senilai biaya yang dipergunakan, oleh karena itu pelaksanaannya harus ditolak. 18

Sementara itu NPV diperoleh dari PWB-PWC. Untuk mendapatkan nilai PWB, PWC, dan NPV dipakai formula umum sebagai berikut: dimana: Cb = cash flow benefit Cc = cash flow cost FPB = faktor bunga present t = periode waktu n = umur investasi 3). Tingkat Pengembalian Internal (Internal Rate of Return / IRR) Pengertian internal rate of return (IRR) didefinisikan sebagai tingkat bunga yang akan dijadikan jumlah nilai sekarang dari proceed yang diharapkan akan diterima. Kriteria investasi IRR ini memberikan pedoman bahwa proyek akan dipilih apabila IRR > Sosial Discount Rate. Begitu pula sebaliknya, jika diperoleh IRR < Sosial Discount Rate, maka proyek sebaiknya tidak dijalankan (Pujdosumarto, 1988: 49). inpv+ = Suku bunga memberikan nilai NPV positif inpv- = Suku bunga memberikan nilai NPV negatif NPV+ = NPV positif NPV- = NPV negatif 19

4). Nilai Rasio Manfaat dan Biaya (Benefit Cost Ratio / BCR) BCR adalah hasil perbandingan antara present value jumlah benefit kotor pada setiap periode (tahun) dengan jumlah present value dari biaya dan investasi yang dikeluarkan (Cipta Karya, 2007: 34). Jika analisis dilakukan terhadap present: Untuk mengetahui apakah suatu rencana investasi layak atau tidak setelah melalui metode ini adalah: Jika: BCR 1, berarti investasi layak (feasible) BCR < 1, berarti investasi tidak layak (unfeasible). 5). Analisa Sensitivitas Dalam penentuan nilai nilai untuk keadaan sesudah proyek seperti produksi, harga, dan lain lain merupakan estimasi dari perencana, terdapat kemungkinan bahwa keadaan sebenarnya yang akan terjadi tidak sama dengan nilai estimasi tersebut. Dengan melakukan analisa sensitivitas, dapat diperkirakan dampak yang akan terjadi apabila keadaan yang sebenarnya terjadi sesudah proyek tidak sama dengan estimasi awal. Beberapa keadaan yang biasanya dilakukan dalam analisa sensitivitas proyek pengairan adalah sebagai berikut : 1. Terjadi 10% penurunan pada nilai benefit yang diperkirakan 2. Terjadi 10% kenaikan pada biaya proyek yang diperkirakan 3. Tertundanya penyelesaian proyek selama dua tahun 4. Dan beberapa kondisi lainnya berdasarkan atas judgement ekonomi akan atau telah terjadi. 20

Dari hasil analisa sensitivitas terhadap beberapa keadaan tersebut di atas dapat diketahui elemen proyek yang merupakan elemen sensitif terhadap keberhasilan proyek. Misalnya dari analisa sensitivitas disimpulkan bahwa proyek sangat sensitif terhadap penundaan penyelesaian proyek, perlu ditelaah kembali komponen pelaksanaan proyek agar kemungkinan tertundanya penyelesaian dapat dikurangi. Hal ini dapat dilakukan dengan jalan menyederhanakan komponen proyek agar tidak mempersulit pelaksanaannya (Suyanto,dkk, 2001:41). B. Analisa Proyeksi Pertumbuhan Penduduk Asumsi laju pertumbuhan dapat menggunakan data dari studi-studi yang telah ada, atau hasil evaluasi data perkembangan jumlah penduduk 10 tahun ke belakang dan mengkonfirmasikan kepada Bappeda setempat. Untuk proyeksi jumlah penduduk pada tahun-tahun yang akan datang, terdapat beberapa metode. Namun, metode yang biasa digunakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) adalah Metode Geometrik (Cipta Karya, 2007: 69 & 80), Pertumbuhan penduduk secara geometric adalah pertumbuhan penduduk yang menggunakan dasar bunga berbunga (bunga majemuk). Jadi pertumbuhan penduduk dimana angka pertumbuhan (rate of growth) adalah sama untuk setiap tahun (Muliakusuma, 1981: 254) Pn = jumlah penduduk pada tahun ke n (jiwa) Po = jumlah penduduk pada awal proyeksi (jiwa) r = prosentase pertumbuhan penduduk (%) n = jumlah proyeksi (tahun) 21

C. Kebutuhan Air Dalam menentukan kebutuhan air perlu adanya perhitungan proyeksi penduduk tiap tahun. Dalam studi ini metode yang digunakan untuk proyeksi jumlah penduduk adalah Metode Geometrik 22

B. Biaya Modal (Capital Cost) 1) Biaya Langsung (Direct Cost) Bahan, tenaga dan peralatan proyek 2) Biaya Tak Langsung (Indirect Cost) Biaya Engineering Biaya ini merupakan suatu angka prosentase dari biaya konstruksi yaitu sebesar 7%. Biaya Administrasi Biaya ini merupakan suatu angka prosentase dari biaya konstruksi yaitu sebesar 5%. Biaya Tak Terduga Biaya ini merupakan suatu angka prosentase dari biaya konstruksi dan engineering sebesar 5%. Tingkat Inflasi Tingkat Inflasi sebesar 8% dari biaya konstruksi. C. Biaya Tahunan (Annual Cost) Agar dapat memenuhi umur proyek sesuai yang direncanakan pada detail desain, maka diperlukan biaya, biaya ini disebut biaya tahunan. Pada pembangunan Embung Sawahan ini biaya tahunan merupakan biaya operasi dan pemeliharaan. Berdasarkan jenis bangunan (dam dan waduk), biaya operasi dan pemeliharaan merupakan 0,1% dari biaya modal (Suyanto, dkk, 2001: 47). 23

D. Manfaat untuk Air Bersih Pada proyek pembangunan Embung Sawahan ini manfaat langsung yang dapat dirasakan masyarakat adalah sebagai pemenuhan kebutuhan air bersih. E. Analisa Kelayakan Ekonomi Tahun Masa pengembangan dan pembangunan Embung Sawahan direncanakan selama satu tahun, sehingga pada tahun ke- 2 dapat dioperasikan penuh 1. Biaya Modal Pembangunan embung direncanakan selama satu tahun. 2. Biaya Operasi dan Pemeliharaan Umur proyek direncanakan 25 tahun, sehingga pada tahun ke-2 sampai dengan tahun ke-25 perlu adanya biaya untuk operasi dan pemeliharaan. Bunga yang digunakan adalah bunga tahunan sebesar 12,20%. 24

25

26